Anda di halaman 1dari 150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAK UNTUK


KOMPETENSI DASAR MENGHAYATI NILAI-NILAI
KEJUJURAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT SEBAGAI PERWUJUDAN
KARYA ROH KUDUS KELAS V
STUDI KASUS DI SD KANISIUS BONOHARJO DAN
SD KANISIUS WATES

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh :
Maria Hastha Matahari Hadisusanto
NIM : 171124009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAK UNTUK


KOMPETENSI DASAR MENGHAYATI NILAI-NILAI
KEJUJURAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT SEBAGAI PERWUJUDAN
KARYA ROH KUDUS KELAS V
STUDI KASUS DI SD KANISIUS BONOHARJO DAN
SD KANISIUS WATES

Oleh :

Maria Hastha Matahari Hadisusanto

NIM. 171124009

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing,

FX. Dapiyanta, SFK., M.Pd. 13 Juli 2021

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAK UNTUK


KOMPETENSI DASAR MENGHAYATI NILAI-NILAI
KEJUJURAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT SEBAGAI PERWUJUDAN
KARYA ROH KUDUS KELAS V
STUDI KASUS DI SD KANISIUS BONOHARJO DAN
SD KANISIUS WATES

Dipersiapkan dan ditulis oleh :


Maria Hastha Matahari Hadisusanto
NIM. 171124009
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada 27 Juli 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat.

SUSUNAN PANITIA PENGUJI


Nama Tanda Tangan
Ketua : Dr. B. Agus Rukiyanto. S.J.

Sekretaris : FX. Dapiyanta, SFK., M.Pd.

Anggota : 1. FX. Dapiyanta, SFK., M.Pd.

2. P. Banyu Dewa HS, S.Ag., M.Si.

3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd.

Yogyakarta, 27 Juli 2021


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini akan aku persembahkan kepada kedua orang tua yakni Bapak

Ignatius Suryanto dan Ibu Yuliana Wagiyem yang selalu mendampingi,

mendoakan dan mendukung di setiap langkah perjalanan hidupku selama ini.

Terimakasih telah menjadi orang tua yang sempurna dan berharga dalam hidup

penulis. Kepada sudara-saudariku Alfonsus Lintang Samudro Hadisusanto dan

Brigitta Saniscara Rembulan Hadisusanto yang dengan setia telah memberikan

motivasi, dukungan, doa, perhatian serta cinta dan kasih sayangnya dengan tak

henti-hentinya.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Segala Perkara dapat Kutanggung di dalam Dia yang Memberi Kekuatan

Kepadaku”.

(Filipi 4:13)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Juli 2021

Penulis,

Maria Hastha Matahari Hadisusanto

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Maria Hastha Matahari Hadisusanto

NIM : 171124009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan kepada


Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul
DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAK UNTUK KOMPETENSI
DASAR MENGHAYATI NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN KEADILAN
DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT SEBAGAI PERWUJUDAN
KARYA ROH KUDUS KELAS V STUDI KASUS DI SD KANISIUS
BONOHARJO DAN SD KANISIUS WATES beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada).
Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu ijin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini penulis buat
dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 27 Juli 2021


Penulis,

Maria Hastha Matahari Hadisusanto

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Skripsi ini ditulis dengan judul “DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAK


UNTUK KOMPETENSI DASAR MENGHAYATI NILAI-NILAI
KEJUJURAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT SEBAGAI PERWUJUDAN KARYA ROH KUDUS
KELAS V STUDI KASUS DI SD KANISIUS BONOHARJO DAN SD
KANISIUS WATES”. Skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui desain
materi yang sesuai dengan kompetensi dasar dan diminati peserta didik. Materi
pembelajaran adalah sarana yang dirancang secara sistematis untuk mencapai
kompetensi dasar sekaligus relevan dengan syarat materi yang baik yang berupa
permainan, lagu, cerita, video/film, dan sebagainya. Berdasarkan hasil analisis
kebutuhan, kompetensi dasar serta sarana dan prasana didesain tiga materi yakni,
permainan, lagu, dan cerita. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and
Development (R&D). Subjek penelitian adalah satu ahli materi yakni dosen
pembimbing dan peserta didik kelas V SD yang terdiri dari 6 sekolah dasar yakni
SD Kanisius Wates, SD Kanisius Bonoharjo, SD Sang Timur, SD Tarakanita
Ngembesan, SD Kanisius Nglinggi, dan SD Maria Assumpta Klaten untuk
analisis kebutuhan. Oleh karena situasi pandemi Covid-19 ujicoba desain materi
hanya bisa dilakukan untuk dua desain materi yakni cerita dan lagu di dua sekolah
yakni SD Kanisius Bonoharjo dan SD Kanisius Wates. Data uji desain materi
cerita yang didapat dalam penelitian berdistribusi tidak normal maka, analisis data
perbedaan pre-tes dan pos-test menggunakan uji Mann Whitney. Uji Mann
Whitney menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,000, hal ini berarti terdapat perbedaan
nyata rata-rata pre-tes dan pos-tes pada desain materi cerita. Data uji desain materi
lagu yang didapat dalam penelitian berdistribusi normal. Uji beda selisih pre-tes
dan pos-tes desain materi cerita dan materi lagu melalui uji Mann Whitney
menunjukkan nilai Sig sebesar 0,000, hal ini berarti terdapat perbedaan nyata rata-
rata pre-tes dan pos-tes pada desain materi cerita. Nilai rata-rata perbedaan pres-
tes dan pos-tes materi cerita sebesar 20,27 dan materi lagu sebesar 8,18. Dengan
demikian dapat disimpulkan desain meteri cerita lebih baik dari desain materi
lagu.

Kata Kunci : Materi pelajaran, peserta didik, Pendidikan Agama Katolik.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACK

This undergraduate thesis is titled "THE DESIGN OF CATHOLIC


RELIGIOUS EDUCATION MATERIALS FOR BASIC COMPETENCIES TO
ENJOY THE VALUES OF HONESTY AND JUSTICE IN COMMUNITY
LIFE AS THE EMBODIMENT OF THE WORK OF THE HOLY SPIRIT
CLASS V CASE STUDY AT KANISIUS BONOHARJO AND KANISIUS
WATES ELEMENTARY SCHOOL". This thesis was written with the aim of
knowing the design of the material in accordance with the basic competencies and
interest of students. Learning materials are means that are systematically
designed to achieve basic competencies as well as relevant to the requirements of
good material in the form of games, songs, stories, videos/films, and so on. Based
on the results of the needs analysis, basic competencies and facilities and
infrastructure were designed three materials, namely, games, songs, and stories.
The type of research used is Research and Development (R&D). The subject of the
study was one material expert, namely the supervising lecturer and fifth grade
students of SD which consisted of 6 elementary schools namely SD Kanisius
Wates, SD Kanisius Bonoharjo, SD Sang Timur, SD Tarakanita Ngembesan, SD
Kanisius Nglinggi, and SD Maria Assumpta Klaten for needs analysis . Due to the
Covid-19 pandemic situation, material design trials can only be carried out for
two material designs, namely stories and songs in two schools, namely SD
Kanisius Bonoharjo and SD Kanisius Wates. The story material design test data
obtained in the study were not normally distributed, so the data analysis of the
difference between pre-test and post-test use test Mann Whitney. Thetest Mann
Whitney shows the value of Sig. of 0.000, this means that there is a significant
difference in the average pre-test and post-test on the design of the story material.
The song material design test data obtained in the study were normally
distributed. The difference test of the difference between pre-test and post-test of
story material design and song material through thetest Mann Whitney showed a
Sig value of 0.000, this means that there is a significant difference in the average
pre-test and post-test on the design of the story material. The average value of the
difference between the pres-test and post-test of the story material is 20.27 and
the song material is 8.18. Thus, it can be concluded that the story material design
is better than the song material design.

Keywords : Subject matter, students, Catholic Religious Education.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah Bapa di Surga yang telah melimpahkan berkat,
rahmat dan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan dengan baik
skripsi yang berjudul DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAK UNTUK
KOMPETENSI DASAR MENGHAYATI NILAI-NILAI KEJUJURAN DAN
KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT SEBAGAI
PERWUJUDAN KARYA ROH KUDUS KELAS V STUDI KASUS DI SD
KANISIUS BONOHARJO DAN SD KANISIUS WATES.

Penyusunan skripsi ini berjalan dengan baik karena tidak pernah lepas dari
bantuan beberapa pihak yang terlibat secara tidak langsung dan langsung. Pada
kesempatan kali ini, dengan ketulusan hati yang terdalam penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. FX. Dapiyanta, SFK., M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang telah
memberi masukan, motivasi, dan kesediaan waktunya untuk membimbing
penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hati sehingga penulis dapat
menulis skripsi ini dengan lancar.
2. P. Banyu Dewa HS. S. Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan
dosen penguji yang memberikan motivasi dan selalu tak pernah berhenti
untuk mengingatkan penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
tepat waktu.
3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. selaku dosen penguji ketiga yang sudah
memberikan motivasi, semangat dan mengingatkan penulis agar dapat
menyelesaikan skripsi serta revisi dengan tepat waktu.
4. Segenap staf dosen Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik yang telah
mendidik, memotivasi dan membantu penulis selama studi di kampus hingga
selesainya penulisan skripsi ini.
5. Segenap keluarga besar sekolah SD Kanisius Bonoharjo, SD Kanisius Wates,
SDK Sang Timur, SD Kanisius Tarakanita Ngembesan, SD Maria
Asummpta, dan SD Kanisius Nglinggi yang telah membantu saya untuk
bekerja sama dalam melakukan penelitian.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Kedua orang tuaku, Bapak Ignatius Suryanto Hadisusanto dan Ibu Yuliana
Wagiyem yang selalu mendukung, memberikan perhatian, semangat,
motivasi serta tak lupa cinta dan kasih sayang yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Keagamaan Katolik.
7. Saudara dan saudariku Alfonsus Lintang dan Brigitta Saniscara yang selalu
memberikan dukungan dikala penulis mengalami kesulitan dan selalu
memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan studi ini.
8. Stefanus Chrismadika yang senantiasa tak henti-hentinya selalu memberikan
dukungan, semangat, cinta dan kasih kepada penulis serta menjadi motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman kelompok skripsi payung yakni Cornel, Laura, Ata, Fika dan
Birgit yang bekerja sama dan memberikan semangat kepada penulis sehingga
penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar.
10. Seluruh teman-teman khususnya angkatan 2017 yang sudah berdinamika
selama ini dan tak henti selalu memberikan dukungan.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang selama ini telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini masih banyak
kekurangan sehingga penyusunan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
serta mengharapakan adanya masukan yang berupa kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, 27 Juli 2021

Penulis,

Maria Hastha Matahari Hadisusanto

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xviii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 7
E. Tujuan ......................................................................................... 7
F. Manfaat Penulisan ...................................................................... 8
G. Metode Penulisan ....................................................................... 8
H. Sistematika Penulisan ................................................................. 9
BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 10
A. Kajian Teori ................................................................................ 10
1. Hakikat dan Tujuan Pendidikan .......................................... 10
2. Pendidikan Iman Katolik ..................................................... 13
3. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah................................ 15
a. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ........... 15

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ............ 18


c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik
di Sekolah ..................................................................... 21
d. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
di Sekolah ..................................................................... 23
4. Materi Pembelajaran ........................................................... 25
a. Pengertian Materi Pembelajaran .................................. 25
b. Sumber Materi Pembelajaran ....................................... 28
5. Desain Syarat Materi yang Baik .......................................... 30
B. Penelitian yang Relevan ............................................................. 32
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 34
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 34
B. Desain Penelitian ........................................................................ 35
C. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 39
D. Subjek Penelitian ........................................................................ 39
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................. 40
1. Identifikasi Variabel ............................................................. 40
2. Definisi Konseptual ............................................................. 40
3. Definisi Operasional ............................................................. 40
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 40
5. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 41
6. Pengembangan Instrumen..................................................... 42
a) Kisi-Kisi ....................................................................... 42
b) Uji Coba Terpakai ........................................................ 43
1) Uji Validitas .......................................................... 43
2) Uji Reliabilitas....................................................... 46
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 48
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 51
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 51
1. Tahap Analisis ...................................................................... 51
a) Analisis Gaya Belajar dan Kebutuhan Peserta Didik ... 52

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b) Analisis Kompetensi Dasar .......................................... 53


c) Analisis Sarana dan Prasarana ...................................... 55
2. Tahap Perancangan ............................................................... 56
a) Desain Materi Pertama dalam Bentuk Permainan ........ 56
b) Desain Materi Kedua dalam Bentuk Teks Cerita ......... 60
c) Desain Materi Ketiga dalam Bentuk Lagu ................... 64
3. Tahap Pengembangan ........................................................... 68
a) Validasi ........................................................................ 68
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 68
4. Tahap Implementasi ............................................................. 74
a) Persiapan ...................................................................... 75
1) SD Kanisius Bonoharjo ......................................... 75
2) SD Kanisisus Wates .............................................. 75
b) Pelaksanaan .................................................................. 75
1) SD Kanisius Bonoharjo ......................................... 75
2) SD Kanisisus Wates .............................................. 78
5. Tahap Evaluasi ..................................................................... 86
a) Materi Teks Cerita “Beasiswa untuk Andhika” ............. 87
b) Materi Lagu “Kejujuran dan Bertindak Adil” ................ 87
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 88
C. Keterbatasan Hasil Penelitian ..................................................... 92
BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 94
A. Kesimpulan ................................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 96
LAMPIRAN ................................................................................................ (1)
Lampiran 1 .................................................................................................. (1)
Lampiran 2 .................................................................................................. (2)
Lampiran 3 .................................................................................................. (3)
Lampiran 4 .................................................................................................. (4)
Lampiran 5 .................................................................................................. (5)

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6 .................................................................................................. (6)


Lampiran 7 .................................................................................................. (8)
Lampiran 8 .................................................................................................. (9)
Lampiran 9 .................................................................................................. (10)
Lampiran 10 ................................................................................................ (12)
Lampiran 11 ................................................................................................ (13)
Lampiran 12 ................................................................................................ (14)
Lampiran 13 ................................................................................................ (16)
Lampiran 14 ................................................................................................ (19)
Lampiran 15 ................................................................................................ (21)
Lampiran 16 ................................................................................................ (22)
Lampiran 17 ................................................................................................ (24)
Lampiran 18 ................................................................................................ (25)
Lampiran 19 ................................................................................................ (26)
Lampiran 20 ................................................................................................ (27)
Lampiran 21 ................................................................................................ (28)
Lampiran 22 ................................................................................................ (33)

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

No. Tabel Nama Tabel Hlm


Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban untuk Pesrta Didik 42
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Analisis Kebutuhan Peserta Didik 42
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Harapan Bentuk Materi 42
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Pre-tes dan Pos-tes 42
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Minat dan Motivasi Belajar 43
Tabel 6. Penentuan rtabel Materi dalam Bentuk Lagu 44
Tabel 7. Penentuan rtabel Materi dalam Bentuk Cerita 44
Tabel 8. Uji Validitas Sikap Spiritual PAK Materi Lagu 44
Tabel 9. Uji Validitas Sikap Sosial PAK Materi Lagu 45
Tabel 10. Uji Validitas Sikap Pengetahuan PAK Materi Lagu 45
Tabel 11. Uji Validitas Motivasi dan Minat Bakat Materi Lagu 45
Tabel 12. Uji Validitas Sikap Spiritual PAK Materi Cerita 45
Tabel 13. Uji Validitas Sikap Sosial PAK Materi Cerita 45
Tabel 14. Uji Validitas Sikap Pengetahuan PAK Materi Cerita 46
Tabel 15. Uji Validitas Motivasi dan Minat Bakat Materi Cerita 46
Tabel 16. Ketentuan Penilaian Cronbach’s Alpha 46
Tabel 17. Hasil Analisis Reliabilitas Pre-tes Materi Lagu 47
Tabel 18. Hasil Analisis Reliabilitas Motivasi dan Minat Bakat Materi 47
Lagu
Tabel 19. Hasil Analisis Reliabilitas Pre-tes Materi Cerita 47
Tabel 20. Hasil Analisis Reliabilitas Motivasi dan Minat Bakat Materi 48
Cerita
Tabel 21. Analisis Gaya Belajar 52
Tabel 22. Analisis Kebutuhan Belajar 52
Tabel 23. Analisis Kompetensi Dasar 53
Tabel 24. Analisis Sarana dan Prasarana 55
Tabel 25. Analisis Materi dalam Bentuk Permainan 57
Tabel 26. Analisis Materi dalam Bentuk Cerita 61

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 27. Teks Lagu 64


Tabel 28. Analisis Materi dalam Bentuk Lagu 65
Tabel 29. RPP I Materi dalam Bentuk Permainan 68
Tabel 30. RPP II Materi dalam Bentuk Cerita 70
Tabel 31. RPP III Materi dalam Bentuk Lagu 72
Tabel 32. Hasil Uji Normalitas Materi Lagu 76
Tabel 33. Hasil Uji Paired Simple T-tes Lagu 77
Tabel 34. Hasil Uji Normalitas Materi Cerita 79
Tabel 35. Hasil Uji Paired Simple T-tes Cerita 79
Tabel 36. Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi Lagu 80
Tabel 37. Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi Cerita 81
Tabel 38. Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi Cerita dan Lagu 81
Tabel 39. Uji Normalitas Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi Cerita dan 82
Lagu
Tabel 40. Uji Mann Whitney Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi Cerita 83
dan Lagu
Tabel 41. Hasil Data Motivasi dan Minat Bakat Materi Lagu 84
Tabel 42. Hasil Data Motivasi dan Minat Bakat Materi Cerita 85

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja


CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada
para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang Katekese Masa
Kini, 16 Oktober 1979.
GE : Gravissimum Educationis, Anjuran Apostolik Paus Pulus VI tentang
Pendidikan Kristen, 28 Oktober 1965.

B. Singkatan-singkatan Lain
ADDIE : Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation.
AECT : Asosiasi Teknologi Komunikasi.
BIPA : Pembelajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing.
DEPDIKNAS : Departmen Pendidikan Nasioanal.
SD : Sekolah Dasar.
SKL : Surat Kompetensi Lulusan.
KD : Kompetensi Dasar.
KI : Kompetensi Inti.
KomKat : Komisi Kateketik.
KWI : Konferensi Waligereja Indonesia.
MKDP : Mata Kuliah Daftar Profesi.
PAK : Pendidikan Agama Katolik.
PKKI : Pertemuan Kateketik se-Keuskupan di Indonesia.
PLP RP : Pengenalan Lapangan Persekolahan Perencanaan
Pembelajaran.
PUK : Petujuk Umum Katekese.
SISDIKNAS : Sistem Pendidikan Nasional.
UPI : Universitas Pendidikan Indonesia.
UU : Undang-Undang.

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan adanya perkembangan zaman, kehidupan tidak terlepas

dari pendidikan karena pendidikan akan berlangsung secara terus menerus di

dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat memberikan dampak yang begitu

besar bagi kehidupan manusia. Pendidikan harus mampu mengembangkan potensi

yang ada di dalam diri peserta didik sehingga nantinya dapat menghadapi dan

memecahkan masalah di dalam kehidupan. Pendidikan merupakan proses

pembelajaran, oleh sebab itu pendidikan diharapkan dapat berjalan secara optimal

serta berkualitas bilamana seperangkat kompetensi sebagai rumusan dari tujuan

pembelajaran dapat tercapai (Wiyani, 2014:9).

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa pada zaman sekarang

adalah masih rendahnya kualitas pendidikan di setiap jenjang. Rendahnya kualitas

tersebut dapat dilihat sebagai berikut yakni pendidik kurang menggali potensi

peserta didik dan pendidik sering memaksakan kehendaknya tanpa

memperhatikan kebutuhan minat dan bakat peserta didik. Banyak hal yang telah

dilakukan untuk mengatasi adanya permasalahan tersebut yakni pelatihan dan

peningkatan kinerja mengajar guru, pemerataan pendidikan, perbaikan kurikulum,

perbaikan sarana prasarana pendidikan dan perubahan perangkat pembelajaran.

Pendidikan dapat memberikan pengaruh yang begitu besar bagi kehidupan

manusia. Menurut Winkel (1987:21), pendidikan ditujukan untuk mengarahkan

belajar anak agar ia memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan nilai yang dapat menunjang perkembangannya dalam rangka mencapai

kedewasaan. Pendidikan adalah bagian dari usaha untuk meningkatkan

pemahaman seseorang mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

dapat digunakan dalam kehidupan mendatang serta untuk menyiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas.

Pada waktu PLP RP semester VI tahun 2020, penulis mengamati kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Katolik selama

delapan kali. Penulis melihat bahwa peran guru sangatlah utama dalam proses

pembelajaran. Pada pengamatan pertama dan kedua, guru mengawali proses

pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa bersama dan

dilanjutkan dengan menyapa serta memberikan pertanyaan terkait materi yang

telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru menyampaikan

materi dengan memberikan informasi kemudian meminta seluruh peserta didik

untuk memperhatikan materi pembelajaran yang ada di buku dan tak lupa sambil

menuliskan bagian penting yang telah disampaikan. Pada pengamatan ketiga,

proses pembelajaran diawali dengan berdoa kemudian penyampaian materi oleh

guru yang hanya berpedoman pada satu buku saja yakni buku pegangan dengan

menggunakan metode membaca kitab suci, memberikan informasi dan bercerita.

Menurut Wiyani (2014) materi pembelajaran dapat terwujud apabila guru mampu

mendesain dan merancang materi pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi

yang relevan dan dibutuhkan oleh peserta didik yang sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Pada pengamatan keempat, proses

pembelajaran diawali dengan guru menyapa peserta didik. Setelah itu materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kembali diberikan dan penulis melihat bahwa keaktifan peserta didik masih

kurang, hal tersebut dapat dilihat dari interaksi guru dengan peserta didik yang

belum maksimal. Pada saat proses pembelajaran selesai, guru meminta peserta

didik untuk mengerjakan tugas yang ada di dalam buku pedoman. Saat

pengamatan kelima dan keenam, proses pembelajaran diawali dengan

memberikan pertanyaan atas materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya

kemudian meminta peserta didik untuk mengumpulkan tugas. Pada pengamatan

ini penulis melihat proses pembelajaran yang berlangsung belum menggunakan

sistem belajar dengan cara mengajak peserta didik untuk aktif berfikir dan

bertindak. Pada pengamatan ketujuh, diawali dengan guru menyapa peserta didik

dan langsung memberikan materi yang ada di dalam buku pedoman dan tidak

memanfaatkan sarana yang ada seperti proyektor, laptop dan speaker yang sudah

disediakan oleh sekolah. Hal tersebut menjadikan proses pembelajaran berpusat

pada guru bukan berpusat pada peserta didik sehingga terasa bosan dan kurang

memahami materi yang disampaikan. Kemudian pada pengamatan yang ke

delapan, penulis melihat bahwa ketika guru berhalangan hadir peserta didik

diminta untuk mengerjakan tugas tersebut secara mandiri atau kelompok dan

mengumpulkannya kepada guru yang bertugas menjaga. Berdasarkan pengamatan

yang sudah dijabarkan di atas terdapat indikasi bahwa guru kurang variatif dalam

mengajar serta kurangnya desain materi yang spesifik pada pembelajaran PAK

yang tentunya akan membuat tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik.

Menghadapi situasi yang ada di zaman sekarang membuat dunia

pendidikan khususnya Pendidikan Agama Katolik harus membekali generasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

muda dengan pengetahuan iman. Membekali dengan pengetahuan saja tidak

cukup karena seseorang harus mengetahui imannya terlebih pada pergumulannya,

bagaimana ia mengaplikasikan dan menginterpretasikan pengetahuan imannya

dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Katolik diharapkan dapat

membantu peserta didik dalam mengembangkan sikap dan karakternya.

Pendidikan Agama Katolik adalah suatu usaha terprogram dan berkelanjutan

dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperkuat dan

meningkatkan iman serta ketaqwaan seseorang sebagai ciptaan Allah sesuai ajaran

Gereja Katolik dengan tetap menghargai orang lain sebagai sesama ciptaan.

Melalui Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti peserta didik dibimbing dan

dibantu untuk dapat memperteguh iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai

dengan ajaran Agama Katolik. Pendidikan Agama Katolik juga sebagai proses

pendidikan iman yang dapat membentuk pribadi seseorang.

Menurut FX. Dapiyanta, Susi Bonardy, Markus Masan Bali, et al., dalam

buku guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 kelas V

(2017:10), dipaparkan bahwa Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

bertujuan membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap membangun hidup yang semakin beriman. Untuk

mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti maka pembelajaran

dilaksanakan melalui pendekataan katekis. Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti di sekolah dalam pelaksanaanya harus bisa memanfaatkan berbagai

pendekatan contohnya pendekatan saintifik yang sesuai dengan Kurikulum 2013.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Salah satu komponen yang perlu dirancang dengan baik adalah materi

pembelajaran. Menurut Wiyani (2014:125) materi pembelajaran merupakan

sarana untuk mencapai seperangkat kompetensi sebagai tujuan pembelajaran.

Materi pembelajaran harus didesain dengan baik yakni dengan membuat variasi

dan desain materi pembelajaran yang menarik agar suasana kelas menjadi hidup

dan tidak membosankan untuk peserta didik, sehingga nantinya peserta didik

mampu mencapai kompetensi dasar yang diberikan oleh guru dengan baik.

Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana

proses pembelajaran yang dialami oleh peserta didik. Materi pokok dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti memiliki empat aspek yang saling

berkaitan sesuai tingkat kemampuan peserta didik yakni pribadi peserta didik,

Gereja, Yesus Kristus, dan masyarakat.

Melalui keempat aspek tersebut diharapkan dapat memberikan

pemahaman kepada peserta didik tentang dirinya yang memiliki keterbatasan dan

kemampuan dalam menjalin relasi dengan lingkungan dan sesama, meneladani

Yesus Kristus serta perwujudan iman dalam kehidupan bersama di tengah

masyarakat. Syarat materi pembelajaran yang baik salah satunya adalah dirancang

berdasarkan tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dapat terwujud apabila

guru mampu merancang materi pembelajaran dengan baik. Namun pada

kenyataannya masih banyak variasi dan desain materi yang kurang spesifik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk memilih topik

penelitian dengan judul : “DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAK

UNTUK KOMPETENSI DASAR MENGHAYATI NILAI-NILAI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KEJUJURAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT SEBAGAI PERWUJUDAN KARYA ROH KUDUS

KELAS V STUDI KASUS DI SD KANISIUS BONOHARJO DAN SD

KANISIUS WATES”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka peneliti dapat

mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pada saat melaksanakan PLP RP selama dua minggu, penulis melihat bahwa

peserta didik merasa bosan dan kurang memahami materi pembelajaran karena

dalam penyampaian materi guru hanya meminta siswa untuk menyimak,

mendengarkan dan menulis kalimat yang diucapkan.

2. Pada saat melaksanakan PLP RP selama dua minggu, penulis melihat bahwa

dalam proses pembelajaran di kelas belum menggunakan sistem belajar dengan

cara mengajak peserta didik untuk aktif berfikir dan bertindak.

3. Pada saat pengamatan yang dilakukan selama delapan kali, terdapat indikasi

bahwa kurangnya variasi dan desain materi yang spesifik pada pembelajaran

karena guru hanya berpatokan pada satu buku pedoman dan metode yang

digunakan dalam penyampaian materi hanya memberikan informasi, membaca

teks kitab suci dan bercerita.

4. Kurangnya pemanfaatan sarana yang ada di sekolah seperti proyektor, laptop

dan speaker.

5. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru sedangkan peserta didik

cenderung pasif dan memiliki pengalaman belajar terbatas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah Desain Materi Pembelajaran PAK untuk Kompetensi Dasar

Menghayati Nilai-Nilai Kejujuran dan Keadilan dalam Kehidupan Bermasyarakat

sebagai Perwujudan Karya Roh Kudus Kelas V Studi Kasus di SD Kanisius

Bonoharjo dan SD Kanisius Wates.

D. Rumusan Masalah

Adapun pernyataan masalah dalam penelitian ini, yakni “Bagaimana

Desain Materi Pembelajaran PAK untuk Kompetensi Dasar Menghayati Nilai-

Nilai Kejujuran dan Keadilan dalam Kehidupan Bermasyarakat sebagai

Perwujudan Karya Roh Kudus Kelas V Studi Kasus di SD Kanisius Bonoharjo

dan SD Kanisius Wates?”.

E. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

Desain Materi yang sesuai dengan Kompetensi Dasar Menghayati Nilai-Nilai

Kejujuran dan Keadilan dalam Kehidupan Bermasyarakat sebagai Perwujudan

Karya Roh Kudus Kelas V Studi Kasus di SD Kanisius Bonoharjo dan SD

Kanisius Wates.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Manfaat Penulisan

1. Manfaat teoritis

Menambah ilmu pengetahuan khususnya bagaimana cara mendesain materi

pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Membantu penulis mempersiapkan diri untuk menjadi calon pendidik yang

berkompeten dan profesional.

b. Memberikan masukan bagi guru bagaimana cara pengembangan proses

kegiatan belajar yang asik dan bervariasi sehingga peserta didik mampu

menyerap materi pembelajaran yang diberikan dengan baik.

c. Sebagai perangkat bantu guru untuk mendesain materi yang spesifik pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

d. Membantu peserta didik kelas V SD untuk dapat memahami mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik khususnya mengenai kompetensi dasar

“Menghayati Nilai-Nilai Kejujuran dan Keadilan Dalam Kehidupan

Bermasyarakat sebagai Perwujudan Karya Roh Kudus”.

G. Metode Penulisan

Metode yang digunakan penulis adalah deskripsi analitis dengan melakukan

studi pustaka dan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif

dilakukan oleh penulis dengan cara mengumpulkan data yang harus diisi oleh

peserta didik kelas V SD. Data yang sudah didapat kemudian akan diolah dan

dikaji lebih mendalam sesuai dengan permasalahannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Sistematika Penulisan

Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai penulisan

ini, penulis akan menyampaikan pokok-pokok sebagai berikut :

Bab I memaparkan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat

penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II berisi landasan teori yang akan mendasari pembahasan berikutnya.

Pada Bab II ini akan terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berisi hakikat dan

tujuan pendidikan, pendidikan iman Katolik, pendidikan agama Katolik dan Budi

Pekerti di sekolah, materi pembelajaran dan syarat materi yang baik. Bagian

kedua membahas penelitian yang relevan.

Bab III berisi uraian tentang jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan

waktu penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan, teknik pengumpulan data,

instrumen penelitian, pengembangan instrumen , dan teknik analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan analisis data berdasarkan model ADDIE

mengenai desain materi pembelajaran yang meliputi hasil analyze, design,

development, implementation, dan evaluation, kemudian dilanjutkan dengan

pembahasan dan keterbatasan penelitian.

Bab V berisi penutup yang akan terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama

mengenai kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah, tujuan penulisan serta

didukung oleh data penelitian. Bagian kedua menyampaikan saran guna

pengembangan desain materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti di Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

1. Hakikat dan Tujuan Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk memanusiakan manusia dan

membudayakan manusia. Pendidikan dan kebudayaan tidak pernah terlepas dari

manusia, semuanya memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain.

Tidak ada kebudayaan tanpa pendidikan dan begitu juga sebaliknya. Menurut Ki

Hadjar Dewantara dalam Ahmadi (2014:169-170), pendidikan merupakan usaha

kebudayaan yang bermaksud untuk memberikan bimbingan dalam hidup manusia

agar memperoleh kemajuan hidup lahir batin menuju pada adab kemanusiaan

selama hidupnya. Usaha kebudayaan itu dilakukan untuk membantu manusia agar

terbiasa menggunakan akal dalam menyelesaikan suatu masalah.

Manusia sebagai objek dan subjek ilmu pendidikan artinya manusia yang

menerima pendiidkan baik melalui pendidikan formal maupun non formal dan

manusia pula yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan

tersebut. Soegeng (2018:63) mengungkapkan hakikat pendidikan yakni :

Pendidikan ialah urusan manusia; hanya manusialah yang memiliki


pendidikan Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia. Pendidikan
merupakan komunikasi cara berada manusia; yaitu komunikasi otentik
cara berada manusia kepada manusia muda, agar supaya dimiliki,
dilanjutkan, dan disempurnakan. Komunikasi itu terletak antara pendidik
(generasi tua, orang dewasa) dan anak didik (generasi muda, orang yang
belum dewasa). Dalam hal ini anak didik disebut sebagai generasi muda,
generasi penerus, dan generasi pengembang; meneruskan dan
mengembangkan cara berada manusia. Cara berada manusia berupa nilai-
nilai, sesuatu yang berharga, atau budaya (hasil budi daya) manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Kemudian, kembali ditegaskan dan dijelaskan oleh Driyarkara (1980:17-38) yang

memaparkan bahwa :

Pendidikan untuk memanusiakan manusia yaitu menjadikan manusia


sebagai manusia; membentuk manusia seutuhnya, yaitu manusia terdidik,
berpengetahuan luas dan mendalam, mampu mengembangkan dan
mengendalikan emosinya, memiliki sikap dan kehendak yang luas, dan
berketerampilan yang bermanfaat.

Soyomukti (2015:21) juga menuliskan bahwa pendidikan adalah proses

untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan

memberdayakan diri. Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS

dituliskan bahwa pendidikan adalah sebuah usaha dasar yang terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya. Setiap orang memerlukan pendidikan,

Sadulloh, Muharram & Robandi (2011:10) mengatakan bahwa pendidikan itu

penting sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan suatu keharusan

bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya,

dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat memelihara dirinya sendiri. Dalam

proses pendidikan diperlukan adanya pendidik agar proses pembelajaran dapat

berjalan dengan baik. Pendidik yang dimaksud adalah orang yang

bertanggungjawab atas pertumbuhan anak tersebut baik itu orang tua, guru dan

pemimpin masyarakat. Salahuddin (2011:21) menegaskan bahwa pendidikan

adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani,

rohani, dan akal anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya

pribadi, keluarga, dan masyarakat yang berbudi. Menurut Majelis Luhur Persatuan

Tamansiswa (2013:20) pendidikan merupakan daya-upaya untuk memajukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh

anak untuk memajukan kehidupan anak didik selaras dengan dunianya. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu keharusan untuk manusia karena

pada waktu lahir, ia tidak berdaya dan tidak mengetahui apapun maka dari itu

sangat membutuhkan bimbingan dan bantuan orang lain untuk dapat berdiri.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling pertama dan

utama bagi anak karena ketika lahir pendidikan yang paling pertama diterima oleh

anak adalah melalui keluarga. Tetapi tidak hanya melalui lingkungan keluarga

saja seseorang memperoleh pendidikan. Sistem Pendidikan Nasional dalam

Sadulloh, Muharram & Robandi (2011:185) memaparkan bahwa terdapat tiga

lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan

sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kemudian ditegaskan kembali oleh

Sadulloh, Muharram & Robandi (2011:186) bahwa lingkungan pendidikan

berfungsi sebagai wahana yang dilalui anak didik untuk mengembangkan potensi

diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan, dan

sekaligus untuk mencapainya. Sekolah adalah lingkungan pendidikan formal

karena kegiatan yang ada di sekolah sangat terorganisir seperti proses belajar

mengajar di dalam kelas. Sekolah sangat mengutamakan perkembangan kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Pendidikan di sekolah mengarahkan belajar anak

supaya dia memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai

yang semuanya menunjang perkembangannya (Winkel, 1987:21). Dapat

disimpulkan bahwa, pendidikan adalah sebuah pembelajaran untuk mendidik dan

membantu anak dalam menuju kedewasaan baik dari segi kognitif, afektif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

psikomotorik. Melalui pendidikan, manusia diharapkan mampu menjadi

seseorang yang bijaksana dan mampu mengatasi masalah secara

bertanggungjawab di dalam kehidupan sehari-hari.

Perumusan tujuan pendidikan yang ditemukan dalam buku Prayitno

(2009:44) mengatakan bahwa tujuan pendidikan pada dasarnya tidak lain adalah

arah yang hendak dicapai demi terwujudnya hidup manusia. Menurut Soyomukti

(2015:23) tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar dari

alam dan lingkungan maka tujuan pendidikan adalah pertumbuhan diri, bersama-

sama dengan tujuan hidup manusia. Ditegaskan kembali dalam Undang-Undang

No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan

pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk

mendewasakan peserta didik dalam bertindak atau berbuat, baik jasmani maupun

rohani serta mempertanggung jawabkan segala tindakan atau perbuatannya secara

dewasa. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang sudah mendapatkan

pendidikan dengan baik dapat memiliki pengetahuan yang baik, kepribadian baik

dan mampu bertanggung jawab.

2. Pendidikan Iman Katolik

Dalam buku Adisusanto (1995:3) dipaparkan bahwa katekese sebagai

pendidikan iman dan merupakan salah satu pewartaan Gereja. Gereja meyakini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

bahwa katekese merupakan kegiatan yang amat penting, ialah “katekese”

digunakan untuk merangkum seluruh upaya Gereja untuk memperoleh murid dan

membantu umat mengimani bahwa Yesus itu Putera Allah serta demi membina

dan mendidik dalam kehidupan unruk membangun Tubuh Kristus (CT 1).

Menurut CT 20, tujuan khas katekese adalah mengembangkan iman yang baru

mulai tumbuh supaya dari hari ke hari iman tersebut semakin bertumbuh subur

agar semakin memantapkan kehidupan umat dan membantu mengaktualisasikan

imannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Dapiyanta (1995:70) “Katekese mempunyai fungsi khas yakni

melaksanakan pendidikan iman agar orang beriman Kristen mencapai kedewasaan

iman”. Pendidikan iman digunakan untuk mengembangkan iman seseorang secara

bebas. Tugas katekese adalah untuk mengungkapkan siapa Yesus Kristus itu,

hidup dan pelayanan-Nya serta menghadirkan iman Kristiani untuk mengikuti

pribadi-Nya (PUK 41). PUK 73 mengatakan bahwa “Hubungan antara pelajaran

agama di sekolah-sekolah dan katekese merupakan hubungan yang berbeda dan

saling melengkapi”. Katekese sebagai pendidikan iman merupakan salah satu

bentuk karya pewartaan Gereja, yang bertujuan membantu orang beriman agar

iman mereka makin mendalam dan agar mereka makin terlibat dalam dinamika

hidup menggereja dan memasyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai

kelompok (Adisusanto, 1995:3). Maka penting dan perlunya pengajaran katekese

di sekolah-sekolah Katolik harus ditekankan karena di situ kaum muda dibantu

untuk tumbuh mencapai kematangan iman (Sekolah Katolik, art. 51, 1991:28).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Pelajaran adalah bagian dari katekese maka memang benar bahwa katekese di

sekolah perlu ditekankan dalam karya pewartaan Gereja yang berkembang.

Pendidikan Agama Katolik merupakan sarana atau pelaksanaan pewartaan

Kristus demi perubahan batin dan pembeharuan hidup secara langsung bagi kaum

muda, baik di sekolah negeri maupun swasta Katolik (Dapiyanta, 1995:69).

Pendidikan Keagamaan Katolik merupakan bagian yang tidak pernah lepas dari

pendidikan di sekolah. Bagi sekolah Katolik, pelajaran agama merupakan bagian

dari dan dilengkapi dengan bentuk-bentuk lain dari pelayanan sabda (katekese,

homili, perayaan-perayaan liturgis, dll.) Pelajaran agama tidak dapat dipisahkan

dari fungsi pedagogis, dan dari dasar eksistensi mereka (CT 69 dalam Komkat

KWI, 2000:57). Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah salah satu bentuk

dari katekese. Dengan begitu Pendidikan Agama Katolik di sekolah sangat terikat

pada fungsi katekese dan keadaan sekolah.

3. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

a. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Pendidikan Agama Katolik merupakan suatu cara membuka peluang

selebar-lebarnya bagi para peserta didik agar sampai pada kekayaan iman tradisi

(Heryatno, 2008:20). Menurut Jacob dalam Dapiyanta (2011:5), dikatakan bahwa

“Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu bentuk komunikasi

iman yang di dalamnya meliputi beberapa unsur yakni pengetahuan, pergumulan,

dan penghayatan”. Melalui komunikasi iman, pengetahuan peserta didik tidak

hanya diperluas saja melainkan dapat menghayati dan memperkaya imannya di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran agama menjadi tugas khusus sekolah,

yaitu mewariskan kebudayaan secara kritis dan sistematis dengan cahaya iman

dan menampilkan kekuatan keutamaan Kritiani melalui integritas kebudayaan

dengan iman dan integrasi iman dengan kehidupan (Sekolah Katolik, art. 49,

1991:27)

Heryatno (2008:15) menegaskan pendapat Mangunwijaya yang

menyatakan bahwa “hakikat dasar Pendidikan Agama Katolik di Sekolah adalah

sebagai komunikasi iman dan bukan hanya pengajaraan saja”. Agama merupakan

keimanan atau kepercayaan seseorang terhadap Tuhan sang pencipta sebagai asal

dan tujuan hidup manusia. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah adalah

pendidikan yang harus bervisi spiritual (Heryatno, 2008:14). Bervisi spiritual

artinya Pendidikan Agama Katolik di Sekolah secara konsisten harus mampu

memperkembangkan jiwa, interioritas dan kedalaman hidup peserta didik

sehingga mampu memberikan dampak yang positif. Oleh sebab itu Pendidikan

Agama Katolik di Sekolah tidak selalu terpaku pada prestasi akademis tetapi juga

memperkembangkan kejujuran, kepekaan, kebijaksanaan dan hati nurani peserta

didik.

Pada Lampiran IV Permendikbud No 81 A dikatakan bahwa :

Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang


memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu,
kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi
peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa semua mata pelajaran

termasuk Pendidikan Agama Katolik diharapkan mampu membantu peserta didik

untuk dapat mengembangkan dirinya terlebih dalam sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Saat ini pembelajaran di sekolah sudah menerapkan pembelajaran

berbasis Kurikulum 2013 yang menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan 2006. Dengan digunakannya Kurikulum 2013 maka sangat

berpengaruh pula terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Setelah

menggunakan kurikulum 2013 maka perangkat pembelajaran direvisi dan nama

mata pelajaran ini pun diubah menjadi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti agar membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap untuk membangun hidup yang lebih beriman sesuai

dengan ajaran iman Katolik. Setyowati (2009:149) mengungkapkan bahwa

“Pendidikan Budi Pekerti dapat diartikan sebagai penanaman nilai-nilai akhlak,

tata kerama, bagaimana berperilaku baik pada orang lain”. Ki Hajar Dewantara

dalam Setyowati (2009:150) mengatakan bahwa pentingnya pendidikan Budi

Pekerti sejak usia dini di sekolah karena mata pelajaran ini memfasilitasi peserta

didik guna mengkaji nilai-nilai humanitas. Angkowo & Kosasih (2007:7)

menegaskan Budi Pekerti juga dapat diartikan sebagai bentuk kepribadian yang

dimiliki seseorang dalam bentuk karakter, moral dan sopan santun. Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 tahun 2014 mengartikan :

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti sebagai usaha yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Agama Katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Pada buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Belajar mengenal

Yesus untuk SD Kelas V oleh KomKat KWI (2017:9) memaparkan bahwa :

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti merupakan rangkaian usaha


yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka
mengembangkan kemampuan siswa untuk memperteguh iman dan
ketqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran iman
Katolik.
Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Hakikat Pendidikan

Agama Katolik di Sekolah adalah suatu usaha untuk membantu peserta didik

mendalami hidupnya sehingga mampu berinteraksi, memahami dan menghayati

imannya . Pendidikan Agama Katolik tidak hanya berhenti pada pengetahuan saja

melainkan mengantar peserta didik untuk sampai pada imannya sehingga dapat

menjalin relasi dengan Kristus di dalam kehidupan sehari-hari. Hakikat

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bertujuan untuk membentuk

kepribadian seseorang menjadi lebih baik dengan memperteguh iman dan

ketaqwaan kepada Tuhan membangun sikap hidup beriman, bertanggung jawab

dan mengembangkan pengetahuan siswa akan ajaran Gereja Katolik.

b. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Pendidikan Agama Katolik sejatinya adalah proses pendidikan iman yang

dapat diselenggarakan di Gereja, sekolah, keluarga maupun jemaat lain untuk

membantu peserta didik semakin memiliki iman yang matang akan Yesus Kristus

(Heryatno, 22:2008). Pendidikan Agama Katolik sebagai komunikasi iman

diharapkan dapat membantu hidup beriman peserta didik supaya semakin matang

dalam menghayati dan memperluas pengetahuan mengenai iman Katolik (Jacobs,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Kiesar & Banawiratma, 1992:9). Berdasarkan Dokumen Konsili Vatikan II, tujuan

pendidikan yakni :

Tujuan Pendidikan dalam arti sesungguhnya mencapai pembinaan pribadi


manusia dalam perspektif tujuan terakhirnya demi kesejahteraan
kelompok-kelompok masyarakat, mengingat bahwa manusia termasuk
anggotanya, dan bila sudah dewasa ikut berperan menunaikan tugas
kewajibannya (GE, 1).

Dalam arti sempit Pendidikan Agama Katolik bertujuan agar peserta didik

mampu menggumuli hidupnya dari segi pandang Kristiani (Lokakarya di Malino,

1981:18). Pendidikan Agama Katolik di sekolah pada dasarnya bertujuan bukan

hanya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap saja tetapi

membantu peserta didik dalam mengembangkan nilai-nilai hidup untuk selalu

bersikap dan berperilaku baik sehingga dapat memancarkan akhlak secara mulia

yang selaras dengan hati nurani.

Pendidikan Agama Katolik pada dasarnya bertujuan memampukan siswa

untuk membangun hidup yang semakin beriman (Sutarman dan Lalu, 2004:20).

Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil dan

bertindak sesuai dengan Firman Tuhan yang telah ditetapkan. Menurut Heryatno

(2008:22), Pendidikan Agama Katolik dipahami sebagai proses pendidikan dalam

iman yang diselenggarakan oleh Gereja, sekolah, keluarga, dan kelompok-

kelompok untuk membantu peserta didik agar semakin beriman kepada Tuhan

Yesus Kristus sehingga nilai-nilai Kerajaan Allah sungguh terwujud di tengah-

tengah hidup mereka. Tujuan pendidikan dalam iman adalah untuk membantu

peserta didik menghayati iman mereka agar dapat menjadi orang Katolik yang

memiliki iman dewasa dan matang. Dalam buku yang ditulis, Heryatno (2008:23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

juga membahas pandangan Groome tentang tujuan Pendidikan Agama Katolik

bahwa “tujuan Pendidikan Agama Katolik yang bersifat Holistik sungguh

memperhatikan kondisi kerinduan hati dan kehidupan konkret peserta didik, maka

sesuai dengan kepentingan hidup peserta didik tujuan Pendidikam Agama Katolik

di sekolah harus mencakup segi kognitif, afeksi, dan praksis. Ketiga segi tersebut

harus diberikan oleh guru Pendidikan Agama Katolik secara seimbang kepada

peserta didik guna mendewasakan imannya. Menurut Miller dalam Heryatno

(2017:73) yang ada di dalam diktat mata kuliah Pembelajaran Pendidikan Agama

Katolik di sekolah menegaskan bahwa :

Tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah membantu semua


peserta didik supaya dapat menerima dan menanggapi rahmat ilahi, dalam
hidup jemaat (lingkungan) dan kesatuan cinta serta hormat sehingga
mereka dapat berperan secara positif dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Katolik bertujuan menyediakan lingkungan kondusif
yang akan membantu peserta didik menuju kepada kematangan hidup
secara holistik. Tujuan Pendidikan Agama Katolik adalah membantu
peserta didik mencapai kematangan hidup sebagai kristiani menurut pola
Yesus Kristus (bdk ef 4:13).

Hasil sidang PKKI IV yang telah disatukan oleh Setyakarjana dalam

Rahmawati (2019:20) menyatakan bahwa “tujuan Pelajaran Agama dapat

dirumuskan sebagai usaha agar peserta didik memiliki kemampuan membentuk

dan menggumuli hidup dengan segala aspek.” Setyowati juga menjelaskan bahwa

(2009:151) tujuan Pendidikan Agama Katolik yaitu agar peserta didik memiliki

kemampuan dan kecakapan berpikir, menjadi anggota masyarakat yang

bermanfaat dan memiliki kemampuan yang terpuji. Di dalam buku guru

Pendidikan Agama Katolik mengenal Yesus untuk SD Kelas V oleh Komisi

Kateketik KWI (2017:3) memaparkan bahwa Pendidikan Agama Katolik dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Budi Pekerti bertujuan untuk membangun kompetensi peserta didik sebagai

pribadi beriman, memekarkan dan menumbuh kembangkan anak-anak menjadi

pribadi Kristiani yang berlandaskan pada iman anak Yesus Kristus.

Berdasarkan pengertian tujuan yang sudah dijelaskan di atas dapat

disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Katolik ialah untuk membantu

peserta didik agar dapat menggulati hidupnya sehingga dapat memperteguh iman

yang akan diwujudkan di dalam kehidupan nyata. Selain itu juga, peserta didik

dibantu untuk semakin memperdalam kemampuan yang dimilikinya guna

membangun hidup yang semakin beriman sehingga dapat menghayati iman yang

ada di dalam dirinya dan sungguh-sungguh menjadi orang Katolik yang memiliki

iman dewasa.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik di Sekolah pada setiap

kurikulumnya memiliki pokok bahasan yang berbeda-beda. Menurut Dapiyanta

(1995:89) mengenai kurikulum 1984 merumuskan tujuan dan tema dengan sangat

kateketis yakni berangkat dari persoalan peserta didik dan manusia secara umum

yaitu tentang diri sendiri, sesama dan lingkungan, membangun hidup yang berarti

dan mendalam, lalu hal itu dipertemukan dengan warta kristiani, yakni kehidupan

yang berpola Kristus seperti yang diwartakan oleh Jemaat Kristen. Adapun lima

segi arah dasar kurikulum tersebut, yakni (Dapiyanta, 1995:79) :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

1) PAK di sekolah memperkenalkan dan mengembangkan sejauh bisa kehidupan

yang berpola Kristiani melalui bermacam-macam jalan yang saling

melengkapi.

2) PAK di sekolah hendaknya sesuai dengan pembaharuan pendidikan modern

dan yang sekaligus menunjang pembaharuan.

3) PAK di sekolah bersifat komunikatif dan sekaligus sebagai proses.

4) PAK di sekolah adalah penting, tetapi perlu diketahui dan diakui

keterbatasannya.

5) PAK di sekolah berkisar pada murid, masyarakat dan tradisi Kristiani.

Kurikulum Pelajaran Agama Katolik 1975 juga berorientasi pada Kitab

Suci sebagai norma perbandingan pengalaman manusia dan bahan yang dipilih

disesuaikan dengan keadaan konkrit para peserta didik dengan judul sebagaian

besar diambil dari Kitab Suci serta dapat ditambah dengan yang sesuai keadaan

konkrit peserta didik (Huber 1979:135-136). Kemudian dalam kurikulum 1994

ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik pada pendidikan dasar adalah

keseluruhan hidup Kristiani, yang meliputi 1) Kitab Suci Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru, 2) Syahadat Para Rasul, 3) Sepuluh Firman, 5) Kehidupan

Beriman. (Dapiyanta, 1995:87). Kemudian kurikulum 2004 merumuskan ruang

lingkup bahannya ialah Saya, Yesus, Gereja dan Mayarakat (Dapiyanta, 2011: 6).

Sedangkan dalam kurikulum 2013 yang terbaru dirumuskan ruang lingkup

Pendidikan Agama Katolik yang mencakup empat aspek yang saling berkaitan.

Silabus mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SD (2016:5)

menegaskan bahwa, ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, aspek

tersebut adalah pribadi peserta didik, Yesus Kristus, Gereja, dan Masyarakat.

Menurut buku guru Pendidikan Agama Katolik mengenal Yesus untuk SD Kelas

V oleh Komisi Kateketik KWI (2017:10) menjelaskan keempat aspek yang

dibahas secara lebih mendalam yakni;

1) Pribadi Siswa membahas tentang pribadi peserta didik dalam berelasi dengan

sesama serta lingkungannya sesuai dengan ajaran Agama Katolik.

2) Yesus Kristus membahas tentang bagaimana peserta didik membangun relasi

dan meneladani pribadi Yesus Kristus.

3) Gereja membahas tentang makna Gereja agar peserta didik mampu

melibatkan diri di dalam kehidupan menggereja.

4) Masyarakat membahas secara mendalam tentang hidup bersama di tengah

masyarakat sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.

Berdasarkan konteks di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

Agama Katolik dapat memberikan pendidikan iman dan membantu peserta didik

untuk menghayati hidupnya dengan mendalami keempat aspek yang saling

berkaitan yakni diri sendiri, Yesus Kristus, Gereja, dan masyarakat.

d. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak terhadap

proses pembelajaran yang harus menjunjung ketercapaian kompetensi peserta

didik. Menurut Sutarman dan Lalu (2004:17) pendekatan yang dipakai untuk

menunjangnya ketercapaian kompetensi peserta didik hendaknya ;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

1) Memungkinkan peserta didik aktif. Dia menjadi partisipan dalam proses

PAK.

2) Kalau peserta didik menjadi partisipan, maka diandaikan dalam prosek PAK

ada interaksi antar peserta didik dengan guru.

3) Interaksi yang terjadi hendaknya terarah, sehingga diandaikan ada suatu

proses berkesinambungan.

4) Interaksi yang berkesinambungan ini bertujuan untuk menginterpretasikan

dan mengaplikasikan ajaran iman dalam hidup nyata sehingga peserta didik

semakin beriman.

Pendekatan pembelajaran dalam pendidikan Agama Katolik lebih

menekankan proses pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman. Lokakarya

di Malino (1981) mengemukakan pendekatan pergumulan PAK yakni sebuah

pendekatan yang memungkinkan peserta mengolah pengalaman hidupnya,

mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh demi pengembangan hidupnya.

Maka ditegaskan dalam buku yang ditulis oleh Sutarman dan Lalu (2004:17)

pendekatan atau pola yang cocok untuk dipakai adalah pola interaksi

(komunikasi) aktif untuk menginterpretasikan dan mengaplikasikan ajaran

imannya dalam hidup nyata (pola “pergumulan”, eksploratif atau

inquiry/discovery method).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

4. Materi Pembelajaran

a. Pengertian Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran (Sanjaya,

2016:60). Dalam pembelajaran, materi pembelajaran merupakan komponen

penting dan sangat berkaitan dengan capaian pembelajaran. Dalam buku Winkel

(1987:193) materi pembelajaran adalah :

Materi pembelajaran adalah sarana yang digunakan untuk mencapai


tujuan instruksional; bersama dengan prosedur didaktik dan media
pengajaran, materi pelajaran membawa siswa ke tujuan instruksional,
yang mempunyai aspek jenis perilaku dan aspek isi.

Kemudian Winkel dalam Ratumanan & Rosmiati (2019:138) juga menegaskan

bahwa materi pembelajaran sangat penting karena dapat membantu peserta didik

untuk mencapai tujuan instruksional di mana mereka harus melakukan sesuatu

terhadap sesuatu menurut jenis perilaku tertentu. Dalam memilih materi

pembelajaran harus memperhatikan beberapa kriteria. Menurut Wiyani

(2014:125), materi pembelajaran merupakan suatu sarana untuk mencapai

seperangkat kompetensi sebagai tujuan pembelajaran. Maka, materi pembelajaran

harus disusun berdasarkan kompetensi yang akan dicapai peserta didik. Materi

pembelajaran itu sendiri dapat berupa video, game, animasi, film, lagu, cerita dan

lain-lain.

Kitao dan Kitao dalam Yaumi (2013:271), Bahan ajar adalah materi yang

telah disediakan untuk proses pembelajaran yakni dapat mencakup buku teks,

video dan audio tapes, software computer, dan alat bantu visual. Butcher, Davies,

dan Highton dalam Yaumi (2013:271) menjelaskan lebih lanjut bahwa bahan

pembelajaran disebut sebagai bahan ajar yang mencakup alat bantu visual seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

handout, slides, yang terdiri atas teks, diagram, gambar/foto, dan media

lainseperti audio, video dan animasi. Bahan pembelajaran dapat berfungsi sebagai

sumber belajar bagi peserta didik terutama untuk pembelajaran jarak jauh yakni

belajar dari materi cetak dan memilih dari berbagai media yang sesuai dengan

kebutuhan dan keadaan belajar mereka (Yaumi 2013:272). Maka Yaumi

(2013:272) menyimpulkan bahwa “bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan

yang disusun secara sistematis untuk kebutuhan pembelajaran yang bersumber

dari audio, video, multimedia, dan lain sebagainya”.

Materi pembelajaran haruslah dirancang dengan sebaik mungkin dengan

berpedoman pada kompetensi yang sudah ditetapkan. Materi pembelajaran juga

mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan

Kompetensi Dasar (KD). Dalam Kompetensi Dasar harus mencakup 3 aspek

yakni pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).

Dalam buku yang ditulis Sanjaya (2008:14) disebutkan bahwa terdapat 3 aspek

yang harus ada di dalam Kompetensi Dasar yakni sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

An Nahwali dalam Wiyani (2014:123) mengungkapkan bahwa “materi

pembelajaran merupakan isi yang berupa pengetahuan, keterampilan, nilai, dan

sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam memenuhi kompetensi yang

telah ditetapkan”. Depdiknas dalam Arsanti (2018) mengklasifikasi materi ajar

menjadi lima yakni fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan sikap. Merril dalam

Wiyani (2014:126-127) mengungkapkan bahwa setidaknya ada empat macam

materi pembelajaran yakni ;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

1) Fakta yaitu sifat atau suatu gejala, peristiwa, dan benda yang wujud atau

bentuknya dapat ditangkap oleh panca indra.

2) Konsep yaitu abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda

atau sifat.

3) Prosedur merupakan materi pembelajaran yang berhubungan dengan

kemampuan peserta didik untuk menjelaskan langkah-langkah secara

sistematis tentang sesuatu.

4) Prinsip yaitu hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara

empiris sehingga dapat digeneralisasikan.

Maka, dapat dirumuskan bahwa materi pembelajaran merupakan perangkat

pembelajaran yang dirancang guna mengembangkan aspek pengetahuan,

keterampilan dan sikap peserta didik.

Berdasarkan pemaparan para ahli dapat disimpulkan bahwa terdapat dua

pandangan untuk materi pembelajaran. Pertama, materi pembelajaran meliputi

fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan generalisasi untuk mencapai SKL, KI, dan

KD yang telah dirancang sebagai tujuan atau KD . Kedua, materi pembelajaran

merupakan sarana atau bahan yang dirancang secara sistematis guna

memperlancar proses belajar mengajar dan agar KD pembelajaran dapat tercapai.

Materi pembelajaran akan disampaikan melalui media yang berupa lagu, naskah,

video, film, dan lain sebagainya.

Dalam penelitian desain ini penulis bermaksud ingin membuat materi

pembelajaran sebagai sarana yakni seperti film, cerita, lagu, permainan. Materi

dibuat berdasarkan silabus yang ada guna mencapai suatu tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Oleh sebab itu, pendidik dituntut untuk dapat mendesain materi, menguasai

materi, dan mengaplikasikannya di dalam proses pembelajaran tersebut guna

tercapainya proses pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis membatasi materi

pembelajaran yakni materi sebagai sarana. Materi pembelajaran merupakan bahan

yang secara khusus akan dirancang sebagai sarana untuk membuat proses belajar

mengajar menjadi mudah sehingga dapat mencapai KD yang meliputi seperangkat

fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Oleh sebab itu, secara umum desain materi

yang penulis rancang adalah materi dalam bentuk permainan, lagu dan teks cerita.

b. Sumber Materi Pembelajaran

Berbicara mengenai sumber materi pembelajaran, biasanya dalam proses

pembelajaran sebagaian sumber materi pembelajaran hanya berdasarkan satu buku

pedoman saja sehingga pembelajaran terpaku pada satu buku tersebut. Sumber

materi atau sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan

bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan

siswa belajar secara individual (Prastowo, 2018:27). Sumber materi pembelajaran

dapat diartikan sebagai asal bahan yang dipikirkan, dibicarakan, dibahas, dan

diujikan dalam kegiatan belajar peserta didik (Wiyani, 2014:129). Menurut

Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan atau bisa disebut AECT dalam

Prastowo (2018:50) sumber belajar meliputi semua sumber, baik berupa data,

orang maupun benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas belajar bagi

peserta didik. Sifat pembelajaran haruslah kontekstual dengan mengaitkan materi

yang diajarkan dengan situasi yang ada saat ini agar tujuan pendidikan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

tercapai dengan baik. Untuk mencapai tujuan pendidikan maka pendidik harus

mengupayakan agar kegiatan tersebut dapat berlangsung untuk dapat bermanfaat

bagi pencapaian tujuan pendidikan oleh peserta didik yakni mengaitkan materi

dengan kehidupan (Prayitno, 2009:45). Buku teks hendaknya jangan dijadikan

sebagai satu-satunya sumber materi pembelajaran melainkan harus memanfaatkan

sumber belajar lainnya yakni dengan berdasarkan pengalaman, narasumber, bahan

cetak dan non cetak serta objek. Dengan begitu materi pembelajaran menjadi

bervariasi sehingga pengetahuan peserta didik menjadi bertambah apalagi jika

diterapkan di dalam kurikulum 2013 yang menuntut untuk peserta didik lebih

aktif dibandingkan pendidik. Seperti yang ditegaskan oleh Wiyani (2014:130)

bahwa “guru yang mengandalkan sumber materi pembelajaran hanya dari buku

teks akan cenderung mendesain pembelajaran tanpa memperhatikan

perkembangan peserta didik”. Wiyani (2014:130-132) menyarankan sumber

materi pembelajaran tidak hanya melalui buku teks saja melainkan bisa didapat

dari :

1) Tempat atau Lingkungan karena sumber materi pembelajaran ini sangat

sesuai dengan kurikulum 2013. Karena lingkungan bukan hanya sebagai

sumber informasi saja tetapi dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi

peserta didik.

2) Orang atau Narasumber karena melalui narasumber, guru mendapatkan

berbagai fakta dan feomena yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

3) Objek merupakan sumber informasi yang dapat membawa peserta didik pada

pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

4) Bahan cetak dan non cetak juga merupakan sumber materi pembelajaran

yakni berbentuk informasi yang dapat menambah wawasan dan biasanya

dimuat dalam buku, majalah, koran, jurnal penelitian.

Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa sumber materi pembelajaran sangat penting. Sumber materi pembelajaran

adalah asal muasal materi belajar yang dapat dijadikan sebagai pedoman guru saat

mengajar. Pada hakikatnya sumber belajar adalah segala sesuatu yang mampu

menimbulkan proses belajar mengajar di dalam kelas. Sumber materi

pembelajaran hendaknya yang dipakai tidak hanya berpatokan pada buku teks

saja. Menurut penulis, melalui pengalaman hidup juga dapat dijadikan sebagai

sumber pembelajaran dan itu sangat relevan karena kita langsung mempelajarinya

di dalam kehidupan nyata. Selain pengalaman, sumber materi pembelajaran juga

bisa didapatkan dari berbagai macam sumber yakni melalui internet, surat kabar,

majalah, kliping, perpustakaan, audio visual, jurnal.

5. Desain Syarat Materi yang Baik

Materi pembelajaran dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi

ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan kemudian ketentuan tersebut dijadikan

karakteristik sebuah materi pelajaran (Arsanti, 2018:75). Adapun karakteristik

materi pembelajaran yang baik menurut Depdiknas 2004 di dalam Arsanti

(2018:75) adalah substansi materi diakumulasi dari kompetensi dasar yang

tertuang dalam kurikulum, mudah dipahami, memiliki daya tarik, dan mudah

dibaca. Dalam memilih materi pembelajaran pendidik harus mempertimbangkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

kriteria-kriteria yang meliputi relevansi (secara psikologis dan sosiologi),

kompleksitas, rasional/ilmiah, fungsional, ke-up to date-an dan

komprehensif/keseimbangan (Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan

Pembelajaran UPI, 2011:152). Kemudian Winkel (1987:195) juga menyebutkan

terdapat kriteria dalam pemilihan materi pembelajaran yakni ;

1) Materi pembelajaran harus relevan terhadap kompetensi dasar yang ingin

dicapai, yakni :

a) Materi pembelajaran harus mencakup rana kognitif, afektif atau

psikomotorik yang memungkinkan peserta didik akan mendapatkan jenis

perilaku yang akan ditunut dari peserta didik.

b) Materi pembelajaran harus memungkinkan untuk menguasai kompetensi

dasar menurut aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

2) Materi pembelajaran harus sesuai dengan taraf kesulitan dengan kemampuan

peserta didik dalam menerima dan mengelola.

3) Materi pembelajaran harus relevan dengan pengalaman hidup sehari-hari

sehingga peserta didik menjadi termotivasi.

4) Materi pembelajaran harus membantu peserta didik terlibat secara aktif.

5) Materi pembelajaran disesuaikan dengan prosedur didaktis yang diikuti.

6) Materi pembelajaran harus sesuai dengan media pengajaran yang tersedia.

Puskurbuk 2012 dalam Arsanti (2018:75) mengungkapkan bahwa

setidaknya ada empat syarat terpenuhi bila sebuah bahan ajar dikatakan baik yaitu

(1) cakupan materi atau isi sesuai dengan kurikulum, (2) penyajian materi

memenuhi prinsip belajar, (3) bahasa dan keterbacaan baik, (4) format buku atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

grafika menarik. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu memperhatikan syarat materi

yang baik dan kriteria materi pembelajaran. Arsanti (2018:75) menegaskan empat

kriteria yang harus dipenuhi dalam materi pembelajaran adalah cakupan isi,

penyajian, keterbacaan, dan kegrafikan. Syarat dan kriteria materi pembelajaran

harus diperhatikan agar materi yang dipilih tersebut dapat dikatakan baik dan bisa

digunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Menurut penulis, syarat

materi yang baik dapat dikatakan jika materi tersebut mudah didapat atau dicari

saat diperlukan, fleksibel, sesuai dengan kompetensi peserta didik, dan dapat

memotivasi peserta didik belajar. Materi pembelajaran yang baik ialah materi

yang dapat memenuhi kriteria yakni harus sesuai dengan tujuan intruksional,

standar kompetensi, kompetensi dasar, sesuai dengan taraf kesuliatan dan

kemampuan peserta didik serta mampu memotivasi peserta didik.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian Frendiayu Ragil Saputri (2016) dengan judul “Pengembangan

Materi Ajar dan Media Pembelajaran Menyimak Bahasa Indonesia untuk

Pembelajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) menggunakan Adobe

Flash CS5 Tingkat Advanced di Wisma Bahasa Yogyakarta”. Dalam penulisan,

pengembangan materi ajar yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan

menggunakan model pengembangan Research and Development. Peneliti

melakukan analisis produk, mengembangkan produk awal, validasi ahli, uji coba

lapangan, dan revisi produk. Berdasarkan hasil uji coba dan penilaian produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

materi ajar yang telah dilakukan oleh pengajar ahli materi diperoleh skor rata-rata

keseluruhan sebesar 4,0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas materi ajar

tergolong baik dan materi ajar layak untuk digunakan serta dapat membantu

proses pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat

advance di Wisma Bahasa Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis ialah jenis penelitian

pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan

pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan tersebut (Sugiyono, 2014:297). Metode penelitian dan

pengembangan ini sudah sering digunakan dalam dunia pendidikan. Metode ini

bertujuan untuk menghasilkan suatu produk yang kemudian akan diujikan

kelayakannya oleh ahli. Dalam menghasilkan suatu produk dibutuhkan analisis

kebutuhan, setelah analisis tersebut didapatkan langkah selanjutnya adalah

menguji keefektifan produk tersebut hingga nantinya dapat digunakan di dalam

masyarakat luas jika hasilnya layak. Jadi, penelitian pengembangan yang

dilakukan penulis adalah mengembangkan produk. Produk yang akan dibuat oleh

penulis yakni dengan membuat variasi dan mendesain materi pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik berbasis kompetensi dasar. Produk yang akan

dihasilkan adalah desain materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk

kompetensi dasar menghayati nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam kehidupan

bermasyarakat sebagai perwujudan karya roh kudus kelas V SD. Setelah produk

tersebut selesai dibuat maka tahapan selanjutnya adalah melakukan validasi

terhadap desain materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik tersebut. Agar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

dapat mengetahui kelayakan desain materi pembelajaran tersebut, maka dilakukan

validasi desain materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik oleh ahli materi.

Kemudian langkah selanjutnya adalah materi pembelajaran yang sudah didesain

tersebut diujicobakan kepada siswa kelas V SD sehingga dapat diketahui

kelayakan dari desain materi pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah mengadaptasi

penelitian dan pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

Implementation, Evaluation). Model ini memiliki lima tahapan yang dapat

dipahami secara mudah serta dapat diimplementasikan untuk mengembangkan

produk pengembangan seperti buku ajar, video pembelajaran, modul, dan lain

sebagainya (Tegeh, Jampel & Pudjawan, 2014:41). Lima tahapan tersebut

meliputi 1) analisis, 2) perancangan, 3) pengembangan, 4) implementasi, dan 5)

evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Bagan 1. Langkah-Langkah Pengembangan Model ADDIE

Analyze
- Analisis gaya belajar dan harapan
peserta didik.
- Analisis kompetensi dasar.
- Analisis sarana dan prasarana
sekolah.

Implementation Evaluate Design


- Uji terbatas - Evaluasi masing-masing - Mendesain produk.
produk. produk materi. - Menyiapkan
- Mengolah data instrumen pos-tes dan
hasil pre-tes dan pre-tes untuk uji
pos-tes. terbatas dan
membuat instrumen
motivasi.
Development
- Membuat RPP.
- Validasi oleh ahli materi.
- Revisi I.
- Produk ditinjau ahli
materi.
- Revisi II.

Berikut adalah penjelasan mengenai lima prosedur penelitian dan

pengembangan model ADDIE :

1. Tahap I Analisis (Analyzes)

Tahap analisis merupakan proses pencarian informasi atau survei

permasalahan yang dihadapi peserta didik yang berkaitan dengan subjek

penelitian. Data tersebut diambil melalui analisis kebutuhan dengan menyebarkan

kuisioner. Tegeh, Jampel & Pudjawan (2014:42) menjelaskan tahap analisis

meliputi kegiatan sebagai berikut : (a) melakukan analisis kompetensi yang

dituntut kepada peserta didik; (b) melakukan analisis karakteristik peserta didik

tentang kapasitas belajarnya, pengetahuan, keterampilan, sikap yang telah dimiliki


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

peserta didik serta aspek lain yang terikat; (c) melakukan analisis materi sesuai

dengan tuntutan kompetensi.

Tahap pertama ini dilakukan melalui penyebaran lembar kuisioner analisis

kebutuhan peserta didik dan analisis gaya belajar. Instrumen tersebut akan

dibagikan kepada peserta didik di sekolah dasar kelas V yakni SD Kanisisus

Wates, SD Kanisius Bonoharjo, SDK Sang Timur, SD Kanisius Nglinggi, SD

Kanisius Ngembesan dan SD Maria Assumpta. Penyebaran lembar kuisioner

bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi peserta didik. Lalu

setelah data didapat, dilakukan analisis Kompetensi Dasar dan Analisis sarana dan

prasarana yang ada di sekolah.

2. Tahap II Perancangan (Design)

Tahap ini dilakukan dengan merancangan pembelajaran. Dalam

merancang pembelajaran difokuskan pada tiga kegiatan yaitu pemilihan materi

sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tuntutan kompetensi, strategi

pembelajaran yang diterapkan dan bentuk serta metode asesmen dan evaluasi

yang digunakan (Tegeh, Jampel & Pudjawan, 2014:43).

Langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah merancang sebuah

produk sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh

peserta didik . Produk yang dirancang berupa desain materi pembelajaran untuk

KD menghayati nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat

sebagai perwujudan karya Roh Kudus. Materi yang dirancang adalah materi

sebagai sarana atau bahan yang berupa film, lagu, cerita, permainan. Penyusunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

atau desain materi akan dibuat berdasarkan hasil yang telah didapat dari kuisioner

analisis kebutuhan, gaya belajar, sarana dan prasarana, dan juga kompetensi dasar.

Selain itu juga, peneliti menyusun instrumen untuk ahli materi sesuai dengan

instrumen pre-tes dan pos-tes.

3. Tahap III Pengembangan (Develop)

Setelah mendesain materi PAK yang sesuai dengan KD, kebutuhan peserta

didik, gaya belajar dan motivasi maka selanjutnya dilakukan tahap pengembangan

terhadap desain materi dalam bentuk RPP. Tahap selanjutnya ahli materi yakni

selaku dosen pembimbing melakukan validasi terhadap produk tersebut. Data

validasi ini akan diperoleh dari koreksian yang sudah diberikan ahli materi yang

berupa catatan kritis. Kemudian setelah divalidasi, tahap selanjutnya adalah

melakukan revisi. Setelah produk direvisi, maka ahli materi akan meninjau

kembali dan peneliti melakukan revisi tahap ke II.

4. Tahap IV Implementasi (Implement)

Pada tahap ini produk yang telah disusun akan diuji melalui uji lapangan

agar dapat mengetahui kelayakan kualitas pembelajaran yang meliputi keefektifan

dari produk yang telah dibuat. Uji coba dilaksanakan secara terbatas dari 6

sekolah hanya diambil 2 sekolah yaitu SD Kanisius Bonoharjo dan SD Kanisius

Wates. Selama uji coba berlangsung, peneliti mengamati rangkaian pembelajaran

dari awal hingga berakhirnya uji coba. Pada saat uji coba, guru akan mengajar dan

peserta didik diminta untuk mengisi soal pre-tes dan pos-tes yang berisi 5 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

essay, 5 soal skala sikap dan 5 soal skala spiritual. Pada saat mengerjakan soal

pos-tes, peserta didik juga diminta untuk mengisi motivasi dan minat bakat yang

berjumlah 5 soal. Data pre-tes dan pos-tes kemudian diolah untuk mengetahui

materi manakah yang lebih efektif.

5. Tahap V Evaluasi (Evaluate)

Tahap terakhir ini dilakukan dengan memberikan sebuah evaluasi yakni

evaluasi terhadap produk desain materi maupun evaluasi pada keseluruhan proses

perancangan.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama dua bulan, yakni mulai dari bulan

April sampai Juni tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah

Dasar kelas V.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian disesuaikan dengan fokus penelitian yakni desain materi

pembelajaran untuk kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Subjek dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing selaku ahli materi dan

peserta didik kelas V yang terdiri dari 6 sekolah yakni SD Kanisius Wates, SD

Kanisius Bonoharjo, SD Sang Timur, SD Tarakanita Ngembesan, SD Kanisius

Nglinggi, dan SD Maria Assumpta Klaten. Keenam sekolah digunakan untuk

memperoleh data kebutuhan peserta didik sedangkan subjek uji coba materi cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

dan lagu yakni peserta didik kelas V SD Kanisius Bonoharjo dan SD Kanisius

Wates.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini berjudul “Desain Materi Pembelajaran PAK untuk

Kompetensi Dasar Menghayati Nilai-Nilai Kejujuran dan Keadilan dalam

Kehidupan Bermasyarakat sebagai Perwujudan Karya Roh Kudus Kelas V Studi

Kasus di SD Kanisius Bonoharjo dan SD Kanisius Wates” terdiri dari satu

variabiel yakni desain materi pembelajaran PAK.

2. Definisi Konseptual

Materi pembelajaran merupakan bahan atau sarana yang secara khusus

dirancang dengan sistematis guna memperlancar proses belajar mengajar menjadi

mudah sehingga dapat mencapai KD.

3. Definisi Operasional

Materi pembelajaran merupakan bahan ajar yang berupa permainan, lagu,

cerita, video/film, dan lain sebagainya yang disusun untuk mencapai kompetensi

dasar.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian akan disesuaikan dengan jenis

instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain

yakni teknik observasi, teknik angket serta teknik dokumentasi. Data pertama

diambil dengan menyebar kuisioner yang bersifat tertutup melalui WhatsApp


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

dengan bantuan aplikasi surveyheart.com. Angket disebar guna mengetahui

harapan peserta didik dan gaya belajar yang diminati. Data yang diperoleh akan

dijadikan landasan untuk tahap mendesain materi pelajaran yang sesuai dengan

peserta didik. Untuk data desain materi yang sudah dibuat, didesain dan dikoreksi

diperoleh melalui validasi ahli materi yang bersifat judgesment dengan berupa

catatan kritis.

5. Instrumen Pengumpulan Data

Sesuai dengan apa yang menjadi fokus penelitian desain materi

pembelajaran untuk kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik

maka, dibutuhkan beberapa instrumen yang berbeda. Pada lembar observasi yakni

teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dengan cara membagikan lembaran

bagi observer. Angket (kuisioner) yang digunakan untuk mengupas hal-hal yang

berkaitan dengan desain materi pembelajaran untuk kompetensi dasar Pendidikan

Agama Katolik. Angket diberikan kepada ahli materi dan peserta didik terhadap

analisis kebutuhan melalui Google Form. Kemudian untuk lembar uji validitas

prototipe akan dibuat dan ditunjukkan kepada dosen ahli untuk memperoleh hasil

uji prototipe desain materi pembelajaran.

Alternatif jawaban pada angket yang diberikan untuk peserta didik yakni

sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Kemudian untuk

alternatif jawaban yang diberikan kepada ahli materi adalah sangat baik, baik,

cukup, kurang, dan sangat kurang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban untuk Peserta Didik

Alternatif Jawaban Skor


Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

6. Pengembangan Instrumen

a. Kisi-kisi :

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrument Analisis Kebutuhan Peserta Didik

No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah Soal


Auditori 1, 2

1. Gaya belajar Visual 3, 4 6

Kinestetik 5, 6
Jumlah 6

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrument Harapan Bentuk Materi

No Indikator No Butir Jumlah Soal


1. Penjelasan Guru 1 1
2. Teks Cerita 2 1
3. Film/Video 3 1
4. Lagu 4 1
5. Games/Dinamika 5 1
Total 5

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Pre-tes dan Pos-tes

Penilaian
No
Indikator Aspek Bentuk Nomor Soal
Instrumen
1. Mengungkapkan syukur atas kisah Sikap Spiritual Skala Sikap 1, 2, 3, 4, 5
tokoh-tokoh yang berjuang untuk
kejujuran dan keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

tanggapan atas karya Roh Kudus.


2. Menunjukkan sikap jujur dan adil Sikap Sosial Skala Sikap 6, 7, 8, 9, 10
dalam berinteraksi dengan orang
lain di kehidupan sehari-hari.
3. Menjelaskan pentingnya kejujuran Pengetahuan Esai 11, 12
dalam kehidupan bermasyarakat
sebagai perwujudan karya Roh
Kudus.
4. Menjelaskan pentingnya keadilan Pengetahuan Esai 13, 14, 15
dalam kehidupan bermasyarakat
sebagai perwujudan karya Roh
Kudus.

Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Minat dan Motivasi Belajar

No Skor
No Aspek Indikator
Butir Maksimal

Ketertarikan dengan materi 1 5


1 Minat
Rasa senang terhadap materi 2 5
Semangat dalam belajar 3 5
2 Motivasi Mendorong untuk belajar lebih baik 4 5
Mendorong untuk aktif 5 5
Jumlah skor maksimal 25

b. Uji Coba Terpakai

Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji coba terpakai. Penulis

memberikan soal berupa pre-tes dan post-tes yang akan dipakai untuk

mengumpulkan data penelitian. Pre-tes dan pos-tes yang telah diisi oleh

responden akan diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya data yang

telah didapat melalui penyebaran kuisioner. Uji validitas akan menggunakan

program SPSS version 16. Dalam penelitian ini diketahui hasil dari uji validitas

dari masing-masing pernyataan yang telah dibagikan kepada peserta didik atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

responden. Berdasarkan hasil pengambilan data dalam penelitian didapatkan

jumlah responden sebanyak 14 peserta didik kelas V SD Kanisius Bonoharjo dan

13 peserta didik kelas V SD Kanisius Wates. Dengan jumlah responden yang

didapat, maka diperoleh nilai rtabel melalui r tabel Product moment pearson dengan

df (degree of freedom) = N-2 dan nilai signifikansi 5%.

Tabel 6. Penentuan rtabel Materi dalam Bentuk Lagu

Jumlah Responden df=N-2 rtabel

14 df=14-2 0,576

Tabel 7. Penentuan rtabel Materi dalam Bentuk Cerita

Jumlah Responden df=N-2 rtabel

13 df=13-2 0,602

Uji validitas dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel. Sedangkan jikai

nilai rhitung < rtabel maka data tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut analisis

validitas di setiap sekolah dengan membandingkan rhitung dan rtabel.

Tabel 8. Uji Validitas Aspek Sikap Spiritual PAK

untuk Materi dalam Bentuk Lagu

Berdasarkan uji validitas dari 5 instrument, terdapat 5 instrument yang

valid. (lih. bagian Lampiran hlm (4))


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 9. Uji Validitas Aspek Sikap Sosial PAK

untuk Materi dalam Bentuk Lagu

Berdasarkan uji validitas dari 5 instrumen, terdapat 4 instrumen yang valid

dan 1 tidak valid. (lih. bagian Lampiran hlm (5))

Tabel 10. Uji Validitas Aspek Pengetahuan PAK

untuk Materi dalam Bentuk Lagu

Berdasarkan uji validitas dari 5 instrumen, terdapat 4 instrumen yang valid

dan 1 tidak valid. (lih. bagian Lampiran hlm (6))

Tabel 11. Uji Validitas Motivasi dan Minat Bakat

untuk Materi dalam Bentuk Lagu

Berdasarkan uji validitas dari 5 instrumen, terdapat 5 instrumen yang

valid. (lih. bagian Lampiran hlm (8))

Tabel 12. Uji Validitas Aspek Sikap Spiritual PAK

untuk Materi dalam Bentuk Cerita

Berdasarkan uji validitas dari 5 instrumen, terdapat 5 instrumen yang

valid. (lih. bagian Lampiran hlm (9))

Tabel 13. Uji Validitas Aspek Sikap Sosial PAK

untuk Materi dalam Bentuk Cerita

Berdasarkan uji validitas dari 5 instrumen, terdapat 5 instrumen yang

valid. (lih. bagian Lampiran hlm (10))


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 14. Uji Validitas Aspek Pengetahuan PAK

untuk Materi dalam Bentuk Cerita

Berdasarkan uji validitas dari 5 instrumen, terdapat 5 instrumen yang

valid. (lih. bagian Lampiran hlm (12))

Tabel 15. Uji Validitas Minat dan Bakat

untuk Materi dalam Bentuk Cerita

Berdasarkan uji validitas dari 5 instrumen, terdapat 5 instrumen yang

valid. (lih. bagian Lampiran hlm (13))

2) Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2014: 121), “Instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama”. Model reliabilitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha memiliki penentuan

nilai koefisien yakni sebagai berikut :

Tabel 16. Ketentuan Penilaian Cronbach’s Alpha

> 0,90 : Reliabilitas Sempurna


0,70 - 0,90 : Reliabilitas Tinggi
0,50 - 0,70 : Reliabilitas Moderat
<0,50 - : Reliabilitas Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS version

16, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 17. Hasil Analisis Reliabilitas Pre-Tes untuk Materi dalam

Bentuk Lagu

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.437 13

Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari instrumen adalah 0,

437. Nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil berdasarkan nilai kriteria 0,5-0,70, maka

dapat disimpulkan memiliki reliabilitas rendah.

Tabel 18. Hasil Analisis Reliabilitas Motivasi dan Minat untuk Materi

dalam Bentuk Lagu

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.828 5

Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari instrumen adalah 0,

828. Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar berdasarkan nilai kriteria dari 0,70-0,90,

maka dapat disimpulkan memiliki reliabilitas tinggi.

Tabel 19. Hasil Analisis Reliabilitas untuk Materi dalam Bentuk

Cerita

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.580 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari instrumen adalah 0,

580. Nilai Cronbach’s Alpha berada ditengah berdasarkan nilai kriteria dari 0,5-

0,70, maka dapat disimpulkan memiliki reliabilitas moderat.

Tabel 20. Hasil Analisis Reliabilitas Motivasi dan Minat untuk Materi

dalam Bentuk Cerita

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.760 5

Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari instrumen adalah 0,

760. Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar berdasarkan nilai kriteria dari 0,70-0,90,

maka dapat disimpulkan memiliki reliabilitas tinggi.

7. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan prosedur pengembangan, dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif dan uji-t dengan menggunakan

SPSS version 16 untuk memperoleh hasil penelitian dari data yang telah

dikumpulkan. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan

hasil observasi agar dapat diketahui keefektifan dan ketepatan produk yang sudah

dirancang, sedangkan uji-t digunakan untuk mengetahui selisih pre-tes dan pos-tes

apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan.

Sebelum analisis dilakukan perlu diadakannya uji prasyarat yakni uji

Normalitas Shapiro Wilk karena responden yang didapat kurang dari 50. Data

dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan lebih dari 0,05 dan sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi

normal. Selanjutnya, analisis data akan dilakukan menggunakan Uji-T Paired

Simple T-Test yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-

rata dua sample yang saling berpasangan dan berhubungan.

Jika dalam pengolahan data ditemukan adanya data yang berdistribusi

tidak normal, maka analisis data tersebut akan dilanjutkan menggunakan uji Mann

Whitney untuk mengetahui materi mana yang lebih baik untuk digunakan. Adapun

pengambilan keputusan dalam uji Mann Whitney yakni jika nilai Sig. < 0,05 maka

H1 diterima dan H0 ditolak dan jika nilai Sig. yang diperoleh > 0,05 maka H1

ditolak dan H0 diterima. Analisis pengolahan data tersebut akan dilakukan

menggunakan aplikasi SPSS version 16. Adapun data yang diperoleh dari angket

motivasi dan minat bakat yang kemudian akan dianalisis menggunakan skala

nontes. Berikut rumus perhitunganya :

Interval = (Smax-Smin)/n

Keterangan :

Interval = jarak antar batas skala

Smax = skor maksimal (skala tertinggi kali jumlah instrumen)

Smin = skor minimal (skala tersendah kali jumalah instrumen)

N = jumlah skala

Perhitungan batasnya adalah :

Batas pertama (antara sangat tinggi dengan sangat kurang) = skor minimal + (1 x

interval)

Batas kedua (antara kurang dengan cukup) = skor minimal + (2 x interval)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Batas ketiga (antara cukup dengan tinggi) = skor minimal + (3 x interval)

Batas keempat (antara tinggi dengan sangat tinggi) = skor minimal + (4 x interval)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis ingin memaparkan pembahasan mengenai hasil

penelitian yang telah dilakukan. Uraian ini akan membahas dua hal, 1) hasil

penelitian dengan menggunakan model ADDIE yakni tahap analyze, tahap design,

tahap develop, tahap implement, dan tahap evaluate, dan 2) pembahasan yang

akan menguraikan hasil dari penelitian untuk memecahkan persoalan rumusan

masalah pada Bab I.

A. Hasil Penelitian

1. Tahap Analisis (Analyze)

Tahap Analyze ini dilakukan untuk mengetahui desain materi yang

digemari oleh peserta didik yakni materi pembelajaran gaya kinestetik, visual atau

auditori. Pada tahap ini penulis menganalisis Kompetensi Dasar, analisis gaya

belajar, analisis kebutuhan peserta didik, dan analisis sarana prasarana. Teknik

pengambilan data adalah random sampling yang terdiri dari 6 sekolah di

Yogyakarta dan sekitarnya yakni SD Kanisius Wates, SD Kanisius Bonoharjo, SD

Kanisius Ngembesan, SDK Sang Timur, SD Kanisius Nglinggi dan SD Maria

Assumpta. Data yang diperoleh dari peserta didik adalah untuk menemukan

gambaran umum mengenai materi pembelajaran yang akan di desain dan

diujicobakan. Tahap I ditempuh oleh peneliti dengan menggunakan analisis

kebutuhan dan jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar

kuisioner analisis kebutuhan dan kuisioner gaya belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

a. Analisis Gaya belajar dan Kebutuhan Peserta Didik

Tabel 21. Analisis Gaya Belajar

ANALISIS GAYA BELAJAR


Auditori Visual Kinestetik
Sangat Setuju 105 145 95 90 210 100

Setuju 228 200 216 204 172 184

Netral 54 51 72 57 39 78
Tidak Setuju 14 14 12 24 10 18

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 3 0 2

401 410 395 378 431 382


Jumlah
811 773 813

Tabel 22. Analisis Kebutuhan Belajar

ANALISIS KEBUTUHAN BELAJAR


Materi Materi Materi Materi Materi pelajaran
dalam pelajaran pelajaran pelajaran dalam bentuk
Peringkat bentuk dalam dalam dalam Permainan/games/
Harapan penjelasan bentuk bentuk bentuk Lagu. dinamika.
guru Teks Film/Video.
Cerita.

Peringkat 1 24 11 22 13 29
Peringkat 2 16 21 11 16 11
Peringkat 3 7 10 4 12 4

JUMLAH RESPONDEN 83

Berdasarkan hasil survei penelitian yang telah dilakukan selama dua bulan

yakni April-Mei 2021 di 6 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya, yang terdiri dari SD Kanisius Nglinggi, SD

Kanisius Bonoharjo, SD Kanisius Wates, SD Maria Assumpta, SDK Sang Timur,

dan SD Tarakanita Ngembesan dapat diketahui dan disimpulkan untuk analisis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

kebutuhan. Pada peringkat tertinggi pertama peserta didik lebih menyukai belajar

dengan menggunakan gaya belajar kinestetik yang berupa permainan, peringkat

kedua peserta didik menyukai materi pembelajaran dengan bentuk film/video,

peringkat ketiga peserta didik menyukai materi pembelajaran dengan bentuk cerita

dan pada peringkat keempat materi pembelajaran dengan bentuk lagu. Pada

hakikatnya film dan cerita secara hierarki sama. Maka dari itu, bersadarkan hasil

survei penelitian penulis membatasi pada desain produk dengan gaya belajar

kinestetik yakni dalam bentuk permainan, teks cerita dan lagu.

b. Analisis Kompetensi Dasar

Tabel 23. Analisis Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Analisis KD


1. Menerima, 1.8 Bersyukur 1.8.1 Menyatakan syukur Peserta didik
menjalankan, kepada Tuhan dengan mewujudkan diharapkan
dan dengan nilai-nilai kejujuran dan dapat
menghargai mewujudkan keadilan dalam mewujudkan
ajaran agama nilai-nilai kehidupan bermasyarakat rasa syukur
yang kejujuran dan sebagai tanggapan atas melalui tindakan
dianutnya. keadilan dalam karya Roh Kudus. nyata misalnya
kehidupan berdoa sebagai
bermasyarakat bentuk syukur
sebagai atas nilai-nilai
tanggapan atas kejujuran dan
karya Roh keadilan yang
Kudus. sudah dilakukan
dalam
kehidupan
sehari-hari.

2. Menunjukkan 2.8 Jujur dan adil 2.8.1 Menunjukkan sikap jujur Peserta didik
perilaku jujur, dalam dan adil dalam diharapkan
disiplin, kehidupan berinteraksi dengan orang dapat
tanggung bermasyarakat lain di kehidupan sehari- menunjukkan
jawab, santun, sebagai wujud hari. sikap jujur
peduli, dan karya Roh dalam perkataan
percaya diri Kudus. dan perbuatan
dalam serta
berinteraksi menunjukkan
dengan keadilan atas
keluarga, hak dan
teman, guru, kewajibannya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

dan dalam
tetangganya kehidupan
serta cinta sehari-hari.
tanah air. Misalnya tidak
mencontek saat
ulangan dan
berbagi
makanan kepada
teman dengan
sama rata.
3. Memahami 3.8 Memahami 3.8.1 Menjelaskan pentingnya Peserta didik
pengetahuan nilai-nilai kejujuran dalam diharapkan
faktual dan kejujuran dan kehidupan bermasyarakat peserta didik
konseptual keadilan dalam sebagai perwujudan diharapkan
dengan cara kehidupan karya Roh Kudus. dapat
mengamati, bermasyarakat memahami
menanya, dan sebagai pentingnya
mencoba perwujudan 3.8.2 Menjelaskan pentingnya kejujuran dan
berdasarkan karya Roh keadilan dalam keadilan dalam
rasa ingin tahu Kudus. kehidupan bermasyarakat kehidupan
tentang sebagai perwujudan bermasyarakat
dirinya, karya Roh Kudus. sehingga dapat
makhluk mewujudkan
ciptaan Tuhan sikap jujur
dan dengan berkata
kegiatannya, jujur apa adanya
dan benda- tanpa
benda yang menambahi atau
dijumpainya mengurangi
di rumah, serta
sekolah, dan mewujudkan
tempat sikap keadilan
bermain. contohnya yaitu
membagi
makanan kepada
teman sesuai
dengan
kebutuhannya
atau berteman
dengan siapa
saja.

4. Menyajikan 4.8 Melakukan 4.8.1 Membuat tanggapan atas Peserta didik


pengetahuan aktivitas kisah tokah-tokoh yang diharapkan
faktual dan (misalnya memperjuangkan dapat membuat
konseptual menuliskan keadilan dan kejujuran buku harian atau
dalam bahasa refleksi/mence dalam hidup refleksi sejauh
yang jelas, ritakan bermasyarakat sebagai mana bertindak
sistematis, kembali/menul wujud karya Roh Kudus. jujur dan adil
logis, dan is biografi dalam hidup
kritis dalam singkat) yang bermasyarakat
karya yang berkaitan serta
estetis, dalam dengan tokoh- merumuskan
gerakan yang tokoh yang niat-niat untuk
mencerminkan memperjuangk berbuat jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

anak sehat, an keadilan dan adil.


dan dalam dan kejujuran
tindakan yang di masyarakat
mencerminkan sebagai wujud
perilaku anak karya Roh
bermain dan Kudus.
berakhlak
mulia.

c. Analisis Sarana dan Prasarana

Tabel 24. Analisis Sarana dan Prasarana

SARANA dan PRASARANA


Nama
No Perpustakaa Papan Lab
Sekolah Wifi Projector Speaker
n Tulis Komputer

SD Kanisius
1.      
Nglinggi

SD Kanisius
2.      
Bonoharjo

SD Kanisius
4.      
Wates

SD Maria
5.      
Assumpta

SD Sang
6.      
Timur

SD
7. Tarakanita      
Ngembesan

Berdasarkan hasil survei penelitian yang telah dilakukan selama dua bulan

yakni April-Mei 2021 di 6 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya, yang terdiri dari SD Kanisius Nglinggi, SD

Kanisius Bonoharjo, SD Kanisius Wates, SD Maria Assumpta, SDK Sang Timur,

dan SD Tarakanita Ngembesan dapat diketahui dan disimpulkan bahwa fasilitas

belajar yang ada di 6 Sekolah Dasar tersebut sangat lengkap.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahap Design merupakan tindak lanjut dari tahap analisis yang berisi hasil

analisis gaya belajar dan harapan peserta didik, analisis kompetensi dasar, analisis

sarana dan prasarana sekolah. Produk desain yang dibuat terdiri dari desain materi

pembelajaran dengan bentuk permainan, teks cerita dan lagu.

a. Desain materi pertama dalam bentuk permainan

Dalam desain yang dirancang ini merupakan tahap meniru, yakni diambil

dari permainan yang sudah sering digunakan sebagai ice breaking dalam berbagai

kegiatan seperti retret, rekoleksi dan kegiatan lainnya dengan menggunakan bahan

tali rafia. Permainannya berjudul “Tali Terikat” yakni sebagai berikut :

Dalam permainan ini terdapat ketua sebagai pemandu dan anggota

kelompok yang diminta untuk melepaskan tali supaya yang awalnya kusut

menjadi terurai/terlepas. Tali yang kusut dianalogikan sebagai masalah yang

rumit. Kelompok tersebut harus mampu mengurai simpul masalah dengan

kejujuran dan tanpa menyakiti atau mengurangi hak serta kewajiban. Biasanya

dalam menjalankan permainan ini banyak anggota yang berbuat tidak jujur, tidak

adil, mementingkan ego dan melanggar peraturan.

Kejujuran dan keadilan akan ditekankan pada tahapan permainan, yakni

sebagai berikut sebelum bermain fasilitator memberi arahan kepada ketua

kelompok sebagai pemandu yang bertugas untuk mengarahkan sedangkan yang

lainnya diam dan tidak boleh mengeluarkan suara. Saat bermain, fasilitator akan

mengamati tiap kelompok. Peserta boleh berpindah posisi agar tali tidak lagi

menjadi kusut dengan syarat tidak boleh menukarkan tali yang telah diambil di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

awal dengan tali milik teman. Pada tahapan ini, bagaimana kelompok bisa

menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh fasilitator yakni hanya satu yang

berbicara dan yang lain diam (tingkat kejujuran). Permainan akan ditentukan oleh

waktu dan fasilitator meminta peserta untuk mengambil tali sesuai dengan

kebutuhan mereka agar tali yang kusut dapat terurai. Pada tahapan ini akan dilihat

dari ketika peserta mengambil tali sesuai dengan kebutuhannya (tingkat keadilan).

Permainan ini didasarkan pada KD dengan indikator pencapaiannya yakni

peserta didik diharapkan dapat memahami pentingnya kejujuran dan keadilan

dalam kehidupan bermasyarakat sehingga dapat mewujudkan sikap jujur dengan

berkata jujur apa adanya tanpa menambahi atau mengurangi serta mewujudkan

sikap keadilan contohnya yaitu membagi makanan kepada teman sesuai dengan

kebutuhannya atau berteman dengan siapa saja. Permainan disesuaikan

berdasarkan pengalaman hidup peserta didik sehari-hari bagaimana peserta didik

dapat menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan di tengah masyarakat.

Permainan ini juga sudah memenuhi harapan dan motivasi peserta didik yang

memiliki dorongan belajar unsur kinestetik dengan menggunakan gerakan tubuh.

Tabel 25. Analisis Materi dalam Bentuk Permainan


No Syarat Materi Keterangan
1. Materi pelajaran harus relevan terhadap Materi hidup jujur dan adil yang didesain
Kompetensi Dasar yang harus dicapai. menggunakan permainan tali terikat sudah
sesuai dengan tujuan yang harus dicapai.
Dapat dilihat pada saat proses permainan
berlangsung ketika peserta tidak boleh
menukarkan tali yang telah diambil dengan
tali milik teman dan hanya ada satu pemandu
yang boleh bersuara, langkah tersebut
menuntut peserta didik untuk bersikap jujur.
Permainan akan ditentukan oleh waktu dan
ketua meminta anggota untuk mengambil tali
sesuai dengan kebutuhan mereka agar tali
yang kusut dapat terurai. Pada tahapan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

akan dilihat dari ketika peserta mengambil tali


sesuai dengan kebutuhannya, langkah tersebut
menuntut peserta didik untuk bersikap adil.
Hal ini menunjukkan adanya sikap jujur dan
adil yang sesuai dengan KD dengan indikator
pencapaiannya yakni peserta didik diharapkan
dapat memahami pentingnya kejujuran dan
keadilan dalam kehidupan bermasyarakat
sebagai wujud karya Roh Kudus.
2. Materi pembelajaran harus sesuai dengan Materi kejujuran dan keadilan yang digunakan
taraf kesulitan peserta didik dalam dalam desain ini sudah sesuai dengan syarat
kemampuan menerima dan mengolah materi yang kedua. Peserta didik akan diajak
bahan itu. untuk menghayati dan memahami makna
kejujuran serta keadilan dengan melakukan
permainan “Tali Terikat” secara bersama-
sama. Berdasarkan penelitian dapat diketahui
bahwa peringkat tertinggi pertama, peserta
didik kelas V sebagian besar mudah menerima
dan memahami materi pembelajaran dengan
gaya kinestetik berupa permainan. Penulis
menyimpulkan bahwa materi kejujuran dan
keadilan yang didesain menggunakan
permainan cocok dengan peserta didik karena
dilihat melalui taraf kesulitan, peserta didik
lebih sulit jika menggunakan metode lain
dibandingkan gaya kinestetik.
Dapat disimpulkan bahwa dengan gaya
kinestetik peserta didik terbantu untuk
memahami dan mengurangi kesulitan yang
dialami sehingga dengan memperhatikan
kondisi awal tersebut maka taraf kesulitan
dapat diperkecil sehingga mampu menerima
dan mengolah bahan tersebut.
Pada permainan “Tali Terurai”, peserta didik
dituntun untuk dapat menggerakkan badan
seperti harus memilih tali dan memindahkan
tali yang kusut menjadi terurai.
3. Materi pembelajaran harus dapat Materi kejujuran dan keadialan sudah
menunjang motivasi siswa yakni yang memenuhi syarat yang ketiga. Setelah
relevan dengan pengalaman hidup permainan dilaksanakan, peserta didik diminta
sehari-hari peserta didik. untuk dapat memaknai hidup melalui
permainan tali terikat. Materi yang dibawakan
dengan permainan dapat menunjang motivasi
peserta didik sehingga mampu melihat
kehidupan yang relevan dalam kaitannya
bertindak jujur dan adil seperti peserta tidak
boleh menukarkan tali yang telah diambil
dengan milik teman dan hanya ada satu
pemandu yang boleh bersuara (hidup jujur)
serta ketua meminta masing-masing anggota
untuk mengambil tali sesuai dengan
kebutuhannya (hidup adil).
Melalui permainan ini pada akhirnya peserta
didik dapat memaknai hidup dan dapat
memahami tindakan jujur dan adil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

4. Materi pembelajaran harus membantu Dalam desain materi yang dibuat sudah
melibatkan diri secara aktif. memenuhi syarat yang keempat yaitu terletak
pada cara permainan “Tali Terikat”.
Permainan ini dilakukan dengan
menggunakan gerakan tubuh yang akan
mengajak peserta didik untuk terlibat secara
aktif dan mampu berpikir agar tali yang kusut
dapat terurai/terlepas. Dalam permainan ini
peserta didik dituntut untuk dapat bertindak
jujur dan adil dengan menyangkutkan
pengalaman hidup sehingga peserta didik
mampu memaknai hidup jujur dan adil
menurut ajaran Yesus.
5. Materi pembelajaran harus sesuai dengan Desain materi pelajaran yang dibuat juga
prosedur didaktis yang diikuti. sudah memenuhi syarat yang kelima yakni
sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.
Prosedur didaktis biasanya berkaitan dengan
penyampaian bahan ajar atau materi
pembelajaran.
Materi pembelajaran yang diberikan
menggunakan metode tanya jawab, refleksi,
informasi atau penjelasan, permainan.
Materi pelajaran didesain menggunakan
permainan dengan pendekatan kateketik yang
terletak pada bagaimana mereka dapat
memaknai video tersebut dalam kehidupan
dan peran Tuhan di dalamnya. Hal ini
menunjukkan bahwa bagaimana mereka sadar
akan kejujuran dan keadilan adalah hal yang
tak dapat dipisahkan karena tanpa kejujuran
tidak ada keadilan. Dan mengajak peserta
didik untuk bersyukur atas pemberian tersebut
yang terletak pada KD 1 dan 2.
Materi pembelajaran yang diberikan
menggunakan metode tanya jawab, refleksi,
informasi atau penjelasan, permainan.
Pendekatan, metode dan model sudah
disesuaikan dengan sebaik mungkin dengan
isi materi agar peserta didik dapat menangkap
materi secara masksimal.
(Bisa dilihat pada pendekatan, metode dan
model).
6. Materi pembelajaran harus sesuai dengan Pada pembuatan materi pelajaran sudah
media pengajaran yang tersedia. memenuhi syarat yang keenam yakni harus
sesuai dengan media pengajaran yang tersedia
di dalam sekolah. Selain itu pada permainan,
media yang digunakan sangat sederhana yakni
hanya menggunakan tali rafia yang dibagikan
kepada setiap peserta didik. Berdasarkan
analisis sarana dan prasarana tentunya tali
rafia dapat tersedia karena sekolah memiliki
perpustakaan dan ruang guru yang pastinya
bahan tersebut bisa didapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

b. Desain materi kedua dalam bentuk cerita

Dalam desain yang dirancang ini merupakan tahap memodifikasi, yakni

diambil dari sumber https://brainly.co.id/tugas/39913574 dan mengubah cerita

sesuai dengan pembelajaran yang akan dibahas. Cerita tersebut berjudul

“Beasiswa untuk Andhika” yakni sebagai berikut :

Andhika adalah anak yang sangat rajin. Ayah ibunya mendukung Andika

untuk mengikuti beberapa les pelajaran dan renang, mengingat di sekolahnya

tidak ada pelajaran-pelajaran tersebut. Teman-temannya kerap kali mengolok

Andika, karena Andika jarang bermain bersama, kecuali pada waktu-waktu luang

dan hari libur. Andika sering dijuluki “anak sibuk”, karena memiliki banyak

kegiatan. Nilai-nilai ulangan harian yang diperolehnya selalu baik. Tapi teman-

temannya pun tetap mengolok-olok dia dengan sebutan “si pelit”, karena Andika

tidak mau bekerjasama pada waktu ulangan, serta tidak mau membantu memberi

contekan.

Pada waktu ulangan tengah semester hampir tiba, Andika pun belajar

sebagaimana biasa. Sedangkan teman-temannya, banyak bermain dan sedikit

belajar. Ketika tiba waktu ulangan tengah semester, beberapa nilai Andika lebih

rendah dari temannya yakni Badu dan Dodo. Andika tahu bahwa ketika ulangan

mereka bekerjasama dan saling melengkapi jawaban dengan contekan yang telah

mereka siapkan. Andika tahu, karena Andika diajak untuk menyiapkan contekan

dan bekerjasama sebelum ulangan, tetapi Andika tidak setuju dan mengajak

mereka untuk berbuat jujur dengan cara belajar bersama.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Badu dan Dodo tetap tidak mau belajar dan lebih suka bermain futsal.

Sehari sebelum ulangan berlangsung Badu dan Dodo tetap menyiapkan contekan.

Setelah beberapa hari hasil ulangan pun dibagikan dan ternyata nilai Badu dan

Dodo lebih unggul daripada nilai Andhika. Badu dan Dodo pun mengolok-olok

Andika pada waktu istirahat. Mereka mengatakan “ternyata kami bisa

mengalahkan nilai-nilaimu, meskipun kami jarang belajar dan suka bermain

futsal” ejek Badu dan Dodo.

Tetapi Andika diam saja, karena dia merasa bahwa dirinya telah belajar,

dan yang pasti Andika tetap jujur. Beberapa waktu kemudian, sekolah

mengadakan seleksi siswa berprestasi yang akan mendapatkan beasiswa. Andhika,

Badu dan Dodo mengikuti seleksi tersebut. Sebelum seleksi dilakukan Andhika

berusaha untuk belajar dengan giat sedangkan Badu dan Dodo hanya bermain

serta menyiapkan contekan. Pada saat diseleksi, calon siswa berprestasi akan diuji

dengan tes tertulis di depan juri penilai dari kabupaten. Calon siswa berprestasi

pun diminta untuk menunjukkan keterampilan yang mereka miliki. Andika bisa

menyelesaikan tes tertulis dengan hasil gemilang, ia pun dapat menunjukkan

keterampilannya berbahasa Inggris dan bermain alat musik organ. Sementara

Badu dan Dodo, ketahuan mencontek dan tidak lolos seleksi. Pemenang pun

diumumkan siapa saja yang mendapatkan beasiswa tersebut. Akhirnya Andhika

memperoleh beasiswa sedangkan Badu dan Dodo tidak mendapatkannya.

Tabel 26. Analisis Materi dalam Bentuk Cerita


No Syarat Materi Keterangan
1. Materi pelajaran harus relevan terhadap Materi hidup jujur dan adil yang didesain
Kompetensi Dasar yang harus dicapai. menggunakan cerita sudah sesuai dengan
tujuan yang harus dicapai. Dapat dilihat pada
cerita ketika Andika disebut sebagai anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

jujur, karena ia tidak melakukan perilaku


curang. Andika melakukan apa yang
seharusnya ia lakukan. Ia mematuhi tata tertib
sekolah dan tidak mencontek saat ulangan.
Sebagai buah dari kejujurannya, Andika dapat
menunjukkan kepandaiannya dan menjadi
siswa berprestasi serta mendapatkan beasiswa
(tindakan kejujuran).
Andhika berusaha untuk belajar dengan giat
pada saat seleksi sedangkan Badu dan Dodo
hanya bermain saja dan menyiapkan
contekan. Calon siswa berprestasi akan diuji
dengan tes tertulis di depan juri. Andika yang
dengan sungguh-sungguh dapat
menyelesaikan tes tertulis dengan hasil
gemilang, sementara Badu dan Dodo
ketahuan mencontek dan tidak lolos seleksi
(tindakan keadilan).
Hal ini menunjukkan adanya sikap jujur dan
adil yang sesuai dengan KD dengan indikator
pencapaiannya yakni peserta didik diharapkan
mampu mengungkapkan rasa syukur,
menunjukkan, menjelaskan dan menerapkan
sikap jujur dan adil dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai wujud karya Roh
Kudus.
2. Materi pembelajaran harus sesuai Materi kejujuran dan keadilan yang
dengan taraf kesulitan peserta didik digunakan dalam desain ini sudah sesuai
dalam kemampuan menerima dan dengan syarat materi yang kedua. Melalui
mengolah bahan itu. cerita “Kisah Andhika” peserta didik diajak
untuk mendengarkan cerita dan menyimaknya
sehingga dapat menghayati tokoh andhika
yang berbuat jujur dan mendapatkan keadilan
atas haknya.
Berdasarkan penelitian dapat diketahui
bahwa peringkat tertinggi kedua, peserta
didik kelas V sebagian besar mudah
menerima materi pembelajaran dengan gaya
auditori dalam bentuk cerita. Penulis
menyimpulkan bahwa materi kejujuran dan
keadilan yang didesain menggunakan cerita
cocok dengan peserta didik karena dilihat
melalui taraf kesulitan, peserta didik lebih
sulit jika menggunakan metode lain
dibandingkan gaya auditori.
Kalimat yang digunakan dalam cerita sudah
menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga peserta didik mudah memahami inti
dari cerita tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa dengan gaya
kinestetik peserta didik terbantu untuk
memahami dan mengurangi kesulitan yang
dialami sehingga dengan memperhatikan
kondisi awal tersebut maka taraf kesulitan
dapat diperkecil sehingga mampu menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

dan mengolah bahan tersebut.


3. Materi pembelajaran harus dapat Materi kejujuran dan keadialan sudah
menunjang motivasi siswa yakni yang memenuhi syarat yang ketiga. Setelah cerita
relevan dengan pengalaman hidup disimak bersama, peserta didik diminta untuk
sehari-hari peserta didik. dapat memaknai hidup melalui cerita yang
berjudul “Kisah Andhika”. Materi yang
dibawakan dengan cerita dapat menunjang
motivasi peserta didik sehingga mampu
melihat kehidupan yang relevan seperti
Andhika yang selalu taat pada tata tertib dan
belajar setiap hari menjelang ulangan serta
tidak melakukan tindakan mencontek (hidup
jujur).
Sekolah mengadakan seleksi siswa
berprestasi. Calon siswa berprestasi diuji
dengan tes tertulis di depan juri penilai dari
kabupaten. Calon siswa berprestasi pun
diminta untuk menunjukkan keterampilan
yang mereka miliki. Andika bisa
menyelesaikan tes tertulis dan dapat
menunjukkan keterampilannya sementara
Badu dan Dodo, tidak lolos seleksi karena
ketika mengikuti seleksi mereka tidak dapat
mengerjakan soal-soal (hidup adil).
Melalui cerita ini pada akhirnya peserta didik
dapat memaknai hidup.
4. Materi pembelajaran harus membantu Dalam desain materi yang dibuat sudah
melibatkan diri secara aktif. memenuhi syarat yang keempat yaitu materi
yang disajikan dalam bentuk cerita “Kisah
Andhika” dapat membantu peserta didik
untuk terlibat aktif dan berpikir dalam
mengikuti kegiatan dengan cara menyimak
dan mendengarkan ketika cerita tersebut
dibacakan. Berdasarkan cerita ini nantinya
peserta didik dituntut untuk dapat bertindak
jujur dan adil dengan menyangkutkan
pengalaman hidup sehingga peserta didik
mampu memaknai hidup jujur dan adil
menurut ajaran Yesus.
5. Materi pembelajaran harus sesuai Desain materi pelajaran yang dibuat juga
dengan prosedur didaktis yang diikuti. sudah memenuhi syarat yang kelima yakni
sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.
Prosedur didaktis biasanya berkaitan dengan
penyampaian bahan ajar atau materi
pembelajaran.
Materi pembelajaran yang diberikan
menggunakan metode tanya jawab, refleksi,
informasi atau penjelasan, permainan.
Materi pelajaran didesain menggunakan
permainan dengan pendekatan kateketik yang
terletak pada bagaimana mereka dapat
memaknai cerita tersebut dalam kehidupan
dan peran Tuhan di dalamnya. Hal ini
menunjukkan bahwa bagaimana mereka sadar
akan kejujuran dan keadilan adalah hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

tak dapat dipisahkan karena tanpa kejujuran


tidak ada keadilan. Dan mengajak peserta
didik untuk bersyukur atas pemberian tersebut
yang terletak pada KD 1 dan 2.
Materi pembelajaran yang diberikan
menggunakan metode tanya jawab, refleksi,
informasi atau penjelasan, permainan.
Pendekatan, metode dan model sudah
disesuaikan dengan sebaik mungkin dengan
isi materi agar peserta didik dapat menangkap
materi secara masksimal.
(Bisa dilihat pada pendekatan, metode dan
model).
6. Materi pembelajaran harus sesuai Pada pembuatan materi pelajaran sudah
dengan media pengajaran yang tersedia. memenuhi syarat yang keenam yakni harus
sesuai dengan media pengajaran yang tersedia
di dalam sekolah. Selain itu pada desain
materi dalam bentuk cerita ini, media yang
digunakan sangat sederhana yakni hanya
memerlukan teks cerita “Kisah Andhika”.
Berdasarkan analisis sarana dan prasarana
tentunya teks cerita bisa didapat karena
sekolah memiliki perpustakaan yang bisa
mencetak atau fotocopy teks cerita.

c. Desain materi ketiga dalam bentuk lagu

Dalam desain yang dirancang ini merupakan tahap meniru, yakni diambil

dari sumber https://youtu.be/gper2VD2oFM dan https://youtu.be/AV-TORM1lkQ.

Materi pembelajaran didesain menyangkut hidup jujur dan adil yang dituangkan

dalam sebuah lagu. Lagu tersebut berjudul “Kejujuran dan Berlaku Adil”.

Tabel 27. Teks Lagu

Judul Lagu : “Kejujuran” Judul Lagu : “Berlaku Adil”


Ku mau katakan yang sebenarnya Mari kita berlaku adil kepada siapapun
Ku tak mau lakukan kebohongan Jangan membeda-bedakan karena kita semua
Ku mau mengakui kesalahan itulah kejujuran sama
Jujur kepada Tuhan Mari kita berlaku adil kepada semua orang
Jujur pada sesama Kaya raya miskin dan papa
Itulah perintah Tuhan pada kita Karena kita semua sama
Jujur kepada Tuhan Berlaku adil pada sesama kita sama di mata
Jujur pada sesama Allah
Kejujuran menyenangkan hati Tuhan Berlaku adil pada sesama kita sama di mata
(Diulang 2x) Allah
(Diulang 2x)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Materi tersebut didesain berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik,

ditemukan hasil peringkat ketiga yaitu materi yang berbentuk lagu. Lagu ini

mengajarkan peserta didik nilai-nilai moral yang diharapkan dapat di dalami yakni

harus mampu berbuat jujur dan adil seturut iman Kristen. Penulis memilih lagu

tersebut didasarkan pada KD dengan indikator pencapaiannya yakni peserta didik

diharapkan dapat memahami pentingnya kejujuran dan keadilan dalam kehidupan

bermasyarakat sehingga dapat mewujudkan sikap jujur dengan berkata jujur apa

adanya tanpa menambahi atau mengurangi serta mewujudkan sikap keadilan

contohnya yaitu membagi makanan kepada teman sesuai dengan kebutuhannya.

Permainan disesuaikan berdasarkan pengalaman hidup peserta didik

sehari-hari bagaimana peserta didik dapat menemukan makna dan menerapkan

nilai-nilai kejujuran serta keadilan di tengah masyarakat. Permainan ini juga

sudah memenuhi harapan dan motivasi peserta didik yang memiliki dorongan

belajar unsur kinestetik dengan menggunakan gerakan tubuh.

Tabel 28. Analisis Materi dalam Bentuk Lagu


No Syarat Materi Keterangan
1. Materi pelajaran harus relevan terhadap Materi hidup jujur dan adil yang didesain
Kompetensi Dasar yang harus dicapai. menggunakan lagu sudah sesuai dengan
tujuan yang harus dicapai. Dapat dilihat pada
lirik lagu jika ia dapat mengatakan yang
sebenarnya, tidak lakukan kebohongan dan
mau mengakui kesalahan itu adalah tindakan
kejujuran. Sedangkan jika ia berlaku adil
kepada siapapun yakni kaya, miskin maupun
papa dan tidak membeda-bedakan itu adalah
tindakan keadilan.
Hal ini menunjukkan adanya sikap jujur dan
adil yang sesuai dengan KD dengan indikator
pencapaiannya yakni peserta didik diharapkan
mampu mengungkapkan rasa syukur,
menunjukkan, menjelaskan dan menerapkan
sikap jujur dan adil dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai wujud karya Roh
Kudus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

2. Materi pembelajaran harus sesuai Materi kejujuran dan keadilan yang


dengan taraf kesulitan peserta didik digunakan dalam desain ini sudah sesuai
dalam kemampuan menerima dan dengan syarat materi yang kedua.
mengolah bahan itu. Peserta didik akan diajak untuk menghayati
dan memahami makna kejujuran serta
keadilan dengan menyanyikan lagu berjudul
“Kejujuran dan Berlaku Adil”. Lagu akan
ditampilkan dan dinyanyikan secara bersama-
sama. Berdasarkan penelitian dapat diketahui
bahwa peringkat tertinggi ketiga, peserta
didik kelas V sebagian besar mudah
menerima dan memahami materi
pembelajaran dalam bentuk lagu. Hal tersebut
juga sesuai dengan motivasi peserta didik
yang memiliki dorongan belajar dengan gaya
auditori dan visual. Penulis menyimpulkan
bahwa materi kejujuran dan keadilan yang
didesain menggunakan lagu sudah cocok
dengan peserta didik karena dilihat melalui
taraf kesulitan, peserta didik lebih sulit jika
menggunakan metode lain dibandingkan gaya
auditori dan visual.
Musik pada lagu yang diberikan sudah sesuai
karena akan dibawakan dengan ceria dan
penuh semangat.
Dapat disimpulkan bahwa dengan gaya
peserta didik terbantu untuk memahami dan
mengurangi kesulitan yang dialami sehingga
dengan memperhatikan kondisi awal tersebut
maka taraf kesulitan dapat diperkecil
sehingga mampu menerima dan mengolah
bahan tersebut.
3. Materi pembelajaran harus dapat Materi kejujuran dan keadialan sudah
menunjang motivasi siswa yakni yang memenuhi syarat yang ketiga. Setelah lagu
relevan dengan pengalaman hidup dinyanyikan bersama, peserta didik diminta
sehari-hari peserta didik. untuk dapat memaknai hidup melalui lagu
kejujuran dan bertindak adil. Materi yang
dibawakan dengan lagu dapat menunjang
motivasi peserta didik sehingga sesuai dengan
pengalaman di kehidupan sehari-hari yaitu
jika ia dapat mengatakan yang sebenarnya,
tidak lakukan kebohongan dan mau mengakui
kesalahan itu adalah tindakan kejujuran.
Sedangkan jika ia berlaku adil kepada
siapapun yakni kaya, miskin maupun papa
dan tidak membeda-bedakan itu adalah
tindakan keadilan.
Melalui lagu ini pada akhirnya peserta didik
dapat memaknai hidup dan dapat memahami
tindakan jujur dan adil.
4. Materi pembelajaran harus membantu Dalam desain materi yang dibuat sudah
melibatkan diri secara aktif. memenuhi syarat yang keempat yaitu materi
yang disajikan dalam bentuk lagu “Kejujuran
dan bertindak adil” dapat membantu peserta
didik terlibat aktif dan berpikir dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

mengikuti kegiatan. Lirik dan musik yang ada


pada lagu sangat sederhana, ceria dan
semangat sehingga dapat mengajak peserta
didik untuk ikut terlibat bernyanyi,
memahami, dan berpikir maksud dari lagu
tersebut.
Dalam lagu ini peserta didik dituntut untuk
dapat bertindak jujur dan adil dengan
menyangkutkan pengalaman hidup sehingga
peserta didik mampu memaknai hidup jujur
dan adil menurut ajaran Yesus.
5. Materi pembelajaran harus sesuai Desain materi pelajaran yang dibuat juga
dengan prosedur didaktis yang diikuti. sudah memenuhi syarat yang kelima yakni
sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.
Prosedur didaktis biasanya berkaitan dengan
penyampaian bahan ajar atau materi
pembelajaran.
Materi pelajaran didesain menggunakan lagu
“Kejujuran dan Bertindak Adil” dengan
pendekatan kateketik yang terletak pada
bagaimana mereka dapat memaknai lirik lagu
tersebut dalam kehidupan dan peran Tuhan di
dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa
bagaimana mereka sadar akan kejujuran dan
keadilan adalah hal yang tak dapat dipisahkan
karena tanpa kejujuran tidak ada keadilan.
Dan mengajak peserta didik untuk bersyukur
atas pemberian tersebut yang terletak pada
KD 1 dan 2.
Materi pembelajaran yang diberikan
menggunakan metode tanya jawab, refleksi,
informasi atau penjelasan, dan menyanyikan
lagu secara bersama.
Pendekatan, metode dan model sudah
disesuaikan dengan sebaik mungkin dengan
isi materi agar peserta didik dapat menangkap
materi secara masksimal.
(Bisa dilihat pada pendekatan, metode dan
model).
6. Materi pembelajaran harus sesuai Pada pembuatan materi pelajaran sudah
dengan media pengajaran yang tersedia. memenuhi syarat yang keenam yakni harus
sesuai dengan media pengajaran yang tersedia
di dalam sekolah. Selain itu pada lagu, media
yang digunakan sangat sederhana yakni hanya
menggunakan LCD Proyektor, Laptop dan
Speaker. Berdasarkan analisis sarana dan
prasarana tentunya LCD Prpyektor, Laptop
dan Speaker dapat tersedia karena setiap kelas
sudah dipasang dan disediakan jadi bahan
tersebut bisa didapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

3. Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap ini produk akan dilakukan validasi oleh ahli materi yang

berbentuk judgesment. Kemudian setelah validasi tahap selanjutnya adalah

penulis melakukan revisi draft rancangan. Setelah produk direvisi, maka ahli

materi akan meninjau kembali dan setelah menerima hasil tinjauan maka peneliti

melakukan revisi tahap ke II. Setelah itu materi dikembangkan menjadi rancangan

proses pembelajaran (RPP).

a. Validasi

Ketiga produk desain materi yang telah dirancang dalam bentuk

permainan, cerita, dan lagu kemudian divalidasi oleh ahli materi yakni selaku

dosen pembimbing skripsi. Hasil yang diperoleh dari validasi ahli materi berupa

masukan mengenai produk desain tersebut yang diperoleh pada saat melakukan

revisi desain pembelajaran. Hasil dari validasi yang diberikan oleh ahli materi

dapat menjadi acuan penulis untuk melakukan tahap melakukan tahap revisi

desain, dan selanjutnya melakukan ujicoba. Untuk kepentingan ujicoba materi

ditempatkan dalam kerangka rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tabel 29. RPP I Materi dalam Bentuk Permainan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SDK Sang Timur Yogyakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Hidup Jujur dan Adil
Kelas/ Semester : V/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak
mulia.

B. KOMPETENSI DASAR
1.8 Bersyukur kepada Tuhan dengan mewujudkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat sebagai tanggapan atas karya Roh Kudus.
2.8 Jujur dan adil dalam kehidupan bermasyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.

3.8 Memahami nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
perwujudan karya Roh Kudus.

4.8 Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/menceritakan kembali/menulis biografi


singkat) yang berkaitan dengan tokoh-tokoh yang memperjuangkan keadilan dan kejujuran
di masyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.

C. INDIKATOR
1.8.1 Menyatakan rasa syukur dengan mewujudkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat sebagai tanggapan atas karya Roh Kudus.
2.8.1 Menunjukkan sikap jujur dan adil dalam berinteraksi dengan orang lain di kehidupan
sehari-hari.
3.8.1 Menjelaskan pentingnya kejujuran dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan
karya Roh Kudus.
3.8.2 Menjelaskan pentingnya keadilan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan
karya Roh Kudus.
4.8.1 Membuat tanggapan atas kisah tokah-tokoh yang memperjuangkan keadilan dan kejujuran
dalam hidup bermasyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Permainan “Tali Terikat”.
 Kitab Suci Kis 5 : 1-10 dan Mat 20 : 1-16.
E. SUMBER BELAJAR
a. Pengalaman hidup guru dan peserta didik yang berkaitan dengan tindakan jujur dan adil.
b. Komkat KWI, Menjadi Shabat Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk Sd Kelas V,
Yogyakarta: Kanisius, 2010.
c. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi,
Yogyakarta: Kanisius, 1996.
F. PENDEKATAN, METODE, MEDIA DAN MODEL
1. Pendekatan : Kateketis
2. Metode : Tanya jawab, refleksi, informasi atau penjelasan, permainan.
3. Media : Tali Rafia
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (10 MENIT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

 Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan mendaraskan bersama Doa
Pembuka dari Buku Siswa.
 Apersepsi: Guru mengarahkan peserta didik untuk masuk dalam situasi pembelajaran dengan
mengadakan tanya jawab mengenai materi yang sudah di bahas pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan pembelajaran yang akan di bahas pada hari ini dan garis besar tema
dan tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI (50 MENIT)

 Peserta didik diajak untuk bermain permainan “Tali Terikat”.


 Guru memberikan penjelasan secara singkat kepada peserta didik cara permainan tali terikat.
 Peserta didik bersiap-siap untuk bermain tali terikat.
 Peserta didik diminta untuk menyampaikan kesan, pesan serta makna yang ditemukan pada
permainan tali terikat.
 Peserta didik bersama-sama membaca serta mendalami teks kitab suci Kis 5 : 1-10 dan Mat
20 : 1-16.
 Peserta didik bersama-sama menemukan pesan kitab suci yang di dapat serta menemukan
hal baik dan buruk sehingga peserta didik mampu mengerti makna kejujuran dan keadilan
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan karya Roh Kudus.
 Peserta didik diminta merefleksikan tindakan kejujuran dan keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai perwujudan karya Roh Kudus.
PENUTUP (10 MENIT)

 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini mengenai makna
serta nilai-nilai kejujuran dan keadilan di dalam kehidupan bermasyarakat.
 Peserta didik hening untuk merefleksikan seluruh proses pembelajaran hari ini.
 Guru mengajak peserta menutup pertemuan dengan doa penutup yang dipimpin oleh salah
satu peserta didik.
H. PENILAIAN (terlampir)
1. Sikap Spiritual
b. Teknik: Nontes
c. Bentuk instrumen: Skala sikap
2. Sikap Sosial
a. Teknik: Nontes
b. Bentuk instrumen: Skala sikap
3. Pengetahuan
b. Teknik: Tes
c. Bentuk instrumen: Tes esai

Tabel 30. RPP II Materi dalam Bentuk Cerita

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SD Kanisisus Wates
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Hidup Jujur dan Adil
Kelas/ Semester : V/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak
mulia.

B. KOMPETENSI DASAR
1.8 Bersyukur kepada Tuhan dengan mewujudkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat sebagai tanggapan atas karya Roh Kudus.
2.8 Jujur dan adil dalam kehidupan bermasyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.
3.8 Memahami nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
perwujudan karya Roh Kudus.
4.8 Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/menceritakan kembali/menulis biografi
singkat) yang berkaitan dengan tokoh-tokoh yang memperjuangkan keadilan dan kejujuran
di masyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.

C. INDIKATOR
1.8.1 Menyatakan rasa syukur dengan mewujudkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat sebagai tanggapan atas karya Roh Kudus.
2.8.1 Menunjukkan sikap jujur dan adil dalam berinteraksi dengan orang lain di kehidupan
sehari-hari.
3.8.1 Menjelaskan pentingnya kejujuran dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan
karya Roh Kudus.
3.8.2 Menjelaskan pentingnya keadilan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan
karya Roh Kudus.
4.8.1 Membuat tanggapan atas kisah tokah-tokoh yang memperjuangkan keadilan dan kejujuran
dalam hidup bermasyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Cerita “Beasiswa untuk Andhika”.
2. Kitab Suci Kis 5 : 1-10
E. SUMBER BELAJAR
1. Pengalaman hidup guru dan peserta didik yang berkaitan dengan tindakan jujur dan adil.
2. Link Cerita : https://brainly.co.id/tugas/39913574
3. Komkat KWI, Menjadi Shabat Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk Sd Kelas V,
Yogyakarta: Kanisius, 2010.
4. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi,
Yogyakarta: Kanisius, 1996.
F. PENDEKATAN, METODE, MEDIA DAN MODEL
1. Pendekatan : Kateketis
2. Metode : Tanya jawab, refleksi, informasi atau penjelasan, membaca cerita bersama.
3. Media : Laptop, LCD/Proyektor, dan Speaker
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (10 MENIT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

 Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan mendaraskan bersama Doa
Pembuka dari Buku Siswa.
 Apersepsi: Guru mengarahkan peserta didik untuk masuk dalam situasi pembelajaran dengan
mengadakan tanya jawab mengenai materi yang sudah di bahas pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan pembelajaran yang akan di bahas pada hari ini dan garis besar tema
dan tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI (50 MENIT)

 Peserta didik membaca dan menyimak cerita “Beasiswa untuk Andhika”


 Peserta didik diminta untuk menyampaikan kesan, pesan serta makna yang ditemukan pada
cerita tersebut.
 Peserta didik bersama-sama membaca serta mendalami teks kitab suci Kis 5 : 1-10 dan Mat
20 : 1-16.
 Peserta didik bersama-sama menemukan pesan kitab suci yang di dapat serta menemukan
hal baik dan buruk sehingga peserta didik mampu mengerti makna kejujuran dan keadilan
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan karya Roh Kudus.
 Peserta didik diminta merefleksikan tindakan kejujuran dan keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai perwujudan karya Roh Kudus.
PENUTUP (10 MENIT)

 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini mengenai makna
serta nilai-nilai kejujuran dan keadilan di dalam kehidupan bermasyarakat.
 Peserta didik hening untuk merefleksikan seluruh proses pembelajaran hari ini.
 Guru mengajak peserta menutup pertemuan dengan doa penutup yang dipimpin oleh salah
satu peserta didik.
H. PENILAIAN (terlampir)
1. Sikap Spiritual
a. Teknik: Nontes
b. Bentuk instrumen: Skala sikap
2. Sikap Sosial
a. Teknik: Nontes
b. Bentuk instrumen: Skala sikap
3. Pengetahuan
a. Teknik: Tes
b. Bentuk instrumen: Tes esai

Tabel 31. RPP III Materi dalam Bentuk Lagu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SD Kanisisus Bonoharjo
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Hidup Jujur dan Adil
Kelas/ Semester : V/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya,


dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak
mulia.

B. KOMPETENSI DASAR
1.8 Bersyukur kepada Tuhan dengan mewujudkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat sebagai tanggapan atas karya Roh Kudus.
2.8 Jujur dan adil dalam kehidupan bermasyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.
3.8 Memahami nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
perwujudan karya Roh Kudus.
4.8 Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/menceritakan kembali/menulis biografi
singkat) yang berkaitan dengan tokoh-tokoh yang memperjuangkan keadilan dan kejujuran
di masyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.

C. INDIKATOR
1.8.1 Menyatakan rasa syukur dengan mewujudkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat sebagai tanggapan atas karya Roh Kudus.
2.8.1 Menunjukkan sikap jujur dan adil dalam berinteraksi dengan orang lain di kehidupan
sehari-hari.
3.8.1 Menjelaskan pentingnya kejujuran dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan
karya Roh Kudus.
3.8.2 Menjelaskan pentingnya keadilan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan
karya Roh Kudus.
4.8.1 Membuat tanggapan atas kisah tokah-tokoh yang memperjuangkan keadilan dan kejujuran
dalam hidup bermasyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus.

D. MATERI PEMBELAJARAN
4. Lagu “Kejujuran dan Bertindak Adil”.
5. Kitab Suci Kis 5 : 1-10 dan Mat 20 : 1-16
E. SUMBER BELAJAR
1. Pengalaman hidup guru dan peserta didik yang berkaitan dengan tindakan jujur dan adil.
2. Link Lagu : https://youtu.be/gper2VD2oFM dan https://youtu.be/AV-TORM1lkQ
3. Komkat KWI, Menjadi Shabat Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk Sd Kelas V,
Yogyakarta: Kanisius, 2010.
4. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi,
Yogyakarta: Kanisius, 1996.
F. PENDEKATAN, METODE, MEDIA DAN MODEL
1. Pendekatan : Kateketis
2. Metode : Tanya jawab, refleksi, informasi atau penjelasan, bernyanyi lagu.
3. Media : Laptop, LCD/Proyektor, dan Speaker
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (10 MENIT)

 Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan mendaraskan bersama Doa
Pembuka dari Buku Siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

 Apersepsi: Guru mengarahkan peserta didik untuk masuk dalam situasi pembelajaran dengan
mengadakan tanya jawab mengenai materi yang sudah di bahas pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan pembelajaran yang akan di bahas pada hari ini dan garis besar tema
dan tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI (50 MENIT)

 Peserta didik diajak untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Kejujuran dan Bertindak
Adil”.
 Guru memandu lagu yang akan dinyanyikan bersama.
 Peserta didik diminta untuk menyampaikan kesan, pesan serta makna yang ditemukan pada
lagu tersebut.
 Peserta didik bersama-sama membaca serta mendalami teks kitab suci Kis 5 : 1-10 dan Mat
20 : 1-16
 Peserta didik bersama-sama menemukan pesan kitab suci yang di dapat serta menemukan
hal baik dan buruk sehingga peserta didik mampu mengerti makna kejujuran dan keadilan
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan karya Roh Kudus.
 Peserta didik diminta merefleksikan tindakan kejujuran dan keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai perwujudan karya Roh Kudus.
PENUTUP (10 MENIT)

 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini mengenai makna
serta nilai-nilai kejujuran dan keadilan di dalam kehidupan bermasyarakat.
 Peserta didik hening untuk merefleksikan seluruh proses pembelajaran hari ini.
 Guru mengajak peserta menutup pertemuan dengan doa penutup yang dipimpin oleh salah
satu peserta didik.
H. PENILAIAN (terlampir)
1. Sikap Spiritual
a. Teknik: Nontes
b. Bentuk instrumen: Skala sikap
2. Sikap Sosial
a. Teknik: Nontes
b. Bentuk instrumen: Skala sikap
3. Pengetahuan
a. Teknik: Tes
b. Bentuk instrumen: Tes esai

4. Tahap Implementasi (Implement)


Setelah membuat desain produk, pada tahap ini penulis melakukan uji

lapangan agar dapat mengetahui kelayakan kualitas pembelajaran yang meliputi

kemenarikan, efisiensi pembelajaran, dan keefektifan. Uji coba dilaksanakan

secara terbatas dari 6 sekolah hanya diambil 2 sekolah yaitu SD Kanisius

Bonoharjo dan SD Kanisius Wates. Produk yang dapat diujicobakan hanya materi

dalam bentuk cerita dan lagu dikarenakan uji coba dilaksanakan pada waktu

pandemi dan tidak boleh ada pembelajaran secara tatap muka oleh sebab itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

pembelajaran dilaksanakan secara daring atau online melalui aplikasi zoom. Tahap

implementasi terdiri dari 2 bagian yakni persiapan dan pelaksanakan, berikut

adalah penjelasannya :

a. Persiapan

1) SD Kanisius Bonoharjo

Pada tahap persiapan, subjek yang mengikuti berjumlah sebelas peserta

didik. Dari sebelas peseta didik, diantaranya anak perempuan berjumlah empat

dan anak laki-laki berjumlah tujuh. Uji coba dilaksanakan secara daring melalui

aplikasi zoom. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam implementasi adalah link

zoom agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

2) SD Kanisius Wates

Pada tahap persiapan, subjek yang mengikuti berjumlah sepuluh peserta

didik. Dari sepuluh peseta didik, diantaranya anak perempuan berjumlah tujuh dan

anak laki-laki berjumlah tiga. Uji coba dilaksanakan secara daring melalui aplikasi

zoom. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam implementasi adalah link zoom agar

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

b. Pelaksanaan

1) SD Kanisius Bonoharjo

Uji coba materi akan dilaksanakan oleh guru kelas V sedangkan penulis

hanya menjadi pengamat proses berjalannya pertemuan. Pada tahap

pelaksanakaan akan didahului dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh salah

satu peserta didik. Kemudian akan dilanjutkan dengan pretes yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

dikerjakan oleh masing-masing peserta didik. Setelah pretes dikerjakan, langkah

berikutnya adalah pemberian materi dalam bentuk lagu kejujuran dan bertindak

adil” dan membaca kitab suci bersama. Setelah peserta didik mendapatkan materi

kemudian guru memberikan pertanyaan-pertanyaan refleksi. Ketika sudah selesai,

seluruh tahap pelaksanaan akan diakhiri dengan postes dan dilanjutkan doa

penutup.

Pada saat mengimplementasikan materi dalam bentuk lagu ini, proses

pembelajaran berjalan dengan lancar, namun peneliti menemukan beberapa

kendala yakni 1) jaringan yang tidak memadai sehingga terkadang banyak peserta

didik secara tiba-tiba keluar zoom, 2) terdapat beberapa peserta didik yang belum

memiliki handphone sehingga dari jumlah keseluruhan peserta didik di kelas lima

hanya beberapa yang mengikuti, 3) terdapat peserta didik yang tidak mengerjakan

soal pretes-postes, 4) terdapat dua peserta didik yang sibuk sendiri bahkan

meninggalkan zoom dengan kamera menyala.

Berdasarkan hasil implementasi didapatkan hasil pre-tes dan pos-tes yang

kemudian akan diolah menggunakan Uji Normalitas dan Uji-T (Paired Simple T-

tes) untuk mengetahui selisih pretes-postes dari materi berbentuk lagu dan cerita

serta untuk mengetahui materi yang lebih efektif.

Tabel 32. Hasil Uji Normalitas Materi dalam Bentuk Lagu

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kode Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Hasil Pre-tes .146 14 .200* .936 14 .368

Pos-tes .191 14 .179 .893 14 .090


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai df pretes-postes adalah 14.

Maka artinya jumlah sampel data kurang dari 50 sehingga teknik yang digunakan

adalah shapiro wilk untuk mendeteksi kenormalan data. Kemudian dari output

yang sudah didapat diketahui nilai Sig. untuk pretes sebesar 0,368 dan nilai Sig.

untuk postes sebesar 0,090. Karena nilai Sig. untuk kedua kelompok tersebut >

0,05 maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas

shapiro wilk dapat disimpilkan data berdistribusi tidak normal.

Tabel 33. Hasil Uji Paired Sampel T-tes Materi dalam Bentuk Lagu

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pre-tes 46.14 14 10.060 2.689
Pos-tes 52.93 14 9.311 2.488

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval of
Std. Std. Error the Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed)
Pair Pre-tes – - -
7.329 1.959 -11.018 -2.554 13 .004
1 Pos-tes 6.786 3.464

Berdasarkan hasil pre-tes dan pos-tes yang telah didapatkan dari SD

Kanisius Bonoharjo dengan desain materi dalam bentuk lagu, hasil dari pos-tes

yakni berjumlah 52,93. Sedangkan pada hasil pre-tes skor yang dicapai adalah

46,14. Berdasarkan hasil dapat diketahui bahwa pre-tes dan pos-tes mengalami

kenaikan. Jika dilihat signifikan 2-tailed 0,004 < 0,005 maka dapat dikatakan

berbeda secara signifikan. Materi lagu berdampak meningkatkan hasil belajar

secara signifikan. Selisih nilai rata-rata naik yakni 52,93 - 46,24 = 6,69.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

2) SD Kanisius Wates

Uji coba materi akan dilaksanakan oleh guru kelas V sedangkan penulis

hanya menjadi pengamat proses berjalannya pertemuan. Pada tahap

pelaksanakaan akan didahului dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh salah

satu peserta didik. Kemudian akan dilanjutkan dengan pretes yang akan

dikerjakan oleh masing-masing peserta didik. Setelah pre-tes dikerjakan, langkah

berikutnya adalah pemberian materi dalam bentuk cerita “beasiswa untuk

Andhika” dan membaca kitab suci bersama. Setelah peserta didik mendapatkan

materi kemudian guru memberikan pertanyaan-pertanyaan refleksi. Ketika sudah

selesai, seluruh tahap pelaksanaan akan diakhiri dengan pos-tes dan dilanjutkan

doa penutup.

Pada saat mengimplementasikan materi dalam bentuk cerita ini, proses

pembelajaran berjalan dengan lancar, namun peneliti menemukan beberapa

kendala yakni 1) jaringan yang tidak memadai sehingga terkadang banyak peserta

didik secara tiba-tiba keluar zoom, 2) terdapat beberapa peserta didik yang belum

memiliki handphone sehingga dari jumlah keseluruhan peserta didik di kelas lima

hanya beberapa yang mengikuti, 3) terdapat peserta didik yang tidak mengerjakan

soal pretes-postes.

Berdasarkan hasil implementasi didapatkan hasil pre-tes dan pos-tes yang

kemudian akan diolah menggunakan Uji Normalitas, Uji-T (Paired Simple T-tes)

dan Mann Whitney untuk mengetahui hasil selisih materi berbentuk lagu dan

cerita agar dapat mengetahui materi manakah yang lebih efektif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Tabel 34. Hasil Uji Normalitas Materi dalam Bentuk Cerita

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kode Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Hasil Pre-tes .148 13 .200* .917 13 .226

Pos-tes .170 13 .200* .910 13 .184

Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai df pre-tes dan pos-tes

adalah 13. Maka artinya jumlah sampel data kurang dari 50 sehingga teknik yang

digunakan adalah shapiro wilk untuk mendeteksi kenormalan data. Kemudian dari

output yang sudah didapat diketahui nilai Sig. untuk pre-tes sebesar 0,226 dan

nilai Sig. untuk pos-tes sebesar 0,184. Karena nilai Sig. untuk kedua kelompok

tersebut > 0,05 maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji

normalitas shapiro wilk dapat disimpilkan data berdistribusi normal.

Tabel 35. Hasil Uji Paired Sampel T-tes Materi dalam Bentuk Cerita

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre-tes 49.79 14 8.514 2.275

Pos-tes 61.93 14 9.507 2.541

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval of
Std. Std. Error the Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed)
Pair Pre-tes – - -
7.774 2.078 -16.632 -7.654 13 .000
1 Pos-tes 12.143 5.844
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Berdasarkan hasil dari pre-tes dan pos-tes yang telah didapatkan dari SD

Kanisius Wates dengan desain materi dalam bentuk cerita, hasil dari pos-tes yakni

berjumlah 61,93. Sedangkan pada hasil pre-tes skor yang dicapai adalah 49,79.

Berdasarkan hasil dapat diketahui bahwa pre-tes dan pos-tes mengalami kenaikan.

Jika dilihat signifikan 2-tailed 0,000 < 0,005 maka dapat dikatakan berbeda secara

signifikan. Materi lagu berdampak meningkatkan hasil belajar secara signifikan.

Selisih nilai rata-rata naik yakni 61,93 - 49,79 = 12,4.

Untuk mengetahui desain materi mana yang lebih efektif antara lagu dan

cerita, berikut adalah penjelasannya :

Tabel 36. Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi dalam Bentuk Lagu

Responden Pre-tes Pos-tes Selisih Pre-tes dan Pos-tes


1. 10 15 5

2. 10 20 10

3. 10 10 0

4. 8 10 2

5. 10 10 0
6. 8 8 0

7. 18 20 2

8. 10 10 0
9. 10 10 0

10. 8 12 4

11. 10 15 5
12. 15 20 5

13. 15 15 0

14. 10 10 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Tabel 37. Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi dalam Bentuk Cerita

Responden Pre-tes Pos-tes Selisih Pre-tes dan Pos-tes


1. 45 50 5

2. 40 48 8

3. 64 70 6

4. 40 60 20

5. 40 50 10

6. 45 75 30

6. 55 65 10

7. 50 60 10
8. 53 60 7

9. 48 72 24

10. 60 75 15

11. 45 60 15

12. 47 52 5

Adapun pengujian selisih pre-tes dan pos-tes materi dalam bentuk lagu dan

materi dalam bentuk cerita yakni sebagai berikut :

Tabel 38. Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi Cerita dan Lagu

Responden Selisih Pre-tes dan Pos-tes Selisih Pre-tes dan Pos-tes


Materi dalam Bentuk Cerita Materi dalam Bentuk Lagu
1. 5 5

2. 8 10

3. 6 0
4. 20 2

5. 10 0

6. 30 0
7. 10 2

8. 10 0

9. 7 0
10. 24 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

11. 15 5

12. 15 5

13. 5 0

14. 0

Adapun Uji Normalitas dan Uji Mann Whitney untuk mengetahui materi

mana yang lebih baik untuk digunakan, berikut hasil data yang didapatkan :

Tabel 39. Uji Normalitas Selisih Pre-tes dan Pos-tes Materi Cerita dan Lagu

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kode Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Selisih Materi Cerita .250 13 .025 .871 13 .054
Materi Lagu .280 14 .004 .781 14 .003

Berdasarkan tabel output di atas diketahui hasil uji normalitas untuk selisih

pre-tes pos-tes untuk materi cerita dan lagu. Jumlah sampel data yang digunakan

adalah kurang dari 50 sehingga teknik yang digunakan adalah shapiro wilk untuk

mendeteksi kenormalan data. Kemudian dari output yang sudah didapat diketahui

nilai Sig. untuk materi cerita sebesar 0,054 dan nilai Sig. untuk materi lagu

sebesar 0,003. Karena nilai Sig. untuk materi lagu < 0,05 maka sebagaimana dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro wilk dapat disimpulkan data

tersebut berdistribusi tidak normal sedangkan nilai Sig. untuk materi cerita > 0,05

maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro

wilk dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

Karena data normalitas materi lagu tidak berdistribusi normal maka

langkah selanjutnya akan dilakukan uji Mann Whitney untuk mencari selisih Pre-

tes Pos-tes materi cerita dan lagu. Berikut hasil uji Mann Whitney sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel 40. Uji Mann Whitney Selisih Pre-tes Pos-tes Materi Cerita dan Lagu
Ranks
Kode N Mean Rank Sum of Ranks
Selisih Materi Cerita 13 20.27 263.50
Materi Lagu 14 8.18 114.50
Total 27

Test Statisticsb
Selisih
Mann-Whitney U 9.500
Wilcoxon W 114.500
Z -4.009
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

Berdasarkan data output di atas yakni Uji Mann Whitney diketahui bahwa

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari < 0,05. Oleh karena itu,

berdasarkan hasil pengambilan keputusan Uji Mann Whitney di atas maka

disimpulkan bahwa “Ha diterima”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dari data tersebut. Untuk

mengetahui materi mana yang lebih baik digunakan, maka dapat dilihat pada tabel

Mean Rank. Selisih materi cerita pada tabel Mean Rank adalah 20,27 sedangkan

materi lagu adalah 8,18 maka disimpulkan bahwa selisih yang lebih besar yakni

materi dalam bentuk cerita. Dengan begitu dapat disimpulkan, materi teks cerita

adalah materi yang baik untuk digunakan pada Kompetensi Dasar “Menghayati

Nilai-Nilai Kejujuran dan Keadilan dalam Kehidupan Bermasyarakat sebagai

Perwujudan Karya Roh Kudus”.

Untuk mengetahui hasil motivasi dan minat bakat peserta didik pada

materi lagu dan cerita, maka dilakukan perhitungan skala penilaian dari masing-

masing materi yakni sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Tabel 41. Hasil Data Motivasi dan Minat Bakat Materi Lagu

MOTIVASI DAN MINAT BAKAT

No 1 2 3 4 5 Total Keterangan
1. 2 3 4 3 3 15 Cukup
2. 2 2 3 4 1 12 Kurang
3. 3 3 3 4 3 16 Cukup
4. 4 4 5 4 5 22 Sangat Tinggi
5. 2 4 3 3 5 17 Cukup
6. 3 3 4 4 3 17 Cukup
7. 3 3 4 3 3 16 Cukup
8. 3 4 4 4 3 18 Tinggi
9. 5 5 5 5 5 25 Sangat Tinggi
10. 2 2 5 3 3 15 Cukup
11. 3 3 3 3 3 15 Cukup
12. 4 3 3 4 2 16 Cukup
13. 3 3 3 3 3 15 Cukup
14. 5 4 4 5 5 23 Sangat Tinggi
Nilai Rata-Rata 17,29
Skor Maksimal = 25
Skor Minimal = 5
N=5
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 25−5
Interval = = =4
𝑛 5
Skala :
5 sampai 9 = Sangat Kurang
10 sampai 13 = Kurang
14 sampai 17 = Cukup
18 sampai 21 = Tinggi
22 sampai 25 = Sangat Tinggi

Setelah dihitung skala penilaian terhadap motivasi dan minat bakat

menggunakan materi dalam bentuk lagu didapatkan tabel di atas. Berdasarkan

tabel tersebut jumlah responden yakni 14 peserta didik kelas V SD Kanisius

Bonoharjo. Berdasarkan jawaban dari responden, diketahui minat dan motivasi

masing-masing peserta didik. Terdapat 3 peserta didik yang memiliki minat

“sangat tinggi” terhadap materi dalam bentuk lagu, 9 peserta didik yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

minat “cukup” terhadap materi dalam bentuk lagu, dan 1 peserta didik yang

memiliki minat “kurang” terhadap materi dalam bentuk lagu.

Tabel 42. Hasil Data Motivasi dan Minat Bakat Materi Cerita

MOTIVASI DAN MINAT BAKAT


No. 1 2 3 4 5 Total Keterangan
1. 4 5 3 4 5 21 Tinggi
2. 5 5 4 5 3 22 Sangat Tinggi
3. 4 5 4 5 4 22 Sangat Tinggi
4. 3 3 3 3 3 15 Cukup
5. 5 5 5 5 5 25 Sangat Tinggi
6. 4 5 4 5 4 22 Sangat Tinggi
7. 5 5 4 4 3 21 Tinggi
8. 5 2 4 5 3 19 Tinggi
9. 5 4 2 2 3 16 Cukup
10. 5 5 5 5 5 25 Sangat Tinggi
11. 3 2 4 4 2 15 Cukup
12. 4 4 4 4 4 20 Tinggi
13. 3 3 3 5 3 17 Cukup
Nilai Rata-Rata 20
Skor Maksimal = 25
Skor Minimal = 5
N=5
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 25−5
Interval = = =4
𝑛 5
Skala :
5 sampai 9 = Sangat Kurang
10 sampai 13 = Kurang
14 sampai 17 = Cukup
18 sampai 21 = Tinggi
22 sampai 25 = Sangat Tinggi

Setelah dihitung skala penilaian terhadap motivasi dan minat bakat

menggunakan materi dalam bentuk cerita didapatkan tabel di atas. Berdasarkan

tabel tersebut jumlah responden yakni 13 peserta didik kelas V SD Kanisius

Wates. Berdasarkan jawaban dari responden, diketahui minat dan motivasi

masing-masing peserta didik. Terdapat 5 peserta didik yang memiliki minat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

“sangat tinggi” terhadap materi dalam bentuk lagu, 4 peserta didik yang memiliki

minat “tinggi” terhadap materi dalam bentuk lagu, dan 4 peserta didik yang

memiliki minat “cukup” terhadap materi dalam bentuk lagu.

Berdasarkan tabel di atas, untuk menentukan materi manakah yang lebih

memotivasi dan meningkatkan minat peserta didik dapat dilihat berdasarkan hasil

nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing materi. Materi dalam bentuk lagu

diperoleh rata-rata 17,29 sedangkan materi dalam bentuk cerita diperoleh rata-rata

20. Oleh sebab itu, jika dibandingkan antara materi pembelajaran dalam bentuk

lagu dan cerita maka dapat disimpulkan bahwa materi dalam bentuk cerita lebih

memotivasi dan meningkatkan minat peserta didik.

5. Tahap Evaluasi (Evaluate)

Pada tahap kelima ini digunakan untuk mengukur seberapa baik dan

efektifnya produk materi pembelajaran yang sudah dirancang atau dikembangkan,

sehingga peserta didik mampu mencapai sasaran pembelajaran dengan baik.

Evaluasi yang diperlukan yaitu perubahan pada durasi pelaksanaan, karena durasi

yang dipakai pada tahap implementasi sangat berbeda dengan rancangan awal

sampai akhir yang sudah dibuat. Penulis melihat peserta didik sangat antusis

dalam pembelajaran meskipun secara daring karena peserta didik baru pertama

kali mendapatkan materi tentang kejujuran dan keadilan dalam bentuk lagu

ataupun cetita. Ketika mengajar tidak membutuhkan waktu lama, hanya saja

waktu dibutuhkan lebih lama pada saat peserta didik harus mengisi soal-soal pre-

tes dan pos-tes.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Adapun hasil evaluasi yang didapat mengenai produk desain materi dalam

bentuk lagu maupun cerita, yakni sebagai berikut :

a) Materi cerita “Beasiswa untuk Andhika”.

Pada desain materi ini, penulis mengasumsikan bahwa peserta didik masih

mengalami kesulitan untuk menemukan tindakan keadilaan dan harus berpikir

lebih dalam untuk menentukan tindakan keadilan. Dalam cerita yang lebih

menonjol adalah tindakan kejujuran, oleh sebab itu pada saat pelaksanaan peserta

didik membutuhkan banyak waktu untuk menunjukkan tindakan keadilan. Tetapi

meskipun membutuhkan waktu untuk berpikir, peserta didik mampu

menunjukkan tindakan keadilan yang ada di dalam cerita tersebut. Berdasarkan

asumsi tersebut, maka hal-hal yang perlu diperbaiki dalam desai materi teks cerita

“Beasiswa untuk Andhika” yakni perlu menggunakan bahasa yang lebih

sederhana lagi dan di dalam teks cerita harus ditampakkan tindakan kejujuran dan

keadilannya secara seimbang agar peserta didik cepat menangkap.

b) Materi lagu “Kejujuran dan Bertindak Adil”.

Pada desain materi ini, penulis mengasumsikan bahwa peserta didik masih

sedikit mengalami kesulitan untuk menemukan contoh tindakan kejujuran daan

keadilan karena di dalam lagu hanya sedikit dan lirik yang ditampilkan berulang-

ulang. Tetapi meskipun begitu beberapa peserta didik sudah ada yang mengerti

bagaimana tindakan kejujuran dan keadilan itu dilakukan di tengah masyarakat.

Berdasarkan asumsi tersebut, maka hal-hal yang perlu diperbaiki dalam desain

materi lagu “Kejujuran dan Bertindak Adil” yakni perlu adanya contoh yang

banyak dan spesifik agar peserta didik menjadi mudah memahaminya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

B. Pembahasan

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Research and

Development (R&D). Sugiyono (2014:297) mengungkapkan bahwa Research and

Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan dari produk tersebut.

Bertitik tolak dari metode Research and Development (R&D), penulis mengambil

model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation)

sebagai bahan acuan dalam penelitian.

Pada tahap pertama penulis melakukan survei kondisi awal kepada peserta

didik yang terdiri dari 6 sekolah di daerah Yogyakarta dan sekiratnya yakni SD

Kanisisus Bonoharjo, SD Kanisius Wates, SD K Sang Timur, SD Kanisius

Tarakanita Ngembesan, SD Kanisius Nglinggi dan SD Maria Assumpta. Survei

kondisi awal meliputi gaya belajar dan harapan belajara peserta didik. Survei

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada peserta didik melalui aplikasi

Google Form. Kemudian dilakukan analisis peserta didik, analisis kompetensi

dasar dan analisis ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah guna

pengembangan desain materi yang akan dirancang.

Produk yang dirancang terdiri dari 3 desain materi yakni desain materi

dalam bentuk permainan, cerita dan lagu. Setelah dilakukan perancangan, produk

dikembangkan menjadi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan

berpatokan pada syarat-syarat materi yang baik. Produk materi didesain sesuai

dengan pendapat Winkel. RPP terdiri dari (1) identitas, (2) kompetensi inti,

kompetensi dasar dan indikator menggunakan kata kerja operasional Taksonomi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Bloom. Ketiga produk materi yang telah dirancang dan dikembangkan harus

divalidasi oleh ahli materi agar dapat mengetahui kelayakan produk yang

dirancang. Ketika sudah validasi dilakukan revisi tahap I dan tahap II sampai

produk dapat dikatakan layak untuk diujicobakan di lapangan.

Pada tahap selanjutnya setelah produk di validasi dan dinyatakan layak

maka uji coba dapat dilaksanakan. Uji coba dalam penelitian ini dilaksanakan

secara terbatas yakni di kelas V SD Kanisius Bonoharjo dan SD Kanisius Wates.

Di tahap uji coba, peserta didik akan menerima pembelajaran yang dipandu oleh

guru mata pelajaran agama. Pada awal materi, peserta didik diberikan soal pre-tes

dan di akhir materi peserta didik diberikan soal pos-tes untuk mengetahui

efektivitas dari produk materi pelajaran. Berdasarkan uji coba maka didapatkan

hasil pre-tes dan pos-tes yakni terdapat perbedaan antara hasil sebelum dilakukan

perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Perbedaan dari hasil pre-tes dan pos-

tes disebabkan karena pada saat pengisian soal pre-tes, peserta didik menjawab

dengan sesuka hati dan sepengetahuan mereka saja. Tetapi setelah diberikan

perlakuan, yakni kegiatan belajar mengajar secara daring dengan menggunakan

aplikasi zoom, peserta didik dapat menjawab soal postes sesuai dengan

pemahaman dan kemampuan yang dimiliki, meskipun masih terdapat peserta

didik yang menjawab soal pre-tes sama dengan soal pos-tes.

Data yang sudah didapat dari uji coba lapangan akan diolah mengguakan

program SPSS version 16. Data tersebut diolah untuk mengetahui hasil validitas,

reliabilitas dan hasil uji paired sample t-test guna mengetahui apakah terdapat

perubahan sebelum dan sesudah diberikannya desain materi pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

tersebut. Kemudian akan dilakukan uji Mann Whitney terhadap selisih pre-tes dan

pos-tes materi dalam bentuk lagu dan cerita agar dapat mengetahui materi

manakah yang lebih efektif jika data dari selisih didapatkan hasil data

berdistribusi tidak normal.

Hasil penelitian yang diperoleh setelah analisis data pre-tes dan post-tes

diketahui data berdistribusi normal yakni hasil data materi lagu di SD Kanisisus

Bonoharjo nilai Sig. untuk pre-tes sebesar 0,368 dan nilai Sig. untuk pos-tes

sebesar 0,090 sedangkan hasil datamateri teks cerita di SD Kanisius Wates

diperoleh nilai Sig. untuk pre-tes sebesar 0,226 dan nilai Sig. untuk pos-tes

sebesar 0,184. Karena nilai Sig. tersebut > 0,05 maka dapat disimpilkan data

berdistribusi normal. Jika data didapatkan berdistribusi normal, langkah

selanjutnya analisis data dilakukan dengan uji Paired Simple T-test. Uji Paired

Simple T-test materi lagu di SD Kanisius Bonoharjo menunjukkan hasil pre-test

dengan Sig. 46,14 dan post-test dengan Sig. 52,93. Sedangkan uji Paired Simple

T-test materi teks cerita di SD Kanisius Wates menunjukkan hasil pre-tes dengan

Sig. 49,79 dan pos-tes dengan Sig. 61,93. Dengan begitu terdapat perbedaan rata-

rata dua sample yang saling berpasangan serta berhubungan, sehingga materi

pembelajaran dalam bentuk lagu dan cerita berdampak meningkatkan hasil belajar

secara signifikan dalam pembelajaran PAK.

Sedangkan untuk megetahui desain materi mana yang efektif diantara

kedua materi tersebut maka dilakukan perhitungan selisih pre-tes dan pos-tes

masing-masing materi. Setelah hasil selisih kedua materi didapat maka dilakukan

uji normalitas. Hasil uji normalitas menunjukkan nilai Sig. untuk materi cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

sebesar 0,054 dan nilai Sig. untuk materi lagu sebesar 0,003. Berdasarkan

pengambilan keputusan, jika nilai Sig. < 0,05 maka hanya data materi dalam

bentuk lagu yang berdistribusi tidak normal. Karena data normalitas pada materi

lagu tidak berdistribusi normal maka langkah selanjutnya akan dilakukan uji

Mann Whitney untuk mencari selisih pre-tes pos-tes materi cerita dan lagu. Uji

Mann Whitney diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 dan

lebih kecil dari < 0,05. Oleh karena itu, berdasarkan hasil pengambilan keputusan,

maka disimpulkan bahwa “Ha diterima” dan terdapat perbedaan hasil belajar yang

signifikan dari data tersebut. Untuk mengetahui materi mana yang lebih baik

digunakan, maka dapat dilihat pada tabel Mean Rank. Selisih materi cerita pada

tabel Mean Rank adalah 20,27 sedangkan materi lagu adalah 8,18 maka

disimpulkan bahwa selisih yang lebih besar yakni materi dalam bentuk cerita.

Berdasarkan hasil Uji Paired Simple T-tes didapatkan selisih rata-rata nilai pre-tes

dan pos-tes materi lagu yakni 6,69 dan materi teks cerita yakni 12,4. Dengan

begitu, materi teks cerita adalah materi yang baik untuk digunakan pada KD

“Menghayati Nilai-Nilai Kejujuran dan Keadilan dalam Kehidupan

Bermasyarakat sebagai Perwujudan Karya Roh Kudus”. Berdasarkan tabel

motivasi dan minat bakat didapatkan hasil bahwa materi dalam bentuk teks cerita

memperoleh rata-rata sebesar 20. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa materi

dalam bentuk cerita lebih memotivasi dan meningkatkan minat peserta didik.

Adapun tahap akhir dalam penelitian ini yakni tahap evaluasi untuk

mengukur seberapa baik dan efektifnya produk. Desain yang dirancang oleh

peneliti hanya dilakukan secara uji terbatas dan belum bisa digunakan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

harus perlu diadakannya revisi kembali untuk kemudian diujicobakan secara luas

dan dapat digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas. Uji luas dapat

dilakukan dengan catatan jika pandemi sudah berakhir supaya penelitian lebih

mudah karena dilakukan secara tatap muka.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengalami keterbatasan, hambatan, dan

kekurangan yakni :

1. Penelitian ini hanya sampai pada tahap uji coba terbatas dan belum dilakukan

uji luas, jika desain ini ingin digunakan maka harus adanya penelitian

lanjutan dengan merevisi kembali desain tersebut dan dilakukan pengambilan

sample luas serta diujicobakan secara luas.

2. Penyusunan skripsi di tengah pandemi Covid-19 membuat penulis kesulitan

mencari sekolah yang bersedia untuk dilakukan penelitian, apalagi pada masa

menjelang ujian akhir semester.

3. Dari 3 desain materi yang sudah dibuat oleh penulis hanya dua desain materi

yang dapat terlaksana yakni di SD Kanisius Bonoharjo dan SD Kanisius

Wates dengan bentuk desain materi berupa lagu dan cerita sedangkan desain

materi dalam bentuk permainan tidak dapat terlaksana di SD K Sang Timur

dikarenakan pandemi Covid-19 sehingga tidak diperkenankan untuk

melakukan pembelajaran secara tatap muka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

4. Akibat pandemi Covid-19 responden yang didapat hanya sedikit yakni 14

peserta didik SD Kanisius Bonoharjo dan 13 peserta didik SD Kanisius

Wates, sehingga belum cukup mewakili harapan peserta didik di sekolah lain.

5. Terdapat beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan ketika mengikuti

proses pembelajaran secara daring menggunakan aplikasi zoom karena orang

tua banyak yang sibuk bekerja dan peserta didik belum diberikan fasilitas

handphone ataupun laptop.

6. Pandemi Covid-19 juga menyebabkan uji coba lapangan tidak maksimal

dikarenakan sekolah membatasi jumlah jam pembelajaran yang akan

dilaksanakan yakni kurang dari 2 jam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pustaka ada dua pengertian tentang materi, yakni

materi sebagai isi yang berupa pengetahuan, keterampilan serta sikap dan sebagai

sarana yang berupa film, cerita, lagu dan permainan. Yang menjadi acuan dari

penelitian ini adalah materi sebagai sarana yang berupa permainan, cerita dan

lagu.

Berdasarkan analisis KD, kebutuhan peserta didik, gaya belajar dan sarana

prasarana dikembangkan tiga materi yakni materi permainan, materi cerita, dan

materi lagu. Oleh karena adanya situasi pandemi Covid-19 maka hanya materi

cerita dan lagu saja yang dapat diujicobakan secara terbatas pada dua sekolah

yakni SD Kanisius Bonoharjo dan SD Kanisius Wates.

Hasil ujicoba materi cerita melalui uji perbedaan pre-tes dan pos-tes, uji

Paired Simple T-test diperoleh hasil sig 0,000, yang berarti dapat dikatakan

berbeda secara signifikan. Hasil uji coba materi lagu melalui uji perbedaan pre-tes

dan pos-tes, uji Paired Simple T-test diperoleh hasil sig 0,004 yang berarti dapat

dikatakan berbeda secara signifikan.

Selisih pre-tes dan pos-tes materi cerita dan materi lagu selanjutnya diuji

beda melalui uji Mann Whitney diperoleh hasil sig 0,000 yang berarti yang berarti

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dari data tersebut.

Dari rata-rata nilai materi cerita sebesar 20,27 dan materi lagu sebesar 8,18 dapat

diketahui bahwa materi cerita lebih efektif daripada materi lagu. Dari hasil angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

motivasi terkait dengan materi yang diujicoba diperoleh hasil sebesar 20 untuk

materi cerita dan sebesar 17,29 untuk materi lagu. Berdasarkan hasil tersebut

diketahui bahwa materi cerita lebih memotivasi daripada materi lagu.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan di atas, maka penulis

akan menyampaikan beberapa saran yakni sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian jika ketiga desain materi ini akan digunakan

dalam proses pembelajaran perlu diadakannya revisi kembali untuk kemudian

diujicobakan secara luas, karena pada penelitian ini penulis hanya melakukan uji

coba secara terbatas saja. Penulis menyarankan untuk uji luas sebaiknya dapat

dilakukan dengan catatan jika pandemi sudah berakhir supaya penelitian lebih

mudah karena dilakukan secara tatap muka.

2. Bagi Sekolah

Agar sekolah membantu guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik

untuk mendesain materi secara ilmiah melalui pelatihan dan pengembangan agar

pembelajaran PAK dapat efektif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Adisusanto. (1995). Katekese Sebagai Pendidikan Iman. Dalam Sumarno DS, S.J
(Ed.), Bunga Rampai Pendidikan Iman. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Ahmadi, Rulam. (2014). Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Alonso, Ruben. (2021). Cerita tentang Kejujuran dan Keadilan. Diunduh dari
https://brainly.co.id/tugas/39913574 pada 06 Juni 2021.
Angkowo, R. dan A. Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:
PT. Grasindo.
Arsanti, Meilan. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan
Kreatif Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi
Mahasiswa Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA. Semarang: Universitas Islam
Sultan Agung Indonesia.
Dapiyanta, F.X. (1995). Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar Selayang
Pandang. Dalam Sumarno DS, S.J (Ed.), Bunga Rampai Pendidikan Iman.
Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
_________. (2011). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di
Sekolah. Buku ajar mahasiswa PAK-FKIP-USD Yogyakarta.
_________, Susi, Markus. Et al,. (2017). Buku Guru Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti Belajar Mengenal Yesus kelas V. Yogyakarta: Kanisius.
Driyarkara. (1980). Driyarkara Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan
Kanisius.
Hafiz & Hafizah. (2020). Lagu Anak Islami Yuk, Kita Berlaku Adil. Diunduh dari
https://youtu.be/AV-TORM1lkQ pada 06 Juni 2021.
Heryatno Wono Wulung, F.X. (2008). Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik di
Sekolah. Yogyakarta: Yayasan BP Basis.
Huber, S.J. (1979). Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Jacob, Kieser & Banawiratma. (1992). Silabus Pendidikan Agama Katolik Melalui
Pelajaran Agama Pada Tingkat Pendidikan Dasar 9 Tahun. Yogyakarta:
Yayasan Kanisius.
Komisi Kateketik KWI. (1994). Menyimak Kurikulum Pendidikan Agama Katolik.
Jakarta: Obor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Konsili Vatikan II. (1993). Gravissimum Educationis (Dokumen Konsili Vatikan


II tentang Pendidikan Kristen). Penerjemah: R. Hardawirjana. Jakarta:
Obor. (Dokumen asli diterbitkan pada 1986).
Lokakarya di Malino, Ujung Pandang. (1981). Tempat dan Peranan Pelajaran
Agama Katolik di Sekolah. Jakarta: PWI Kateketik.
Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. (2013). Ki Hadjar Dewantara. Yogyakarta:
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
tahun 2014.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013. Tentang Kerangka Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta:
Direktur Jendral Peraturan Perundang-Undangan Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Petunjuk Umum untuk Katekese. Penerjemah: Komisi Kateketik KWI. Jakarta:
Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI (Dokumen asli diterbitkan
pada 1997).
Prastowo, Andi. (2018). Sumber Belajar & Pusat Sumber Belajar. Depok:
Prenadamedia Group.
Prayitno. (2009). Pendidikan dasar teori dan Praksis. Jakarta: PT. Grasindo.
Ratumanan & Rosmiati. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Depok: PT.
Rajagrafindo Persada.
Sadulloh, Muharram, Robandi. (2011). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung:
Alfabeta.
Salahuddin, Anas. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Saputri, Frendiayu Ragil. (2016). Pengembangan Materi Ajar dan Media
Pembelajaran Menyimak Bahasa Indonesia untuk Pembelajaran Bahasa
Indonesia Penutur Asing (BIPA) Menggunakan Adobe Flash CS5 Tingkat
Advanced di Wisma Bahasa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Setyowati, Erna. (2009). Pendidikan dan Budi Pekerti Menjadi Mata Pelajaran di
Sekolah. Lembaran Ilmu Pendidikan, 39 (2). 149-151.
Soegeng. (2018). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Maknum Pustaka Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Soyomukti, Nuraini. (2010). Teori-Teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz


Media.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutarman & Lalu. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Agama
Katolik. Jakarta: Komisi Kateketik.
Teguh, Jampel & Pudjawan. (2014). Model Penelitian Pengembangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran UPI. (2011). Kurikulum
dan Pembelajaran. Bandung: UPI.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003.
Winkel, W.S. (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.
Wiyani, Novan Ardy. (2014). Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Yaumi, Muhammad. (2013). Prinsi-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan
dengan Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana.
Yeni. (2020). Lagu Anak Sekolah Minggu & SEKAMI - Lagu Seri Karakter -
"Kejujuran". Diunduh dari https://youtu.be/gper2VD2oFM pada 06 Juni 2021.
Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. Penerjemah: R. Hardawirjana.
Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada 1979).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampran 1 : Surat Penelitian di SD Kanisius Bonoharjo

(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampran 2 : Surat Penelitian di SD Sang Timur

(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampran 3 : Surat Penelitian di SD Tarakanita Ngembesan

(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4 : Uji Validitas Aspek Sikap Spiritual PAK Materi Lagu

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR00001 Pearson
1 .347 .452 .420 .417 .743**
Correlation

Sig. (2-
.224 .105 .135 .138 .002
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00002 Pearson
.347 1 .221 .568* .347 .701**
Correlation

Sig. (2-
.224 .447 .034 .224 .005
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00003 Pearson
.452 .221 1 .268 .080 .658*
Correlation

Sig. (2-
.105 .447 .355 .786 .010
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00004 Pearson
.420 .568* .268 1 .420 .755**
Correlation

Sig. (2-
.135 .034 .355 .135 .002
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00005 Pearson
.417 .347 .080 .420 1 .599*
Correlation

Sig. (2-
.138 .224 .786 .135 .024
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00006 Pearson
.743** .701** .658* .755** .599* 1
Correlation

Sig. (2-
.002 .005 .010 .002 .024
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No R Tabel R Hitung Keterangan


Soal
1. 0,576 0,783 Valid
2. 0,576 0,701 Valid

3. 0,576 0,658 Valid

4. 0,576 0,755 Valid


5. 0,576 0,599 Valid

Lampiran 5 : Uji Validitas Aspek Sikap Sosial PAK Materi Lagu

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR00001 Pearson
1 .011 -.093 .538* .285 .557*
Correlation

Sig. (2-
.970 .751 .047 .323 .038
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00002 Pearson
.011 1 .610* .250 .357 .703**
Correlation

Sig. (2-
.970 .021 .388 .210 .005
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00003 Pearson
-.093 .610* 1 .012 .510 .577*
Correlation

Sig. (2-
.751 .021 .967 .063 .031
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00004 Pearson
.538* .250 .012 1 .226 .692**
Correlation

Sig. (2-
.047 .388 .967 .437 .006
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VAR00005 Pearson
.285 .357 .510 .226 1 .678**
Correlation

Sig. (2-
.323 .210 .063 .437 .008
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00006 Pearson
.557* .703** .577* .692** .678** 1
Correlation

Sig. (2-
.038 .005 .031 .006 .008
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

No R Tabel R Hitung Keterangan


Soal
1. 0,576 0,557 Tidak Valid

2. 0,576 0,703 Valid

3. 0,576 0,577 Valid

4. 0,576 0,692 Valid

5. 0,576 0,678 Valid

Lampiran 6 : Uji Validitas Aspek Sikap Pengetahuan PAK Materi Lagu

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR00001 Pearson
1 .266 .312 .454 .092 .685**
Correlation

Sig. (2-
.359 .277 .103 .754 .007
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00002 Pearson
.266 1 .695** .079 -.243 .612*
Correlation

Sig. (2-
.359 .006 .789 .403 .020
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VAR00003 Pearson
.312 .695** 1 .229 -.151 .683**
Correlation

Sig. (2-
.277 .006 .430 .608 .007
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00004 Pearson
.454 .079 .229 1 .302 .645*
Correlation

Sig. (2-
.103 .789 .430 .294 .013
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00005 Pearson
.092 -.243 -.151 .302 1 .377
Correlation

Sig. (2-
.754 .403 .608 .294 .184
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00006 Pearson
.685** .612* .683** .645* .377 1
Correlation

Sig. (2-
.007 .020 .007 .013 .184
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

No R Tabel R Hitung Keterangan


Soal
1. 0,576 0,685 Valid

2. 0,576 0,612 Valid

3. 0,576 0,683 Valid

4. 0,576 0,645 Valid

5. 0,576 0,377 Tidak Valid

(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 : Uji Validitas Aspek Motivasi dan Minat Bakat Materi Lagu

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR00001 Pearson
1 .674** .320 .781** .510 .840**
Correlation

Sig. (2-
.008 .264 .001 .062 .000
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00002 Pearson
.674** 1 .332 .532 .810** .875**
Correlation

Sig. (2-
.008 .246 .050 .000 .000
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00003 Pearson
.320 .332 1 .283 .479 .608*
Correlation

Sig. (2-
.264 .246 .327 .083 .021
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00004 Pearson
.781** .532 .283 1 .299 .710**
Correlation

Sig. (2-
.001 .050 .327 .300 .004
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00005 Pearson
.510 .810** .479 .299 1 .835**
Correlation

Sig. (2-
.062 .000 .083 .300 .000
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

VAR00006 Pearson
.840** .875** .608* .710** .835** 1
Correlation

Sig. (2-
.000 .000 .021 .004 .000
tailed)

N 14 14 14 14 14 14

(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No R Tabel R Hitung Keterangan


Soal
1. 0,576 0,840 Valid
2. 0,576 0,875 Valid

3. 0,576 0,608 Valid

4. 0,576 0,710 Valid


5. 0,576 0,835 Valid

Lampiran 8 : Uji Validitas Aspek Sikap Spiritual PAK Materi Teks Cerita

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR00001 Pearson
1 .432 .517 .461 .422 .822**
Correlation

Sig. (2-
.140 .070 .113 .151 .001
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00002 Pearson
.432 1 .311 .431 .135 .697**
Correlation

Sig. (2-
.140 .301 .141 .660 .008
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00003 Pearson
.517 .311 1 .089 .714** .721**
Correlation

Sig. (2-
.070 .301 .773 .006 .005
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00004 Pearson
.461 .431 .089 1 .329 .635*
Correlation

Sig. (2-
.113 .141 .773 .272 .020
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VAR00005 Pearson
.422 .135 .714** .329 1 .670*
Correlation

Sig. (2-
.151 .660 .006 .272 .012
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00006 Pearson
.822** .697** .721** .635* .670* 1
Correlation

Sig. (2-
.001 .008 .005 .020 .012
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

No R Tabel R Hitung Keterangan


Soal
1. 0,602 0,822 Valid

2. 0,602 0,697 Valid

3. 0,602 0,721 Valid

4. 0,602 0,635 Valid

5. 0,602 0,670 Valid

Lampiran 9 : Uji Validitas Aspek Sikap Sosial PAK Materi Teks Cerita

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR00001 Pearson
1 .402 .451 .880** .613* .876**
Correlation

Sig. (2-
.174 .122 .000 .026 .000
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00002 Pearson
.402 1 .659* .415 .378 .711**
Correlation

Sig. (2-
.174 .014 .159 .202 .006
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VAR00003 Pearson
.451 .659* 1 .483 .304 .704**
Correlation

Sig. (2-
.122 .014 .095 .312 .007
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00004 Pearson
.880** .415 .483 1 .582* .874**
Correlation

Sig. (2-
.000 .159 .095 .037 .000
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00005 Pearson
.613* .378 .304 .582* 1 .745**
Correlation

Sig. (2-
.026 .202 .312 .037 .003
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00006 Pearson
.876** .711** .704** .874** .745** 1
Correlation

Sig. (2-
.000 .006 .007 .000 .003
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

No R Tabel R Hitung Keterangan


Soal
1. 0,602 0,876 Valid

2. 0,602 0,711 Valid

3. 0,602 0,704 Valid

4. 0,602 0,874 Valid

5. 0,602 0,745 Valid

(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10 : Uji Validitas Aspek Sikap Pengetahuan PAK Materi Teks Cerita

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR00001 Pearson
1 .065 .580* .609* .428 .738**
Correlation

Sig. (2-
.833 .038 .027 .145 .004
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00002 Pearson
.065 1 .528 .277 .600* .699**
Correlation

Sig. (2-
.833 .064 .359 .030 .008
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00003 Pearson
.580* .528 1 .265 .500 .774**
Correlation

Sig. (2-
.038 .064 .381 .082 .002
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00004 Pearson
.609* .277 .265 1 .114 .655*
Correlation

Sig. (2-
.027 .359 .381 .711 .015
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00005 Pearson
.428 .600* .500 .114 1 .726**
Correlation

Sig. (2-
.145 .030 .082 .711 .005
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00006 Pearson
.738** .699** .774** .655* .726** 1
Correlation

Sig. (2-
.004 .008 .002 .015 .005
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No R Tabel R Hitung Keterangan


Soal
1. 0,602 0,738 Valid
2. 0,602 0,699 Valid

3. 0,602 0,774 Valid

4. 0,602 0,655 Valid


5. 0,602 0,726 Valid

Lampiran 11 : Uji Validitas Aspek Motivasi dan Minat Bakat PAK Materi Teks

Cerita

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR00001 Pearson
1 .487 .324 .114 .329 .616*
Correlation

Sig. (2-
.092 .280 .711 .273 .025
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00002 Pearson
.487 1 .272 .199 .685** .781**
Correlation

Sig. (2-
.092 .368 .514 .010 .002
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00003 Pearson
.324 .272 1 .732** .401 .733**
Correlation

Sig. (2-
.280 .368 .004 .175 .004
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00004 Pearson
.114 .199 .732** 1 .324 .644*
Correlation

Sig. (2-
.711 .514 .004 .280 .018
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VAR00005 Pearson
.329 .685** .401 .324 1 .787**
Correlation

Sig. (2-
.273 .010 .175 .280 .001
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

VAR00006 Pearson
.616* .781** .733** .644* .787** 1
Correlation

Sig. (2-
.025 .002 .004 .018 .001
tailed)

N 13 13 13 13 13 13

No R Tabel R Hitung Keterangan


Soal
1. 0,602 0,616 Valid

2. 0,602 0,781 Valid

3. 0,602 0,733 Valid

4. 0,602 0,644 Valid

5. 0,602 0,787 Valid

Lampiran 12 : Penilaian Desain Materi dalam Bentuk Permainan

LEMBAR PENILAIAN

DESAIN MATERI DALAM BENTUK PERMAINAN

Sekolah : SDK Sang Timur Yogyakarta


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Hidup Jujur dan Adil
Kelas/ Semester : V/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
SIKAP SPIRITUAL

Mengungkapkan syukur Lingkarilah angka yang menunjukkan keadaanmu!


atas kisah tokoh-tokoh a. Bersyukur atas kisah tokoh-tokoh yang berjuang untuk
yang berjuang untuk
kejujuran dan keadilan kejujuran.
dalam kehidupan (Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
bermasyarakat sebagai
b. Bersyukur karena sudah dimampukan Tuhan untuk berbuat
tanggapan atas karya
Roh Kudus. jujur dalam kehidupan bermasyarakat.

(14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)


c. Selalu bersyukur atas kehidupan masyarakat yang masih dapat
menghargai kejujuran.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
d. Bersyukur atas kisah tokoh-tokoh yang berjuang untuk
keadilan.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
e. Bersyukur karena sudah dimampukan Tuhan untuk berbuat adil
dalam kehidupan bermasyarakat.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
f. Selalu bersyukur atas kehidupan masyarakat yang masih dapat
menjunjung tinggi keadilan.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
Kriteria penilaian sikap :
Skor 7-14 : kurang
Skor 15-22 : cukup
Skor 23-30 : baik
SIKAP SOSIAL

Menunjukkan sikap jujur Lingkarilah angka yang menunjukkan keadaanmu!


dan adil dalam a. Melaporkan kepada guru jika ada yang mencontek ketika
berinteraksi dengan
orang lain di kehidupan ulangan berlangsung.
sehari-hari. (Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
b. Jujur kepada orang tua mengenai hasil ulangan yang didapat.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
c. Mengakui kesalahan ketika berbuat salah kepada teman.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
d. Mengganti barang pinjaman yang sudah dirusak.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
e. Memberikan kesempatan kepada teman untuk bertanya kepada
guru saat pelajaran berlangsung.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
f. Mengucapkan terimakasih ketika mendapatkan bantuan!
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
Kriteria penilaian sikap :
Skor 7-14 : kurang
Skor 15-22 : cukup

(15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skor 23-30 : baik

PENGETAHUAN

Menjelaskan pentingnya a. Apa yang dimaksud dengan kejujuran?


kejujuran dalam b. Jelaskan pentingnya tindakan jujur dalam kehidupan
kehidupan
bermasyarakat sebagai bermasyarakat sebagai perwujudan karya Roh Kudus!
perwujudan karya Roh
Kudus.

Menjelaskan pentingnya a. Apa yang dimaksud dengan keadilan?


keadilan dalam b. Jelaskan pentingnya tindakan adil dalam kehidupan
kehidupan
bermasyarakat sebagai bermasyarakat sebagai perwujudan karya Roh Kudus!
perwujudan karya Roh c. Apa kesan yang di dapat ketika saya sudah melakukan tindakan
Kudus.
keadilan di tengah masyarakat!
KETERAMPILAN

Membuat tanggapan atas Buatlah doa syukur karena sudah diberikan kehidupan oleh Tuhan
kisah tokoh-tokoh yang dan atas tokoh-tokoh yang sudah memperjuangkan kejujuran dalam
memperjuangkan hidup bermasyarakat sebagai wujud karya Roh Kudus!
keadilan dan kejujuran
dalam hidup
bermasyarakat sebagai
wujud karya Roh Kudus.

Lampiran 13 : Penilaian Desain Materi dalam Bentuk Lagu

LEMBAR PENILAIAN

DESAIN MATERI DALAM BENTUK LAGU

Sekolah : SD Kanisius Bonoharjo


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Hidup Jujur dan Adil
Kelas/ Semester : V/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
SIKAP SPIRITUAL

Mengungkapkan syukur atas kisah tokoh- Lingkarilah angka yang menunjukkan


tokoh yang berjuang untuk kejujuran dan
keadaanmu!
keadilan dalam kehidupan bermasyarakat
sebagai tanggapan atas karya Roh Kudus. a. Bersyukur atas kisah tokoh-tokoh yang
berjuang untuk kejujuran.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
b. Bersyukur karena sudah dimampukan
Tuhan untuk berbuat jujur dalam
kehidupan bermasyarakat.

(16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)


c. Selalu bersyukur atas kehidupan
masyarakat yang masih dapat menghargai
kejujuran.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
d. Bersyukur atas kisah tokoh-tokoh yang
berjuang untuk keadilan.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
e. Bersyukur karena sudah dimampukan
Tuhan untuk berbuat adil dalam
kehidupan bermasyarakat.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
f. Selalu bersyukur atas kehidupan
masyarakat yang masih dapat menjunjung
tinggi keadilan.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)

Kriteria penilaian sikap :


Skor 7-14 : kurang
Skor 15-22 : cukup
Skor 23-30 : baik
SIKAP SOSIAL

Menunjukkan sikap jujur dan adil dalam Lingkarilah angka yang menunjukkan
berinteraksi dengan orang lain di kehidupan
keadaanmu!
sehari-hari.
a. Melaporkan kepada guru jika ada yang
mencontek ketika ulangan berlangsung.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
b. Jujur kepada orang tua mengenai hasil
ulangan yang didapat.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
c. Mengakui kesalahan ketika berbuat salah
kepada teman.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
d. Mengganti barang pinjaman yang sudah
dirusak.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
e. Memberikan kesempatan kepada teman

(17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk bertanya kepada guru saat pelajaran


berlangsung.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
f. Mengucapkan terimakasih ketika
mendapatkan bantuan!
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
Kriteria penilaian sikap :
Skor 7-14 : kurang
Skor 15-22 : cukup
Skor 23-30 : baik
PENGETAHUAN

Menjelaskan pentingnya kejujuran dan a. Apa yang dimaksud dengan kejujuran?


keadilan dalam kehidupan bermasyarakat b. Jelaskan pentingnya tindakan jujur
sebagai perwujudan karya Roh Kudus.
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
perwujudan karya Roh Kudus!
Mengimplementasikan nilai-nilai kejujuran a. Apa yang dimaksud dengan keadilan?
dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat b. Jelaskan pentingnya tindakan adil dalam
sebagai perwujudan karya Roh Kudus.
kehidupan bermasyarakat sebagai
perwujudan karya Roh Kudus!
c. Apa kesan yang di dapat ketika saya sudah
melakukan tindakan keadilan di tengah
masyarakat!
KETERAMPILAN

Membuat tanggapan atas kisah tokoh-tokoh Buatlah doa syukur karena sudah diberikan
yang memperjuangkan keadilan dan kejujuran kehidupan oleh Tuhan dan atas tokoh-tokoh
dalam hidup bermasyarakat sebagai wujud yang sudah memperjuangkan kejujuran dalam
karya Roh Kudus. hidup bermasyarakat sebagai wujud karya Roh
Kudus!

(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 14 : Penilaian Desain Materi dalam Bentuk Cerita

LEMBAR PENILAIAN

DESAIN MATERI DALAM BENTUK CERITA

Sekolah : SD Kanisius Wates


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Hidup Jujur dan Adil
Kelas/ Semester : V/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
SIKAP SPIRITUAL

Mengungkapkan syukur atas kisah tokoh- Lingkarilah angka yang menunjukkan


tokoh yang berjuang untuk kejujuran dan
keadaanmu!
keadilan dalam kehidupan bermasyarakat
sebagai tanggapan atas karya Roh Kudus. a. Bersyukur atas kisah tokoh-tokoh yang
berjuang untuk kejujuran.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
b. Bersyukur karena sudah dimampukan Tuhan
untuk berbuat jujur dalam kehidupan
bermasyarakat.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
c. Selalu bersyukur atas kehidupan masyarakat
yang masih dapat menghargai kejujuran.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
d. Bersyukur atas kisah tokoh-tokoh yang
berjuang untuk keadilan.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
e. Bersyukur karena sudah dimampukan Tuhan
untuk berbuat adil dalam kehidupan
bermasyarakat.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
f. Selalu bersyukur atas kehidupan masyarakat
yang masih dapat menjunjung tinggi
keadilan.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
Kriteria penilaian sikap :
Skor 7-14 : kurang
Skor 15-22 : cukup
Skor 23-30 : baik
SIKAP SOSIAL

(19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menunjukkan sikap jujur dan adil dalam Lingkarilah angka yang menunjukkan
berinteraksi dengan orang lain di kehidupan
keadaanmu!
sehari-hari.
a. Melaporkan kepada guru jika ada yang
mencontek ketika ulangan berlangsung.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
b. Jujur kepada orang tua mengenai hasil
ulangan yang didapat.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
c. Mengakui kesalahan ketika berbuat salah
kepada teman.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
d. Mengganti barang pinjaman yang sudah
dirusak.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
e. Memberikan kesempatan kepada teman untuk
bertanya kepada guru saat pelajaran
berlangsung.
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
f. Mengucapkan terimakasih ketika
mendapatkan bantuan!
(Tidak Pernah) 1 2 3 4 5 (Selalu)
Kriteria penilaian sikap :
Skor 7-14 : kurang
Skor 15-22 : cukup
Skor 23-30 : baik
PENGETAHUAN

Menjelaskan pentingnya kejujuran a. Apa yang dimaksud dengan kejujuran?


kehidupan bermasyarakat sebagai b. Jelaskan pentingnya tindakan jujur dalam
perwujudan karya Roh Kudus.
kehidupan bermasyarakat sebagai
perwujudan karya Roh Kudus!
Menjelaskan pentingnya keadilan dalam a. Apa yang dimaksud dengan keadilan?
kehidupan bermasyarakat sebagai b. Jelaskan pentingnya tindakan adil dalam
perwujudan karya Roh Kudus.
kehidupan bermasyarakat sebagai
perwujudan karya Roh Kudus!
c. Apa kesan yang di dapat ketika saya sudah
melakukan tindakan keadilan di tengah
masyarakat!

(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KETERAMPILAN

Membuat tanggapan atas kisah tokoh-tokoh Buatlah doa syukur karena sudah diberikan
yang memperjuangkan keadilan dan kehidupan oleh Tuhan dan atas tokoh-tokoh
kejujuran dalam hidup bermasyarakat yang sudah memperjuangkan kejujuran dalam
sebagai wujud karya Roh Kudus. hidup bermasyarakat sebagai wujud karya Roh
Kudus!

Lampiran 15 : Langkah-Langkah Permainan

 Fasilitator membagi kelompok yang berisi 5-6 orang anggota dan menentukan
1 ketua kelompok.
 Fasilitator menjelaskan tugas ketua kelompok yakni sebagai pemandu dengan
cara mengajak teman satu kelompok untuk membuat tali yang kusut supaya
dapat terurai/terlepas.
 Fasilitator menyebutkan peraturan permainan yakni tidak boleh bermain
menggunakan suara melainkan hanya ada 1 pemandu yang dapat mengatur,
permainan akan diberikan waktu, ketua dan anggota harus menyusun strategi
supaya tali dapat terurai, boleh berpindah posisi dengan syarat tidak bertukar
tali dengan teman lain.
 Fasilitator meminta untuk membuat lingkaran dan memberikan 3 tali rafia
yang sudah digenggam. Tali tersebut masing-masing memiliki panjang
setengah meter. Setelah itu ketua dan anggota menjalankan strategi apakah
masing-masing anggota harus memegang tali dengan jumlah sama atau tidak. .
 Jika peserta sudah menentukan pilihannya, fasilitator dapat melepaskan
genggaman dari tengah tali rafia tersebut. Peserta berusaha untuk menguraikan
tali tersebut agar tidak lagi kusut.
 Fasilitator hanya memfasilitasi dan tidak membantu melainkan mengamati
kelompok saat bermain dan mencatat apakah kelompok bermain sudah
mengikuti atauran atau belum.
 Pemenang permainan ini adalah yang dapat menguraikan tali yang kusut dalam
waktu yang sudah ditentukan.

(21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 Fasilitator meminta masing-masing kelompok mensharingkan apa yang sudah


didapat dari permainan tersebut.

Lampiran 16 : Lembar Jawab Peserta Didik SD Kanisius Bonoharjo

(22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 17 : Lembar Jawab Peserta Didik SD Kanisius Wates

(24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 18 : Kuisioner Penelitian Harapan Peserta Didik terhadap Bentuk

Materi

(25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 19 : Data Pre-tes dan Pos-tes Materi Lagu di SD Kanisisus Bonoharjo

PRE-TES POS-TES
SPIRITU
NAMA SOSIAL ESSAY SPIRITUAL SOSIAL ESSAY MOTIVASI
AL
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 0 1 2 2 4 5 1 2 3 4 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Adelfio 3 4 3 3 2 3 4 4 2 4 0 0 0 0 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 2 3 4 3 3
2 1 1 1 1 2 2
Christo 3 3 2 4 4 3 3 4 3 5 8 0 5 0 5 5 4 4 3 5 3 4 3 3 4 8 5 5 0 0 2 2 3 4 1
Geregori
us 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Adven 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 0 0 5 0 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 0 0 5 0 5 3 3 3 4 3
Hugo 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kesya 4 5 3 5 4 5 4 4 3 5 0 0 0 8 0 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 0 0 0 0 0 4 4 5 4 5
1 1 1 1 1 2 1 2
Latisa 5 3 5 4 3 3 4 5 2 5 5 5 0 0 5 5 4 3 2 3 1 3 5 2 5 5 0 5 0 0 2 4 3 3 5
1
Bintang 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 8 8 8 8 8 4 5 5 4 4 3 5 4 3 5 8 5 8 8 9 3 3 4 4 3
1 1 1 2 1 2 1
Maya 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 8 8 8 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 0 8 0 0 5 3 3 4 3 3
Redemtu 1 1 2 2 1 1 1
s 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 0 5 0 0 4 5 4 4 5 4 5 2 4 4 0 0 5 0 8 3 4 4 4 3
Agnes 1 1 1 1 1 1 1 1 2
Arda 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 8 0 0 5 5 5 5 5
Agnes 1 1 1 1 1 1
Putri 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 5 8 8 8 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 0 8 2 5 2 2 5 3 3
Aksa 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
Kidung 3 4 5 5 3 5 2 3 5 4 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 3 3 2 5 4 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3
Novan
Danugra 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1
ha 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 0 5 0 0 0 4 3 3 4 2

(26)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Elizabet 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
h Andin 4 5 2 5 4 5 2 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 2 4 3 5 0 8 5 5 0 3 3 3 3 3
Angela 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
Heaveny 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 5 5 4 4 5 5

Lampiran 20 : Data Pre-tes dan Pos-tes Materi Lagu di SD Kanisisus Wates

PRE-TES POS-TES
Nama SPIRITUAL SOSIAL ESSAY SPIRITUAL SOSIAL ESSAY MOTIVASI
1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 1 1 1 1 1 1
Arif 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 0 0 5 0 0 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 0 5 0 0 4 5 3 4 5
1 1 1 1 1 1
Caca 5 4 3 5 4 5 4 4 5 3 0 5 0 5 0 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 8 5 5 0 0 5 5 4 5 3
2 1 1 1 2 1 1 1
Davina 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 0 5 4 5 0 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 0 5 5 5 5 4 5 4 5 4
1 1 1 2 1
Farel 3 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 5 0 5 3 3 3 3 3 3 4 5 3 3 5 5 5 0 5 3 3 3 3 3
Michell 1 1 1 2 1 1
e 2 3 4 3 4 5 5 3 4 5 0 5 0 5 0 2 3 5 4 3 5 5 5 4 5 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5
2 1 2 1 1 1 1
Monica 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 0 5 5 5 0 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 0 5 5 5 0 4 5 4 5 4
2 1 1 1 2 1 1 1
Jisa 3 4 3 4 3 2 5 4 3 3 0 0 5 0 0 4 4 3 4 3 3 5 3 4 4 0 5 5 5 0 5 5 4 4 3
1 2 1 1 2 1
Kevin 4 5 4 5 4 3 3 3 3 5 5 0 0 0 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 0 5 5 5 2 4 5 3

(27)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Vincent 1 2 2 1 1 1
5 4 2 2 3
ius 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 8 5 5 5 0 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 0 0 5 0
1 1 1 1 2 1 1
5 5 5 5 5
Paulus 2 5 2 4 3 3 5 3 4 4 5 0 8 5 0 4 5 1 2 3 4 4 4 2 5 8 0 4 5 5
Yohane 2 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 4 4 2
s 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 0 5 5 5 5 5 5 2 3 4 4 5 5 5 5 5
1 1 1 1 2 1
4 4 4 4 4
Raden 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 0 5 0 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 0 5
Gabriel 1 1 1 2 1 1
3 3 3 5 3
Matan 2 2 3 4 4 4 3 3 5 5 2 5 0 5 5 1 5 3 4 5 3 3 3 3 3 5 0 0 5 2

Lampiran 21 : Data Analisis Gaya Belajar

Nama Lengkap Kelas Presensi 1. 2. 3. 4. 5. 6.


Brigitta Dian permata sari putri 5 06 SS SS S SS S SS
Andin Niesta 5 03 N N N S S S
Nathanael Mevino Saputra 5 19 N S N TS S S
Juniar Vita Rahma putri 5 15 SS SS SS SS S N
Ferdinand Raditya Putra 5 11 S S S N N S
Raymondus Vino Gian Astama 5 21 N S N S S N
Agnes Putri Fajarini 5 02 N N S S N S
Aurelia Judith Olinda Gavrilla 5 6 SS SS SS SS SS SS
Latisha Julianisa 5 15 N S SS S SS SS
Angela Heaveny Gita 5 5 S S N N S N

(28)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Agnes Ardayoshi Eka Kaloka 5 1 S SS S S S S


Nicolaas adelfio ardi 5 17 N N S N S N
Andreas Novan Danugraha 5 4 S S S S S S
REDEMPTUS RHEDEAN GUMILANG
NUGROHO 5 20 TS SS SS TS SS TS
Margareta Putri Permata Bintang 5 16 S S S S S S
Ratna maya aviola rinjani 5 19 S S S S S S
Gracia Dinda Dinaratri 5 11 S S S S S S
Elizabhet Andien Puspitasari 5 9 N S S S N S
Christoforus moses apriliano 5 08 S S N S SS S
Hugo Kesyawa Murti 5 14 S SS S S S S
Bernardus Galih Wicaksono 5 7 TS S S S S S
GREGORIUS ADVENT RAKA ADITYA 5 12 S SS SS S SS SS
Akasa kidung sakti 5 3 S TS SS SS SS STS
Helena 5 13 SS S SS S S S
Franzeska Sally Nathaniela 5 6 S SS N S SS SS
Kevin Widyatmaja 5 8 S SS S S TS S
Atpifarel Ismoyo jati 5 2 S S N S S S
MARIA BIANCA ANJANI ISNUGRAHA 5 11 N N N N N N
Robertus Gigih Premana Adi 5 15 S N S SS SS SS
Robertus Gigih Premana Adi 5 15 S S SS SS SS S
Monika Ayu Kusumawardani 5 12 S N S TS TS SS
yohanes andika prawira saputra 5 - S S S N N S
VINCENTIUS VINO FAJAR ALVIANTO 5 17 S S S SS S S

(29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Michelle Brigita Aurelia 5 19 SS SS SS SS SS SS


PAULUS BIMA BRATA 5 13 N N S N S S
Jorell 5 25 SS S TS STS SS SS
LAURENSIA DAVINA ARISTYA 5 09 N S N N S S
Albertus adji Bima prakosa 5B 3 S S S S S N
Greatshela Shewi Manda Srani 5A 14 S SS SS N S S
Margaret Nathania Padmarini Mulyo 5A 17 S S S S S S
Josephine Quiteira Treashka Miyosi 5A 16 S SS S SS SS TS
Chatarina Tia Ayuningrum 5B 8 TS TS S S S S
Keysha kinantya sava 5B 16 S S S N N N
Harya Dwipangga S. S 5A 15 S N S STS SS S
Margareta Nathania Joevita Andreani 5A 18 SS S N SS SS S
Elita nastiti turtian 5A 10 TS SS S SS SS SS
Baswara ardhanareswari 5A 5 SS SS SS S SS S
Chelsea aurelia pramono 5B 22 S SS S S S S
Noval pratama wibowo 5B 20 S S TS TS S S
ChristoPorus Tiaga Adika pasaribu 5A 7 S N N N SS N
Assyifa Quinzha L.V 5A 23 S S TS S SS TS
Aloysius Gonzaga Dama Wistara Kurniadi 5B 5 N S S S S S
Angger kidung asmara 5A 3 S S S S SS N
Ursula Yessika Oktavianny 5A 22 S S S S N N
Jingga Kai Danira Putri 5B 15 SS SS S S SS S
Laurentia Raya Saraswati 5B 17 S S S S N TS
Albertus Daniel Evan Satrio 5B 04 S S S S S S

(30)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Yohanes Alvino Tegar Noveantoro 5B 24 TS S TS S S S


Franzeska Eivelyn Adi Reza 5A 11 TS SS TS SS SS N
Dionysius Yudhistira Nugroho 5A 9 S S S S SS N
Amabel Nathania 5A 2 S S N S S N
Ratu putri 5A 19 SS SS SS S SS S
Petrus Damianus Bonum Praesenteo 5B 21 TS TS S TS TS TS
Syallom decha pusmana 5B 29 SS SS N N S N
Christine Abieza Putri 5A 5 SS SS SS SS SS SS
Rafael Ananta Nareswara 5B 24 N SS N S SS S
Rafael lubie pradipa 5A 28 S N S S SS N
Stefanie Juliana Sandjaja 5B 27 SS TS TS TS TS STS
Tegar Satria Atmaja 5B 30 S N N N SS N
Stefanie Juliana sandjaja 5B 27 S TS N N N TS
Samuel Pradipta Nareswara 5B 26 SS N S N S S
Arvieno graciatama 5B 2 S S S S S S
Michael Deantino 5B 22 SS SS SS S S S
Elisabeth.M De Grace P.T 5B 07 S S S S SS S
Margaretha sekar cahyaningtyas 5B 19 SS SS SS TS SS SS
Genovefa austrin Yulaksono 5A 11 SS S S TS S SS
Nadine Alexandra Lelolsima 5B 23 N TS S TS N TS
Lovell Sartika Indiramoti Sinaga 5B 18 S N S S S N
Abraham Sabam Sahat Tampubolon 5B 1 S S S N SS SS
Brigita Rei christabel putri widodo 5B 04 SS SS N SS SS SS
Deangelo Archie Dewanto 5B 5 S S S S S N

(31)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kevin Daniello Antressa Oematan 5B 17 N S S S SS SS


Felisitas zevanya prihandito 5B 10 N N S N S N
Jenifer jenar kanaya tanuhita 5B 14 S SS N SS S N
PETRUS CLAVER CAESAR WEKA
WIJAYA 5A 27 SS SS SS N SS N
Hubertus Galih Damarjati (Galih) 5A 14 S N SS S SS SS
Denlie Christopher Biremanoe 5A 6 S N SS N S SS
John Blasius Obama Hadi Sukarno 5A 18 S S S S S TS
vincentia anindita maharani 5B 31 S S N TS S N
Michaelle Xaverian Melle 5A 24 N S N TS N S
Satria tp 5A 15 SS S N N TS N
Gabriel Maresca Putra Swandaru 5A 22 S TS N TS SS N
Ria setyawati 5 19 N N N S N N
Meiyin Andita Nugroho 5 21 S S S S SS TS
Maria rosari lintang kusuma wardani 5 12 S S S S N S
Demitrius Alvino Ezra Pramudita 5 5 N S S SS SS S
Velisita priscila casitania 5 16 SS SS SS S SS N
FLORENTINUS BAGUS JALU 5 8 S S S S S S
Paul 5 10 S S S SS SS S
Wibi 5 9 S S S S SS SS
Arnava Kamaditya Irawandajati 5 3 S S N S S S
Theopila Anggun Mitayani 5 14 S SS S SS SS SS
Leonardus satya armananda 5 11 S SS S STS SS S

(32)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 21 : Kuisioner Penelitian Gaya Belajar

(33)

Anda mungkin juga menyukai