Anda di halaman 1dari 5

Topik

8
Konsep Mol Leo S.S

A. Mol, Massa Molar, dan Volume Molar

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan istilah tertentu untuk menyatakan jumlah. Sebagai contoh,
istilah sepasang menyatakan jumlah sebanyak 2; satu lusin setara dengan 12; dan satu rim sama dengan 500.
Masing-masing istilah tersebut merupakan satuan dalam pengukuran kuantitas (jumlah) dan hanya sesuai pada
benda tertentu. Misalnya, kita tidak pernah membeli satu rim sepatu maupun satu pasang kertas. Demikian halnya
dalam ilmu kimia. Ketika para ilmuwan membicarakan tentang atom dan molekul, dibutuhkan satuan yang sesuai

dan dapat digunakan untuk ukuran atom dan molekul yang sangat kecil. Satuan ini disebut mol.

Kata mol mewakili suatu bilangan yaitu 6,022 x 1023, yang umumnya dikenal sebagai bilangan

Avogadro. Bilangan Avogadro merupakan bilangan tertentu untuk atom dan molekul. Oleh

sebab itu, mol berhubungan dengan dunia mikroskopis atom dan molekul. Mol juga

berhubungan dengan dunia makroskopis yaitu massa dan volume.

Massa Molar (Mm)

Massa satu mol zat dinamakan massa molar. Besarnya massa molar zat adalah massa

atom/molekul relatif zat yang dnyatakan dalam satuan gram per mol.

Massa molar = Ar atau Mr zat (gr.mol-1)

Hubungan mol dengan massa secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂
Massa molar =
𝑴𝒐𝒍

Massa = mol × massa molar (Ar/Mr)

Volume Molar (Vm)

Volume satu mol zat dalam wujud gas dinamakan volume molar.
Topik

8
Konsep Mol Leo S.S

Avogadro dalam percobaannya mendapat kesimpulan bahwa dalam 1 L gas oksigen pada

suhu 0oC dan tekanan 1 atm memiliki massa 1,4286 gr. Hasil percobaan Avogadro tentang

volume molar gas oksigen sbb:

𝟏,𝟒𝟐𝟖𝟔
1 L gas O2 = mol
𝟑𝟐
𝟏
1 L gas O2 = mol
𝟐𝟐,𝟒

1 mol gas O2 = 22,4 L

Maka, berdasarkan hukum Avogadro yang menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang

sama, volume gas yang sama mengandung jumlah molekul yang sama atau banyaknya mol

dari tiap-tiap gas volumenya sama. Berdasarkakan hukum tersebut berlaku volume 1 mol

setiap gas dalam keadaan standar (T = 0oC, P = 1 atm) sebagai berikut:

Volume gas dalam keadaan standar = 22,4 L

Sedangkan volume gas pada tidak dalam keadaan standar digunakan 2 pendekatan sbb:

a. Persamaan gas ideal

𝐧.𝐑.𝐓
Hukum gas ideal: P.V = n.R.T V=
𝐏

Dimana: P : tekanan (atm)


V : volum (L)
n : jlh mol gas
R : tetapan gas (0,082 L.atm.mol-1.K-1
T : suhu (0oC + 273 K)
b. Dengan konversi gas pada suhu dan tekanan yang sama

Menurut hukum Avogadro, perbandingan gas-gas yang jumlah molnya sama memiliki

volume sama. Secara matematis dinyatakan sbb:

𝐕𝟏 𝐧𝟏
=
𝐕𝟐 𝐧𝟐
Topik

8
Konsep Mol Leo S.S

Dimana: V1 : vol. gas 1


V2 : vol. gas 2
n1 : mol gas 1
n2 : mol gas 2

B. Hubungan Mol dengan massa zat, volume zat dan jumlah partikel zat
Bagan hubungan mol dengan massa, volume dan jumlah partike zat:

C. Rumus Kimia
Konsep mol dapat digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa. Rumus kimia

suatu senyawa menyatakan jenis dan jumlah relatif unsur-unsur pembentuk senyawa

tersebut. Dalam rumus kimia terdapat angka yang lebih dikenal dengan angka indeks yaitu

angka yang menyatakan jumlah masing-masing tiap unsur penyusun senyawa tersebut dan

harus merupakan bilangan bulat.

D.
Etanol
E. Rumus kimia C2H5OH = C2H6O1
F. 2
6 Angka Indeks
1
Gbr. Rumus Etanol (C H OH)
Rumus kimia senyawa meliputi rumus empiris dan rumus molekul.
2 5

Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan paling sederhana mol unsur-

unsur pembentuk senyawa. Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan melalui data
Topik

8
Konsep Mol Leo S.S

komposisi persentase tiap unsur yang menyusun senyawa tersebut. Komposisi persentase

merupakan persentase berdasarkan bobot (massa) setiap unsur dalam senyawa tersebut.

Rumus molekul suatu senyawa merupakan kelipatan dari rumus empiris senyawa

bersangkutan. Bobot (massa) molekul suatu senyawa menunjukkan jenis dan jumlah masing-

masing unsur yang menyusun senyawa tersebut, bukan perbandingan paling sederhana.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan rumus molekul suatu senyawa

harus diketahui besar massa molekul relatif (Mr) untuk rumus molekul tersebut.

Senyawa Hidrat
Hidrat adalah garam yang mengandung molekul air dalam perbandingan tertentu yang
terikat baik pada atom pusat atau terkristalisasi dengan senyawa kompleks. Oleh karena itu,
senyawa hidrat disebut juga dengan senyawa berkristal.
Rumus kimia umum senyawa hidrat:

Garam.xH2O
Jumlah molekul air (x) dalam kristal (senyawa hidrat):
𝒎𝒐𝒍 𝒂𝒊𝒓 (𝑯𝟐𝑶)
x=
𝒎𝒐𝒍 𝒈𝒂𝒓𝒂𝒎

D. Kadar Zat
Kadar zat adalah bilangan yang menunjukkan komposisi bagian dalam satu komponen
kompleks (campuran).

Misalnya udara. Dalam hal ini, udara dikatakan sebagai satu komponen kompleks dikarenakan merupakan
campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi yang terdiri dari komponen gas nitrogen sebanyak 78%, gas
oksigen sebanyak 21%, gas argon sebanyak 0,9%, gas karbondioksida sebanyak 0,03% dan sisanya gas lainnya.

Berikut berbagai cara menyatakan kadar zat dalam campuran:


1. Persen massa (% massa) menyatakan bagian massa komponen dalam 100 bagian
massa campurannya.
Topik

8
Konsep Mol Leo S.S
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏
% massa = × 100%
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏

2. Persen volum (% volum) menyatakan bagian volume komponen dalam 100 bagian
volume campurannya.
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏
% volum = × 100%
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏

3. Bagian perjuta (bpj) menyatakan bagian (massa maupun volum) komponennya dalam
1.000.000 bagian campurannya.
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂/𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒐𝒏𝒆𝒏
bpj massa/volum = × 1.000.000 bpj
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂/𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏

4. Molaritas (M) menyatakan banyaknya mol komponen zat terlarut dalam 1 liter
campuran/larutannya.
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒎𝒍
M= ×
𝑨𝒓/𝑴𝒓 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 (𝒎𝒍)

5. Molalitas (m) menyatakan banyaknya mol komponen zat terlarut dalam 1 kg pelarut
dalam campuran/larutannya.
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒈𝒓
m= ×
𝑨𝒓/𝑴𝒓 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 (𝒈𝒓)

6. Fraksi mol (x) menyatakan perbandingan mol komponen terhadap jumlah mol
campuran/larutannya.
𝒎𝒐𝒍 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝒎𝒐𝒍 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕
Xzat terlarut = ; Xzat pelarut =
𝒎𝒐𝒍 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 + 𝒎𝒐𝒍 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝒎𝒐𝒍 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 + 𝒎𝒐𝒍 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕

Xzat terlarut + Xzat pelarut = 1

Anda mungkin juga menyukai