Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Pada eksperimen mengenai efek ion bersamaan yang mana bertujuan untuk
menentukan harga tetapan hasil kali kelarutan garam kalsium oksalat dan mempelajari
pengaruh konsentrasi ion oksala pada kelarutan garam kalsium oksalat. Efek ion
bersamaan merupakan suatu keadaan dimana apabila ditambahkan ion senama
kedalam suatu larutan maka kesetimbangan akan bergeser kekiri dan akan membentuk
endapan.
Pada eksperimen ini ada tiga uji yang dilakukan, yang pertama standarisasi
larutan kalium permanganat, kedua penentuan konstanta hasil kali kelarutan kalsium
oksalat dan yang ketiga Pengaruh [C2O42-] terhadap kelarutan CaC2O4.

Konsentrasi ion oksalat dapat ditentukan dengan melakukan titrasi larutan jenuh
CaC2O4 dengan larutan KMnO4. Hal ini dikarenakan KMnO4 bersifat tidak stabil
karena mudah tereduksi sebab KMnO4 merupakan agen oksidator yang cukup kuat.
Oleh karena itu, untuk mengetahui konsentrasi sesungguhnya dari larutan KMnO 4
yang digunakan maka perlu dilakukan standarisasi. Standarisasi dilakukan dengan
metode titrasi menggunakan asam oksalat sebagai standar primer sebab bersifat stabil
dengan berat molekul yang cukup besar. Dan diperlukan asam sulfat sebagai katalis
untuk mempercepat terjadinya reaksi, reaksi ini tidak memerlukan indikator
dikarenakan KMnO4 sebagai autoindikator, yang memiliki fungsi selain sebagai
larutan standar sekunder juga digunakan sebagai indikator. Hasil akhir titrasi KMnO4
sampai berwarna merah muda. Berdasarkan hasil eksperimen, volume titrasi yang
diperoleh ialah sebesar 2 ml; 2,3 ml; dan 1,9 ml. Hasil titrasi yang diperoleh
menunjukkan hasil yang cukup baik karena selisih antara ketiga hasil titrasi tidak
terlalu signifikan. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh kekurangtelitian dalam
membaca skala buret sebab larutan KMnO4 tidak menunjukkan meniskus yang tepat,
dan suhu pemanasan asam oksalat yang tidak sama antara satu dengan lainnya sebab
tidak dilakukan pengukuran suhu yang tepat. Reaksi antara asam oksalat dengan
KMnO4 berjalan lambat dalam suhu kamar oleh karena itu perlu dilakukan katalis.
Pada suhu yang lebih rendah, reaksi mulai melambat namun kecepatan reaksi
meningkat ketika Mn2+ telah terbentuk. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa
konsentrasi larutan KMnO4 yang dibuat sesungguhnya ialah 0,06 M.

Dalam menentukan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp), CaC2O4 dalam pelarut air.
Dibuat terlebih dahulu larutan CaC2O4 jenuh untuk menghitung Ksp. Untuk
menghitung Ksp, maka sangat perlu diketahui kelarutannya terlebih dahulu dan
kelarutan merupakan konsentrasi dari larutan jenuhnya. Konsentrasi larutan jenuh
CaC2O4 dapat diketahui melalui titrasi dengan KMnO4 sampai titik ekivalen. Dari
hasil percobaan diperoleh volume titrasi sebesar 0,35 ml. Dari hasil titrasi ini
diketahui konsentrasi oksalat adalah sebesar 2,75 10-5 M.

Percobaan pengaruh ion sejenis, akan ditentukan kelarutan CaC2O4 dalam


masing-masing konsentrasi ion C2O42-. Larutan CaC2O4 jenuh ditambah dengan
Na2C2O4 0,05 M dengan volume yang berbeda – beda dan ditunggu beberapa saat
sampai terjadi endapan sempurna. Kemudian diambil 5 ml larutan supernatant dari
masing-masing tabung dengan konsentrasi yang berbeda, hasil akhir titrasi ditandai
dengan perubahan warna larutan menjadi merah muda. Dari hasil percobaan diperoleh
bahwa semakin banyak volume Na2C2O4 0,05 M yang ditambahkan dalam larutan
CaC2O4 jenuh, dalam melakukan titrasi dibutuhkan volume KMnO 4 juga semakin
banyak. Hal ini jelas bahwa semakin banyak volume Na2C2O4 yang ditambah, maka
semakin banyak pula jumlah mol C2O42- yang dititrasi sehingga dibutuhkan KMnO4
lebih banyak pula. Hal ini membuktikan bahwa adanya ion sejenis akan menurunkan
kelarutan. Serta dari hasil perhitungan didapat bahwa bahwa kelarutan CaC2O4
menjadi semakin kecil dengan semakin banyaknya volume Na2C2O4 yang
ditambahkan. Kelarutan CaC2O4 dapat ditunjukkan baik oleh konsentrasi Ca2+ maupun
konsentrasi C2O42-, namun dalam percobaan penentuan efek ion sejenis ini, kelarutan
CaC2O4 ini ditunjukkan oleh konsentrasi Ca2+ sebab C2O42- mengalami penambahan
dari garam lainnya (Na2C2O4). Hasil yang diperoleh sesuai dengan prinsip Le
Chatelier yang menyatakan bahwa penambahan ion oksalat akan menyebabkan reaksi
kesetimbangan bergeser ke kiri (CaC2O4) sehingga konsentrasi Ca2+ berkurang.
Dengan berkurangnya konsentrasi Ca2+ maka kelarutannya pun akan berkurang pula.

KESIMPULAN
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Ion oksalat dari Na2C2O4 bersifat sebagai ion sejenis yang ditambahkan dalam
larutan jenuh CaC2O4. Ion-ion sejenis dalam kesetimbangan larutan mempunyai
pengaruh menurunkan kelarutan zat. Semakin banyak ion sejenis yang
ditambahkan, semakin kecil kelarutannya.

2. Ksp untuk kalium oksalat adalah 2,75 10 -5 M

Anda mungkin juga menyukai