Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah Alkali Tanah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah
Kimia yang berjudul Makalah Alkali Tanah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Alkali Tanah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah Alkali Tanah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 B. Rumusan Masalah
 BAB II PEMBAHASAN
 A. Pengertian Logam Alkali Tanah
 B. Sifat Fisik Alkali Tanah
 C. Sifat Kimia Alkali Tanah
 D. Reaksi Alkali Tanah
 1. Reaksi dengan Air
 2. Reaksi dengan Oksigen
 3. Reaksi dengan Hidrogen
 4. Reaksi dengan Nitrogen
 5. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen
 6. Reaksi dengan Asam dan Basa
 7. Reaksi dengan Belerang
 E. Keberadaan Alkali Tanah
 F. Pembuatan Alkali Tanah
 G. Kegunaan Alkali Tanah
 1. Unsur Kalsium
 2. Senyawa Kalsium Oksida
 3. Senyawa Kalsium Hidroksida
 4. Senyawa Kalsium Sulfat
 5. Unsur Magnesium
 6. Senyawa Magnesium Oksida
 7. Senyawa Magnesium Sulfat
 8. Senyawa Magnesium Hidroksida
 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan
 B. Saran
 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sering kali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat bernama unsur. Betapa
tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita konsumsi sehari-hari merupakan
mineral yang sangat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf,
kerja jantung, dan pergerakan otot adalah salah satu unsur logam golongan II A atau lazim disebut alkali
tanah yang bernama kalsium.
Selain memiliki dampak positif, pemanfaatan unsur dan senyawa alkali tanah juga menimbulkan
dampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan sekitarnya. Misalnya, Berilium dan garamnya
merupakan bahan beracun dan berpotensi sebagai zat karsinogenik. Untuk itu, kita harus mengenali
bagaimana sifat dari masing-masing unsur dan senyawa tersebut, sehingga dalam memanfaatkannya kita
dapat menghindari dampak negatif yang timbul akibat unsur atau senyawa tersebut.
Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA pada sistem
periodik unsur, yaitu Berilium, Magnesium, Kalsium, Strontium, Barium, dan Radium. Logam alkali
tanah juga dapat membentuk basa, tetapi lebih lemah dibandingkan dengan logam alkali. Logam alkali
tanah sukar larut dalam air. Unsur-unsur golongan II A umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa
senyawa tak larut. Sehingga dinamakan logam alkali tanah.
Dalam makalah ini, akan dibahas pengertian alkali tanah, beberapa kecenderungan sifat dari logam
alkali tanah, cara pembuatannya reaksi yang terjadi keberadaan di alam dan aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian alkali tanah?

2. Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia unsur alkali tanah?

3. Bagaimana reaksi alkali tanah dengan unsur lain?

4. Keberadaannya di alam?

5. Bagaimana pembuatan alkali tanah?

6. Apa kegunaan alkali tanah?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Logam Alkali Tanah


Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam
golongan II A yaitu: Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan
Radium (Ra). Disebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai
sifat alkali atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam
air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa
digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan IIA.
Tiap logam memiliki konfigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah di
tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg)
yaitu: 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah
ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktivitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik,
unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar
pada oksigen.
Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif meskipun kurang reaktif
dibandingkan unsur alkali, mempunyai kilap logam, relatif lunak dan dapat menghantar panas dan listrik
dengan baik, kecuali berilium. Logam alkali tanah memberikan warna yang khas. Pada pembakaran
senyawa logam alkali akan memberikan warna yang khas yang dapat digunakan sebagai identifikasi awal
adanya logam alkali dalam suatu bahan. Be dan Mg memberikan warna spektrum pada daerah gelombang
elektromagnet, sehingga pada pembakaran magnesium hanya akan menimbulkan warna nyala yang
sangat terang. Ca memberikan warna merah jingga, Sr merah ungu dan Ba kuning kehijauan.
KONFIGURASI ELEKTRON
Berelium (Be) = 1s2 2s2
Magnesium (Mg) = 1s2 2s2 2p6 3s2
Kalsium (Ca) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Stronsium (Sr) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
Barium (Ba) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
Radium (Ra) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p672

B. Sifat Fisik Alkali Tanah


Secara umum unsur-unsur logam alkali tanah memiliki sifat fisik sebagai berikut:

1. Berwujud padat.

2. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh karena itu,

unsur-unsur logam alkali tanah pada suhu ruangan berbentuk padatan.

3. Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api, yaitu: Mg (putih

cemerlang), Ca (merah bata), Sr (merah), Ba (hijau).


Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah).Jari-jari ion jauh lebih kecil daripada jari-
jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s relatif jauh dari nukleus, dan
inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa elektron dengan demikian dalam tingkat
lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan
mengurangi ukuran ion.

C. Sifat Kimia Alkali Tanah


Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. FAKTA ini sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi ionisasi
serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk melepas elektron membentuk
senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah
yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen
sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen.
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang
reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang
reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali
tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya satu.
Kereaktifan kalsium, stronsium, dan barium dan tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi berilium
dan magnesium jauh kurang aktif.

D. Reaksi Alkali Tanah


Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron
valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah
diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun Berilium adalah satu-
satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah
bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh
kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air
unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
1. Reaksi dengan Air
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan hanya
dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat
dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai
berikut:
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
2. Reaksi dengan Oksigen
Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara membentuk oksida
dan nitrida. Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan udara juga dapat berlangsung, tetapi
terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada
permukaan logam. Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam. Barium
dapatmembentuksenyawaperoksida(BaO2)
2Mg(s)+O2(g)→2MgO(s)
Ba(s) + O2 (g) (berlebihan) → BaO2 (s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat menghasilkan
MagnesiumNitrida(Mg3N2)
4Mg(s)+½O2(g)+N2(g)→MgO(s)+Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3 N2 (s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2 (s) + 2NH3(g)
3. Reaksi dengan Hidrogen
Adanya pemanasan menyebabkan logam alkali tanah dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk
senyawa hidrogen.
M(s) + H2 (g) → MH2 (s)
4. Reaksi dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa Nitrida
dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh:
3Mg(s) + N2 (g) → Mg3N2 (s)
5. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida,
kecuali Berilium. Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk. Hal itu
menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap
pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain
berikatan ion. Contoh: Ca(s) + Cl2 (g) → CaCl2 (s)
6. Reaksi dengan Asam dan Basa
Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCL) membentuk garam dan gas
hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
M(s) + 2HCL(aq) → MCl2 (aq) + H2(g)
Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium selain dapat bereaksi
dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.
Be(s) + 2NaOH (aq) + H2O(l) → Na2Be(OH)4 + H2 (g)
7. Reaksi dengan Belerang
Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.
M(s) + S(s) → MS (s)
E. Keberadaan Alkali Tanah

1. Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk

senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali:

2. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada.

Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil

[Al2BeO4].

3. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9%

keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa

Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O].

4. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi

nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaannya. Di alam kalsium dapat

membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4],

Senyawa Fourida [CaF].

5. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membentuk senyawa

Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.

6. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa: Mineral

Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3].

F. Pembuatan Alkali Tanah


Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di ekstraksi
dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan
metode elektrolisis.
Magnesium diperoleh dengan proses down. Langkahnya pertama mengendapkan sebagai Mg(OH)2
kemudian diubah menjadi MgCl2 dan dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O. Leburan kristal dielektrolisis
dengan elektrolisis leburan garamnya.

G. Kegunaan Alkali Tanah


1. Unsur Kalsium
2. Senyawa Kalsium Oksida
3. Senyawa Kalsium Hidroksida
4. Senyawa Kalsium Sulfat
5. Unsur Magnesium
6. Senyawa Magnesium Oksida
7. Senyawa Magnesium Sulfat
8. Senyawa Magnesium Hidroksida
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam
golongan II A yaitu: Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan
Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Unsur alkali tanah memiliki
reaktivitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik, unsur ini mudah bereaksi dengan
oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen. Selain itu alkali
tanah juga punya manfaat bagi kehidupan manusia, baik dibidang industri, rumah tangga maupun dalam
bidang kesehatan.

B. Saran
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa tidak hanya mempelajari golongan alkali tanah hanya dibuku
saja, akan lebih baik apabila kita juga bisa langsung belajar dari alam dan mengaplikasikan serta
mengaitkannya dengan ilmu yang ada. Sehingga kita dapat memanfaatkan golongan alkali tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H. (2001). Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Intadmojo, M. (1987). Kimia Anorganik 1. Malang: FMIPA IKIP.

Keenan. (1984). Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga.

Soeharto. (2012). Pengantar Kimia Anorganik. Bandung: ITB.

Sugiyarto. (2003). Kimia Anorganik II (Pp. 103–107). Yogyakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_alkali_tanah

Anda mungkin juga menyukai