Anda di halaman 1dari 11

Sifat sifat kimia dalam unsur unsur utama

kita tahu bahwa dalam tabel periodik, unsur-unsur dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam dan
metaloid. Pengelompokkan 3 golongan unsur ini berdasarkan sifat kimia yang dimiliki masing-masing
unsur. Sedangkan berdasarkan letak unsur secara vertikal dalam tabel periodik, unsur-unsur
dikelompokkan menjadi unsur utama dan unsur transisi.

Jika dalam artikel tentang sifat unsur logam, nonlogam dan metaloid telah dibahas mengenai
karakterisitik ketiga golongan unsur tersebut maka dalam artikel ini akan membahas mengenai sifat
unsur golongan utama yaitu sifat unsur golongan IA (alkali), IIA (alkali tanah), IIIA (boron-aluminium), IVA
(karbon), VA (nitrogen), VIA (kalkogen), VIIA (halogen) dan VIIIA (gas mulia).

Unsur-unsur golongan utama (IA – VIIIA) dalam golongan yang sama memiliki konfigurasi elektron
valensi yang sama. Konfigurasi elektron telah dibahas dalam artikel tentang hubungan konfigurasi
elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik. Karena memiliki jumlah elektron valensi yang sama,
unsur-unsur tersebut memiliki kecenderungan sifat-sifat kimia dan fisika yang mirip, seperti sifat logam,
bukan logam, muatan ion dan kemampuan bereaksi.

Sifat Unsur Golongan IA

Unsur-unsur golongan IA disebut juga unsur-unsur logam alkali. Unsur-unsur golongan alkali semuanya
bersifat logam yang sangat reaktif. Kereaktifan unsur-unsur alkali disebabkan memiliki energi ionisasi
kecil sehingga cenderung melepaskan elektron valensinya dan membentuk suatu kation bermuatan +1.
Beberapa sifat unsur golongan IA dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Sifat-Sifat Fisik Unsur Golongan IA (alkali)

Semua unsur alkali bewarna putih. Pada suhu kamar, semua unsur alkali berwujud padat kecuali cesium
yang berwujud cair. Natrium adalah logam yang bersifat lunak sehingga dapat dipotong dengan pisau.
Unsur kalium lebih lunak dari natrium. Logam litium, natrium dan kalium memiliki massa jenis lebih kecil
dari massa jenis air yaitu kurang dari 1,0 g/cm3 sehingga ketiga logam tersebut akan terapung di atas
air, tetapi ketiga logam ini sangat reaktif terhadap air dan bereaksi sangat dahsyat yang disertai nyala
api. Perhatikan gambar berikut.

Kereaktifan logam alkali dengan air menjadi lebih dahsyat dari atas ke bawah dalam tabel periodik.
Sepotong logam litium jika ditambahkan ke dalam air akan bereaksi dengan air disertai nyala api. Kalium
bereaksi lebih dahsyat lagi yang disertai ledakan dan nyala bewarna ungu.

Logam alkali bereaksi dengan oksigen dari udara membentuk oksida logam alkali, seperti Li2O (litium
oksida), Na2O2 (natrium peroksida) dan KO2 (kalium peroksida). Li2O padatan bewarna putih, Na2O2
padatan bewarna putih-kekuningan dan KO2 bewarna kuning-jingga.

Logam alkali bereaksi dengan oksigen dari udara membentuk oksida logam alkali, seperti Li2O (litium
oksida), Na2O2 (natrium peroksida) dan KO2 (kalium peroksida). Li2O padatan bewarna putih, Na2O2
padatan bewarna putih-kekuningan dan KO2 bewarna kuning-jingga.
Ketika dibakar di udara, semua logam alkali menghasilkan nyala dengan warna yang khas. Uji nyala
dapat digunanakan untuk mengidentifikasi keberadaan senyawa yang tidak diketahui. Warna yang
dihasilkan oleh unsur-unsur golongan IA adalah seperti pada gambar berikut:

Warna Nyala Unsur Logam Alkali

Unsur:. Warna Nyala

Litium: Merah Jingga

Natrium: Kuning keemasan

Kalium: Ungu

Rubidium: Merah

Cesium: Biru

Sifat Unsur Golongan IIA

Unsur-unsur golongan IIA disebut juga dengan logam alkali tanah. Unsur golongan ini cukup reaktif,
tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan unsur-unsur logam alkali. Logam alkali tanah memiliki
energi ionisasi yang cukup rendah sehingga mudah melepaskan kedua elektron valensinya membentuk
kation bermuatan positif +2.

Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur Golongan IIA (Alkali Tanah)


Berilium merupakan logam bewarna abu-abu dan bersifat keras menyerupai besi sehingga cukup kuat
untuk menggores kaca. Unsur logam alkali tanah yang lain berupa logam bewarna perak dan lebih lunak
dari berilium, tetapi masih lebih keras dibandingkan logam alkali. Berilium kurang reaktif terhadap air.

Magnesium bereaksi agak lambat pada suhu kamar, tetapi lebih cepat dengan uap air. Kalsium bereaksi
cepat dengan air. Semua logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida logam.

Seperti halnya logam alkali, logam alkali tanah juga memberikan warna nyala yang khas. Warna nyala
senyawa logam alkali tanah ini dapat digunakan untuk identifikasi awal adanya logam alkali tanah dalam
suatu bahan. Warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur golongan IIA adalah seperti pada gambar berikut:
Warna Nyala Unsur Logam Alkali Tanah

Unsur: Warna Nyala

Berilium: Putih

Magnesium: Putih cemerlang

Kalsium: Merah bata

Stronsium: Merah Crimson

Barium: Hijau Apel

Karena warna nyala logam alkali tanah yang terang dan berwarna warni, garam-garam alkali tanah
sering dipakai sebagai bahan kembang api.

Sifat Unsur Golongan IIIA


Unsur golongan IIIA sering disebut juga unsur golongan Boron-Aluminium. Unsur aluminium memiliki
konfigurasi elektron 2, 8, 3. Oleh karena memiliki 3 elektron valensi maka aluminium dapat
membentnuk kation bermuatan +3. Beberapa sifat aluminium ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Sifat Fisika dan Kimia Unsur Aluminium

Di alam, aluminium terdapat dalam bentuk oksidanya. Corundum adalah mineral keras yang
mengandung aluminium oksida, Al2O3. Oksida aluminium murni tak bewarna, tetapi akibat adanya
pengotor dapat menghasilkan berbagai warna seperti safir (bewarna biru) dan ruby (bewarna merah
tua). Perhatikan gambar berikut

Aluminium dapat bereaksi dengan gas klorin membentnuk aluminium klorida, AlCl3. Aluminium klorida
dapat membentuk polimer yang disebut polialuminium klorida (PAC). Senyawa ini dapat dipakai untuk
menjernihkan air.

Sifat Unsur Golongan IVA

Unsur golongan IVA disebut juga unsur golongan karbon. Contoh unsur golongan IVA adalah karbon dan
silikon yang memiliki konfigurasi elektron yaitu C = 2, 4 dan Si = 2, 8, 4. Kedua unsur ini cenderung
membentuk ikatan kovalen.
Karbon membentuk kristal seperti grafit dan intan. Ada juga yang nonkristal atau disebut amorf. Grafit
bersifat lunak, bewarna hitam mengkilap dengan struktur berlapis dan dapat menghantarkan listrik
(konduktor). Intan merupakan padatan berikatan kovalen paling keras, tidak bewarna dan transparan
terhadap cahaya. Tetapi intan tidak dapat menghantarkan arus listrik (isolator).

Perbedaan antara intan dan grafit ditunjukkan oleh bentuk strukturnya. Intan membentuk struktur
jaringan 3 dimensi, yaitu setiap atom karbon terikat secara kovalen oleh empat atom karbon lain.
Karbon yang berupa amorf adalah arang dan karbon hitam. Kedua jenis karbon ini memiliki struktur
seperti grafit. Perbedaannya terletak pada tumpukan lapisan. Lapisan pada grafit beraturan sedangkan
karbon amorf tidak beraturan. Perhatikan gambar di bawah ini

Pada gambar di atas, intan dan grafit memiliki bentuk struktur kimia yang berbeda. Iktan karbon dalam
intan terikat pada empat atom karbon lain sehingga membentuk jaringan yang kuat. Grafit adalah
mineral lunak yang biasa digunakan sebagai bahan isi pensil.

Unsur silikon berupa padatan keras dengan struktur serupa dengan intan, bewarna abu mengkilap dan
meleleh pada suhu 1.410oC. silikon bersifat semikonduktor. Daya hantarnya kecil pada suhu kamar,
tetapi pada suhu tinggi menjadi konduktor yang baik.
Sifat Unsur Golongan VA dan VIA

Unsur golongan VA disebut juga unsur golongan nitrogen sedangkan unsur golongan VIA disebut unsur
golongan kalkogen. Unsur nitrogen memiliki konfigurasi elektron 2, 5, unsur oksigen memiliki konfigurasi
elektron 2, 6 dan unsur belerang memiliki konfigurasi elektron 2, 8, 6. Nitrogen dan oksigen berupa gas
diatom, sedangkan belerang berupa zat padat dengan rumus molekul S8. Beberapa sifat unsur nitrogen,
oksigen dan belerang ditunjukkan pada tabel berikut:

Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur Nitrogen, Oksigen dan Sulfur (Belerang).

Pada suhu kamar, nitrogen relatif kurang reaktif sebab ikatannya kuat. Akan tetapi, pada suhu tinggi
netroden bereaksi dengan unsur lain seperti dengan oksigen menghasilkan NO. oksigen membentuk
molekul diatom O2 dan bentuk alotropnya adalah ozon (O3).

Oksigen merupakan gas tidak bewarna, tidak berasa dan berwujud gas pada keadaan normal. Molekul
oksigen merupakan gas reaktif dan dapat bereaksi dengan banyak zat. Umumnya menghasilkan oksida.
Hampir semua logam bereaksi dengan oksigen membentuk oksida logam.

Keadaan stabil dari belerang adalah bentuk rombik seperti mahkota yang bewarna kuning seperti pada
gambar di bawah ini
Belerang rombik meleleh pada suhu 113oC menghasilkan caiaran bewarna jingga. Pada pemanasan
berlanjut, cairan tersebut akan menjadi cairan kental bewarna cokelat-merah. Pada waktu meleleh,
bentuk mahkota pecah menjadi bentuk rantai spiral yang panjang. Kekentalan meningkat akibat molekul
S8 yang padat berubah menjadi rantai berupa spiral panjang.

Pada suhu yang lebih tinggi dari 200oC rantai mulai pecah dan kekentalan menurun. Belerang (S8 )
bereaksi dengan oksigen menghasilkan belerang dioksida (SO2 ) dengan nyala biru yang khas. Oksida
yang lain dari belerang adalah SO3 , tetapi hanya terbentuk dalam jumlah kecil selama pembakaran
belerang dalam udara.

Sifat Unsur Golongan VIIA

Unsur-unsur yang menempati golongan VIIA dinamakan unsur-unsur halogen, artinya pembentuk
garam. Unsur-unsur halogen sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah ditemukan dalam keadaan
atomnya, tetapi membentuk senyawa dengan berbagai unsur maupun dengan unsur sejenis.

Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2 , Cl2 , Br2 , dan I2 . Fluorin dan klorin
berwujud gas, fluorin berwarna kuning pucat, sedangkan klorin berwarna kuning kehijauan. Bromin
mudah menguap, cairan dan uapnya berwarna cokelat-kemerahan. Iodin berupa zat padat berwarna
hitam mengkilap yang dapat menyublim menghasilkan uap berwarna ungu.
Unsur-unsur halogen mudah dikenali dari bau dan warnanya. Halogen umumnya berbau menyengat,
terutama klorin dan bromin (bromos, artinya pesing). Kedua gas ini bersifat racun sehingga
penanganannya harus hati-hati. Jika uap bromin keluar dari wadahnya maka dalam beberapa saat
ruangan akan tampak cokelat-kemerahan.

Titik leleh, titik didih dan sifat-sifat lainnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini. kenaikan titik leleh dan
titik didih dari atas ke bawah dalam tabel periodik akibat gaya tarik di antara molekul yang makin
meningkat seiring bertambahnya jari-jari atom.

Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur Halogen

Kereaktifan halogen dapat dipelajari dari jari-jari atomnya. Dari atas ke bawah, jari-jari atom meningkat
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron valensi makin lemah. Akibatnya, kereaktifan unsur-unsur
halogen makin berkurang dari atas ke bawah.

Kereaktifan halogen dapat juga dipelajari dari afinitas elektron. Makin besar afinitas elektron, makin
reaktif unsur tersebut. Dari atas ke bawah dalam tabel periodik, afinitas elektron unsurunsur halogen
makin kecil sehingga kereaktifan F > Cl > Br > I.

Sifat Unsur Golongan VIIIA

Oleh karena unsur-unsur golongan VIIIA (gas mulia) konfigurasi elektron valensi penuh (8 elektron) maka
unsur-unsur gas mulia bersifat stabil. Kestabilan unsur-unsur ini menimbulkan pandangan di kalangan
para ilmuwan bahwa unsur-unsur gas mulia sukar membentuk senyawa sehingga gas mulia mendapat
julukan gas lembam (inert).

Selain konfigurasi elektron yang terisi penuh, ketidakreaktifan gas mulia juga dapat dilihat dari data
energi ionisasinya. Makin besar energi ionisasi gas mulia, makin sukar gas tersebut untuk bereaksi.

Gas mulia merupakan gas tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Argon, kripton, dan xenon
sedikit larut dalam air. Helium dan neon tidak dapat larut dalam air. Sifat-sifat fisika lainnya dari unsur-
unsur gas mulia ditunjukkan pada tabel berikut:

Jika dilihat dari titik lelehnya, gas mulia berwujud gas pada suhu kamar. Pada tekanan normal, hampir
semua gas mulia dapat dica

irkan, kecuali gas helium. Gas helium hanya dapat dicairkan pada tekanan sangat tinggi sekitar 25 atm.
Oleh karena gas helium merupakan gas yang memiliki titik leleh dan titik didih paling rendah maka gas
tersebut sering digunakan sebagai pendingin untuk mempertahankan suhu di sekitar 0 K.

Pada suhu 4 K, gas helium menunjukkan sifat super fluida tanpa viskositas, dinamakan super konduktor,
yaitu zat yang memiliki daya hantar listrik dan panas tanpa hambatan dan tanpa medan magnet.
Besarnya hantaran listrik mencapai 800 kali lebih cepat dibandingkan kawat tembaga.

Demikianlah artikel tentang sifat-sifat unsur golongan IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA dan VIIIA.

Anda mungkin juga menyukai