(RME)
KELOMPOK 10
2 ●
Prinsip-Prinsip RME
Abstraksi dan
Formalisasi
Matematisasi
dalam
aplikasi
ti k R ME
r is
Karakte
a. Penggunaan konteks
b. Penggunaan Model untuk Matematisasi Progresif
c. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
d. Interaktivitas
e. Keterkaitan
a. Penggunaan konteks
Konteks atau permasalahan realistic digunakan sebagai titik awal pembelajaran
matematika. Melalui penggunaan konteks, siswa dilibatkan secara aktif untuk melakukan
kegiatan eksplorasi permasalahan. Hasil eksplorasi dilakukan untuk menemukan jawaban
akhir dari masalah yang diberikan dan untuk mengembangkan berbagai strategi
penyelesaian masalah. Salah satu manfaat konteks di awal pembelajaran adalah untuk
meningkatkan motivasi dan keterkaitan siswa dalam belajar matematika (Kaiser dalam de
lange, 1987) .
d. Interaktivitas
Proses pembelajaran tidak saja berjalan sebagai seorang individu namun
berjalan bersamaan dan meruoajan suatu proses sosial. Proses pembelajaran
siswa akan lebih bermakna jika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan
gagasan mereka. Proses interaksi yang berlangsung selama proses
pembelajaran dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif
siswa. Dengan demikian, interaktivitas dapat mengembangkan kecerdasan
interpersonal seorang siswa.
e. Keterkaitan
Prinsip ini memainkan peranan penting dalam menjembatani “grap” diantara engetahuan
informal dan pengetahuan formal.
Gravemeijer (1994) membedakan ada empat level dalam RME, yakni situasi, model of,
model for, dan matematika formal. Lebih jauh Gravemeijer menunjukan perbedaan
penggunaan model dalam pendekatan strukturalis, intermediate, dan realistik dalam
pembelajaran matematika, sebagai berikut :
Gambar 8.6 diatas menunjukan bahwa pada pendekatan strukturalis, peserta didik
langsung menggunakan model formal untuk memecahkan masalah yang dihadapinya
Gravemeijer (1994) mencontohkan level-level ini pada topik pembagian panjang sebagai
berikut :
Gravemeijer (dalam wijaya, 2012) juga mendeskripsikan bentuk yang lebih umum dari
level-level ini, dalam Gambar 8.7 berikut :
• Level Situational
Level Situational merupakan level paling dasar dari pemodelan pengetahuan dan model
masih berkembang dalam konteks situasi masalah yang digunakan
Level Referensial
Pada level ini, model dan strategi yang dikembangkan tidak berada di dalam konteks
situasi melainkan sudah merujuk pada konteks. Pada level ini, siswa membuat model
untuk mengembangkan situasi konteks sehingga hasil pemodelan pada level ini disebut
sebagai model dari (model for) situasi.
Level General
Pada level general, model yang dikembangkan siswa sudah mengarah pada pencairan
solusi secaramatematis. Model pada level ini disebut model untuk ( Model for)
penyelesaian masalah.
Level Formal
Pada level formal, siswa sudah bekerja dengan menggunakan simbol dan representasi
matematis. tahap formal merupakan tahap perumusan dan penegasan konsep
matematika yang di bangun oleh siswa.
Prinsip pembelajaran dalam RME
Streeefland (1991) mengemukakan ada lima prisip pembelajaran dalam RME, yakni :
Misalkan akan dibahas bersamapeserta didik materi luas persegi panjang. Guru
memberikan persegi-persegi kecil yang berukuran sama pada setiap siswayang ada di
kelas dalam hal ini, yang di bagi dalam beberapa kelompok-kelompok kecil. Kemudian
setiap peserta didik di minta untuk membuat persegi panjang pada buku atau lembar kerja.
Hasil yang di peroleh setiap siswa atau peserta didik mungkin pasti berbeda-beda
contohnya seperti Gambar 8.8
Kemudian guru meminta pendapat peserta didik mengenal luas persegi panjang yang telah
di buatoleh mereka. Di harapkan peserta didik dapat menjawab dengan jawaban luas
persegi panjang adalah 12 persegi satuan. Kemudian guru bertanya kepada peserta didik,
bagaimanakah cara termudah untuk menentukan luas persegi panjang tersebut ?
Jawaban dari peserta didik mungkin bervariasi. Misalnya untuk persegi panjang di bawah
ini :
Contohnya :
Selanjutnya guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan rumus luas persegi
panjang. Guru dapat memberikan bantuan, sehingga peserta didik dapat mengaitkan
banyaknya persegi satuan pada satu barisdengan panjang dan banyaknya persegi satuan
pada kolom dengan lebar.
THANK YOU
Treffers membedakan empat pendekatan dalam pendidikan matematika yakni :
●
Pendekatan Mekanistik
Pendekatan
Pendekatanstrukturalistik
realistik
mekanistik
emperistikadalahmerupakan
suatusuatu
merupakan
adalah pendekatan
pendekatan
pendekatan yang
pendekatanyangmenggunakan
menggunakan
tradisional
dimana dan masalah
sistem
konsep-konsep
didasarkan
formal,
realistik
pada apa misalnya
sebagai
matematika yang pangkal
tidak pengajaran
tolak
diketahui
diajarkan, pembelajaran.
penjumlahan
dari
danpengalaman cara
Melalui
diharapkan panjang
sendiri
siswaaktivitas
perlu
(diawali
dapat matematisasi
didahului
menemukan
dari yang
dengan
horizontal
sederhana
melalui nilaidan
tempat,
matematisasi
ke vertikal
yang sehingga
lebih diharapkan
suatu konsep
horizontal.
kompleks). siswadicapai
Dalam dapatmelalui
menemukan
pendekatan matematisasi
ini dan
manusia
vertikal.
mengkonstruksi
dianggap sebagai konsep-konsep
mesin. Keduamatematika.
jenis matematisasi tidak digunakan.