Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karenadengan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentangmateri Kimia Dasar ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusundalam rangka
memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Kimia Dasar.
Pada kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu selama penyusunan makalah ini terutama untuk Dosen Praja Ningsih Maretna,S.Pd
Pembimbing Mata Kuliah Kimia Dasar,orang tua saya yang selalu memberikan dukungan serta teman-
temanyang telah membantu.
Dengan penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang takretak, maka makalah ini pun tidak luput
dari segala kekurangan.Segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnnyamemperbaiki,
menyempurnakan dan mengembangkan makalahini sangat saya harapkan.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaatbagi kita pada umumnya dan bagi saya
khususnya.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling
sederhana dan paling dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno
menganggap air adalah salath satu dari empat unsur penysun segala sesuatu
(disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil daria air adalah molekul air.
Molekul adalah partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul dalam segelas
air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi ini.
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur. Stoikiometri
membahas tentang hubungan massa antarunsur dalam suatu senyawa (stoikiometri
senyawa) dan antarzat dalam suatu reaksi (stoikiometri reaksi).
Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent
Lavoisier (1743 – 1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi
perubahan massa (hukum kekekalan massa). Selanjutnya Joseph Louis Proust (1754
– 1826) menemukan bahwa unsur- unsur membentuk senyawa dalam perbandingan
tertentu (hukum perbandingan tetap). Selanjutnya dalam rangka menyusun teori
atomnya, John Dalton menemukan hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut
hukum kelipatan perbandingan. Ketiga hukum tersebut merupakan dasar teori kimia
yang pertama, yaitu teori atom oleh John Dalton sekitar tahun 1803 yaitu setiap
materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri
dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu. Maka penetapan rumus
kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay Lussacdan Avogadro. Oleh karena
itu Dasar dari semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan tentang massa atom
dan massa molekul. stoikiometri akan dimulai dengan membahas upaya para ahli
dalam penentuan massa atom dan massa molekul.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep mol ?
2. Apa pengertian Kemolaran ?
3. Apa itu Rumus Kimia ?
4. Apa yang dimaksud dengan Perhitungan Kimia ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep mol
2. Untuk Mengetahui Kemolaran
3. Untuk Mengetahui Rumus Kimia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Mol
Dalam kimia serat sekali kaitannya dengan konsep mol. Hampir semua persoalan kimia
menggunakan konsep mol. Jika mungkin dalam matematika bisa ditemukan satuan meter,
kilometer, dll atau dalam fisika ditemukan satuan joule, m/s, dll. Maka pada kimia ditemukan
satuan mol.
Mol (n) adalah satuan pengukuran pada Sistem Satuan Internasional (SI) untuk jumlah
zat. Satuan mol didefinisikan sebagai jumlah zat kimia mengandung jumlah partikel
representatif, misalnya pada atom, molekul, ion, elektron, ataupun foton. Jumlah mol ini setara
dengan jumlah 12 gram karbon-12 (12C).
atau
Keterangan:
n : mol
6,02×1023 : bilangan Avogadro
Mr : massa molekul relatif
Ar : massa atom relative
3
Pada kondisi standar dimana suhu 0oC dan tekanan 1 atm, maka disebutlah pada keadaan
STP (Standard Temperature and Pressure). Pada keadaan STP, 1 mol gas setara dengan 22,4
Liter. Maka:
Untuk mengetahui jumlah mol suatu molekul, maka bisa menggunakan rumus:
Keterangan:
P : tekanan (atm)
V : volume (liter)
n : mol
R : tetapan gas ideal 0,08205 atm.L/mol.K
T : suhu (kelvin)
Pada kondisi suhu dan tekanan sama, maka mol dapat menggunakan rumus:
Keterangan:
P : tekanan (atm) n : mol
V : volume (liter) R : tetapan gas ideal 0,08205 atm.L/mol.K
T : suhu (kelvin)
4
Pada kondisi suhu dan tekanan sama, maka mol dapat menggunakan rumus:
Pada suatu reaksi kimia, maka akan muncul perbandingan koefisien. Pada konsep reaksi:
Molaritas (M) adalah banyaknya mol zat dalam 1 Liter larutan. Molaritas bisa juga
disebut dengan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu larutan pada 1 Liter larutan.
Hubungan antara Molaritas dengan konsep mol sebagai berikut:
Keterangan:
Molalitas (m) adalah ukuran konsentrasi dari suatu zat terlarut pada dalam satuan larutan
dengan sejumlah massa tertentu dalam pelarut. Molalitas bisa disebut juga banyaknya zat yang
terdapat dalam suatu larutan pada 1 Kg larutan.
Keterangan:
m : molalitas (mol/Kg) P** : volume larutan (gram)
n : jumlah mol (mol) Mr : massa molekul relatif (gram/mol)
P* : volume larutan (Kg) massa : massa (gram)
B. Pengertian Kemolaran
Kemolaran adalah banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan dan dinotasikan dengan
huruf M. Harga kemolaran bisa ditentukan dengan menghitung mol zat terlarut dengan volume
larutan. Volume larutan adalah volume zat terlarut dan pelarut setelah bercampur.Satuan ini
banyak digunakan dalam stoikiometri untuk menghitung zat terlarut.
1. Hitung kemolaran glukosa, jika 17,1 gram sukrosa (C12H22O11) dilarutkan dalam air sehingga
volume larutan mejadi 500 ml.
Pembahasan
Diketahui:
Massa sukrosa = 17,1
Mr C12H22O11= 342
volume = 500 ml = 0,5 l
Jawab:
n = gram/Mr
n = 17,1/342
n = 0,05 mol
2. Berapa jumlah mol soda kue (NaHCO3) yang diperlukan untuk membuat 150 ml larutan
NaHCO3 0,35 M?
Pembahasan
Diketahui:
v = 150 ml
M = 0,35 M
Ditanya: n…?
Jawab:
n = v/1000 x M
n = 150/1000 x 0,35 mol
n = 0,0525 mol
Jadi jumlah mol NaHCO3 yang dibutuhkan untuk membuat 50 ml larutan NaHCO3 0,35 M yaitu
0,0525 mol.
C. Rumus Kimia
Jadi rumus molekul adalah rumus yang menjelaskan mengenai jumlah atom pada tiap
unsur di dalam suatu senyawa. Rumus molekul ini yang biasa digunakan sebagai lambang
di suatu senyawa.
Keterangan:
N : kelipatan rumus empiris terhadap rumus molekul.
Setidaknya ada dua langkah yang diterapkan untuk menentukan rumus empiris, yaitu:
Menggunakan rumus molekul.
Maksudnya adalah dengan cara menyederhanakan jumlah dari atom
penyusun rumus molekul supaya menghasilkan bilangan bulat yang paling kecil.
Menggunakan perbandingan mol
Penggunaan perbandingan mol unsur penyusun senyawa dapat dilakukan
dengan syarat massanya harus diketahui lebih dulu.
D. Perhitungan Kimia
Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam
reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Tak
hanya itu, stoikiometri juga diartikan sebagai perhitungan kimia yang menyangkut hubungan
kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.
Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri apabila reaktan dalam
reaksi habis seluruhnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah kita bisa mengetahui dan mampu menjelaskan
masalah-masalah Stoikiometri ataupun contoh-contohnya. Selain itu makalah ini juga
membantu mahasiwa memahami tentang
a. konsep mol
b. Kemolaran
d. Perhitungan kimia
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/atuulll/bab-i-28932099
https://amru.id/konsep-mol-dan-stoikiometri/
https://www.pelajaran.co.id/pengertian-dan-cara-menghitung-kemolaran-kemolalan-dan-kenormalan-larutan/
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/stoikiometri-adalah/
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/stoikiometri-larutan-pengerian-rumus-macam-macam-reaksi-reaksi-
dan-contoh-soal#:~:text=Dalam%20ilmu%20kimia%2C%20stoikiometri%20adalah,zat%20yang%20terlibat
%20dalam%20reaksi