Anda di halaman 1dari 11

[LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK]

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


SUB POKOK KENAIKAN TITIK DIDIH DAN TEKANAN OSMOTIK

Setelah mempelajari materi ini, Peserta KELAS :


Didik dapat :
KELOMPOK :
Menjelaskan penyebab adanya
fenomena sifat koligatif larutan pada ANGGOTA :
kenaikan titik didih (∆Tb)
Menghitung kenaikan titik didih 1.
larutan (∆Tb)
2.
Menjelaskan penyebab adanya
fenomena sifat koligatif larutan pada 3.
kenaikan titik didih (∆Tb)
Menghitung tekanan osmotic larutan 4.
(π)
;

Bahan Ajar

Sifat Koligatif Larutan (Lanjutan)

3. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)


Kenaikan titik didih zat cair itu adalah suhu yang tetap disaat zat cair itu mendidih, di titik suhu ini
tekanan uap zat cair itu sama dengan suhu dari udara yang ada di sekitarnya, dan hal tersebut mengakibatkan
adanya  penguapan pada semua bagian dari zat  cair, titik didih suatu zat  cair itu bisa diukur di tekanan 1
atmosfer,   dan   dari   hasil   dari   penelitian   ternyata   titik   didih   larutan   itu   memang   selalu   lebih   tinggi   jika
dibandingkan dari titik didih pelarut murninya, dan hal ini memang disebabkan karena ada partikel­partikel zat
terlarut  yang ada didalam suatu larutan yang menghalangi adanya penguapan partikel­partikel pelarut, dan
karena   adanya   hal   tersebut   maka   partikel­partikel   pelarut   itu   membutuhkan   energi   yang   jauh   lebih   besar,
kemudian   perbedaan   dari   titik   didih   larutan   itu   dengan   titik   didih   pelarut   murni   itu   bisa   disebut   sebagai
kenaikan   titik   didih   yang   bisa   dinyatakan   dengan ΔTb,   sedangkan   persamaanya   juga   bisa   ditulis   sebagai
berikut

Keterangan :

ΔTb = kenaikan titik didih ( ºC)
kb = tetapan kenaikan titik didih molal ( ºC kg/mol)
m = molalitas larutan (mol/kg)
Mr = massa molekul relatif
p =  jumlah masa zat (g)

Tabel Kenaikan Titik Didih Dengan beberapa pelarut
4. Tekanan Osmotik ( )

Ketika   dua   larutan   dengan   konsentrasi   yang   berbeda   dipisahkan   oleh   suatu   membran
semipermeabel — membran yang hanya dapat dilewati partikel pelarut namun tidak dapat dilewati partikel zat
terlarut—maka terjadilah fenomena osmosis. Osmosis adalah peristiwa perpindahan selektif partikel­partikel
pelarut  melalui membran semipermeabel  dari larutan dengan konsentrasi  zat terlarut  yang lebih rendah ke
larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi.

Gambar 1. Ilustrasi peristiwa osmosis pada bejana U

Tekanan osmosis didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan untuk menahan perpindahan netto
partikel   pelarut   dari   larutan   dengan   konsentrasi   pelarut   tinggi   menuju   larutan   dengan   konsentrasi   pelarut
rendah. Bila tekanan eksternal sebesar tekanan osmosis diberikan pada sisi larutan, maka ketinggian pelarut
dan larutan akan kembali seperti semula. Tekanan osmotik (π) berbanding  lurus terhadap jumlah partikel zat
terlarut (n) dalam suatu volume larutan tertentu (V) yang merupakan molaritas (M), sebagaimana:

Keterangan :
M = Molaritas (M)
R  = konstanta gas ideal (0,082 L.atm/mol.K)
T = temperatur (K)
Kegiatan 1
Menghitung Kenaikan Titik Didih Larutan (∆Tb)
Dan Tekanan Osmotik (π)

Pemberian informasi tentang kenaikan


titik didih dan tekanan untuk
menumbuhkan keingintahuan peserta
Bacalah Informaasi Berikut didik.

Pendahuluan
Pernahkah kalian melihat air mendidih? Bagaimana air bisa mendidih?

Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul
yang menyebabkan cairan beradapada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli berada di
permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan tersebut. Titik didih cairan berhubungan
dengan tekanan uap. Bagaimana hubungannya? Coba perhatikan penjelasan berikut ini. Apabila
sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-molekul
yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau
dapat dikatakan pada suhu yang sama sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang rendah,
maka molekul-molekul dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari
larutan. Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik
didih yang lebih rendah. Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan
tekanan udara luar. Titik didih cairan pada tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar
atau titik didih normal. Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan
uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan). Telah
dijelaskan di depan bahwa tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan
penguapan berkurang. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan
titik didih ( ΔTb ).
Apakah kalian pernah melihat pasien di rumah sakit? Adakalanya seorang pasien di
rumah sakit harus diberi cairan infus. Sebenarnya apakah cairan infus tersebut?
Larutan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah haruslah
memiliki tekanan yang sama dengan tekanan sel-sel darah. Apabila tekanan cairan infus lebih
tinggi maka cairan infus akan keluar dari sel darah. Prinsip kerja infus ini pada dasarnya adalah
tekanan osmotik (π).

Identifikasi  Masalah
Berdasarkan informasi di atas, bagaimana cara menghitung :
Kenaikan Titik Didih (∆Tb)

Tekanan Osmotik (π)

PENGUMPULAN DATA
DAN MENGOLAH DATA

carilah tambahan informasi dari buku, majalah, dan Internet untuk


menyelesaikan permasalahan diatas dengan diskusi kelompok yang untuk
memecahkan masalah yang diajukan dan merumuskan hasilnya.

Pengolahan Data
Dari diskusi yang telah Anda lakukan, jawablah pertanyaan berikut!

No Permasalahan Pertanyaan Jawaban


1 Orang yang terkena gula panas 1. Mana yang lebih panas
lebih melepuh dibandingkan antara gula mendidih
dengan orang yang terkena air dengan air mendidih?
panas

2. Apakah air merupakan


pelarut murni atau
larutan?
3. Apakah gula merupakan
pelarut murni atau
larutan?

4. Bagaimana titik didih


larutan dibanding
pelarut murni ?

5. Apakah yang terjadi


dengan titik didih jika
pelarut murni
ditambahkan dengan
suatu zat terlarut ?

6. Sebanyak 40 gram
glukosa (Mr = 180)
dilarutkan kedalam 200
gram air. Jika diketahui
Kb air adalah 0,52 ◦C/m,
tentukanlah titik didih
larutan tersebut!
7. Larutan gula pasir (Mr =
342) mendiidh pada
suhu 100,10C. Jika Kb
air 0,5 0C /m, berapa
gram gula yang terlarut
dalam setiap 250 mL air
dalam larutan tersebut!

2 1. Apa yang dimaksud


dengan osmosis?

2. Bagaimana cara
menghentikan proses
osmosis?

3. Apa yang dimaksud


dengan tekanan
osmotik?

4. Bila tekanan osmotik


darah manusia pada
suhu 37 °C adalah 7,7
atm, berapa gram
glukosa C6H12O6 yang
diperlukan untuk
membuat 500 mL
larutan cairan infus yang
isotonik dengan darah?
(Ar C = 12, H = 1, O =
16)

5. Suatu larutan
nonelektrolit pada suhu
25 °C memiliki tekanan
osmotik sebesar 0,246
atm. Berapakah
kemolaran larutan
tersebut?

Verifikasi
Laporkan hasil kegiatan diskusi masing-masing kelompok melalui presentasi
di depan kelas. Melalui kegiatan ini, kalian akan melatih rasa ingin tahu dan
kemampuan dalam berkomunikasi. Sampaikan pendapat kelompokmu di depan kelas
secara bergantian, sehingga kelompok yang lain dapat memberi masukan dan
pendapat. Hargai pendapat temanmu dalam sesi tanya jawab.
Kesimpulan
..........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
....................................................................................................................................... ..
..........................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

Semangat mengerjakan
.......................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
^.^

KENAIKAN TITIK DIDIH (∆Tb)


1. Gulai mendidih lebih panas daripada air mendididh (skor 2)
2. Air merupakan pelarut (skor 2)
3. Gulai merupakan larutan (skor 2)
4. Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut (skor 2)
5. Titik didih akan bertambah / lebih tinggi (skor 2)
6. Diketahui :
Massa glukosa = 40 gram (skor 1)
Mr glukosa = 180 (skor 1)
Massa air = 200 gram (skor 1)
Kb air = 0,520C / m (skor 1)
Ditanya : titik didih larutan (Tb’) ....... ? (skor 1)
Penyelesaian :

(skor 6)

(skor 6)

(skor 2)

(skor 3)

(skor 3)

(skor total 25)

7. Diketahui :
Mr gula = 342 (skor 1)
Massa air = 250 gram (skor 1)
Kb air = 0,50C / m (skor 1)
Ditanya : massa gula (gr) ....... ? (skor 1)
Penyelesaian :

(skor 3)

(skor 1)

(skor 6)

(skor 6)

(skor 4)

(skor 1)
(skor total 35)
TEKANAN OSMOTIK (π)

1. Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut melalui selaput semipermiabel dari bagian yang
konsentrasinya rendah (lebih encer) ke bagian yang konsentrasinya tinggi (lebih pekat).
2. Untuk menghentikan proses osmosis dengan cara memberikan tekanan pada larutan
3. Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan
osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya
4. Dik :
T = 37 °C + 273 = 310 K
π = 7,7 atm
V = 500 mL = 0,5 L
Mr glukosa = 180 gr/mol
Ditanya : massa glukosa (g) ..... ?
Penyelesaian:
π = MRT
7,7 atm = M x (0,082 L atm/mol K) × 310 K
7,7 = 25,42 L/mol x M
M = 7,7/25,42 mol/L
M = 0,3 M

M = mol/Volume
0,3 M = mol/0,5 L
Mol = 0,15 mol

Mol = massa/Mr
Massa = mol x Mr
Massa = 0,15 mol x 180 gr/mol
Massa = 27 gr

5. Dik :
T = 25 °C + 273 = 298 K
π = 0,246 atm
Ditanya : Molaritas (M) ..... ?
Penyelesaian:
π=MRT
0,246 = M (0,082) (298)
0,246 = M 24,436
M = 0,246 / 24,436
M = 0,01 M

Anda mungkin juga menyukai