Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

“Metode Pembelajaran IPS MI”


Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS MI
Dosen Pengampu : Abdul Azis Binsa, M.Pd I

Disusun oleh kelompok 09 :

1. Asep Samsul Rijza


2. Luthfi Normansyah Putra
3. Thohir

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NGAWI
Tahun Akademik 2021/2022
KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “METODE PEMBELAJARAN IPS
MI”.
Shalawat dan Salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah, dan yang kita nantikan syafa’atnya
di yaumil qiyamah nanti . Aamin Pada kesempatan ini kami menyampaikan
banyak berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah yakni Bapak Abdul
Azis Binsa, M.Pd I, Apabila dalam penulisan makalah ini banyak kesalahan dan
kekurangan mohon di maklumi karena masih dalam proses pembelajaran, Karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Ngawi, 10 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI…... ..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………........................5

A. Latar Belakang Pengembangan Kurukulum K-13................................................5

B. Rasional pengembangan k-13...............................................................................5

C. Landasan Pengembangan13....................................................................6

D. Karakteristik Kurikulum k-13...............................................................7


E. Proses pembelajaran Kurikulum 2013 ..................................................8
F. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013 ..................................................8
G. Struktur Kurikulum K-13.......................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................................…..11

A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran….…..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................…..11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang yang tidak sebatas untuk memanusiakan

manusia namun lebih dari itu yakni agar manusia menyadari posisinya sebagai

utusan Allah di bumi, yang tentu mereka akan meningkatkan dirinya untuk

menjadi manusia yang berilmu beriman dan bertakwa juga beramal sholeh.1

Statemen tersebut, memiliki poin penting bahwa pendidikan mampu

meningkatkan kesadaran seseorang untuk mengenal dirinya dan lingkungannya

serta bisa bermanfaat untuk sekitarnya. Dalam proses pendidikan sendiri, kita

mengenal suatu proses pembelajaran, Pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.2 Dengan tanpa adanya interaksi dari pendidik dan peserta didik dengan

lingkungannya maka suatu kegiatan belum bisa disebut pembelajaran. Dari

pernyataan tersebut, interaksi merupakan syarat utama yang harus ada dalam

pembelajaran. Selain adanya interaksi, Ciri lain dari pembelajaran adalah yang

berhubungan dengan komponen-komponen pembelajaran. Sumiati dan Asra

mengelompokkan komponen-komponen pembelajaran dalam tiga kategori

utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara
1
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung:
Imtiha, 2007) hlm. xi
2
Achjar Chalil, Pembelajaran Berbasis Fitrah (Jakarta: Balai Pustaka, 2009)
4
tiga komponen utama melibatkan strategi, metode pembelajaran, media

pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta

situasi pembelajaran yang memungkinkan terciptanya tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya.3

Hilir pendidikan merupakan kualitas yang dimiliki seorang guru sedang

hulunya adalah masa depan peserta didik juga majunya suatu bangsa. Untuk itu

gurulah yang memiliki peran penting dalam pendidikan ataupun proses

pembelajaran. Dalam pembelajaran pun guru dituntut untuk memahami apa

yang diajarkan dan juga memahami cara untuk mengajarkannya.

Salah satu masalah kompleks yang terjadi pada pembelajaran di

pendidikan formal adalah rendahnya daya serap yang dimiliki peserta didik.

Dan salah satu faktornya merupakan proses belajar yang dilakukan peserta

didik bukanlah proses belajar yang sebenarnya. Dalam hal ini tanggung jawab

utama ada pada pundak pendidik yang belum mampu menyampaikan

pembelajaran dengan cara yang baik. Beberapa komponen dalam pembelajaran

diantaranya model, pendekatan, strategi, metode dan teknik dalam

pembelajaran.

Dengan pemilihan model, pendekatan, strategi, metode dan teknik dalam

pembelajaran yang sesuai baik dengan materi dan kondisi peserta didik maka

sudah tentu pembelajaran yang dilakukan akan optimal sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Untuk itu pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang model,

pendekatan, strategi, metode dan teknik dalam pembelajaran yang mampu

3
Sumiati & Asra, Metode Pembelajaran (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),
5
digunakan dan di sesuaikan dengan pembelajaran IPS khususnya pada tingkat

sekolah dasar.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah tersebut dapat kita ambil rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi dari model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran?
2. Bagaimana macam-macam model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran pada pembelajaran IPS pada kurikulum 2013?
3. Bagaimana aplikasi model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran dalam pembelajaran IPS?

C. TUJUAN
Dari rumusan masalah tersebut, diharapkan dalam makalah ini dapat
mencapai tujuan antara lain:
1. Memahami definisi dari model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran.
2. Memahami contoh model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran.
3. Memahami contoh aplikasi model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran dalam pembelajaran IPS.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model, Pendekatan , Strategi , Metode dan Teknik


Pembelajaran IPS
Pembelajaran adalah proses kompleks yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran kita
mengenal berbagai istilah seperti model, pendekatan, strategi metode juga
teknik daplam pembelajaran. Kesemuanya itu saling berhungan dan terikat,
sebelum memahami lebih jauh kelima istilah tersebut kita akan mendevinisikan
kelima istilah tersebut.
a. Model Pembelajaran
Menurut Joyce & weil model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur pembelajaran yang sistematis dalam
pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perangcang pembelajaran dan
para guru dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar. 4
Karena dalam model pembelajaran menggambarkan proses belajar
mengajar, tentu di dalam setiap model pembelajaran mempunyai
langkah/sintaks tertentu yang perlu diperhatikan dalam mengaplikasikan
suatu model pembelajaran.
Dalam pemilihan model pembelajaran hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. Sifat dan materi yang diajarkan
2. Tujuan yang ingin dicapai
3. Tingkat kemampuan peserta didik
b. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Khatib Thaha sebagaimana dikutip oleh Ramayulis,
mendefinisikan bahwa pendekatan adalah cara pemprosesan subjek atas
objek untuk mencapai tujuan. Pendekatan juga bisa berarti cara pandang

4
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa,(Yogyakarta: Deepublish, 2017) hlm. 42
7
terhadap sebuah objek persoalan, dimana cara pandang itu adalah cara
pandang dalam konteks yang lebih luas.5
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus
mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana.
Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar
yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu,
Pendekatan pembelajaran yang berorientasiatau berpusat pada siswa dan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru.6
c. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.7
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.8 Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks
dengan makna yang selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa
diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik dalam
manifestasi aktivitas pengajaran.9
Adapun yang dimaksud dengan strategi dalam pendidikan yaitu
pengetahuan atau seni mendayagunakan semua faktor atau kekuatan untuk

5
Ramayulis, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Padang: BABN Press, 2003), hal. 101.
6
Wina Senjaya. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.2008. hal 127
7
Udin S. Winataputra.. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka. 2003).hal 126
8
Wina Senjaya. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group.2008). hal 126
9
Rohani AhmadPengelolaan pengajaran(Jakarta : Erlangga2004).hal 32
8
mengamankan sasaran kependidikan yang hendak dicapai melalui
perencanaan dan pengarahan dalam operasionaliasi sesuai dengan situasi
dan kondisi lapangan yang ada, termasuk pula perhitungan tentang
hambatan-hambatannya berupa fisik maupun yang bersifat non fisik
(seperti mental dan moral baik dari subjek, objek maupun lingkungan
sekitar). Jadi, strategi pendidikan dapat diartikan sebagai kebijaksanaan dan
metode umum pelaksanaan proses pendidikan. 10 Pemakaian suatu strategi
pembelajaran dalam kelas harus memperhatikan berbagai pertimbangan
antara lain:
1. Tujuan yang akan dicapai.
Karena strategi adalah sebuah cara dalam mencapai tujuan, dalam hal ini
adalah tujuan pembelajaran, maka tujuan yang akan dicapai harus di
rumuskan dengan jelas berserta indikator keberhasilan yang dapat
diukur.
2. Bahan atau materi pembelajaran
Bahan atau materi pembelajaran sangat mempengaruhi penggunaan
strategi pembelajaran. Hal ini dikarenakan bahan atau materi yang akan
disampaikan harus mampu tersampaikan dengan jelas kepada peserta
didik sesuai denga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
3. Siswa serta kesiapan guru
Sebagai subyek dan obyek dari pembelajaran, siswa dan guru juga harus
dipertimbangkan tingkat kesiapannya dalam menggunakan strategi
pembelajaran agar keberhasilan strategi ini dapat maksimal sesuai
dengan tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran.11
d. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas
tentang bagaimana cara-cara atau teknik yang perlu ditempuh atau
dipergunakan dalam upaya menyampaikan materi atau bahan ajar kepada
obyeknya yaitu peserta didik. Jadi, yang dimaksud dengan metode

10
Seno Sobroto, Seri Bahasa Indonesia, (Semarang:  Aneka Ilmu, 2006), hal. 340.
11
Evi Fatimatur Rusydiyah, Media dan Teknologi Pembelajaran (Teori dan Praktek
dalam Pembelajaran Pendidikan Islam), (Surabaya: PMN & IAIN Press Sunan Ampel Surabaya,
2002), 174
9
pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara atau
teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa agar tercapai tujuan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien.12
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru
dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran dengan tekhnik adalah dua hal yang
berbeda. Metode pembelajaran lebih bersifat procedural, yaitu berisi
tahapan-tahapan tertentu, sedangkan tekhnik adalah cara yang digunakan
dan bersifat implementatif. Dengan kata lain, metode dapat sama, akan
tetapi tekhniknya berbeda.13 Apabila ditarik pada pendidikan islam, metode
dapat diartikan sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada
diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi objek sasaran, yaitu pribadi
Islami.14
Dalam penggunaan metode pendidikan Islam yang perlu dipahami
adalah bagaiman seseorang pendidik dapat memahami hakikat metode
dalam relevansinya denagn tujuan utama pendidikan Islam yaitu
terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi
kepada Allah Swt. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan
hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna
dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan
ajaran Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar
peserta didik secara mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode
pandidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi
kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta
mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara
pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian tersebut
ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi

12
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ed Abdul Halim
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm. 4
13
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 7.
14
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsi-prinsip dan Metoda Pendidikan Islam, (Bandung:
Diponegoro, 1996), hal.45-46
10
pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan
peserta didik.
Adapun dalam pemilihan metode ini faktor-faktor yang perlu
diperhatikan antara lain:
1. Faktor tujuan dan bahan pelajaran
2. Faktor peserta didik
3. Faktor lingkungan
4. Faktor alat dan sumber belajar
5. Faktor kesiapan guru15
e. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas penerapan suatu
metode sesuai dengan latar penerapan tertentu, seperti kemampuan dan
kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa dan lain lain.16
Teknik pembelajaran ini merupakan cara guru dalam menyampaikan
bahan ajar yang telah disusun dalam metode, berdasarkan pendekatan yang
dianut. Teknik yang diaplikasikan guru ini bergantung pada kemampuan
guru itu dalam bersiasat atau memutar otaknya agar proses belajar mengajar
menjadi lebih baik.

B. Macam-Macam Model, Pendekatan , Strategi , Metode dan Teknik


Pembelajaran IPS
a. Macam-Macam Model Pembelajaran.
Menurut Bruce dan Marsha Weil, model pembelajaran dibagi menjadi
empat model pembelajaran, yakni17 :
a. Model interaksi sosial
Model ini menekankan pada peningkatan kemampuan individu
dengan oranglain atau masyarakat sosial disekitarnya. Strategi dalam
model pembejaran ini difokuskan pada peningkatan individu untuk

15
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada
Media Group) hlm. 199-201
16
Yulia Siska, Pembelajaran IPS di SD/ MI, (Yogyakarta: Garudhawacana, 2018) hlm.
303
17
Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global,
(Malang UIN-Maliki Press, 2012) hlm. 26
11
mampu berhubungan dengan orang lain dan produktif dalam suasana
yang demokratis. Dalam proses pembelajarannya peserta didik dibiasakan
untuk mampu memecahkan masalah yang juga akan menjadi realitas
dalam kehidupannya sendiri.
Orientasi pokok dalam model pembelajaran ini adalah semangat
kelompok, kebersamaan, interaksi social, dan individu sebagai aktor
sosial 18
adapun model pembelajaran ini dapat diaplikasikan dengan
pembentukan komunitas belajar.19
b. Model pengolahan informasi
Model pembelajaran pengolahan informasi memfokuskan proses
pembelajaran pada langkah memperkuat dorongan internal peserta didik
untuk memahami dunia melalui proses penggalian dan pengorganisasian
data, merasakan adanya permasalahan dan mengupayakan penyelesaian
serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya.20 Dalam model
ini terdapat beberapa orientasi pokok diantaranya adalah proses kognitif,
memahami dunia, pemecahan masalah dan berfikir induktif.
Penggunaan model ini menekankan pada cara-cara dalam
meningkatkan dorongan alamiah manusia untuk membentuk makna
tentang dunia dengan memperoleh dan mengolah data, merasakan
masalah-masalah dan menghasilkan solusi yang tepat. Serta
mengembangkan konsep dan bahasa dalam mentransfer solusi/data
tersebut.21
c. Model personal-humanistik
Merupakan model yang menekankan pada proses pengembangan diri
setiap individu peserta didik. 22
Dengan pengaplikasian model ini
diharapkan peserta didik mampu mengelola dirinya sendiri, memiliki
konsep diri yang kuat, serta mampu menjalin hubungan dan kerjasama
yang baik dengan orang lain. Orientasi pokok model ini ada pada
kesadaran individu, uniqueness, kemandirian dan pembinaan kepribadian.
18
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm. 24
19
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm.31
20
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk Sekolah Menengah hlm. 23
21
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. hlm. 25
22
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm 23
12
Model pembelajaran ini dimulai dari prespektif individu itu sendiri,
dimana individu dapat memahami dirinya sendiri dengan lebih baik,
bertanggung jawab pada pendidikan dan berusaha untuk lebih
meningkatkan kualitas dengan melahirkan kreativitas untuk mencari
kehidupan yang lebih sejahtera.23 Jadi dalam model ini, guru dan siswa
merupakan partner yangsaling bekerjasama untuk masa depan siswa.
Dalam kelompok model pembelajaran ini ada dua model
pembelajaran yang berbeda dari ahli yang berbeda pula. Yang pertama
yakni model personal tanpa arahan yang dikembangkan oleh Cars Roger.
Model pembelajaran ini beliau kembangkan dari teori konseling, dan
penekanannya pada hubungan antara siswa dan guru. Dalam model ini
guru berupaya membantu siswa untuk mengarahkan pendidikan mereka
sendiri, kemudia guru menyediakan informasi tentang seberapa besar
kemajuan yang telah dicapai sekaligus membantu siswa dalam
menyelesaikan kendala dan permasalahan yang dihadapi siswa..
Adapun yang kedua pengembangan model pembelajaran personal
dengan konsep pembelajaran meningkatkan konsep diri melalui prestasi
yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Penekanan dalam model ini
ada pada peningkatan kepercayaan diri siswa. kemudian mengeksplorasi
prinsip-prinsip yang dapat memantau kita bekerjasama dengan siswa
untuk meyakinkan bahwa mereka memiliki citra diri yang baik. 24 Dan
dengan kepercayaan diri tersebut, diharapkan siswa mampu
mengaktualisasikan kemampuan-kemampuan yang ia miliki.
d. Model modifikasi tingkah laku.
Model ini mementingkan penciptaan system lingkungan yang
memungkinkan adanya manipulasi penguatan tingkah laku secara efektif
sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki. 25 Orientasi pada
model pembelajaran ini ada pada social learning, koreksi diri, terapi diri,
dan respon terhadap tugas .

23
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm 37
24
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm 38
25
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm24
13
Prinsip yang dimiliki dalam kelompok pembelajaran ini adalah
bahwa manusia merupakan sistem-sistem komunikasi perbaikan diri yang
dapat mengubah perilakunya sendiri saat merespon informasi dari
beberapa sukses tugas-tugas dari yang mereka kerjakan.26 Oleh karena itu,
pengaplikasian model pembelajaran ini diharapkan mampu mendorong
siswa untuk semakin mudah mengoreksi sejauh mana kemampuan yang
mereka miliki.
Selain beberapa model pembelajaran yang telah disebutkan diatas. Dari
beberapa refrensi yang kami baca, kami juga menemukan beberapa macam
model pembelajaran lainnya. Barikut macam-macam model-model
pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran IPS antara lain
a. Model pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung merupakan proses pembelajaran yang
terstruktur, berfokus pada ilmu, kegiatan belajarnya banyak dikendalikan
dan diambil alih oleh guru, sehingga waktu lebih efisien. 27 Meskipun
pembelajaran ini berpusat pada guru, tetapi harus menjamin keterlibatan
peserta didik. Jadi, dalam hal ini guru harus menciptakanlingkungan
belajar sedemikian rupa dengan orientasi pada tugas-tugas untuk peserta
didik.
Adapun ciri-ciri dalam model pembelajaran ini antara lain
i. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar
ii. Sintaks dan alur kegiatan pembelajaran
iii. System pengelolaan dan linfkungan belajar mendukung.
Untuk lebih mengenal dan memahami model pembelajaran ini, mari
kita identifikasi sintaks model pembelajaran langsung berikut ini
1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik.
2) Mempresentasikan dan mendemonstrasikan pengetahuan atau
ketrampilan
3) Membimbing pelatihan

26
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm 38
27
Lefudin, Belajar & Pembelajaran, dilengkapi dengan Model Pembelajara, Strategi
pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajara, (Yogyakarta Deepublish,
2017) hlm. 183
14
4) Mencetak pemahaman dan umpan balik
5) Memberi kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan.
b. Model Pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran ini didasarkan pada hasil penelitian John Dewey
yang menyatakan bahwa murid akan belajar dengan baik, jika apa yang
dipejari lebih terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan
kegiatan atau peristiwa yang dialami di sekitarnya.28 Adapun dalam
pembelajaran ini memiliki asas-asas atau prinsip-prinsip yang harus
dilakukan dalam pengaplikasian model pembelajaran ini diantaranya
adalah
1) konstruktivisme, artinya pada pembelajaran CTL ini harus
mendorong siswa untuk mengkonstruksikan belajarnya.
2) Inkuiri, pembelajaran menggunakan model CTL didasarkan pada
kegiatan pencarian dan penemuan, melalui proses belajar yang
sistematis. Oleh karena itu dalam pembelajarannya, guru bukan
mempersiapkan materi yang harus diingat, tapi guru merancang
pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri
materi yang harus dipahaminya
3) Bertanya, karena model pembelajaran CTL adalah pembelajaran
yang menekankan pengkonstruksian dan penemuan materi yang
harus dipahami oleh siswa, maka pertanyaaan dan kemampuan untuk
bertanya adalah modal penting untuk suksesnya pembelajaran ini.
4) Masyarakat Belajar, dalam kelas CTL penerapan asas masyarakat
belajar dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran melalui
kelompok belajar siswa.
5) Pemodelan. Modeling adalah proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh untuk ditiru. Dalam CTL
penggunaan modeling sangat penting, sebab melalui modeling siswa
dapat terhindar dari pembelajaran yang teoritis-abstrak yang dapat
memungkinkan terjadinya verbalisme.

28
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung,
Remaja Rosdakarya, 2012 Hlm. 170
15
6) Refleksi, dalam setiap berakhir pembelajaran, guru memberikan
kesempatan untuk merenung atau mengingat kembali apa yang telah
dipelajarinya.
7) Authentic Assessment. Dengan penilaian otentik guru mampu
melaksanakan evaluasi yang efektif.29
Adapun sintaks atau langkah-langkah pembelajaran dalam pembelajaran
ini meliputi Pendahuluan, isi dan penutup.30 Antara lain
1) Pendahuluan yang berisi penyampaian kompetensi-kompetensi yang
harus di capai peserta didik dan prosedur-prosedur pembelajaran,
yang didalamnya memuat pembagian kelompok dan penyampaian
tugas, beserta Tanya jawab dengan siswa.
2) Inti. Dalam tahap inti siswa turun ke lapangan untuk melakukan
observasi dan mencatat hasil observasi, kemudian siswa
mendiskusikan dengan kelompok sekaligus melaporkan hasil diskusi
mereka
3) Penutup. Setelah proses diskusi anatar kelompok selesai, guru dan
siswa menyimpulkan dan merefleksi apa yang telah mereka
lakukan.31
c. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama.32 Dengan bekerja secara kolaboratif untuk
mencapai tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan
ketrampilan berhubungan dengan sesama manusinya. Adapun langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif antara lain
1) Fase Awal, menyampaikan tujuan dan motivasi siswa. Dalam tahap
ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang
ingin dicapai

29
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta, Prenada Media, 2007) Hlm. 264-269
30
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran…..hlm. 179
31
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi…………. Hlm. 270-271
32
Eggen, P.D. & Kauchak, Donald P. Strategies for Teachers Teaching Content and
Thingking Skills, Boston Allyn and Bacon, 1996) hlm. 279.
16
2) Fase 2, menyajikan informasi. Guru menggunakan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan kepada siswa.
3) Fase 3, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif.
Dalam tahap ini guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien
4) Fase 4, membimbing kelompok bekerja dan belajar. Guru
membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka.
5) Fase 5, evaluasi. Pada tahap ini guru mengevaluasi hasil belajar
tentang meteri, yang telah dipelajari atau dipresentasikan masing-
masing kelompok.
6) Fase 6, memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk
menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.33
d. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu model
pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dapat mengajarkan peserta
didik untuk menguasai ketrampilan proses dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga membuat proses pembelajaran menjadi
bermakna.34 Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran ini
antara lain:
1) Penentuan pertanyaan mendasar
2) Menyususn perencanaan proyek
3) Menyususn jadwal.
4) Monitoring
5) Menguji hasil
6) Evaluasi pengalaman.35

33
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta
Prestasi Pustaka, 2011) Hlm. 48-49
34
Yanti Rosinda Tinenti, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) dan
Penerapannya dalam Proses Pembelajaran di Kelas, (Yogyakarta: Deepublish, 2018)hlm. 3
35
Ma’as Shobirin, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar,
(Yogyakarta: Deepublish, 2016) hlm. 75-77
17
e. Model pembelajaran role playing
Model pembelajaran ini dipelopori oleh George Shaftel, role playing
bisa disebut pula sebagai model pembelajaran bermain peran. Model ini
bertujuan agar peserta didiknya mampu menemukan makna diri (jati
diri) di dunia social dan memecahkan dilemma dengan bantuan
kelompok, selain itu dengan berperan menjadi orang lain, peserta didik
diharapkan mampu memahami orang lain.36
Adapun langkah-langkah (sintaks) dalam pembelajaran ini ada 9 langkah
antara lain
1) Pemanasan
2) Memilih partisispan
3) Menyiapkan pengamat
4) Menata panggung
5) Memainkan peran
6) Diskusi dan evaluasi
7) Memainkan peran ulang
8) Diskusi dan evaluasi kedua
9) Berbagi pengalaman dan kesimpulan.
Adapun dalam permendikbud no. 22 tahun 2016, pemerintah
memberikan 3 contoh model pembelajaran yang mampu diaplikasikan
dalam pembelajaran. Ketiga pembelajaran ini atara lain model pembelajaran
discovery, Inkuiri dan pembelajaran berbasis masalah37. Dari ketiganya
sebenarnya berada dalam prinsip yang sama yakni tidak ada bahan ajar yang
final dan tidak ada perbedaan yang prinsipil diantara ketiganya. Hanya saja
masalah yang disajikan dalam discovery merupakan masalah yang
direkayasa oleh pendidik, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil
rekayasa, sehingga dalam pembelajaran inkuiri, siswa harus mengarahkan
seluruh pikiran ketrampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan dalam
masalah tersebut melalui penelitian. Sedangkan dalam pembelajaran
berbasis masalah, peserta didik didorong untuk memecahkan masalah
36
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif, ( Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2007) hlm. 25
37
Permendikbud no. 22 tahun 2006
18
sekaligus untuk menguraikan solusi yang bisa dijadikan jalan keluar dalam
permasalahan tersebut. 38Dan model ini diharapkan mampu diterapkan dan
dikuasai semua guru dalam berbagai materi pembelajaran,
a. Model Pembelajaran Discovery
Budiningsih (2005) mendevinisikan model pembelajaran discovery
sebagai pembelajaran dengan memahami konsep , arti dan hubungan,
melalui proses intuitif yang pada akhirnya sampai pada kesimpulan
akhir.39 Jadi dalam pembelajaran ini, siswa tidak disajikan materi
pembelajaran/ bahan ajar secara final, melainkan ia harus mengikuti
proses panjang dalam berbagai kegiatan seperti menghimpun informasi,
membandingkan, mengkatagorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan, serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
Adapun langkah-langkah dalam pengaplikasian model pembelajaran ini
antara lain:
1) Stimulation (pemberian rangsangan). Dalam mengawali
pengaplikasian pembelajaran ini, peserta didik diberikan suatu
permasalahan yang merangsang berbagai pertanyaan sehingga timbul
keinginan untuk menyelidikinya sendiri.
2) Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Peserta didik
diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
permasalah, kemudian memilih salah satunya dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis.
3) Data Collecting ( mengumpulkan data) dalam tahap ini peserta didik
diberikan kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan, membaca literature, mengamati objek, wawancara ataupun
melakukan uji coba sendirisehingga peserta didik mampu
mengeksplorasi oengetahuan konseptualnya serta dapat melatih
ketrampilan berpikir logis aplikatif. Tahap ini berfungsi untuk
membuktikan kebenaran hipotesis.
38
Damadi, Pengembangan Model dan metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta:Deepublish, 2017) hlm.107
39
Nining Mariyaningsih &Mistina Hidayati, Bukan Kelas Biasa Teori dan Praktik
Berbagai Modeldan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-Kelas
Inspiratif, (Surakarta: Kekata Group) hlm. 66
19
4) Data Processing (pengolahan data) data yang telah diperoleh dari
tahap sebelumnya diinterpretasikan baik dengan klasifikasi, tabulasi,
diacak ataupun dihitung dengan cara tertentu.
5) Verification (pembuktian) kegiatan peserta didik ditahap ini adalah
memeriksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis tersebut dengan temuan alternative.
6) Generalization (Menyimpulkan) di tahap ini ditandai dengan
penarikan kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum yang
berlaku untuk semua permasalahan yang sama.40
b. Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri menekankan kepada kegiatan yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk
mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. 41 Dalam model ini,
pelajaran tidak diberikan secara final, namun dalam pembelajaran ini
lebih menekankan pada proses mencari dan menemukan sendiri
pengetaahuannya. Tujuan dari pembelajaran ini adalah engembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis. Selain itu,
pembelajaran ini juga mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mental. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran
ini antara lain:
1) Orientasi. Dalam tahap ini, peserta didik diberikan pengantar topik
pembahasan, tujuan, pokok-poko kegiatan dan pentingnya kegiatan
tersebut untuk dilakukan
2) Merumuskan masalah. Masalah yang dirumuskan bisa dirumuskan
sendiri oleh peserta didik atau dengan bantuan peserta didik, masalah
yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti.

40
Nining Mariyaningsih &Mistina Hidayati, Bukan Kelas Biasa…….. hlm. 68-69
41
Trianto Ibn Bada at-Tauby, Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah,
hlm. 229
20
3) Merumuskan hipotesis. Kemampuan berhipotesis dikembangkan
dengan mengajukan berbagai pertanyaan, yang dapat mendorong
siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara.
4) Mengumpulkan data. Merupakan aktifitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam inkuri
proses ini merupakan proses penting, karena proses ini mampu
mengembangkan proses mental untuk pengembangan intelektualnya.
5) Menguji hipotesis. Adalah proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan tahap sebelumnya
6) Merumuskan kesimpulan. Adalah mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis, untuk mecapai
kesimpulan yang akurat.
c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran Problem Base Learning atau biasa disebut PBM/
PBL merupakana salah satu model pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik dengan cara menghadapkan peserta didik dengan berbagai
masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.42masalah yang ditugaskan
untuk dipecahkan adalah yang autentik dan diselesaikan secara
kelompok atau dalam tim yang berbasis social dan kontekstual.43 Dalam
model PBL ini, siswa disajikan masalah-masalah yang yang dekat dan
mampu dipecahkan oleh mereka, tujuan dalam penerapan model ini,
siswa dibiasakan untuk mampu dengan mudah memecahkan masalah
yang ada di kehidupan sehari-harinya. Adapun menurut Landsberger
langkah-langkah dalam model ini antara lain:
1) Mengeksplorasi isu. Pengenalan masalah oleh guru dan dilanjutkan
dengan kegiatan peserta didik untuk mendiskusikan masalah tersebut
2) Membuat daftar tentang apa yang telah diketahui.

42
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada
Media Group) hlm. 243
43
Wahidmurni, Metodologi Pembelajaran IPS Pengembangan Standar Proses
Pembelajaran IPS di Sekolah/ Madrasah, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017) hlm. 185
21
3) Mengembangkan dan menulis semua pernyataan jawaban atas
masalah. Kegiatan ini diperoleh dari hasil analisis kelompok tentang
apa yang mereka ketahui untuk memecahkan masalah. Hal ini bisa
dimunculkan dengan menulis semua pernyataan yang diperoleh,
persetujuan anggota kelompok atas pernyataan jawaban, umpan balik
dari guru atas pernyataan dan pertanyaan siswa.
4) Membuat daftar berbagai macam kemungkinan solusi.
5) Membuat daftar tindakan yang akan dilakukan beserta jadwal
pelaksanaan
6) Membuat daftar tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk
diketahui,mengkaji literatur dan data akan mendukung solusi yang di
tawarkan.
7) Menulis solusi atau jawaban yang didukung dengan bukti
dokumentasi dalam tahap ini kelompok menyajikan hasil temuan
data dan analisisnya.
8) Mengkaji ulang ulang kinerja kelompok.
9) Merayakan usaha yang telahdilakukan.
b. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran.
Ditinjau dari pendekatannya, pembelajaran dibedakan menjadi beberapa
jenis, anatara lain
a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher centered
approach). Adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berdasar pada
pandangan bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan dan
ketrampilan.44 Dalam pandangan pendekatan ini, pendidiklah komponen
penting dalam pembelajaran, ia yang menjadi pusat pengendali peserta
didik. Peserta didik merupakan organisasi pasif yang menjadi objek dalam
pembelajaran. Pendekatan ini menilai keberhasilan suatu pembelajaran
manakala peserta didik mampu menguasai materi sesuai dengan apa yang
telah disampaikan oleh pendidik.
b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach). Merupakan proses belajar mengajar yang

44
Sanjaya, 2008, hlm. 96
22
didasarkan pada kebutuhan dan minat anak.45 Dalam usaha pembelajaran
yang menggunakan pendekatan ini, semua kegiatan ditujukan pada
harapan agar siswa belajar. Oleh karena itu, konsep penting dalam
pendekatan ini adalah kegiatan peserta didik, pendidik secara sadar harus
menempatkan perhatian yang signifikan pada keterlibatan, inisiatif, dan
interaksi peserta didiknya. Baik dalam minat, bakat, pendapat, serta gaya
belajar masing-masing peserta didik. Untuk itu, pendekatan ini bisa
didevinisikan sebagai titik tolak tentang suatu proses pembelajaran,
dimana peserta didik menjadi pusat pembelajaran, sehingga peserta didik
dapat belajar aktif sesuai dengan bakat dan keinginannya.
c. Pendekatan ekonomi pendidikan. Yang memandang anak sekolah sebagai
investasi masa depan sehimgga kegiatan pembelajaran harus dirancang
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang dapat mengembalikan investasi
yang dibutuhkan selama sekolah baik kepada diri peserta didik, keluarga
maupun pada Negara.46
d. Pendekatan agama. Memandang kegiatan pembelajaran sebagai kegiatan
ibadah sehingga nilai-nilai keagamaan sangat berpengaruh pada semua
proses pembelajaran layaknya apa yang telah dicetuskan oleh Ulama Imam
Az-Zarnuji47
c. Macam-Macam Strategi Pembelajaran.
Beberapa contoh strategi pembelajaran yang sering kita temui antara
lain adalah:
1. Strategi Pembelajaran Ekspositoris
Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi
secara opotimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan
langsung oleh guru. Peserta didik tidak dituntut untuk menemukan
materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Karena strategi

45
Oemar Hamalik, 2004. Hlm. 201
46
Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global,
(Malang UIN-Maliki Press, 2012) hlm. 13
47
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. Hlm. 14
23
ekspositori lebih menekankan pada proses bertutur, maka sering juga
disebut strategi “chalk and talk”48. Hal yang harus diperhatikan oleh
pendidik antara lain:
1) Berorientasi pada tujuan
2) Prinsip komunikasi
3) Prinsip kesiapan
4) Prinsip berkelanjutan
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.
Strategi pembelajaran ini menekankan pada penggunaan masalah aktual
sebagai satu pembelajaran yang menantang dan menarik. Adapun
langkah-langkah strategi pemebelajaran ini antara lain:
1) Guru menyebutkan kompetensi yang ingin dicapai
2) Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah.
3) Guru membantu siswa mendevinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
4) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasiyang sesuai,
eksperimen untuk medapat penjelasan dan pemecahan masalah.
5) Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan berbagai tugas.
6) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi.
7) Kesimpulan atau penutup.49
3. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses yang holistik
dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk memahami makna materi
pembelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari ataupun konteks kejadian
yang dekat dengan mereka (konteks pribadi, social, dan kultural)
sehingga peserta didik memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang secara

48
Mulyono, Strategi Pembelajaran menuju Evektifitas Pembelajaran di Abad Global,
(Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm. 75
49
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 2007). Hlm 73
24
fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalah/ konteks ke
permasalahan/ konteks lainnya.50 Dalam pembelajaran ini pendidik
membantu dan mengarahkan materi pembelajaran kepada situasi dunia
nyata peserta didik. Selain itu keterkaitan anatara yang dipelajari dengan
realitas dunia nyata harus mampu dihubungkan dan mampu menerapkan
pengetahuan yang mereka miliki dalam kehidupan mereka. Adapun
langkah-langkah dalam strategi pembelajaran ini antara lain:
1) Mengembangkan pemikiran bahwa pembelajaran lebih bermakna
manakala peserta didik belajar dengan caranya sendiri dan
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
3) Mengembangkan sikap ingin tahu peserta didik
4) Menciptakan masyarakat belajar
5) Menghadirkan model sebagai percontohan pembelajaran.
6) Melakukan refleksi diakhir pertemuan
7) Melakukan penilaian otentik.51
4. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.52 Inkuiri ini dapat dilakukan melalui
tahapan:
1) Merumuskan masalah
2) Mengembangkan hipotesis
3) Menguji jawaban tentative
4) Menarik kesimpulan
5) Menerapkan generalisasi kesimpulan53
5. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

50
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. Hlm. 40
51
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hm.42
52
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hlm. 71
53
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hlm. 74
25
Strategi pembelajaran kemampuan berpikir merupakan suatu strategi
pembelajaran yang bertumpu pada proses peningkatan kemampuan
berfikir peserta didik melalui telaah fakta-fakta, dan menghubungkan
antara pengalaman yang dimiliki peserta didik dan dikaitkan dengan
kehidupan nyata.54 Adapun tahap dalam strategi pembelajaran ini yakni:
1) Orientasi
2) Tahap pelacakan (poenjajahan pengalaman dengan Tanya jawab)
3) Tahap konfrontasi (penyajian permasalahan)
4) Tahap menemukan (pemecahan masalah)
5) Tahap akomodasi (pemantapan pembelajaran)
6) Tahap transfer ( penyajian masalah yang sepadan)
6. Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi ini merupakan salah satu pembelajaran dimana aktivitas
kegiatan pembelajaran dilakukan guru dengan menciptakan kondisi
belajar yang memungkinkan terjadimya proses belajar sesama peserta
didik.55 Jadi dalam pembelajaran ini memungkinkan siswa yang satu
membantu siswa yang lainnya. Adapun strategi pembelajaran ini terdiri
dari berbagai macam tipe seperti example non example, picture and
picture, numbered heads together, course revie horray, CIRC, talking
stick, Snowball throwing, partner switch, take and give, word square,
STAD, dan Jigsaw.56
7. Strategi pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya bertujuan
untuk mencapai pendidikan kognitif saja, akan tetapi juga bertujuan
untuk mencapai dimensi lainnya. Yaitu sikap dan ketrampilan afektif
berhubungan dengan volume yang sulit diukur karena menyangkut
kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam, afeksi juga dapat muncul
dalam kejadian behavioral yang diakibatkan dari proses pembelajaran
yang dilakukan oleh pendidik.57
54
Sanjaya, 2009, hlm. 117-228
55
Rahma Johar & Laifah Hanum, STrategi Belajar Mengajar, hlm. 29
56
Rahma Johar & Laifah Hanum, STrategi Belajar Mengajar, hlm. 34-35
57
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008) hlm. 272
26
d. Macam-Macam Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran sangatlah banyak macam-macamnya, dan seperti
yang kita ketahui bersama bahwa tidak ada satu metode yang sangat bagus
namun harus disesuaikan penggunaannya sesuai dengan situasi dan kondisi.
Dari berbagai macam metode pembelajaran yang ada, kami memberikan
contoh sebagian kecil metode pembelajaran yang telah popular dan bisa
diaplikasikan dalam pembelajaran IPS diantaranya adalah
1. Metode Ceramah
Metode ini menghendaki siswa harus mendapatkan informasi yang sama
dalam jumlah siswa yang banyak. Dalam metode ini menekankan
penyampaian informasi secara verbal dan cenderung searah (dari guru ke
siswa) dalam pengaplikasian metode ini penyampaian materi hanya
membutuhkan waktu yang singkat.58
2. Metode Diskusi
Merupakan cara yang digunakan untuk pembelajaran yang terfokus pada
pembahasan dan pemecahan suatu masalah atau topik dengan cara
bertukar pikiran/ pendapat/ gagasan dan bertukar pikiran yang dilakukan
oleh sejumlah/ sekumpulan orang untuk memperoleh suatu jawaban atau
kesimpulan. Metode ini berfungsi untuk latihan mengapresiasi, berpikir,
menggagas ide, bertanya dan berpendapat. Selain itu dengan metode ini
siswa dilatih untuk menerima perbedaan dan toleransi serta demokrasi.
Yang tak kalah penting dalam metode ini, metode ini mampu
meningkatkan partisipasi aktif dari peserta didik. 59
Adapun macam-
macam diskusi ini adalah Diskusi Panel, Simposium, Seminar dan
lokakarya.60
3. Metode Demonstrasi
Merupakan cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau

58
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohammad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta PT. Bumi Aksara,
2013)hlm. 99
59
Didi Supriadi & Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran (Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2012) hlm. 139
60
Syaiful Sagla, Konsep dan Makna Pembelajaran, ( Bandung Alfa Beta, 2005) hlm.
27
benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebanarnya ataupun
tiruannya.61 Metode ini cocok untuk digunakan dalam pembelajaran yang
membutuhkan pengetahuan proses dan memakai atau mengaplikasikan
sesuatu hal.
4. Metode Eksperimen.
Metode ini menekankan cara penyajian pembelajaran dengan cara
menugaskan siswa, untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri tentang sesuatu yang di pelajari. 62 Dengan
mengaplikasikan metode ini, peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengalami, mengamati proses, mengamati suatu objek, mengumpulkan
data, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
tentang suatu keadaan, kejadian, objek atau proses tertentu.
5. Metode Simulasi
Adalah suatu metode yang cara penyajian pengalaman belajarnya dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip,
atau ketrampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode
pembelajaran dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat
dilakuakn pada objek yang sebenarnya.63
6. Metode Tanya Jawab
Merupakan cara penyajian pembelajaran dalam bentuk pertanyaan, yang
dikemukakan oleh guru yang harus dijawab oleh siswa. Dalam
prakteknya metodetanya jawab dimulai dengan mempersiapkan
pertanyaan yang diangkat dari bahan pelajaran yang akan diajarkan,
mengajukan pertanyaan, menilai proses Tanya jawab yang berlangsung,
dan diakhiri dengan tindak lanjut. Penerapan metode ini dapat menarik
perhatian, merangsang daya piker, membangun keberanian, melatih
kemampuan berbicara dan berpikir secara teratur, serta sebagai alat
untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik secara objektif.64
7. Metode Drill

61
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 183
62
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 194
63
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm 98-99
64
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 182-183
28
Metode ini digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau
ketrampilan dari apa yang dipelajari. Metode ini merupakan
implementasi dari salah satu atau gabungan dari berbagai metode
pembelajaran.65 Mengingat dalam metode ini kurang mengembangkan
daya kreativitas atau bakat inisiatif peserta didik untuk berpikir, maka
guru harus mempertimbangkat tingkat kewajaran penggunaan metode ini
seperti penggunaannya contohnya untuk hal-hal motorik dan
penggunaan rumusan.
8. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode ini berbeda dengan pemberian pekerjaan rumah (PR), metode
resitasi lebih luas dari itu. Resitasi merangsang anak untuk aktif belajar,
baik secara individu ataupun kelompok.66 Resitasi bisa dilakukan di
rumah, lapangan, perpustakaan, kantin dll. Jenis pekerjaan atau tugasnya
pun beraneka ragam, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Seperti
meneliti, menyusun laporan dan tugas-tugas lain yang relevan.
9. Metode Karyawisata
Metode ini biasa disebut juga dengan metode widyawisata dan study
tour, dalam metode ini, cara penyajian pembelajaran dilakukan dengan
membawa peserta didik ke luar untuk mempelajari berbagai sumber
belajar yang terdapat di luar kelas.67 Pemanfaatan lingkungan nyata,
pembelajaran menjadi lebih relevan, memperluas informasi,
membiasakan peserta didik untuk memanfaatkan dunia sekitar, serta
mendorong daya kreatifan anak mampu dicapai dengan menggunkan
media ini. Oleh karena itu, metode ini dianggap sebagai salah satu
metode yang modern.
10. Metode problem solving
Merupakan cara penyajian bahan pembelajaran dengan menjadikan
masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis, dibandingkan,
dan disimpulkan delam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh

65
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm. 110
66
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm 103
67
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 184-185
29
peserta didik.68 Permasalahan yang dapat diangkat dalam metode ini
bisa berupa kesenjangan antara yang sehariusnya dengan realitas,
sesuatu yang bila dibiarkan akan berdampak pada kerugian dan sesuatu
yang membutuhkan kejelasan.
e. Macam-macam Teknik Pembelajaran
Berikut ada beberapa teknik yang dapat diaplikasikan dalam
pembelajaran, anatara lain
a.Teknik pembelajaran untuk mengaktifkan kelompok
Proses pembelajaran akan lebih efektif dan berhasil apabila setiap
peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, beberapa
teknik yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran guna mengaktifkan
peserta didik secara kelompok anatara lain
i. Tim Pendengar
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok (bisa disesuaikan), 2
kelompok sebagai pemateri dan 2 kelompok sebagai pendengar yang
bertugas untuk menyetujui ataupun tidak setuju pada statement
pemateri dengan disertai alasan-alasannya. Kemudian guru
menyampaikan materi untuk mengkorfimasinya.69
ii. Catatan terbimbing
Guru menyiapkan hand out berupa materi pendek yang diberikan titik-
titik yang harus dilengkapi oleh siswa selama guru menyampaiakan
pembelajaran.70
iii. Pembelajaran terbimbing
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mampu membuka
pengetahuan mereka. Dan setelah dicari oleh peserta didik. Guru
meminta peserta didik untuk menyampaiakan hasil jawaban mereka.71
iv. Poin –kounterpoin
Teknik ini mirip dengan teknik debat, namun setelah guru memilih
topik dan membagi kelompok menjadi 2, guru meminta anggota

68
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 187
69
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm. 113
70
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.114
71
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.115
30
kelompok berdiskusi untuk menguatkan argumennya, kemudian
menggabungkan kembali menjadi satu kelompok dengan tempat duduk
yang divariasi berdasarkan pro-kontra tadi dan meminta peserta didik
yang bersebelahan saling berdebat kecil.72
v. Debat aktif
Teknik ini mampu melibatkan peran aktif setiap peserta didik. Guru
harusnya mampu memilih topik-topik yang kontroversial yang
berkaiatan dengan materi pembelajaran. Lalu guru membagi anggota
kelas menjadi 2 kelompok kemudian membaginya lagi menjadi sub-
sub kelompok kecil yang memungkinkan peran aktif seluruh anggota
kelas. Setelah dirasa cukup. Guru bisa memberikan closing dalam
pembelajaran.73
vi. Menggabungkan dua kekuatan
Teknik ini diawali dengan pertanyaan yang diberikan guru yang
merupakan pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pemikiran
yang mendalam, pertanyaan tersebut dijawab oleh masing-masing
individu, setelah beberapa waktu, guru meminta siswa untuk
berpasangan dan sharing dengan pasangannya berkaitan dengan
jawaban masing-masing. Kemudian guru meminta siswa untuk
membuat jawaban baru dari hasil diskusi yang mereka lakukan.74
vii. Pertanyaan Kelompok
Teknik ini mampu meningkatkan kemammpuan tanggung jawab
peserta didik berkaitan dengan apa yang telah dipelajarinya. Pertama-
tama guru membagi anggota kelompok menjadi beberapa kelompok
kecil kemudian memberikan topic-topik yang berbeda sesuai dengan
materi. Kemudian peserta didik diminta untuk berdiskusi tentang
materi yang didapatkannya dan membuat beberapa pertanyaan.
Kemudian kelompok pertama mempresentasikan hasil diskusinya

72
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm. 117
73
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.115
74
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.118
31
secara singkat. Kemudian mereka memberikan pertanyaan kepada
kelompok lain secara bergiliran.75
b. Teknik Mendapat Umpan Balik
Umpan balik merupakan hal yang penting dalam pembelajaran, dan
berikut akan dibahas cara untuk mendapat umpan balik anatara lain
1) Memancing Apersepsi Siswa. Dilakukan dengan menghubungkan
materi dengan realitas kehidupan yang dekat dengan mereka.
2) Menggunakan media dan alat pengajaran yang cocok.
3) Penggunaan bentuk motivasi
4) Pemberian nilai.
5) Pemberian hadiah
6) Pemberian pujian
7) Pemberian tugas
8) Pemberian hukuman76
c. Teknik pembinaan Keakraban
1) Teknik Diad (peserta berpasangan dan melakukan perkenalan)
2) Teknik Pembentukan Kelompok kecil
3) Teknik belajar kelompok77
d. Curah pendapat. Kegiatan ini bertujuan untuk menghimpun gagasan dan
pendapat dalam rangka menentukan dan memilih berbagai pernyataan
sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan kebutuhan
belajar, sumber-sumber, hambatan dll.78
e. Teknik perumusan tujuan ada beberapa tipe dalam teknik ini antara lain:
1) Teknik Penentuan oleh Kelompok (Nominal Group Technique/NGT)
Cara kerja teknik ini dengan pembagian kelompok oleh pendidik
kemudian anggota setiap kelompok menuliskan pendapatnya pada
kertas kecil, kemudian tiap anggota kelompok mengemukakan
pendapatnya, sekretaris kelas menuliskan pendapat tersebut pada
kertas lebar, kemudian peserta didik mendiskusikan pendapat tersebut
75
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.119
76
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta, Prenada
Media Group, 2009) hlm. 325-332
77
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 264-265
78
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 269
32
secara berkelompok, peserta didik menuliskannya pada kertas kecil,
kemudian dengan dipandu ketua dan sekretaris peserta didik
mentabulasi pendapat mana yang menjadi prioritas dan kemudian
menarik kesimpulan.79
2) Teknik Delpi.teknik ini digunakan untuk menghimpun keputusan-
keputusan tertulis yang diajukan pada peserta didik/pakar yang tempat
tinggalnya tersebar dan mereka tidak dapat berkumpul atau bertemu
muka dalam menentukan keputusan itu. Tekni ini menggunakan
sebuah format yang diisi secara tertulis. Dan dihimpun oleh pendidik
atau pemegang tanggung jawab keputusan kemudian dianalisis oleh
tim.80
3) Diskusi Kelompok, merupakan pembicaraan melalui tatap muka, yang
direncanakan diantara minimal 2 orang peserta didik tentang topic
bahasan tertentu. Pembicaraan tersebut berguna untuk mengungkapkan
pikiran, gagasan, dan pendapat tentang topic yang akan dibahas.

f. Teknik pembelajaran untuk mengaktifkan Individu


Agar pembelajaran lebih hidup dan terbangun suasana belajar yang
baik, antara lain
1) Membaca dengan keras
Teknik ini membantu peserta didik untuk memfokuskan perhatiannya.
Guru bisa menyajikan bahan bacaan yang terdiri dari beberapa
paragraph, kemudian memberikan point-point penting dalam bacaan
tersebut, kemudian meminta beberapa orang untuk membacanya di
depan kelas dengan suara lantrang secara bergantian.81
2) Setiap orang adalah guru.
Dengan menggunakan teknik pembelajaran ini, memungkinkan
partisispasi kelas yang lebih besar dan terbentuklah tanggungjawab
setiap peserta didik. Dalam teknik ini guru memberikan kartu pada
79
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm, 270-271
80
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 271
81
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.120
33
setiap peserta didik dan memintanya untuk membuat pertanyaan
berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Kemudian
dikumpulkan dan di kocok dan dibagikan secara acak. Kemudian siswa
diminta untuk membaca dan mencari jawabannya. Lalu guru meminta
sukarelawan untuk membaca soal dan memberikan jawabannya.82

C. Contoh Aplikasi Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik


Pembelajaran dalam Pembelajaran IPS
Dari devinisi diatas mengenai model, pendekatan, strategi, metode dan
teknik pembelajaran beserta beberapa contoh macam-macam model,
pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran tersebut, maka pada poin
ini kami akan memberikan contoh dari pengaplikasian model, pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran pada pembelajaran IPS khususnya
pada materi di sekolah dasar. Salah satu contoh materi pembelajarannya yakni
pada pembelajaran IPS terpadu pada kelas IV dengan tema Indahnya
kebersamaan. Pada KD 3.1 yang berbunyi memahami manusia, perubahan dan
keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara, hindu budha, Islam dalam
aspek pemerintahan, social, ekonomi dan pendidikan. Pada KD tersebut materi
yang akan dikembangkan ada pada sub tema 3 yakni masa praaksara, masa
aksara dan masa Hindu-budha dan masa Islam.
Pada pembelajaran unsur sikap yang ingin dicapai adalah kepercayaan
diri dan menghargai keberagaman. Adapun pada kompetensi pengetahuan yang
ingin dicapai ada pada kemampuan siswa untuk membedakan ketiga masa
tersebut. Dan kemampuan ketrampilan ada pada ketrampilan peserta didik
untuk mengidentifikasi perbedaannya tersebut.
Dalam proses pembelajaran tersebut, guru bisa menerapkan pendekatan
yang berorientasi pada siswa dengan strategi pembelajaran kelompok, adapun
metode pembelajaran yang bisa digunakan adalah diskusi, Tanya jawab,
dengan teknik pertanyaan kelompok dan membaca keras. Adapun bungkus
pembelajaran atau model yang mampu diterapkan sesuai dengan pendekatan,

82
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.121
34
strategi, metode juga teknik pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran
kelompokatau cooperative learning..
Dalam proses pembelajaran siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok
(3-5 orang) kemudian guru bertanya jawab tentang kehidupan sejarah dari ia
kecil sampai sekarang dan fakta-fakta bahwa yang dinikmati sekarang
bukanlah memang dari dulu ada. kemudian Guru menayangkan video yang
terkait kehidupan masyarakat praaksara. Setelah itu guru memberikan bahan
bacaan yang sesuai pula, Dalam kegiatan membaca, guru meminta salah satu
dari masing-masing perwakilan siswa untuk membaca lantang di depan.
Setelah kegiatan membaca tersebut siswa diminta menuliskan 3 pertanyaan
masing-masing kelompok pada selembar kertas, setelah selesai membuat
pertanyaan, lembaran kertas tersebut dikumpulkan pada guru kemudian dibagi
secara acak, setelah masing-masing kelompok mendapatkan kertas, siswa
diberi waktu untuk mencari jawabannya kemudian secara bergantian
perwakilan kelompok mempresentasikan apa yang telah diperolehnya. Setelah
itu guru dan siswa merefleksikan pembelajaran dan berpesan untuk selalu
bersyukur terhadap apa yang kita peroleh sekarang.

35
BAB III
PENUTUP

D. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat kita peroleh kesimpulan dalam review buku
ini antara lain:
1. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
menggambarkan proses pembelajaran dari awal sampai akhir, yang
didalamnya terdapat pendekatan (sudut pandang yang dikembangkan
dalam pembelajaran), strategi yakni rancangan cara kegiatan yang
ditempuh untuk mecapai tujuan, adapun metode adalah jalan yang
ditempuh dalam rangkaian kegiatan tersebut dengan teknik yakni ragam
khas penerapan dari rangkaian pembelajaran dengan sesuai siasat tertentu.
2. Macam model pembelajaran yang dianjurkan pemerintah contohnya
pembelajaran discovery, inquiry dan pembelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan student centered, dengan strategi discovery, inquiry
dan juga PBM disertai dengan metode Tanya jawab dan diskusi dengan
teknik kelompok kecil
3. Semua model, pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran bisa
digunakan dalam pembelajaran IPS tergantung pada jenis materi dan
tujuan yang ingin dicapai.
E. SARAN
Berdasarkan pemaparan dan kesimpulan diatas. Saran yang dapat
diberikan penulis antara lain:
1. Audience
Para Audience hendaknya menciptakan suasana diskusi interaktif dan
memberikan masukan-masukan yang membangun demi kelancaran
penulisan makalah pada pertemuan-pertemuan selanjutnya.

36
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. 2017. Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika


Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.

Abdurrahman An-Nahlawi. 1996. Prinsi-prinsip dan Metoda Pendidikan Islam.


Bandung: Diponegoro.

at-Tauby, Trianto Ibn Badar. 2017.Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di


Madrasah Yogyakarta:Kencana Prenada Group.

Damadi. 2017. Pengembangan Model dan metode Pembelajaran dalam


Dinamika Belajar Siswa. (Yogyakarta:Deepublish.

Eggen, P.D. & Kauchak, Donald P.1996. Strategies for Teachers Teaching
Content and Thingking Skills, Boston Allyn and Bacon.

Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar


Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta, PT. Bumi Aksara.

Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan


PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Lefudin. 2017. Belajar & Pembelajaran, dilengkapi dengan Model


Pembelajara, Strategi pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan
Metode Pembelajara,. Yogyakarta Deepublish.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.


Bandung, Remaja Rosdakarya.

Mariyaningsih, Nining &Mistina Hidayati, Bukan Kelas Biasa Teori dan


Praktik Berbagai Modeldan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi
Pembelajaran di Kelas-Kelas Inspiratif,. Surakarta: Kekata Group.

Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di


Abad Global, Malang UIN-Maliki Press

Nata, Abuddin. 2009. Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran,.Jakarta:


Prenada Media Group..

Ramayulis. 2003. Pengantar Ilmu Pendidikan. Padang: BABN Press.

Rohani Ahmad. 2004. Pengelolaan pengajaran. Jakarta : Erlangga.

Rusydiyah, Evi Fatimatur. 2002. Media dan Teknologi Pembelajaran (Teori


dan Praktek dalam Pembelajaran Pendidikan Islam). Surabaya: PMN &
IAIN Press Sunan Ampel Surabaya..
37
Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sobroto, Seno. 2006. Seri Bahasa Indonesia. Semarang:  Aneka Ilmu.

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung Alfa Beta.

Shobirin, Ma’as. 2016. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah


Dasar. Yogyakarta: Deepublish.

Siska, Yulia. 2018. Pembelajaran IPS di SD/ MI. Yogyakarta: Garudhawacana

Supriadi, Didi & Deni Darmawan. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Tinenti, Yanti Rosinda. 2018. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) dan
Penerapannya dalam Proses Pembelajaran di Kelas. Yogyakarta:
Deepublish.

Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi


Konstruktivistik. Jakarta Prestasi Pustaka.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi


Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka.

Usman, M. Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam.


Jakarta: Ciputat Pers

Wahidmurni,. 2017. Metodologi Pembelajaran IPS Pengembangan Standar


Proses Pembelajaran IPS di Sekolah/ Madrasah,. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

Permendikbud no. 22 tahun 2006

38

Anda mungkin juga menyukai