Disusun oleh:
Anes Safitri
NPM : 2213021105
UNIVERSITAS LAMPUNG
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas rahmat Allah SWT. Berkat rahmat serta karunia-Nya
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah dengan
judul landasan kependidikan terkait psikologi Pendidikan, filosofi Pendidikan, dan landasan
sosiologis.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Landasan Kependidikan Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd. serta kepada bapak ibu saya yang
selalu memberi semangat dan teman teman yang mendukung penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan yang pembaca temukan
dalam makalah ini. Penilis juga berharap untuk pembaca memberikan kritik dan sarannya
agar penulis bisa memperbaiki. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita dan menjadi salah
satu ilmu pengetahuan bagi kita karena tanpa pengetahuan manusia akan sulit maju.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Landasan Pendidikan.............................................................................................2
2.2 Fungsi dan Tujuan.....................................................................................................................2
2.3 Landasan Psikologis dalam ilmu pendidikan……………………………………………………………………………3
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
3.1Kesimpulan...............................................................................................................................11
LAMPIRAN DAN DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang umum dilakukan dalam kehidupan
manusia. Proses Pendidikan ini melibatkan manusia dengan manusia yang lain tidak mungkin
terlepas dari unsur manusia itu sendiri. Pendidikan diberikan untuk mengembangkan tidak
hanya untuk diri sendiri tetapi untuk manusia lain.
Dengan demikian, selain proses Pendidikan bersifat umum, pendidikan juga merupakan
proses komunikasi yang mengandung nilai nilai dan keterampilan baik formal maupun
informal dari satu generasi ke generasi lainnya. Sebagai bagian dari proses pendidikan itu
sendiri para pendidik seharusnya diwajibkan untuk memperkokoh landasan pendidikan yang
diikutinya. Pendidik yang baik adalah pendidik dapat mentransformasikan kemampuan atau
kompetensi yang dimilikinya, karena pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam
proses perkembangan anak didiknya.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Landasan Psikologis pendidikan merupakan salah satu landasan penting dalam praktik
pendidikan karena keberhasilan pendidik dalam melaksanakan tugasnya sangat dipengaruhi
oleh pemahamannya terhadap anak didiknya. Untuk alasan ini, pendidik perlu mengetahui
apa yang harus dilakukan dengan murid, murid, dan lingkungan pada berbagai tahap
perkembangan, dari bayi hingga orang dewasa. Perubahan tersebut merupakan gejala
psikologis. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidik harus mampu memahami perubahan-
perubahan yang terjadi pada individu, baik dalam perkembangannya maupun
pertumbuhannya. Selain itu, pendidik perlu memahami dasar-dasar pendidikan dari sudut
pandang psikologis.
Psikologi dengan demikian merupakan salah satu fondasi utama pendidikan. Ada satu
kesatuan antara psikologi dan pedagogi yang sulit dipisahkan. Subjek dan objek pendidikan
adalah manusia, dan psikologi mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia. Dengan cara ini
keduanya menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Dalam proses dan pelaksanaan kegiatan pendidikan, peran psikologi menjadi sangat mutlak.
Analisis psikologis membantu pendidik untuk memahami struktur dan aktivitas psikologis
siswa sehingga mereka dapat melakukan kegiatan pendidikan yang efektif.
Penelitian psikologi pendidikan telah menghasilkan berbagai teori yang mendasari sistem
pembelajaran. Kita tahu bahwa teori belajar ada banyak, seperti teori pengkondisian klasik,
koneksionisme, pengkondisian operan, gestalt, teori daya, teori kognitif, dan teori belajar
lainnya. Selain kontroversi yang menyertai kelemahan masing-masing teori tersebut, teori-
teori tersebut sebenarnya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap proses
pembelajaran.
3
Selain itu, penelitian psikologi pendidikan juga telah menghasilkan seperangkat prinsip yang
mendasari kegiatan pembelajaran.Nasution (Daeng Sudirwo, 2002) menyajikan 13 prinsip
belajar. yaitu:
tujuan memiliki
1) Tujuan harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidup, tidak dipaksakan
oleh orang lain.
2) Manusia harus berusaha dengan tekun untuk menanggung berbagai kesulitan dan
mencapai tujuannya yang berharga.
4) Selain tujuan utama yang ingin dicapai, hasil sekunder juga tercapai.
7) Orang belajar secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi secara emosional,
sosial, etis, dan sebagainya.
9) Belajar membutuhkan wawasan. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar
bukan hanya tentang menghafal fakta secara lisan.
10) Selain tujuan belajar yang sebenarnya, tujuan lain sering dikejar.
11) Belajar lebih berhasil ketika usaha membuahkan hasil yang menyenangkan.
13) Belajar hanya mungkin jika ada kemauan dan keinginan untuk belajar.
Evaluasi pendidikan merupakan aspek penting dari pendidikan untuk menentukan seberapa
baik hasil pendidikan dicapai. Melalui penelitian psikologi, kita dapat memahami
perkembangan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar tertentu.
Selain itu, penelitian di bidang psikologi telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mengukur potensi setiap siswa, terutama setelah berkembangnya berbagai tes psikologi untuk
4
mengukur tingkat kecerdasan, bakat, dan sifat kepribadian lainnya dari seorang individu. .
Kita tahu bahwa tes psikologi masih banyak digunakan untuk mengukur potensi seseorang,
seperti tes pluripotensi (MAT), tes bakat diferensial (DAT), EPPS, dan alat ukur lainnya.
Memahami kecerdasan, bakat, minat, dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran
psikologis penting dalam upaya membentuk proses pendidikan individu sedemikian rupa
sehingga dapat dicapai pengembangan pribadi yang optimal.
Asumsi awal dalam kaitannya dengan pendidikan dapat berasal dari berbagai sumber dan
dapat berasal dari agama, filsafat, ilmu pengetahuan, hukum, atau hukum. Berdasarkan
sumbernya, 4.444 jenis pendidikan dasar dapat diidentifikasi dan dikelompokkan sebagai
berikut:
Fondasi Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis Pendidikan adalah asumsi yang diturunkan
dari filosofi yang menjadi dasar Pendidikan, Ada berbagai aliran filsafat seperti idealisme,
realisme, pragmatisme dan pancasila.
Peran landasan filosofis pendidikan adalah memberikan pedoman tentang apa dan bagaimana
pendidikan harus dilaksanakan. Mustadi (2015) menyatakan bahwa kebutuhan guru yang
berkualitas dan profesional sebagai pendidik sangat penting. Terkait dengan hal ini adalah
tugas dan tugas setelah menyelesaikan studi, yaitu sebagai guru sekolah dasar kejuruan.
Karakter didasarkan pada aksioma pendidikan sebagai metafisika, epistemologi, dan
penelitian filosofis pendidikan. Oleh karena itu, diketahui ada landasan filosofis untuk
pendidikan idealis, landasan filosofis untuk pendidikan pragmatis, dan seterusnya. Contoh:
Pendukung Realisme, antara lain, berpendapat bahwa "pengetahuan sejati orang diperoleh
melalui pengalaman Doria." Implikasinya adalah kaum realis lebih menyukai metode
pengajaran, Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan
melalui pengalaman langsung (misalnya observasi, magang, dll) atau pengalaman tidak
langsung (misalnya dengan membaca laporan penelitian).
Ada sudut pandang filosofis yang mendasari filosofi pendidikan, dan itu harus menjadi
"kacamata" yang dikenakan selama pelaksanaan dan pelaksanaan tugas. Oleh karena itu harus
dibentuk tidak hanya untuk mempelajari filsafat, sejarah, teori, psikologi, sosiologi,
antropologi, dll pendidikan, tetapi juga untuk mengintegrasikan konsep, prinsip dan
5
pendekatan ke dalam kerangka konseptual pendidikan. Dengan demikian, landasan filosofis
pendidikan harus tercermin dalam semua keputusan dan tindakan untuk memenuhi tugas guru
baik yang memimpin maupun tidak, dan dalam pendekatan lain, semua keputusan dan
perilaku guru yang terlibat harus bersifat mendidik.
Akhirnya, sebagai guru kejuruan, seorang guru harus mencapai status persiapan dan
mengandalkan serangkaian asumsi filosofis. Asumsi filosofis pada hakikatnya adalah
penjelasan konsep-konsep yang lebih relevan daripada landasan ilmiah pendidikan dan ilmu
pendidikan.
Sosiologi sebagai ilmu memiliki bidang penyelidikan, perspektif, metode, dan struktur
pengetahuan yang berbeda. Objek penelitian saya adalah perilaku orang dan kelompok.
Perspektifnya mengambil pandangan ilmiah pada masyarakat, budaya dan sifat individu.
Struktur pengetahuan saat ini terdiri dari konsep dan prinsip yang berkaitan dengan
kehidupan kelompok sosial, budaya dan pengembangan individu. Untuk semua keunikan
sosiologi pendidikan.
2. Sosiologi Pendidikan sebagai Dasar untuk Menentukan Tujuan Pendidikan Konsepsi kedua
dari psikologi pendidikan terbukti dalam kontribusi sosiolog untuk tujuan atau sasaran
pendidikan. Sebagai ilmu umum, sosiologi pendidikan memiliki tiga fungsi utama yang harus
dilakukan. Yang pertama adalah fungsi eksplanatori untuk menjelaskan atau memahami
6
fenomena yang sedang dibahas. Deskripsi mulai dari konsep, generalisasi empiris hingga
deskripsi dan keteraturan yang kuat, data dan informasi tentang hasil penelitian lapangan saat
ini, baik dari lingkungan kita sendiri maupun dari orang lain, dan informasi tentang masalah
dan tantangan yang muncul. Informasi yang lengkap dan akurat memungkinkan komunikator
memperoleh pemahaman dan wawasan yang cukup untuk menafsirkan secara akurat
fenomena yang terjadi.
Studi sosiologi pendidikan menekankan implikasi dan konsekuensi sosial pendidikan dan
mempertimbangkan masalah pendidikan dari perspektif seluruh bidang sosial budaya, politik
dan ekonomi masyarakat. Jika psikologi pendidikan mempertimbangkan manifestasi
pendidikan dalam konteks perilaku dan perkembangan individu, maka sosiologi pendidikan
tidak diragukan lagi adalah manifestasi pendidikan sebagai bagian dari struktur sosial
masyarakat. Dilihat dari cakupan survei, sosiologi pendidikan termasuk dalam ilmu-ilmu
sosial, khususnya sosiologi dan ilmu-ilmu pendidikan, yang biasanya juga termasuk dalam
kelompok ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial saat ini meliputi: 4.444 ilmu ekonomi, hukum,
pendidikan, psikologi, antropologi, dan sosiologi. Dari ini menjadi jelas bahwa posisi
sosiologi dan pedagogi dapat dikenali dengan jelas. Luasnya sosiologi berperan dalam
pembentukan karakter. Jadi, dalam hal ini, kita melihat apa peran sosiologi dalam pendidikan.
Perlu diketahui terlebih dahulu ilmu yang mendasari ilmu pendidikan. Menurut Vaizey, dua
7
ilmu utama yang mendasari ilmu pendidikan: psikologi dan sosiologi. Psikologi telah
memperluas pengetahuan tentang proses pendidikan dengan membedakan antara hasil yang
dicapai, diukur dengan penyelesaian tugas, dan kompetensi sebagai kekuatan potensial yang
ada. Penelitian sangat luas, tetapi mungkin kontribusi terbesar sosiolog terhadap garis
keturunan pengetahuan dan kebijaksanaan adalah pendidikan.
Kedua ilmu di atas sama-sama merupakan ilmu yang memegang peranan penting dalam
pendidikan. Namun, pembahasan ini hanya akan fokus pada sosiologi dan
jurusannya. Sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari hubungan antar manusia, atau
antara individu dengan manusia sebagai anggota masyarakat.
Di sisi lain, menurut Munib3, pendidikan tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial. Ini .
Hal ini karena bidang sosiologi dan pendidikan saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
Bidang sosiologi yang berkaitan langsung dengan pendidikan dapat dibagi menjadi dua
bidang. (1) pendidikan dan masyarakat; Dari perspektif masyarakat secara keseluruhan,
pendidikan berperan dalam melestarikan budaya. Budaya mengacu pada nilai-nilai
kepercayaan, norma-norma yang diwarisi dari generasi , dan generasi yang terus berubah. (2)
Pendidikan dan perubahan sosial. Sekolah dan masyarakat saling mempengaruhi dalam
banyak hal. Beberapa dari perubahan tersebut adalah:
a.Perubahan teknologi
Dari sudut pandang sekolah, perubahan teknologi memiliki tiga implikasi penting. Dampak
teknologi di sekolah terutama melalui penggunaan media untuk pembelajaran, komunikasi,
transformasi dan revolusi bioteknologi. SM Perubahan Demografi Perubahan yang terjadi
dalam kaitannya dengan ukuran, distribusi dan komposisi penduduk. Dampak terhadap
pendidikan meliputi:
pengembangan kebijakan
pendidikan, pembatasan ketat pada siswa baru, pertumbuhan penduduk dan disproporsi
lembaga pendidikan, urbanisasi dan pinggiran kota.
8
c. Perubahan kebijakan social
Dua perubahan besar telah terjadi dalam struktur pemerintahan dan dalam masyarakat
Asumsi-asumsi di atas tentang peran sosiologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori
sosiologis. Teori-teori sosiologi ini juga digunakan atau diterapkan dalam bidang pendidikan
sosiologi, dan juga digunakan oleh masyarakat dan pemerintah.
9
10
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
11
LAMPIRAN DAN DAFTAR PUSTAKA
https://journal.unnes.ac.id
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam ,Vol. 3, No. 1, 2020
https://jurnal.stitalamin.ac.id
12