Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI Rakhmad Rizkiansyah, S.Pd, S.Ap, M.Pd, MA

STAD DAN INKUIRI

Disusun Oleh :

Fikri Haekal Akbar 200101010036

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2021 M/1442 H
KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“Metodologi Pembelajaran PAI”.
Shalawat dan salam tidaklah lupa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad Saw. Beserta keluarga, kerabat, sehabat dan pengikut beliau
hingga akhir zaman.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
menyelasikan makalah ini karena tanpa bantuan dan dukungan dari mereka
mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih memiliki kekurangan baik dari
segi bacaan, isi, tulisan dan sebagainya. Karena hal tersebut kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kiranya dapat membantu
makalah ini agar menjadi lebih baik.
Kami sadar bahwa sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt.
Sedangkan manusia merupakan tempatnya kekurangan dan salah. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih apabila ada salah kata kami mohon maaf.

Banjarmasin, 15 Maret 2021

Fikri Haekal Akbar

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Metode Pembelajaran STAD...................................................4
B. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran STAD.................................. 4
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran STAD.................... 6
D. Definisi Metode Pembelajaran Inkuiri.................................................. 7
E. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Inkuiri.................................. 8
F. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Inkuiri.................... 8

BAB III PENUTUP


A. Simpulan..............................................................................................10
B. Saran.................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah pendidikan adalah masalah primer (pokok) yang harus diperhatikan
esuai dengan tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional itu terdapat
dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
yang dirumuskan dalam pasal 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu,
berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab.
Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan, yang memegang peranan penting dalam
pendidikanini adalah pendidik (pengajar). Tanpa adanya pendidik, pendidik itu
tidak akan terlaksana dengan baik. Lembaga-lembaga pendidikan yang sudah
disediakan seperti sekola-sekolah, baik negeri maupun swasta merupakan tempat
terjadinya interaksi antara pendidik dengan siswa. Guru merupakan motivator
(pendorong) siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KMB). Di
dalam kelas guru adalah orang yang berperan penting, sehingga seorang guru
dituntut untuk mengajar dengan baik, agar siswa dapat menerima pelajaran
dengan sempurna.
Mengingat pembelajaran PAI merupakan mata pelajaran yang sangat esensial
bagi siswa yang beragama Islam di dalamnya terkandung ilmu dunia dan Akhirat
dan sekaligus merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh umat Islam secara
terpadu, maka seorang pengajar/guru dapat memvariasikan model-model dalam
pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dan mampu menguasai materi
yang diberikan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang optimal, perlu
adanya proses pembelajaran yang dapat memungkinkan siswa dapat lebih

1
bersemangat dalam belajar, besungguh-sungguh dalam mempersiapkan dan
melaporkan hasil diskusi dan lebih memahami materi pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan itu
adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD). Dalam pembelajaran ini siswa akan diberikan kesempatan untuk
berinteraksi dalam kelompok kecil diantara teman sendiri di dalam kelas. Dalam
interaksi itu siswa dituntut aktif seperti menyampaikan pendapat, bertanya,
menanggapi pertanyaan, dan menyimpulkan. Untuk dapat aktif seperti itu, siswa
dituntut untuk lebih memahami isi atau materi pembelajaran. Pemahaman yang
mereka dapatkan baik dari dirinya maupun interaksi sesama mereka akan dapat
lebih memahami meteri pembelajaran secara lebih luas dan dalam yang tujuan
akhirnya akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Kemudian Untuk mendukung optimalisasi penerapan tipe pembelajaran
STAD, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses
pembelajaran. Pendekatan inkuiri merupakan salah satu pendekatan yang dapat
digunakan. Pendekatan inkuiri mempunyai efektifitas yang tinggi dalam
membantu siswa menemukan konsep dan mengembangkan keterampilan proses
dan hasil belajar siswa. Perpaduan pendekatan inkuiri dan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD merupakan strategi pembelajaran yang baik dan saling
melengkapi.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran STAD?
2. Bagaimana langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran STAD?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran STAD?
4. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran inkuiri?
5. Bagaimana langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran
inkuiri?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran inkuiri?

2
C. Tujuan Penulisan
1. Kita dapat mengetahui model pembelajaran STAD.
2. Kita dapat mengetahui langkah-langkah model pembelajaran STAD.
3. Kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran STAD.
4. Kita dapat mengetahui model pembelajaran inkuiri.
5. Kita dapat mengetahui langkah-langkah model pembelajaran inkuiri.
6. Kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
inkuiri.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Metode Pembelajaran STAD


Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team-Achiement Student) biasa
juga disebut sebagai pembagian tim pencapaian peserta didik. Pembelajaran ini
merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok
4-5 orang peserta didik secara keterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan
pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan
kelompok. Model ini dikembangkan oleh Roberts Slavin dan teman-temannya di
Universitas John Hopkin.
Menurut Slavin, model STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif
yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, dan telah
sering digunakan dalam mata pelajaran Matematika, IPS, Bahasa Inggris, teknik,
dan banyak subjek lainnya.1 Selain itu, model ini juga dapat digunakan dari
tingkat sekolah dasar sampai tingkat pendidikan tinggi.
Pada pembelajaran dengan model STAD ini, menekankan pada adanya
aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi
yang maksimal.2

B. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran STAD


Seperti halnya dengan model pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif
tipe STAD juga membutuhkan langkah-langkah dalam menerapkan model.
Adapun langkah-langkah tersebut sebagai berikut :

1
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Pendidik, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2018), h. 214.
2
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Peserta Didik
(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 74.

4
1. Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
2. Pembagian Kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap siswa
kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogen
(keragaman).
3. Presentasi dari Guru
Guru menyampaikn materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta
pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari.
4. Kegiatan Belajar dalam Kelompok
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk.
5. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi
yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok.
6. Penghargaan Prestasi Kelompok
Memberikan penghargaan atas keberhasilan kelompok setelah guru
memeriksa hasil kerja siswa.3
Disamping langkah-langkah khusus di atas, langkah-langkah umum
penerapan pembelajaran kooperatif di ruang kelas memiliki langkah yang lebih
luas yaitu memilih model, tehnik, dan struktur pembelajaran kooperatif, menata
ruang kelas untuk pembelajaran kooperatif, merangking siswa, menentukan
jumlah kelompok, membentuk kelompok (pengelompokan permanen dan non
permanen), merancang team building untuk setiap kelompok, mempresentasikan
materi pembelajaran, membagikan lembar kerja siswa, menugaskan siswa
mengerjakan kuis secara mandiri, menilai dan menskor kuis siswa, memberikan

3
Ibid, h. 215-216.

5
penghargaan kepada kelompok, dan mengevaluasi perilaku-perilaku anggota
kelompok.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran STAD


Menurut Kuswadi, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode
pembelajaran STAD. Beberapa kelebihannya antara lain:
1. Setiap anggota kelompok mendapat tugas.
2. Adanya interaksi langsung antar siswa dalam kelompok.
3. Melatih siswa mengembangkan keterampilan social (social skill).
4. Membiasakan siswa menghargai pendapat orang lain.
5. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan berbuat,
sehingga akademiknya meningkat.
6. Memberi peluang kepada siswa untuk berani bertanya dan
mengutarakan pendapat.
7. Memfasilitasi terwujudnya rasa persaudaraan dan kesetiakawanan.
8. Terlaksananya pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga waktu
yang tersedia hampir seluruhnya digunakan oleh siswa untuk kegiatan
pembelajaran.
9. Memberi peluang munculnya sikap-sikap positif siswa.
Adapun beberapa kelemahan dari metode pembelajaran STAD adalah:
1. Dalam pelaksanaan di kelas, membutuhkan waktu yang relatif lebih
lama sehingga sulit mencapai target kurikulum.
2. Dalam mempersiapkannya guru membutuhkan waktu yang lama.
3. Membutuhkan kemampuan khusus guru, sehingga tidak semua guru
dapat melakukan dan menggunakan strategi belajar kooperatif.
4. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
Pada prinsipnya yang di ungkapkan di atas bukan merupakan kekurangan
tetapi merupakan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran. Kendala tersebut
ada yang bisa di atasi dan ada yang tidak bisa di atasi.4

4
Kuswadi, Metode Pembelajaran Students Team Achievement Division (STAD), (Bandung:
Alfabeta, 2004), h. 37.

6
D. Definisi Metode Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry yang dapat diartikan sebagai
proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang
diajukan. Inkuiri memiliki tujuan membantu siswa mengembangkan disiplin dan
mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan
pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.5
Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Metode inkuiri menekankan
6

pada permasalahan bagaimana siswa menggunakan sumber belajar. Dimana


sumber belajar ini dipakai untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan
masalah.
Inkuiri termasuk dalam kelompok model pengolahan informasi, dimana
model pembelajaran ini lebih menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas yang terkait
dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan
kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.
Metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada
situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang
terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan
mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan
penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang
ditemukan peserta didik lain.7
Metode inkuiri memiliki tujuan atau kegunaan tertentu diantaranya adalah; (1)
mengembangkan sikap, keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah
serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri; (2) mengembangkan
kemampuan berpikir para siswa yang terdiri atas serentetan
keterampilan-keterampilan yang memerlukan latihan dan pembiasaan; (3) melatih
kemampuan berpikir melalui proses alam situasi yang benar-benar dihayati; dan

5
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 161.
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 194.
7
Ibid, h. 157.

7
(4) mengembangkan sikap ingin tahu, berpikir objektif, mandiri, kritis, analitis,
baik secara individual maupun berkelompok.8

E. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Inkuiri


Berikut ini adalah langkah-langkah metode pembelajaran inkuiri:
1. Membina suasana yang responsif di antara siswa.
2. Mengemukakan permasalahan untuk diinkuirikan (ditemukan).
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang
diajukan bersifat mencari atau mengajukan informasi terkait masalah
yang diberikan.
4. Siswa merumuskan hipotesis atau memperkirakan jawaban dari
pertanyaan tersebut. Guru membantu dengan pertanyaan-pertanyaan
pancingan.
5. Menguji hipotesis.
6. Pengambilan kesimpulan dilakukan guru dan siswa.9
Inkuiri memiliki siklus yang dimulai dari observasi, mengajukan pertanyaan,
mengajukan dugaan, mengumpulkan data berkait dan merumuskan kesimpulan
berdasarkan data. Pembelajaran dengan langkah demikian menekankan pada
proses keterlibatan dan keaktifan siswa secara optimal. Hal tersebut dapat
menciptakan kegiatan pembelajaran yang mengasah kemampuan siswa.10

F. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Inkuiri


Pengetahuan yang diperoleh melalui metode inkuiri menunjukkan beberapa
kelebihan, diantaranya:
1. Pengetahuan itu bertahan lama atau lebih mudah diingat bila di
bandingkan dengan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara lain.
2. Pengajaran menjadi berpusat pada pelajar.

8
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 108.
9
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarya: Ar-Ruzz
Media, 2017), h. 85-86.
10
Muslimin Ibrahim, Pembelajaran Inkuiri, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 2.

8
3. Meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara
bebas.
4. Melatih keterampilan-keterampilan kognitif untuk menemukan dan
memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.
5. Membangkitkan keingintahuan siswa.
6. Memberi motivasi untuk bekerja terus sampai menemukan jawaban
7. Mudah di transfer.
Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah memakan waktu yang cukup
banyak dan jika kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada
kakacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari.11

11
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 20.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team-Achiement Student)
biasa juga disebut sebagai pembagian tim pencapaian peserta didik.
Pembelajaran ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan
jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang peserta didik secara keterogen.
Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,
kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Pada pembelajaran
dengan model STAD ini, menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi
diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang
maksimal.
2. Adapun langkah-langkah penerapan metode STAD adalah; Penyampaian
Tujuan dan Motivasi, Pembagian Kelompok, Presentasi dari Guru,
Kegiatan Belajar dalam Kelompok, Evaluasi dan Penghargaan Prestasi
Kelompok.
3. Dalam metode pembelajaran STAD memiliki kelebihan tertentu seperti
setiap anggota kelompok mendapat tugas, adanya interaksi langsung antar
siswa dalam kelompok, melatih siswa mengembangkan keterampilan
social (social skill), membiasakan siswa menghargai pendapat orang lain,
meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan berbuat, sehingga
akademiknya meningkat, memberi peluang kepada siswa untuk berani
bertanya dan mengutarakan pendapat, memfasilitasi terwujudnya rasa
persaudaraan dan kesetiakawanan, terlaksananya pembelajaran yang
berpusat pada siswa, sehingga waktu yang tersedia hampir seluruhnya
digunakan oleh siswa untuk kegiatan pembelajaran, dan memberi peluang
munculnya sikap-sikap positif siswa. Sedangkan kelemahan dari metode

10
pembelajaran STAD adalah membutuhkan waktu yang relatif lebih lama
sehingga sulit mencapai target kurikulum, dalam mempersiapkannya guru
membutuhkan waktu yang lama, membutuhkan kemampuan khusus guru,
sehingga tidak semua guru dapat melakukan dan menggunakan strategi
belajar kooperatif, menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka
bekerja sama
4. Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
5. Langkah-langkah metode pembelajaran inkuiri adalah membina suasana
yang responsif di antara siswa, mengemukakan permasalahan untuk
diinkuirikan (ditemukan), mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa, pertanyaan yang diajukan bersifat mencari atau mengajukan
informasi terkait masalah yang diberikan, siswa merumuskan hipotesis
atau memperkirakan jawaban dari pertanyaan tersebut, guru membantu
dengan pertanyaan-pertanyaan pancingan, menguji hipotesis, serta
pengambilan kesimpulan dilakukan guru dan siswa.
8. Kelebihan dari metode pembelajaran inkuiri adalah pengetahuan itu
bertahan lama atau lebih mudah diingat bila di bandingkan dengan
pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara lain, pengajaran menjadi
berpusat pada pelajar, meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan
untuk berpikir secara bebas, melatih keterampilan-keterampilan kognitif
untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang
lain, membangkitkan keingintahuan siswa, memberi motivasi untuk
bekerja terus sampai menemukan jawaban dan ilmu mudah di transfer.
Sedangkan kelemahan dari metode inkuiri adalah memakan waktu yang
cukup banyak dan jika kurang terpimpin atau kurang terarah dapat
menjurus kepada kakacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari.

11
B. Saran
Semoga para pembaca makalah ini bisa mencerna ilmu tentang “STAD dan
Inkuiri”. Dan kami mengharapkan saran dan kritik agar bisa membuat makalah
yang lebih sempurna lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,


Yogyakarya: Ar-Ruzz Media, 2017.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009.

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif


dan Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi


Peserta Didik Bandung: Alfabeta, 2009.

Kuswadi, Metode Pembelajaran Students Team Achievement Division


(STAD), Bandung: Alfabeta, 2004.

Muslimin Ibrahim, Pembelajaran Inkuiri, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Pendidik, Jakarta: Rajawali Pers, 2018.

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,


2006

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008.

13

Anda mungkin juga menyukai