Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arjuna Fahrul Anam Haerun

Nim : 202311046
Kelas : B (Teknik Pertambangan)
Mata Kuliah : KIMIA DASAR

TUGAS KIMIA DASAR


1. Jelaskan sifat-sifat atom pada Golongan IA di sistem periodik Unsur
2. Jelaskan sifat-sifat atom pada Golongan IIA di sistem periodik Unsur
3. Jelaskan sifat-sifat atom pada Golongan IIIA di sistem periodik Unsur
4. Jelaskan sifat-sifat atom pada Golongan IVA di sistem periodik Unsur

Jawaban:
1. Sifat fisika dan kimia golongan IVA (logam alkali) dapat dengan mudah dijelaskan
berdasarkan konfigurasi elektron valensi yang mereka miliki ns1, yang
menghasilkan ikatan logam yang lemah. Oleh karena itu, seluruh logam alkali
lunak dan memiliki densitas, titik leleh dan didih rendah, begitu pula dengan kalor
sublimasi, penguapan, dan disosiasi. Seluruh logam alkali mengkristal dengan
struktur kristal body-centered cubic, dan memiliki warna nyala yang khas karena
elektron terluarnya sangat mudah tereksitasi. Konfigurasi ns1 juga mengakibatkan
logam alkali memiliki jari-jari atom dan ion yang sangat besar, serta konduktivitas
termal dan listrik yang tinggi. Sifat kimia mereka didominasi oleh hilangnya
elektron valensi sunyi untuk membentuk tingkat oksidasi +1, mengingat mudahnya
mengionkan elektron ini serta tingginya energi ionisasi kedua. Sifat kimia lima
teratas anggota logam alkali sebagian besar telah teramati. Kimiawi fransium
belum begitu mapan mengingat radioaktivitasnya yang ekstrem, sehingga,
presentasi sifat-sifatnya dalam artikel ini terbatas. Sedikit yang diketahui tentang
francium menunjukkan bahwa perilakunya sangat dekat dengan cesium, seperti
yang diperkirakan. Sifat fisik francium bahkan lebih samar karena unsur
massalnya tidak pernah diamati; maka setiap data yang mungkin ditemukan dalam
literatur tentu saja merupakan ekstrapolasi spekulatif.

2. Sifat-sifat golongan IIA (alkali tanah):

a. Penampilan fisik
Unsur-unsur logam alkali tanah memiliki penampilan fisik yang mencolok.
Logam alkali tanah memiliki warna putih keperakan dan berkilauan.
b. Titik leleh dan titik didih
Unsur-unsur golongan alkali tanah memiliki jari-jari yang besar, sehingga
ikatan atomnya cenderung lebih lemah. Hal tersebut menyebabkan logam
alkali tanah memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah pula. Kepadatan
rendah Ikatan atom yang lemah juga mengakibatkan logam alkali tanah
memiliki kepadatan yang rendah. Sehingga, logam alkali tanah cenderung
lebih lunak. Namun, tetap lebih keras jika dibandingkan dengan unsur-
unsur logam alkali. Energi ionisasi rendah Dilansir dari Lumen Learning,
logam alkali tanah memiliki dua elektron di kulit valensinya, sehingga
mereka kehilangan dua elektron untuk membentuk kation dengan muatan
2+. Alkali tanah juga memiliki jari-jari atom yang relatif besar, sehingga
menyebabkan energi ionisasinya relatif kecil.
c. Reaktivitas tinggi
Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif, namun tidak terlalu reaktif jika
dibandingkan dengan logam alkali. Reaktivitas logam alkali meningkat dari
unsur yang paling atas ke unsur yang paling bawah. Dilansir dari ChemTalk,
berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi dengan uap,
kalsium bereaksi lambat dengan air dingin, dan strontium juga barium
bereaksi dengan air leboh cepat. Radioaktivitas tinggi Unsur logam alkali
(kecuali magnesium) memiliki sifat radioaktif karena memiliki radioisotop
dengan waktu paruh yang panjang.
d. Konduktivitas tinggi
Logam alkali tanah memiliki konduktivitas termal dan juga listrik yang tinggi.
Sehingga, logam alkali tanah dapat menghantarkan panas dan juga listrik
dengan baik.

3. Unsur golongan IIIA memiliki sifat-sifat yang tebagi menjadi sifat kimia dan sifat
fisika. Selain itu juga unsur golongan IIIA memiliki banyak kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari.
Sifat kimia unsur golongan IIIA, yaitu:
a. Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan
Empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama. Unsur-
unsur
b. Pada golongan IIIA menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi.
Boron merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan unsur logam
Namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan
unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam.
Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium
(Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl).
c. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi
dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam
bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu,
diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi
unsur tersebut dari senyawanya. Unsur-unsur pada golongan IIIA
mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang memiliki
sifat klogaman yang sama. Boron merupakan unsur non-logam, aluminium
merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia
dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai
unsur logam. Keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik
utama untuk semua unsur golongan IIIA. Keadaan positif satu (+1 atau +
saja) terdapat dalam senyawaan semua unsur golongan IIIA kecuali boron,
dan untuk thallium keadaan tersebut merupakan keadaan oksidasi yang
stabil. Faktanya thallium menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain
(alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill platypus
di antara unsur-unsur lainnya. Mempunyai titik leleh dan titik lebur yang
relative tinggi. Boron termasuk metaloid, sedangkan aluminium, galium,
indium, dan talium bersifat logam. Unsur-unsur logam pada golongan IIIA
berwarna abu-abu keperakan dan mengilap, serta dapat menghantarkan
kalor dan panas dengan baik.

4. Unsur golongan IVA terletak pada kolom ke-14 pada tabel periodik unsur.
Golongan IVA terdiri dari unsur karbon, silikon (Si), timah (Sn), germanium (Ge),
dan timbal (Pb). Karbon merupakan unsur nonlogam. Silikon dan germanium
merupakan unsur metaloid. Sedangkan, timah dan timbal merupakan unsur
logam. Sifat kimia golongan IVA yaitu:
a. Karbon tidak bersifat toksik dan merupakan unsur yang sangat tidak reaktif.
Meskipun begitu, karbon dapat bereaksi dengan unsur halogen dan
oksigen.
b. Silikon kurang reaktif dibandingkan karbon. Silikon bersifat nontoksik.
Silikon bereaksi dalam media alkali membentuk H2(g) dan SiO44-(aq).
Silikon abu-abu bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan
silikon dioksida dan hidrogen. Silikon akan terbakar dalam oksigen jika
dipanaskan cukup kuat.

Anda mungkin juga menyukai