1. Pengertian Profesi
Secara etimologis, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa
latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam
melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi profesi berarti suatu pekerjaan yang
mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental;
yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis.
Menurut Volmer dan Mills (1966), Mc Cully (1969), dan Diana W. Kommer (dalam
sagala, 2000:195-196), mereka sama-sama mengartikan profesi sebagai spesialisasi dari jabatan
intelektual yang diperoleh melalui study dan training, bertujuan menciptakan keterampilan,
pekerjaan yang bernilai tinggi, sehingga keterampilan dan pekerjaan itu diminati, disenangi oleh
orang lain, dan dia dapat melakukan pekerjaan itu dengan mendapat imbalan berupa bayaran,
upah,dan gaji (payment).
Peranan guru dalam proses pembelajaran menurut para ahli Prey Katz, menggambarkan
peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivataor
sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah
laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang di ajarkan.
1) Ki Hajar Dewantara, mengemukakan seorang guru adalah pamong. Sebagaimana
dimaksud guru melalui pendidikan bertujuan untuk membantu dan menjadi fasilitator
bagi siswa agar mampu menebalkan garis samar-samar kodrat anak sehingga anak
dapat menemukan kemampuan dasar yang diberikan oleh Tuhan kepadanya.
2) Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia, mengungkapkan bahwa peranan
guru di sekolah,tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai
transformer dari nilai dan sikap.
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran yang di kemukakan oleh Moon
(1989),yaitu sebagai berikut:
a. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu,
kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,sistematis, dan fungsional efektif.
b. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
c. Menyediakan sumber belajar , dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dalam
pengajaran.
d. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan memperhatikan relevansi
(seperti juga materi), efektif dan efisien,kesesuaian dengan metode, serta pertimbangan
praktis.
Jadi, dengan waktu yang sedikit atau terbatas tersebut, guru dapat merancang dan
mempersiapkan semua komponen agar berjalan dengan efektif dan efisisen.
Peran guru sebagai sumber belajar, merupakan peran yang sangat penting. Peran
sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa
menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya dari penguasaan materi pelajaran.
Dikatakan guru yang baik manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik,
sehingga benar-benar berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya. Apa pun
yang ditanyakan siswa yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang
diajarkannya, ia akan dapat menjawab dengan penuh keyakinan.
Salah satu ciri manajemen kelas yang baik adalah tersedianya kesempatan bagi
siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya pada guru hingga
mereka mampu membimbing kegiatannya sendiri. Dan guru hendaknya mampu
mempergunakan pengetahuan tentang teori belajar mengajar dari teori perkembangan
hingga memungkinkan untuk menciptaksan situasi belajar yang baik mengendalikan
pelaksanaan pengajaran dan pencapaian tujuan.
Sebagai konselor guru diharapkan akan dapat memproses segala masalah tingkah
laku yang terjadi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus
mempersiapkan agar:
https://yuniardultan.blogspot.com/2014/09/makalah-pengertian-profesi-keguruan.html
Lubis Ernayanti, Nudin Ekhsan. (2018). Peran Guru dalam Pembelajaran. (Academia)
https://www.academia.edu/30373828/PERAN_GURU_DALAM_PEMBELAJARAN