Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR PSIKOLOLOGI PENDIDIKAN

OLEH :

NAMA : Danil Prinyanto


NIM : 22376MAT0081
PRODI : Matematika

DOSEN PENGAMPU :
Irwan Sekri, Sip.,S.Pd.,M.Ling

SEKOLAH TINGGI KEGURUANG DAN ILMU PENDIDIKAN


PELITA NUSANTARA BUTON
2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya

sampai saat ini, sehingga penulis dapat menyusun tugas rutin I ini dan dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Saya mengucapkan banyak terima kasih

kepada Ibu Roida S.M. Sirumpea, M.Pd yang telah memberikan tugas yang

sangat bermanfaat kepada mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan.

Dan harapan saya semoga makalah tugas rutin I ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Saya juga menyadari bahwa dalam penyajian tugas ini masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik untuk
membangun kesempurnaan tugas ini.

7 Oktober 2023

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia setiap saat berkembang seiring umurnya yang mengalami
peningkatan. Hal itu di sebabkan karena manusia mengalami proses belajar
dengan melihat dan mempelajari apa yang ada di lingkungannya. Proses belajar
terjadi di banyak tempat dan yang umum kita ketahui adalah di sekolah-sekolah
dan universitas. Seseorang yang belajar di sekolah dapat dikatakan sebagai orang
yang mendapatkan pendidikan. Pendidikan menjadi dasar dalam membentuk
manusia yang berkualitas dengan tolak ukur : peningkatan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, spritualitas, dan keterampilan hidup. Bahkan dalam
realisasinya orang di anggap berpendidikan jika ia mendapatkan pendidikan sejak
TK, SD, SMP, SMA/SMK bahkan hingga di Perguruan Tinggi (S1,S2 dan S3).
Karena dalam pendidikan seseorang diharapkan mampu mengalami peningkatan
dengan membaiknya derajat kesejahteraan, menurunnya kemiskinan ,dan sebagai
peluang untuk mengembangkan diri di masa depan.
Pendidikan melibatkan 2 pelaku utama, yaitu peserta didik dan pendidik.
Peran seorang pendidik salah satunya adalah memberikan informasi atau
pengetahuan. Seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu
membuat seseorang belajar, karena mendidik berarti membantu peserta didik
secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu terbentuknya karakter (The
End of Education is Character). Maka dari itu seorang pendidik harus memiliki
pengetahuan yang luas tentang cara belajar yang efektif dalam melakukan proses
pembelajaran, salah satunya dengan memahami ilmu Psikologi Pendidikan.
Psikologi pendidikan memberi pemahaman tentang anak sebagai pelajar,
bagaimana anak belajar, bagaimana guru memotivasi anak belajar dan bagaimana
guru mengevaluasi hasil belajar. Tujuan Psikologi Pendidikan adalah untuk
memahami dan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran. Sehingga dapat
disimpulkan dengan memahami Psikologi Pendidikan pendidik akan memahami
perannya yang sesungguhnya yaitu membuat peserta didik mau dan tahu
bagaimana cara belajar.
Dalam Tugas Rutin I ini akan di bahas tetang Konsep Psikologi
Pendidikan yang terdiri dari : Definisi Psikologi Pendidikan menurut ahli, Sejarah
Psikologi Pendidikan, Teori Psikologi Pendidikan, Ruang Lingkup Psikologi
Pendidikan, dan Manfaat Psikologi Pendidikan dimana materi tersebut berguna
sebagai penguatan dalam pemahaman Konsep Psikologi Pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Psikologi Pendidikan?
2. Bagaimankah Sejarah Psikologi Pendidikan?
3. Bagaimanakah Konsep dalam Psikologi Pendidikan?
4. Apa saja Teori-teori Psikologi Pendidikan?
5. Apa saja Ruang Lingkup dalam Psikologi Pendidikan?
6. Apa Manfaat mempelajari Psikologi Pendidikan?

C. Tujuan

Dalam penyusunan Tugas Rutin ini, penulis berharap dapat memberikan


manfaat baik bagi penulis sendiri maupun pembaca dan masyarakat luas
mengenai materi Konsep Psikologi ini.

Adapun tujuan penyusunan Tugas Rutin adalah, bagi Penulis makalah ini
dibuat agar penulis lebih memahami materi Konsep Psikologi. Bagi pembaca
dan masyarakat luas, makalah ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Konsep Psikologi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI
a. Definisi Psikolgi
1. Etimologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche (psukhe) yang maknanya
“berdarah panas” yang berarti : Hidup, jiwa, hantu. Dan logos yang berarti
ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.

2. Kamus besar Bahasa Indonesia 1991


Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.

3. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik
yang dapat dilihat secara langsung maupun yang yang tidak dapat dilihat
secara langsung.

4. Darkir (1993)
Psikologi membahas tingkah laku manusia dan hubungannya dengan
lingkungan

5. Muhibbin Syah (2001)


Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam
hubungannya dengan lingkungan.

6. Baller dan Charles (1968, The Psychology of Human Growth and


Development)
Psikologi mengkaji tingkah laku manusia dengan menggunakan data dan
prinsip yang telah dihimpunkan dengan teliti.
Maka dapat disimpulkan bahwa Psikologi adalah suatu ilmu yang
membahas tentang perilaku manusia yang disebabkan oleh hubungan interaksi
antara dirinya dan lingkungan

b. Definisi Pendidikan
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)
Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan

2. Poerbakawatja dan Harahap dalam Mhibbin Syah (2001)


Pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untu
meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk
bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya.

3. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntunan segala kekuatan kodrat yang ada pada anak2, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

4. Menurut TAP MPR NO. V/MPR/1973


Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah.

5. Menurut UU RI No. 2 Tahun 2003


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Maka disimpulkan bahwa Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan
untuk memperoleh ilmu pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku
berdasarkan tuntunan, pengajaran dan pelatihan dengan metode tertentu sebagai
implementasi kecerdasan pemikiran.

c. Definisi Psikologi Pendidikan


1. Wherington (1978)
Psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

2. Sumadi Suryabrata (1984)


Psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik
dalam situasi pendidikan.

3. Elliot dkk. (1999)


Psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk
mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan
yang muncul dalam dunia pendidikan.

4. Woolfolk (2007)
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada
proses belajar dan pembelajaran; menerapkan metode dan teori psikologi dan
menjadikannya menjadi teori secara berkesesuaian.

5. Santrok (2007)
Psikologi Pendidikan adalah cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada
pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan
pendidikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Psikologi Pendidikan adalah ilmu


yang mempelajari tentang karakteristik individu dalam perkembangannya untuk
mengembangkan pengetahuan dan metode untuk mempelajari proses belajar
mengajar pada situasi keseharian yang sesuai dengan tingkat usia dalam
lingkungan pendidikan.

B. KONSEP PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Pada hakikatnya Pendidikan adalah proses pembentukan peserta didik. Agar
pembentukan tersebut efektif dan berhasil maka pendidik harus memiliki
kualifikasi atau kecakapan dalam Psikologi Pendidikan. Psikologi Pendidikan
pada dasarnya merupakan sub-disiplin psikologi yang menyelidiki masalah-
masalah psikologis dalam pendidikan yang kemudian di rumuskan dalam bentuk
konsep, teori dan metode sebagai solusi dari masalah-masalah tersebut.
Psikologi Pendidikan juga menjelaskan karakteristik atau pola pembelajaran
yang di sesuaikan berdasarkan usia (perkembangan kognitifnya). Jika usia peserta
didik masih 5 tahun, maka metode pembelajarannya belajar sambil bermain begitu
juga jika sudah berusia remaja maka dapat di terapakan metode diskusi kelompok.
Sehingga dengan mempelajari Psikologi Pendidikan Pendidik akan menyadari dan
memahami bahwa peran ia sesungguhnya adalah membuat peserta didik mau dan
tahu bagaimana cara belajar. Bukan dengan memberikan informasi sebanyak
mungkin, melainkan membuat peserta didik menyukai kegiatan mencari informasi
sebanyak mungkin.

C. TEORI PSIKOLOGI PENDIDIKAN


1. Teori Behavioristik
Teori ini menjelaskan tentang pengamatan perubahan tentang tingkah laku
yang di pengaruhi peristiwa di sekitar. Teori ini berpandangan bahwa
belajar terjadi karena operant conditionin, yaitu jika seseorang belajar
dengan baik maka ia akan mendapat hadiah dan hal itu akan meningkatkan
kualitas belajarnya.

2. Teori Kognitif (Bruner)


Teori ini mengutamakan bagaimana cara mengembangkan fungsi kognitif
individu sehingga belajar menjadi maksimal. Fungsi kognitif penting
karena dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik dalam proses
pendidikan dan sebagai tolak ukur mensukseskan proses pembelajaran.

Beberapa prinsip belajar kognitif yang penting (Roger) , yaitu :


a. Manusia memiliki keinginan alamiah dalam belajar, memiliki rasa
ingin tahu alamiah terhadap dirinya, dan keinginan yang mendalam untuk
mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru.
b. Belajar akan lebih cepat dan bermakna jika bahan yang dipelajari siswa
relevan dengan kebutuhan siswa.
c. Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif dari belajar secara pasif dan
orang belajar lebih banayak bila belajar atas pengarahan sendiri.
d. Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar.
e. Belajar atas prakarsa sendiri dengan melibatkan keseluruhan pribadi,
pikiran dan perasaan akan lebih baik dan tahan lama.
f. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat
ditingkatkan dengan evaluasi diri sendiri dan evaluasi dari orang lain tidak
begitu penting

3. Teori Belajar Humanisme (Carl R. Roger)


Teori ini mengutamakan keterlibatan individual peserta didik secara
keseluruhan, sebab belajar tidak akan berlangsung jika tidak ada
keterlibatan emosional peserta didik. Teori ini menjelaskan bahwa
seseorang dapat memilih apa yang ingin dipelajari, mengusahakan dan
menilai proses pembelajarannya sendiri, sehingga di perlukan motivasi
dari peserta didik itu sendiri.

D. SEJARAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN


1. DEMOCRITUS
(Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh, Democritus menulis tentang
manfaat - manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh lingkungan rumah pada
keberhasilan belajar individu) (Watson, 1961)
2. PLATO & ARISTOTELES
Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles berdikusi tentang topik-
topik psikologi pendidikan :
a. Jenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan-perbedaan
peserta didik;
b. Latihan-latihan jasmani dan pengembanganketerampilan psikomotor
c. Bentuk-bentuk karakter yang baik;
d. Kemungkinan-kemungkinan dan keterbatasan-keterbatasan pendidikan
moral;
e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada perkembangan individu;
f. Peranan guru;
g. Relasi antara guru dengan siswa;
h. Alat-alat dan metoda mengajar;
i. Jenis-jenis aktivitas belajar;
j. Prinsip-prinsip belajar;
k. Afeksi dan belajar;
l. Belajar terlepas dari guru

3. JOHAN AMOS COMENIUS (1592-1671, Seorang ahli pendidikan dari


Cekho.)
a. Anak jangan dianggap sebagai miniatur orang dewasa;
b. .Pembelajaran hendaknya dapat menarik perhatian anak, lakukanlah
dengan menggunakan alat peraga sehingga anak dapat mengamati,
mengalami, dan menyelidiki.

4. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778, seorang pemikir dari Perancis).


a. “Segala-galanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta, segala-
galanya memburuk dalam tangan manusia.
b. Campur tangan orang tua/orang dewasa thd. Perkembangan anak dapat
menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati.
c. Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang
kejiwaan peserta didik.
5. J.P. PESTALOZZI (1746 – 1872, seorang pendidik dari Swiss)
a. Ia berusaha meningkatkan pendidikan di masyarakat dengan cara
mengutamakan pendidikan bagi anak-anak.
b. Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak disesuaikan dgn
perkembangan jiwa anak.
c. Ia menyarankan agar proses pembelajaran didasarkan pada pengalaman,
dimulai dari yang paling mudah meningkat ke yang lebih sulit, sulit, dan
seterusnya.

6. FRIDRICH FROBEL (1782 – 1852, seorang pendidik dari Jerman)


a. Ia mendirikan Kinder Garten (taman kanak-kanak).
b. Menurut Frobel, taman kanak-kanak merupa-kan tempat bagi anak-anak
untuk bermain, bernyanyi, melatih daya cipta, dan menger-jakan pekerjaan
tangan secara bersama.

7. WILIAM JAMES (1842-1910)


Pada tahun 1890, Wiliam James menerbitkan bukunya yang pertama
berjudul “Principles of Psychology”. Kemudian ia memberikan kuliah yang
bertajuk “talk to teacher”. Dalam diskusinya ia membahas mengenai aplikasi
psikologi mendidik anak. Ia menekankan pentingnya memperlajari proses
belajar mengajar dikelas untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ia
merekomendasikan mengajar pada titik yang lebih tinggi diatas pengetahuan
dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran anak.

7. E.L THORNDIKE dan DEWEY


Mereka mengemukakan bahawa anak adalah pembelajar aktif, pendidikan
untuk semua anak, penekanannya pada anak terhadap adaptasi lingkungannya
dan cita-cita demokratis agar semua anak mendapatkan pendidikan yang baik.
Menjelang akhir abad ke-20 banyak ahli psikologi pendidikan kembali
menekankan pada aspek kognitif dalam proses belajar seperti yang pernah
didukung oleh james dan deewey pada awal abad ke-20 baik pendekatan
kognitif maupun behavioral masih menjadi bagian dari psikologi pendidikan
sampai sekarang.

E. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam
proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam
psikologi pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses
belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Sehingga objek utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah
masalah belajar dan pembelajaran

Soemanto (2006:9) dalam pengamatannya tentang buku psikologi


pendidikan, menyatakan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah:
a. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan
b. Pentingnya psikologi pendidikan
c. Hereditas
d. Lingkungan fisiologis
e. Pertumbuhan dan perkembangan
f. Sifat dan hakikat kejiwaan manusia
g. Proses-proses tingkah laku
h. Hakikat dan ruang lingkup belajar
i. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
j. Prinsip-prinsip dan teori-teori belajar
k. Tekhnik-tekhnik pengukuran dan evaluasi
l. Statistik dasar
m. Kesehatan mental
n. Pendidikan watak
o. Apabila psikologi pendidikan dalam metodologi pengajaran modern

Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan


psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
1. Pokok bahasan mengenai “Belajar” yang meliputi teori-teori, prinsip-
prinsip dan ciri khas prilaku belajar siswa dan sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar” yakni tahaban perbuatan dan
peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, suasana dan keadaan lingkugan
baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan
belajar siswa.

F. MANFAAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan bagi Pendidik :
1. Peka terhadap perilaku dan kebutuhan manusia untuk belajar
2. Mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada diri peserta didik
3. Mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan oleh peserta didik dalam
proses belajar mengajar
4. Mengembangkan diri sendiri untuk menjadi manusia pembelajar dan dapat
membagi ilmunya pada orang lain secara profesional
5. Mengetahui teknik-teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi
belajar anak didik
6. Mampu menganalisis kekurangan dan kelebihan dalam metode belajar
mengajar baik terhadap diri sendiri maupun orang lain serta berupaya
untuk terus memperbaikinya

Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan bagi Siswa Didik :


1. Meningkatkan kemauan dan niat utk mencari dan mendapatkan ilmu.
2. Mengenali naluri dan potensi belajar
3. Mengembangkan diri mjd manusia pembelajar
4. Bertekad utk meningkatkan harkat dirinya lebih baik dibandingkan dengan
generasi sebelumnya.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam proses mengajar Pendidik di tuntut memiliki pengetahuan
mengenai materi yang di ajarkan dan beberapa metode dalam penyampaian agar
materi yang di sampaikan mudah untuk di pahami peserta didik. Oleh karena itu,
penguasaan terhadap ilmu Psikologi Pendidikan merupakan suatu tuntutan
terhadap orang yang bergelut dalam dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian
pendidik. Sebab seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu
membuat orang belajar dan kualitas seorang pendidik memberi pengaruh terhadap
peningkatan kompetensi peserta didik.
Ada beberapa teori dalam psikologi pendidikan yaitu: Teori Behaviorisme,
Teori Kognitifisme, Teori Humanisme dan Teori Konstruktivisme. Sedangkan
Ruang Lingkup dalam Psikologi Pendidikan dapat di lihat dalam proses
pendidikan yaitu bagaimana tingkah laku peserta didik terhadap proses belajar dan
tingkah laku pendidik dalam pembelajaran. Sehingga di simpulkan masalah
belajar dan pembelajaran yang menjadi objek utama.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5264044/1-konsep-konsep-dasar-psikologi-pendidikan
https://www.academia.edu/8750386/RUANG_LINGKUP_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN
https://www .staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.
Hiryanto,M.Si./pengertian psikologi pendidikan.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/1971021919
98021NANDANG_BUDIMAN/PSIKOLOGI_PENDIDIKAN_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

Anda mungkin juga menyukai