Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM 1

BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

A. Pendahuluan
1.1 Tujuan percobaan
Mempelajari reaksi redoks asam nitrat dan garam nitrat, reaksi redoks asam
nitrit dan reaksi redoks ammonia.

1.2 Tinjauan Pustaka


Nitrogen adalah komponen penting dari semua organisme hidup dan nutrisi utama
yang membatasi kehidupan di planet kita. Sejauh ini, persediaan terbesar nitrogen yang
dapat diakses secara bebas adalah dinitrogen atmosfer, tetapi sebagian besar organisme
mengandalkan lebih banyak bentuk nitrogen yang tersedia secara hayati, seperti
amonium dan nitrat, untuk pertumbuhan. Ketersediaan substrat ini bergantung pada
beragam reaksi transformasi nitrogen yang dilakukan oleh jaringan kompleks
mikroorganisme serba guna secara metabolik. (Kuypers, Marchant and Kartal, 2018)

Nitrogen adalah unsur yang melimpah di bumi, 78,1% dari atmosfer bumi
merupakan nitrogen dan nitrogen merupakan nutrisi penting untuk semua bentuk
kehidupan. Sebagian besar nitrogen ini dalam bentuk gas nitrogen (N2) tidak reaktif dan
tidak tersedia untuk digunakan oleh sebagian besar organisme hidup. Tetapi sebagian
darinya, diperbaiki oleh proses alami atau antropogenik, dalam bentuk reaktif [Nr, yang
meliputi nitrogen oksida (NOx), nitrogen tereduksi (NHx), nitrous oksida (N2O), asam
nitrat (HNO3), dan organik lainnya dan bentuk anorganik] tersedia untuk digunakan
oleh organisme hidup. Selama abad yang lalu, jumlah Nr dari aktivitas manusia telah
meningkat sedemikian rupa sehingga sekarang melebihi fiksasi alami, menghasilkan
siklus nitrogen global lebih dari dua kali lipat (produksi Nr antropogenik, 210 Tg N per
tahun; produksi Nr alami, 203 Tg N per tahun). Sebagai konsekuensi dari peningkatan
fiksasi nitrogen ini, polusi nitrogen di udara, air, dan tanah telah menjadi penyebab
utama perhatian di banyak bagian dunia. (Stevens, 2019)

Proses kimiawi nitrogen di laut terutama dikontrol oleh reaksi redoks melalui
perantaraan fitoplankton dan bakteri. Akibatnya, nitrogen dalam air laut dan sedimen
berada pada tingkat oksidasi yang beragam. Jenis-jenis nitrogen yang secara alami
paling dominan dengan tingkat okasidasinya disajikan dalam Tabel 1. Jenis-jenis
nitrogen inorganik NO3 - , NO2 - , dan NH4 - seringkali dinamakan sebagai Dissolved
Inorganic Nitrogen (DIN).
Tabel 1. Jenis-jenis nitrogen yang paling dominan dengan tingkat okasidasinya. (dalam
Setiapermana, 2006)

Bilangan oksidasi nitrogen dari semua senyawa organik adalah-III. Senyawa organik
nitrogen yang paling dominan adalah senyawa humat (humic), kemudian diikuti oleh
nitrogen organik yang terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit meliputi asam amino,
asam nukleat, gula amino, dan urea beserta polimernya (misalnya DNA, RNA dan
khitin). (Setiapermana, 2006)

KNO3(1–3) merupakan suatu senyawa garam yang disusun oleh kation K+ dan
anion NO3-.Senyawa(4,5) ini bersifat elektrolit kuat dan merupakan suatu sumber
nitrogen paling penting dialam, biasanya kalium nitrar sering disebut sebagai
sendawa chili.Karena bersifat elektrolit kuat yang mudah terionisasi menjadi ion-
ion, kalium nitrat memiliki kelarutan yang tinggi di dalam air, dengan keadaan 00C
dalam 1L air kalium nitrat yang larut dapat mencapai 133g, namun kelarutannya tidak
sebesar NaNO3 dengan kondisi yang sama (Nurfadilah and Zainul, 2019)

Kalium nitrat dapat dibuat dengan:


a.Ammonium Nitrat dan Kalium Hidroksida:
NH4NO3(aq) + KOH (aq) → NH3(g) + KNO3(aq) + H2O (l)

b.Ammonium Nitrat dan Kalium Klorida:


NH4NO3(aq) + KCl (aq) → NH4Cl (aq) + KNO3(aq)

c.Asam Nitrat dengan Kalium Hidroksida:


KOH (aq) + HNO3→ KNO3(aq) + H2O (l)

d.Natrium Nitrat dengan Kalium Klorida.


NaNO3(aq) + KCl (aq) → NaCl (aq) + KNO3(aq)

Kalium Nitrat diantaranya dapat digunakan sebagai Pupuk, Oksidator, pengawetan


dan pembuatan makanan, sertadalam dunia Farmakologi. Selain itu, Kalium Nitrat juga
dapat digunakan sebagai bahan dalam roket dan pasta gigi anti sensitif. (Nurfadilah and
Zainul, 2019)
B. Metoda Percobaan

2.1 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam praktikum Bilangan Oksidasi Nitrogen Antara
lain tabung reaksi, gelas kimia 250 ml, labu erlenmeyer 100 ml, dan batang pengaduk.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain ; lakmus
indikator, asam sulfat 0,05M, kalium nitrat, tembaga nitrat, amonium dikromat, logam
aluminium, NaOH 0,05M, HNO3 2M, asam nitrat pekat, KI, KMnO4, dan es batu.

2.2 Skema Kerja


a. Reaksi Redoks asam nitrat dengan garam nitrat

Ekperimen 1 : Reaksi asam nitrat dengan tembaga

Memasukkan logam tembaga ke Menambahkan beberapa


dalam tabung reaksi. tetes asam nitrat pekat.

Menambahkan 3 keping tembaga Mengencerkan 2 ml asam nitrat


dan memperhatikan gas yang untuk memperoleh larutan asam
terbentuk. nitrat 7 M

Eksperimen 2 : Pemanasan garam Nitrat

Memanaskan KNO3 padat dalam Memanaskan Cu(NO3)2 padat


tabung reaksi dalam tabung reaksi yang berbeda

Mengamati perubahan yang Menguji gas


terjadi pada kedua tabung yang dihasilkan dan sisa padatan
dalam tabung reaksi
Eksperimen 3 : Reduksi Nitrat dalam larutan basa

Memasukkan 2 ml HNO3 2M dan Menambahkan satu keping logam


5 ml larutan NaOH ke dalam Al, kemudian memanaskan.
tabung reaksi Memeriksa gas yang
dihasilkan menggunakan kertas
lakmus
b. Reaksi redoks asam nitrit

Eksperimen 4 : Pembentukan dan Reaksi Redoks Asam nitrit

Mendinginkan 10 mL asam sufat Memasukkan asam sulfat


encer dalam tabung reaksi dengan tersebut ke dalam tabung yang
es selama 5 menit berisi 1 gram NaNO3.

Membagi larutan menjadi 3


bagian. Panaskan tabung 1 Mencatat warna larutan, senyawa
kemudian mengamati gas yang apa yang terbentuk.
terbentuk.

Menambahkan sedikit KI Ke dalam Menambahkan KMnO4 dalam


tabung kedua. Mengamati tabung ketiga. Mengamati
perubahannya perubahannya

2.3 Prosedur Kerja

a. Reaksi Redoks asam nitrat dengan garam nitrat

Ekperimen 1 : Reaksi asam nitrat dengan tembaga


Dimasukkan logam tembaga ke dalam tabung reaksi, ditambahkan beberapa tetes
asam nitrat pekat, kemudian diencerkan 2 ml asam nitrat untuk memperoleh larutan
asam nitrat 7 M. lalu ditambahkan 3 keping tembaga dan perhatikan gas yang terbentuk.

Eksperimen 2 : Pemanasan garam Nitrat


Dipanaskan KNO3 padat dalam tabung reaksi kemudian di dalam tabung reaksi
yang berbeda, dipanaskan Cu(NO3)2 padat. Diuji gas yang dihasilkan dan sisa padatan
dalam tabung reaksi lalu diamati perubahan yang terjadi pada kedua tabung.

Eksperimen 3 : Reduksi Nitrat dalam larutan basa.


Di dalam tabung reaksi masukkan 2 ml HNO3 2M dan 5 ml larutan NaOH encer
kemudian ditambahkan satu keping logam Al, lalu dipanaskan. Periksa gas yang
dihasilkan menggunakan kertas lakmus.
b. Reaksi redoks asam nitrit

Eksperimen 4 : Pembentukan dan Reaksi Redoks Asam nitrit


Didinginkan 10 mL asam sufat encer dalam tabung reaksi dengan es selama 5 menit,
dimasukkan asam sulfat tersebut ke dalam tabung yang berisi 1 gram NaNO3. Lalu
dicatat warna larutan, senyawa apa yang terbentuk, dibagi larutan menjadi 3 bagian.
Kemudian dipanaskan tabung 1 lalu diamati gas yang terbentuk. Di dalam tabung
kedua, ditambahkan sedikit KI. Lalu diamati perubahannya. Dan di dalam tabung
ketiga, ditambahkan KMnO4 dan diamati perubahannya

C. Hasil dan Pembahasan


3.1 Hasil (tabel pengamatan)

Eksperimen Perlakuan Perubahan yang terjadi Reaksi yang terjadi


Sebelum : larutan tidak
berwarna. Cu + 4HNO3 →
HNO3 pekat
1 Sesudah : Cu terlarut, Cu(NO3)2 + 2NO2 +
+ logam Cu
larutan menjadi biru dan 2H2O
terdapat gelembung gas.
Sebelum : larutan tidak
berwarna
HNO3 2M + Sesudah : Cu terlarut, 3Cu + 8HNO3 →
logam Cu terjadi perubahan warna 3Cu(NO3)2 + 2NO +
larutan menjadi hijau 2H2O
pekat(kebiruan) dengan
gas berwarna coklat
Sebelum : berwujud
Pemanasan padatan putih 2KNO3 → 2KNO2 +
2
KNO3 padat Sesudah : berwujud cair O2
tidak berwarna
Sebelum : berwujud
Pemanasan
padatan biru 2Cu(NO3)2 → 2CuO
Cu(NO3)2
Sesudah : berwujud cairan + 4NO2 + O
padat
hijau
HNO3 2M + 3HNO3 + 8Al + 8NaOH +
Logam Al tidak larut dan
3 NaOH encer 16H2O → 8[Al(OH)4]Na
larutan tidak berwarna
+ logam Al +2NH3 + H2O
Sebelum : Lakmus merah
Sesudah : lakmus merah
Uji lakmus
berubah warna menjadi
biru
Pendinginan
4 Larutan tidak berwarna
H2SO4 encer
H2SO4 Larutan tidak terjadi H2SO4 + NaNO3 →
dingin + perubahan NaHSO4 + HNO3
NaNO3, 1. Tidak terjadi perubahan
Dibagi 2. Warna larutan menjadi 1. HNO3 → H+ + NO3-
menjadi 3 : keruh 2. HNO3 + KI → KNO3 +
1.Dipanaskan 3. Terjadi perubahan HI
2. + KI warna menjadi ungu 3. 8HNO3 + KMnO4 →
3. + KMnO kehitaman 8NO3 + KMn + 4H2O

3.2 Pembahasan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari reaksi redoks asam nitrat dan garam
nitrat, reaksi redoks asam nitrit dan reaksi redoks ammonia, Praktikum ini dibagi dan
dilaksanakan dengan dua metode.

Pertama yaitu reaksi redoks asam nitrat dengan garam nitrat dengan melakukan tiga
eksperimen, yaitu :
a. reaksi asam nitrat dengan tembaga.
b. pemanasan garam nitrat.
c. reduksi nitrat dalam larutan basa.

Kedua yaitu reaksi redoks asam nitrit dengan hanya satu eksperimen yaitu
pembentukan dan reaksi redoks asam nitrit.

a. Reaksi Redoks asam nitrat dengan garam nitrat

Eksperimen 1 : reaksi asam nitrat dengan tembaga


Pada percobaan pertama menggunakan HNO3 pekat dan keping tembaga, tembaga
yang digunakan berwujud padat, berwarna kuning kemerahan, berbentuk lempengan
tipis, dan jenis unsurnya adalah logam. Logam Cu berasal dari unsur transisi periode ke-
4. Hasil yang diperoleh yaitu terjadi perubahan warna yang mencolok yaitu cenderung
kebiruan yang diakibatkan adanya reaksi HNO3 dengan logam tembaga membentuk
tembaga nitrat dan gas, pemanasan dilakukan untuk mempercepat terjadinya reaksi
dengan persamaan reaksinya yaitu :
Cu(s) + 4HNO3(aq)  Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(l)
Perubahan biloks yang terjadi pada reaksi tersebut dapat diperoleh dengan
perhitungan melalui persamaan reaksi yang telah dibuat. Perubahan biloks yang terjadi
dalam reaksi asam nitrat pekat dengan logam tembaga yaitu logam tembaga mengalami
oksidasi dengan biloks mula-mula bernilai 0 menjadi bernilai +2, sedangkan nitrogen
terjadi reduksi dengan biloks mula-mula bernilai +5 menjadi +4. Pada reaksi ini, asam
nitrat bertindak sebagai pengoksidasi tembaga.
Pada percobaan kedua menggunakan HNO3 2M encer dan keping tembaga, sama
seperti percobaan pertama tembaga yang digunakan berwujud padat, berwarna kuning
kemerahan, berbentuk lempengan tipis, dan jenis unsurnya adalah logam. Hasil
yang diperoleh yaitu terjadi perubahan warna menjadi hijau pekat karena reaksi antar
reaktan. Pada reaksi ini juga terjadi pembentuk gas. Pemanasan dilakukan untuk
mempercepat terjadinya reaksi dengan persamaan reaksinya adalah :
3Cu(s) + 8HNO3(aq)  3Cu(NO3)2(aq) + 2NO(g) + 4H2O(l)
Selanjutnya reaksi antara asam nitrat encer dengan logam tembaga. Berbeda
dengan reaksi sebelumnya, produk yang dihasilkan dari percobaan ini adalah gas NO,
sedangkan reaksi yang terjadi yaitu logam tembaga mengalami oksidasi dengan
terjadinya perubahan biloks yang awal mulanya bernilai 0 menjadi +2 sedangkan
nitrogen mengalami reduksi dengan perubahan biloks yang awal mulanya bernilai +5
berubah menjadi +2. Perbedaan hasil reaksi ini disebabkan karena adanya perbedaan
konsentrasi dari asam nitrat. Sama seperti reaksi yang terjadi pada HNO3 pekat, asam
nitrat bertindak sebagai pengoksidasi tembaga.

Eksperimen 2 : pemanasan garam nitrat


Kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Senyawa ini tergolong
senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3 (Nurfadilah and Zainul, 2019). Pada
percobaan ini kita memanaskan dengan cara memasukkan garam tersebut ke dalam
tabung reaksi, kemudian dipanaskan. Percobaan dilakukan dengan dua garam nitrat
berupa KNO3 dan Cu(NO3)2. Setelah dipanaskan , garam nitrat mencair,dan
menghasilkan gas. Hal ini menandakan terjadinya dekomposisi thermal, menurut
persamaan reaksi sebagai berikut :
2KNO3(s)  2KNO2(aq) + O2(g)
Dalam dekomposisi thermal tersebut terjadi perubahan biloks pada nitrogen yang
awalmula bernilai +5 berubah menjadi +3. Hal ini menandakan bahwa nitrogen
mengalami reduksi biloks.

Sedangkan untuk tembaga nitrat pada awalnya berbentuk padatan biru, setelah
reaksi dan pemanasan tembaga nitrat berubah menjadi cair dan berwarna hijau dengan
persamaan reaksinya yaitu :
2Cu(NO3)2(s)  2CuO(aq) + 4NO2(g) + O2(g)
Dalam dekomposisi thermal tersebut terjadi perubahan biloks pada nitrogen yang
awalmula bernilai +5 berubah menjadi +4. Hal ini menandakan bahwa nitrogen
mengalami reduksi biloks.

Eksperimen 3 : reduksi nitrat dalam larutan basa


Asam nitrat merupakan zat pengoksidasi kuat (Wenggo, 2019). Percobaan
dilakukan dengan menggunakan larutan basa NaOH dan sampel HNO3 2M serta
beberapa keping logam alumunium. Pada percobaan ini kita mengamati reaksi reduksi
asam nitrat dalam larutan basa. Logam Alumunium tidak larut tetapi reaksi
yang terjadi adalah terbentuknya gelembung-gelembung gas. kemudian gas yang
dihasilkan dicek menggunakan lakmus merah. Perubahan warna terjadi pada lakmus
merah berubah menjadi biru karena sifat basa dari gas yang terbentuk . Semakin lama
pemanasan, maka semakin banyak pula gelembung gas yang dihasilkan. Gas yang
dihasilkan dari reaksi ini merupakan gas NH3, dengan persamaan reaksi :
3HNO3(s) + 8Al(s) + 8NaOH(l) + 16H2O(l)  8[Al(OH)4]Na(s) + 2NH3(g) + H2O(l)
gas NH3 bersifat basa lemah sedangkan NaOH sebagai pengatur suasana basa (pelarut)
dan bilangan oksidasi nitrogen mengalami reduksi dari +5 menjadi +3 dan reaksi ini
membentuk sebuah senyawa kompleks 8[Al(OH)4]Na.

b. Reaksi redoks asam nitrit

Eksperimen 4 : pembentukan dan reaksi redoks asam nitrit


Reaksi pembentukan HNO3 yang akan terjadi bersifat eksotermik sehingga
diperlukan suhu yang sangat rendah untuk menstabilkan reaksi. Asam sulfat dengan
Natrium nitrat direaksikan setelah pendinginan asam sulfat, tujuannya agar gas yang
terbentuk dari penguraian NaNO3 sedikit. Kemudian didapatkan persamaan reaksi
sebagai berikut :
𝐻 2 𝑆𝑂4(𝑎𝑞) + 𝑁𝑎𝑁𝑂3(𝑆) → 𝑁𝑎𝐻𝑆𝑂4(𝑎𝑞) + 𝐻𝑁𝑂3(𝑎𝑞)
Selanjutnya HNO3 dibagi menjadi 3 tabung yang masing masing diberikan perlakuan
yang berbeda, pada tabung pertama dilakukan pemanasan untuk mendekomposisi termal
dengan hasil reaksi berupa :
3 𝐻𝑁𝑂3 → 𝐻 + + 𝑁𝑂3−
Pada reaksi tersebut tidak terjadi perubahan warna dan perubahan biloks pada nitrogen
karena nitrogen tetap menjadi senyawa ligan.

Perlakuan selanjutnya yaitu pada tabung kedua HNO3 ditambahkan dengan KI.
Penambahan KI tersebut membuat senyawa campuran berubah warna menjadi sedikit
lebih keruh. Persamaan yang terjadi yaitu :
HNO3 + KI → KNO3 + HI,
Dan perlakuan ketiga pada tabung ketiga HNO3 ditambahkan dengan dengan
KMnO4 diperoleh hasil berupa larutan berubah warna menjadi ungu gelap yang
merupakan sifat asli dari KMnO4 yang tidak dapat bereaksi secara langsung. Persamaan
yang terjadi yaitu:
8HNO3 + KMnO4 → 8NO3- + KMn + 4H2
D. Penutup

4.1 Kesimpulan
1. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin pekat pula nitrat yang dihasilkan sehingga
kemampuan untuk mengoksidasi tembaga juga semakin besar.
2. Asam nitrat merupakan asam kuat dan sebagai pengoksidasi kuat yang mampu
mengoksidasi logam tetapi bergantung pada konsentrasi/kepekatan HNO3
3. Asam nitrat pekat jika bereaksi dengan logam akan menghasilkan gas NO2
sedangkan asam nitrat encer jika bereaksi dengan logam akan menghasilkan NO
4. Asam nitrit dapat bereaksi dengan logam dalam suasana basa yang dapat diuji dengan
kertas indikator

4.2 Saran
Diperlukan pengujian berulang untuk memperoleh ketelitian data pengamatan dan untuk
meminimalkan kesalahan.
E. DAFTAR PUSTAKA
Kuypers, M. M. M., Marchant, H. K. and Kartal, B. (2018) ‘The microbial nitrogen-
cycling network’, Nature Reviews Microbiology, 16(5), pp. 263–276. doi:
10.1038/nrmicro.2018.9.

Nurfadilah, K. K. and Zainul, R. (2019) ‘Kalium Nitrat (KNO3): Karakteristik Senyawa


dan Transpor Ion’, (3), pp. 91–92. doi: 10.31227/osf.io/dr8ef.

Setiapermana, D. (2006) ‘Siklus Nitrogen Dilaut’, Oseana, 31(2), pp. 19–31. Available
at: www.oseanografi.lipi.go.id.

Stevens, C. J. (2019) ‘Nitrogen in the environment’, Science, 363(6427), pp. 578–580.


doi: 10.1126/science.aav8215.

Wenggo, M. E. (2019) ‘PRA RENCANA PABRIK ASAM NITRAT DARI


AMMONIA DAN OKSIGEN DENGAN PROSES OSTWALD ASAM KUAT
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN’, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT
TEKNOLOGI NASIONAL MALANG.
F. LAMPIRAN
Eksperimen Perlakuan Perubahan yang terjadi
1 HNO3 pekat + logam Cu

HNO3 2M + logam Cu

2 Pemanasan KNO3 padat

Pemanasan Cu(NO3)2 padat

3 HNO3 2M + NaOH encer +


logam Al

Uji lakmus

4 H2SO4 dingin + NaNO3,


Dibagi menjadi 3 :
1. Dipanaskan
2. + KI
3. + KMnO

Anda mungkin juga menyukai