PENDAHULUAN
Unsur-unsur dari golongan IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), galium (Ga),
indium(In), dan thalium (Tl). Golongan ini memiliki sifat yang berbeda dengan golongan IA
dan golongan IIA. Dan unsur-unsur pada golongan IVA adalah karbon (C), silikon (SI),
1. Agar dapat mengetahui sifat fisika dan sifat kimia golongan IVA.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai pembuka pada bahasan golongan IVA, mari kita bahas mengenai
kecenderungan sifat logam dan nonlogam dari atas ke bawah. Kecenderungan dari non-
logam ke logam jika anda turun dalam satu golongan jelas terlihat pada struktur unsur-unsur
itu sendiri. Karbon pada posisi paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua
allotropi yang sangat dikenal – intan dan grafit. Intan memiliki struktur tiga dimensi dari
atom-aton karbon yang masing-masing tergabung secara kovalen dengan 4 atom lainnya.
Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium, dan pada salah satu
allotropi timah – "timah abu-abu" atau "alfa-timah". Allotropi yang umum untuk timah
("timah putih" atau "beta-timah") merupakan logam dan atom-atomnya terikat oleh ikatan
logam. Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur terjejal, masing-masing
atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat.Selanjutnya anda dapatkan timbal, atom-
Hal itu merupakan kecenderungan yang jelas dari ikatan kovalen yang umum
ditemukan pada non-logam dan ikatan logam pada logam, dengan perubahan yang jelas,
terdapat dua struktur yang sangat berbeda pada timah. Bagaimana dengan titik didih dan
leleh unsur-unsur golongan IVA dari atas ke bawah? Sangat sulit membuat alasan yang
masuk akal tentang pengaruh perubahan dari ikatan kovalen ke ikatan logam.
Kecenderungan menggambarkan ikatan kovalen atau ikatan logam makin lemah dengan
makin besarnya atom dan makin panjang ikatan. Secara kasar, dapat dikatakan bahwa titik
didih dan leleh dari atas ke bawah semakin keci, kecuali titik leleh timah dan timbal. Titik
leleh timah yang lebih rendah dibandingkan dengan timbal dikarenakan timah membentuk
2
struktur koordinasi 12 yang terdistorsi, bukan murni. Nilai titik leleh dan titik didih timah
Terdapat perbedaan yang jelas antara non-logam dan logam jika anda melihat
kerapuhan unsurnya. Karbon sebagai intan, tentu, sangat keras – menggambarkan kekuatan
ikatan kovalen. Namun demikian, jika anda memukulnya dengan palu, intan akan pecah.
Anda memerlukan energi yang cukup untuk memecah keberadaan ikatan karbon-karbon.
Silikon, germanium, dan timah abu-abu (semuanya memiliki struktur yang sama dengan
Timah putih dan timbal mempunyai struktur logam. Atom-atom dapat diputar satu
sama lain tanpa menimbulkan kerusakan permanen pada ikatan logam – disebabkan oleh
sifat-sifat logam yang umum seperti dapat ditempa dan dapat diubah bentuknya. Timbal
Karbon sebagai intan tidak menghantarkan listrik. Pada intan elektron terikat erat
dan tidak bebas bergerak.Tidak seperti intan (yang tidak menghantarkan listrik), silikon,
merupakan logam yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu merupakan kecenderungan sifat
konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah putih dan timbal
yang merupakan logam. Hal itu merupakan kecenderungan sifat konduktivitas karbon
sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.
Artinya bahwa atom ini akan cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan
atom lain. Atom yang kita amati cenderung membawa muatan positif parsial atau
membentuk ion positif. Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang
rendah.
3
Elektronegativitas turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu terjadi
ketidakteraturan. Karena itu sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan antara non-
Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati energi ionisasi
pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk ion 2+ dan (untuk beberapa
tingkat) 4+. Tabel pertama menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan untuk
membentuk ion 2+, bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya dinyatakan
dalam kJ mol-1.
Energi ionisasi cenderung turun dari atas ke bawah dalam satu golongan – meskipun
makin jauh dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang – dan elektron lebih mudah
lepas.
Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang
lebih dalam.
Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan inti.
Jika anda melihat besarnya energi ionisasi yang diperlukan untuk membentuk ion 4+,
polanya sama, tetapi tidak semuanya mirip. Sekali lagi, nilainya dinyatakan dalam kJ mol -1.
Anda memerlukan energi ionisasi dalam jumlah besar untuk membentuk ion 2+, dan lebih
besar lagi untuk membentuk ion 4+.Namun demikian, pada tiap contoh ada penurunan
energi ionisasi jika anda bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang sepertinya
menjadikan timah dan timbal dapat membentuk ion positif – namun demikian, tidak ada
indikasi dari gambar ini bahwa mereka mungkin membentuk ion positif. Energi ionisasi
karbon pada puncak golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk membentuk ion
4
2.2. Karbon
A. Sejarah Karbon
Karbon berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti arang. Karbon, suatu unsur yang
telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga
Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang
jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika
Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar
samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di
AS sekarang ini merupakan hasil sintesis. Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat
1. Sifat fisika
Fase : Padat
5
Kapasitas kalor : 8,517 J/mol K (grafit), 6,115 J/mol K ( intan )
2. Sifat Kimia
Bilangan oksidasi : 4, 2
Jari-jari atom : 70 pm
Karbon sangat tak reaktif pada suhu biasa. Apabila karbon bereaksi, tidak ada
membentuk kation sederhana seperti C4+. Ion ini akan mempunyai rapatan-rapatan muatan
6
2. Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya menghasilkan karbon
monoksida.
3. Membentuk asam oksi. Bila karbon dipanaskan dalam udara, unsure ini bereaksi
dengan oksigen membentuk CO2 dan jika CO2 ini bereaksi dengan air akan membentuk
asam karbonat.
Asam karbonat, suatu asam diprotik yang khas, bereaksi dengan basa menghasilkan
7
C. Sumber dan Kelimpahan Unsur Karbon
Kelimpahan karbon di bumi hanya sekitar 0,08%. Sekitar 50% dari karbon tersebut
terdapat dalam bentuk karbonat, misalnya kalsium karbonat (CaCo3). Karbon terdapat di
alam dalam keadaan bebas seperti intan dan grafit. Adapun dalam keadaan ikatan sebagai
bahan bakar mineral, antrasi, batu bara, batu bara muda, dan sebagai minyak tanah, aspal, gas
CO2 dan CaCO3. Karbon di alam juga terdapat sebagai hasil pembuatan arang amorf,
misalkan kokas dari penyulingan kering batu bara, arang kayu dari pembakaran kayu, selain
Karbon di atmosfer
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbon dioksida
(CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang
ada di atmosfer ( hanya sekitar 0,04% dalam basisi molar meskipun sedang mengalami
kenaikan), namun gas tersebut memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Gas – gas
lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah gas metana dan kloro fluoro karbon atau
CFC ( CFC ini merupakan gas artificial atau buatan). Gas – gas tersebut adalah gas rumah
kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan
Karbon di biosfer
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting
dalam kehidupan di Bumi. Karbon memiliki peranan penting dalam struktur, biokimia, dan
8
Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk
ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon – karbon atau
Pertukaran karbon ini menjadi penting di dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat
berubah menjadi sumber atau lubuk karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara
atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada
daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi
lainnya yang penting dalammengontrol nilai pH larutan adalah pelepasan ion hidrogen dan
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3 –
D. Kegunaan Karbon
Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam
aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak
manfaat. Untuk karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk
kelangsungan makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan
bakar, petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer
9
yang mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan
penggunaan.Karbon dapat membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang
membentuk baja.Karbon hitam dipakai sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga
sebagai pengisis dalam industri ban dan plastic. Karbon dipakai sebagai agen pereduksi
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dannomor atom 14. Silikon merupakan unsur periode ketiga yang paling banyak
terdapat di alam. 28% dari massa kulit bumi mengandung silikon. Silikon adalah unsur kedua
A. Sejarah Silikon
Pada tahun 1789, kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier mengusulkan bahwa
kuarsa (kristal silikon dioksida) yang mungkin menjadi oksida dari elemen yang sangat
umum, namun belum teridentifikasi atau terisolasi. Ada kemungkinan bahwa di Inggris pada
tahun 1808 Humphry Davy berhasil mengisolasi silikon sebagian murni untuk pertama
Di tahun 1811, kimiawan Perancis Joseph L. Gay-Lussac dan Louis Jacques Thenard
juga mungkin telah membuat silikon murni dengan mereaksikan kalium dengan apa yang
sekarang kita sebut silikon tetrafluorida untuk menghasilkan suatu padatan coklat kemerahan
Pada 1824 kimiawan Swedia Jöns Jakob Berzelius menghasilkan sampel dari silikon
amorf, solid coklat, dengan mereaksikan kalium fluorosilikat dengan kalium, memurnikan
produk dengan mencuci berulang-ulang. Itu dinamakan silicium unsur baru. Pada saat itu,
konsep semikonduktor berbaring abad di masa depan dan ilmuwan memperdebatkan apakah
10
unsur baru adalah logam atau bukan logam. Berzelius percaya itu adalah logam, sementara
Humphry Davy mengira itu bukan logam. Masalahnya adalah bahwa unsur baru adalah
konduktor baik listrik dari nonmetals, tapi tidak sebagus konduktor sebagai logam.
Silikon diberi nama pada tahun 1831 oleh kimiawan Skotlandia Thomas Thomson. Dia
tetap bagian dari nama Berzelius, dari 'silicis', yang berarti batu. Dia
nonmetals borondan karbon daripada untuk logam seperti kalsium dan magnesium.
(Silicis, atau batu api, mungkin penggunaan pertama kali silikon dioksida).
Pada tahun 1854 Henri Deville memproduksi silikon kristal untuk pertama kalinya
menggunakan metode elektrolitik. Dia mengelektrolisis lelehan murni sebuah natrium klorida
untuk menghasilkan silisida aluminium. Ketika silikon telah dihilangkan dengan air,
1. Sifat Fisika
11
Formasi Entalpi : 50.2 kJ/mol
Elektronegativitas : 1.9
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit
bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini
dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak
menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau
boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan
dalam berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya
12
silikon merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π
(rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif
pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat
seperti NaOH.
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang
mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu
terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah
silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan
seterusnya.
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour
Si + 2X2 → SiX4
Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran
yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida SiO2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan
air pada suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat,
13
H4SiO4, dan asam metasilikat, H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi
Contohnya:
(nartium ortosilikat)
Bila kering seBagian (parsial) asam silikat disebut gel silika (suatu asam yang agak mirip
dengan garam buatan, NaCl). Dalam bentuk ini ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar
terhadap uap air, belerang dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan secara
luas sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil yang
tertutup.
Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+, Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis tidak larut dalam
air.
Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang berasifat basa bila dilarutkan dalam air.
Ion SiO32-, bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk
molekul yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing
14
C. keberadaan di Alam
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu
kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia juga merupakan komponen tektites,
Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam jumlah berat, dan merupakan unsur
terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul
sebagian besar sebagai oksida dan sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate,
flint, jasper dan opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida. Granit, hornblende,
asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dsb merupakan contoh beberapa mineral silikat.
Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan karbon di dalam
tungku pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya
dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan
sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya
semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal
triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum float zone.
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips, komputer dan
sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam
berbagai jenis alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri.
Silica dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf yang tidak berwarna, yang
disebut water glass, digunakan untuk pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai
15
Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan untuk ampelas
(abrasive) dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu
kembali kebumi. Silica gel, suatu zat padat amorf yang sangat berfori, dibuat dengan melepas
sebagian air dari asam silikat (H2SiO3) atau (SiO2H2O). silica gel bersifat higroskopis
(mengikat air) sehingga digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam produk. Bahan-
bahan yang mengandung silikon yang dikenal baik: Keramik, Semen, Kaca, Silikon, dan
Zeolit
E. Penyalahgunaan Silikon
Di masyarakat, kata silikon bukan lagi hal yang tabu terutama di bidang kecantikan.
Penggunaan silikon khususnya yang cair sudah di larang oleh pemerintah sejak tahun 1970.
Namun hingga kini masih saja terjadi penyalahgunaan penyuntikan untuk tujuan
mempercantik bagian tubuh tertentu para wanita. Hal ini di lakukan karena kurangnya
pengetahuan terhadap silikon itu sendiri. Penyuntikan silikon cair tidak mengakibatkan
kematian, tetapi dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang bersifat permanen. Kerusakan
tersebut terjadi karena silikon cair yang disuntikkan langsung ke dalam tubuh seperti sifat
cairan umumnya akan mencari tempat yang rendah. Sebagian silikon mungkin berkumpul di
Silikon bentuk cair dalam dunia medis, menurut dr. Donny V. Istiantoro dari Jakarta
Eye Center, digunakan dalam operasi retina. Retina dapat lepas dari posisinya karena
2.4. Germanium
A. Sejarah Germanium
Keberadaan unsur germanium telah ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu oleh ahli
kimia Rusia, Mendeleev Omitri.Sementara pada tahun 1886, seorang kimiawan Jerman,
Clemens Winkler, membuat analisis kimia bijih argyrodite, melihat pada penyelesaian
analisisnya bahwa jumlah semua bahan tidak menambahkan ke jumlah sebelumnya. Dalam
16
upaya untuk menemukan substansi yang hilang, ia mengembangkan dan bereksperimen
dengan beberapa tes sampai akhirnya ia berhasil mengisolasi itu. Dalam analisis berikutnya ia
menemukan bahwa itu cocok deskripsi dari elemen Mendeleev sebelumnya disebut
"ekasilicon." Winkler memutuskan untuk memberi nama unsur baru germanium, sebagai
Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
unsur (Ge) dan nomor atom 32. Unsur ini logam yang putih keabu-abuan, massa atomnya
72.64 g/mol. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh.
kemurnian yang sangat tinggi. Sifat fisik dan sifat kimia germanium adalah sebagai berikut:
2. Sifat Fisik
17
Titik Lebur : 1211.5 K
3. Sifat kimia
Bilangan Oksidasi : 4
Elektronegativitas : 2.01
Biji seng
Batu bara
Mineral-mineral lainnya
Germanium murni ditemukan dalam bentuk yang keras, berkilauan, berwarna putih
keabu-abuan, tapi merupakan metalloid yang rapuh. Germanium stabil di udara dan air pada
keadaan yang normal, dan sukar bereaksi dengan alkali dan asam, kecuali dengan asam nitrat.
18
D. Senyawa-Senyawa Germanium
Germanium tidak larut dalam asam dan basa encer, tetapi larut perlahan dalam asam
sulfat pekat dan bereaksi keras dengan alkali cair untuk menghasilkan germinates ( 2-.
Germanium terjadi terutama di bilangan oksidasi +4, meskipun banyak senyawa yang
dikenal dengan keadaan oksidasi +2. Oksidasi lainnya jarang terjadi seperti +3 ditemukan
dalam senyawa.
monoksida germanium GEO. Dioksida ini dapat diperoleh dengan pemanggangan sulfide
germanium dan merupakan bubuk putih yang hanya sedikit larut dalam air tetapi bereaksi
dengan alkali untuk membentuk germinates. Monoksida, oksida germaous dapat diperoleh
dengan reaksi suhu tinggi dari dengan logam Ge. Senyawa biner lainnya, kalkogen juga
dikenal seperti disulpida , diselenide dan monosulfida GES, selenide GeSe, dan telluride
GeTe. Bentuk sebagai endapan putih ketika hydrogen sulfide dilewatkan melalui larutan
asam kuat yang mengandung Ge (IV). Disulfide ini lumayan larut dalam air dan dalam
larutan alkali kaustik atau sulfida basa. Tetapi tidak larut dalam air asam.
Germanium klorida diperoleh sebagai cairan berwarna merah, mendidih pada 83º C
1. Kegunaan
digunakan sebagai transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum germanium
adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan
19
pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan
germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra
mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index
refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna
sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia
memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap
beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.
Germanium dipandang sebagai pengganti potensial untuk silicon pada chip mini.
Kegunaan lain dalam elektronika termasuk posfor di lampu neon. Germanium transistor
masih digunakan di beberapa pedal efek oleh musisi yang ingin memproduksi karakter nada
khas. Germanium dioksida juga digunakan dalam katalis untuk polimerisasi dalam produksi
polyethylene terephtalate. Selain itu juga germanium telah mendapatkan popularitas dalam
beberapa tahun terakhir terkenal karena kemempuannya untuk meningkatkan fungsi system
kekebalan tubuh pada pasien kanker. Ini tersedia di Amerika Serikat sebagai suplemen
makanan dalam bentuk kapsul, oral atau tablet, dan juga telah ditemukan sebagai larutan
Germanium anorganik mampu melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor dan kanker
ganas dengan jalan memperkuat sistem imun. Germanium dibutuhkan oleh tubuh, dalam satu
hari minimal 1 mg. Seperti halnya selenium, germanium juga termasuk ke dalam golongan
trace mineral.
Germanium organik melindungi diri dari akumulasi amyloid, suatu produk oksidatif
radikal bebas (berdasarkan riset pada tikus). Kelebihan amyloid akan menyebabkan
20
pemecahan protein yang menyebabkan terakumulasinya amyloid. Amyloidosis diketahui
berhubungan dengan penyakit inflammatori kronis, kelainan sel plasma, deposisi amyloid di
organ neuroendokrin, dan defisiensi kongenital enzim (terutama enzim yang berperan dalam
penguraian prekursor amyloid). Selain itu, germanium organik juga melindungi sistein (suatu
2. Bahaya
Bahaya fisik yang dapat ditimbulkanoleh germanium, dilihat dari bentuk gasnya, yang
lebih berat dari pada udara sehingga dapat berpindah dengan cepat sepanjang permukaan
bumi. Selain itu, sebagi salah satu logam berat, germanium juga memiliki dampak negatif
F. Pembuatan Germanium
Germanium dapat dipisahkan dari logam lain dengan penyulingan pecahan dari
Tetraklorida stabil. Seperti silikon, bereksi langsung dengan halogen membentuk tetrahalida
volatile, dengan oksigen membentuk GeO2 dan dengan alkali membentuk germanite.
Seperti SiO2, GeO2 merupakan asam oksida lemah. Germanium hidrida/ germanes
dioksidasi menjadi GeO2 dan H2O oleh O2 tetapi tidak flammable seperti silanes. Halida
GeF2, GeCl2, GeBr2 dan GeI2dan sulfida GeS diketahui tetapi mereka tidak stabil dan
merupakan agen pereduksi kuat. Tetrahalida gan GeS2 diperoleh melalui reaksi langsung
Ge + GeCl4 2GeCl2
Ge + GeS2 2GeS
21
2.5 Timah (Sn)
A. Sejarah Timah
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin
dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang
dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah,
penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal.
Ditemukan pada masa sebelum Masehi dan tidak diketahui siapa orang yang pertama kali
menemukan Timah.
Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi, akan tetapi diperoleh dari
senyawaannya yaitu SnO2. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau
tinstone. Cassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal
dengan banyak permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis
Cassiterite tampak translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam
timah yang utama Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah
atau sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat
mengendap di dasar laut, sungai, atau danau.
Fasa : padatan
Densitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
Titik didih : 231,93 C
Titik didih : 2602 C
Panas fusi : 7,03 kJ/mol
Kalor jenis : 27,112 J/molK
22
Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm
Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari
senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone.
Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah berkisar
78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan kurang mendapat perhatian daripada
cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu stanite (Cu2FeSnS4) merupakan mineral
ditemukan bergandengan dengan mineral logam yang lain seperti perak. Timah merupakan
unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi dimana timah memiliki kandungan 2
ppm jika dibandingkan dengan seng 75 ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk timbal.
Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang
tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar
laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai macam mineral seperti pasir, tanah
liat, dan batu-batuan kecil. Hampir 80% produksi timah diperoleh dari alluvial/alluvium atau
samapi 8 ton biji timah/alluvial harus ditambang disebabkan konsentrasi cassiterite sangat
rendah.
Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat dalam satu daerah geografi
dimana sumber penting terdapat di Asia tenggara termasuk china, Myanmar, Thailand,
Malaysia, dan Indonesia. Hasil yang tidak sebegitu banyak diperoleh dari Peru, Afrika
23
Selatan, UK, dan Zimbabwe.
D. Senyawa Timah
• Timah, Senyawaan yang terpenting adalah SnF2 dan SnCl2, yang diperoleh dengan
• Fluoridanya cukup larut dalam air dan digunakan dalam pasta gigi yang mengandung
fluorida. Air menghidrolisis SnCl2 menjadi klorida yang bersifat basa, tetapi dari larutan
asam encer SnCl2.2H2O dapat terkristalisasi. Kedua halidanya larut dalam larutan yang
• Dalam larutan akua fluorida, SnF3- adalah spesies yang utama, tetapi ion-ion SnF+ dan
• Halida larutan dalam pelarut donor seperti aseton, piridin, atau DMSO, menghasilkan
• Ion Sn2+ yang sangat peka terhadap udara, terjadi dalam larutan asam perklorat, yang dapat
F. Kegunaan Timah
Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng makanan tidak
berbahaya terhadap kesehatan manusia. Kebanyakan penggunaan timah putih untuk
pelapis/pelindung, dan paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng.
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%).Timah dipakai dalam bentuk
solder merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63%
timah dan 37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak
digunakan untuk menyambung pipa atau alat elektronik
Industri plating (16%) , logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain
seperti seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak
24
dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari
logam.
Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony,
bismuth, dan timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan
rumah tangga.
Untuk bahan dasar kimia (13%)
Kuningan & perunggu (5,5%)
Industri gelas (2%)
Dan berbagai macam aplikasi lain (11%).
2.6 TIMBAL ( Pb )
A. Sejarah timbal
Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar
6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu
timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan
di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan
diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timbal dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol
ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Timbal
memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini
akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru
Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar massa
atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan termasuk isotop sintesis
yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki
oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh
53.000 tahun.
25
Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka
timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap
selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C,
Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s. Gambar susunan kulit pada timbal adalah:
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan
anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam.
Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit
(PbCO3,)
1.Sifat Fisika
2.Sifat Kimia
26
Energi ionisasi 2 : 1450,5 kJ/mol
Bereaksi lambat dengan alkali dingin tetapi bereaksi cepat dengan alkali panas
menghasilkan plumbit.
Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak reaktif,
ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar – 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini
dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal
Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa
dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS
kemudian dipanaskan.
Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk
PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2.
27
PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk
garam plumbit.
PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang
kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal
dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium
C. Keberadaan di Alam
Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji
mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral
timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6% Pb dengan proses
bumi adalah 14 ppm, sedangkan dilautan adalah: Permukaan samudra atlantik : 0,00003
D. Persenyawaan
Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II)
Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang memiliki
rumus Pb(CH3CH2). Senyawa ini disintesis dengan mereaksikan antara alloy NaPb dengan etl
28
TEL yang dihasilkan berupa cairan kental tidak berwarna, tidak larut dalam air akan
tetapi larut dalam benzena, petroleum eter, toluena, dan gasoline. TEL dipakai sebagai zat
“antiknocking” pada bahan bakar. TEL jika terbakar tidak hanya menghasilkan CO2 akan
Pb akan terakumulasi dalam mesin sehingga dapat merusak mesin. Oleh sebab itu
dapat dihasilkan PbBr2 dan PbCl2 yang dapat dibuang dari mesin. Karena efek racun terhadap
PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal yang sangat penting disebabkan dari
senyawa ini dapat dibuat berbagai macam senyawa timbale. Banyak digunakan sebagai bahan
untuk mensintesis timbal titanat dan barium-timbaltitanat, untuk produksi kaca yang
menstransimisikan inframerah, dipakai untuk memproduksi kaca ornament, untuk bahan cat
dan sebagainya. PbCl2 dibuat dari beberapa metode yaitu dengan proses pengendapan
senyawa Pb2+ dengan garam klorida, atau dengan mereaksikan PbO2 dengan HCl.
Pb + Cl2 PbCl
Plumbi oksida
29
Nama kimianya adalah Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida merupakan oksida
timbal dengan biloks 4. PbO2 ada dialam sebagai mineral plattnerite. PbO2 bersifat amfoter
dimana dapat larut dalam asam maupun basa. Jika dilarutkan dalam basa kuat akan terbentuk
ion plumbat dengan rumus Pb(OH)62-. Dalam kondisi asam maka biasanya tereduksi menjadi
ion Pb2+. Ion Pb4+tidak pernah ditemukan dalam larutan. Penggunaan PbO2 yang utama
Dikenal dengan nama timbal tetroksida, minium, atau triplumbi tetroksida. Berupa zat
padat berwarna merah atau jingga. Rumus umumnya adalah Pb3O4 atau 2PbO.PbO2.
Memiliki titik leleh 500oC dimana pada suhu ini Pb3O4 terdekomposisi menjadi PbO dan
oksigen. Pb3O4 ini banyak dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbal, dan cat
anti korosi. Senyawa timbal ini tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam HCl, asam asetat
glacial, dan campuran antara asam nitrat dan hidrogen peroksida. Pb3O4dibuat dari proses
Timbal(II) Nitrat
yang tidak berwarna atau berbentuk bubuk putih, dibandingkan dengan garam timbal yang
lain maka gram timbal ini sangat mudah larut dalam air. Timbal(II) nitrat sangat bersifat
Cara membuat timbal nitrat adalah dengan melarutkan logam Pb pada larutan asam nitrat atau
30
Larutan Pb(NO3)2 bereaksi dengan KI mebentuk PbI2 yang berwarna kuning. Intensitas warna
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan
timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal
pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70%
dengan menggunakan proses “froth flotation” yaitu proses pemisahan dalam industri untuk
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal
sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat
timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan
“blast furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi
logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan
seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan
dalam “furnace reverberatory” dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang
dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan
terapung pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan
logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini
31
adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis
Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila
dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain: Timbal
digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif, Timbal
dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk warna
kuning dan merah, Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik,
Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing
untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah
untuk digunakan, Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio
menggunakan radiasi misalnya sinar X,Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin
dalam peralatan reactor yang menggunakan timbale sebagai pendingan, Kaca timbal
mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah karakteristik optis
dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi, Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada
peralatan elektrolisis, Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik, Timbal
dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air dalam
kabel, Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan
biasanya digunakan dalam peralatan permesinan, Timbal dipakai dalam raket untuk
memperberat massa raket, Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang
kontruksi, Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada
bahan bakar.
32
Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale
selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam
Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang
Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada
mesin.
Mengenai kegunaan point terakhir, bensin yang mengandung TEL (Tetra Ethyl Lead)
di Indonesia dikenal sebagai bensin premium dengan angka oktan bernilai lebih dari 80,
sedangkan yang bernlai oktan 98 lebih dikenal sebagai bensin super. Semakin tinggi angka
oktan berarti mutu suatu bensin menjadi semakin baik dan efisiensinya semakin tinggi (Jarak
yang ditempuh persatuan volume semakin jauh) serta bagus untuk mesin.
ancaman bagi umat manusia. Menurut sebuah penelitian, kadar timbal (Pb) di udara
dibeberapa kota besar Indonesia telah melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sebesar 10 mikrogram per desiliter udara. Diam-
diam menghanyutkan, itulah peribahasa yang cocok untuk timbal. Logam timbal adalah silent
Lebih jauh lagi tentang bahaya timbal, ternyata timbal menyebabkan kerugian lainnya
yakni: Dapat memicu turunnya IQ seseorang, Perilaku anti social, Beringas, Kesulitan
dalam bernalar, Anemia, Gangguan fungsi reproduksi, Memicu cacat pada janin,
33
Dari data tersebut, tidaklah mengherankan apabila orang kota memiliki sifat egois.
Tidak seperti di pedesaan yang udaranya masih segar, sehingga sifat sosialnya tinggi.
Menurut data terpercaya, setiap kenaikan kadar timbal 10 mikrogram per desiliter dalam
orang dewasa dan 70 µg/dL pada anak-anak sehingga terjadi ensefalopati, kerusakan arteriol
dan kapiler, edeme otak, degenerasi neuron, serta perkembangbiakan sel glia yang disertai
darah berkorelasi dengan tingkat kecerdasan manusia. Semakin tinggi kadar Pb dalam darah,
semakin rendah poin IQ. Apabila dalam darah ditemukan kadar Pb sebanyak tiga kali batas
normal (intake normal sekitar 0,3 mg/hari), maka akan terjadi penurunan kecerdasan
pernafasan, kontak lewat kulit, kontak lewat mata, serta lewat parenteral. Logam Pb tidak
dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga bila makanan atau minuman tercemar Pb
urin atau feses karena sebagian terikat oleh protein dan sebagian lainnya lagi terakumulasi
Pencemaran timbal tidak hanya melalui udara, namun juga melalui air. Apabila
melalui air dapat berupa buangan limbah pabrik yang tidak dikelola secara bijaksana, yang
dapat menyebabkan keracunan Timbal. Adapun keracunan yang demikian dampaknya dapat
dikurangi dengan pemberian [Ca(EDTA)]2- yang dapat mengasingkan ion logam Pb2+.
34
Bagi sekolah hendaknya menerapkan peraturan 3 km, yakni peraturan yang
mewajibkan bagi para siswa yang rumahnya berjarak kurang dari 3 km untuk menaiki sepeda.
Selain untuk menghemat penggunaan bahan bakar, menaiki sepeda dapat menjadi olahraga
bagi para siswa. Siswa juga diajari untuk peduli pada lingkungan.
berolahraga, maka logam timbal dapat mudah menumpuk pada tubuh seseorang.
Pengelolaan secara bijaksana bagi setiap pabrik yang menggunakan Logam Timbal,
sebuah industri tidak hanya mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga harus
35
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan karbon.
3. Unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah
berbeda-beda.
5. Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada
Daftar Pustaka
( 18 Maret 2012 )
36
37