Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karenadengan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentangmateri Kimia Dasar ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusundalam rangka
memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Kimia Dasar.
Pada kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu selama penyusunan makalah ini terutama untuk Dosen Praja Ningsih Maretna,S.Pd
Pembimbing Mata Kuliah Kimia Dasar,orang tua saya yang selalu memberikan dukungan serta teman-
temanyang telah membantu.
Dengan penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang takretak, maka makalah ini pun tidak luput
dari segala kekurangan.Segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnnyamemperbaiki,
menyempurnakan dan mengembangkan makalahini sangat saya harapkan.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaatbagi kita pada umumnya dan bagi saya
khususnya.

Teluk Belitung, 22 September 2023

Penyusun

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling
sederhana dan paling dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno
menganggap air adalah salath satu dari empat unsur penysun segala sesuatu
(disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil daria air adalah molekul air.
Molekul adalah partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul dalam segelas
air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi ini.
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur. Stoikiometri
membahas tentang hubungan massa antarunsur dalam suatu senyawa (stoikiometri
senyawa) dan antarzat dalam suatu reaksi (stoikiometri reaksi).
Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent
Lavoisier (1743 – 1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi
perubahan massa (hukum kekekalan massa). Selanjutnya Joseph Louis Proust (1754
– 1826) menemukan bahwa unsur- unsur membentuk senyawa dalam perbandingan
tertentu (hukum perbandingan tetap). Selanjutnya dalam rangka menyusun teori
atomnya, John Dalton menemukan hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut
hukum kelipatan perbandingan. Ketiga hukum tersebut merupakan dasar teori kimia
yang pertama, yaitu teori atom oleh John Dalton sekitar tahun 1803 yaitu setiap
materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri
dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu. Maka penetapan rumus
kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay Lussacdan Avogadro. Oleh karena
itu Dasar dari semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan tentang massa atom
dan massa molekul. stoikiometri akan dimulai dengan membahas upaya para ahli
dalam penentuan massa atom dan massa molekul.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep mol ?
2. Apa pengertian Kemolaran ?
3. Apa itu Rumus Kimia ?
4. Apa yang dimaksud dengan Perhitungan Kimia ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep mol
2. Untuk Mengetahui Kemolaran
3. Untuk Mengetahui Rumus Kimia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Mol

Dalam kimia serat sekali kaitannya dengan konsep mol. Hampir semua persoalan kimia
menggunakan konsep mol. Jika mungkin dalam matematika bisa ditemukan satuan meter,
kilometer, dll atau dalam fisika ditemukan satuan joule, m/s, dll. Maka pada kimia ditemukan
satuan mol.

Mol (n) adalah satuan pengukuran pada Sistem Satuan Internasional (SI) untuk jumlah
zat. Satuan mol didefinisikan sebagai jumlah zat kimia mengandung jumlah partikel
representatif, misalnya pada atom, molekul, ion, elektron, ataupun foton. Jumlah mol ini setara
dengan jumlah 12 gram karbon-12 (12C).

1. Konsep Mol pada Ar dan Mr

Mol (n) dirumuskan dengan:

atau

Dalam 1 mol zat terdapat 6,02×1023 partikel, dengan demikian dirumuskan:

Keterangan:
n : mol
6,02×1023 : bilangan Avogadro
Mr : massa molekul relatif
Ar : massa atom relative
3

2. Konsep Mol pada STP (Standard Temperature and Pressure)

Pada kondisi standar dimana suhu 0oC dan tekanan 1 atm, maka disebutlah pada keadaan
STP (Standard Temperature and Pressure). Pada keadaan STP, 1 mol gas setara dengan 22,4
Liter. Maka:

Untuk mengetahui jumlah mol suatu molekul, maka bisa menggunakan rumus:

3. Konsep Mol pada Gas Ideal

Pada kondisi gas ideal, maka didapat rumus:

Dengan demikian, maka untuk mencari mol didapatkan rumus:

Keterangan:
P : tekanan (atm)
V : volume (liter)
n : mol
R : tetapan gas ideal 0,08205 atm.L/mol.K
T : suhu (kelvin)

4. Konsep Mol pada Suhu dan Tekanan Sama

Pada kondisi suhu dan tekanan sama, maka mol dapat menggunakan rumus:

Keterangan:
P : tekanan (atm) n : mol
V : volume (liter) R : tetapan gas ideal 0,08205 atm.L/mol.K
T : suhu (kelvin)
4

5. Konsep Mol pada Suhu dan Tekanan Sama

Pada kondisi suhu dan tekanan sama, maka mol dapat menggunakan rumus:

6. Konsep Mol pada Perbandingan Koefisien

Pada suatu reaksi kimia, maka akan muncul perbandingan koefisien. Pada konsep reaksi:

Maka terdapat perbandingan koefisien A:B:C = 2:3:5. Konsep mol dihubungkan:

Hubungan antara mol dengan koefisien dirumuskan dengan:

7. Konsep Mol pada Molaritas

Molaritas (M) adalah banyaknya mol zat dalam 1 Liter larutan. Molaritas bisa juga
disebut dengan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu larutan pada 1 Liter larutan.
Hubungan antara Molaritas dengan konsep mol sebagai berikut:

Keterangan:

M : molaritas (mol/L) V** : volume larutan (mL)


n : jumlah mol (mol) Mr : massa molekul relatif (gram/mol)
V* : volume larutan (L) massa : massa (gram)

8. Konsep mol pada molalitas

Molalitas (m) adalah ukuran konsentrasi dari suatu zat terlarut pada dalam satuan larutan
dengan sejumlah massa tertentu dalam pelarut. Molalitas bisa disebut juga banyaknya zat yang
terdapat dalam suatu larutan pada 1 Kg larutan.

Hubungan antara molalitas dengan konsep mol sebagai berikut:

Keterangan:
m : molalitas (mol/Kg) P** : volume larutan (gram)
n : jumlah mol (mol) Mr : massa molekul relatif (gram/mol)
P* : volume larutan (Kg) massa : massa (gram)
B. Pengertian Kemolaran

Kemolaran adalah banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan dan dinotasikan dengan
huruf M. Harga kemolaran bisa ditentukan dengan menghitung mol zat terlarut dengan volume
larutan. Volume larutan adalah volume zat terlarut dan pelarut setelah bercampur.Satuan ini
banyak digunakan dalam stoikiometri untuk menghitung zat terlarut.

Contoh Soal Menghitung Kemolaran Larutan

1. Hitung kemolaran glukosa, jika 17,1 gram sukrosa (C12H22O11) dilarutkan dalam air sehingga
volume larutan mejadi 500 ml.

Pembahasan

Diketahui:
Massa sukrosa = 17,1
Mr C12H22O11= 342
volume = 500 ml = 0,5 l

Ditanya: Kemolaran (M)…?

Jawab:
n = gram/Mr
n = 17,1/342
n = 0,05 mol

Kemolaran (M) = n/v


M = n/v
M = 0,05/0,5
M = 0,1 M

2. Berapa jumlah mol soda kue (NaHCO3) yang diperlukan untuk membuat 150 ml larutan
NaHCO3 0,35 M?

Pembahasan

Diketahui:
v = 150 ml
M = 0,35 M

Ditanya: n…?

Jawab:

Dalam NaHCO30,35 M berarti 1 liter larutan = -/+ 0,35 mol NaHCO3

n = v/1000 x M
n = 150/1000 x 0,35 mol
n = 0,0525 mol

Jadi jumlah mol NaHCO3 yang dibutuhkan untuk membuat 50 ml larutan NaHCO3 0,35 M yaitu
0,0525 mol.
C. Rumus Kimia

1. Pengertian Rumus Molekul dan Rumus Empiris

Jadi rumus molekul adalah rumus yang menjelaskan mengenai jumlah atom pada tiap
unsur di dalam suatu senyawa. Rumus molekul ini yang biasa digunakan sebagai lambang
di suatu senyawa.

Sementara itu, rumus empiris adalah rumus yang menjelaskan mengenai


perbandingan atom paling sederhana di dalam suatu senyawa.

a. Menentukan Rumus Molekul


Rumus molekul pada dasarnya memiliki jumlah atom kelipatan dari rumus empiris.
Meskipun memang ada beberapa senyawa yang rumus molekul dan empirisnya sama.
Persamaan yang digunakan untuk menuliskan rumus molekul adalah:
Mr rumus empiris x n = Mr rumus molekul

Keterangan:
N : kelipatan rumus empiris terhadap rumus molekul.

b. Menentukan Rumus Empiris

Setidaknya ada dua langkah yang diterapkan untuk menentukan rumus empiris, yaitu:
 Menggunakan rumus molekul.
Maksudnya adalah dengan cara menyederhanakan jumlah dari atom
penyusun rumus molekul supaya menghasilkan bilangan bulat yang paling kecil.
 Menggunakan perbandingan mol
Penggunaan perbandingan mol unsur penyusun senyawa dapat dilakukan
dengan syarat massanya harus diketahui lebih dulu.

D. Perhitungan Kimia

Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam
reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Tak
hanya itu, stoikiometri juga diartikan sebagai perhitungan kimia yang menyangkut hubungan
kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.

Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri apabila reaktan dalam
reaksi habis seluruhnya.
8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah kita bisa mengetahui dan mampu menjelaskan
masalah-masalah Stoikiometri ataupun contoh-contohnya. Selain itu makalah ini juga
membantu mahasiwa memahami tentang

a. konsep mol

b. Kemolaran

c. Rumus kimia, dan

d. Perhitungan kimia
9

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/atuulll/bab-i-28932099

https://amru.id/konsep-mol-dan-stoikiometri/

https://www.pelajaran.co.id/pengertian-dan-cara-menghitung-kemolaran-kemolalan-dan-kenormalan-larutan/

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/stoikiometri-adalah/

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/stoikiometri-larutan-pengerian-rumus-macam-macam-reaksi-reaksi-
dan-contoh-soal#:~:text=Dalam%20ilmu%20kimia%2C%20stoikiometri%20adalah,zat%20yang%20terlibat
%20dalam%20reaksi

Anda mungkin juga menyukai