Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN IPS SD

Dosen Pengampu: Muhammad Iqbal Arrosyad, M.Pd.

Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran IPS

Disusun Oleh:

PGSD 3D

Kelompok 4

Putri Anderika 2101411120

Risky Nabila 2101411121

Tania Nur Ulfiyanti 2101411122

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH BANGKA BELITUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan judul “Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS SD” dapat selesai. Makalah
ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Materi dan Pembelajaran IPS dari Bapak
Muhammad Iqbal Arrosyad, M.Pd. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS di SD.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Muhammad Iqbal


Arrosyad, M.Pd. Yang mengajar mata kuliah Materi dan Pembelajaran IPS. Berkat
tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan materi
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan


banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca agar makalah kedepan nya lebih
baik lagi.

Pangkalanbaru, 25 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................................2

C. Tujuan......................................................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................................3

A. Pengertian Prinsip Pembalajaran.............................................................................................3

B. Pembelajaran IPS di SD.............................................................................................................3

C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS di SD.....................................................................................4

BAB III...................................................................................................................................9

PENUTUP..............................................................................................................................9

A. Kesimpulan...............................................................................................................................9

B. Saran........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

LAMPIRAN.........................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau suatu proses mebgajar dan belajar.
Aktivitas ini merupakan proses komunikasi dua arah, antara pihak guru dan peserta
didik. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1).
Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk
menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya. Pendidikan IPS pada
tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu. Hal ini disesuaikan
dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf
berfikir abstrak
Memperhatikan makna pembelajaran tersebut dapatlah dipahami bahwa
pembelajaran adalah membelajarkan peserta didik dengan menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran dapat disebut berhasil bila dapat mengubah peserta didik
dalam arti luas serta dapat menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk
belajar sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat dalam
proses pembelajaran itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Hal itu dapat
dicapai manakala kesiapan guru untuk dapat mengerti, memahami, dan menghayati
berbagai hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran, termasuk di dalamnya
prinsip-prinsip pembelajaran.
Pengembangan pendidikan IPS tidak hanya diarahkan pada pengembangan
kompetensi yang berkaitan dengan aspek intelektual saja. Keterampilan sosial
menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai kompetensi yang harus

1
dikuasai oleh siswa dalam pendidikan IPS. Keterampilan mencari, memilih,
mengolah dan menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta
keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya merupakan
aspek yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik yang kelak akan menjadi
warga negara dewasa dan berpartisipasi aktif di era global.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian prinsip pembelajaran?


2. Bagaimana pembelajaran IPS di SD?
3. Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran IPS di SD?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui prinsip pembelajaran


2. Untuk mengetahui pembelajaran IPS di SD
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran IPS di SD

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Pembalajaran

Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti “asas (kebenaran yang
menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya) dasar”. Prinsip
merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam
berfikir atau bertindak. Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi
dasar pokok berpikir, berpijak atau bertindak.
Kata pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar yang dilakukan
oleh pihak guru dan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Jadi prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak
dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran
yang dinamis dan terarah.

B. Pembelajaran IPS di SD

Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang dikenal sebagai IPS merupakan


pembelajaran yang menganalisis, dan mempelajari masalah sosial dari berbagai
aktivitas dalam kehidupan sosial. Dalam standar isi IPS diharapkan peserta didik
mampu memunculkan sikap peka terhadap persoalan yang terjadi di lingkungan
masyarakat (Herijanto, 2012). Tujuan dari pembelajaran IPS agar siswa memiliki
kepedulian terhadap lingkungan sosialnya melalui pemahaman terhadap nilai
kebudayaan, selain itu mampu memahami konsep dasar yang dipelajari dari ilmu
sosial, kemudian memahami dari berbagai potensi untuk mengembangkan diri
siswa. Pembelajaran IPS melatih anak didik untuk menghasilkan warga negara
yang mampu untuk Pembelajaran IPS melatih anak didik untuk menghasilkan
warga negara yang mampu untuk memecahkan masalah berdasarkan pemikirannya
serta berdasarkan moral dan nilai yang terbentuk oleh diri-sediri dan lingkungan
sekitarnya. Kompetensi dapat dikatakan mampu pengambilan keputusan saat

3
menyelesaikan persoalan. Peduli yaitu memahami realitas sosial dalam
menjalankan kewajibannya di lingkungan masyarakat (Rahmad, 2016).
Nilai-nilai yang terdapat dalam pembelajaran IPS di SD/MI yaitu antara lain;
nilai
teoritis yakni siswa dibina agar mengembangkan daya pikirnya untuk mempelajari
realitas kehidupannya, selanjutnya nilai praktis yakni siswa dibina agar peserta
didik mampu menghadapi permasalahannya sendiri, kemudian nilai edukasi yakni
bahan ajar yang dipelajari dalam pembelajaran IPS tidak serta merta teori, realitas
sosial dan data saja, melainkan juga mengangkat permasalahan sosial yang terjadi,
melalui pembinaan edukatif tidak terbatas pada pengetahuan saja, namun lebih
mendalam dalam perilaku afektifnya (Siska, 2016). Pada jenjang SD/MI.
pembelajaran IPS memuat berbagai kajian ilmu seperti; sejarah, kebudayaan
(antropologi), ekonomi, hukum, dan letak geografi.

C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS di SD

Pembelajaran adalah proses berfikir, karena pengetahuan itu tidak datang dari
luar, tetapi dibentuk oleh pribadi itu sendiri dalam struktur kognitifnya. Karena itu,
mengajar adalah suatu aktivitas yang memungkinkan siswa-siswi dapat
membangun sendiri pengetahuannya.
Prinsip-prinsip dalam pembelajaran IPS SD dalam kegiatannya lebih identic
dengan kegiatan demonstrasi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Integrated
Integrated identik dengan integrasi atau keterpaduan, dalam pembelajaran
IPS dilakukan berdasarkan topik yang terkait, misalnya kegiatan ekonomi
penduduk dalam hal ini ditinjau dari pesebaran dan kondisi fisis-geografis yang
tercangkup dalam disiplin geografi.
2. Interaksi

Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai naluri untuk berinteraksi


dengan sesamanya. Sejak dilahirkan dan sepanjang hidupnya manusia selalu
melakukan interaksi, yang di dalamnya interaksi itu semakin lama semkain

4
bertambah sejalan dengan semakin luasnya pergaulan dan bertambahnya usia
seseorang.

Interaksi merupakan hubungan timbal-balik antara individu dengan


individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Timbulnya
interaksi disebabkan oleh dorongan saling membutuhkan dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, baik itu kepuasan, ingin diperhatikan, dan ingin
mendapat kasih sayang.

Manusia sebagai makhluk sosial ingin hidup berkelompok, konsekuensinya


saling membutuhkan, manusia sebagai anggota masyarakat (kelompok) selalu
bekerja sama dalam melakukan pekerjaan, memecahkan masalah sosial, dan
untuk memenuhi kebutuhan hidup Bersama.

3. Kesinambungan dan Perubahan

Manusia di dalam kehidupan masyarakat terikat dengan adat dan tradisi


dalam masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke genarasi berikutnya.
Sejalan dengan perkembangan zaman bisa saja peraturan ini berubah, tetapi
adat tradisi itu diteruskan secara bekesinambungan. Misalnya, kesinambungan
kehidupan suatu masyarakat terjadi karena lembaga perkawinan. Dengan
perkawinan menyebabkan manusia dilahirkan. Setelah dilahirkan kemudian
bertumbuh dan mendewasa, kemudian menikah. Demikan seterusnya,
berkembang secara berkesinambungan.

Individu, kelompok, dan masyarakat seiring dengan berjalanya waktu serta


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semua mengalami perubahan.
Tidak ada individu, kelompok, dan masyarakat berhenti berproses. Misalnya,
apabila kebudayaan suatu masyarakat dalam perjalanan waktu berubah, baik
besar maupun kecil, kelompok dan masyarakatpun akan mengalami perubahan
sosial biasanya terjadi disebabkan oleh politik, ekonomi, ataupun kemajuan
teknologi dengan skala perubahan relatif berbeda-beda tiap masyarakat.

4. Kooperatif

5
Pembelajaran kooperatif atau yang dikenal dengan pembelajaran
kelompok. Tetapi pembelajaran ini tidak hanya belajar atau kerja kelompok
biasa, dalam pembelajaran kooperatif terdapat tugas yang bersifat kooperatif,
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan
yang bersifat independensi efektif di antara anggota kelompok (Sugandi,
2002).
Menurut Sanjaya (2007) pembelajaran kooperatif memiliki empat
prinsip dasar sebagai berikut:
a) Prinsip Ketergantungan Positif (positif interpendence).
b) Tanggung jawab Perseorangan (indivisual accountability).
c) Interaksi Tatap Muka (face to face promotion interaction).
d) Partisipasi dan Komunikasi (participation communication).
5. Kontekstual
Prinsip dasar pembelajaran kontekstual, harus memperhatikan beberapa
hal dalam penerapannya, di antaranya:
Menekan pentingnya pemecahan masalah atau problem. Mengakui
perlunya pembeljaran dilakukan dalam berbagai konteks seperti rumah,
masyarakat, dam tempat kerja. Mengontrol dan mengarahkan pembelajaran
siswa-siswi, agar dapat belajar sendiri dan mandiri. Bermuara pada keragaman
konteks kehidupan siswa-siswi yang berbeda-beda. Mendorong siswa-siswi
belajar dari sesama teman dan belajar Bersama. Menggunakan penilaian
autentik (authentic assessment)
6. Problem Solving
Pembelajaran berbasis problem adalah melibatkan siswa-siswi meneliti
informasi yang spesifik untuk sampai pada kesimpulan yang belum ditetapkan
sebelumnya.
Dalam pendekatan berbasis problem peserta diminta untuk:
a) Menarik pengetahuan dari satu wilayah disiplin ilmu tertentu.
b) Menggunakan pengetahuannya sendiri secara tepat.
c) Menerapkan pengetahuan ini dalam serangkaian tantangan.
d) Mereaksi secara tepat terhadap problem yang muncul.

6
e) Mencapai solusi yang telah dipertimbangkan dengan berdasar kepada
alasan yang dibenarkan
7. Inkuiri
Inkuiri diartikan sebagai pertanyaan, penyelidikan, penelitian, atau
pengungkapan, suatu persoalan dalam mencari jawaban atas suatu persoalan.
Tujuan inkuiri adalah merangsang kemauan dan kemampuan bertanya,
menyelidiki, meneliti, untuk mengembangkan berfikir kritis dalam mencari
alternatif pemecahan dalam suatu masalah ata persoalan.
Model ini mengajarkan siswa-siswi untuk bekerja dalam kelompok untuk
menginvestigasi topik-topik yang kompleks. Maksudnya kemampuan untuk
mengikuti dan menyelesaikan tugas dalam lingkungan kelompok adalah
penting. Anak yang berpartisipasi dalam kegiatan pemecahan masalah dalam
kelompok akan memiliki keterampilan sosial yang diperlukan untuk
menedekati berbagai mata pelajaran dengan cara produktif.
8. Keterampilan Sosial
Pengembangan keterampilan lebih menuju pada ranah psikomotorik.
Keterampilan merupakan acuan dalam melaksanakan segala kegiatan. Untuk
dapat melaksanakan komunikasi dengan pihak lain, tiap orang dituntut
keterampilan berhubungan atau melakuakn pendekatan, keterampilan bertutur
kata dengan baik dan benar guna menambah dan memperkaya pengetahuan
salah satunya dalam membina konsep. Maka dari itu prinsipnya adalah dalam
melakukan segala hal dibutuhkan keterampilan.
Pelaksanaan jenis-jenis keterampilan di anataranya:
a) Keterampilan motorik (motor skill)
Kemampuan ini memanfaatkan kemampuan tangan, kaki, pendengaran,
penglihatan, dan penciuman. Biasanya yang menggunakan keterampilan
motorik adalah pekerja kasar dan atlit. Dalam mengembangkan
keterampilan ini dibutuhkan latihan yang teratur.
b) Keterampilan intelektual
Keterampilan yang menggunakan akal, pikiran, dan penalaran. Seperti,
keterampilan menanggapi suatu masalah (krisis), kecepatan mencari

7
alternatif pemecahan masalah, mengambil keputusan. Keterampilan ini
melatih sumber masalah sosial sehari-hari.
Keterampilan sosial adalah jenis keterampilan yang meliputi
keteramapilan bekerja sama, gotong royang, tolong menolong, dan
sebagainya. Keterampilan ini merupakan jenis keterampilan dalam
melakukan kegiatan sebagai makhluk sosial untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan masyarakat. Pada pembelajaran IPS, pengembangan
keterampilan sosial ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan bakti sosial,
yang tidak hanya mengasah kemampuan psikomotorik tetapi
pengemabnagan perasaan (afektif) dan pikiran (kognitif). Contoh
pekerjaanya, membersihkan selokan di sekolah.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan pendidikan IPS tidak hanya diarahkan pada pengembangan


kompetensi yang berkaitan dengan aspek intelektual saja. Keterampilan sosial
menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa dalam pendidikan IPS. Keterampilan mencari, memilih,
mengolah dan menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta
keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya merupakan
aspek yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik
Pembelajaran IPS melatih anak didik untuk menghasilkan warga negara yang
mampu untuk Pembelajaran IPS melatih anak didik untuk menghasilkan warga
negara yang mampu untuk memecahkan masalah berdasarkan pemikirannya serta
berdasarkan moral dan nilai yang terbentuk oleh diri sendiri dan lingkungan
sekitarnya.
Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS MI dalam kegiatan pembelajaran IPS MI
lebih identik dengan kegiatan demonstrasi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut : 1. Integrated (terpadu), 2. Interaksi, 3. Kesinambungan dan perubahan, 4.
Kooperatif, 5. Konstekstual, 6. Problem solving, 7. Inkuiri, 8. Keterampilan sosial.

B. Saran

Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan


Sekolah Dasar (SD), dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat
perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa
dapat belajar melalau media cetak, media elektronika, maupun secara langsung
melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah masyarakat. Dengan pelajaran IPS,

9
diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara
rasional dan bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah social yang
dihadapi dalam kehidupannya.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1.

(https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/43920/uu-no-20-tahun-2003)

Cikusin Yaqub. 2016. Prinsip-Prinsip dasar Pembelajaran IPS MI, Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Repositiry.

Sagala Syaiful. Konsep dan makna Pembelajaran. Alfabeta. 2009. Bandung.

Amirah Al May Azizah. 2021. Analisis Pembelajaran IPS di SD/MI dalam Kurikulum
2013. Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education, 5(1), 1-14.

Herijanto, B. 2012. Pengembangan CD Interaktif Pembelajaran IPS. Materi Bencana


Alam. Journal Of Education Social Studies, 1(1), 8-12.

Rahmad. 2016. Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Sekolah Dasar.
Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 2(1), 67-78.

Siska, Y. 2016. Konsep Dasar untuk SD/MI. Yogyakarta: Garudhawaca.

10
LAMPIRAN

1. Penanya: Fanika Yuliana (2101411150)


Mengapa prinsip pembelajaran inkuiri menjadi prinsip yang penting diterapkan
dalam proses pembelajaran di SD ?

Penjawab: Risky Nabila


Inkuiri adalah prinsip yang mengarahkan siswa untuk bertanya, menyelidiki,
penelitian atau pengungkapan. Penting atau tidaknya tergantung pada guru itu
sendiri dan kondisi kelas yang terjadi... Tetapi pada prinsip ini guru dapat
mengarahkan siswa agar dapat melakukan observasi dan memecahkan persoalan
yang ada sehingga dapat melatih berfikir kritis siswa.

2. Penanya : Rosmawati (2101411133)


apakah ada faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan prinsip
pembelajaran di SD, dan apa yang terjadi apabila guru tidak memahami prinsip ips
di SD?

Penjawab : Tania Nur Ulfiyanti


Hambatannya dalam menerapkan prinsip adalah pada diri guru itu sendiri dengan
melihat kondisi pembelajaran yang terjadi apakah prinsip itu tepat diterapkan
dalam pembelajaran yang diinginkan. Jika tidak tepat maka guru harus mengambil
tindakan untuk berhenti atau melanjutkan dengan resiko yang harus dihadapi.
Dan jika guru tidak memiliki prinsip dalam melaksanakan pembelajaran
kemungkinan besar pembelajaran tidak memiliki pegangan yang kuat sehingga
akan terhambat dalam pembelajaran.

11
3. Penanya : Marwia Sukina (2101411116)
mengapa kita harus memberikan konsep atau prinsip dasar IPS pada peserta didik
terutama pada kelas rendah?

Penjawab : Putri Anderika dan Tania Nur Ulfiyanti


Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala penyimpangan yang terjadi di masyarakat, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun orang lain
Pengajaran IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah
karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda.
Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai
oleh lingkungan mereka tersebut.

12

Anda mungkin juga menyukai