PERSAMAAN LINEAR
Contoh grafik dari suatu persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan c=2 (garis
merah)
Bentuk umum untuk persamaan linear adalah:
y = mx + c
Contoh
Contoh sistem persamaan linear dua variabel:
x + 2y = 10
3 + 5c = 4d + 20
5x – 3y + 6 = -9x + 8y + 4
Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan
tanda sama dengan (=) dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu.
a≠ 0 ; x disebut variabel/peubah
Semua suku di sebelah kiri tanda ‘=’ disebut ruas kiri
Semua suku di sebelah kanan tanda ‘=’ disebut ruas kanan
Sebagai Contoh:
x–4=0
5x + 6 = 16
Catatan :
Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih variabel dan
belum diketahui nilai kebenarannya.
Contoh:
x + 2 =5
p+1=7
x dan p disebut variabel
Menambah atau mengurangi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama
contoh : Carilah penyelesaian dari : x + 10 = 5
Jawab : hal pertama yang harus kita selesaikan adalah bagaimana menghilangkan
angka 10. Angka 10 dihilangkan dengan menambahkan lawan dari 10 yaitu -10
sehingga PLSV tersebut menjadi : x + 10 -10 = 5 – 10 x = – 5
Jawab :
Mengalikan atau membagi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama
Suatu PLSV dikatakan ekuivalen (sama) apabila kedua ruas dikalikan atau dibagi
dengan bilangan yang sama. contoh:
Jawab:
Jawab :
9x + 6 = 6x – 12
9x + 6 – 6 = 6x – 12 – 6 à kedua ruas dikurang 6 9x = 6x – 18
9x – 6x = 6x – 18 – 6x à kedua ruas dikurangi -6x 3x = -18
Contoh :
~ x + 7 = 13
~ 6 – 2x = 2
Penyelesaian :
Jawab :
Tentukan persamaan dari 3x + 5 = x + 15
Jawab :
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan
tanda sama dengan (=) dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu.
Contoh:
1. x – 4 = 0
2. 5x + 6 = 16
Catatan :
Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih variabel dan
belum diketahui nilai kebenarannya.
Contoh :
x + 2 =5
p+1=7
x dan p disebut variabel
Persamaan Linier Satu Variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan tanda
sama dengan (“=”) dan hanya mempunyai satu variable berpangkat 1 . bentuk
umum persamaan linier satu variable adalah ax + b = 0
Contoh :
1. x – 3 = 7
2. 4a + 5 = 25
Pada contoh diatas x, a, b adalah variable (peubah) yang dapat diganti dengan
sembarang bilangan yang memenuhi.
Subtitusi
Sebgai Contoh :
Contoh :
Jawab :
9x + 12 = 6x – 12
9x – 6x = -12-12
3x = -24
x =− 24/3
= -8
Jadi , HP = {-8}
Contoh SPLDV:
Metode-metode untuk Menyelesaikan SPLDV
Terdapat beberapa cara/metode untuk menyelesaikan permasalahan terkait Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Metode-metode tersebut diantaranya
adalah metode substitusi, eliminasi, gabungan, dan grafik. Hasil penyelesaian
PLDV dinyatakank dalam pasangan terurut (x, y). Untuk mengetahui perbedaan
setiap metode, akan disajikan dalam pengerjaan sebuah soal dengan keempat
metode tersebut.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di atas akan diselesaikan dengan keempat
metode.
Cara I: Metode Substitusi
Langkah 2:
Langkah 3:
Langkah 4:
Hasil yang diperoleh x = 1 dan y = 2
Penyelesaiannya adalah (1, 2)
Metode Gabungan (Eliminasi – Substitusi)
Metode gabungan merupakan penggabungan langkah dari metode sustitusi dan
eliminasi. Metode eliminasi mempunyai langkah awal yang cukup mudah dan
singkat. Sedangkan metode susbtitusi mempunyai cara akhir yang baik. Kedua
metode tersebut digabungkan untuk mempermudah pengerjaan. Metode gabungan
merupakan metode yang sering digunakan dalam menyelesaikan SPLDV.
Pembahasan:
Misalkan:
Tarif parkir per mobil = x
Tarif parkir per motor = y
Berdasarkan cerita pada soal, dapat diperoleh model matematika seperti di bawah.
Jawaban: C
2. Metoda subtitusi
Metoda Eliminasi
Supaya lebih mudah langsung saja kita masuk ke contoh-contoh
Contoh soal 1 :
2x + 3y – z = 20
3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15
Jawab :
Ketiga persamaan bisa kita beri nama persamaan (1), (2), dan (3)
2x + 3y – z = 20 ………………………..(1)
3x + 2y + z = 20 ………………………..(2)
x + 4y + 2z = 15 ………………………..(3)
Sistem persamaan ini harus kita sederhanakan menjadi sistem persamaan linear 2
variabel. Untuk itu kita eliminasi variabel z
2x + 3y – z = 20
3x + 2y + z = 20_____ +
5x + 5y = 40
x + y = 8 ………………….(4)
Selanjutnya persamaan (2) dikali (2) dan persamaan (3) dikali (1) sehingga
diperoleh
6x + 4y + 2z = 40
x + 4y + 2z = 15____ _
5x = 25
x=5
x+y=8
5+y=8
y=3
3x + 2y + z = 20
3.5 + 2.3 + z = 20
15 + 6 + z = 20
z = -1
Contoh soal 2 :
3x + 4y – 3z = 3
2x – y + 4z = 21
5x + 2y + 6z = 46
Jawab :
Agar lebih mudah, ketiga persamaan kita beri nama (1), (2), dan (3)
3x + 4y – 3z = 3 …………………………….(1)
2x – y + 4z = 21 …………………………….(2)
5x + 2y + 6z = 46 …………………………….(3)
Selanjutnya persamaan (1) dikali 1 dan persamaan (2) dikali 4, sehingga diperoleh
3x + 4y – 3z = 3 |1| → 3x + 4y – 3z = 3
Berikutnya persamaan (3) dikali 1 dan persamaan (2) dikali 2, sehingga diperoleh
5x + 2y + 6z = 46 |1| → 5x + 2y + 6z = 46
Sekarang persamaan (5) dikali 11 dan persamaan (4) dikali 9 sehingga diperoleh
. z = 5
11x + 13z = 87
11x + 13.5 = 87
11x + 65 = 87
11x = 22
x=2
5x +2y +6z = 46
2y = 6
y=3
Metoda subtitusi
Contoh soal 3
2x + 5y + 4z = 28
3x – 2y + 5z = 19
6x + 3y – 2z = 4
adalah …
Jawab :
Sekarang setiap persamaan kita beri nama (1), (2), dan (3)
2x + 5y + 4z = 28 ……………………………………..(1)
3x – 2y + 5z = 19……………………………………….(2)
6x + 3y – 2z = 4…………………………………………(3)
2x + 5y + 4z = 28
4z = 28 – 2x – 5y
………………………………………..(4)
6x + 3y – 2z = 4
28x + 22y = 72
14x + 11y = 36
11y = 36 – 14x
…………………………………………(6)
2x -33y = -64
44x = 44
x=1
Jadi, himpunan penyelesaiaannya adalah {(1, 2, 4)}
2. Sifat-Sifat PTLSV
1. A + C < B + C
2. A – C < B – C
3. Menyelesaikan PTLSV
Contoh
b. Perkalian atau Pembagian
Contoh Soal
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)
Maka, bentuk dari pertidaksamaan linear bisa kita tuliskan seperti berikut ini:
ax + by > c
ax + by < c
ax + by ≥ c
ax + by ≤ c
2x + 3y > 6
4x – y < 9
Berbeda halnya dengan penyelesaian dari persamaan linear dua variabel yang
berwujud himpunan pasangan titik-titik.
Dan kali ini, kami akan membahas seputar pertidaksamaan linear dengan dua
peubah.
Gabungan dari dua atau lebih pertidaksamaan linear dua peubah disebut sebagai
sistem pertidaksamaan linear dua peubah.
3x + 8y ≥ 24,
x + y ≥ 4,
x ≥ 0,
y ≥ 0.
Dengan begitu, bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dalam
x, y, dan z dapat dituliskan seperti berikut ini:
Dengan a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, dan l atau a1, b1, c1, d1, a2, b2, c2, d2, a3, b3,
c3, dan d3 adalah bilangan-bilangan real.
Keterangan:
Memuat tiga komponen atau unsur yang selalu berhubungan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Ketiga komponen tersebut yaitu: suku, variabel, koefisien dan konstanta. Berikut
ini merupakan penjelasan dari masing-masing komponen SPLTV tersebut.
1. Suku
Suku merupakan sebuah bagian dari suatu bentuk aljabar yang terdiri atas
variabel, koefisien dan konstanta. Setiap suku dipisahkan dengan menggunakan
tanda baca penjumlahan maupun pengurangan.
Contoh:
2. Variabel
Variabel merupakan peubah atau pengganti dari suatu bilangan yang pada
umumnya dilambangkan dengan pemakaian huruf seperti x, y dan z.
Contoh:
Yulisa mempunyai 2 buah apel, 5 buah mangga dan 6 buah jeruk. Apabila kita
tulis dalam bentuk persamaan maka:
Koefisien disebut juga sebagai bilangan yang terdapat di depan variabel, sebab
penulisan dari suatu persamaan koefisien berada di depan variabel.
Contoh:
Gilang mempunyai 2 buah apel, 5 buah mangga dan 6 buah jeruk. Apabila kita
tuliskan ke dalam bentuk persamaan maka:
4. Konstanta
Contoh:
Terdapat lebih dari satu atau ada tiga persamaan linier tiga variabel yang sejenis.
Contoh:
x+y+z=5
x + 2y + 3z = 6
2x + 4y + 5z = 9
Persamaan Linier Tiga Variabel yang membentuk Sistem Persamaan Linier Tiga
Variabel, bukan merupakan Persamaan Linier Tiga Variabel yang sama.
Contoh:
2x − 3y + z = −5
2x + z − 3y + 5 = 0
4x – 6y + 2z = −10
Ketiga persamaan di atas adalah sistem persamaan linear tiga variabel yang sama
sehingga tidak mempunyai tepat satu himpunan penyelesaian.
Apabila nilai x = x0, y = y0, dan z = z0, ditulis dengan pasangan terurut (x0, y0,
z0), memenuhi SPLTV di atas, maka haruslah berlaku hubungan sebagai berikut.
Dalam hal yang seperti itu, (x0, y0, z0) disebut sebagai penyelesaian sistem
persamaan linear tersebut serta himpunan penyelesaiannya ditulis sebagai {(x0,
y0, z0)}.
2x + y + z = 12
x + 2y – z = 3
3x – y + z = 11
Metode subtitusi
Metode eliminasi
Metode gabungan atau campuran
Metode determinan
Metode invers matriks
Berikut akan kami berikan ulasan dari metode subtitusi, eliminasi dan gabungan
pada sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV)
1. Metode Subtitusi
Tahap 1:
Pilihlah salah satu persamaan yang paling sederhana, lalu nyatakan x sebagai
fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi x dan y.
Tahap 2:
Subtitusikan x atau y atau z yang kita dapatkan di tahap pertama ke dalam dua
persamaan yang lainnya. Sehingga akan kita peroleh sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV).
Tahap 3:
Soal 1.
x – 2y + z = 6
3x + y – 2z = 4
7x – 6y – z = 10
Jawab:
Dari ketiga persamaan tersebut, persamaan pertama adalah yang paling sederhana.
Dari persamaan pertama, nyatakan variabel x sebagai fungsi y dan z seperti
berikut ini:
⇒ x – 2y + z = 6
⇒ x = 2y – z + 6
⇒ 3x + y – 2z = 4
⇒ 3(2y – z + 6) + y – 2z = 4
⇒ 6y – 3z + 18 + y – 2z = 4
⇒ 7y – 5z + 18 = 4
⇒ 7y – 5z = 4 – 18
⇒ 7x – 6y – z = 10
⇒ 7(2y – z + 6) – 6y – z = 10
⇒ 14y – 7z + 42 – 6y – z = 10
⇒ 8y – 8z + 42 = 10
⇒ 8y – 8z = 10 – 42
⇒ 8y – 8z = –32
7y – 5z = –14
y – z = –4
⇒ y – z = –4
⇒ y = z – 4
⇒ 7y – 5z = –14
⇒ 7(z – 4) – 5z = –14
⇒ 7z – 28 – 5z = –14
⇒ 2z = –14 + 28
⇒ 2z = 14
⇒ z = 14/2
⇒ z = 7
Subtitusikan nilai z = 7 ke salah satu SPLDV, sebagai contoh y – z = –4 sehingga
akan kita dapatkan:
⇒ y – z = –4
⇒ y – 7 = –4
⇒ y = –4 + 7
⇒ y = 3
⇒ x – 2y + z = 6
⇒ x – 2(3) + 7 = 6
⇒ x – 6 + 7 = 6
⇒ x + 1 = 6
⇒ x = 6 – 1
⇒ x = 5
Supaya memastikan bahwa nilai x, y, dan z yang didapatkan sudah benar, maka
kita bisa mengetahuinya dengan cara mensubtitusikan nilai x, y, dan z ke dalam
tiga SPLTV di atas. Antara lain:
Persamaan I:
⇒ x – 2y + z = 6
⇒ 5 – 2(3) + 7 = 6
⇒ 5 – 6 + 7 = 6
⇒ 6 = 6 (benar)
Persamaan II:
⇒ 3x + y – 2z = 4
⇒ 3(5) + 3 – 2(7) = 4
⇒ 15 + 3 – 14 = 4
⇒ 4 = 4 (benar)
Persamaan III:
⇒ 7x – 6y – z = 10
⇒ 7(5) – 6(3) – 7 = 10
⇒ 35 – 18 – 7 = 10
⇒ 10 = 10 (benar)
Dari data di atas, maka dapat dipastikan bahwa nilai x, y dan z yang kita dapatkan
telah benar serta telah memenuhi sistem persamaan linear tiga variabel yang
ditanyakan.
2. Metode Eliminasi
Tahap 1:
Tahap 2:
Hilangkan atau eliminasi salah satu peubah (contohnya x) sehingga akan kita
dapatkan SPLDV.
Tahap 3:
Hilangkan atau eliminasi salah satu peubah SPLDV (contohnya y) sehingga akan
kita dapatkan salah satu peubah.
Tahap 4:
Eliminasi atau hilangkan peubah lainnya (yakni z) untuk mendapatkan nilai
peubah yang kedua.
Tahap 5:
Soal 1.
x + 3y + 2z = 16
2x + 4y – 2z = 12
x + y + 4z = 20
Jawab:
Langkah awal yang kita lakukan adalah menentukan variabel mana yang akan
dieliminasi terlebih dulu.
Dari ketiga SPLTV di atas, kita ketahui variabel yang paling sederhana yaitu x
sehingga kita akan mengeliminasi x terlebih dulu.
x + 3y + 2z = 16 → koefisien x = 1
2x + 4y – 2z = 12 → koefisien x = 2
x + y + 4z = 20 → koefisien x = 1
Supaya ketiga koefisien x sama, maka akan kita kalikan persamaan pertama dan
persamaan III dengan 2 sementara persamaan II kita kalikan 1. Berikut caranya:
x + 3y + 2z = 16 |x2| → 2x + 6y + 4z = 32
x + y + 4z = 20 |x2| → 2x + 2y + 8z = 40
Sesudah koefisien x ketiga persamaan telah sama, selanjutnya langsung saja kita
kurangkan atau jumlahkan persamaan pertama dengan persamaan kedua dan
persamaan kedua dengan persamaan ketiga sedemikian rupa sampai variabel x
hilang. Berikut caranya:
2x + 6y + 4z = 32
2x + 4y – 2z = 12
__________ –
2y + 6z = 20
2x + 4y – 2z = 12
2x + 2y + 8z = 40
__________ –
2y + 6z = 20
2y – 10z = –28
Untuk bisa mengeliminasi variabel z, maka kita harus menyamakan koefisien dari
z kedua persamaan tersebut. Perhatikan ulasan di bawah ini.
2y + 6z = 20 → koefisien z = 6
2y – 10z = –28 → koefisien z = –10
Supaya kedua koefisien z sama, maka persamaan pertama akan kita kalian dengan
5 sementara untuk persamaan kedua kita kali dengan 3.
Berhubung koefisien y kedua persamaan telah sama, maka kita dapat langsung
mengurangkan kedua persamaan tersebut. Berikut caranya:
2y + 6z = 20
Langkah yang terakhir, untuk memperoleh nilai x, kita subtitusikan nilai y dan z
tersebut ke dalam salah satu SPLTV. Sebagai contoh persamaan x + y + 4z = 20
sehingga akan kita dapatkan:
⇒ x + y + 4z = 20
⇒ x + 1 + 4(3) = 20
⇒ x + 1 + 12 = 20
⇒ x + 13 = 20
⇒ x = 20 – 13
⇒ x = 7
Dan kali ini, kita akan mencoba metode gabungan atau campuran dengan 2 teknik
yakni:
Prosesnya hampir sama seperti yang terdapat pada penyelesaian SPLTV dengan
metode eliminasi dan metode subtitusi.
Soal 1.
x + 3y + 2z = 16
2x + 4y – 2z = 12
x + y + 4z = 20
Jawab:
Dari persamaan ketiga, nyatakan variabel z sebagai fungsi y dan z seperti berikut
ini:
⇒ x + y + 4z = 20
⇒ x + 3y + 2z = 16
⇒ (20 – y – 4z) + 3y + 2z = 16
⇒ 2y – 2z + 20 = 16
⇒ 2y – 2z = 16 – 20
⇒ 2y – 2z = –4
⇒ 2x + 4y – 2z = 12
⇒ 2(20 – y – 4z) + 4y – 2z = 12
⇒ 40 – 2y – 8z + 4y – 2z = 12
⇒ 2y – 10z + 40 = 12
⇒ 2y – 10z = 12 – 40
Dari persamaan (2) serta persamaan (3) kita dapatkan SPLDV y dan z seperti
berikut ini:
y – z = –2
2y – 10z = –28
Kemudian kita kurangkan kedua persamaan sehingga akan kita dapatkan nilai y
seperti berikut ini:
Langkah yang terakhir yakni menentukan nilai x. Cara untuk menentukan nilai x
yaitu dengan cara memasukkan nilai y dan z tersebut ke dalam salah satu SPLTV.
Sebagai contoh x + 3y + 2z = 16 sehingga akan kita dapatkan:
⇒ x + 3y + 2z = 16
⇒ x + 3 + 6 = 16
⇒ x + 9 = 16
⇒ x = 16 – 9
⇒ x = 7