Anda di halaman 1dari 6

A.

PENYIMPANGAN DALAM KETIDAKSAMAAN DAN NILAI-NILAI


ABSOLUT

Kita telah beberapa kali menemui tanda ketidaksamaan. Dalam


pembahasan pada Bagian 6.4, kita juga menerapkan operasi matematis terhadap
ketidaksamaan. Dalam mengubah (6.7’)menjadi (6.7’’), misalnya, kita kurangi 1
dari setiap sisi ketidaksamaan. Apa aturan operasi yang diterapkan pada
ketidaksamaan (sebagai lawan dari kesamaan)?

Aturan Ketidaksamaan

Untuk memulainya, mari kita nyatakan sifat penting dari ketidaksamaan :


ketidaksamaan adalah transitif. Ini berarti, bila 𝑎 > 𝑏 dan bila 𝑏 > 𝑐. Karena
kesamaan-kesamaan (persamaan-persamaan) juga transitif, maka sifat transitif
harus ditetapkan untuk ketidaksamaan yang “lemah” (≥ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≤) serta pada yang
kuat (> atau <) . Jadi kita peroleh

𝑎 > 𝑏, 𝑏 > 𝑐 → 𝑎 > 𝑐

𝑎 ≥ 𝑏, 𝑏 ≥ 𝑐 → 𝑎 ≥ 𝑐

Sifat ini mungkin penulisan ketidaksamaan kontinu (continued inequality), seperti


3 < 𝑎 < 𝑏 < 8 atau 7 ≤ 𝑥 ≤ 24. (Dalam penelitian ketidaksamaan kontinu, tanda
ketidaksamaan sebagai aturan harus disusun dalam arah yang sama, biasanya
bilangan yang terkecuali di sebelah kiri).

Aturan ketidaksamaan yang paling penting adalah yang menyangkut pertambahan


(pengurangan) suatu bilangan ke(dari) ketidaksamaan, perkalian atau pembagian
ketidaksamaan oleh suatu bilangan, dan perkalian ketidaksamaan. Secara khusus,
aturan ini adalah sebagi berikut :
Aturan I (pertambahan dan pengurangan ) 𝑎 > 𝑏 → 𝑎 ± 𝑘 > 𝑏 ± 𝑘

Ketidaksamaan akan terus berlaku bila besaran yang sama ditambahkan kea tau
dikurangkan dari sisi setiap sisi. Aturan ini secara umum adalah : Bila 𝑎 > 𝑏 > 𝑐,
maka 𝑎 ± 𝑘 > 𝑏 ± 𝑘 > 𝑐 ± 𝑘

Aturan II (perkalian dan pembagian)

𝑘𝑎 > 𝑘𝑏 (𝑘 > 0)
𝑎 > 𝑏 → { 𝑘𝑎 < 𝑘𝑏 (𝑘 < 0)

Perkalian kedua sisi dengan bilangan positif akan mempertahankan


ketidaksamaan, tetapi perkalian bilangan negatif akan mengakibatkan arti (atau
arah) ketidaksamaan menjadi berlawanan.

Contoh 1

Karena 6 > 5 , perkalian dengan 3 akan menghasilkan (3)6 < (3)5, atau 18 <
15; tetapi perkelian dengan -3 akan menghasilkan (−3)6 < (−3)5, atau −18 <
−15;

Pembagian suatu ketidaksamaan dengan bilangan n adalah sama dengan perkalian


dengan bilangan 1/n; karena itu aturan dalam pembagian digolongkan dalam
aturan perkalian.

Aturan III (perkuadratan) 𝑎 > 𝑏, (𝑏 ≥ 0) → 𝑎2 > 𝑏2

Bila kedua sisi nonnegatif, ketidaksamaan akan terus berlaku bila kedua sisi
dikuadratkan

Contoh 2

Karena 4>3 dan karena kedua sisi positif, maka diperoleh, 42 > 32,atau 16 > 9.
Demikian juga dengan 2 > 0 maka 22 > 02 atau 4 > 0.

Ketiga aturan diatas telah dinyatakan dalam suku-suku ketidaksamaan yang kuat
tetapi kebenarannya tidak berubah bila tanda > diganti dengan tanda ≥
Nilai Absolut dan Ketidaksamaan

Jika domain variable x adalah interval terbuka (a,b), maka domain itu dapat
ditunjukkan dengan himpunan {𝑥|𝑎 < 𝑥 < 𝑏} atau lebih sederhana, dengan
ketidaksamaan 𝑎 < 𝑥 < 𝑏. Demikian juga bila merupakan interval tertutup [𝑎, 𝑏]
maka dapat dinyatakan dengan ketidaksamaan lemah 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏. Dalam kasus
khusus interval berbentuk (−𝑎, 𝑎) – katakana(-10,10)- dapat dinyatakan baik
dengan ketidaksamaan −10 < 𝑥 < 10 atau dengan cara lain oleh ketidaksamaan

|𝑥| < 10

Dimana symbol |x| menunjukkan nilai absolut (nilai numerik) dan x.

Untuk setiap bilangan nyata n, nilai absolut n ditentukan sebagai berikut:

𝑛 (𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑛 > 0)
|𝑛| ≡ {−𝑛 (𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑛 < 0)
0 (𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑛 = 0)

(6.8)

Perhatikan bahwa, bila n=15, maka |15|=15; tetapi bila n=-15, kita juga
memperoleh

|−15| = −(−15) = 15

Oleh karena itu, sebenarnya nilai absolut dari setiap bilangan nyata jelas adalah
nilai angkanya setelah tandanya dihilangkan. Karena alas an ini, kita selalu
memperoleh |n|=|-n|. Nilai absolut n juga disebut modulus n.

Bila diketahui ekspresi |x|=10, kita dapat mengambil kesimpulan dari (6.8) bahwa
x harus 10 atau -10. Dengan pembuktian yang sama, ekspresi |x|<10 berarti bahwa
(1) bila x>0, maka 𝑥 ≡ |𝑥| < 10, sehingga x harus lebih kecil dari 10; tetapi
juga(2) bila x < 0, maka berdasarkan (6.8). Kita peroleh −𝑥 ≡ |𝑥| <
10, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > −10, sehingga x harus lebih besar dari pada -10. Karena itu, dengan
menggabungkan kedua bagian hasil ini, kita ketahui bahwa x harus terletak dalam
interval terbuka (-10,10). Secara umum, kita dapat menulis

|𝑥| < 𝑛 ↔ −𝑛 < 𝑥 < 𝑛 (𝑛 > 0)

(6.9)

Yang juga dapat diperluas menjadi ketidaksamaan lemah sebagai berikut:

|𝑥| ≤ 𝑛 ↔ −𝑛 ≤ 𝑥 ≤ 𝑛 (𝑛 ≥ 0)

(6.10)

Karena merupakan bilangan, maka nilai absolut kedua bilangan m dan n dapat
ditambahkan, dikurangkan, dikalikan, dibagi. Berikut ini adalah sifat-sifat nilai
yang mencirikan nilai absolut :

|𝑚 | + |𝑛 | ≥ |𝑚 + 𝑛 |

|𝑚|. |𝑛| = |𝑚. 𝑛|

|m| |m|
=
|n| |n|

Cukup menarik bahwa yang pertama ini, melibatkan ketidaksamaan dan bukan
persamaan. Alasanya dapat dengan mudah dilihat: mengingat ekspresi sebelah
kiri |𝑚| + |𝑛| pasti adalah jumlah dua nilai numerik (keduanya positif), maka
ekspresi |𝑚 + 𝑛| adalah nilai numerik dari jumlah manapun(bil m dan n keduanya
positif) atau perbedaan(bila m dan n mempunyai tanda yang berlawanan). Jadi,
sisi kiri dapat melebihi sisi kanan.

Contoh 3

Bila m = 5 dan n = 3 maka |𝑚| + |𝑛| = |𝑚 + 𝑛|=8. Tetapi bila m = 5 dan n = -3,
maka |𝑚| + |𝑛| = 5 + 3 = 8, sedangkan

|𝑚 + 𝑛| = |5 − 3| = 2

Adalah bilangan yang lebih kecil.


Dilain pihak, dua sifat lainnya tidak akan ada bedanya apakah m dan n
mempunyai tanda yang sama atau berlawanan, karena nilai absolut hasil perkalian
atau hasil bagi tanda suku terakhir akan berubah dalam setiap kasus.

Contoh 4

Bila m =7 dan n = 8 maka |𝑚|. |𝑛| = |𝑚. 𝑛| = 7(8) = 56. Tetapi walaupun m =
- 7 dan n = 8 (tanda berlawanan), kita tetap memperoleh hasil yang sama dari

|𝑚|. |𝑛| = |−7|. |8| = 7(8) = 56.

Dan |𝑚. 𝑛| = | − 7(8) = 7(8) = 56

Penyelesaian Ketidaksamaan

Seperti halnya persamaan, ketidaksamaan yang berisi variabel (katakana, x) dapat


mempunyai suatu penyelesaian; bila ada penyelesaian, maka himpunan nilai x
akan membuat ketidaksamaan tadi menjadi pernyataan yang benar. Penyelesaian
seperti itu biasanyaakan menjadi bentuk ketidaksamaan.

Contoh 5:

Carilah penyelesaian ketidaksamaan

3𝑥 − 3 > 𝑥 + 1

Seperti dalam penyelesaian suatu persamaan,pertama-tama suku-suku variabel


harus dikumpulkan dalam satu sisi ketidaksamaan. Dengan menambahkan (3 −
𝑥) pada kedua sisi, kita peroleh

3𝑥 − 3 + 3 − 𝑥 > 𝑥 + 1 + 3 − 𝑥

Atau 2𝑥 > 4

Dengan mengalikan kedua sisi dengan 1


( yang tidak mengubah arti
2

ketidaksamaan, karena 1 > 0) akan dihasilkan penyelesaian


2
𝑥>2

Yang dengan sendirinya merupakan ketidaksamaan. Penyelesaian ini bukan


merupakan bilangan tunggal, tetapi himpunan bilangan-bilangan. Oleh karena
itu, kita dapat menyatakan penyelesaiannya, sebagai himpunan {𝑥|𝑥 > 2} atau
sebagai interval terbuka (2,∞).

Contoh 6:

Selesaikan ketidaksamaan |1 − 𝑥| ≤ 3. Pertama, mari kita mengabaikan tanda


nilai absolut dengan menggunakan (6,10). Ketidaksamaan tersebut sesuai dengan
pernyataan.

−3 ≤ 1 − 𝑥 ≤ 3

Atau, setelah dikurangi 1 dari setiap sisi.

−4 ≤ −𝑥 ≤ 2

Kalikan setiap sisi dengan (-1), maka kita peroleh

4 ≥ 𝑥 ≥ −2

Dimana arti ketidaksamaan menjadi berlawanan. Dengan menulis bilangan yang


terkecil terlebih dahulu, kita dapat menyatakan penyelesaiannya dalam bentuk
ketidaksamaan

−2 ≤ 𝑥 ≤ 4

Atau dalam bentuk himpunan {𝑥|−2 ≤ 𝑥 ≤ 4} atau interval tertutup [-2,4]

Kadang-kadang suatu permasalahan dapat timbul pada beberapa ketidaksamaan


dalam beberapa variabel secara simultan. Jadi kita harus menyelesaikan suatu
sistem ketidaksamaan simultan (simultaneous enequalities). Permasalahan ini
timbul, misalnya, dalam pemrograman nonlinear.

Anda mungkin juga menyukai