PENDAHULUAN
Permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
Meskipun karbon hanyalah salah satu unsure dari sekian banyak unsure dalam system
periodic, tetapi atom karbon dapat terikat secara kovalen dengan atom karbon yang lain
dan terhadap unsure-unsur lain menurut beragam cara sehingga dapat membentuk begitu
banyak senyawa yang jumlahnya hampir tak terhingga. Atom karbon dan senyawanya
dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu :
Karbon dapat membentuk lebih banyak senyawa dibandingkan unsure lain sebab
atom karbon tidak hanya dapat membentuk ikatan-ikatan karbon tunggal, rangkap dua
dan rangkap tiga, tetapi juga bisa terkait satu sama lain membentuk struktur rantai dan
cincin.
Alotrop adalah sifat sejumlah tertentu unsur dimana unsur ini mampu berada dalam
dua tau lebih bentuk, pada setiap alotrop atom-atom unsur tersebut berikatan dengan cara
yang berbeda sehingga membentuk modifikasi struktur yang berbeda pula. Berbagai macam
alotrop karbon adalah:
Diamond
Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang terbaik dari karbon dan memiliki
nilai ekonomi yang tinggi, dimana sifatnya yang keras dan memiliki optikal optis
sehingga banyak dipakai dalam berbagai industri dan untuk bahan baku perhiasan.
Diamond menjadi mineral alami terkeras yang pernah ada, tidak ada unsur alam yang
dapat memotong diamond maupun menarik (merenggangkan) diamond.
Setiap karbon yang terdapat dalam diamond berikatan secara kovalen pada empat
atom karbon yang lain dalam bentuk geometri tetrahedarl. Dan tetrahedarl ini membentuk
6 cincin karbon seperti sikloheksana dalam bentuk konformasi “kursi” sehingga hal ini
mengakibatkan tidak adanya sudut ikatan yang mengalami ketegangan. Jalinan struktur
kovalen yang stabil inilah membuat sifat diamond menjadi keras.
Panjang ikatan tunggal pada diamond adalah 0,154 nm. Dengan struktur kristal
kubus perbusat muka dan densitasnya sekitar 3,51 g/cm3. Diamond yang murni memiliki
indeks refraktori sebesar 2,465 pada 397 nm, 2.427 at 527 nm, 2.417 at 589 nm, 2.408 at
670 nm, and 2.402 at 763 nm.
Grafit
Grafit merupakan alotrop karbon. Tidak seperti diamond grafit bersifat konduktor
sehingga dapat dipakai untuk elektroda dalam proses elektrolisis. Sifat daya hantar ini
disebabkan grafit memiliki elektron dalam orbital pi yang terdelokalisasi dibawah dan
diatas bidang karbon. Ikatan yang terdapat dalam grafit adalah sp2 dengan bentuk
datar/plane dengan sudut 120 derajat. Elektron ini dapat bergerak bebas sejauh dalam
lapisan karbon.
Grafit lebih reaktif dibandingkan dengan karbon, disebabkan reaktan dapat
menetrasi diantara lapisan heksagonal grafit. Tidak bereaksi dengan asam encer atau basa
dan dapat dioksidasi oleh asam kromat menjadi CO2.
Grafit tidak mencair akan tetapi mengalami sublimasi pada suhu 3500 C. Kristal
grafit memiliki dua bentuk yaitu alfa-grafit dengan bentuk heksagonal dan beta grafit
dengan bentuk rombohedral.
Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan
metamorf. Grafit adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip logam
(penghantar panas dan listrik yang baik). Di samping tidak cukup padat, grafit tidak
terdapat dalam jumlah banyak di alam. Oleh karena itu,untuk keperluan peralatan teknik
serta pembuatan elektroda, grafit harus dibuat secara sintetik.
Pembuatan: Grafit alam atau grafit yang dibuat dari kokas diperkecil ukurannya,
dicampur dengan ter atau resin sintetik,kemudian dipanaskan sehingga membentuk
padatan (sintering) dalam 105 cetakan.
Grafit dinamai oleh Abraham Gottlob Werner pada tahun 1789 dengan
mengambil kata dari bahasa Yunani.
Grafena
Grafena merupakan lapisan tunggal dari grafit dengan ikatan karbon sp2
membentuk susunan seperti sarang lebah (monolayer grafit). Ikatan karbon-karbon
memiliki panjang 0,142 nm. Grafena merupakan struktur dasar dari grafit, karbon nano,
dan fuleren, dan dapat didiskripsikan sebagai lapisan molekul aromatic.
Karbon Amorfos
Karbon amorfos atau disebut sebagai karbon reaktif, merupakan alotop karbon
dimana tidak memiliki struktur kristalin. Karbon amorfos biasa disingkat sebagai aC
untuk karbon amorfos yang biasa, aC:H untuk karbon amorfos yang terhidrogenasi, dan
ta-C untuk tetrahedral karbon amorfos (seperti diamond). Dalam bidang mineralogy,
karbon amorfos biasa digunakan untuk istilah coal dan jenis karbon yang tak murni
selain grafit dan diamond.
Fuleren
Karbon dioksida di temukan di atmosfir lapisan bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga
merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur kalsium, magnesium dan besi.
Batubara, minyak ,dan gas bumi adalah hidrokabon. Karbon sangat unik karena dapat
membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen, dan unsur-unsur lainya. Nama
lain dari gas asam karbonat, karbonat anhidrida, es kering (bentuk padat), dan zat asam arang.
Massa molar 44,0095(14) g/mol, penampilan gas tidak berwarna. Densitas 1600 g/L (padat) 1,98
(gas),titik didih leleh -57 oC (216K) dibawah tekanan, titik didih -78 oC (195 K) menyublin,
Karbon dioksida di ntyatakan dalam bentuk rumus kimia CO2 atau zat asam arang adalah
sejenis senyawa yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara konvalen dengan sebuah
atom karbon. Berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standard dan hadir di atmosfer
bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan
volume (V) walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon
dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena bisa menyerap gelombang inframerah
dengan kuat.
Karbon dioksida juga di hasilkan oleh semua hewan, tumbuhan-tumbuhan, fungsi dan
mikroorganisme pada proses reperasi dan di gunakan oleh tumbuhan sebagai proses fotosintesis.
Oleh karena itu, karbon dioksida merupakn kompenen yang sangat penting dalam siklus karbon.
Karbon diokasida juga hasailkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil.Karbon
dioksida anorganik di keluarkan dari gunung merapi dan proses geothermal lainya seperti pada
langsung mnjadi padat pada temperatur di bawah -78oC. Dalam bentuk padat karbon dioksida
pada umumnya disebut sebagai es kering (CO2) adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah
warna litmus dari biru menjadi merah muda. Karbon dioksida mempuyai struktur molekul linier
dan bersifat non polar. Gas ini larut dalam air, terdapat di udara dan sangat penting bagi
tumbuhan sebagai bahan fotosintesi serta merupakan komponen nafas yang di keluarkan oleh
manusia atau hewan. CO2 dapat di buat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau
C+ CO →CO2
CH4+2O2→CO2+H2O
2CO+O2→2CO2
Di laboratorium CO2 dapat di buat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam
seperti: CaCO3 +2HCl→CaCl2 +H2O+CO2. Gas CO2 tidak beracun, tetapi konsentrasi yang
terlallu tinggi dalam udara adalah tidak sehat, karena merendahkan konsentrasi CO2 dan
menimulkan efek fisikologis yang membahayakan. Jumlah CO2 yang sangat besar sekali di
hasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatkan gas CO2 di khawatirkan atmosfer menjadi panas,
sehingga akan muncul perubahan suhu yang serius yang sering juga di sebut efek rumah kaca.
Karbon monoksida dapat di buat secara komersil dengan hydrogen melalui pembentukan
uap kembali atau pembakaran sebagai hidrokarbon dengan reaksi CO2+H2→CO2+H2, gas ini
tidak berwarna dan mempunyai titidk didih -190. Dapat di gunakan sebagai bahan industry
melalui reaksi 2CO(g) + O2(g)→ 2CO2(g). Gas CO juga terdapat terjadi sebagai sampingan
pembakaran organic dalam ruang kurang oksigen. C8H18 + 6O 2 (g)→8CO + 4H2O. Secara
besaran-besaran dapat dibuat dengan reaksi C(S) + H2O→ CO +H2. Gas CO sangat berbahaya
bagi manusia maupun hewan karena CO berikatan kuat dengan hemoglobin darah. Homoglobin
berfungsi sebagai mengedarkan oksigen dari paru- paru ke seluruh tubuh. Secara komersial,
karbon monoksida mempunyai beberapa kegunaan. Campuran gas yang mengandung karbon
Sebagai senyawaan karbon anorganik yang paling melimpah, karbonat dan bikarbonat
adalaha zat yang berguna serta terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air,
misalnya kalsium karbonat, CaCO3, barium karbonat, BaCO3, magnesium karbonat, MgCO3, dan
timbal karbonat, PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya kalsium
bikarbonat Ca(HCO3)2, dan magnesium bikarbonat Mg(HCO3)2. Karbon dan bikarbonat bereaksi
dengan kebanyakan asam, menghasilkan CO2. Reaksi ini sangat cepat dan gas itu dengan mudah
Bikarbonat adalah zat atmosfer, yaitu ia dapat bereaksi baik dengan asam maupun basah.
Bikarbonat tidak stabil bila dipanaskan, ia terurai membentuk karbonat. Kalium bikarbonat
bubuk digunakan dalam alat pemadam kebakaran karena ia mudah terurai dengan menghasilkan