Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Nama Mahasiswa : Efti Nur Ahyani


NPM : 2213021114
Kelas/Angkatan : B/2022
Jurusan/Prodi : PMIPA/Pendidikan Matematika
Mata Kuliah : Dasar-Dasar IPA
Dosen Pengampu : Andrian Saputra,S.Pd.,M.Sc.
Pertemuan Ke- :2

 Pengalaman Belajar :

Pada kesempatan kali ini membahas tentang stoikiometri 2

1. Penentuan Rumus Empiris

Untuk menentukan rumus empiris dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

1. Mencari massa (presentase) tiap unsur penyusun sebuah senyawa.


2. Mengubah massa menjadi mol
3. Perbandingan mol paling sederhana dari tiap unsur merupakan rumus empiris

2. Penentuan Rumus Molekul

Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan perbandingan sebenarnya dari jumlah
atom yang membentuk molekul dan senyawa. Jadi, rumus molekul ini menyatakan
susunan yang sebenarnya dari molekul zat.
Rumus molekul ini digolongkan menjadi dua, yaitu rumus molekul unsur dan rumus
molekul senyawa.

3. Reaksi Kimia dan Persamaan Kimia

Persamaan reaksi kimia merupakan gambaran zat-zat yang terlibat dalam suatu proses
reaksi kimia. Pada kimia atau perubahan kimia terdapat zat awal yang berubah menjad zat
baru. Zat awal ini bisa disebut juga sebagai reaktan (pereaksi), sedangkan zat baru disebut
dengan produk (hasil reaksi).

Tiga langkah dalam persamaan kimia:


• Menuliskan reaksi kimia
• Menuliskan wujudnya
• Tulis koefisien reaksinya
4. Jumlah Reaktan dan Produk

Koefisien - koefisien dalam suatu persamaan reaksi menyajikan angka rasio antara mol
zat-zat yang bereaksi dengan mol zat-zat yang terbentuk.

• Pada reaksi; jumlah mol satu zat secara stoikiometri ekuivalen dengan jumlah
mol zat lainnya.

misal pada reaksi


CH, (g) + 50, (9) 3CO, (g) + 4 H₂O (g)
maka satu mol C₂H, ekuivalen dengan 5 mol O2, 3 mol CO2 dan 4 mol H₂O

5. Pereaksi Pembatas dan Hasil Reaksi

Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang terdapat dalam jumlah yang relatif terkecil
(dalam hubungan stoikiometrisnya). Pereaksi pembatas akan habis bereaksi, sedangkan
pereaksi pereaksi yang lain akan meninggalkan sisa.

Bila zat-zat direaksikan akan ada dua kemungkinan, yaitu:


1. Semua pereaksi tepat habis bereaksi (perbandingan mol awal = perbandingan
koefisien)
2. Salah satu pereaksi habis dan pereaksi lain bersisa (perbandingan mol awal ≠
perbandingan koefisien)

Pereaksi yang habis bereaksi


• Membatasi hasil reaksi
• Pereaksi pembatas (PP)

Fungsi pereaksi pembatas

Pereaksi pembatas ditentukan untuk menjadi acuan dalam menentukan jumlah zat yang
bereaksi lainnya atau jumlah zat yang dihasilkan.

Cara menentukan pereaksi pembatas

Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas ditentukan dengan cara membagi


semua mol zat reaktan dengan koefisien masing-masing reaktan, sehingga
diperoleh suatu bilangan, dimana bilangan hasil pembagian yang lebih kecil
merupakan zat reaktan yang bertindak sebagai pereaksi pembatas.
Hasil Reaksi

Hasil Teoritis yaitu jumlah produk yang akan terbentuk jika seluruh pereaksi
pembatas terpakai pada reaksi.

Hasil Sebenarnya merupakan jumlah produk sebenarnya yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai