Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III

REAKSI PADA UNSUR DAN PERSENYAWAAN NITROGEN

(Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Kimia
Anorganik)

Dosen Pengampu: Indah Langitasari, S.Si., M.Pd

Disusun Oleh:

Rizki Ardiyanto

(2282200017)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2022
A. JUDUL PRAKTIKUM
Reaksi Pada Unsur dan Persenyawaan Nitrogen

B. TUJUAN
1. Membuat beberapa persenyawaan nitrogen
2. Mengidentifikasi sifat-sifat fisika dan kimia nitrogen dan persenyawaan
3. Mengidentifikasi gas nitrogen, ammonia, nitrat, dan nitrit

C. PRINSIP PERCOBAAN
Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tudak berbau dan juga tidak
berasa. Nitrogen tidak larut dalam air dan tidak menunjukkan kealotropan. Udara
mengandung nitrogen bebas sebanyak 78%. Dalam bentuk terikat, nitrogen
banyak terdapat dalam bentuk nitrat. Dalam laboratorium, nitrogen dapat dibuat
dengan memanaskan ammonium nitrat campuran dan natrium nitrit.
Secara kimia, nitrogen berada dalam bentuk molekul diatomik. Salah satu
persenyawaan nitrogen ialah amoniak (NH3). Dalam laboratorium amoniak dibuat
dengan cara mereaksikan larutan alkali dan garam ammonium klorida.

2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(aq) CaCl2(aq) + 2NH3(g) + 2H2O(l)

Gas amoniak yang terbentuk selanjutnya dikeringkan dengan kalsium oksida.


Persenyawaan nitrogen yang lain yang sangat terkenal ialah asam nitrat. Dalam
laboratorium asam nitrat dapat diperoleh dengan cara mereaksikan asam sulfat
pekat dengan natrium nitrat (Langitasari, 2022).

NaNO3(aq) + H2SO4(aq) NaHSO4(aq) + HNO3(aq)

D. REAKSI KIMIA
1. 8HNO3(aq)pekat + 3Cu(s) 3Cu(NO3)2(g) + 2NO(aq) + 4H2O(aq)
2. 8HNO3(aq)encer + 3Cu(s) 3Cu(NO3)2(g) + 2NO(aq) + 4H2O(aq)
3. 2KNO3(s) 2KNO2(aq) + O2(g)
4. 2Cu(NO3)2(s) 2CuO(aq) + 4NO2(g) + O2(g)
5. 4HNO3(aq)pekat + Al(s) Al(NO3)3(aq) + NO(g) + 2H2O(aq)
6. FeSO4(aq) + 2NaNO3(aq) Fe(NO3)2(s) + Na2SO(aq)
7. 2NH4Cl(s) + Ca(OH)2(s) CaCl2(g) + 2NH3(g) + 2H2O(aq)

E. KAJIAN TEORI
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga
serta memiliki energy ikatan yang cukup tinggi, sehingga sangat stabl dan
cenderung sangat sulit bereaksi. Oleh karena itu, kebanyakan entalpi dan energi
bebas pembentukan senyawa nitrogen bernilai positif. Nitrogen merupakan gas
yang tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu, nitrogen sangat diperlukan dalam
pembuatan senyawa penting, contohnya ammonia dan urea. Kestabilan yang
sangat tinggi, menyebabkan nitrogen sering digunakan untuk gas pelindung dalam
pabrik kimia, industri loga, dan pembuatan komponen elektronika (Syukri, 1999).
Konfigurasi nitrogen 1s2 2s2 2p3. Pada proses pembentukan senyawa
dengan atom-atom lainnya, atom Nitrogen dapat memperoleh atau lebih dapat
dikatakan memakai tiga elektron bersama untuk mencapai suatu kestabilan.
Bilangan oksidasi N berkisar antara -3 sampai dengan +5, dimana bilangan
oksidasi masksimumnya tersebut menyesuaikan dengan nomor golongan yaitu
VA.
Atom nitrogen kurang reaktif hal tersebut disebabkan oleh kekuatan
ikatan yang besar anatara atom N dalam N2 : 946,4 kj energy dibutuhkan untuk
dapat merusak 1 mol ikatannya.
Pemanfaatan dan penggunaan penting dari N2(g) adalah untuk
menyediakan lembam untuk atom, elektronik, maupun dalam proses industry
kimia. N2 dalam wujud cair dapat digunakan sebagai bahan pembeku dalam
industry pengolahan makanan. Penggunaan lainnya adalah dalam produksi
berbagai senyawa nitrogen, terutama melalui pembuatan NH3 (Petrucci, 1992)
Terdapat beberapa sejumlah spesies stabil dimana, secara formal kulit
valensi nitrogen tidak penuh. Contohnya adalah NO, NO2, dan nitroksida R2N-O,
itu semua memiliki elektron yang tidak berpasangan dan paramgnat. Nitrogen
kovalen tiga molekul-molekul NR3 iaah bipiramida merupakan ikatan paling baik
dan dianggap sebagai mengandung orbital hibrida sp3 sehingga elektron menjadi
menyendiri menempati posisi keempat (Willkinson, 1976).
Ammonia (NH3) adalah senyawa komersil nitrogen yang sangat penting.
Ammonia diproduksi melalui proses Habe. Ga natural (metana, CH4) bereaksi
dengan uap panas untuk memproduksi karbon dioksida dan gas hidrogen dalam
proses dua langkah. Ammonia digunakan dalam memproduksi pupuk urea
(NH2CONH2), yang juga digunakan sebagai pupuk dalam industry plastic dan
dalam industri peternakan sebagai suplemen makanan ternak. Ammonia sering
merupakan senyawa pertama untuk banyak senyawa nitrogen.

F. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Amplas
2. Gelas Erlenmeyer
3. Lampu spiritus
4. Kertas Saring
5. Pipet Tetes
6. Tabung Reaksi

Bahan:
1. Logam Cu
2. Logam Al
3. KNO3
4. NH4Cl
5. NaNO3
6. Cu(NO3)2
7. FeSO4
8. HNO3
9. H2SO4
10. NaOH encer
11. H2SO4 encer
12. KI
13. KMnO4
14. Larutan NaNO3 0,1 M

G. PROSEDUR KERJA
a. Reaksi Asam Nitrat dengan Tembaga

SAMPEL

- Dimasukkan beberapa keeping logam tembaga dalam dua


tabung reaksi:
a. Tabung I : (+) beberapa tetes asam nitrat pekat
b. Tabung II : (+) 2 ml larutan HNO3
- Diamati larutannya dan perhatikan warna gas yang ada
dalam tabung reaksi serta warna gas yang keluar dari mulut
tabung reaksi
HASIL

b. Pemanasan Garam Nitrat


SAMPEL
- Dipanaskan ½ sendok kecil senyawa KNO3 padat dan
senyawa Cu(NO3)2 padat dalam tabung reaksi yang
berbeda
- Diamati larutannya dan perhatikan warna gas yang ada
dalam tabung reaksi serta warna lidi yang membara
HASIL
c. Reduksi Nitrat dalam Larutan Alkalis

SAMPEL
- Dimasukkan 1 ml asam nitrat dan 3 ml NaOH encer dalam
tabung reaksi
- Ditambahkan sekeping logam alumunium kemudian
dipanaskan. Periksa gas yang terbentuk dengan kertas lakmus

HASIL

d. Mengidentifikasi Nitrat dan Nitrit

SAMPEL

- Dimasukkan 2 ml larutan garam nitrat ke dalam tabung reaksi.


(+) 1 ml larutan besi (II) sulfat yang baru
- Ditambahkan perlahan asam sulfat pekat melalui dinding
tabung dan perhatikan warna serta bentuk lapisan yang terjadi
- Diulangi percobaan dengan menggunakan garam nitrat
sebagai pengganti garam nitrat
- Dibandingkan kedua hasil percobaan

HASIL

e. Reaksi Pembentukan Ammoniak

SAMPEL

- Dicampurkan seujung sendok ammonium klorida padat


dengan seujung sendok kalsium hidroksida padat dalam
tabung reaksi
- Dipanaskan campuran ini dan diuji gas yang dihasilkan
dengan menggunakan kertas lakmus merah yang basah
- Diamati bau gas yang terbentuk

HASIL
H. DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan
Percobaan Prosedur Percobaan Pengamatan
1. Dimasukkan  Warna
A. Reaksi Asam beberapa Tabung I : cokelat
Nitrat dengan keeping logam tembaga
Tembaga temabag dalam Tabung II :
2 tabung reaksi Cokelat tembaga
berbeda
 Bentuk
Tabung I: logam
padatan
Tabung II: logam
padatan

2. (+) beberapa  Penambahan


tetes HNO3 HNO3
pekat pada Warna: biru
tabung I kehijauan
Berbusa ketika
ditambahkan HNO3
pekat

3. (+) 2 ml HNO3  Penambahan 2 ml


7M HNO3
Warna: biru
- Terdapat gelembus
gas yang cukup
besar
- Terbentuk/timbul
gas warna cokelat

1. Dipanaskan ½  Tabung I
B. Pemanasan garam sendok kecil Warna: putih
nitrat kalium nitrat Bentuk: serbuk
padat dalam  Tabung II
tabung reaksi Tidak dilakukan
berbeda percobaan

2. Amati reaksi  Tabung I


pada larutan Setelah pemanasan
kristal putih
menjadi tak
berwarna
3. Diuji gas yang
dilakukan  Tabung I
dengan lidi - Terbentuk gas
yang membara - Bara lidi mati
saat dimasukkan
tabung reaksi
yang ada gas
1. Dimasukkan 1  Tabung (HNO3 +
C. Reduksi Nitrat ml HNO3 (asam NaOH)
dalam larutan nitrat) 7 M dan - HNO3 tidak
Alkalis 3 ml NaOH berwarna
encer dalam - NaOH tidak
tabung reaksi berwarna

2. (+) sekeping  Pemanasan:


logam Al dan Terdapat
dipanaskan gelembung gas
pada logam Al,
gelembung gas
terbentuk hebat
(cukup banyak)

3. Diperiksa gas  Gas (+) lakmus:


yang terbentuk Kertas lakmus
dengan kertas merah berubah
lakmus merah menjadi biru

1. Dimasukkan 2  Tabung 1 (garam


D. Mengidentifikasi ml larutan nitrat)
Nitrat dan Nitrit garam nitrat Tak berwarna
dalam tabung
reaksi

2. (+) 2 ml larutan  Larutan FeSO4:


FeSO4 yang Putih kekuningan
baru  Penambahan
larutan FeSO4:
Tak berwarna
3. (+) perlahan  Penambahan
H2SO4 pekat H2SO4 pekat
melalui Warna : tak
dinding. berwarna
Perhatikan Reaksinya panas
warna dan Lapisan yang
bentuk lapisan terbentuk : terdapat
yang terjadi cincin tak berwarna

1. Dicampurkan  Ammonium
E. Reduksi seujung sendok Klorida (NH4Cl)
Pembentukan ammonium Warna: putih
Ammoniak klorida padat Bentuk : serbuk
dengan seujung Kristal
sendok kalsium  Kalsium
hidroksida Hidroksida
padat dalam (Ca(OH)2)
tabung reaksi Warna: putih
Bentuk: serbuk
halus

2. Dipanaskan  Pemanasan
campuran dan campuran
uji gas yang Terbentuk gas yang
dihasilkan cukup banyak
dengan lakmus
merah basah  Uji lakmus merah
basah
Lakmus merah
berubah menjadi
biru

3. Diamati bau  Bau gas yang


gas yang terbentuk
terbentuk Bau besi terbakar

I. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pada unsur dan
persenyawaan nitrogen dengan melakukan lima tahapan prosedur percobaan,
yaitu diantaranya:
 Percobaan reaksi asam nitrat dengan tembaga
Percobaan ini memiliki tujuan untuk mengetahui reaksi persenyawaan
nitrogen yaitu senyawa nitrat berupa larutan asam nitrat dengan tembaga.
Prosedur awal ialah memasukkan 2 keping logam tembaga dalam dua tabung
reaksi berbeda. Tabung reaksi I berisikan larutan HNO3 encer dengan tembaga
dan tabung reaksi II berisikan 2 ml HNO3 pekat 7 M. kedua tabung reaksi
diberikan perlakuan yang sama yaitu dipanaskan dan setelah dipanaskan,
diamati warna gas pada kedua tabung reaksi tersebut.
Pada tabung reaksi I, ketika dicampurkan logam Cu dengan larutan HNO3
encer warna awal larutan campuran berwarna biru kehijaun dan menimbulkan
busa ketika penambahan larutan HNO3 encer. Adanya busa yang timbul
menandakan bahwa logam Cu mengalami reaksi oksidasi dari Cu menjadi Cu2+
(Cu bertindak sebagai reduktor) hal ini juga menandakan bahwa bilangan
oksidasi Cu mengalami kenaikan, dimana awalnya bernilai 0 biloksnya
menjadi +2. Sedangkan pada senyawa nitrogen mengalami reduksi (bertindak
sebagai oksidator) yang mengalami penurunan biloks dari +5 menjadi +4.
Warna biru kehijuan yang timbul pada larutan campuran disebabkan karena
adanya ion Cu2+. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut:
8HNO3(aq)pekat + 3Cu(s) 3Cu(NO3)2(g) + 2NO(aq) + 4H2O(aq)

Sedangkan pada tabung reaksi II, ketika dicampurkan logam Cu dengan


larutan HNO3 pekat 7M menghasilkan warna larutan campuran berwarna biru
kehijauan dan menghasilkan gelembung – gelembung gas. Akan tetapi,
berbeda dengan reaksi yang terjadi pada tabung I, reaksi yang berlangsung
pada tabung reaksi II berjalan secara lambat. Hal ini dikarenakan tingginya
konsentrasi HNO3 7M, hal ini pun dapat digaris bawahi bahwa semakin tinggi
konsentrasi asam nitrat yang digunakan, maka kemampuannya untuk
mengoksidasi temabag pun akan semakin besar. Gelembung gas yang timbul
diakibatkan oleh terjadinya peristiwa oksidasi yang dialami oleh Cu dengan
penambahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2. Sedangkan pada senyawa
nitrogen mengalami reduksi yang ditandai dengan timbulnya warna biru pada
larutan serta mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +5 menjadi +2.
Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut:
8HNO3(aq)pekat + 3Cu(s) 3Cu(NO3)2(g) + 2NO(aq) + 4H2O(aq)

Pada kedua tabung reaksi tersebut juga menghasilkan gas yang berwarna
cokelat pada mulut tabung yang cukup jelas, hal ini menandakan adanya
peristiwa oksidasi yang dialami oleh logam Cu dan warna gas dalam tabung
yang berwarna biru yang menandakan adanya peristiwa reduksi yang dialami
oleh nitrogen.

 Percobaan Pemanasan Garam Nitrat


Dalam percobaan pemanasan garam nitrat ini dilakukan perlakuan
memanaskan senyawa KNO3(s) 0,1 g dan senyawa Cu(NO3)2 0,1 g diatas
bunsen yang akan diamati perubahan warna dan gas yang ditimbulkan. Setelah
dipanaskan, kedua senyawa tersebut menunjukkan perubahan, yaitu keduanya
meleleh dan menghasilkan warna laruta tak berwarna yang mulanya adalah
Kristal putih. Perlakuan pemanasan ini memiliki tujuan untuk menguapkan gas
N yang, selanjutnya Cu(NO3)2 dipanaskan menghasilkan CuO dan NO2
berwarna biru kehijauan.
Setelah itu dilakukan perlakuan memasukkan bara lidi ke dalam tabung
reaksi yang berisikan larutan campuran KNO3 dan Cu(NO3)2 yang sedang
dipanaskan. Didapatkan hasil, bara lidi menjadi mati ketika dimasukkan ke
dalam tabung reaksi. Hal ini menandakan terbentuknya gas NO2 pada saat
reaksi pembakaran. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut:
2KNO3(s) 2KNO2(aq) + O2(g)
2Cu(NO3)2(s) 2CuO(aq) + 4NO2(g) + O2(g)

 Percobaan Reduksi Nitrat dalam Larutan Alkalis


Percobaan kali ini mereaksikan larutan HNO3 1 ml dengan 3 ml NaOH
encer dalam suatu tabung reaksi yang kemudian ditambahkan keping logam
Alumunium. Percobaan ini dilakukan bertujuan mengetahui sifat reduksi nitrat.
Ketika larutan HNO3 dan NaOH dicampurkan larutan campuran tak berwarna,
setelah dicampurkan ditambahkan keping logam alumunium dan menghasilkan
reaksi hebat yang ditandai dengan adanya gelembung gas yang cukup banyak.
Gelembung gas yang timbul menandakan bahwa terbentuknya gas NH3
dari reaksi tersebut. Reaksi ini merupakan reaksi reduksi nitrat, dimana besaran
bilangan oksidasi dari nitrogen yang semula +5 mengalami reduksi (kenaikan)
biloks menjadi +3.
HNO3 bertindak sebagai oksidator kuat akan bereaksi dengan hebat
dengan sebagian bahan-bahan organic serta reaksinya dapat bersifat eksplosif.
Produk yang dihasilkan dapat bervariasi hal ini bergantung pada konsentrasi
asam, suhu, serta reduktor. Reaksi ini dapat pula terjadi dengan semua logam
terkecuali dengan deret logam mulia dan aloi tertentu. Karakteristik ini yang
dapat membuat asam nitrat menjadi agen yang umumnya dapat digunakan
dalam uji asam. Adapun persamaan reaksi kimianya, sebagai berikut:

4HNO3(aq)pekat + Al(s) Al(NO3)3(aq) + NO(g) + 2H2O(aq)

Setelah itu, gas yang dihasilkan dari proses pembakaran dilakukan uji pH
dengan menggunakan indikator kertas lakmus. Hasil yang didapatkan, kertas
lakmus merah berubah menjadi biru. Hal ini menunjukkan bahwa gas NO2
yang dihasilkan bersifat basa.

 Percobaan Mengidentifikasi Nitrat dan Nitrit


Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur nitrat dan
nitrit. Dilakukan dengan menggunakan 2 ml larutan garam nitrat yaitu NaNO3
dan menambahkan 1 ml larutan FeSO4. Ketika ditambahkan larutan FeSO4
secara perlahan pada dinding tabung reaksi menghasilkan larutan berwarna
kuning dan terbentuk sebuagh cincin tak berwarna. Seharusnya cincin yang
terbentuk berwarna cokelat muda. Cincin yang terbentuk merupakan senyawa
kompleks [Fe(NO)]2+ hal ini sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2NO3-(aq) + H2SO4(l) + Fe2+(aq) 2NO(g) + 4SO42-(aq) +6Fe3+(aq) + 4H2O(aq)
Fe2+(aq) + NO(g) [Fe(NO)]2+
Senyawa NO mudah membentuk kompleks koordinasi dengan ion logam
transisi, didalam percobaan ini digunakan ion logam transisi Fe2+. Kompleks
yang dibentuk NO dengan logam transisi disebut nitrasil. Dalam beberapa
literature disebutkan bahwa kompleks yang dibentuk adalah [Fe(NO)]2+ jika
ion logam transisi Fe bereaksi dengan NO, akan tetapi terdapat literatur yang
ditulis oleh J.D. Lee bentuk kompleksnya ialah [Fe(H2O)5NO]2+ yang akan
memberikan cincin cokelat dan menunjukkan adanya senyawa nitrat.

 Percobaan Reaksi Pembentukan Amoniak


Pada percobaan ini digunakan senyawa NH4Cl dan Ca(OH)2 yang
dipanaskan dan menghasilkan larutan yang tidak berwarna. Ketika dipanaskan,
larutan campuran tersebut menghasilkan gas. Gas yang dihasilkan dari proses
pemanasan tersebut selanjutnya dilakukan uji menggunakan kertas lakmus
merah yang sebelumnya telah dibasahkan menggunakan air. Hasil yang
didapatkan menunjukkan kertas lakmus merah menjadi biru, hal itu
menandakan bahwa senyawa yang dihasilkan bersifat basa, dalam hal ini
adalah NH3. Gas yang terbentuk memiliki bau seperti besi yang dibakar,
dimana bau tersebut merupakan bau khas dari NH3. Adapun persamaan reaksi
kimianya, sebagai berikut:
NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(aq) NH3(g) + 2H2O(aq) + CaCl2(aq)

J. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses pembuatan persenyawaan nitrogen dalam skala laboratorium dapat
dibuat dengan cara mereaksikan larutan NaNO2 dengan larutan NH4Cl melalui
proses pemanasan dan gas amoniak di laboratorium dibuat dengan cara
memanaskan NH4OH pekat.
2. Sifat – sifat fisika dan kimia nitrogen dan penyawaannya ialah:
a. Tidak berwarna
b. Tidak berbau
c. Tidak mudah terbakar
d. Tidak beracun
e. Semua nitrogen yang terdapat di alam sebagian besar adalah gas nitrogen,
atmosfer 78,1% massa N2.
f. Nitrogen merupakan salah satu komponen yang mudah mengap dalam
udara cair.
g. Nitrogen memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p2
3. Proses mengidentifikasi gas nitrogen dapat dilakukan dengan menggunaan
bara api yang menghasilkan bara api semakin membesar. Mengidentifikasi gas
NO2 dapat diidentifikasi dengan terbentuknya warna kuning kecoklatan pada
dinding tabung. Sedangkan dalam proses mengidentifikasi gas ammonium
dapat diidentifikasi dengan baunya yang sangat menyengat dan penambahan
PP yang menhasilkan larutan berwarna merah muda, dan spatula yang
dibasahi HCl akan menghasilkan gas berwarna putih.

K. DAFTAR PUSTAKA
Hiusecroft, C.E. & Sharpe, A. G. 2005. Inorganic Chemistry 2nd ed. England :
Person Education Limite
Langitasari, Indah. 2022. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. Serang:
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lee, J.D. 1991. Concise Inorganic Chemistry Fourth Edition. London :
Champman & Hall
Petrucci, Ralph H. 1992. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Syukri. 1999. Kimia Dasar I. Bandung : ITB
Tim Kimia Anorganik. 2006. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. Jurusan
Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang
Wilkinson. 1976. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press

L. LAMPIRAN
TUGAS DAN JAWABAN
1. Tuliskan persamaan reaksi pada percobaan A-C!
Jawab:
 8HNO3(aq)pekat + 3Cu(s) 3Cu(NO3)2(g) + 2NO(aq) + 4H2O(aq)
 8HNO3(aq)encer + 3Cu(s) 3Cu(NO3)2(g) + 2NO(aq) + 4H2O(aq)
 2KNO3(s) 2KNO2(aq) + O2(g)
 2Cu(NO3)2(s) 2CuO(aq) + 4NO2(g) + O2(g)
 4HNO3(aq)pekat + Al(s) Al(NO3)3(aq) + NO(g) + 2H2O(aq)
 FeSO4(aq) + 2NaNO3(aq) Fe(NO3)2(s) + Na2SO(aq)
 2NH4Cl(s) + Ca(OH)2(s) CaCl2(g) + 2NH3(g) + 2H2O(aq)
 2NO3-(aq) + H2SO4(l) + Fe2+(aq) 2NO(g) + 4SO42-(aq) +6Fe3+(aq) + 4H2O(aq)
 Fe2+(aq) + NO(g) [Fe(NO)]2+
 NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(aq) NH3(g) + 2H2O(aq) + CaCl2(aq)

2. Jelaskan perbedaan dalam identifikasi asam nitrat dan asam nitrit!


Jawab:
Perbedaan identifikasi asam nitrat dan asam nitrit pada percobaan kali ini
ialah sebagai berikut:
a. Identifikasi asam nitrat
Pada identifikasi asam nitrat dapat dilakukan dengan mereaksikan FeSO4
dengan H2SO4 dengan hasil akhir akan membentuk cincin coklat
b. Identidikasi asam nitrit
Pada identifikasi asam nitrit dapat dilakukan dengan mereaksikan anion
nitrit dengan FeSO4 dan akan membentuk cincin coklat.
DOKUMENTASI PRAKTIKUM 2 (NITROGEN) DAN PRAKTIKUM 3
(BELERANG)

Anda mungkin juga menyukai