Anda di halaman 1dari 9

I.

JUDUL PERCOBAAN : REAKSI yang luar biasa banyaknya, bahan asal


IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT, PROTEIN semua senyawa nitrogen yaitu unsur
DAN ASAM nitrogen, N2 yang bersifat agak lembam.
AMINO Kurangnya kereaktifan tersebut
II. TUJUAN PERCOBAAN : disebabkan karena kekuatan ikatan yang
besar antara atom N dalam N2 ; 946,4 kJ
III. TINJAUAN TEORITIS : energi dibutuhkan untuk merusak 1 mol
ikatannya (Petrucci, 1992).
Nitrogen merupakan molekul
diatomik yang memiliki ikatan rangkap Atom nitrogen, dapat melengkapi
tiga. Energi ikatannya cukup tinggi kulit valensinya dalam beberapa cara
sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. berikut: Penggabungan elektron
3-
Karena itu kebanyakan entalpi dan energi membentuk ion nitrit N ; ion ini
bebas pembentukan senyawa nitrogen ditemukan hanya dalam nitrit mirip garam
bertanda positif. Molekul nitrogen ini dari logam-logam yang paling
sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya elektropositif, pembentukan ikatan-ikatan
van der waals antar molekul sangat kecil. pasangan elektron, pembentukan ikatan
Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia pasangan elektron dengan penggabungan
sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini elektron seperti NH2- atau NH2-,
tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen pembentukan ikatan pasangan elektron
sangat diperlukan digunakan sebagai dengan elektron dengan pasangan
pembuatan senyawa penting seperti elektron seperti dalam ammonium
amonia dan urea. Karena kesetabilan yang tetrahedral dan ion ammonium
-
tinggi, nitrogen dipakai untuk gas tersubstitusi [NR4] (Willkinson, 1976).
pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia,
industri logam, dan dalam pembuatan
komponen elektronika. Nitrogen cair juga
di gunakan untuk membekukan makanan
secara cepat (Syukri, 1999).

Nitrogen mempunyai konfigurasi


elektron 1s2 2s2 2p3. Dalam pembentukan
senyawa dengan atom-atom lain, atom N
dapat memperoleh atau lebih
dapatdikatakan memakai bersama tiga
elektron untuk mencapai kulit valensi
oktet 1s2 2s2 2p6. Bilangan oksidasi N
dalam senyawanya berkisar dari -3 sampai
+5. Bilangan oksidasi maksimum sesuai
dengan nomor golongan berkalanya, VA.
Walaupun keragaman bilangan oksidasi
mengakibatkan kimia senyawa nitrogen
IV. ALAT DAN BAHAN :
a. Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah


.
1. Tabung reaksi - 4 buah
2. Rak tabung reaksi - 1 buah
3. Corong kaca - 1 buah
4. Pipet Tetes - 2 buah
5. Spatula - 1 buah
6. Kaca arloji - 1 buah
7. Neraca analitik - 1 buah
8. Pembakar bunsen - 1 buah
9. Penjepit tabung - 1 buah
10. Gelas ukur
11. Lakmus biru - Secukupnya
12 Lakmus merah - Secukupnya

b. Bahan

No Nama bahan Rumus konsentrasi Wujud Warna Jumlah


. kimia
1. Asam Nitrat HNO3 - Cair 10mL
2. Asam Sulfat H2SO4 - Cair 15mL
3. Kalium KMnO4 - Padat Secukupnya
Permanganat
4. Natrium NaOH - Cair 5mL
Hidroksida
5. Tembaga Cu - Padat Secukunya
6. Alumunium Al - Cair Secukupnya
7. Natrium NaNO3 - Cair 5mL
Nitrat
8. Kalium Iodida KI - Padat Secukupnya
V. PROSEDUR KERJA :
a. Uji Reaktivitas Asam Nitrat
1. Reaksi Asam Nitrat dengan Tembaga

5ml HNO3
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Ditambahkan dengan tembaga
Dipanaskan
Diamati gas yang terbentuk dan diuji menggunakan kertas lakmus biru

Menghasilkan gas yang menguap dan


larutan menjadi bewarna abu-abu.
Setelah gas yang terbentuk diuji dengan
kertas lakmus biru, warna kertasnya
berubah menjadi merah.

2. Reduksi Nitrat dalam Larutan Basa

5mL
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Ditambahkan sekeping logam aluminium ke dalam larutan
Ditambahkan dengan 5mL NaOH
Dipanaskan
Diamati gas yang terbentuk, diuji menggunakan kertas lakmus merah

Menghasilkan gelembung udara dan


larutannya bewarna abu-abu. Setelah
gas yang terbentuk diuji dengan kertas
lakmus biru, warnakertasnya berubah
menjadi biru.
b. Uji Reaktivitas Asam dan Garam Nitrat

15mL H2SO4
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Ditambahkan NaNO3
Dipanaskan
Diamati perubahan yang terjadi

Menghasilkan larutan bening

Larutan dibagi menjadi kedalam 3 tabung dengan


ukuran yang sama.

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

Ditambahkan padatan Ditambahkan KMnO4 Dipanaskan


KI sebanyak ujung
spatula

Menghasilkan koloid Menghasilkan larutan Menghasilkan


bening dan pada bewarna ungu. gelembung-
bagian bawah nya gelembung udara dan
terdapat larutan larutan bewarna
bewarna kuning. kuning bening.
VI. HASIL PERCOBAAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN :
a. Tabel Hasil Pengamatan

No. Perlakuan Hasil


1. Uji Reaktivitas Asam Nitrat
 Reaksi asam nitrat dengan tembaga Menghasilkan gas yang menguap dan
HNO3 ditambahkan dengan logam larutan menjadi bewarna abu-abu.
Cu, kemudian dipanaskan dan di uji Setelah gas yang terbentuk diuji
dengan kertas lakmus biru, warna
dengan kertas lakmus biru
kertasnya berubah menjadi merah.
 Reduksi nitrat dalam larutan basa Menghasilkan gelembung udara dan
HNO3 ditambahkan dengan logam Al larutannya bewarna abu-abu. Setelah
dan larutan NaOH, dipanaskan dan gas yang terbentuk diuji dengan kertas
lakmus biru, warna kertasnya berubah
diuji dengan kertas lakmus merah
menjadi biru.

2. Uji Reaktivitas Asam dan Garam NItrat


15mL H2SO4 + NaNO3, kemudian dibagi Menghasilkan larutan bening
ke dalam 3 tabung reaksi dengan
ukuran yang sama.
 Tabung 1 + lempengan KI Menghasilkan koloid bening dan pada
bagian bawah nya terdapat larutan
bewarna kuning.
 Tabung 2 + KMnO4 Menghasilkan larutan bewarna ungu.
 Tabung 3 dipanaskan Menghasilkan gelembung-gelembung
udara dan larutan bewarna kuning
bening.

b. Reaksi-reaksi
1. Uji Reaktivitas Asam Nitrat
 HNO3(aq) + Cu(s)                  Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(aq)

 6HNO3(aq) + 6NaOH(aq) + 2Al(s)            2Al(OH)3(Aq) + 3Na2O(s) + 6NO2(g) +  3H2O(l)

2. Uji Reaktivitas asam dan Garam Nitrat


 H2SO4 (aq) + NaNO3 (s) → NaHSO4 (aq) + HNO2 (aq) + 1/2 O2 (g)

 2NO2 (aq) + 4H+ (aq) + 2I– (aq) → 2NO (g)   + 2H2O (aq) + I2 (aq)

 5NO2– (aq) + 2MnO4– (aq) + 6H+ → 5NO3– + 2Mn2+ +3H2O


c. Pembahasan
 Uji Reaktifitas Asam Nitrat
Secara teori

Pada saat logam Cu ditambahkan dengan HNO3, lalu dilakukan pemanasan


untuk mempercepat terjadinya reaksi. Dan pada saat penambahan logam Cu
akan terbentuk gas yang bewarna merah kecoklatan dan larutan tersebut akan
berubah menjadi warna biru . hal ini menandakan bahwa pada saat
penambahan logam Cu terbentuk gas NO2. Dimana, gas ini mempunyai warna
merah kecoklatan dan mempunyai warna lebih gelap lagi ketika suhu semakin
tinggi.

Dan tahap selanjutnya adalah pengujian gas yang terbentuk dari


penambahan logam Cu tersebut dengan menggunakan kertas lakmus biru.
Warna kertas lakmus ketika didekatkan dengan gas maka akan berubah menjadi
merah, hal ini menandakan bahwa gas NO2 yang terbentuk pada percobaan ini
bersifat asam karena berasal dari larutan asam nitrat yang merupakan asam
kuat. Serta, warna biru larutan merupakan warna spesifik yang menandakan
adanya ion Cu2+. Dalam reaksi ini tembaga mengalami reaksi oksidasi dari Cu
menjadi Cu2+ (Cu bertindak sebagai reduktor) dengan kenaikan bilangan oksidasi
dari 0 menjadi +2. Sedangkan nitrogen mengalami reduksi (bertindak sebagai
oksidator) dengan penurunan bilangan oksidasi dari +5 menjadi +4. Warna biru
yang dihasilkan oleh larutan disebabkan karena adanya ion Cu 2+(Ilhami, 2013).

HNO3 yang dicampurkan dengan larutan NaOH menghasilkan larutan


bening. Kemudian memasukkan logam Alumunium, dimana Al akan sedikit larut
dan timbul gelembung-gelembung gas. Pada mulanya logam Al tenggelam
namun beberapa saat kemudian kepingan logam Al mengapung. Selanjutnya
dilakukan pemanasan yang tujuannya untuk menguapkan gas NH3.

Setelah itu diuji menggunakan kertas lakmus biru, dan hasil yang didapat
adalah perubahan warna pada kertas lakmus yang awalnya biru berubah
menjadi merah. Hal ini disebabkan karena dua faktor yaitu: gas NH 3 bersifat basa
lemah dan NaOH merupakan suatu larutan yang bersifat basa kuat sehingga
berpengaruh terhadap kertas lakmus dan mengalami perubahan warna. Dalam
hal ini NaOH berfungsi untuk membuat reaksi dengan suasana basa dan sebagai
pelarut untuk melarutkan alumunium. Dari hasil pengamatan gas yang terbentuk
tidak bewarna. Dimana gas tersebut merupakan sifat dari gas NH 3. Dalam reaksi
ini nitrogen mengalami reduksi dengan penurunan bilangan oksidasi dari +5
menjadi -3 dengan kata lain HNO3 bertindak sebagai oksidator bagi aluminium.
Sedangkan aluminium mengalami oksidasi dengan kenaikan bilangan oksidasi
dari 0 menjadi +4(Chaca, 2014).
Secara Praktikum

Pada percobaan HNO3yang ditambahkan dengan logam Cu, kemudian


dipanaskan dan di uji dengan kertas lakmus birumenghasilkan gas yang
menguap dan larutan menjadi bewarna abu-abu. Setelah gas yang terbentuk
diuji dengan kertas lakmus biru, warna kertasnya berubah menjadi merah. Hal
ini sesuai dengan teori, dimana warna kertas lakmus berubah menjadi merah
yang menandakan bahwa gas NO2 yang terbentuk pada percobaan ini bersifat
asam karena berasal dari larutan asam nitrat yang merupakan asam kuat.

Pada percobaan HNO3 ditambahkan dengan logam Al dan larutan NaOH,


kemudian dipanaskan dan diuji dengan kertas lakmus merahmenghasilkan
gelembung udara dan larutannya bewarna abu-abu. Dan lama-kelamaan logam
Al nya larut sehingga warna larutannya menjadi bening. Setelah gas yang
terbentuk diuji dengan kertas lakmus biru, warna kertasnya berubah menjadi
biru. Hal ini sesuai dengan teori.

Pengembangan Berpikir Kritis

 Uji Reaktivitas asam dan Garam Nitrat

Secara Teori

Reaksi redoks asam nitrit yang dilakukan dengan cara mereaksikan


H2SO4 dengan NaNO3 dalam keadaan dingin. Kedua campuran ini menghasilkan
larutan tidak berwarna, NaNO3 larut dan gas NO 2 berwarna cokelat. Di dalam
larutan ini juga mengandung asam nitrit.

Larutan HNO2 yang ditambahkan dengan KI menghasilkan larutan bening


dengan bias kuning. Reaksi ini berlangsung dalam suasana asam dan
menghasilkan gas NO yang tidak berwarna.Dalam reaksi ini nitrogen mengalami
reduksi dengan penurunan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +2 (NO 2 bertindak
sebagai oksidator). Sedangkan I mengalami oksidasi dengan kenaikan bilangan
oksidasi dari -1 menjadi 0 (KI bertindak sebagai reduktor).

Larutan KMnO4 ditambahkan larutan asam nitrit (HNO 2) menghasilkan


larutan tidak berwarna. Warna ungu pada larutan KMnO 4 hilang disebabkan oleh
tereduksinya Mn, biloksnya dari +7 menjadi +2. Pada reaksi ini, berdasarkan
teori bahwa asam nitrit berfungsi sebagai pereduksi permanganat dengan
disertai pembentukan ion-ion nitrat. Reaksi ini berlangsung pada suasana asam.

Campuran antara larutan H2SO4 dengan NaNO3 tadi dipanaskan sehingga


menghasilkan gelembung-gelembung gas O2, kemudian menghasilkan larutan
bening dan terbentuk gas yang tidak bewarna. Dari persamaan reaksi dapat
dilihat bahwa, terjadi reaksi redoks dimana unsur nitrogen mengalami
penurunan bilangan oksidasi yaitu dari +5 menjadi +2. ini menunjukkan bahwa
asam nitrat lebih stabil karena garam nitrat tidak banyak terurai (Akbar, 2012).

Secara Praktikum

Pada saat H2SO4 ditambahkan dengan NaNO3, menghasilkan larutan


bewarna bening. Kemudian dibagi ke dalam 3 tabung reaksi dengan ukuran yang
sama.

Pada tabung 1 yang berisi larutan HNO 2 ditambahkan lempengan KI


menghasilkan koloid bening dan pada bagian bawah nya terdapat larutan
bewarna kuning. Hal ini sesuai dengan teori di atas.

Pada tabung 2 yang berisi larutan HNO 2ditambahkan KMnO4menghasilkan


larutan bewarna ungu. Hal ini sedikit sesuai dengan teori, larutan yang
dihasilkan adalah bewarna ungu. Namun, seharusnya jika dilihat dar teori warna
ungunya lama-kelamaan kan menghilang. Sedangkan pada praktikumnya tidak.

Pada tabung 3yang berisi larutan HNO2 dipanaskan menghasilkan


gelembung-gelembung udara dan larutan bewarna kuning bening. Hal ini sesuai
dengan teori.

Pengembangan Berpikir Kritis


VII. KESIMPULAN :
VIII. JAPERTU :
IX. DAFTAR PUSTAKA :

Petrucci, Ralph, H., (1992),Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.

Syukri, (1999), Kimia Dasar 1,ITB, Bandung.

Wilkinson, (1976), Kimia Anorganik Dasar, UI Press, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai