SKRIPSI
Disusun oleh:
171414099
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NIM: 171414099
Dosen Pembimbing:
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
NIM: 171414099
Dekan
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bapak Wibowo dan Ibu Nina sebagai orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung.
Ibu Yuliah sebagai orang tua asuh yang selalu mendoakan dan mendukung.
Agyl Bobby Santoso dan Ayu Puspitasari yang selalu mendukung dan membimbing.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah: 153)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan kesungguhan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagai layaknya karya ilmiah.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Anisa Putri Salsabela
NIM : 171414099
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Anisa Putri Salsabela. 2021. Kajian Etnomatematika pada Permainan
Tradisional Gobak Sodor dan Implementasinya pada Pembelajaran
Matematika SMP. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan aspek-aspek filosofi
pada permainan tradisional gobak sodor, 2) mendeskripsikan aktivitas
fundamental matematis menurut Bishop pada permainan tradisional gobak sodor,
dan 3) mengetahui implementasi kajian etnomatematika pada permainan
tradisional gobak sodor terhadap pembelajaran matematika SMP.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Objek dalam penelitian ini adalah aspek filosofi, aktivitas fundamental
matematis menurut Bishop, dan permasalahan kontekstual matematika pada
permanian tradisional gobak sodor. Subjek dalam penelitian ini adalah pendiri
Kampung Dolanan Nusantara dan salah satu warga Kampung Dolanan yang
pernah memainkan permainan tradisional gobak sodor. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, dan
penyusunan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini ada tiga hal. 1) Adanya filosofi pada gerakan,
aturan dan strategi bermain, dan arena bermain. Filosofi pada gerakan adalah
melatih kemampuan menyerang dan bertahan. Filosofi pada aturan dan strategi
bermain adalah sikap sportivitas, kerja sama, kerja keras dan sabar. Filosofi pada
arena bermain terdapat pada bentuknya berupa petak-petak berbentuk persegi
panjang yang dianggap sebagai benteng-benteng yang harus dilindungi
mengajarkan sikap bertahan dan bersaing. 2) Adanya enam aktivitas
fundamental matematis menurut Bishop, yakni counting, measuring, designing,
locating, playing, explaining yang terlihat dari gerakan, aturan dan strategi
bermain, dan arena bermain. 3) Implementasi kajian matematika pada permainan
tradisional gobak sodor terhadap pembelajaran matematika SMP adalah
pembuatan soal kontekstual. Soal kontekstual tersebut terdiri dari materi
transformasi geometri untuk SMP kelas IX sebanyak 2 soal; materi bilangan
untuk SMP kelas VII sebanyak 3 soal; materi peluang untuk SMP kelas VIII
sebanyak 2 soal; materi kesebangunan dan kongruen untuk SMP kelas IX
sebanyak 2 soal; materi garis dan sudut untuk SMP kelas IX sebanyak 3 soal;
dan materi luas dan keliling bangun datar untuk SMP kelas VII sebanyak 1 soal.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Anisa Putri Salsabela. 2021. Ethnomatematics Study on Traditional Game of
Gobak Sodor and it’s Implemantation in Junior High School Mathematics
Learning. Undergraduated Thesis. Mathematic Study Program, Departmen of
Mathematics and Sciences Education, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.
The aims of this research are 1) to describe the philosophical aspects
of the traditional game of gobak sodor, 2) to describe the fundamental
mathematical activities according to Bishop in the traditional game of gobak
sodor, and 3) to know the implementation of the study of mathematics in the
traditional game of gobak sodor for junior high school mathematics learning.
The type of this study was qualitative descriptive research. The objects in
this research are philosophical aspects, mathematical fundamental activities
according to Bishop, and contextual problems of mathematics in the traditional
game of gobak sodor. The subjects in this study were the founder of Kampung
Dolanan Nusantara and one of the residents of Kampung Dolanan who had
played the traditional game of gobak sodor. Data collection methods in this
research used interviews, observations, and documentation. The analysis
technique used in this research were data reduction, categorization,
synthesis,and drawing conclusions.
The results from this study was, three points 1) The existence of a
philosophy of movement, rules and playing strategies, and the playing field. The
philosophy of the movement was to train the ability to attack and defend. The
philosophy on the rules and strategies of playing were sportsmanship,
cooperation, hard work and patience. The philosophy of the playground is
found in its shape in the form of rectangular plots which were considered as
fortresses that must be protected and teach defensive and competitive attitudes.
2) There were six fundamental mathematical activities according to Bishop,
namely counting, measuring, designing, locating, playing, explaining which can
be seen from movements, rules and playing strategies, and the playing ground.
3) The implementation of the study of mathematics in the traditional game
of gobak sodor for junior high school mathematics learning was the creation of
contextual questions. The contextual questions consist of 2 questions for
geometry transformation for SMP class IX; the number material for SMP class
VII is 3 questions; opportunity material for SMP class VIII as many as 2
questions;material for similarity and congruence for grade IX junior high school
as many as 2 question, line and angle material for grade IX junior high school as
many as 3 questions; and the material for the area and circumference of a
flat shape forclass VII SMP was 1 question.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian
Etnomatematika pada Permainan Tradisional Gobak Sodor dan Implementasinya
Pada Pembelajaran Matematika SMP”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan. Selama proses penyusunan skripsi ini tak lepas dari berbagai pihak
yang telah mendukung dan membantu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
4. Ibu Margaretha Madha Melissa, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah berkenan membimbing, memberikan waktu, ilmu, dan saran yang
bermanfaat hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Sugiarto Pudjohartono, M.T. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dalam hal akademik.
6. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.
7. Bapak Abet Nugraha selaku pendiri Kampung Dolanan Nusantara.
8. Orangtua terkasih, Danang Wahyu Wibowo dan Nina Martnasari yang
selalumendoakan dan memberi dukungan.
9. Orangtua asuh terkasih, Yuliyah yang selalu mendokan dan memberi
dukungan.
10. Bobby Agyl Santoso dan Ayu Puspitasari yang telah menjadi kakak
danselalu mendukung.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Teman-teman PPJW yang telah bersedia menghibur, menemani dalam suka
dan duka, dan mendengarkan curhatan, keluhan, terutama Ruth, Luluk,
Esna, Bima, dan Lisa.
12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika angkatan 2017
khususnya teman-teman kelas C.
13. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu
dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Besar harapan penulis untuk menerima kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk
semuapihak yang membutuhkan.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada konteks sosial budaya, termasuk bahasa, kode perilaku, mitos, dan
simbol. Kemudian kata “mathema” memiliki arti menjelaskan,
mengetahui, memahami, dan melakukan kegiatan seperti pengkodean,
mengukur, mengklasifikasikan, menyimpulkan, dan pemodelan. Akhiran
“tics” berasal dari kata techne dan bermakna seperti Teknik (D’Ambrasio
1994:449). Astri Wahyuni, dkk (2013: 2) menyatakan bahwa salah satu
yang dapat menjembatani antara budaya dan pendidikan matematika
adalah etnomatematika. Menjembatani antara budaya dan matematika
merupakan suatu hal yang penting untuk mengenali berbagai cara berpikir
yang dapat menyebabkan timbulnya bentuk matematika hal tersebut yang
dimaksud dengan etnomatematika. Konsep matematika dapat lahir dan
ditemukan dalam budaya, sehingga dapat memperjelas hubungan
keterkaitan antara matematika dan budaya. Matematika dapat lahir dari
budaya dan dapat ditemukan dalam budaya, sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu sumber belajar bagi dunia pendidikan. Dengan
demikian, etnomatematika merupakan suatu ilmu yang didapat dari
kebudayaan yang berhubungan dengan matematika.
matematika itu sendiri, dimana siswa akan lebih mudah memahami setiap
topik yang dipelajari karena relevan dengan kehidupan budaya sehari-hari
mereka (Sirate, 2012). Maka dari itu, guru dapat menggunakan pendekatan
budaya untuk mengajarkan mata pelajaran matematika.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Pembatasan Masalah
E. Penjelasan Istilah
1. Etnomatematika
Etnomatematika mengkaji hubungan antara matematika dan
budaya yang terdapat dilingkungan masyarakat sekitar.
2. Aktivitas Fundamental Matematis
Aktivitas Fundamental Matematis menurut Bishop terdiri dari 6
aktivitas, yakni menghitung/membilang, penentuan lokasi, mengukur,
mendesain, bermain dan menjelaskan.
3. Pembuatan Soal Matematika Berbasis Kontekstual
Pembuatan soal matematika berbasis kontekstual merupakan teknik
mengajarkan suatu materi pelajaran menggunakan tulisan.
4. Permainan Tradisional gobak sodor
Gobak sodor merupakan permainan yang dimainkan secara
berkelompok dalam sebuah arena bujur sangkar yang dibatasi dengan
garis, terdiri dari dua tim, yakni tim penjaga dan tim pemain sebagai
penyerang.
F. Kebaruan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Permainan Tradisional
a. Definisi Permainan tradisional
Permainan tradisional merupakan hasil penggalian dari
budaya sendiri yang didalamnya banyak mengandung nilai-nilai
pendidikan karena dalam kegiatan permainannya memberikan rasa
senang, gembira, ceria pada anak yang memainkannya (Rudhito
dkk, 2019: 196). Sejalan dengan pernyataan tersebut Morzan dan
Hamidi (2017: 47-48) menyimpulkan bahwa permainan tradisional
merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sukarela dan
menimbulkan kesenangan bagi pelakunya, diatur oleh peraturan
permainan yang dijalankan berdasarkan tradisi turun-temurun.
Permainan tradisional merupakan hasil budaya yang besar nilainya
bagi anak-anak dalam rangka berfantasi, berekreasi, berkreasi,
berolah raga yang sekaligus sebagai sarana berlatih untuk hidup
bermasyarakat, keterampilan, kesopanan, serta ketangkasan. Hal
tersebut juga sesuai dengan pernyataan Andriani (2012: 122)
mengemukakan bahwa permainan tradisional merupakan
simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai
bermacam-macam fungsi atau pesan dibaliknya.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
permainan tradisional merupakan penggalian budaya turun
temurun yang mengandung banyak nilai pendidikan dan
bermacam-macam fungsi seperti menimbulkan kesenangan bagi
pelakunya serta mengandung pesan dibaliknya untuk hidup
bermasyarakat. Kegiatannya dilakukan secara sukarela dengan
peraturan permainan dari tradisi budaya turun-temurun.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
11
12
13
2. Gobak sodor
a. Pengertian Gobak Sodor
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gobak artinya
permainan tradisional yang menggunakan lapangan berbentuk segi
empat berpetak-petak. Kata sodor berarti menyodorkan ke depan
atau mengulurkan tangan. Oleh karena itu, gobak sodor adalah
suatu permainan tradisional yang menggunakan lapangan
berbentuk segi empat dan permainannya dilakukan dengan
menyodorkan ke depan atau mengulurkan tangan.
b. Peralatan atau perlengkapan Permainan Gobak sodor
Peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan pada
permainan gobak sodor, yakni arena bermain berupa halaman yang
agak luas dan rata. Arena bermain gobak sodor berupa garis-garis
di tanah yang melintang sejajar dan sama panjang. Arena bermain
disesuaikan dengan jumlah pemain. (Departemen Pendidikan dan
Budaya, 1992-1993: 85).
Berikut ilustrasi arena bermain gobak sodor
14
Keterangan gambar:
Ilustrasi gambar arena permainan gobak sodor dibuat untuk
jumlah pemain berjumlah 10 orang dengan dibagi menjadi dua tim,
yakni tim penjaga beranggotakan 5 orang dan tim pemain
beranggotakan 5 orang.
Garis vertikal AB : Garis pangkalan tim pemain
Segitiga F, G, H, I, J : Anggota tim pemain
Garis vertikal EF, GH, IJ, KL, MN : Garis berdiri tim penjaga
Garis CD : Garis sodor
15
16
17
a. Counting (Menghitung/Membilang)
Dalam buku Andy Rudhito (2020: 48) Bishop mendata
konsep-konsep yang berkaitan dengan aktivitas counting, yakni
quantifier: each, some, many, none (kuantifikasi); adjectival
number names (nama-nama bilangan); finger and body counting
(perhitungan menggunakan jari dan badan); tallying numbers
(bilangan-bilangan sistem turus), place value (nilai tempat), zero
(nol), base 10 (basis 10), operation on numbers (operasi bilangan),
combinatorics (kombinatorika), accuracy (keakuratan),
approximation (penaksiran), error (galat), fractions (pecahan),
decimals (desimal), positives and negatives (positif dan negatif),
infinitely large and infinitely small (tak hingga besar dan tak
hingga kecil), llimit (limit), number patterns (pola-pola bilangan),
powers (pangkat), number relationship (relasi-relasi bilangan),
arrow diagrams (diagram panah), algebric representation
(representasi aljabar), events probabilities (peluang kejadian), dan
frequency representations (representasi frekuensi). Kegiatan
counting merupakan kegiatan yang berkaitan dengan menghitung,
mencacah, dan bilangan. Kegiatan counting pada awalnya adalah
kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk membuat suatu catatan
yang didasarkan pada harta dan benda yang dimilikinya.
b. Locating (Menempatkan)
Bishop mendata konsep-konsep yang berkaitan dengan
locating yakni prepositions (pengaturan tempat); route
descriptions (deskripsi rute); environmental locations (lokasi-
lokasi lingkungan); N.S.E.W. compass bearings (navigasi kompas:
utara, selatan, timur, barat); up/down (naik atau turun); left/right
(kiri atau kanan); forwards/backwards (depan atau belakang);
journeys (perjalanan): distance (perjalanan: jarak); straight and
curved lines (garis lurus dan garis lengkung); angle as turning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
19
20
21
22
23
24
C. Kerangka Berpikir
25
pemain, selain itu para pemain juga dapat menentukan strategi yang dapat
digunakan dalam permainan supaya dapat memenangkan permainan.
Permainan tradisional gobak sodor merupakan salah satu
permainan tradisional yang terdapat di pulau Jawa. Permainan gobak sodor
dapat dimainkan diberbagai kalangan usia, namun pada umumnya yang
sering memainkan adalah anak sekolah. Dalam menjalankan permainan
tradisional gobak sodor ini setiap pemain harus memiliki strategi untuk
dapat memenangkan permainan ini. Permainan ini juga mengandung nilai-
nilai filosofis, yakni diantaranya kerja sama kelompok akan membantu
mewujudkan tujuan dari kelompok tersebut.
Pada permainan tradisional gobak sodor terdapat aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan matematika. Etnomatematika merupakan salah satu
kajian tentang hubungan antara matematika dan budaya. Dengan
etnomatematika ini peneliti akan menemukan aktivitas fundamental
matematis menurut Bishop pada permainan tradisional gobak sodor.
Selanjutnya aspek-aspek matematis pada permainan tradisional gobak
sodor akan diimplementasikan dalam pembuatan soal berbasis masalah
kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pada gambar 2.2 ini disajikan bagan kerangka berpikir dari peneliti
Matematika sering
dianggap ilmu yang Budaya, yakni
abstrak dan sulit. Ilmu permainan
matematika juga tradisional gobak
sangat dekat dengan sodor.
kehidupan sehari-hari.
Aktivitas fundamental
Nilai-nilai filosofis pada matematis menurut Bishop
permainan tradisional gobak (counting, locating, measuring,
sodor. designing, playing, explaining).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Objek Penelitian
E. Bentuk Data
29
30
2. Observasi
Observasi merupakan perhatian yang terfokus terhadap kejadian,
gejala, atau sesuatu (Emzir, 2010: 37). Metode observasi digunakan
untuk memperoleh data tentang arena permainan babulanan, cara
bermain, dan aktivitas bermain pada permainan tradisional gobak
sodor. Selanjutnya peneliti dapat menemukan aktivitas fundamental
matematis yang terdapat pada permainan tradisional gobak sodor.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2015: 329) dokumentasi adalah suatu cara
yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk
buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan
serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dalam penelitian
ini dokumentasi berupa foto atau gambar dari arena dan kegiatan
permainan tradisional gobak sodor.
31
Pada penelitian ini, data yang telah diperoleh dari hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi dianalisis menggunakan model Glaser dan
Strauss. Menurut Moleong (2008) yaitu meliputi reduksi data,
kategorisasi, sintesisasi, dan menyusun hipotesis (kesimpulan).
1. Reduksi Data
Menurut Riyanto dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif (2020: 165) menyatakan bahwa reduksi data artinya data
harus dirampingkan, dipilih mana yang penting, disederhanakan, dan
diabstraksikan. Pada proses reduksi data ini, peneliti memilih data-data
yang relevan dengan topik permasalahan dalam penelitian ini. Peneliti
akan melakukan transkrip data dalam wawancara dan observasi,
sehingga peneliti lebih mudah dalam merangkum dan
mengelompokkan data berdasarkan jenisnya.
Data akan dikelompokkan dan diberi kode berdasarkan aktivitas
fundamental matematis yang ada pada permainan tradisional gobak
sodor. Pada hasil wawancara, aktivitas counting akan diberi kode C
(tabel 4.3), aktivitas designing akan diberi kode D (tabel 4.4), aktivitas
measuring akan diberi kode M (tabel 4.5), aktivitas locating akan
diberi kode L (tabel 4.6), aktivitas playing akan diberi kode P (tabel
4.7), aktivitas explaining akan diberi kode E (tabel 4.8). Data-data
yang berkaitan dengan aktivitas fundamental matematis akan
dikelompokkan berdasarkan gerakan diberi kode a, aturan dan strategi
bermain diberi kode b, dan arena bermain diberi kode c. Pada hasil
observasi (lampiran 3.1 halaman 141) data gerakan akan diberikan
kode OG, data aturan dan strategi bermain diberi kode OA, dan data
arena bermain diberi kode OB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
I. Prosedur Penelitian
33
34
BAB IV
A. Pelaksanaan penelitian
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
B. Penyajian Data
Data Subyek
P: Bagaimana awal mula terciptanya permainan S1
tradisional gobak sodor?
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
Arena Bermain
Terdapat jumlah petak, C.c.1 T6
garis vertikal, dan garis OB3
horizontal yang dibentuk
pada arena permainan
tradisional gobak sodor.
Measuring Gerakan
Cara tim pemain dan tim M.a.1 T7
penjaga untuk mengukur OG7
gerakan mereka supaya
tidak melewati batas dari
arena bermain yakni
anggota bermain telah
mengamati dan
memperkirakan terlebih
dahulu seberapa luas arena
bermain dan garis-garis
yang terbentuk dari arena
bermain.
Arena Bermain
Ukuran dan jarak setiap M.c.1 T8
petak pada arena bermain OB4
memiliki ukuran yang sama
panjang. Petak yang
dibentuk seluruhnya
memiliki ukuran yang sama
besar yakni seluruhnya
berukuran
.
Designing Arena bermain
Locating Gerakan
Gerakan anggota badan saat L.a.3 T10
bermain, yakni sikap kaki OG1
bergeser ke kanan, ke kiri,
ke depan dan kebelakang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
68
69
70
2. Kategorisasi
Berikut topik-topik yang telah ditemukan dalam proses reduksi
data dapat dikategorisasikan seperti tabel berikut:
Tabel 4. 10 Kategorisasi
71
72
3. Sintesisasi
Pada tabel berikut diberikan hasil sintesisasi data berdasarkan
kategori-kategori yang telah ditemukan:
73
D. Pembahasan
74
75
76
77
Garis Pangkal
Garis Jaga
Petak Arena
bermain Garis Sodor
78
79
18 m
Tim
Tim
penjaga
pemain
4,5 m
5m
10 m
Gambar 4. 3 Ukuran panjang dan luas arena permainan tradisional gobak sodor
Sumber: https://ilhampermadhi23.blogspot.com/2019/09/permainan-
gobak-sodor-boi-boian.html
80
e.
Jadi, didapat bahwa keliling setiap petak pada arena
bermain adalah 56 meter.
c. Designing
Berikut merupakan aktivitas designing yang terdapat pada
permainan tradisional gobak sodor:
1) Ada kesebangunan dan kekongruenan pada permainan
tradisional gobak sodor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
d. Locating
Berikut merupakan aktivitas locating yang terdapat pada
permainan tradisional gobak sodor:
1) Ada aktivitas pergeseran pada permainan tradisional gobak sodor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gerakan ke Gerakan
kanan ke depan
Gerakan
ke kiri
83
Kedua tangan
membentuk
Kedua kaki sudut pelurus
membentuk dengan besar
sudut lancip sudut
Dua tangan
Tangan membentuk
membentuk sudut tumpul
sudut siku-
siku
84
Membentuk sudut
siku-siku besar
sudut
Membentuk
sudut lurus
Besar sudut
Garis sodor
sebagai
sumbu simetri
85
e. Playing
Berikut merupakan aktivitas playing yang terdapat pada
permainan tradisional gobak sodor:
86
87
88
sebagai benteng bagi tim penjaga dan tim penjaga harus berusaha
mempertahankan benteng tersebut dari serangan tim pemain.
Kemudian garis sodor bermakna sebagai tombak dari penjagaan
yang menempati garis sodor tentunya tim penjaga yang
mempunyai kegesitan dan keahlian yang baik dalam membaca
situasi untuk menghadang tim pemain. Arena bermain pada
peprmainan tradisional gobak sodor yang terdiri dari petak-petak
berbentuk persegi panjang ditujukan untuk sistem permainannya
yang mengharuskan tim pemain untuk dapat bergerak bebas
menembus pertahanan tim penjaga dari garis jaga paling depan
sampai garis jaga paling akhir dan dapat kembali lagi menuju garis
pangkal. Arena bermain memiliki makna dalam permainan untuk
dapat bekerja keras, menjalin kerja sama yang baik antar tim,
menjaga sportivitas dalam bermin, konsentrasi, dan mengajarkan
setiap anggota bermainnya untuk memiliki jiwa kompetisis supaya
dapat memenangkan permainan.
2) Ada fungsi pada bagian arena bermain pada permainan tradisional
gobak sodor
Arena bermain pada permainan tradisional terdiri dari
garis-garis yang membentuk petak-petak. Setiap bagian dari arena
bermain memiliki fungsi dan kegunaan yang dapat digunakan pada
anggota bermain (T20). Adapun bagian arena bermain beserta
fungsinya, yakni:
a. Garis pangkal berfungsi sebagai temapat berkumpulnya tim
pemain sebelum memasuki petak pada arena bermain.
b. Garis jaga berfungsi sebagai tempat berdirinya tim penjaga
untuk menghadang tim pemain.
c. Gasris sodor berfungsi sebagai tempat berdirinya tim penjaga
yang bertugas sebagai sodor atau tombak.
d. Petak arena bermain berfungsi sebagai tempat berdirinya tim
pemain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Garis Garis
pangkal Sodor
Garis
Petak
Jaga
90
dilatasi).
A’
B’
D’
Posisi Akhir
Gambar 4.12 & 4.13 Posisi Awal dan
Posisi Akhir
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=kT
RRCH6rEbU&t=751s
2. Terdapat anggota tim penjaga yaitu
Andi, Bima, Candra, dan Doni. Jika
posisi penjaga digambarkan dalam
bidang koordinat kartesius, maka
posisi Andi di titik ( , Bima
( ), Candra ( , Doni ( .
Selanjutnya tim penjaga melakukan
gerakan pergeseran sebanyak satu
kali dengan posisi Andi dan Candra
ditranslasikan dengan ,
kemudian Bima dan Doni
ditranslasikan dengan .
Tentukan posisi akhir tim penjaga
dalam bidang koordinat kartesius!
Alternatif penyelesaian:
Pergeseran 1:
Pergeseran 2:
91
SMP
Kelas
IX
𝑥
b. Bilangan
Topik bilangan terdapat pada aturan dan strategi bermain
dan arena bermain pada permainan tradisional gobak sodor. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
93
94
Mertoyudan memenangkan
pertandingan dua kali lebih
unggul dari pemuda Grabag.
Pemuda Grabag telah
memenangkan permainan
sebanyak 4 babak.
Tentukanlah:
a. Jumlah skor menang dari
Pemuda Mertoyudan
b. Tentukan berapa kali
Pemuda Grabag kalah
dalam pertandingan?
c. Jika, diberikan kesempatan
bermain lagi, berapa babak
yang dibutuhkan pemuda
Grabag untuk dapat unggul
5 babak dari pemuda
Mertoyudan?
Alternatif penyelesaian:
Diketahui:
Permainan dibagi menjadi
dua tim.
Menang mendapatkan
skor 1 dan kalah
mendapatkan skor 0.
Pertandingan telah
berlangsung sebanyak 12
babak.
Pemuda Mertoyudan
memenangkan
pertandingan dua kali
lebih unggul dari pemuda
Grabag.
Pemuda Grabag telah
memenangkan permainan
sebanyak 4 babak.
Ditanyakan:
a. Jumlah skor menang
pemuda Mertoyudan?
b. Berapa kali pemuda
Grabag kalah?
c. Berapa babak yang
dibutuhkan untuk pemuda
Grabag dapat unggul 5
babak dari pemuda
Mertoyudan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Jawab:
a.
Jadi, jumlah skor menang
pemuda Mertoyudan
adalah 8 skor.
b.
Jadi, pemuda Grabag
memiliki skor menang
sebanyak 8
c.
Jadi, pemuda Grabag
membutuhkan
kesempatan sebanyak 9
babak lagi untuk dapat
memperoleh skor menang
dan unggul 5 skor dari
pemuda Mertoyudan.
Arena 3. Suatu arena bermain SMP
berma permainan tradisional gobak Kelas
in sodor berbentuk persegi VII
panjang yang terbagi oleh
garis-garis. Berikut akan
disajikan arena bermain untuk
10 orang pada permainan
tradisional gobak sodor. Arena
bermain yang terbentuk terdiri
dari 8 buah petak, jumlah
garis vertikal 12 buah dan
garis horizontal 11 buah.
Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut:
Garis Pangkal
Garis Vertikal
Garis Horizontal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Petak 2
Petak 1
Garis jaga 2
Petak 3 Petak 4
Garis Sodor
Garis jaga 3
Garis vertikal
Petak 5 Petak 6
Garis Horizontal
Garis jaga 4
Petak 7 Petak 8
Garis jaga 5
Petak 9 Petak 10
Garis jaga 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
c. Peluang
Topik peluang terdapat pada aturan dan strategi bermain
pada permainan tradisional gobak sodor. Pada tabel berikut
disajikan permasalahan tentang peluang pada permainan tradisional
gobag sdohor.
98
99
A 8 meter B C
5 meter
E F
D
G 8 meter
H I
6 meter
J K L
100
Petak arena
bermain gobak
sodor
BD
BD
101
102
103
Sudut
yang
dibentuk
kedua
tangan
Memben
tuk
sudut
lurus
besar
sudutnya
Gambar 4.23. Jawaban sudut lurus .
Sumber: https://www.youtube.
com/watch?
v=WtoE1ikdtPc
Dari gambar tersebut kedua tangan
pemain membentuk sudut pelurus
180o dan kedua kaki pemain
membentuk sudut lancip.
Kedua
kaki
pemain
memben
tuk
sudut
lancip,
karena
besar
sudut
kurang
dari .
Gambar 4.24. Jawaban sudut lancip
Sumber: https://www.youtube.
com/watch?
v=kTRRCH6rEbU&t=751s
104
105
CF
B
b. Hubungan garis berpotongan,
yakni:
Garis BK berpotongan
dengan garis GI
Garis BH berpotongan
dengan garis DF
Garis EK berpotongan
dengan garis GI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
kontekstual
-- -- -- yang
D E F berkaitan
=
=
dengan luas
-- -- dan keliling
segiempat
G H I(persegi,
=
=
persegi
-- -- -- panjang,
belah
J K Lketupat,
=
107
Mencari panjang AJ = 4
Mencari lebar JL =
Mencari luas persegi panjang ACIK:
Luas ACIK =
E. Keterbatasan Penelitian
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
B. Saran
110
111
DAFTAR PUSTAKA
Achroni, K., & Farmadiani, C. (2012). Permainan Tradisional: Mengoptimalkan
Tumbuh Kembang Anak Melalui Permainan Tradisional. Yogyakarta:
Javalitera.
Andriani, T. (2012). Permainan Tradisional dalam Membentuk Karakter Anak
Usia Dini. Jurnal Sosial Budaya, 9(1), 121-136.
Awah, P. K. (2014). An Ethnographic Study of Diabetes : Implications for the.
Journal of Anthropology, 2014.
Bishop, A. (1977). THE RELATIONSHIP BETWEEN MATHEMATICS.
Kermanshah, Iran: National Science Foundation.
Bishop, A. J. (1994). Cultural Conplicts in the Mathematics Education of
Indigenous people. Clyton, Victoria: Monash University.
D'Ambrasio, U. (1985). Ethnomathematics and its place in the history and
pedagogy of mathematics. Journal Scientific Research, 5, 44-48.
De Lange, J. (1987). Mathematics, Insight, and meaning. Utrech: OW & OC.
112
113
114
LAMPIRAN
115
LAMPIRAN 1
116
117
118
119
120
LAMPIRAN 2
SURAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 2. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 2.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 3
PEDOMAN PENELITIAN
124
Lampiran 3. 1
Pedoman Wawancara
Aspek Filososfis Pada
Permainan Tradisional Gobak Sodor
Pertanyaan:
125
126
Lampiran 3. 2
Pedoman Wawancara
Aktivitas fundamental matematis Pada
Permainan Tradisional Gobak Sodor
No. Aspek yang Aktivitas Indikator Nomor
Diteliti Fundamental Pertanyaan
Matematis
1. Gerakan Counting Tim pemain 1, 2
menentukkan
jumlah langkah
untuk melewati tim
penjaga.
Measuring Penjaga dan pemain 3
menentukkan
gerakan supaya
tidak melewati batas
pada arena bermain.
Designing Pemain dan penjaga 4, 5, 6
mengelola atau
mengatur gerakan
kaki, tangan, dan
badan pada kondisi
tertentu untuk
bermain permainan
tradisional gobak
sodor.
Locating Pemain 7
Menentukkan
letak kaki,
tangan, dan
anggota badan
untuk
menghindari
penjaga.
Penjaga
menentukkan
letak kaki,
tangan, dan
anggota badan
untuk meraih
pemain.
Playing Memahami macam- 8
macam gerakan
bermain.
Explaning Menjelaskan 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
128
129
Lembar Pertanyaan:
1. Berapa banyak gerakan langkah kaki yang harus dilakukan tim pemain
untuk dapat melewati tim penjaga dan sebaliknya?
2. Apakah terdapat unsur pergeseran (dalam matematika disebut dengan
translasi) pada gerakan yang dilakukan oleh para pemain?
3. Bagaimana cara pemain dan penjaga dapat mengukur gerakan mereka
saat permainan berlangsung supaya tidak melewati batas arena
bermain?
4. Berapa besar sudut yang dibentuk tangan atau kaki saat melakukan
gerakan bermain?
5. Bagaimana cara pemain mengatur atau mengelola posisi tangan, kaki,
dan badan untuk menghindari penjaga yang memiliki postur tubuh
lebih tinggi atau sebaliknya?
6. Bagaimana cara penjaga mengatur atau mengelola posisi tangan, kaki,
dan badan untuk meraih pemain yang memiliki postur tubuh lebih
tinggi atau sebaliknya?
7. Bagaimana sebaiknya penempatan posisi tangan, kaki, dan anggota
badan saat para pemain melakukan gerakan bermain?
8. Apa saja gerakan-gerakan yang dapat dilakukan para pemain dalam
permainan tradisional gobak sodor?
9. Apa makna dari gerakan-gerakan yang dilakukan para pemain?
10. Berapa jumlah pemain dalam permainan tradisional gobak sodor?
11. Apakah dari setiap tim bermain melakukan pembagian tugas pada
masing-masing anggotanya?
12. Apakah dapat digunakan perhitungan seperti pembagian, perkalian,
penjumlahan, dan pengurangan untuk menentukan jumlah anggota
bermain?
13. Bagaimana cara menghitung skor bagi tim yang dinyatakan menang
dan kalah?
14. Berapa banyak petak yang akan dilewati oleh tim pemain untuk dapat
memenangkan permainan?
15. Bagaimana peluang untuk dapat memenangkan permainan?
16. Apakah peluang menang untuk pemain dan penjaga sama?
17. Bagaimana cara pemain dapat berpindah dari satu petak ke petak
berikutnya?
18. Bagaimana strategi bermain untuk setiap tim dapat menembus
pertahanan lawan, sehingga dapat memenangkan pertandingan?
19. Bagaimana strategi bermain untuk pemain terutama pada posisi letak
kaki yang akan ditempatkan pada petak arena bermain supaya dapat
melewati penjaga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
131
132
Lampiran 3. 3
Pedoman Observasi
133
Measuring: 18, 21
Menentukkan hukuman yang
didapat jika melanggar
peraturan.
Designing: 15
Menentukan pembagian tugas
bagi anggota bermain dalam
setiap tim.
Locating: 19, 20
Menentukkan aturan-aturan
bermain untuk pemain dan
penjaga.
Explaining: 22
Mengetahui makna dari
strategi bermain oleh setiap
tim.
3. Arena bermain Mengetahui arena bermain 23
permainan tradisional gobak
sodor.
Counting: 24, 25
a. Menentukkan jumlah
petak yang disesuaikan
dengan jumlah pemain.
b. Menentukan jumlah garis
vertikal, dan garis
horizontal pada arena
bermain.
Measuring: 26, 27, 28,
a. Menentukkan ukuran dari 29
setiap petak agar memiliki
ukuran yang sama besar.
b. Menentukan sudut dari
arena bermain yang telah
dibentuk.
Designing: 30
Menentukkan bentuk bangun
datar dari arena bermain yang
dibentuk.
Locating: 31, 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
a. Menentukkan penempatan
dari setiap garis, sehingga
membentuk petak-petak
pada arena bermain.
b. Menentukan unsur
pencerminan pada arena
bermain.
Explaining: 33, 34
Makna dan fungsi dari arena
bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 3. 4
Lembar Observasi
Berikut ini adalah lembar observasi yang digunakan peneliti untuk mengambil
data yang sesuai dengan peneitian. Adapun tujuan dari lembar observasi ini adalah
untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas-aktivitas matematis yang ada
pada permainan tradisional gobak sodor.
136
137
138
139
LAMPIRAN 4
HASIL OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 4. 1
Lembar Observasi
Berikut ini adalah lembar observasi yang digunakan peneliti untuk mengambil
data yang sesuai dengan peneitian. Adapun tujuan dari lembar observasi ini adalah
untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas-aktivitas matematis yang ada
pada permainan tradisional gobak sodor.
141
142
143
disesuaikan dengan
taktik bermain ke
kanan dan ke kiri.
Untuk tim penjaga
digaris sodhor
bergerak ke depan dan
ke belakang.
Aturan dan Strategi Bermain
11. Ada strategi bermain ✓ Strategi mengecoh tim OA1
yang digunakan oleh tim penjaga dan
pemain. penempatan pemain
saat akan memulai
permainan.
12. Ada strategi bermain ✓ Strategi menghadang OA2
yang digunakan oleh tim tim pemain dan
penjaga. penempatan anggota
penjaga di garis jaga
paling depan sampai
garis jaga paling
belakang, dan di garis
sodhor.
13. Ada jumlah pemain. ✓ Terdapat jumlah OA3
pemain untuk
melangsungkan
jalannya permainan.
14. Ada pembagian jumlah ✓ Setiap tim berjumlah 5 OA4
pemain dalam setiap tim pemain, sehingga
bermain. jumlah keseluruhan
anggota bermain ada
10 pemain.
15. Ada pembagian tugas ✓ Pembagian tugas OA5
khusus dalam setiap tim untuk tim penjaga,
penjaga dan tim pemain. yakni menjaga
dibagian garis paling
depan hingga garis
paling belakang dan
garis sodhor. Untuk
tim pemain pembagian
tugas, yakni pemain
yang bertugas maju
pertama untuk
melewati tim pemain
sampai pemain
terakhir yang bertugas
melewati tim penjaga.
16. Ada perhitungan jumlah ✓ Untuk setiap babak OA6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
145
146
147
148
penjaga.
d. Garis sodhor
yang berposisi
vertikal untuk
ditempati tim
penjaga, biasanya
yang menempati
hanya satu orang
dari tim penjaga.
e. Petak yang
terbentuk
berfungsi untuk
ditempat para tim
pemain.
34. Ada makna arena bentuk arena bermain OB12
bermain pada permainan pada gobak sodor
tradisional gobak sodor memiliki makna
yang telah terbentuk. seperti namanya
“gobag” yakni pergi
dan kembali, jadi
arena bermain yang
terdiri dari petak-petak
dan garis-garis
tersebut bermaksut
sesuai dengan sistem
permainannya yakni
untuk tim pemain
dapat pergi menuju
garis jaga paling
terakhir dan kembali
menuju ke garis
pangkal tanpa
tersentuh oleh tim
penjaga. Untuk artian
“sodhor” yakni ada
tim penjaga yang
menjaga di garis
sodhor yang bergerak
maju dan mundur