PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Memperoleh Gelar S1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Clemencie Celesta Dominique Gradea
20117008
UNIVERSITAS TRILOGI
1
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
2
Winda Amelia, S.Pd., M.Pd Sulistyani Puteri Ramadhani, S.Pd.,M.Pd
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kebaikan, berkat, dan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu melakukan penelitian dan
mampu menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Pengembangan Audiobook
Digital Terintegrasi Eksperimen Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi
IPAS Materi Energi Kelas IV SDN Cipinang Besar Selatan 20 Pagi”. Laporan proposal
skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora.
Peneliti
3
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari dari penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak.Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada orang-orang yang sudah membantu penulis, yaitu:
4
DAFTAR ISI
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR TABEL
7
LAMPIRAN
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal penting. Dan setiap orang memiliki hak
dipersiapkan untuk menjadi masa depan bangsa yang memiliki kualitas yang
diri, budi pekerti kemanusiaan, kecerdasan, etika mulia, dan keterampilan yang
1
mengkonsolidasikan dan meningkatkan keterampilan. Selain itu pada Kurikulum
Merdeka, dimana yang awalnya dalam satu tema terdapat beberapa mata
untuk tingkat Sekolah Dasar adalah fase A untuk kelas 1 dan 2, fase B kelas 3 dan
4, dan fase C kelas 5 dan 6 (Wiguna & Tristaningrat, 2022).. Dan dalam
Kurikulum Merdeka ini mata pelajaran IPA dan IPS disatukan menjadi IPAS pada
informasi secara kritis, kreatif, dan reflektif melalui kegitan membaca, berpikir,
dan menulis (Suyono et al., 2017). Istilah literasi secara umum berhubungan
dalam kegiatan membaca atau menulis (Yunianika & Suratinah, 2019). Literasi
dan intelektual), disposisi (perilaku & sikap), dan hubungannya dengan fakta
pada lingkungan (Murti, et al., 2018). Literasi sains merupakan kecakapan ilmiah
2
Kebudayaan, 2017). Literasi sains adalah kecakapan untuk menyelesaikan
melek akan literasi sains mudah beradaptasi dengan kemajuan IPTEK yang terus
berkembang (Nurfaidah, 2017). Selain itu literasi sains erat kaitannya dengan
merupakan kompetensi dasar bagi pesera didik dalam memahami berbagai aspek
kehidupan. Salah satu hasil yang sangat penting dari keaksaraan ilmu
dibandingkan dengan negara lain. Banyak siswa yang hanya diajarkan secara
menyeluruh, kurang jelas dan dengan metode hafalan yang membuat siswa tidak
memahami akan konsep dasarnya dan membuat siswa tidak mampu berpikir
oleh beberapa Factor. Faktor pertama yaitu media bahan ajar yang digunakan
hanya memiliki kualitas yang masih rendah (Rahayu, 2012). Dan dalam
rendah adalah pemilihan bahan ajar yang hanya secara pemahaman tanpa adanya
praktik. Kedua pembelajaran yang tidak kontekstual. Hal ini bisa terjadi karena
dengan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, dan menyebabkan peserta
didik tidak bisa mengaitkan fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-
3
hari dengan materi yang diajarkan (Permanasari, 2016). Yang ketiga yaitu
rendahnya kemampuan literasi siswa, hal ini disebabkan kurangnya minat baca
pada siswa, dan juga kurangnya pembiasaan membaca dari sejak kecil baik
Di Abad 21 yang termasuk era society 5.0 semuanya sudah tidak bisa lagi
dipisahkan dengan teknologi. Teknologi sangat berperan dalam segala hal dan
segala sesuatu di dunia ini, Dan pendidikan juga sangat terpengaruh oleh
beragam dan sesuai dengan kebutuhan pasar, supaya siswa mampu memiliki
dari tahun 2000 sampai tahun 2018 menunjukkan bahwa literasi sains siswa di
Indonesai masih tergolong rendah, dapat dilihat dari table di bawah ini.
4
2009 Sains 383 500 57 65
2012 Sains 382 500 64 65
2015 Sains 403 500 62 72
2018 Sains 397 500 70 78
2021 Sains 371 500 73 78
2022 Sains 383 500 69 81
Sumber : Kemendikbud (Wuryanto & Abduh 2022)
Bisa dilihat dari tabel diatas bahwa peringkat Indonesia termasuk
terbawah dengan skor yang kecil, dan juga dari setiap tahunnya peningkatan
literasi sains siswa mengalami naik dan turun yang tidak menentu. Selain survey
yang dilakukan oleh PISA yang berkaitan dengan kemampuan literasi sains
Study (TIMSS). Survey yang dilakukan oleh TIMSS ini dilakukan empat tahun
kemampuan literasi numerasi dan sains peserta didik kelas 4 sampai kelas
8 dari beberapa negara yang mengikuti survey. Dari hasil survey TIMSS dari
tahun 2003 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut. Pada tahun 2003
Indonesia berada pada urutan ke-35 dari 46 negra yang di survey dengan
perolehan sekor 411 dariskor rata-rata internasional 467. Survey tahun 2007
menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-36 dari 49 negara yang
disurvey dengan perolehan skor 397 dari skor rata-rata internasional 500.
Hasil survey tahun 2015 ternyata Indonesia masih juga berada pada urutan
kesepuluh terbawah dengan perolehan skor 397 dari rata-rata Internasional 500
(Hadi & Novaliyosi, 2019). Survey yang dilakukan TIMSS terbagi dalam empat
tingkatam yaitu rendah, sedang, tinggi dan lanjut (Suparya et al., 2022). Agar
5
lebih jelasnya hasil survey yang dilakukan oleh TIMSS tentang kemampuan
literasi sains peserta didik Indonesia mulai tahun 2011 sampai dengan tahun
HASIL TIMSS
Tahun Rata-rata Skor Rata-rata Skor
Rangking Partisipan
Pelaksanaan Indonesia Internasional
2003 35 46 Negara 411 467
2007 36 49 Negara 397 500
2011 38 42 Negara 386 500
2015 44 49 Negara 397 500
Sumber : Rahmawati Dwi Anisha ( 2020)
Berdasarkan temuan yang dilakukan oleh PISA dan TIMSS di atas,
literasi sains, masih cukup rendah. Data di atas dapat dikaitkan dengan
pembelajaran sains di sekolah dasar. Selain itu, Tes Bakat Sains TIMSS (Trends
dan VIII menunjukkan hasil penelitian Cahyana dkk., (2017). Hal ini
menunjukkan bahwa literasi sains Indonesia masih rendah. Setiap empat tahun.
Berdasarkan hasil riset sains TIMSS tahun 2011, Indonesia menduduki peringkat
sebesar 406, menurun dari tahun 2007. Keterampilan sains siswa Indonesia
6
Pada 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
juga pernah melakukan kajian yang serupa dan diberi nama Indeks Aktivitas
berupa baca dan tulis Indonesia masih rendah. Dari 34 provinsi, hanya
sedang. Sisanya, sebanyak 24 provinsi (71 persen) masuk kategori rendah dan
satu provinsi (3 persen) sangat rendah. Kemudian, pada Februari lalu, Kepala
naik dari 2019 yang sebesar 53,84 Membaca 2020. Hasilnya kegemaran
Dan dilihat dari data angket yang sudah disebar di kelas IV A SDN
guru pernah menggunakan media ajar selain buku untuk menjadi bahan ajar
7
pembelajaran. Dan 15 siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami
materi yang sudah diajarkan. Dan siswa jarang melakukan ekseperimen dalam
handphone atau computer, dan 5 lagi menggunakan buku dan catatan saja.
kurikulum merdeka. Dan di sekolah ini khusunya kelas IVA media buku menjadi
media yang paling utama. Media Buku yang disediakan menjadi bahan acuan
yang dipakai oleh pendidik. Dan saat observasi dan wawancara pendidik biasa
mencari materi tambahan atau praktek lain untuk disesuaikan oleh karakteristik
siswa dan tujuan pembelajaran. Pendidik selalu menggunakan media buku ini
Buku guru maupun siswa yang dipakai oleh siswa dan guru yang menjadi
acuan dalam pembelajaran sebenarnya sudah cukup baik dan sudah cukup sesuai
banyak yang pada beberapa materi IPA masih kurang paham dan terkadang
merasa bingung dengan materi Pelajaran. Buku siswa dan guru yang dipegang
dirasa ada kekurangannya. Dimana pada buku paket Pelajaran masih banyak
berisi tulisan, dan siswa masih kurang minat dalam mebaca buku yang berisi
banyak tulisan. Jadi menurut pendapat guru dan siswa buku yang dirasa cocok
dengana anak kelas IV adalah yang masih ada gambar walau tidak sebanyak di
kelas rendah. Dan ada baiknya juga jika buku Pelajaran ada versi digitalnya. Dan
di dalam buku bisa diakses dengan video yang menambahkan minat siswa dalam
belajar.
8
Mengajar pada umumnya adalah tugas guru. Dan buku audio cocok
mendorong siswa menjadi pembelajar yang lebih baik (Chambers, Ellie, &
baik kepada guru maupun siswa (Harmer, 2001). Selain itu, pengajaran
(Sunjayanto Masykuri, 2016; Ying et al., 2020). Tujuan dari kelas itu sendiri
adalah untuk memastikan bahwa siswa mampu menerapkan apa yang mereka
pelajari untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Lebih lanjut, mengajar dapat
buku. Substansi audiobook sama persis seperti yang ada dalam buku teks.
Audiobook juga bisa berisi buku teks ilmiah, buku fiksi,atau jenis buku lainnya.
Statistiktahun 2012 (BPS, 2013), bahwa orang Indonesia yang berumur sepuluh
tahun ke atas yang mendengarkan siaran radio hanya sekitar 18,57 persen,
Dengan kata lain media ini kalah bersaing dengan media generasi berikutnya.
9
Padahal media audio memiliki potensi efektif untuk keperluan pendidikan
mengulangi teks tersebut. Peran pendengar sangat minim karena pendengar tidak
dan sebagainya). dari materi. Metode yang berfokus pada bunyi, kata, intonasi,
struktur tata bahasa, dan elemen bahasa lisan lainnya disebut teknik bottom-up.
membuat jawaban singkat juga, ini disebut "responsif". Dan menurut Studi oleh
Media Digital Audiobook atau Audio Book ini adalah salah satu media
yang bisa digunakan di era society 5.0 ini dimana berisi audio, visual yang
10
dengan media digital ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti mampu
adalah Fitri dkk., (2023) menyatakan bahwa media buku cerita bergambar
dan Sari (2022) menunjukan perubahan yang sangat baik dimana mendapat rata-
rata skor presentase 92% dengan kategori sangat baik dan membuat media buku
peserta didik.
buku yang digital, dan video eksperimen serta langkah-langkah eksperimen yang
akan dilakukan peserta didik akan menambah rasa ingin tahu siswa akan materi
yang sudah ada di audiobook. Dan karena eksperimen learning ini sangat sesuai
pembelajaran yang ada bisa dibuktikan, dan bahkan siswa bisa membuat
digital dan eksperimen learning ini bisa dilakukan tidak hanya di sekolah, tetapi
bisa dilakukan di rumah juga, dan siswa bisa mencoba ulang eksperimennya di
rumah, dan hal ini bisa meningkatkan rasa ingin tahu siswa, dan mencari tahu
sendiri (Solikati, 2021). Karena dapat dibuktikan dari berbagai jurnal bahwa
11
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti berusaha ingin
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas bahwa batasan masalah pada penelitian ini
2. Penelitian ini berfokus pada mata pelajaran IPAS khususnya materi IPA.
C. Rumusan Masalah
Pagi”.?
12
D. Tujuan Penelitian
Pagi”.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
media yang bisa digunakan untuk peningkatan literasi IPAS pada materi
b. Bagi Guru
13
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat juga bagi guru, antara
digital; 3) membantu guru untuk membuat media digital yang menarik agar
peserta didik itu sendiri, antara lain: (1) Dapat meningkatkan literasi IPAS
peserta didik dalam pembelajaran IPAS khususnya materi IPA pada materi
Mengubah Bentuk Energi kelas IV; (2) Peserta didik dapat berperan aktif
dalam proses pembelajaran materi energi kelas IV; (3) Peserta Didik bisa
merdeka fase B (kelas III-IV SD), bab 4 ”Mengubah Bentuk Energi”, Dalam
media media audio book terintegrasi aplikasi di desain semenarik mungkin, agar
G. Kebaharuan Penelitian
Literasi Sains sudah banyak dilakukan, namun untuk media digital buku
14
audiobook untuk meningkatkan literasi Sains masih jarang digunakan. Dimana di
era society 5.0 yang sudah tidak bisa terlepas dari teknologi dan sudah
analisis bibliometric yang digunakan untuk mencari data untuk dijadikan sumber
untuk penelitian, dan juga untuk menjadi perbandingan dengan penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya dengan tema yang sama. Yang kedua adalah dengan
yang diangkat. Ringkasan yang sudah diambil dari dua analisis tersebut adalah:
1. Analisis Bibliometrik
menggunakan aplikasi Publish and Perish, salah satunya data base yang
berikut:
15
Gambar 2.1 Hasil Bliometrik
Hasil dari kata kunci publish and perish sedikitnya paper tentang
virtual reality mulai dari 2018-2023 terdapat 150 paper. Kata kunci dari
visualisasi bibliometric yang lebih sering muncul di area kuning dan kata
dengan warna hijau yang kurang jelas. Dengan kata lain, media
penelitian lanjutan, namun mulai menarik apa yang telah dicapai peneliti
eksperimen Learning.
2. Tinjauan Literasi
16
Dari semua penelitian terdapat keterbatasan beberapa di antaranya
akan menjadi acuan state of the art (unsur kebaruan) dalam penelitian
17
Tahun Judul, Penulis, Hasil Penelitian Perbedaan
Tahun, Metode
2023 “ A Systematic Penelitian ini terdapat Didalam
Literature Review 100 artikel, dimana penelitian
(SLR): Implementasi media audiobook ini dikatakan bahwa
Audiobook pada lebih banyak pembelajaran
Pembelajaran di diimplementasikan yang sering
Sekolah Dasar” untuk pembelajaran digunakan adalah
Jurnal : Bahasa untuk untuk
Manajemen meningkatkan pembelajaran
Pendidikan Islam kompetensi Bahasa.
Penulis: menyimak atau
Arissona Dia Indah mendengar dan
Sari, Tatang membaca. Dan
Herman, Wahyu Negara Indonesia
Sopandi, Al Jupri paling sering
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
kata “Scientific Literacy” adalah Paul de Hart Hurt dari Scientific University
pengaplikasian dan yang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat. Di era 5.0 ini
dimana sains dan juga teknologi yang makin maju dan berkembang bahkan
dalam kehidupan manusia ( Yuliati, 2017). Dan di era 5.0 ini salah satu
yaitu produk, proses ilmiah, dan juga sikap pembelajaran. Sains sebagai
produk mengacu pada organisasi fakta, konsep, prosedur, prinsip, dan hukum
diperoleh dari proses ilmiah atau karya ilmiah. Yang dimaksud dengan sains
sebagai suatu sikap adalah sikap ilmiah menjadi landasan proses ilmiah yang
pendidikan sains abad 21 di berbagai negara, hal ini diperkuat lewat program
20
Literasi sains sendiri adalah Kemampuan menggunakan pengetahuan ilmiah
menelaah, berpikir kritis, dan berinteraksi secara efektif apabila ada suatu
berbagai situasi.
bermanfaat dan membuat siswa beinovasi, dan timbul kepedulian akan alam.
Dan Literasi saian serta dalam keterampilan ilmiah ini harus dilatih dan
dipupuk dari sejak dini, bahkan dalam pembelajaran IPA. Maka dari itu dalam
mampu memahami teknolofi yang ada, sains, berpikir kreatif, kritis (Faudi,
dkk, 2020).
Dalam Literasi Sain terdapat empat bagian yang harus menjadi fokus
lain, yaitu pengetahuan, konteks, kompetensi, dan sikap (Suparya, dkk, 2022).
penemuan baru, konsep baru dari kpengalaman yang pernah dialami sehingga
21
penting apalagi di era yang sudah dalam perkembangan teknologi, yang
rendah. Dan masih banyak masyarakat yang masih belum paham akan literasi
belut yang masih menggunakan alas karet atau menyelam dengan alat yang
yang masih belum paham akan artikel-artikel IPA yang berkaitan dengan
sains ini digunakan dalam pembelajaran bahkan dari anak di bangku SD kelas
1, supaya anak tumbuh dengan pemhaman yang baik akan literasi sain yang
sudah matang. Berikut adalah aspek penilaian yang terdapat pada penilian
Kompetensi Indikator
Menjelaskan masalah Menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai
secara ilmiah Menyusun pertanyaan berdasarkan fokus
masalah
Menafsirkan data secara Menyajikan data menggunakan ragam
ilmiah representasi yang sesuai
Menganalisis informasi dari setiap representasi
Mengomunikasikan Menyimpulkan informasi berdasarkan analisis
22
informasi ilmiah Menjelaskan manfaat pengetahuan ilmiah bagi
masyarakat
Melakukan penyelidikan Mengidentifikasi, menggunakan, dan
ilmiah menghasilkan model dan representasi yang jelas
Mengidentifikasi asumsi, bukti, dan penalaran
dalam bacaan
Merencanakan Menentukan variabel penyelidikan
penyelidikan ilmiah Mengusulkan cara mengeksplorasi secara ilmiah
terhadap pertanyaan yang diberikan
Mengevaluasi Mengevaluasi cara mengeksplorasi secara
penyelidikan ilmiah ilmiah terhadap pertanyaan yang diberikan
Mengevaluasi argumen dan bukti ilmiah dari
beragam tipe sumber
Sumber : (Setiawan, Saputri, 2020)
digunakan harus dilihat dari tujuan yang akan dicapai, keadaan kelas,
belajar.
23
Media pembelajaran adalah suatu bagian yang cukup penting agar
dalam diri siswa. Pendapat tersebut hampir sama dengan pendapat yang
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan dan
24
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan, media pembelajaran
tersebut dapat berbentuk seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan
macam alat dan bahan diantara lainnya adalah radio, televisi, buku,
Maka bisa disimpulkan bahwa media yaitu alat atau sumber belajar
Audio pula bererti suara. Oleh itu, buku audio boleh didefinisikan
sebagai sebuah buku yang diversikan dalam bentuk audio audiobooks dan
25
dengan teks asal daripada buku. Namun begitu, pengolahan kata dengan
karya yang dirakamkan. Baskin dan Harris (1995, p. 372) ada menyatakan
iaitu “first literature was heard, not read”. Oleh itu, hal ini sangat
membaca.
Menurut referensi yang telah ada dan laporan guru, buku audio
26
menguntungkan dalam akurasi membaca. Hal ini disinyalir karena
teks, sebagai partisipan mereka harus mengikuti rekaman kata demi kata
aplikasi. Namun, tidak sedikit pula yang telah menyediakan sesuai dengan
kelompok.
bentuk file audio (MP3) dengan kapasitas muat yang lebih banyak dan
lebih ringan dengan kualitas audio sama dengan yang disimpan dalam
27
bentuk CD. File audio ini dapat disimpan pada hardisk, USB
Pemanfaatan buku audio dalam versi ini dapat digunakan oleh orang
seperti tunanetra
bentuk digital dan dapat diakses. Pemanfaatan audio dalam jenis ini
28
(b) bagian judul bab dalam daftar isi atau istilah indeks
atau menemukan kembali bagian yang telah kita baca atau kita
dengarkan,
29
2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan dari Audiobooks
1) Kelebihan
Pada media Audiobook ini ada kelebihan, manfaat atau dampak positif
kelebihanya dapat menyimak isi buku. Oleh karena itu audiobook ini
30
mengasah kemampuan listening. Media audio adalah media yang ideal
2) Kelemahan
pada layar komputer, tablet, atau telepon seluler saat membaca buku
berikut:
siswa.
pelafalannya.
31
saat pertama kali, seperti bagaimana menggunakan kata dalam
menggunakan frasa.
media, dan strategi yang sesuai dengan karakteristik anak, dan juga
membuat siswa tidak hanya mempelajari materi lalu lupa, tetapi harus
dipahami dengan baik, bahkan masih diingat atau bahkan siswa mampu
mencari leih dalam akan materinya. Dan Salah satu metode yang sesuai
eksperimen ini memiliki tujuan supaya siswa mampu berpikir kritis, dan
32
siswa membuktikan kebenaran dari teori yang dipelajari, dan mampu
signifikan.
dan mental serta emosional siswa yang diharapkan dapat di perkenal kan
33
pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan
rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
sama.
melaporkan percobaan.
34
d. Melatih anak menggunakan logika induktif untuk
dilakukan
kekurangan.
hidup manusia
35
d. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya
eksperimen
teknologi
harus dilakukan supaya tujuan dari pembelajaran bisa tercapai dan juga
36
a.Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan,
maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup
manusia.
eksperimen
37
b. Memberi penejlasan kepada siswa tentang alat-alat serta
siswa
untuk berpikir kritis, kreatif, dam objektif. Dalam pembelajaran IPA diajarkan
dikutip di( Rohaetal Aen, 2020) mengatakan IPA memiki 3 bagian, yaitu ada
proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah. Dan dalam pembelajaran IPA
belajar yang lebih tinggi, harus ada pengenalan untuk memahami konsep. Jadi
siswa harus memahami isi konsep secara baik sehingga pemahaman akan
pelajarannya pun meningkat. Maka dari itu pemahaman akan konsep yang
akan diajarkan adalah dasar yang harus dimiliki siswa, karena jika siswanya
38
sendiri tidak memahami akan konsep secara menyeluruh maka siswa akan
sulit memahami materi pembelajaran secara baik. Dan ada beberapa factor
yang menyebabkan pemahaman akan konsep IPA ini rendah atau kurang baik.
di buku paket IPA, dan catatan siswa yang kurang lengkap. Kedua
lingkungan sehingga siswa bisa memiliki gambaran dengan baik (Ni Kadek
gejala alam maupun fenomena alam yang ada sehingga dapat dipercaya
(Variani dan Gede Agung 2020)
maupun dapat dipahami. Pendapat dari yang
mengatakan bahwa “IPA yang berasal dari kata bahasa inggris yaitu disebut
dengan Science yang memiliki singkatan Natural Science. Kata Natural yang
dapat diartikan juga dengan alamiah atau yang berhubungan dengan alam dan
siswa agar bisa memiliki pengalaman belajar agar siswa bisa memahami
konsep, proses serta membuat peserta didik dapat aktif pada kegiatan
pembelajaran. Yang mana dapat dijelaskan bahwa belajar IPA tidak hanya
tentang pemberian teori dan materi untuk kognitif siswa tetapi juga untuk
39
menyenangkan agar siswa menjadi aktif dan luwes terhadap pengetahuan
yang diberikan.
mencari tahu tentang alam, dalam belajar IPA tidak hanya pemahaman teori
saja namun mencari fakta, konsep serta prinsip. Pada pendapat tersebut
dijelaskan bahwa IPA adalah cara-cara untuk mencari tahu mengenai ilmu
alam yang secara sistematis dan terstruktur. IPA dianggap juga sebagai
berupa fakta, konsep dan prinsip. Ada pula pendapat dari Widiana
(Variani dan Agung 2020)
yang mengatakan bahwa strategi mengajar yang inovatif
diserap dan dipahami siswa dengan baik. Sebagai pendidik hendaknya juga
IPA menjadi lebih optimal sehingga mampu mencapai hasil belajar yang baik,
dan pada akhirnya pembelajaran IPA mampu diserap dan dipahami siswa
dengan baik.
kepribadian dan sifat yang dimiliki seseorang. Sebenarnya karakter ini bukan
bawaan dari lahir, tapi bentukan dari dampak lingkungan. Karakter berasal
dari Bahasa Yunani, character dan charassain yang memiliki arti tajam,
40
mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk Tindakan atau tingkah laku.
Dan karakter merupakan kepribadian yang melekat pada sesorang dan terdiri
dipahami oleh semua calon guru dan juga guru yang sudah terjun di sekolah.
akan karakteristik siswa ini harus diterapkan, agar tujuan Pembelajaran bisa
menurut Janawi pendidik atau guru sangat penting untuk memahami dunia
mengatakan bahwa pada anak yang berumur 7-12 tahun pada teori kognitif
Piaget masuk pada tahap operasional konkret. Dimana pada tahap ini anak
konservasi. Dan pada tahapan ini anak sudah mampu untuk berpikir kritis,
41
tetapi harus juga dibantu oleh pihak lainnya untuk meningkatkannya. Dan
pada tahapan ini sifat egois anak mulai berkurang, dan dalam kecendrungan
Dan pada sekolah dasar, siswa dibagi menjadi dua bagian yaitu siswa
kelas rendah dan kelas tinggi. Dimana siswa pada kelas rendah ini siswa dari
kelas 1-3, dan pada umur 6-9 tahun. Pada siswa kelas tinggi berada di kelas 4-
6 dengan rentang umur 9-13 tahun. Dan pada anak-anak usia sekolah dasar
ini memiliki karakteristik yang sudah tidak sama dengan anak-anak yang
lebih muda. Anak-anak sekolah dasar ini masih senang bermain, senang
Mereka memiliki beberapa sifat khas, yaitu: (1) adanya minat terhadap
kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit. (2) amat realistik, ingin tahu
dan ingin belajar. (3) menjelang akhir masa ini telah ada minat
terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti
menyelesaikan sendiri. (5) pada masa ini anak memandang nilai (angka
rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah. (6) anak pada
42
memungkinkan siswa bisa melibatkan diri secara langsung saat kegiatan
maksimal dan mampu mencapai tujuan. Dan dengan karakteristik anak yang
dalam penelitian ini adalah media audiobook, dimana pemilihan media ini
kelas IV
produk baru dan juga dapat mengembangkan produk yang sudah ada serta dapat
IV media yang akan di kembangkan ini berupa media dengan materi mata
43
Pada penelitian ini model akan dikembangkan dengan menggunakan model
memliki 5 tahap yaitu, yaitu: (1) Analysis (tahap analisis), (2) Design (tahap
evaluation).
44
pendahuluan, isi dan juga penutup. Berikut tahapan dan indicator literasi sains
dalam pembelajaran :
45
No Tahap Langkah Kompetensi Indikator
.
penyelidikan ilmiah pertanyaan yang
diberikan
Mengevaluasi argumen
dan bukti ilmiah dari
beragam tipe sumber
Informasi - -
Sumber : (Setiawan, Saputri, 2020)
C. Penelitian Relevan
46
3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Madiawati Mamat, Tengku Intan
Marlina, Nurhamizah Hashim, Nur Asyirah Hazari, 2021 yang berjudul
“BUKU AUDIO SASTERA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBACAAN
KARYA SASTERA DALAM ERA DIGITAL“. Dari penelitian tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa media audiobook ini harus dikembangakan
karena mampu mengembangkan minat pembaca, dan mampu membuat
Masyarakat tidak memiliki alasan untuk tidak memiliki minat dalam
membaca.
4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fachrurrozia, Nidya Chandra Muji
Utamia, Riska Aldian, 2021 yang berjudul “PENGEMBANGAN BUKU
AUDIO DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MEMBACA
PERMULAAN KELAS I SEKOLAH DASAR” Dari penelitian tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa Media buku audio digital sebagai media
pembelajaran membaca permulaan dapat memotivasi guru untuk
merancang pembelajaran dengan memanfaatkan penggunaan media, bagi
siswa adanya kolaborasi antara cerita, gambar, dan audio menjadi
lebih menyenangkan dan bermakna dalam pembelajaran membaca
permulaan.
5. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cici Oktaviani, Jesi
Alexander Alim , Zariul Antosa , Neni Hermita, 2022 yang berjudul
“PENGEMBANGAN AUDIBLE BOOKS BERBASIS
ETNOMATEMATIKA” Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa media Audible Books yang dikembangkan sebagai media untuk
literasi siswa di sekolah dasar layak dan dapat digunakan dalam
pembelajaran siswa di sekolah dasar terkhusus untuk pembelajaran
matematika.
Penelitian di atas relevan dengan penelitian ini karena ada beberapa kesamaan
variable yang diteliti yaitu sama-sama menggunakan media berupa audiobook
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan perbedaan dengan
penelitian sebelumnya diantaranya: 1) subjek penelitian, 2) mata pelajaran dan 3)
lokasi penelitian. Subjek penelitian sebelumnya adalah masyarakat umum, serta
47
siswa kelas rendah, sedangkan penelitian ini hanya pada peserta didik sekolah
dasar kelas IV SDN Cipinang Besar Selatan 20 Pagi”.
D. Kerangka Berpikir Penelitian
Dengan penggunaan media dalam pembelajaran, peserta didik diharapkan
mempunyai wawasan yang luas dan persepsi yang semakin tajam dan dapat
memahami materi yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir dari
Tabel
Gambar 2.12.1 Kerangka
Kerangka Berpikir
Berpikir Penlitian
Penelitian
48
BAB III
METODE PENELITIAN
Jakarta Timur yang beralamat di Jl. Pancawarga I/16 , Cipinang Besar Selatan,
Kec. Jatinegara, Kota Jakarta Timur Prov. D.K.I. Jakarta. Penelitian dilakukan
dan dilangsungkan dalam kurun waktu mulai bulan Desember 2023 – Januari
2024.
1. Subjek Penelitian
namun dengan fokus materi IPA pada kurikulum merdeka fase B (kelas
3-4 SD), kelas IV bab 4 ” Mengubah Bentuk Energi .”, topik C ”Energi
yang Bergerak”.
2. Objek Penelitian
49
materi IPA pada peserta didik kelas IV SD Negeri Cipinang Besar 20
dan Airlanda dalam (Sugiyono, 2019). Dan menurut (Borg & Gall, 1979)
berfungsi untuk membantu pelakasanaan kerja supaya lebih efektif dan efisien
efektifan produk yang telah ada serta mengembangkan dan menciptkan produk
baru. Bila produk baru telah diuji, maka produk tersebut pada pelaksanaan akan
lebih mudah, lebih cepat, kualitas dan kuantitatis hasilnyapun akan meningkat.
50
(dalam Sri Haryati, 2012) megatakan untuk metode penelitian dasar sering
Brog&Gall, Hoge,et.Al., model, model Hannafin & Peck, Model Criswell, model
ADDIE, model CBI, dan seterusnya ( Gustiani, 2019, hlm 12). Pada penelitian ini
dikembangkan oleh Dick dan Carry pada tahun 1996 untuk merancang sistem
observasi mengenai masalah yang terjadi, dan pada tahap ini bisa dibuat
dan apakah mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Lalu pada tahap
Design ini adalah merancang konsep dan apa saja yang akan ada di dalam produk
yang akan kita kembangkan, petunjuk pelaksanaan produk dengan detil yang
51
Development, dimana di tahap ini dari konsep yang sudah dibuat dijadikan
produk yang jadi dan siap dipakai. Tahap keempat yaitu Implementation pada
tahap ini produk yang sudah jadi dipakai dan untuk mendapat umpan balik yang
didapat dari menanyakan mengenai produk yang sudah dipakai dan sesuai tujuan
dkk, 2021)
“Audio Book” pada mata pelajaran IPAS dalam kurikulum merdeka. Namun
pengembanagn ini berfokus pada materi IPA kelas pada fase b dalam bab 4
dengan materi pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti memilih untuk memakai
52
D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
ADDIE memiliki alur kerja terkait tahap penelitian dan pengembangan (R&D)
yang lebih sistematis dan sederhana sehingga menghasilkan produk yang lebih
efektif. Menurut Branch dalam (Sushiyono, 2017: 38), fase ADDIE merupakan
Setiap tahapan melibatkan evaluasi dan modifikasi terhadap tahapan yang dilalui,
dan produk yang dihasilkan merupakan produk yang valid. Selain itu, model
tatap muka maupun online. Model ADDIE muncul pada tahun 1990an dan
dikembangkan oleh Raiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya adalah sebagai
pembelajaran.
menggunakan model penelitian ADDIE menurut Raiser dan Mollenda (1990); &
1. Analysis
yang dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan analisis dan
53
observasi di siswa dan sekolah mengenai media pembelajaran yang sudah
digital, karakter peserta didik dan tujuan dari pembelajaran untuk peningkatan
literasi sains, maka dicarilah media yang bisa mencapai tujuan yang sudah
ada. dan media yang akan dikemabngkan ini juga dilakukan analisis apakah
dengan media ini mampu untuk mengalami peningkatan dari tujuan yang
sudah ada. Kemudian dilakukan analisis produk yang akan dikembangkan ini
pembelajaran.
2. Design
yang akan dipakai, petunjuk pelaksanaan media yang akan digunakan, apa
saja yang akan dibuat di dalam media yang akan dikembangkan, materi yang
sesuai dengan yang akan digunakan, soal-soal yang akan dipakai, susunan
ofline, campuran). Dan di fase ini juga menentukan metode evaluasi yang
54
Gambar 3.1 Model efektivitas Kirkpatrick
ajar. Penyusunan dan penulisan bahan ajar ini didasarkan pada hasil design
yang sebelumnya sudah dibuat dan disusun. Pada tahap pertama, kedua dan
4. Evaluation
pada tahap ini semua yang telah dibuat diuji coba sesuai dengan kelas yang
sudah dipilih, dan dengan susunan pelaksanaan yang sudah dibuat. Dan pada
tahap uji coba ini dilakukan dua tahap, yaitu ada uji validitas isi oleh ahli isi
55
kelompok besar, dan kelompok guru mata pelajaran yang sama. Hasil uji coba
5. Evaluation
Evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui kekurangan dari media yang sudah
dibuat, dan untuk revisi media yang sudah di uji coba. Berdasarkan
hasil review para ahli dan uji coba lapangan yang sudah dilaksanakan pada
dipergunakan untuk mengolah data berupa masukan, saran dan kritik dari
para ahli dan uji lapangan untuk selanjutnya dilakukan revisi bertahap untuk
diperoleh dari penilaian responden dalam bentuk angka pada angket yang
a) Observasi
dengan cara mendatangi sekolah SDN Cipinang Besar Selatan 20 Pagi. Dan
pembelajaran yang diberikan dan cara mengatasi murid oleh guru dalam
pembelajaran.
56
b) Wawancara
tersusun atau tidak tersusun, dan bisa dilkukan secara daring maupun luring.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara tidak tersusun, dan
tanpa pedoman. Dan pada tahap ini dilakukan secara luring di sekolah SDN
mengenai masalah yang diteliti. Dan dari wawancara ini bisa didapatkan
jawaban dari responden secara rinci. Wawancara ini dilakukan kepada guru, dan
siswa kelas IVA. Pada wawancara tujuannya adalah untuk mengetahui mengenai
dialami oleh siswa dan juga guru. Selain itu juga untuk mengetahui minat dan
cara belajar siswa, dan pendapat siswa mengenai pembelajaran dengan media
57
biasanya digunakan untuk apa? Jika
tidak apakah siswa memiliki alternatif
lain daripada handphone atau laptop?
5. Apakah bapak/ Ibu menyediakan soal
evaluasi untuk mengetahui
perkembangan pembelajaran siswa?
6. Bagaimana usaha Bapak/Ibu untuk
membuat kelas tetap kondusif dalam
proses pembelajaran kelas, dan
mencapai tujuan pembelajaran?
7. Apakah Bapak/Ibu dalam pembelajaran
suka menggunakan media ajar? Jika iya
media apa yang sering digunakan?
8. Pada pembelajaran apakah sering
melakukan kegiatan eksperimen?
9. Apakah Bapak/Ibu memiliki kendala
dalam membuat atau menggunakan
media pembelajaran tersebut?
10. Apakah fasilitas dan sarana prasarana
di sekolah ini memadai untuk
menggunakan media yang bapak buat?
11. Bagaimana respon siswa terhadap
media yang bapak gunakan pada saat
proses pembelajaran di dalam kelas?
12. Bagaimanakah literasi Ipa siswa kelas
4? Apakah mereka mampu memahami
secara menyeluruh baik konsep
maupun materi secara baik?
13. Apakah ada pengaruh media yang
digunakan bapak terhadap hasil belajar
siswa?
58
14. Jika ingin menambahkan media yang
baru, jenis media apa yang bapak ingin
digunakan yang sesuai dengan
karakteristik kelas bapak ibu?
15. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika
dalam pembelajaran IPA menggunakan
media AudioBook, dan didalamnya
sudah ada video youtube untuk
ekseperimen setelah pembelajaran, dan
juga soal Latihan untuk evaluasi
pembelajaran materi?
16. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika
dalam pembelajaran IPA saya
mengembangkan media AudioBook
untuk materi Bab 4 Mengubah Bentuk
Energi Topik A ”Transformasi Bentuk
Energi”.
59
5. Apakah kamu pernah dalam Pelajaran
IPA melakukan eksperimen terkait
materi yang sudah diajarkan?
6. Apakah guru kalian melakukan evaluasi
setelah pembelajaran menggunakan
media?
7. Apakah kamu suka membaca buku atau
lebih suka mendengarkan cerita?
8. Apakah kamu suka menggunakan
handphone atau laptop untuk belajar?
9. Apakah kamu lebih tertarik jika bisa
mengulang belajar dan melakukan
kegiatan ekseperimen selain di sekolah?
10. Jika saya membuat media pembelajaran
yang bisa kamu dengar, baca dan
melakukan percobaan dan ada juga tes
untuk mengetahui pemahaman kamu
dan medianya bisa digunakan dimana
saja, apakah kamu tertarik mau
mencobanya?
c) Angket
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner ini dilakukan oleh
peneliti dengan cara memberikan lembar pertanyaan yang dijawab oleh
responden yaitu pada siswa Dan angket ini dibuat untuk membantu penulis
dalam pembuatan media yang akan dikembangkan untuk membantu
menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa dan guru dalam
pembelajaran IPA Bab “Mengubah Bentuk Energi“ topik A “Transformasi
Bentuk Energi”. Angket digunakan untuk validasi media dengan
memberikan beberapa pertanyaan kepada validator ahli media dan ahli
materi guna untuk mengumpulkan data kelayakan.
60
- Instrumen Ahli Materi
Instrumen ini diberikan untuk ahli materi saat kegiatan
pengembangan media. Berikut validasi ahli materi
A. Instrumen Penelitian
Tabel 3.3Tabel Instrumen Penelitian
Jumlah Butir
No Validator Aspek
Soal
Relevansi atau kecocokan 7
1. Ahli Materi Kebenaran Isi 10
Tampilan 9
2. Ahli Media
Isi 8
Ahli
3. Penggunaan 13
Pembelajaran
Indikator Skor
Aspek
1 2 3 4
Relevansi Materi yang disajikan
atau sesuai dengan tujuan
kecocokan yang ada, dan
karakteristik peserta
didik.
Latihan soal evaluasi
sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Materi yang dibuat
sudah memenuhi
61
indikator
Kelengkapan materi
yang disajikan sesuai
berdasarkan kompetensi
Batasan materi yang
disajikan sesuai dengan
kurikulum merdeka
Penjabaran materi
cukup
Kejelasan penggunaan
bahasa
Kebenara Kejelasan materi
n isi Kebenaran materi
Kebenaran rekaman
suara
Sistematika penyajian
materi
Bobot materi cukup
untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Kesesuaian materi
dengan contoh yang
diberikan
Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
Gambar dan video yang
disajikan mendukung
materi pembelajaran
Gambar dan video yang
digunakan sesuai untuk
memperjelas isi
62
Kuis atau soal yang ada
sesuai dengan
kompetensi dasar
TOTAL
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Tampilan Pemilihan warna dasar
backgound yang
digunakan menarik.
Kombinasi warna media
pada tampilan
background menarik.
Pemilihan komponen di
dalam media yang
digunakan menarik
Gambar atau kompnen
yang digunakan sudah
tepat.
Ukurun text sudah
sesuai.
Tata letak komponen
media sudah menarik.
Kombinasi gambar
dengan materi sudah
tepat
Ukuran gambar yang
digunakan sudah sesuai
63
dengan penempatan
Gambar dan video
dengan penjelasan sudah
tepat dan sesuai
Isi Kejelasan petunjuk
media
Kemenarikan media
Efisiensi komponen
media
Efisiensi teks
Konsistensi penggunaan
bahasa dalam media
Penggunaan font dalam
penulisan media
Kejelasan rekaman isi
suara
TOTAL
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Penggunaan Kesesuaian
Kompetensi inti,
kompetensi dasar dan
indikator
Kejelasan tujuan
pembelajaran
Uraian materi jelas
64
Pemberian video
eksperimen sesuai
dengan materi yang
diajarkan
Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk belajar
sendiri
Gambar dan video
yang digunakan
mendukung materi
jelas
Kesesuaian gambar,
suara video untuk
memperjelas isi
Kesesuaian urutan
materi yang digunakan
Kesesuaian pemilihan
warna background dan
teks
Kesesuaian pemilihan
ukuran dan jenis huruf
Kesesuaian suara dan
isi materi
Kemenarikan tampilan
lipatan gambar yang
disajikan
TOTAL
65
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Semangat belajar saat
menggunakan media.
Siswa tidak bosan saat
pembelajaran
menggunakan media
Siswa senang saat
melakukan eksperimen
pada media
Perintah yang terdapat
pada media mudah
Penerapa
dimengerti
n Media
Tulisan dan rekaman
suara dalam media jelas
Materi yang terdapat
pada media mudah
dipahami
Siswa tertarik belajar
pada saat menggunakan
media
Siswa senang dengan
tampilan dan media
TOTAL
66
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
1 Apakah dalam proses pembelajaran oYa
menggunakan bahan ajar?
oTidak
2. Apakah guru pernah menggunakan media o Ya
selain buku untuk menjadi media
oTidak
pembelajaran?
67
Tabel 3.3 Tabel Angket Siswa
d) Dokumentasi
observasi yang sudah berlalu. Dan bentuk dari dokumennya adalah seperti
gambar, tulisan, foto-foto, atau bahkan terkait perarturan dan kebijakan suatu
instansi. Menurut Sugiono hasil penelitian bisa dikatakan jujur atau fakta bila
guru.
Teknik analisis data dilakukann apabila data telah terkumpul dan harus
segera diolah untuk diketahui tujuan penelitian. Analisis data adalah Upaya kritis
dan peserta didik kelas IVA SDN Cipinang Besar Selatan 20 Pagi. Data yang
diperoleh dari observasi saat implementasi media saran dan masukan dari ahi
media, ahli materi dan ahli pembelajaran dipakai peneliti guna melakukan
68
Analisis data kuantitatif guna untuk menganalisis hasil data yang
sangat sesuai.
P=
∑ x x 100
n
Keterangan :
yang memiliki kriteria lima tingkatan. Adapun skla likert yang digunakan
tanpa revisi
69
2. 61,00% - 80,00% Valid dan layak digunakan namun
besar
dipergunakan
Kesimpulan dari skala likert menjadi tolak ukur kevalidan atau tidak
kurang dari 60% maka media yang dikembangkan dapat dinyakatan tidak
valid dan harus direvisi serta adanya perbaikan. Sebaliknya jika persentase
layak digunakan
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, F., Maylita, F., Hidayah, N., & Junitawati, P. D. (2020). Memahami
Septianti, N., & Afiani, R. (2020). Pentingnya memahami karakteristik siswa sekolah
70
Rohaeni, S. (2020). pengembangan sistem pembelajaran dalam implementasi
Haniyah, L., Bektiarso, S., & Wahyuni, S. (2021). Model Pembelajaran Kooperatif
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.19184/Jpf.V3i1.23239.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.33369/Diadik.V12i1.21390
71
LAMPIRAN
72
menggunakan media yang bapak buat? alat peraga yang disediakan sekolah
11. Bagaimana respon siswa terhadap media Anak-anak sangat antusias dalam pembelajaran dan
yang bapak gunakan pada saat proses semangat dengan media yang saya siapkan. Dan mereka
pembelajaran di dalam kelas? lebih paham jika pembelajaran dikaitkan dengan alam atau
yang bisa dilihat dan dipraktikan siswa.
12. Bagaimanakah literasi Ipa siswa kelas 4? Anak-anak masih kurang dan ada beberapa yang masih
Apakah mereka mampu memahami kesulitan dalam hal teori atau penjelasan. Dan ada juga
secara menyeluruh baik konsep maupun anak di kelas saya yang maish belum bisa lancar membaca.
materi secara baik?
13. Apakah ada pengaruh media yang Ada, yaitu anak lebih memahami materi yang diberikan dan
digunakan bapak terhadap hasil belajar bisa langsung dipraktikan di rumah.
siswa?
14. Jika ingin menambahkan media yang Media yang sesuai dengan zaman, dan juga yang lebih
baru, jenis media apa yang bapak ingin banyak gambar atau animasinya, dan juga bisa diakses
digunakan yang sesuai dengan Dimana saja jadi siswa bisa mempelajari ulang.
karakteristik kelas bapak ibu?
15. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika Saya sangat senang dan tertarik karena saya belum pernah
dalam pembelajaran IPA menggunakan tahu media audiobook secara digital, hanya yang biasa
media AudioBook, dan didalamnya dipakai pada anak kecil. Dan juga siswa bisa mengakses
sudah ada video youtube untuk dimana saja dan mereka bisa mempelajari ulang materi, dan
ekseperimen setelah pembelajaran, dan anak yang belum bisa membaca lancar mereka bisa
juga soal Latihan untuk evaluasi menangkap lebih baik.
pembelajaran materi?
16. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika Saya sangat setuju dan sangat senang karena media ini bisa
dalam pembelajaran IPA saya menjadi salah satau cara untuk meningkatkan pembelajaran
mengembangkan media AudioBook
untuk materi Bab 4 Mengubah Bentuk
Energi Topik A ”Transformasi Bentuk
Energi”.
73
mudah mengerti jika guru menggunakan akan membosankan dan membuat siswa susah fokus.
media pembelajaran?
3. Apa saja media yang pernah digunakan Media yang digunakan siswa adalah buku, papan tulis, dan
oleh guru? alam sekitar
4. Apakah kamu pernah mengalami Pernah mengalami, karena media yang disediakan hanya
kesulitan belajar dengan menggunakan buku dan penjelasan dari guru membuat siswa beberapa kali
media yang disediakan guru? mengalami kesulitan karena terkadang kurang memahami
materi.
5. Apakah kamu pernah dalam Pelajaran Pernah, tetapi tidak sering jika melakukan eksperimen
IPA melakukan eksperimen terkait materi
yang sudah diajarkan?
6. Apakah guru kalian melakukan evaluasi Melakukan tetapi terkadang beda-beda, hanya bertanya,
setelah pembelajaran menggunakan atau memberikan soal cerdas cermat
media?
7. Apakah kamu suka membaca buku atau 2 siswa mengatakan lebih menyukai mendengar cerita, 3
lebih suka mendengarkan cerita? siswa mengatakan menyukai membaca dan mendengar
cerita
8. Apakah kamu suka menggunakan Menggunakan Laptop dan Handphone atau Komputer
handphone atau laptop untuk belajar? hanya di rumah saja, karena kalau di sekolah tidak boleh
membawa handphone.
9. Apakah kamu lebih tertarik jika bisa Siswa mengatakan tertarik jika bisa melakukan eksperimen
mengulang belajar dan melakukan dan pengulangan di rumah, dan siswa mengatakan bahwa
kegiatan ekseperimen selain di sekolah? pengulangan materi di rumah menggunakan handphone
atau komputer
10. Jika saya membuat media pembelajaran Ya, siswa mengatakan teratrik untuk mencoba, dan mereka
yang bisa kamu dengar, baca dan juga mengatakan bahwa media ini lebih memudahkan
melakukan percobaan dan ada juga tes mereka untuk belajar dan juga memahami materi
untuk mengetahui pemahaman kamu dan pembelajaran
medianya bisa digunakan dimana saja,
apakah kamu tertarik mau mencobanya?
74
pelajaran
c. Guru menyampaikan Langkah- ✓
langkah pembelajaran
d. Guru menyiapkan media ✓
e. Guru memilih media dengan tepat ✓
2. Penyajian
a. Guru menyampaikan tujuan ✓
pembelajaran
b. Guru menggunakan media ✓
pembelajaran (LCD, papan tulis,
alat pratikum, gambar, dll)
c. Guru menggunakan metode yang ✓
menarik
d. Guru terampil menggunakan media ✓
e. Terdapat > 50% siswa yang aktif ✓
dalam proses pembelajaran
f. Terdapat > 50% siswa yang merasa ✓
bosan saat mengikuti pembelajaran
dikelas
3. Evaluasi
75
Lampiran 4 Instrumen Angket Ahli Materi
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Relevansi Materi yang disajikan
atau sesuai dengan tujuan
kecocokan yang ada, dan
karakteristik peserta
didik.
Latihan soal evaluasi
sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Materi yang dibuat
sudah memenuhi
indikator
Kelengkapan materi
yang disajikan sesuai
berdasarkan kompetensi
Batasan materi yang
disajikan sesuai dengan
kurikulum merdeka
Penjabaran materi cukup
Kejelasan penggunaan
bahasa
Kebenaran Kejelasan materi
isi Kebenaran materi
Kebenaran rekaman
suara
Sistematika penyajian
materi
Bobot materi cukup
untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Kesesuaian materi
dengan contoh yang
diberikan
Bahasa yang digunakan
76
mudah dipahami
Gambar dan video yang
disajikan mendukung
materi pembelajaran
Gambar dan video yang
digunakan sesuai untuk
memperjelas isi
Kuis atau soal yang ada
sesuai dengan
kompetensi dasar
TOTAL
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Tampilan Pemilihan warna dasar
backgound yang
digunakan menarik.
Kombinasi warna media
pada tampilan
background menarik.
Pemilihan komponen di
dalam media yang
digunakan menarik
Gambar atau kompnen
yang digunakan sudah
tepat.
Ukurun text sudah
sesuai.
Tata letak komponen
media sudah menarik.
Kombinasi gambar
dengan materi sudah
tepat
Ukuran gambar yang
77
digunakan sudah sesuai
dengan penempatan
Gambar dan video
dengan penjelasan sudah
tepat dan sesuai
Isi Kejelasan petunjuk
media
Kemenarikan media
Efisiensi komponen
media
Efisiensi teks
Konsistensi penggunaan
bahasa dalam media
Penggunaan font dalam
penulisan media
Kejelasan rekaman isi
suara
TOTAL
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Penggunaan Kesesuaian Kompetensi
inti, kompetensi dasar
dan indikator
Kejelasan tujuan
pembelajaran
Uraian materi jelas
Pemberian video
eksperimen sesuai
dengan materi yang
diajarkan
Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk belajar
78
sendiri
Gambar dan video yang
digunakan mendukung
materi jelas
Kesesuaian gambar,
suara video untuk
memperjelas isi
Kesesuaian urutan
materi yang digunakan
Kesesuaian pemilihan
warna background dan
teks
Kesesuaian pemilihan
ukuran dan jenis huruf
Kesesuaian suara dan
isi materi
Kemenarikan tampilan
lipatan gambar yang
disajikan
TOTAL
Skor
Aspek Indikator
1 2 3 4
Penerapan Semangat belajar saat
Media menggunakan media.
Siswa tidak bosan saat
pembelajaran
menggunakan media
Siswa senang saat
melakukan eksperimen
pada media
Perintah yang terdapat
pada media mudah
dimengerti
79
Tulisan dan rekaman
suara dalam media jelas
Materi yang terdapat
pada media mudah
dipahami
Siswa tertarik belajar
pada saat menggunakan
media
Siswa senang dengan
tampilan dan media
TOTAL
80
Lampiran 8 Dokumentasi
81
Wawancara Guru
(16 Januari 2024)
82