SIFAT-SIFAT UNSUR
Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Bahrain Burhan
Stambuk : 09320230116
Kelas/Kelompok : C4/4 (Empat)
Asisten
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Unsur
Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat yang
lebih sederhana dengan cara kimia. Unsur berfungsi sebagai zat pembangun
untuk semua zat-zat kompleks yang akan dijumpai, mulai dari garam dapur
sampai senyawa protein yang sangat kompleks. Semua zat dibentuk dari
sekumpulan unsur-unsur yang terbatas, pada unsur telah ada 118 unsur yang telah
di identifikasi. Pada huruf pertama lambang unsur selalu huruf besar, tetapi huruf
kedua tidak pernah ditulis dengan huruf besar. Sebagai contoh, Co adalah
lambang 13 unsur kobalt, Fe (besi), Au (emas) dan Na (natrium). Setiap unsur
memiliki nama yang berbeda-beda dan umumnya berupa singkatan serta
memiliki lambang yang terdiri dari satu atau dua huruf (Ratulani Juwita 2020).
Unsur merupakan zat murni yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat lain yang
lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Dalam kimia, unsur merupakan zat
paling sederhana yang menyusun zat lain yang lebih kompleks. Unsur-unsur
kimia terdiri dari atom, yang merupakan partikel dasar yang tidak dapat diubah
lagi, unsur kimia ini juga dapat ditemukan dalam bentuk alami di bumi, seperti
oksige(O) yang merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam kerak
bumi. Unsur-unsur kimia dikelompokkan menjadi dua kumpulan utama yaitu
logam dan bukan logam.
A. Logam
Sebagian besar unsur dalam tabel perodik adalah logam. Dalam kimia,
sebuah logam adalah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan
memiliki ikatan logam, serta kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan
kation di awan elektron. Logam memiliki banyak sifat fisis yang berbeda dari
sifat fisika padatan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari daya hantar dan sifat-
sifat mekanik yang dimiliki oleh logam. Logam biasanya cenderung untuk
membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian dengan
bereaksi oksigen di udara untuk membentuk oksida basa. Untuk mengetahui
sifat dari suatu logam dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya
adalah dengan cara mereaksikannya dengan pereaksi tertentu termasuk reaksi
oksidasi reduksi. Logam umumnya bersifat sebagai reduktor karena logam
sangat mudah dioksidasi.
Logam pada golongan utama dalam sistem periodik umumnya
merupakan pereduksi kuat, sedangkan logam yang berada pada golongan
transisi, memiliki sifat pereduksi yang relatif rendah dari golongan utama.
Hal ini diengaruhi oleh letaknya dalam sistem periodik. Logam dengan jari-
jari atom yang besar umumnya lebih reaktif, dan kemampuan untuk melepas
elektron kulit terluarnya lebih besar. Dari logam alkali dan alkali tanah
terhadap air berbeda-beda. Logam alkali dan alkali dapat bereaksi dengan air
dan membentuk senyawa basa dan gas H2. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah jumlah kulit semakin bertambah dan mengakibatkan kerapatan inti
atom dan elektron kulit terluar semakin lemah dan elekteron kulit terluar bisa
mudah terlepas dari elektron (Rachma Surya M 2021).
B. Non logam
Dalam kimia, Non logam adalah sebuah unsur kimia yang umumnya
tidak memiliki sifat logam yang dominan, mereka berkisar dari gas tak
berwarna (seperti hidrogen) hingga padatan mengkilap dengan titik lebur
yang tinggi. Elektron pada nonlogam berperilaku berbeda dari elektron pada
logam. Dengan beberapa pengecualian, nonlogam tetap pada tempatnya,
sehingga nonlogam biasanya menjadi konduktor panas dan listrik yang buruk
serta rapuh saat berbentuk padat. Elektron dalam logam umumnya bergerak
bebas dan inilah mengapa logam adalah konduktor yang baik dan sebagian
besar mudah diratakan menjadi lembaran dan ditarik menjadi kabel. Atom
nonlogam memiliki keelektronegatifan sedang hingga tinggi, mereka
cenderung menarik elektron dalam reaksi kimia dan membentuk senyawa
asam pada suatu logam.
2.2 Unsur Alkali Dan Alkali Tanah
Unsur-unsur alkali dan alkali tanah merupakan logam-logam yang sangat
reaktif, hal ini disebabkan karena alkali dan alkali tanah masing-masing
mempunyai satu dan dua elektron di kulit terluar. Maka tidaklah aneh mengapa
kemudian unsur-unsur golongan I A dan II A ini tidak ditemukan di alam dalam
keadaan bebas. Pada kulit bumi mereka terdapat dalam wujud bijih-bijih oksida,
karbonat atau sulfida (Zahira Firdaus 2021).
logam alkali dan alkali tanah baru dikenal sejak abad ke-19, nama alkali
sendiri berasal dari abad pertengahan. nama alkali berasal dari bahasa Arab, al-
qali, yang artinya abu, sebab Abu Musa Jabir bin Hayyan (700-778) memperoleh
soda dari abu tumbuhan laut. Logam-logam alkali dikhususkan pada logam Li,
Na, K, Rb dan Cs dengan konfigurasi elektron terluar (ns1, n≥2). Logam alkali
mempunyai energi ionisasi rendah dan kecenderugannya kuat melepaskan
elektron valensi tunggalnya, cukup reaktif sehingga jarang ditemukan secara
bebas di alam. Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk hidroksida
logam alkali dengan melepaskan gas hidrogen, dapat membentuk oksida,
peroksida, bahkan superoksida yang ketiganya menghilangkan bentuk kilapan
logamnya. Selain Litium yang hanya dapat membentuk oksida, maka logam
alkali yang lain dapat membentuk peroksida dan untuk K, Rb, dan Cs dapat pula
membentuk superoksida logam alkali artinya reaktifitas logam alkali dengan
oksigen meningkat dari atas ke bawah dalam golongannya.
Alasan bahwa perbedaan jenis oksida yang terbentuk adalah ketika logam
alkali bereaksi dengan oksigen haruslah berkaitan kestabilan oksida tersebut
dalam keadaan padat. Karena oksida ini seluruhnya adalah senyawa ionik,
kestabilannya bergantung pada seberapa kuat kation dan anion saling tertarik satu
sama lain. Litium cenderung untuk membentuk litium oksida yang demikian
karena senyawa ini lebih stabil dibandingkan litium peroksida. Pembentukan
oksida logam alkali yang lain dapat dijelaskan dengan cara yang sama. Sifat kimia
logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah
kurang reaktif dari logam alkali seperiode.Jadi, berilium kurang reaktif
dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium,
dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil
sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya
satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu berbeda dari
logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.
Logam-logam alkali tanah adalah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba, logam ini juga
cukup reaktif namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.
Konfigurasi elektron terluarnya adalah (ns2, ≥ 2), memiliki kecenderungan
melepaskan kedua elektron terluarnya untuk membentuk ion M+ dengan bentuk
konfigurasinya menyerupai konfigurasi gas mulia yang stabil dan karakter ini
meningkat dari Berilium ke Barium dan khusus untuk Berilium di alam lebih
cenderung berbentuk molekular dibanding berbentuk ionik terutama oksidanya
berbentuk oksida amfoter (Sriatun dan Taslimah 2018).
Berilium dan magnesium membentuk oksida (BeO dan MgO) hanya pada
suhu tinggi, sedangkan CaO, SrO, dan BaO terbentuk pada suhu kamar. Kalsium,
Strontium,dan Barium juga bereaksi dengan asam menghasilkan gas hidrogen.
Tetapi, karena logam-logam ini juga menyerang air, dua reaksi yang berbeda akan
Sifat-sifat kalsium dan stronsium memeberi suatu contoh menarik tentang
kemiripan golongan dalam tabel periodik Stronsium-90, suatu isotop radioaktif,
adalah produk utama dari ledakan bom atom. Jika suatu bom atom diledakkan di
atmosfer, Stronsium-90 yang terbentuk akan tercampur dengan tanah dan air, dan
masuk kedalam tubuh kita lewat rantai makanan yang relatif pendek.
Unsur-unsur golongan II A tersebar di alam dalam bentuk batuan
A. Magnesium Mineral utama yang mengandung magnesium adalah carnelitte,
magnesite, dan dolomite. Kelimpahan magnesium terdapat pada urutan
kedelapan pada kulit bumi. Magensium merupakan salah satu mineral penting
yang tubuh perlukan untuk menjalankan berbagai fungsi biologis. Salah satunya
pemeliharaan fungsi otot dan saraf.
B. Kalsium ditemukan dalam kalsium, limestone, gypsum, fluorite, stalaktit
dan stalaknit, mengandung kalsium karbonat. Kelimpahan kalsium terletak pada
urutan kelima pada kulit bumi.
3.1 Alat
Gambar 3.1 Pipet tetes Gambar 3.2 Tabung reaksi Gambar 3.3 Pipet skala
Gambar 3.4 Rak tabung Gambar 3.5 Lampu spritus Gambar 3.6 Jepit tabung reaksi
3.2 Bahan
A. MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2, dengan konsentrasi 0,5 M
B. Magnesium dan Kalsium
C. H2SO4 0,5 M
D. NaOH 0,5 M
E. Indikator pp
F. Aquadest
3.3 Cara Kerja
A. Reaktifitas Unsur
Langkah pertama, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Lalu, siapkan dua buah tabung reaksi, kemudian masing-masing tabung
reaksi diisi dengan 2 mL aquadest. Magnesium dan kalsium dalam jumlah
tertentu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian mengamati reaksi yag
terjadi, jika tidak terjadi reaksi (ditandai dengan adanya gelembung-
gelembung gas), tabung reaksi kemudian dipanaskan dengan bantuan alat
penjepit kayu hingga terjadinya reaksi. Setelah itu kita mendinginkan tabung
reaksi, kemudian menambahkan tambahkan indikator PP, dan amati
perubahan yang terjadi.
B. Kelarutan Garam Sulfat
Langkah pertama, menyiapkan 4 buah tabung reaksi. Lalu, mengisi
tabung reaksi (I) dengan larutan MgC12, tabung reaksi (Il) dengan larutan
CaC12, tabung reaksi (Ill) dengan larutan SrC12, dan pada tabung reaksi (IV)
dengan larutan BaC12, masing-masing isi larutan sebanyak 2 mL.
Menambahkan setiap tabung reaksi dengan larutan H2S04 0,5M sebanyak 1
mL. Kemudian mengamati setiap perubahan yang terbentuk, dan
membandingkan dengan endapan yang terbentuk pada setiap tabung
Kelarutan Garam Hidroksida .
C. Kelarutan Garam Hidroksida
Langkah pertama, menyiapkan 4 buah tabung reaksi. Kemudian
mengisi masing-masing pada tabung reaksi (I) dengan larutan MgC12, tabung
reaksi (Il) diisi dengan larutan CaC12, tabung reaksi (Ill) dengan larutan
SrC12, dan tabung reaksi (IV) dengan larutan BaC12. Kemudian mengisi pada
setiap tabung larutan sebanyak 1 mL. Lalu menambahkan setiap tabung reaksi
larutan NaOH (),5 M sebanyak 1 mL. Setelah itu amati endapan yang
terbentuk, dan membandingkan dengan endapan yang terbentuk pada setiap
tabung.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Reaktifitas unsur
Mg + 2H2O Mg (OH)2 + H2
Ca + 2H2O Ca (OH)2 + H2
4.3 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa ikatan ion dan ikatan
kovalen dapat dibedakan berdasarkan terjadinya endapan apabila terbentuk
endapan maka termasuk ikatan ion dan apabila tidak terbentuk endapan maka
termasuk ikatan kovalen akan semakin kuat apabila tingkat keasaman suatu
senyawa semakin tinggi.
Senyawa kompleks dan bukan kompleks dapat dibedakan dengan dua cara
yaitu adanya pengendapan dan adanya perubahan warna termasuk senyawa
kompleks yaitu jika terjadi perubahan warna atau terbentuk endapan begitupun
sebaliknya bukan senyawa kompleks apabila tidak terjadi perubahan warna atau
pengendapan pada suatu zat.
5.2 Saran
A. Saran untuk laboratorium
Sebaiknya bahan dan alat yang diujikan ditambah agar semua dapat
melakukan praktikum dan tidak saling bergantian dan waktu untuk
praktikum di tambahkan agar tidak terburu buru saat mengerjakan
prakrikum.
B Saran untuk asisten
Saran saya untuk kakak kakak agar sabarnya ditingkatkan dalam
membimbing kami dan saat menjelaskan materi tidak terlalu cepat agar kami
dapat lebih jelas untuk memahami materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Abrin. (2019). “menganalisis sifat-sifat unsur kimia pada tanah.” Jurnal kima
Profesi Pendidikan 4 (1).
Heny Ekawati Haryono. 2019. BUKU AJAR KIMIA DASAR. Sleman-Yogyakarta:
DEEPUBLISH Group Penerbitan CV BUDI UTAMA.
Rachma Surya M. 2021. “Reaksi logam serta sifat logam menurut pemahaman siswa”
9.
Ratulani Juwita. 2020. KIMIA DASAR. SUMATERA BARAT.
sastra sembiring. 2020. “sifat kimia dan fisik tanah pada areal bekas tambang bauksit.”
Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli Vol. V No. 2 : 123-134, 2020.
Sriatun dan Taslimah. 2018. Kimia Unsur. Jl. Poncowolo Barat VI / 570 Semarang:
UPT UNDIP Press Semarang.
Zahira Firdaus, Disusun. 2021. “LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
STOIKIOMETRI: PENENTUAN RUMUS KIMIA.” Universitas Jenderal
Soedirman.
AYAT YANG BERHUBUNGAN
Artinya:
“Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh
tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu” (Q.S.
An-Nahl : 10)
DOKUMENTASI
SIFAT-SIFAT UNSUR
C4/4 (EMPAT)