Anda di halaman 1dari 18

UNSUR GOLONGAN 14 SERTA SENYAWANYA

Di alam, terdapat banyak sekali bahan – bahan penyusun materi di


dalamnya. Bahan penyusun materi yang berukuran sangat kecil dan tidak
dapat dibagi lagi dinamakan dengan unsur. Hingga saat ini, terdapat sekitar
118 unsur yang dibagi ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan utama
(golongan A ) dan golongan transisi (golongan B). Selain itu, unsur-unsur
kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam,
dan gas mulia. Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah.
Sumber unsur-unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer,
baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya.
Golongan 14 merupakan salah satu jenis golongan utama dalam tabel
periodik unsur. Unsur – unsur yang termasuk golongan 14, yaitu Karbon
(C), Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), dan Timbal (Pb).

A. Karbon (C)

Gambar 1. Karbon

Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol
dalam sistem peridoik adalah “C”. Nama “carbon” berasal dari bahasa latin
“carbo” yang berarti “coal” atau “charcoal”. Istilah “coal” menyatakan
sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah
terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen,
oksigen, dan nitrogen. Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk
alotropik: amorphous, grafit dan berlian. Diperkirakan ada bentuk keempat,
yang disebut karbon. Ceraphite (serafit) merupakan bahan terlunak,
sedangkan belian bahan yang terkeras[CITATION Sya13 \l 14345 ].
Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV
A yang lain, unsur karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam
rantai, baik dengan ikatan tunggal C –10 C, ikatan rangkap dua C = C,
maupun ikatan rangkap tiga C ≡ C. Hal ini terjadi karena unsur karbon
mempunyai energi ikatan C – C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol.
Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di kerak Bumi dan ke-4
di alam semesta setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di
air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon
terdapat di alam dalam keadaan bebas seperti intan dan grafit. Adapun
dalam keadaan ikatan sebagai bahan bakar mineral, antrasi, batu bara, batu
bara muda, dan sebagai minyak tanah, aspal, gas CO2 dan CaCO3. Karbon di
alam juga terdapat sebagai hasil pembuatan arang amorf, misalkan kokas
dari penyulingan kering batu bara, arang kayu dari pembakaran kayu, selain
itu, karbon juga terdapat di atmosfer, biosfer, dan di laut.
Adapun sifat fisika dan kimia unsur karbon, sebagai berikut :
Tabe1 1. Sifat Fisika dan Kimia Karbon

Simbol : C
Radius Atom : 0.91 Å
Volume Atom : 5.3 cm3/mol
Massa Atom : 12.011
Titik Didih : 5100 K
Radius Kovalensi : 0.77 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 2.26 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 0.07 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 2.55
Konfigurasi Elektron : [He]2s2p2
Formasi Entalpi : kJ/mol
Konduktivitas Panas : 80 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 11.26 V
Titik Lebur : 3825 K
Bilangan Oksidasi : -4,+4,2
Kapasitas Panas : 0.709 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : -715 kJ/mol

Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada

golongan 4A atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Karbon


dan silikon tidak reaktif pada suhu biasa. Karbon dan silikon

membentuk kation sederhana seperti C4+ dan Si4+. Sifat kimia


karbon beserta reaksinya:

a. Karbon bereaksi langsung dengan fluor, dengan reaksi seperti


berikut.
C(s) + 2 F2(g) → CF4(g)

b. Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya


menghasilkan karbon monoksida.
2 C(s) + O2(g) → 2 CO(g)

Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk karbon


dioksida.
c. Membentuk asam oksi. Bila karbon dipanaskan dalam udara,
unsur ini bereaksi dengan oksigen membentuk CO2 dan jika CO2
ini bereaksi dengan air akan membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H4CO3(l) asam karbonat

d. Membentuk garam asam oksi. Asam karbonat, suatu asam


diprotik yang khas, bereaksi dengan basa menghasilkan
karbonat dan bikarbonat, antara lain seperti berikut.
 K2CO3 = kalium karbonat

 KHCO3 = kalium bikarbonat

 MgCO3 = magnesium karbonat


 Mg(HCO3)2 = magnesium bikarbonat

e. Kecenderungan atom karbon membentuk ikatan kovalen


tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga yang
akan membentuk senyawa organik. Contoh: C2H6, C2H2, dan
C2H4.
Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini.
Berbagai macam aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam
bentuk unsur memiliki banyak manfaat. Grafit digunakan untuk bahan
hitam dalam pensil biasa, pigmen dalam cat hitam, bila serbuk grafit
didispersikan dengan minyak akan dihasilkan pelumas cair. Intan, terutama
yang bernoda dan kecil-kecil digunakan dalam industri untuk membuat
bubuk penggosok yang paling keras untuk roda pengasah, ujung mata bor
dan gigi gergaji.

B. Silikon (Si)
Gambar 2. Silikon
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai
simbol Si dan nomor atom 14 . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob
Berzelius. Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam jumlah berat, dan
merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon terdapat di
matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu
kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Silikon tidak
ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar sebagai oksida dan
sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate, flint, jasper dan
opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida. Granit, hornblende,
asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dsb merupakan contoh beberapa
mineral silikat.
Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan
karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda
karbon. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat
yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya
digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan
untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan
dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam
atmosfer hidrogen dan dengan proses vacuum float zone [CITATION
Sya13 \l 14345 ].
Adapun sifat fisika dan kimia unsur silikun, sebagai berikut :
Tabel 2. Sifat Fisika dan Kimia Silikon

Simbol : Si

Radius Atom : 1.32 Å


Volume Atom : 12.1 cm3/mol
Massa Atom : 28.0856
Titik Didih : 2630 K
Radius Kovalensi : 1.11 Å
Struktur Kristal : Fcc
Massa Jenis : 2.33 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 4 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.9
Konfigurasi Elektron : [Ne]3s2p2
Formasi Entalpi : 50.2 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 148 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 8.151 V
Titik Lebur : 1683 K
Bilangan Oksidasi : 4,2
Kapasitas Panas : 0.7 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 359 kJ/mol

Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi
dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali
hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon
mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1, 3
sampai 6 mikrometer. Sifat kimia silikon beserta reaksinya :
1. Silikon bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang
terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
Si + 2 X2 → SiX4

2. Bila silikon dipanaskan dengan oksigen akan membentuk


oksida SiO3, sehingga apabila oksida ini bereaksi dengan air
membentuk dua asam yaitu asam ortosilikat (H 4SiO4) dan
asam metasilikat H2SiO3. Senyawa ini tidak larut dalam air
tetapi bereaksi dengan basa.
H4SiO4(l) + 4 NaOH(l) → Na4SiO4(l) + H2O(l)
3. Silikon membentuk garam dari asam oksi, antara lain seperti
berikut.
- Na2SiO3 = Natrium metasilikat

- Mg2SiO4 = Magnesium ortosilikat

- LiAl(SiO3)2 = Litium aluminium metasilikat

4. Semua silikat membentuk larutan yang bersifat basa yang dapat

dilarutkan dalam air, dimana ion SiO 32¯ bertindak sebagai


basa dengan menghilangkan proton dari air.

SiO 3 2¯(aq) + H 2 O(l) HSiO 3 (aq) + OH¯(aq)


5. Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, di
mana atom oksigen menempati kedudukan yang berselang-
seling.
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Silikon
dicampur dengan aluminium untuk digunakan dalam mesin karena
keberadaan silikon meningkatkan kemampuan logam. Silikon dapat
meningkatkan sifat-sifat magnet besi, juga merupakan komponen penting
dari baja, yang semakin kuat. Silika (SiO2) dalam pasir dan mineral di tanah
liat digunakan untuk membuat beton dan batu bata. Silika, seperti pasir,
juga merupakan konstituen utama dari kaca.

C. Germanium (Ge)

Gambar 3. Germanium
Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman. Germanium
ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu oleh ahli kimia Rusia, Mendeleev
Omitri pada tahun 1871. Sementara pada tahun 1886, seorang kimiawan
Jerman, Clemens Winkler, memutuskan untuk memberi nama unsur baru
germanium, sebagai penghormatan kepada tanah airnya.
Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang unsur (Ge) dan nomor atom 32. Unsur ini logam yang
putih keabu-abuan, massa atomnya 72.64 g/mol. Dalam bentuknya yang
murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh.
Kelimpahan germanium dikerak bumi sekitar 1,6 ppm. Hanya ada
dalam beberapa bentuk mineral seperti argyrodite, briartite, germanite, dan
renierite. Beberapa bijih seng, tembaga, timbal mengandung cukup
germanium yang dapat diekstraksi dari bijih besi akhirnya.
Kebanyakan bijih besi dari germanium berupa sulfida. Bijih besi sulfidanya
diubah menjadi oksida besi dengan pemanasan di udara,proses ini dikenal
dengan pemanggangan:
GeS2 + 3 O2 → GeO2 + 2 SO2. [ CITATION Cot89 \l 1033 ]
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan
bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran
batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan
cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Teknik ini dapat
memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
Adapun sifat fisika dan sifat kimia unsur germanium, sebagai berikut :
Tabel 3. Sifat Fisika dan Kimia Atom Germanium
Simbol : Ge
Radius Atom : 1.37 Å
Volume Atom : 13.6 cm3/mol
Massa Atom : 74.9216
Titik Didih : 3107 K
Radius Kovalensi : 1.22 Å
Struktur Kristal : Fcc
Massa Jenis : 5.32 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 3 x 106 ohm 1cm-1
Elektronegativitas : 2.01
Konfigurasi Elektron : [Ar]3d10 4s2p2
Formasi Entalpi : 31.8 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 59.9 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 7.899 V
Titik Lebur : 1211.5 K
Bilangan Oksidasi : 4
Kapasitas Panas : 0.32 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 334.3 kJ/mol

Germanium tidak larut dalam asam dan basa encer, tetapi larut
perlahan dalam asam sulfat pekat dan bereaksi keras dengan alkali cair
untuk menghasilkan germinates.
Beberapa reaksi Germanium dengan spesi lain adalah :
a. Reaksi degan Air
Germanium tidak bereaksi dengan air
b. Reaksi dengan Hidrogen
Ge(s) + 2 H2(g) → GeH4(s)
Hidrida Germanium yang stabil hanya GeH4
b. Reaksi dengan Oksigen
Ge(s) + 2 H2(g) → 2GeO(s)
Ge(s) + 2 H2(g) → GeO2(s)
c. Reaksi dengan Halogen
Ge(s) + 2X2(g) → GeX4(s) X = F, Cl, Br, I

Penggunaan germanium yang paling umum adalah semikonduktor.


Germanium juga digunakan dalam transistor dan di sirkuit terpadu.
Germanium juga digunakan dalam spektroskopi inframerah dan detektor
inframerah. Beberapa senyawa germanium berguna karena beracun bagi
bakteri tetapi tidak berbahaya bagi mamalia.

D. Timah (Sn)

Gambar 4. Timah
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia
Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan
dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata
“dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini
dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair. Kelimpahan timah
dikerak bumi yaitu 2,1 ppm.
Sumber utama timah (Sn) di alam adalah mineral cassiterite (SnO2).
SnO2 dan mineral inilah yang merupakan sumber utama logam timah.
Mineral kasiterit inilah yang menjadi sumber utama timah. Prinsip
pengolahan logam timah ini adalah dengan mereduksi bijih oksida tersebut.
Dahulu, reduksi bijih SnO2 dilakukandengan menggunakan batu bara panas,
dengan reaksi sebagi berikut :
SnO2 (s) + 2C(s) → Sn(l) + CO2 (g)
Isolasi Timah dengan mereduksi bijih oksida tersebut. Pada zaman
kuno,reduksi bijih SnO2 dilakukan dengan menggunakan batubara panas
(glowing coal), menurut persamaan reaksi:
SnO2(s) + 2C(s) → Sn(l) + CO2 (g).
Pada tahap awal, bijih timah dipekatkan dalam suatu wadah dengan
proses flotasi-buih. Dalam proses ini, serbuk bijih timah dibuat menjadi
suspensi dalam air, kemudian ke dalam suspensi ini disemprotkan udara
melalui saluran yang berlubang-lubang dan berputar agar terjadi
gelembung-gelembung udara yang naik ke permukaan.
Bijih timah yang sudah pekat kemudian dipanggang. Selanjutnya
oksida timah direduksi dengan karbon. Teknik modern untuk proses ini
yaitu tanur bergaung (reverberatory) pada T =1200-1300ᵒC.
Adapun sifat fisika dan sifat kimia unsur timah, sebagai berikut :
Tabel 4. Sifat Fisika dan Kimia Timah
Simbol : Sn
Radius Atom : 1.62 Å
Volume Atom : 16.3 cm3/mol
Massa Atom : 118.71
Titik Didih : 2876 K
Radius Kovalensi : 1.41 Å
Struktur Kristal : Tetragonal
Massa Jenis : 7.31 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 8.7 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.96
Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10 5s2p3
Formasi Entalpi : 7.2 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 66.6 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 7.344 V
Titik Lebur : 505.12 K
Bilangan Oksidasi : 4,2
Kapasitas Panas : 0.228 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 290.37 kJ/mol

Timah merupakan logam perak keputih- putihan, mudah dibentuk,


ductile dan memiliki struktur kristal yang tinggi. Timah larut dalam HCl,
HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat, asam
oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan
KOH.
Timah (II) cenderung memiliki sifat logam dan mudah diperoleh dari
pelarutan Sn dalam HCl pekat panas. Berikut adalah reaksi timah dengan
unsur/senyawa lain.
a. Hidrida
Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.
Sn(s) + 2H2 → SnH4
b. Reaksi dengan Halogen
Sn + 2X2 → SnX4
c. Reaksi dengan oksigen
Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk
SnO2, oksida dari timah yang paling stabil.
Sn(s) + O2(g) → SnO2(S)
d. Reaksi dengan Asam

e. Reaksi dengan Basa

Logam Timah bereaksi langsung dengan basa kuat dalam keadaan


panas.
Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng
makanan tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia. Kebanyakan
penggunaan timah putih untuk pelapis/pelindung, dan paduan logam
dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng.. Timah juga digunakan
dalam pembuatan paduan perunggu. Paduan yang terbuat dari timah dan
tembaga (cuprum).
E. Timbal (Pb)

Gambar 5. Timbal
Nama latin timbal (Anglo-saxon: lead, Latin: plumbum). Unsur ini
telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi
mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan
dengan planet Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di
bumi.
Timbal ditemukan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan.
Anglesite, cerussite, dan minim adalah mineral-mineral timbal yang umum
ditemukan. Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung
timbal sulfat PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasiloksidasi mineral
gelena akibat pengaruh cuaca. Warna mineral ini dariputih, abu-abu, hingga
kuning, jika tidak murni maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini
memiliki spesifik grafiti 6,3 dengan kandungant imbal sekitar 73%. Dalam
proses ekstraksinya ditambahkan SiO2 [ CITATION NNG97 \l 1033 ].
Kelimpahan timbal di kerak bumi cukup besar yaitu 13 ppm. Sumber
utama timbal (Pb) yaitu mineral galena yang hitam dan berat (PbS). Selain
itu juga timbal ditemukan dalam beberapa mineral lain seperti anglesit
( PbSO4 ), kerusit ( PbCO3), piromorfit (Pb5( PO4)3Cl) dan mimetesit
(Pb5(AsO4)3Cl)).
Adapun sifat fisika dan sifat kimia unsur timah, sebagai berikut :
Tabel 5. Sifat Fisika dan Kimia Timbal
Simbol : Pb
Radius Atom : 1.75 Å
Volume Atom : 18.3 cm3/mol
Massa Atom : 207.2
Titik Didih : 2023 K
Radius Kovalensi : 1.47 Å
Struktur Kristal : Fcc
Massa Jenis : 11.35 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 4.8 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 2.33
Konfigurasi Elektron : [Xe]4f14 5d10 6s2p2
Formasi Entalpi : 4.77 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 35.3 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 7.416 V
Titik Lebur : 600.65 K
Bilangan Oksidasi : 4,2
Kapasitas Panas : 0.129 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 177.9 kJ/mol

Dalam proses ekstraksinya, mula-mula bijih galena dipekatkan


dengan teknik flotasi buih, selanjutnya ditambahkan sejumlah kwarsa,
SiO2, kemudian diikuti dengan pemanggangan terhadap campuran ini.
Persamaan reaksi utama pada proses ini :

Kemudian proses reduksi dilaksanakan dengan batubara coke (C)


dan air kapur

Kemudian ditambahkan SiO2

Alternatif lain pada proses reduksi adalah pemakaian bijih galena


sebagai reduktor pengganti batubara (coke) :

Proses pemurnian lebih lanjut yang meliputi beberapa tahap seperti


diuraikan berikut ini.
a. Pb dilelehkan beberapa saat pada suhu di bawah titik leleh tembaga
sehingga Cu pengotor mengkristal dan dapat dipisahkan.
b. Udara ditiupkan di atas permukaan lelehan Pb sehingga pengotor
Arsen dan antimon diubah menjadi Arsenat dan antimonat atau
oksidanya.termasuk Bismuth sehingga buih di atas permukaan yang
dapat disendoki keluar.
c. Ditambah 1-2% Zn agar Ag dan Au akan terbawa dalam Zn yang
akan mengkristal lebih dahulu dan dapat dipisahkan dari lelehan Pb.
d. Didinginkan perlahan pada suhu 4800-4200 C.
Pemurnian tahap akhir biasanya dilakukan dengan teknik elektrolisis
metode Betts. Proses ini memakai larutan elektrolit timbal
heksafluorosilikat, PbSiF6 dan asam heksafluorosilikat, H2SiF6. Lembaran-
lembaran timbal dipasang sebagai katode dan pelat-pelat timbel yang belum
murni dipasang sebagai anode . Anode timbel akan mengalami oksidasi
menjadi larutan Pb2+ yang kemudian akan tereduksi menjadi logam Pb dan
melekat pada katode. Dengan proses ini akan diperoleh timbal dengan
kemurnian yang sangat tinggi (sekitar 99,9%).

1) Reaksi dengan Air


2) Reaksi dengan Udara
Timbal membentuk PbO di udara pada suhu 600-800°C

2Pb(s) + O2(g) ∆

2PbO(s)

3) Reaksi dengan Halogen


Timbal bereaksi dengan F2 pada suhu kamar menghasilkan PbF2,
dan dengan Cl2 menghasilkan PbCl2 pada pemanasan.
Pb(s) + F2(g) → PbF2(s)
4) Reaksi dengan asam
Pb(s) + 2HNO3 (aq)→ Pb(NO3)2 (aq) + 2H2(g)
Pb(s) + 2HCl (aq) →PbCl2 (aq) + 2H2 (g)
a). Reaksi dengan basa
Pb (s) + 2OH-(aq) →Pb(OH)2 (aq)
Kombinasi timbal dengan Te digunakan sebagai komponen aktif pada
pembangkit listrik tenaga panas. Persenyawaan timbal dengan asetat
menghasillkan silikat timbal atau Pb-silikat (CH3-COO-Pb-OOCH3), yang
banyak digunakan sebagai bahan pengkilap keramik dan bahan tahan api.
Kombinasi dengan senyawa nitrogen (N) akan membentuk Senyawa azida,
senyawa ini digunakan sebagai detonator (bahan peledak).
DAFTAR PUSTAKA

Earnshaw, N. G. (1997). Chemistry of The Element. Great Britain:


Butterworth Heinemann.
Syamsidar. (2013). Buku Daras: Dasar Reaksi Kimia Anorganik.
Makassar: Alauddin University Press

Wilkinson, C. d. (1989). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai