Disusun oleh :
1. M. ALAN ABDI
2. USWATUN HASANAH
3. YULI HUSMAWATI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT atas limpahan anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
Ekonomi tentang Pengembangan Model Pembelajaran yang Efektif beserta tugas-tugas
lainnya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pnulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini brkah dan brmanfaat bagi kita dan kami selaku
penyusun meminta maaf jika terjadi kesalahan. Sekian kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER…………………………………………….………………………
KATA PENGANTAR………………………………………….………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………….………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..
C. Tujuan …………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran akan terjadi manakala terdapat interaksi atau hubungan timbal
balik antara siswa dengan lingkungannya dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Hubungan timbal balik ini merupakan syarat terjadinya proses
pembelajaran yang di dalamnya tidak hanya menitikberatkan pada transfer of knowledge,
akan juga transfer of value. Transfer of knowledge dapat diperoleh siswa dari media-
media belajar, seperti buku, majalah, museum, internet, guru, dan sumber-sumber lain
yang dapat menambah pengetahuan siswa. Akan tetapi Ttransfer of value hanya akan
diperoleh siswa melalui guru yang menanamkan sikap dan nilai suatu materi dengan
melibatkan segi-segi psikologis dari guru dan siswa. Penanaman sikap dan nilai yang
melibatkan aspek-aspek psikologis inilah yang tidak dapat digantikan oleh media
manapun. Dengan demikian guru adalah media yang mutlak adanya dalam proses
pembelajaran siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran?
2. Apa saja Pendekatan, Model, Metode, Strategi, dan Tekhnik dalam
Pembelajaran?
3. Bagaimana cara memilih Model Pembelajaran yang baik?
4. Bagaimana cara menciptakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas?
C. Tujuan
1. Mengetahui peran guru dalam proses pembelajaran
2. Mengetahui dan bisa mengiplementasikan Pendekatan, Model, Metode, Strategi
dan Tekhnik dalam Pembelajaran
3. Supaya bisa memilih Model Pembelajaran yang baik dan tepat
4. Supaya memahami dan cerdas dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan
berkualitas
BAB II
PEMBAHASAN
Guru adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Sehingga
berhasil tidaknya pendidikan mencapai tujuan selalu dihubungkan dengan kiprah para guru.
Oleh karena itu, usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan
hendaknya dimulai dari peningkatan kualitas guru. Guru yang berkualitas diantaranya adalah
mengetahui dan mengerti peran dan fungsinya dalam proses pembelajaran.
Menurut Sardiman (1992), peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai
Informator, Organisator, Motivator, Pengarah/Direktor, Inisiator, Transmiter, Fasilitator,
Mediator, dan Evaluator. Sedangkan Pullias dan Young, Manan, Yelon dan Weinstein seperti
yang dikutip oleh E. Mulyasa (2007), mengatakan bahwa peran guru dalam proses
pembelajaran adalah sebagai Pendidik, Pengajar, Pembimbing, Pelatih, Penasehat,
Pembaharu (Inovator), Model dan Teladan, Pribadi, Peneliti, Pendorong Kretivitas,
Pembangkit Pandangan, Pekerja Rutin, Pemindah Kemah, Pembawa Cerita, Aktor,
Emansipator, Emansipator, Pengawet, dan sebagai Kulminaor. Berikut akan dibahas peran-
peran guru tersebut.
Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan diajarkan.
Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang menjadikannya sebagai
panutan bagi para siswanya. Hal ini penting karena sebagai seorang pendidik, guru tidak
hanya mengajarkan siswanya untuk mengetahui beberapa hal. Guru juga harus melatih
keterampilan, sikap dan mental anak didik. Penanaman keterampilan, sikap dan mental ini
tidak bisa sekedar asal tahu saja, tetapi harus dikuasai dan dipraktikkan siswa dalam
kehidupan sehari-harinya.
Mendidik adalah menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi yang
disampaikan kepada anak. Penanaman nilai-nilai ini akan lebih efektif apabila dibarengi
dengan teladan yang baik dari gurunya yang akan dijadikan contoh bagi anak. Dengan
demikian diharapkan siswa dapat menghayati nilai-nilai tersebut dan menjadikannya bagian
dari kehidupan siswa itu sendiri. Jadi peran dan tugas guru bukan hanya menjejali anak
dengan semua ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) dan menjadikan siswa tahu segala
hal. Akan tetapi guru juga harus dapat berperan sebagai pentransfer nilai-nilai (transfer of
values).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebagai pendidik, yaitu:
1. Guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai teladan bagi siswanya. Teladan di sini
bukan berarti bahwa guru harus menjadi manusia sempurna yang tidak pernah salah.
Guru adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Tetapi guru harus
berusaha menghindari perbuatan tercela yang akan menjatuhkan harga dirinya.
2. Guru harus mengenal siswanya. Bukan saja mengenai kebutuhan, cara belajar dan
gaya belajarnya saja. Akan tetapi, guru harus mengetahui sifat, bakat, dan minat
masing-masing siswanya sebagai seorang pribadi yang berbeda satu sama lainnya.
3. Guru harus mengatahui metode-metode penanaman nilai dan bagaimana
menggunakan metode-metode tersebut sehingga berlangsung dengan efektif dan
efisien.
4. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan Indonesia pada
umumnya, sehingga memberikan arah dalam memberikan bimbingan kepada siswa.
5. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang akan diajarkan.
Selain itu guru harus selalu belajar untuk menambah pengetahuannya, baik
pengetahuan tentang materi-materi ajar ataupun peningkatan keterampilan
mengajarnya agar lebih profesional.
Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja dalam upaya memberikan
kemungkinan bagi siswa melakukan proses belajar sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan untuk mencapai tujuan pengajaran. Jadi tugas guru sebagai pengajar adalah
bagaimana caranya agar siswa belajar. Untuk itu, beberapa hal yang harus dilakukan guru
agar siswa belajar sebagaimana disebutkan oleh E Mulyasa (2007), adalah sebagai berikut.
bervariasi melalui media pembelajaran dan sumber belajar yang berhubungan dengan
materi standar.
11. Menyesuaikan metode pembelajaran dengan kemampuan dan tingkat perkembangan
peserta didik serta menghubungkan materi baru dengan sesuatu yang telah dipelajari.
12. Memberikan nada perasaan: membuat pembelajaran lebih bermakna dan hidup
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah ide atau prinsip cara memandang dalam menentukan
kegiatan pembelajaran. Pernyataan tersebut senada dengan Rusman (2018) yang berpendapat
bahwa pendekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam
memandang dan menentukan objek kajian. Ada beberapa unsur penting yang membedakan
pendekatan dari konsepsi pembelajaran yang lain, yakni:
Pendekatan dalam pembelajaran secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu: teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat pada siswa).
1. Pendekatan Teacher Centered
Pada pendekatan ini, pembelajaran berpusat pada Guru sebagai seorang ahli yang
memegang kontrol selama proses pembelajaran dalam aspek organisasi, materi, dan waktu.
Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya sehingga dapat
menstimulus perkembangan siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan
beberapa strategi seperti: pembelajaran langsung (direct instruction), dan pembelajaran
deduktif atau pembelajaran ekspositori.
Sementara itu, pendekatan student centered mendorong siswa untuk mengerjakan sesuatu
sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya.
Pusat pembelajaran diserahkan langsung ke peserta didik dengan supervisi dari guru.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang
menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung (Joice&Wells).
Sedangkan menurut Arends dalam Trianto, mengatakan “model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas.
1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Model
pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta
atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan
kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan
mengembangankannya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yang akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa
yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan
baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang
diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil
dalam pelaksanaannya.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman,
sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama
ini menjadi tujuan pembelajaran. (Trianto, 2010).
3. Metode Pembelajaran
Salah satu macam metode pembelajaran yang kerap digunakan adalah metode
ceramah. Maksudnya, metode ini diterapkan dengan cara berceramah atau menyampaikan
informasi secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis
dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu. Metode ini mampu digunakan untuk
mengatasi kelangkaan literatur atau sumber rujukan informasi karena daya beli siswa yang
diluar jangkauan. Namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan.
4. Strategi Pembelajaran
Secara umum pengertian atau definisi strategi pembelajaran adalah suatu usaha
menggunakan strategi yang sistematis yang dilakukan secara efektif untuk mendapatkan
suatu prestasi dan juga keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Di bawah ini akan
diuraikan secara singkat dari masing-masing strategi pembelajaran tersebut.
1. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) atau biasa disingkat CTL
merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi
pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar
kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang
memadai. Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hapalan, tetapi
mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar.
2. Bermain Peran (Role Playing)
Bermain peran merupakan salah satu model pembelajaran yang diarahkan pada
upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia
(interpersonal relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.
Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi, kemampuan kerjasama,
komunikatif, dan menginterprestasikan suatu kejadian. Melalui bermain peran, peserta didik
mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antarmanusia dengan cara memperagakan dan
mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi
parasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah.
Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang merupakan syarat
bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu: (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana
bebas-terbuka dan permisif yang mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis
yang perlu diuji kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam
proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana
lazimnya dalam pengujian hipotesis.
5. Tekhnik Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik
yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Macam-maccam teknik pembelajaran meliputi teknik syarahan, Teknik
perbincangan, Teknik projek, Teknik penyelesaian masalah, Teknik dapatan, Teknik
permainan, Teknik kooperatif .
Yang perlu Anda lakukan pertama adalah bagaimana cara membangun suasana
belajar yang nyaman. Ada banyak cara untuk membuat mood belajar itu muncul,
diantara: Anda bisa belajar sambil mendengarkan musik, belajar di tempat -tempat
yang nyaman misalnya di taman atau dipinggir danau, atau diruangan ber-AC.
3. Belajar Bersama
Metode ini seringkali di katakan metode yg paling efektif karena dalam suasana
belajar berkelompok yang cukup santai otak menjadi lebih rileks menerima
pelajaran/materi yang akan di serap. Selain itu hal-hal yang belum di ketahui akan lebih
mudah di selesaikan dengan bekerja sama. Maka sangat dianjurkan untuk belajar bersama
untuk menghadapi ujian.
4.Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu
Metode ini digunakan bagi beberapa orang yang kesulitan dalam menghafal
dengan cara menggunakan nama-nama yang hampir mirip untuk mengingat materi. Ini
sangat efektif digunakan dan otak sangat mudah mengingatnya.
Belajar sambil praktek adalah hal yang sangat efektif. Yah, Cara belajar ini juga
akan membuat Anda tak merasa bosan. Misalnya pelajaran IPA seperti Botani atau
Avertebrata, kita bisa belajar sambil mengamati tumbuh-tumbuhan, hewan atau apapun,
dengan itu kita bisa membuat sebuah acara belajar menjadi lebih asyik.
Dengan rutin belajar Anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah
Anda pelajari. yang perlu Anda lakukan adalah "belajar rutin" bukan "Terlalu lama
belajar". Seperti belajar saat pagi 45 menit, siang 25 menit, sore 50 menit, malam 1 jam.
Cara ini sangat efetif dan pikiran juga akan tetap dalam keadaan rileks dari pada harus
belajar terlalu lama.
Hal yg paling sering dilakukan oleh siswa atapun mahasiswa ketika ingin
menghadapi ujian adalah menghafal. Sebenarnya tidak salah cuman kurang efektif. Untuk
lebih efektifnya adalah mengerti teorinya maka dengan sendiri akan kita ingat ketika
ujian. Kalau Anda masih dalam metode belajar dengan menghafal, sangat disarankan
untuk pindah ke metode mengerti materi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan diajarkan.
Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang menjadikannya sebagai
panutan bagi para siswanya. Hal ini penting karena sebagai seorang pendidik, guru tidak
hanya mengajarkan siswanya untuk mengetahui beberapa hal. Guru juga harus melatih
keterampilan, sikap dan mental anak didik. Penanaman keterampilan, sikap dan mental ini
tidak bisa sekedar asal tahu saja, tetapi harus dikuasai dan dipraktikkan siswa dalam
kehidupan sehari-harinya
akucepatmembaca.com/peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-guru-sebagai-pendidik-dan-
pengajar
Artikel, Guru, Kursus, Paud, Pelatihan, Pendidikan, pendidikan usia dini, Uncategorized
Info-pintar/-/blogs/8-metode-pembelajaran-menarik-yang-wajib-guru-tahu
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia
E. Mulyasa.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan Implementasi.
Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
_________. 2004. Implementasi Kurikulum 2004; Panduan Pembelajaran KBK. Bandung :
P.T. Remaja Rosdakarya.
Udin S. Winataputra, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
W. Gulo. 2005. Strategi Belajar Mengajar Jakarta :. Grasindo.
Dary, T., Prueter, B., Grinde, J., Grobschmidt, R., Evers, T. (2010).
https://summareconbekasi.com/whatson/detail/7-cara-belajar-yang-efektif-dan-efisien