A. Karbon (C)
Gambar 1. Karbon
Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol
dalam sistem peridoik adalah “C”. Nama “carbon” berasal dari bahasa latin
“carbo” yang berarti “coal” atau “charcoal”. Istilah “coal” menyatakan
sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah
terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen,
oksigen, dan nitrogen. Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk
alotropik: amorphous, grafit dan berlian. Diperkirakan ada bentuk keempat,
yang disebut karbon. Ceraphite (serafit) merupakan bahan terlunak,
sedangkan belian bahan yang terkeras[CITATION Sya13 \l 14345 ].
Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV
A yang lain, unsur karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam
rantai, baik dengan ikatan tunggal C –10 C, ikatan rangkap dua C = C,
maupun ikatan rangkap tiga C ≡ C. Hal ini terjadi karena unsur karbon
mempunyai energi ikatan C – C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol.
Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di kerak Bumi dan ke-4
di alam semesta setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di
air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon
terdapat di alam dalam keadaan bebas seperti intan dan grafit. Adapun
dalam keadaan ikatan sebagai bahan bakar mineral, antrasi, batu bara, batu
bara muda, dan sebagai minyak tanah, aspal, gas CO2 dan CaCO3. Karbon di
alam juga terdapat sebagai hasil pembuatan arang amorf, misalkan kokas
dari penyulingan kering batu bara, arang kayu dari pembakaran kayu, selain
itu, karbon juga terdapat di atmosfer, biosfer, dan di laut.
Adapun sifat fisika dan kimia unsur karbon, sebagai berikut :
Tabe1 1. Sifat Fisika dan Kimia Karbon
Simbol : C
Radius Atom : 0.91 Å
Volume Atom : 5.3 cm3/mol
Massa Atom : 12.011
Titik Didih : 5100 K
Radius Kovalensi : 0.77 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 2.26 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 0.07 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 2.55
Konfigurasi Elektron : [He]2s2p2
Formasi Entalpi : kJ/mol
Konduktivitas Panas : 80 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 11.26 V
Titik Lebur : 3825 K
Bilangan Oksidasi : -4,+4,2
Kapasitas Panas : 0.709 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : -715 kJ/mol
Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada
B. Silikon (Si)
Gambar 2. Silikon
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai
simbol Si dan nomor atom 14 . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob
Berzelius. Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam jumlah berat, dan
merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon terdapat di
matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu
kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Silikon tidak
ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar sebagai oksida dan
sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate, flint, jasper dan
opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida. Granit, hornblende,
asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dsb merupakan contoh beberapa
mineral silikat.
Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan
karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda
karbon. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat
yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya
digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan
untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan
dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam
atmosfer hidrogen dan dengan proses vacuum float zone [CITATION
Sya13 \l 14345 ].
Adapun sifat fisika dan kimia unsur silikun, sebagai berikut :
Tabel 2. Sifat Fisika dan Kimia Silikon
Simbol : Si
Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi
dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali
hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon
mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1, 3
sampai 6 mikrometer. Sifat kimia silikon beserta reaksinya :
1. Silikon bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang
terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
Si + 2 X2 → SiX4
C. Germanium (Ge)
Gambar 3. Germanium
Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman. Germanium
ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu oleh ahli kimia Rusia, Mendeleev
Omitri pada tahun 1871. Sementara pada tahun 1886, seorang kimiawan
Jerman, Clemens Winkler, memutuskan untuk memberi nama unsur baru
germanium, sebagai penghormatan kepada tanah airnya.
Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang unsur (Ge) dan nomor atom 32. Unsur ini logam yang
putih keabu-abuan, massa atomnya 72.64 g/mol. Dalam bentuknya yang
murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh.
Kelimpahan germanium dikerak bumi sekitar 1,6 ppm. Hanya ada
dalam beberapa bentuk mineral seperti argyrodite, briartite, germanite, dan
renierite. Beberapa bijih seng, tembaga, timbal mengandung cukup
germanium yang dapat diekstraksi dari bijih besi akhirnya.
Kebanyakan bijih besi dari germanium berupa sulfida. Bijih besi sulfidanya
diubah menjadi oksida besi dengan pemanasan di udara,proses ini dikenal
dengan pemanggangan:
GeS2 + 3 O2 → GeO2 + 2 SO2. [ CITATION Cot89 \l 1033 ]
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan
bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran
batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan
cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Teknik ini dapat
memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
Adapun sifat fisika dan sifat kimia unsur germanium, sebagai berikut :
Tabel 3. Sifat Fisika dan Kimia Atom Germanium
Simbol : Ge
Radius Atom : 1.37 Å
Volume Atom : 13.6 cm3/mol
Massa Atom : 74.9216
Titik Didih : 3107 K
Radius Kovalensi : 1.22 Å
Struktur Kristal : Fcc
Massa Jenis : 5.32 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 3 x 106 ohm 1cm-1
Elektronegativitas : 2.01
Konfigurasi Elektron : [Ar]3d10 4s2p2
Formasi Entalpi : 31.8 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 59.9 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 7.899 V
Titik Lebur : 1211.5 K
Bilangan Oksidasi : 4
Kapasitas Panas : 0.32 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 334.3 kJ/mol
Germanium tidak larut dalam asam dan basa encer, tetapi larut
perlahan dalam asam sulfat pekat dan bereaksi keras dengan alkali cair
untuk menghasilkan germinates.
Beberapa reaksi Germanium dengan spesi lain adalah :
a. Reaksi degan Air
Germanium tidak bereaksi dengan air
b. Reaksi dengan Hidrogen
Ge(s) + 2 H2(g) → GeH4(s)
Hidrida Germanium yang stabil hanya GeH4
b. Reaksi dengan Oksigen
Ge(s) + 2 H2(g) → 2GeO(s)
Ge(s) + 2 H2(g) → GeO2(s)
c. Reaksi dengan Halogen
Ge(s) + 2X2(g) → GeX4(s) X = F, Cl, Br, I
D. Timah (Sn)
Gambar 4. Timah
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia
Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan
dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata
“dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini
dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair. Kelimpahan timah
dikerak bumi yaitu 2,1 ppm.
Sumber utama timah (Sn) di alam adalah mineral cassiterite (SnO2).
SnO2 dan mineral inilah yang merupakan sumber utama logam timah.
Mineral kasiterit inilah yang menjadi sumber utama timah. Prinsip
pengolahan logam timah ini adalah dengan mereduksi bijih oksida tersebut.
Dahulu, reduksi bijih SnO2 dilakukandengan menggunakan batu bara panas,
dengan reaksi sebagi berikut :
SnO2 (s) + 2C(s) → Sn(l) + CO2 (g)
Isolasi Timah dengan mereduksi bijih oksida tersebut. Pada zaman
kuno,reduksi bijih SnO2 dilakukan dengan menggunakan batubara panas
(glowing coal), menurut persamaan reaksi:
SnO2(s) + 2C(s) → Sn(l) + CO2 (g).
Pada tahap awal, bijih timah dipekatkan dalam suatu wadah dengan
proses flotasi-buih. Dalam proses ini, serbuk bijih timah dibuat menjadi
suspensi dalam air, kemudian ke dalam suspensi ini disemprotkan udara
melalui saluran yang berlubang-lubang dan berputar agar terjadi
gelembung-gelembung udara yang naik ke permukaan.
Bijih timah yang sudah pekat kemudian dipanggang. Selanjutnya
oksida timah direduksi dengan karbon. Teknik modern untuk proses ini
yaitu tanur bergaung (reverberatory) pada T =1200-1300ᵒC.
Adapun sifat fisika dan sifat kimia unsur timah, sebagai berikut :
Tabel 4. Sifat Fisika dan Kimia Timah
Simbol : Sn
Radius Atom : 1.62 Å
Volume Atom : 16.3 cm3/mol
Massa Atom : 118.71
Titik Didih : 2876 K
Radius Kovalensi : 1.41 Å
Struktur Kristal : Tetragonal
Massa Jenis : 7.31 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 8.7 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.96
Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10 5s2p3
Formasi Entalpi : 7.2 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 66.6 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 7.344 V
Titik Lebur : 505.12 K
Bilangan Oksidasi : 4,2
Kapasitas Panas : 0.228 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 290.37 kJ/mol
Gambar 5. Timbal
Nama latin timbal (Anglo-saxon: lead, Latin: plumbum). Unsur ini
telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi
mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan
dengan planet Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di
bumi.
Timbal ditemukan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan.
Anglesite, cerussite, dan minim adalah mineral-mineral timbal yang umum
ditemukan. Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung
timbal sulfat PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasiloksidasi mineral
gelena akibat pengaruh cuaca. Warna mineral ini dariputih, abu-abu, hingga
kuning, jika tidak murni maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini
memiliki spesifik grafiti 6,3 dengan kandungant imbal sekitar 73%. Dalam
proses ekstraksinya ditambahkan SiO2 [ CITATION NNG97 \l 1033 ].
Kelimpahan timbal di kerak bumi cukup besar yaitu 13 ppm. Sumber
utama timbal (Pb) yaitu mineral galena yang hitam dan berat (PbS). Selain
itu juga timbal ditemukan dalam beberapa mineral lain seperti anglesit
( PbSO4 ), kerusit ( PbCO3), piromorfit (Pb5( PO4)3Cl) dan mimetesit
(Pb5(AsO4)3Cl)).
Adapun sifat fisika dan sifat kimia unsur timah, sebagai berikut :
Tabel 5. Sifat Fisika dan Kimia Timbal
Simbol : Pb
Radius Atom : 1.75 Å
Volume Atom : 18.3 cm3/mol
Massa Atom : 207.2
Titik Didih : 2023 K
Radius Kovalensi : 1.47 Å
Struktur Kristal : Fcc
Massa Jenis : 11.35 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 4.8 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 2.33
Konfigurasi Elektron : [Xe]4f14 5d10 6s2p2
Formasi Entalpi : 4.77 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 35.3 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 7.416 V
Titik Lebur : 600.65 K
Bilangan Oksidasi : 4,2
Kapasitas Panas : 0.129 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 177.9 kJ/mol
2Pb(s) + O2(g) ∆
→
2PbO(s)