Anda di halaman 1dari 40

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

 PERSAMAAN LINEAR

Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya


mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal.
Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan
sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat Kartesius.

Contoh grafik dari suatu persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan c=2 (garis
merah)
Bentuk umum untuk persamaan linear adalah:

y = mx + c

Dalam al ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta c


merupakan titik potong garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2, dan

bukanlah persamaan linear.

Contoh
Contoh sistem persamaan linear dua variabel:

x + 2y = 10
3 + 5c = 4d + 20
5x – 3y + 6 = -9x + 8y + 4
Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan
tanda sama dengan (=) dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu.

Bentuk Umum Persamaan Linear Satu Variabel Bentuk umum Persamaan


Linear Satu Variabel : ax + b = c dengan:

 a≠ 0 ; x disebut variabel/peubah
 Semua suku di sebelah kiri tanda ‘=’ disebut ruas kiri
 Semua suku di sebelah kanan tanda ‘=’ disebut ruas kanan

Sebagai Contoh:

 x–4=0
 5x + 6 = 16

Catatan :

Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih variabel dan
belum diketahui nilai kebenarannya.

Contoh:

x + 2 =5
p+1=7
x dan p disebut variabel

Jika x dan p diganti dengan suatu bilangan/angka maka kalimat matematika


terbuka tersebut merupakan suatu pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah.

Jika x dalam kalimat terbuka di atas diganti dengan nilai x = 3 maka x + 2


menjadi

3 + 2 = 5 à merupakan pernyataan benar dan jika diganti dengan nilai x = 1 maka


x + 2 = 5 menjadi 1 + 2 = 5 à merupakan pernyataan salah.

Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel

Menambah atau mengurangi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama
contoh : Carilah penyelesaian dari : x + 10 = 5
Jawab : hal pertama yang harus kita selesaikan adalah bagaimana menghilangkan
angka 10. Angka 10 dihilangkan dengan menambahkan lawan dari 10 yaitu -10
sehingga PLSV tersebut menjadi : x + 10 -10 = 5 – 10 x     = – 5

Carilah penyelesaian dari : 2x – 5 = 11

Jawab :

lawan dari -5 adalah 5, sehingga PLSV tersebut menjadi :

Mengalikan atau membagi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama
Suatu PLSV dikatakan ekuivalen (sama) apabila kedua ruas dikalikan atau dibagi
dengan bilangan yang sama. contoh:

Tentukan penyelesaian dari :

Jawab:

 kalikan kedua ruas dengan penyebutnya (dalam soal di atas adalah 3)


 bagi kedua ruas dengan koefisien dari x yaitu 2

 Menyelesaikan PLSV dengan menggunakan gabungan dari 1 dan 2 di contoh :

Carilah penyelesaian dari : 3 (3x + 2) = 6 ( x -2)

Jawab :

9x + 6 = 6x – 12
9x + 6 – 6 = 6x – 12 – 6 à kedua ruas dikurang 6 9x = 6x – 18
9x – 6x = 6x – 18 – 6x à kedua ruas dikurangi -6x 3x = -18

Contoh :

~ x + 7 = 13
~ 6 – 2x = 2

Kedua kalimat atau contoh tersebut disebut


dengan persamaan. Persamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan
hubungan samadengan (=).

Penyelesaian :

Tentukan persamaan dari 3y – 2 = 4

Jawab :
Tentukan persamaan dari 3x + 5 = x + 15

Jawab :

Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang  dihubungkan dengan
tanda sama dengan (=) dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu.

Contoh:

1. x – 4 = 0
2. 5x + 6 = 16

Catatan :

Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih variabel dan
belum diketahui nilai kebenarannya.

Contoh :

x + 2 =5
p+1=7
x dan p disebut variabel
Persamaan Linier Satu Variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan tanda
sama dengan (“=”) dan hanya mempunyai satu variable berpangkat 1 . bentuk
umum persamaan linier satu variable adalah ax + b = 0

Contoh :

1. x – 3 = 7
2. 4a + 5 = 25

Pada contoh diatas x, a, b adalah variable (peubah) yang dapat diganti dengan
sembarang bilangan yang memenuhi.

Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

Himpunan Penyelesaian (HP) adalah himpunan dari penyelesaian-penyelesaian


suatu persamaan. Ada dua cara untuk menentukan penyelesaian dan himpunan
penyelesaian dari suatu persamaan linier satu variable, yaitu :

 Subtitusi

Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen. Suatu persamaan dapat


dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen, dengan cara :

1. Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.


2. Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan bukan nol yang sama.

Persamaan yang ekuivalen.

Persamaan yang ekuivalen adalah persamaan-persamaan yang memiliki himpunan


penyelesaian sama jika pada persamaan tersebut dilakukan operasi tertentu suatu
persamaan yang  ekuivalen dinotasikan dengan tanda.

Sebgai Contoh :

Menyelesaikan PLSV dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan

Contoh :

Carilah penyelesaian dari :


3 (3x + 4) = 6 ( x -2)

Jawab :

9x + 12 = 6x – 12
9x – 6x = -12-12
3x = -24
x =− 24/3
= -8
Jadi , HP = {-8}

Sistem Persamaan Linear Dua


Variabel (SPLDV)
By admin | July 28, 2017
0 Comments

Sistem persamaan adalah himpunan persamaan yang saling berhubungan.


Variabel merupakan nilai yang dapat berubah-ubah. Persamaan linear adalah
suatu persamaan yang memiliki variabel dengan pangkat tertingginya adalah 1
(satu). Sistem persamaan linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan suatu sistem
yang terdiri atas dua persamaan linier yang mempunyai dua variabel. Dalam
sebuah Sistem Persamaan Linear Dua Variable (SPLDV) biasanya melibatkan dua
persamaan dengan dua variabel.
Contoh bukan SPLDV:

  

  

Contoh SPLDV:

  

  

  
 

Bentuk umum sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV):

  

  

 
Metode-metode untuk Menyelesaikan SPLDV
Terdapat beberapa cara/metode untuk menyelesaikan permasalahan terkait Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Metode-metode tersebut diantaranya
adalah metode substitusi, eliminasi, gabungan, dan grafik. Hasil penyelesaian
PLDV dinyatakank dalam pasangan terurut (x, y). Untuk mengetahui perbedaan
setiap metode, akan disajikan dalam pengerjaan sebuah soal dengan keempat
metode tersebut.

Permasalahan dalam SPLDV:


      Persamaan pertama: 2x + 3y = 8
      Persamaan Kedua: 3x + y = 5
      Tentukan nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan di atas!

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di atas akan diselesaikan dengan keempat
metode.

 
Cara I: Metode Substitusi

Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode substitusi:

        1. Mengubah salah satu persamaan menjadi bentuk y = ax + b atau x = cy +


d
        TRIK!! Pilih persamaan yang paling mudah untuk diubah
        2. Substitusi nilai x atau y yang diperoleh pada langkah pertama ke
persamaan yang lainnya.
        3. Selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai x atau y.
        4. Substitusi nilai x atau y yang diperoleh pada langkah ketiga pada salah
satu persamaan untuk mendapatkan nilai dari varabel yang belum diketahui.
        5. Penyelesaiannya adalah (x, y).

Permasalahan dalam SPLDV:


      Persamaan pertama: 2x + 3y = 8
      Persamaan Kedua: 3x + y = 5
 
Penyelesaian permasalahan dengan metode substitusi:
Langkah 1

  

Langkah 2: substitusi pada persamaan 2x + 3y = 8

  

Langkah 3: selesaikan persamaan sehingga diperoleh nilai x

  

  

  

  

Langkah 4: substitusi nilai pada persamaan 2x + 3y = 8 (pilih salah satu,


bebas, hasilnya akan sama).

  

  

  

  

  

  

Langkah 5: penyelesaiannya adalah (x, y)


Hasil yang diperoleh x = 1 dan y = 2
Penyelesaiannya adalah (1, 2)
 
Cara II: Metode Eliminasi

Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi:


        1. Menyamakan salah satu koefisien dari variabel x atau y dari kedua
persamaan dengan cara mengalikan konstanta yang sesuai.
        2. Hilangkan variabel yang memiliki koefisien yang sama dengan cara
menambahkan atau mengurangkan kedua persamaan.
        3. Ulangi kedua langkah untuk mendapatkan varibel yang belum diketahui.
        4. Penyelesaiannya adalah (x, y).

Permasalahan dalam SPLDV:


      Persamaan pertama: 2x + 3y = 8
      Persamaan Kedua: 3x + y = 5

Penyelesaian permasalahan dengan metode eliminasi:


Langkah 1:

Langkah 2:

Langkah 3:

Langkah 4:
Hasil yang diperoleh x = 1 dan y = 2
Penyelesaiannya adalah (1, 2)

 
Metode Gabungan (Eliminasi – Substitusi)
Metode gabungan merupakan penggabungan langkah dari metode sustitusi dan
eliminasi. Metode eliminasi mempunyai langkah awal yang cukup mudah dan
singkat. Sedangkan metode susbtitusi mempunyai cara akhir yang baik. Kedua
metode tersebut digabungkan untuk mempermudah pengerjaan. Metode gabungan
merupakan metode yang sering digunakan dalam menyelesaikan SPLDV.

Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi:


        1. Cari nilai salah satu variabel x atau y dengan metode eliminasi.
        2. Gunakan metode substitusi untuk mendapatkan nilai variabel kedua yang
belum diketahui.
        3. Penyelesaiannya adalah (x, y).

Permasalahan dalam SPLDV:


      Persamaan pertama: 2x + 3y = 8
      Persamaan Kedua: 3x + y = 5

Penyelesaian permasalahan SPLDV dengan metode gabungan (eliminasi –


substitusi):
Langkah 1: mencari nilai x dengan metode eliminasi

Langkah 2: substitusi nilai pada persamaan 2x + 3y = 8 (pilih salah satu,


bebas, hasilnya akan sama).

  

  

  

  

  

  

Langkah 3: penyelesaiannya adalah (x, y)


Hasil yang diperoleh x = 1 dan y = 2
Penyelesaiannya adalah (1, 2)
 
Cara III: Metode Grafik
Penyelesaian SPLDV dengan metode grafik dilakukan dengan menentukan
koordinat titik potong dari kedua garis yang mewakili kedua persamaan linear.
Sebelumnya, sobat idSCHOOL perlu belajar mengenai cara menggambar garis
pada persamaa linear terlebih dahulu.

Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi:


        1. Menggbar garis yang mewakili kedua persamaan dalam bidang kartesius.
        2. Menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut.
        3. Penyelesaiannya adalah (x, y).

Permasalahan dalam SPLDV:


      Persamaan pertama: 2x + 3y = 8
      Persamaan Kedua: 3x + y = 5

Penyelesaian SPLDV dengan metode grafik.


Langkah 1: menggambar kedua grafik
Menentukan titik potong pada kedua sumbu x dan y dari kedua persamaan.

Reperesentasi kedua persamaan dalam bidang kartesius.


Langkah 2: menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut.

Langkah 3: peyelesaiannya adalah (x, y)


Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa titik potong berada pada x = 1 dan y =
2
Penyelesaiannya adalah (1, 2)
 
 
Contoh Soal dan Pembahasan
 
Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp17.000,00 dari 3 buah mobil dan
5 buah motor, sedangkan dari 4 buah mobil dan 2 buah motor ia mendapat
Rp18.000,00. Jika terdapat 20 mobil dan 30 motor, banyak uang parkir yang ia
peroleh adalah ….
A. Rp135.000,00
B. Rp115.000,00
C. Rp110.000,00
D. Rp100.000,00
 
SOAL UN Matematika SMP 2016

Pembahasan:
Misalkan:
        Tarif parkir per mobil = x
        Tarif parkir per motor = y

Berdasarkan cerita pada soal, dapat diperoleh model matematika seperti di bawah.

  

  

Kalikan persamaan pertama dengan 4 (empat) dan persamaan kedua dengan 3


(tiga). Hal ini digunakan untuk membuat salah satu variabelnya sama, sehingga
bisa saling mengurangi.

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai y = 1.000


Subtitusi nilai y = 1.000 pada salah satu persamaan yang diketahui, misalnya 3x +
5y =17.000 (pemilihan persamaan yang berbeda akan tetap menghasilkan hasil
akhir sama).

  

  

  

  

  

  

Hasil yang diperoleh adalah


Uang parkir mobil = x = Rp.4.000,00
Uang parkir motor = y = Rp.1.000,00

Jadi, uang yang diperoleh untuk 20 mobil dan 30 motor adalah

  

  

  

Jawaban: C

Sistem Persamaan Linear 3 Variabelmerupakan


himpunan 3 buah persamaan dengan variabel sebanyak 3. Bentuk ini satu
tingkat lebih rumit dibandingkan sistem persamaan linear 2 variabel

Metoda meyelesaikan persamaan


1. Metoda Eliminasi

2. Metoda subtitusi

Metoda Eliminasi
Supaya lebih mudah langsung saja kita masuk ke contoh-contoh

Contoh soal 1 :

2x + 3y – z = 20

3x + 2y + z = 20

x + 4y + 2z = 15

Jawab :

Ketiga persamaan bisa kita beri nama persamaan (1), (2), dan (3)

2x + 3y – z = 20 ………………………..(1)

3x + 2y + z = 20 ………………………..(2)

x + 4y + 2z = 15 ………………………..(3)

Sistem persamaan ini harus kita sederhanakan menjadi sistem persamaan linear 2
variabel. Untuk itu kita eliminasi variabel z

Sekarang persamaan (1) dan (2) kita jumlahkan

2x + 3y – z = 20

3x + 2y + z = 20_____   +

5x + 5y = 40

x + y = 8 ………………….(4)

Selanjutnya persamaan (2) dikali (2) dan persamaan (3) dikali (1) sehingga
diperoleh

6x + 4y + 2z = 40

x + 4y + 2z = 15____  _
5x = 25

x=5

Nilai x ini kita subtitusi ke persamaan (4) sehingga

x+y=8

5+y=8

y=3

selanjutnya nilai x dan y yang ada kita subtitusikan ke persamaan (2)

3x + 2y + z = 20

3.5 + 2.3 + z = 20

15 + 6 + z = 20

z = -1

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(5, 3, -1)}

Contoh soal 2 :

Tentukan himpunan penyelesaian dari

3x + 4y – 3z = 3

2x – y + 4z = 21

5x + 2y + 6z = 46

Jawab :

Agar lebih mudah, ketiga persamaan kita beri nama (1), (2), dan (3)

3x + 4y – 3z = 3  …………………………….(1)

2x – y + 4z = 21  …………………………….(2)

5x + 2y + 6z = 46 …………………………….(3)
Selanjutnya persamaan (1) dikali 1 dan persamaan (2) dikali 4, sehingga diperoleh

3x + 4y – 3z = 3    |1| → 3x + 4y – 3z = 3

2x – y + 4z = 21    |4| → 8x – 4y+16z = 84    +

.                                  11x + 13z = 87 ……………..(4)

Berikutnya persamaan (3) dikali 1 dan persamaan (2) dikali 2, sehingga diperoleh

5x + 2y + 6z = 46    |1| → 5x + 2y + 6z = 46

2x – y + 4z = 21      |2| → 4x – 2y + 8z = 42     +

.                                    9x + 14z = 88 …………..(5)

Sekarang persamaan (5) dikali 11 dan persamaan (4) dikali 9 sehingga diperoleh

9x + 14z = 88   |11|   99x +154z = 968

11x + 13z = 87  |9|    99x + 117z=783       _

.                                      37z = 185

.                                          z = 5

Nilai z=5 kita subtitusi ke persamaan (4)

11x + 13z = 87

11x + 13.5 = 87

11x + 65 = 87

11x = 22

x=2

Nilai x=2 dan z=5 kita subtitusikan ke persamaan (3) sehingga

5x +2y +6z = 46

5.2 +2y +6.5 = 46


10 + 2y + 30 = 46

2y = 6

y=3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2, 3, 5)}

Metoda subtitusi
Contoh soal 3

Himpunnan penyelesaian sistem persamaan

2x + 5y + 4z = 28

3x – 2y + 5z = 19

6x + 3y – 2z = 4

adalah …

Jawab :

Sekarang setiap persamaan kita beri nama (1), (2), dan (3)

2x + 5y + 4z = 28 ……………………………………..(1)

3x – 2y + 5z = 19……………………………………….(2)

6x + 3y – 2z = 4…………………………………………(3)

Persamaan (1) bisa kita ubah sebagai berikut

2x + 5y + 4z = 28

4z = 28 – 2x – 5y

………………………………………..(4)

Selanjutnya persamaan (4) kita subtitusikan ke persamaan (2) sehingga


3x – 2y + 5z = 19

Jika kedua ruas dikali dengan 4 maka diperoleh

12x – 8y + 140 – 10x – 25y = 76

2x -33y = -64 ……………………………………….(5)

Sekarang persamaan (4) kita subtitusikan ke persamaan (3) sehingga

6x + 3y – 2z = 4

Jika kedua ruas dikali 4 maka

24x + 12y – 56 + 4x + 10y = 16

28x + 22y = 72

14x + 11y = 36

11y = 36 – 14x

…………………………………………(6)

Sekarang persamaan (6) kita subtitusikan ke persamaan (5) sehingga

2x -33y = -64

2x – 108 + 42x = -64

44x = 44

x=1
Jadi, himpunan penyelesaiaannya adalah {(1, 2, 4)}

Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PTLSV)


1. Pengertian PTLSV

Perhatikanlah kalimat-kalimat berikut ini.


a. x > 5
b. 2x– 3 < 7
c. 3a a + 5
d. 5n – 3 4n + 2
Kalimat-kalimat terbuka di atas menggunakan tanda hubung <, >, atau .
Kalimat-kalimat ini disebut pertidaksamaan.

Masing-masing pertidaksamaan itu hanya memiliki satu variabel, yakni x, a, dan


n. Pertidaksamaan seperti ini disebut pertidaksamaan satu variabel. Peubah
(variabel) pertidaksamaan di atas berpangkat satu atau juga disebut berderajat satu
maka disebut pertidaksamaan linear.

Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang hanya


memiliki sebuah variabel dan berderajat satu dan memuat hubungan (<,
>, atau ).

Bentuk umum PTLSV dalam variabel x dituliskan dengan:

ax + b < 0, ax + b > 0, ax + b , atau ax + b 0, dengan a 0, a dan b bilangan


real (nyata).

Di bawah ini ada beberapa contoh PTLSV dengan variabel x.


a. 3x – 2 < 0
b. 5x – 1 > 8
c. 3x + 1 2x – 4
d. 10 2(x + 1)

2. Sifat-Sifat PTLSV

Seperti halnya pada persamaan linear satu variabel, untuk menentukan


penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel pun dapat dilakukan dengan
cara substitusi.
Selain itu dapat juga dilakukan dengan menjumlah, mengurangi, mengali, atau
membagi kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan yang sama. Misalkan A < B
pertidaksamaan linear satu variabel x dan C adalah konstanta tidak nol.

Pertidaksamaan A < B ekuivalen dengan:

1. A + C < B + C

2. A – C < B – C

3. A x C < B x C, jika C > 0 untuk semua x

4. A x C > B x C, jika C < 0 untuk semua x

5. A/C < B/C, jika C > 0 untuk semua x

6. A/C > B/C, jika C < 0 untuk semua x

Sifat-sifat di atas juga berlaku untuk lambang “” atau ““

3. Menyelesaikan PTLSV

a. Penjumlahan atau Pengurangan

Perhatikan pertidaksamaan berikut:


x + 3 < 7, dengan x variabel dari bilangan bulat.
Untuk: x = 1, maka 1 + 3 < 7, bernilai benar
            x = 2, maka 2 + 3 < 7, bernilai benar
            x = 3, maka 3 + 3 < 7, bernilai benar
            x = 4, maka 4 + 3 < 7, bernilai salah

Pengganti x adalah 1, 2, dan 3 sehingga pertidaksamaan x + 3 < 7 menjadi benar


disebut penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut.

Contoh
b. Perkalian atau Pembagian

Perhatikan pertidaksamaan berikut ini.


Untuk x bilangan asli kurang dari 10 maka penyelesaiannya adalah x = 7, x = 8,
atau x = 9.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Setiap pertidaksamaan tetap ekuivalen, dengan tanda ketidaksamaan tidak


berubah, walaupun kedua ruas dikalikan dengan bilangan positif yang sama.

Contoh Soal
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)

Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)-  merupakan suatu kalimat


terbuka matematika yang di dalamnya memuat dua variabel. Dengan masing-
masing variabel berderajat satu serta dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan.
Tanda ketidaksamaan yang dimaksud disini antara lain: >, <, ≤, atau ≥.

Maka, bentuk dari pertidaksamaan linear bisa kita tuliskan seperti berikut ini:

 ax + by > c
 ax + by < c
 ax + by ≥ c
 ax + by ≤ c

Berikut ini adalah contoh dari kalimat matematikanya:

2x + 3y > 6
4x – y < 9

Beberapa kalimat terbuka di atas menggunakan tanda hubung seperti <,


>, > atau <. Yang menandakan kalimat tersebut merupakan  pertidaksamaan.

Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Berbeda halnya dengan penyelesaian dari persamaan linear dua variabel yang
berwujud himpunan pasangan titik-titik.

Atau apabila kita gambar grafiknya akan berupa garis lurus.


Penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel berupa daerah penyelesaian.

Dalam praktiknya penyelesaian pertidaksamaan linear bisa berwujud daerah


diarsir atau sebaliknya daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel
yang berupa daerah bersih.

Untuk menentukkan daerah penyelesaiannya, kita bisa melakukan langkah-


langkah seperti di bawah ini:

1. Ubahlah tanda ketidaksamaan dari pertidaksamaan menjadi tanda sama


dengan (=), sehingga kita akan memperoleh persamaan linear dua variabel
2. Gambar dari grafikatau garis dari persamaan linear dua variabel tadi.
Hal ini bisa kita lakukan dengan cara menentukan titik potong sumbu x
dan sumbu y dari persamaan.
Ataupun dapat memakai dua titik sembarang yang dilewati oleh garis.
Garis akan membagi dua bidang kartesius
3. Lakukan uji titik yang tidak dilewati oleh garis (substitusi nilai x dan y
titik ke pertidaksamaan). Apabila menghasilkan pernyataan yang benar,
artinya daerah tersebut adalah penyelesaiannya.
Tetapi, jika menghasilkan pernyataan salah maka bagian lainnya lah yang
merupakan penyelesaiaanya.

Untuk lebih jelasnya perhatikan ulasan berikut ini.

Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Pertidaksamaan linear merupakan pertidaksamaan yang mana peubah bebasnya


berbentuk linear (pangkat satu). Kalian tentunya masih ingatkan beberapa kalimat
matematika di bawah ini.

 2x ≥ 4; pertidaksamaan linear satu peubah


 3x + y < 0; pertidaksamaan linear dua peubah
 x – 2y ≤ 3; pertidaksamaan linear dua peubah
 x + y – 2z > 0; pertidaksamaan linear tiga peubah

Dan kali ini, kami akan membahas seputar pertidaksamaan linear dengan dua
peubah.

Gabungan dari dua atau lebih pertidaksamaan linear dua peubah disebut sebagai
sistem pertidaksamaan linear dua peubah.

Berikut adalah contoh dari sistem pertidaksamaan linear dua peubah:

3x + 8y ≥ 24,
x + y ≥ 4,
x ≥ 0,
y ≥ 0.

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel- merupakan bentuk perluasan


dari sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Yang mana, pada sistem
persamaan linear tiga variabel terdiri dari tiga persamaan yang masing-masing
persamaan memiliki tiga variabel (misal x, y dan z).

Dengan begitu, bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dalam
x, y, dan z dapat dituliskan seperti berikut ini:

Dengan a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, dan l atau a1, b1, c1, d1, a2, b2, c2, d2, a3, b3,
c3, dan d3 adalah bilangan-bilangan real.

Keterangan:

 a, e, I, a1, a2, a3 = koefisien dari x


 b, f, j, b1, b2, b3 = koefisien dari y
 c, g, k, c1, c2, c3 = koefisien dari z
 d, h, i, d1, d2, d3 = konstanta
 x, y, z = variabel atau peubah

Ciri–Ciri Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


(SPLTV)
Sebuah persamaan disebut sebagai sistem persamaan linear tiga variabel jika
persamaan tersebut mempunyai karakteristik seperti berikut ini:

 Memakai relasi tanda sama dengan (=)


 Mempunyai tiga variabel
 Ketiga variabel tersebut mempunyai derajat satu (berpangkat satu)

Hal–Hal yang Berhubungan dengan SPLTV

Memuat tiga komponen atau unsur yang selalu berhubungan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.

Ketiga komponen tersebut yaitu: suku, variabel, koefisien dan konstanta. Berikut
ini merupakan penjelasan dari masing-masing komponen SPLTV tersebut.

1.  Suku

Suku merupakan sebuah bagian dari suatu bentuk aljabar yang terdiri atas
variabel, koefisien dan konstanta. Setiap suku dipisahkan dengan menggunakan
tanda baca penjumlahan maupun pengurangan.

Contoh:

6x – y + 4z + 7 = 0, maka suku–suku dari persamaan tersebut yaitu 6x , -y, 4z dan


7.

2. Variabel

Variabel merupakan peubah atau pengganti dari suatu bilangan yang pada
umumnya dilambangkan dengan pemakaian huruf seperti x, y dan z.

Contoh:

Yulisa mempunyai 2 buah apel, 5 buah mangga dan 6 buah jeruk. Apabila kita
tulis dalam bentuk persamaan maka:

Contoh: apel = x , mangga = y dan jeruk = z, sehingga persamannya yaitu 2x + 5y


+ 6z.
3. Koefisien

Koefisien merupakan sebuah bilangan yang menyatakan banyaknya suatu jumlah


variabel yang sejenis.

Koefisien disebut juga sebagai bilangan yang terdapat di depan variabel, sebab
penulisan dari suatu persamaan koefisien berada di depan variabel.

Contoh:

Gilang mempunyai 2 buah apel, 5 buah mangga dan 6 buah jeruk. Apabila kita
tuliskan ke dalam bentuk persamaan maka:

Contoh: apel = x , mangga = y dan jeruk = z, sehingga persamannya yaitu 2x + 5y


+ 6z.

Dari persamaan tersebut, maka dapat diketahui bahwa 2, 5 dan 6 merupakan


koefisien di mana 2 merupakan koefisien x , 5 merupakan koefisien y serta 6
merupakan koefisien z.

4.  Konstanta

Konstanta merupakan sebuah bilangan yang tidak diikuti dengan variabel,


sehingga akan mempunyai nilai yang tetap atau konstan untuk berapa pun nilai
variabel atau peubahnya.

Contoh:

2x + 5y + 6z + 7 = 0, dari persamaan tersebut konstantanya yaitu 7. Sebab, 7


nilainya tetap dan tidak terpengaruh dengan berapa pun variabelnya.

Syarat SPLDV Memiliki Satu Penyelesaian

Sebuah sistem persamaan linier 3 variabel akan tepat mempunyai suatu


penyelesaian atau satu himpunan penyelesaian apabila dapat memenuhi syarat
atau ketentuan seperti di bawah ini:

Terdapat lebih dari satu atau ada tiga persamaan linier tiga variabel yang sejenis.

Contoh:

 x+y+z=5
 x + 2y + 3z = 6
 2x + 4y + 5z = 9
Persamaan Linier Tiga Variabel yang membentuk Sistem Persamaan Linier Tiga
Variabel, bukan merupakan Persamaan Linier Tiga Variabel yang sama.

Contoh:

 2x − 3y + z = −5
 2x + z − 3y + 5 = 0
 4x – 6y + 2z = −10

Ketiga persamaan di atas adalah sistem persamaan linear tiga variabel yang sama
sehingga tidak mempunyai tepat satu himpunan penyelesaian.

Cara Penyelesaian SPLDV


Bentuk umum dari sistem persamaan linear tiga variabel bisa kita tuliskan seperti
di bawah ini:

Apabila nilai x = x0, y = y0, dan z = z0, ditulis dengan pasangan terurut (x0, y0,
z0), memenuhi SPLTV di atas, maka haruslah berlaku hubungan sebagai berikut.
Dalam hal yang seperti itu, (x0, y0, z0) disebut sebagai penyelesaian sistem
persamaan linear tersebut serta himpunan penyelesaiannya ditulis sebagai {(x0,
y0, z0)}.

Sebagai contoh, adanya SPLTV seperti di bawah ini:

 2x + y + z = 12
 x + 2y – z = 3
 3x – y + z = 11

SPLTV di atas memiliki penyelesaian (3, 2, 4) dengan himpunan penyelesaiannya


yaitu {(2, 3, 4)}.

Untuk membuktikan kebenaran bahwa (3, 2, 4) adalah penyelesaian dari SPLTV


tersebut, maka subtitusikanlah nilai dari x = 3, y = 2 dan z = 4 ke dalam
persamaan 2x + y + z = 12, x + 2y– z = 3 dan 3x – y + z = 11, sehingga akan kita
dapatkan:

⇔ 2(3) + 2 + 4 = 6 + 2 + 4 = 12, benar

⇔ 3 + 2(2) – 4 = 3 + 4 – 4 = 3, benar

⇔ 3(3) – 2 + 4 = 9 – 2 + 4 = 11, benar

Penyelesaian atau himpunan penyelesaian dari sebuah sistem persamaan linear


tiga variabel (SPLTV) bisa di cari dengan menggunakan beberapa cara atau
metode, antara lain dengan menggunakan:

 Metode subtitusi
 Metode eliminasi
 Metode gabungan atau campuran
 Metode determinan
 Metode invers matriks

Berikut akan kami berikan ulasan dari metode subtitusi, eliminasi dan gabungan
pada sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV)

1. Metode Subtitusi

Berikut ini merupakan tahapan yang digunakan untuk menyelesaikan SPLTV


dengan metode subtitusi, antara lain:

Tahap 1:
Pilihlah salah satu persamaan yang paling sederhana, lalu nyatakan x sebagai
fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi x dan y.

Tahap 2:

Subtitusikan x atau y atau z yang kita dapatkan di tahap pertama ke dalam dua
persamaan yang lainnya. Sehingga akan kita peroleh sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV).

Tahap 3:

Menyelesaikan SPLDV yang ada pada tahap nomor dua.

Agar kalian lebih paham mengenai cara penyelesaian SPLTV dengan


menggunakan metode subtitusi, berikut kami berikan beberapa contoh soal dan
pembahasannya.

Soal 1.

Tentukan himpunan penyelesaian SPLTV di bawah ini dengan menggunakan


metode subtitusi:

x – 2y + z = 6
3x + y – 2z = 4
7x – 6y – z = 10

Jawab:

Langkan pertama adalah menentukan terlebih dahulu persamaan yang paling


sederhana.

Dari ketiga persamaan tersebut, persamaan pertama adalah yang paling sederhana.
Dari persamaan pertama, nyatakan variabel x sebagai fungsi y dan z seperti
berikut ini:

⇒ x – 2y + z = 6

⇒ x = 2y – z + 6

Subtitusikan variabel atau peubah x ke dalam persamaan kedua

⇒ 3x + y – 2z = 4

⇒ 3(2y – z + 6) + y – 2z = 4

⇒ 6y – 3z + 18 + y – 2z = 4
⇒ 7y – 5z + 18 = 4

⇒ 7y – 5z = 4 – 18

⇒ 7y – 5z = –14 …………… Pers. (1)

Subtitusikan variabel x ke dalam persamaan ketiga

⇒ 7x – 6y – z = 10

⇒ 7(2y – z + 6) – 6y – z = 10

⇒ 14y – 7z + 42 – 6y – z = 10

⇒ 8y – 8z + 42 = 10

⇒ 8y – 8z = 10 – 42

⇒ 8y – 8z = –32

⇒ y – z = –4 ……………… Pers. (2)

Persamaan (1) dan (2) membentuk SPLDV y serta z:

7y – 5z = –14
y – z = –4

Kemudian menyelesaikan SPLDV di atas dengan menggunakan metode subtitusi.


Pilih salah satu persamaan yang paling sederhana. Pada hal ini persamaan kedua
merupakan persamaan yang paling sederhana.

Dari persamaan kedua, maka kita dapatkan:

⇒ y – z = –4

⇒ y = z – 4

Subtitusikan peubah y ke dalam persamaan pertama

⇒ 7y – 5z = –14

⇒ 7(z – 4) – 5z = –14

⇒ 7z – 28 – 5z = –14

⇒ 2z = –14 + 28
⇒ 2z = 14

⇒ z = 14/2

⇒ z = 7

Subtitusikan nilai z = 7 ke salah satu SPLDV, sebagai contoh y – z = –4 sehingga
akan kita dapatkan:

⇒ y – z = –4

⇒ y – 7 = –4

⇒ y = –4 + 7

⇒ y = 3

Lalu, subtitusikan nilai y = 3 dan z = 7 ke salah satu SPLTV, sebagai contoh x –


2y + z = 6 sehingga akan kita dapatkan:

⇒ x – 2y + z = 6

⇒ x – 2(3) + 7 = 6

⇒ x – 6 + 7 = 6

⇒ x + 1 = 6

⇒ x = 6 – 1

⇒ x = 5

Dengan begitu, kita dapatkan x = 5, y = 3 dan z = 7. Sehingga himpunan


penyelesaian dari SPLTV soal tersebut yaitu {(5, 3, 7)}.

Supaya memastikan bahwa nilai x, y, dan z yang didapatkan sudah benar, maka
kita bisa mengetahuinya dengan cara mensubtitusikan nilai x, y, dan z ke dalam
tiga SPLTV di atas. Antara lain:

Persamaan I:

⇒ x – 2y + z = 6

⇒ 5 – 2(3) + 7 = 6

⇒ 5 – 6 + 7 = 6
⇒ 6 = 6 (benar)

Persamaan II:

⇒ 3x + y – 2z = 4

⇒ 3(5) + 3 – 2(7) = 4

⇒ 15 + 3 – 14 = 4

⇒ 4 = 4 (benar)

Persamaan III:

⇒ 7x – 6y – z = 10

⇒ 7(5) – 6(3) – 7 = 10

⇒ 35 – 18 – 7 = 10

⇒ 10 = 10 (benar)

Dari data di atas, maka dapat dipastikan bahwa nilai x, y dan z yang kita dapatkan
telah benar serta telah memenuhi sistem persamaan linear tiga variabel yang
ditanyakan.

2. Metode Eliminasi

Berikut ini merupakan tahapan yang digunakan untuk menyelesaikan SPLTV


dengan metode eliminasi, antara lain:

Tahap 1:

Pilih bentuk peubah atau variabel yang paling sederhana.

Tahap 2:

Hilangkan atau eliminasi salah satu peubah (contohnya x) sehingga akan kita
dapatkan SPLDV.

Tahap 3:

Hilangkan atau eliminasi salah satu peubah SPLDV (contohnya y) sehingga akan
kita dapatkan salah satu peubah.

Tahap 4:
Eliminasi atau hilangkan peubah lainnya (yakni z) untuk mendapatkan nilai
peubah yang kedua.

Tahap 5:

Menentukan nilai peubah ketiga (yakni x) berdasarkan nilai (y dan z) yang


didapatkan.

Agar kalian lebih paham mengenai cara penyelesaian SPLTV dengan


menggunakan metode eliminasi, berikut kami berikan beberapa contoh soal dan
pembahasannya.

Soal 1.

Dengan memakai metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem


persamaan linear tiga variabel di bawah ini:

x + 3y + 2z = 16
2x + 4y – 2z = 12
x + y + 4z = 20

Jawab:

Langkah awal yang kita lakukan adalah menentukan variabel mana yang akan
dieliminasi terlebih dulu.

Untuk mempermudah, kita pilih variabel yang paling sederhana.

Dari ketiga SPLTV di atas, kita ketahui variabel yang paling sederhana yaitu x
sehingga kita akan mengeliminasi x terlebih dulu.

Untuk mengeliminasi variabel x, maka kita harus menyamakan koefisien masing-


masing x dari ketiga persamaan. Perhatikan ulasan di bawah ini;

x + 3y + 2z = 16 → koefisien x = 1
2x + 4y – 2z = 12 → koefisien x = 2
x + y + 4z = 20 → koefisien x = 1

Supaya ketiga koefisien x sama, maka akan kita kalikan persamaan pertama dan
persamaan III dengan 2 sementara persamaan II kita kalikan 1. Berikut caranya:

  x + 3y + 2z = 16 |x2| → 2x + 6y + 4z = 32

2x + 4y – 2z = 12 |x1| → 2x + 4y – 2z = 12

  x +   y + 4z = 20 |x2| → 2x + 2y + 8z = 40
Sesudah koefisien x ketiga persamaan telah sama, selanjutnya langsung saja kita
kurangkan atau jumlahkan persamaan pertama dengan persamaan kedua dan
persamaan kedua dengan persamaan ketiga sedemikian rupa sampai variabel x
hilang. Berikut caranya:

Dari persamaan pertama dan kedua:

2x + 6y + 4z = 32

2x + 4y – 2z = 12
__________ –
2y + 6z          = 20

Dari persamaan kedua dan ketiga:

2x + 4y – 2z = 12

2x + 2y + 8z = 40
__________ –

2y – 10z        = -28

Dengan begitu, maka kita dapatkan SPLDV seperti berikut ini:

2y + 6z = 20
2y – 10z = –28

Langkah berikutnya yaitu menyelesaikan SPLDV di atas dengan menggunakan


metode eliminasi.

Lagkah pertama adalah menentukan nilai y dengan mengeliminasi z.

Untuk bisa mengeliminasi variabel z, maka kita harus menyamakan koefisien dari
z kedua persamaan tersebut. Perhatikan ulasan di bawah ini.

2y + 6z = 20 → koefisien z = 6
2y – 10z = –28 → koefisien z = –10

Supaya kedua koefisien z sama, maka persamaan pertama akan kita kalian dengan
5 sementara untuk persamaan kedua kita kali dengan 3.

Selepas itu, kedua persamaan tersebut kita jumlahkan. Berikut caranya:

2y + 6z = 20 |×5| →    10y + 30z = 100


2y – 10z = -28 |×3| →  6y – 30z = -84
___________ +
16y           = 16
y            = 1

Kedua, kita mencari nilai z dengan cara mengeliminasi y. Untuk bisa


menghilangkan variabel y, maka kita harus menyamakan koefisien y dari kedua
persamaan tersebut.

Berhubung koefisien y kedua persamaan telah sama, maka kita dapat langsung
mengurangkan kedua persamaan tersebut. Berikut caranya:

2y +  6z = 20

2y – 10z = -28


__________ _
16z           = 48
z           =   3

Hingga di tahap ini maka kita telah mendapatkan nilai y = 1 dan z = 3.

Langkah yang terakhir, untuk memperoleh nilai x, kita subtitusikan nilai y dan z
tersebut ke dalam salah satu SPLTV. Sebagai contoh persamaan x + y + 4z = 20
sehingga akan kita dapatkan:

⇒ x + y + 4z = 20

⇒ x + 1 + 4(3) = 20

⇒ x + 1 + 12 = 20

⇒ x + 13 = 20

⇒ x = 20 – 13

⇒ x = 7

Dengan begitu, akan kita dapatkan nilai x = 7, y = 1 dan z = 3 sehingga himpunan


penyelesaian dari SPLTV di atas yaitu {(7, 1, 3)}.

3. Metode Gabungan atau Campuran

Penyelesaian untuk sistem persamaan linear dengan memakai metode gabungan


atau campuran adalah cara penyelesaian dengan cara menggabungkan dua metode
sekaligus.
Metode yang dimaksud adalah metode eliminasi dan metode subtitusi.

Metode ini dapat digunakan dengan menggunakan metode subtitusi terlebih


dahulu atau dengan eliminasi terlebih dahulu.

Dan kali ini, kita akan mencoba metode gabungan atau campuran dengan 2 teknik
yakni:

 Mengeliminasi terlebih dahulu baru selanjutnya memakai metode


subtitusi.
 Mensubtitusi terlebih dahulu baru lalu memakai metode eliminasi.

Prosesnya hampir sama seperti yang terdapat pada penyelesaian SPLTV dengan
metode eliminasi dan metode subtitusi. 

Agar kalian lebih paham mengenai cara penyelesaian SPLTV dengan


menggunakan gabungan atau campuran ini, berikut kami berikan beberapa contoh
soal dan pembahasannya.

Soal 1.

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga variabel di


bawah ini dengan memakai metode gabungan.

x + 3y + 2z = 16
2x + 4y – 2z = 12
x + y + 4z = 20

Jawab:

 Metode Subtitusi (SPLTV)

Langkah pertama menentukan persamaan yang paling sederhana. Dari ketiga


persamaan di atas, dapat kita ketahui bahwa persamaan ketiga merupakan
persamaan yang paling sederhana.

Dari persamaan ketiga, nyatakan variabel z sebagai fungsi y dan z seperti berikut
ini:

⇒ x + y + 4z = 20

⇒ x = 20 – y – 4z ………… Pers. (1)

Lalu, subtitusikan persamaan (1) di atas ke dalam SPLTV yang pertama.

⇒ x + 3y + 2z = 16
⇒ (20 – y – 4z) + 3y + 2z = 16

⇒ 2y – 2z + 20 = 16

⇒ 2y – 2z = 16 – 20

⇒ 2y – 2z = –4

⇒ y – z = –2 …………. Pers. (2)

Kemudian, subtitusikan persamaan (1) di atas ke dalam SPLTV yang kedua.

⇒ 2x + 4y – 2z = 12

⇒ 2(20 – y – 4z) + 4y – 2z = 12

⇒ 40 – 2y – 8z + 4y – 2z = 12

⇒ 2y – 10z + 40 = 12

⇒ 2y – 10z = 12 – 40

⇒ 2y – 10z = –28  ………… Pers. (3)

Dari persamaan (2) serta persamaan (3) kita dapatkan SPLDV y dan z seperti
berikut ini:

y – z = –2
2y – 10z = –28 

Kemudian kita kurangkan kedua persamaan sehingga akan kita dapatkan nilai y
seperti berikut ini:

y – z = -2 |×10| →           10y – 10z = -20

2y – 10z = -28 |×1| →     2y – 10z = -28


__________ –
8y = 8
z =  1

Hingga tahap ini, kita dapatkan nilai y = 1 dan z = 3.

Langkah yang terakhir yakni menentukan nilai x. Cara untuk menentukan nilai x
yaitu dengan cara memasukkan nilai y dan z tersebut ke dalam salah satu SPLTV.
Sebagai contoh x + 3y + 2z = 16 sehingga akan kita dapatkan:
⇒ x + 3y + 2z = 16

⇒ x + 3(1) + 2(3) = 16

⇒ x + 3 + 6 = 16

⇒ x + 9 = 16

⇒ x = 16 – 9

⇒ x = 7

Dengan begitu, maka kita dapatkan nilai x = 7, y = 1 dan z = 3 sehingga himpunan


penyelesaian SPLTV dari soal di atas yaitu {(7, 1, 3)}.

Anda mungkin juga menyukai