Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RESUME BUKU ALJABAR

MINGGU 14

Oleh:

1. 22029138 Huriah Fathinah

2. 22029029 Nabillah Sausan Saffanah

3. 22029022 Maq'rifatul Avivah Purjianto

4. 22029087 Nurul Salsabila

5. 22029033 Rada Zahra Andina


SISTEM PERSAMAAN

1. Diskusikan semua metode penyelesaian sistemn persamaan linear dua variabel!

Metide penyelesai sistem persamaan linear ada 2 yakni subtitusi dan eliminasi.

A. metode subtitusi

B. metode eleminasi

Metode kedua untuk menyelesaikan sistem persamaan linier adalah metode eliminasi.
Metode ini biasanya lebih disukai daripada substitusi jika substitusi menghasilkan pecahan

atau jika sistem berisi lebih dari dua variabel. Eliminasi juga menyediakan

motivasi untuk memecahkan sistem menggunakan matriks (subjek Bagian 8.2). Gagasan di balik
metode eliminasi adalah untuk menggantikan sistem aslinya

persamaan dengan sistem yang setara sehingga menambahkan dua persamaan menghilangkan a

variabel. Aturan untuk mendapatkan persamaan yang setara sama dengan yang dipelajari

lebih awal. Kami juga dapat menukar dua persamaan sistem dan/atau mengganti salah satu

persamaan dalam sistem dengan jumlah (atau perbedaan) dari persamaan itu dan bukan nol

kelipatan dari persamaan lain dalam sistem.

Aturan untuk Memperoleh Sistem Persamaan Setara

• Pertukaran dua persamaan dari sistem.

• Kalikan (atau bagi) kedua sisi persamaan dengan bukan nol yang sama

konstan.

• Ganti setiap persamaan dalam sistem dengan jumlah (atau perbedaan) dari itu

persamaan dan kelipatan bukan nol dari persamaan lain dalam sistem.
2. Diskusikan semua metode penyelesaian sistemn persamaan linear tiga variabel!

Metode substitusi lebih mudah digunakan pada SPLTV yang memuat persamaan berkoefisien 0
atau 1. Berikut adalah langkah-langkah penyelesaian dengan metode substitusi.

1. Tentukan persamaan yang memiliki bentuk sederhana. Persamaan dengan bentuk


sederhana memiliki koefisien 1 atau 0.
2. Nyatakan salah satu variabel dalam bentuk dua variabel lain. Contohnya, variabel x
dinyatakan dalam variabel y atau z.
3. Substitusikan nilai variabel yang diperoleh pada langkah kedua ke persamaan lain yang
ada di SPLTV, sehingga diperoleh sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).
4. Tentukan penyelesaian SPLDV yang diperoleh pada langkah ketiga.
5. Tentukan nilai semua variabel yang belum diketahui.

Coba kita lakukan contoh soal berikut. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
tiga variabel di bawah ini.

x + y + z = -6 … (1)

x – 2y + z = 3 … (2)

-2x + y + z = 9 … (3)

Pertama, kita dapat mengubah persamaan (1) menjadi, z = -x – y – 6 menjadi persamaan (4).
Kemudian, kita dapat menyubstitusikan persamaan (4) ke persamaan (2) sebagai berikut.

x – 2y + z = 3

x – 2y + (-x – y – 6) = 3

x – 2y – x – y – 6 = 3

-3y = 9

y = -3

Setelah itu, kita dapat menyubstitusikan persamaan (4) ke persamaan (3) sebagai berikut.

-2x + y + (-x – y – 6) = 9

-2x + y – x – y – 6 = 9

-3x = 15

x = -5

Kita sudah mendapatkan nilai x = -5 dan y = -3. Kita dapat memasukkannya ke persamaan (4)
untuk memperoleh nilai z sebagai berikut.

z = -x – y – 6

z = -(-5) – (-3) – 6

z=5+3–6

z=2

Jadi, kita mendapat himpunan penyelesaian (x, y, z) = (-5, -3, 2)


Metode Eliminasi

Metode eliminasi adalah metode penyelesaian sistem persamaan linear dengan cara
menghilangkan salah satu variabel pada dua buah persamaan. Metode ini dilakukan sampai
tersisa satu buah variabel.

Metode eliminasi dapat digunakan pada semua sistem persamaan linear tiga variabel. Tapi
metode ini memerlukan langkah yang panjang karena tiap langkah hanya dapat menghilangkan
satu variabel. Diperlukan minimal 3 kali metode eliminasi untuk menentukan himpunan
penyelesaian SPLTV. Metode ini lebih mudah jika digabung dengan metode substitusi.

Langkah-langkah penyelesaian menggunakan metode eliminasi adalah sebagai berikut.

1. Amati ketiga persamaan pada SPLTV. Jika ada dua persamaan yang nilai koefisiennya
sama pada variabel yang sama, kurangkan atau jumlahkan kedua persamaan agar variabel
tersebut berkoefisien 0.
2. Jika tidak ada variabel berkoefisien sama, kalikan kedua persamaan dengan bilangan
yang membuat koefisien suatu variabel pada kedua persamaan sama. Kurangkan atau
jumlahkan kedua persamaan agar variabel tersebut berkoefisien 0.
3. Ulangi langkah 2 untuk pasangan persamaan lain. Variabel yang dihilangkan pada
langkah ini harus sama dengan variabel yang dihilangkan pada langkah 2.
4. Setelah diperoleh dua persamaan baru pada langkah sebelumnya, tentukan himpunan
penyelesaian kedua persamaan menggunakan metode penyelesaian sistem persamaan
linear dua variabel (SPLDV).
5. Substitusikan nilai dua variabel yang diperoleh pada langkah ke-4 pada salah satu
persamaan SPLTV sehingga diperoleh nilai variabel ketiga.

3. Diskusikan semua metode penyelesaian sistemn persamaan linear kuadrat dan kuadrat-
kuadrat!

Kumpulan persamaan kuadrat yang mempunyai solusi yang sama.


4. Bagaimana dengan sistem persamaan yang lebih umum?

Persamaan linear adalah suatu persamaan aljabar, yang tiap sukunya berisi konstanta, atau
perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini diistilahkan linear sebab hubungan
matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat Kartesius. Bentuk
umum untuk persamaan linear adalah

Dalam hal ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta b merupakan titik
potong garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2, dan bukanlah
persamaan linear.

dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta
dituliskan sebagai A ≥ 0, seperti yang telah disepakati berbakat matematika bahwa
konstanta tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan
berproduksi suatu garis lurus dan setiap garis dituliskan dalam suatu persamaan seperti
yang tertera diatas. Bila A ≥ 0, dan x sebagai titik potong, maka titik koordinat-xadalah
ketika garis bersilangan dengan sumbu-x (y = 0) yang digambarkan dengan rumus -c/a.
Bila B≥ 0, dan y sebagai titik potong, maka titik koordinat- y adalah ketika garis
bersilangan dengan sumbu-y (x = 0), yang digambarkan dengan rumus -c/b

SISTEM PERTIDAKSAMAAN

1. Diskusikan cara menggambar petidaksamaan linear dua variabel pada sistem koordinat

1. Metode Uji Titik

Untuk memahami metode ini, perhatikan contoh di bawah ini.

Diketahui pertidaksamaan linear dua variabel adalah ax + by ≤ c.


Langkah yang harus kamu lakukan:

a. Gambarlah grafik ax + by = c

b. Jika tanda ketidaksamaan berupa ≤ atau ≥, garis pembatas digambar penuh. Jika tanda
ketidaksamaan berupa < atau >, garis pembatas digambar putus-putus

c. Uji titik. Ambil sembarang titik, misalkan (x1, y1) dengan (x2, y2) di luar garis ax + by = c,

d. Masukkan nilai titik (x1, y1) atau (x2, y2) tersebut ke dalam pertidaksamaan ax + by ≤ c
2. Memperhatikan Tanda Ketidaksamaan

Daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel dapat ditentukan di kanan atau di kiri
garis pembatas dengan cara memperhatikan tanda ketidaksamaan. Berikut ini langkah-
langkahnya.

a. Pastikan koefisien x dan pertidaksamaan linear dua variabel tersebut positif. Jika tidak positif,
kalikan pertidaksamaan dengan -1. Ingat, jika pertidaksamaan dikali -1, tanda ketidaksamaan
berubah.

b. Jika koefisien x dari PtLDV sudah positif. Perhatikan tanda ketidaksamaannya.

- Jika tanda ketidaksamaan <, daerah penyelesaian berada di kiri garis pembatas.

- Jika tanda ketidaksamaan ≤, daerah penyelesaian ada di kiri dan pada garis pembatas.

- Jika tanda ketidaksamaan >, daerah penyelesaian ada di kanan garis pembatas.

- Jika tanda ketidaksamaan ≥, daerah penyelesaian ada di kanan dan pada garis pembatas.

Contoh:

2x + 5y ≥ 7

Jawaban: Daerah penyelesaian ada di kanan dan pada garis 2x + 5y = 7.

-3x + 8y ≥ 15

Jawaban:

= -3x + 8y ≥ 15 dikali -1 agak koefisien x menjadi positif


= 3x - 8y ≤ -15

= Daerah penyelesaian di kiri dan pada garis -3x + 8y = 15

3. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Sistem pertidaksamaan linear dua variabel atau SPtLDV adalah gabungan dari dua atau lebih
pertidaksamaan linear dua variabel. Langkah sederhana untuk menyelesaikan SPtLDV, yaitu

a. Cari titik x saat y = 0, begitu juga sebaliknya

b. Gambarlah grafik sesuai dengan titik x dan y

c. Arsir daerah yang sesuai dengan tanda pertidaksamaan

Contoh: 4x + 8y ≥ 16

Jawaban:

1. Mencari nilai x

= Jika y = 0, maka menjadi 4x = 16

= x = 16/4

=x=4

2. Mencari nilai y

= Jika x = 0, maka menjadi 8y = 16

= y = 16/8

=y=2
3. Gambarlah grafik dengan titik x = 4 dan y = 2 atau (4, 2).

4. Arsir daerah sesuai dengan tanda pertidaksamaan

2. Diskusikan tentang system pertidaksamaan linear dua variabel dan grafiknya

Grafik system pertidaksamaan dalam dua variabel adalah himpunan semua titik
yang memenuhi setiap pertidaksamaan dalam system secara bersamaan. Grafik system
pertidaksamaan dapat diperoleh dengan membuat grafik setiap pertidaksamaan satu per satu dan
kemudian menentukan dimana perpotongannya jika ada.

Contoh ;

1. Grafik system dari :{


Solusi :
Mulailah dengan menggambar garis menggunakan garis padat
karena kedua pertidaksamaan tidak tegas. Gunakan titik uji (0,0) pada setiap
pertidaksamaan. Misalnya (0,0) tidak memenuhi maka arsirlah di atas garis
Lihatlah pada gambar 17(a). Tetapi (0,0) memenuhi , sehingga
arsirlah di atas garis Lihatlah gambar 17(b). Perpotongan daerah yang diarsir
(berwarna ungu) memberikan hasil yang disajikan pada gambar 17(c).
2. Grafik system {
Solusi: lihat gambar 18. Daerah berwarna ungu yang tumpang tindih diantara dua garis
batas adalah grafik system.

3. Grafik system :
(a) { (b) {
Solusi:
(a) Lihat gambar 19. Daerah berwarna ungu yang tumpang tindih adalah grafik
sistem. Perhatikan bahwa grafik system identic dengan grafik pertidaksamaan
tunggal

(b) Lihat gambar 20. Disini karena tidak ada daerah yang tumpang tindih, tidak ada
titik pada bidang yang memenuhi setiap pertidaksamaan secara bersamaan.
System tidak memiliki penyelesaian.
4. Grafik system : {

Solusi :
Lihat gambar 22. Dua pertidaksamaan mengharuskan grafik system
berada pada kuadran 1. Berkosentrasilah pada dua pertidaksamaan yang tersisa.
Perpotongan grafik dari dua pertidaksamaan ini dan kuadran 1 ditunjukkan dengan warna
ungu tua.

PROGRAM LINEAR

Bagaimana penyelesaiannya?

Diskusikan metode titik pojok? apasaja langkah2nya

berikan contoh

selesaikan soal diatas dengan langkah2

When a linear function is subjected to multiple constraints, a mathematical modelling technique


called linear programming ,is used to maximise or minimize it.
One of the most basic methods of optimization is linear programming. By making a few simple
assumptions, it assists you in solving some highly complex optimization issues.

Given: Managing a Meat Market A meat market combines ground beef and ground pork in a
single package for meat loaf. The ground beef is 75% lean (75% beef, 25% fat) and costs the
market $0.75 per pound

(b). The ground pork is 60% lean and costs the market $0.45/lb. The meat loaf must be at least
70% lean. If the market wants to use at least 50 lb of its available pork, but no more than 200 lb
of its available ground beef, how much ground beef should be mixed with ground pork so that
the cost is minimized? To find the amount of ground beef should be mixed with ground pork so
that the cost is minimized.

Anda mungkin juga menyukai