Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2

“ALKALI TANAH”

OLEH

Novilia Herci (084170005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Alkali tanah.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Kimia Anorganik 2 Disamping itu,penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
dapat terealisasikanlah makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya dapat diperbaiki.Akhir kata
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan penulis khususnya.

Maumere,21 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB 11 PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Alkali tanah ..................................................................................... 3
2.2 Sifat Alkali Tanah………………………………………………………………4

2.3 Reaksi Alkali Tanah………………………………………………………….....5

2.4 .Keberadaan Alkali Tanah ................................................................................. ..7


2.5 Pembuatan Akali tanah…………………………………………………………8

2.6 kegunaan Alkali Tanah…………………………………………………………11

BAB 111 PENUTUP .......................................................................................................... 13


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 13
3.2 Sarana ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sering kali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat bernama
unsur. Bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita konsumsi sehari-
hari merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme
tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot adalah salah satu
unsur logam golongan II A atau lazim disebut alkali tanah yang bernama kalsium.

Selain memiliki dampak positif, pemanfaatan unsur dan senyawa alkali tanah juga
menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan sekitarnya.
Misalnya, Berilium dan garamnya merupakan bahan beracun dan berpotensi sebagai zat
karsinogenik. Untuk itu, kita harus mengenali bagaimana sifat dari masing-masing unsur
dan senyawa tersebut, sehingga dalam memanfaatkannya kita dapat menghindari dampak
negatif yang timbul akibat unsur atau senyawa tersebut.

Apa jadinya bila kita seorang mahasiswa kimia, bahkan tidak menyadari hal ini, bahwa
kita tidak hanya dituntut “mempelajari” materi di dalam buku, tetapi kita juga bisa
langsung belajar dari alam dan mengaplikasikan serta mengaitkannya dengan ilmu yang
ada. Bahkan bila dipelajari lebih mendalam, bukan hanya logam alkali tanah saja yang
berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia, melainkan unsur-
unsur lain pun ikut mendukung mekanisme kehidupan kita sebagai makhluk hidup.

Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA pada sistem
periodik unsur, yaitu Berilium, Magnesium, Kalsium, Strontium, Barium, dan Radium.
Logam alkali tanah juga dapat membentuk basa, tetapi lebih lemah dibandingkan dengan
logam alkali. Logam alkali tanah sukar larut dalam air. Unsur-unsur golongan II A
umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut. Sehingga dinamakan
logam alkali tanah.
Dalam makalah ini, akan dibahas pengertian alkali tanah, beberapa kecenderungan sifat
dari logam alkali tanah, cara pembuatannya reaksi yang terjadi keberadaan di alam dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu alkali tanah?


2. Bagaimana sifat- sifat unsur alkali tanah?
3. Bagaimana reaksi alkali tanah dengan unsur lain?
4. Bagimana Keberadaannya logam alkali tanah di alam?
5. Bagaimana pembuatan alkali tanah?
6. Apa kegunaan alkali tanah?

2.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui alkali tanah?


2. Untukmenetahui sifat- sifat unsur alkali tanah?
3. Untuk mengetahui reaksi alkali tanah dengan unsur lain?
4. Untuk mengetahui Keberadaannya logam alkali tanah di alam?
5. Untuk mengetahui pembuatan alkali tanah?
6. Untuk mengetahui kegunaan alkali tanah?
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Logam Alkali Tanah

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang
termasuk ke dalam golongan II A yaitu: Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca),
Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Disebut logam karena memiliki sifat-sifat
seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkali atau memiliki sifat basa jika
direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan
banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah”
biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan IIA.

Tiap logam memiliki konfigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan
VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya
konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu: 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan
yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena,
elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan. Unsur
alkali tanah memiliki reaktivitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik, unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di
udara, membentuk lapisan luar pada oksigen. Semua logam alkali tanah merupakan
logam yang tergolong reaktif meskipun kurang reaktif dibandingkan unsur alkali,
mempunyai kilap logam, relatif lunak dan dapat menghantar panas dan listrik dengan
baik, kecuali berilium. Logam alkali tanah memberikan warna yang khas. Pada
pembakaran senyawa logam alkali akan memberikan warna yang khas yang dapat
digunakan sebagai identifikasi awal adanya logam alkali dalam suatu bahan. Be dan Mg
memberikan warna spektrum pada daerah gelombang elektromagnet, sehingga pada
pembakaran magnesium hanya akan menimbulkan warna nyala yang sangat terang. Ca
memberikan warna merah jingga, Sr merah ungu dan Ba kuning kehijauan.
2.2 Sifat Alkali Tanah

a. Sifat Fisik Alkali Tanah

Secara umum unsur-unsur logam alkali tanah memiliki sifat fisik sebagai berikut:

1. Berwujud padat.
2. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh
karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah pada suhu ruangan berbentuk padatan.
3. Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api, yaitu:
Mg (putih cemerlang), Ca (merah bata), Sr (merah), Ba (hijau).

Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah).Jari-jari ion jauh lebih kecil
daripada jari-jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s
relatif jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa
elektron dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping
meningkatnya biaya nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran
ion.

b. Sifat Kimia Alkali Tanah

Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. dengan yang . Oleh
karena, dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi ionisasi
serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk melepas elektron
membentuk senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan
barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi
magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa
berilium bersifat kovalen.

Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah
kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan
litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu
disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih
besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya satu. Kereaktifan kalsium, stronsium, dan
barium dan tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh
kurang aktif.

Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat
kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam
atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah
merupakan logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan
unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan
panas dan listrik dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.

2.3 . Reaksi Alkali Tanah

Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan


dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2,
sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam
yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif,
bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke
bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi
dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur
logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.

a. Reaksi dengan air


Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat
dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan
Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin.

Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut:

Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)


b. Reaksi dengan oksigen
Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara
membentuk oksida dan nitrida. Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan udara
juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena
lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam. Dengan pemanasan,
Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan
Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.
Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2).

2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)


Ba(s) + O2 (g) (berlebihan) → BaO2 (s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2).

4Mg(s) + ½ O2 (g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2 (s)

Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3.

Mg3 N2 (s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2 (s) + 2NH3(g)

c. Reaksi dengan hidrogen


Adanya pemanasan menyebabkan logam alkali tanah dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk senyawa hidrogen.

M(s) + H2 (g) → MH2 (s)

d. Reaksi dengan nitrogen

Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah.
Contoh:

3Mg(s) + N2 (g) → Mg3N2 (s)

e. Reaksi logam alkali tanah dengan halogen

Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam
Halida, kecuali Berilium. Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik
yang buruk. Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.Oleh karena
daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2
berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh:

Ca(s) + Cl2 (g) → CaCl2 (s)

f. Reaksi dengan asam dan basa

Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCL) membentuk
garam dan gas hidrogen.

M(s) + 2HCL(aq) → MCl2 (aq) + H2(g)

Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium selain
dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.

Be(s) + 2NaOH (aq) + H2O(l) → Na2Be(OH)4 + H2 (g)

g. Reaksi dengan Belerang

Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.

M(s) + S(s) → MS (s)

2.4. Keberadaan Alkali Tanah


Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam
bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali:

a. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan
tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be
3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil [Al 2BeO4].
b. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium
Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan
Senyawa Epsomit [MgSO4.7H 2O].
c. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan
kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaannya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3],
Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
d. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat
membentuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.
e. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk
senyawa: Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit

a.5 Pembuatan Akali tanah

Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di
ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu
metode reduksi dan metode elektrolisis tetapi tidak semua unsure alkali tanah mengunakan 2
metode.

a. Ekstraksi Berilium (Be) 2 metode :


Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum
mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6
hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2 + Mg à MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2 yang
telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik,
sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- à Be
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-

b. Ekstraksi Magnesium (Mg) 2 metode


Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan
magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO.
dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan
air laut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan
magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
c. Ekstraksi Kalsium (Ca) 2 metode
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk
senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium
(Ca). Reaksi yang terjadi :
Katoda ; Ca2+ + 2e- à Ca
Anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-
Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl

d.Ekstraksi Strontium (Sr)


Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan
SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena Senyawa selesit
merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

c. Ekstraksi Barium (Ba) 2 metode


Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses
menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- à Ba
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-
Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al.
Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al à 3Ba = Ba3Al2O6
d. Ekstraksi Rasdium (Ra)
Radium dapat membentuk garam asam kuat, seperti RaCl2, BaBr2, Ra(NO3)2. Garam
sulfat, karbonat, dan fosfot radium adalah lebih sedikit dapat larut dibandingkan dengan
nitrat dan khlor.

2.6 Kegunaan Alkali Tanah

a. Berilium

Berelium ini termasuk unsur yang beracun . Logam ini digunakan sebagai bahan penguat
kemudi pesawat jet. Selain itu, campuran berilium dan tembaga benyak dipakai pada
peralatan listrik seperti komponen televisi.

b. Magnesium

Magnesium itu bentuknya padatan yang berwarna abu-abu mengkilap. Unsur ini biasanya
digunakan dengan senyawa campuran lain untuk melapisi tungku. Magnesium digunakan
karena punya titik leleh yang cukup tinggi. Selain itu, campuran dalam pasta gigi yang
gunakan juga terdapat magnesium yang berfungsi mengurangi asam yang ada di dalam
mulut

c. Kalsium

Kalsium unsur yang banyak terdapat pada susu ini bagi manusia berfungsi sebagai
pembentuk tulang dan gigi. Kalsium memiliki ciri putih keperakan. Selain terdapat pada
susu, kalisum juga digunakan sebagai campuran untuk membuat gips patah tulang.

d. Stronsium

Stronsium merupakan logam lunak yang berwarna perak kekuningan. Unsur ini sangat
reaktif dan membentuk bisa membentuk lapisan oksida yang gelap jika terkena udara.
Stronsium dulunya digunakan sebagai senyawa karbonat dalam pembuatan kaca televisi
yang masih menggunakan tabung sinar katoda. Seiring perkembangan zaman yang
sekarang sudah berupa LED, penggunaan stronsium menurun cukup drastis.
e. Barium

barium alami yang paling umum ditemui di alam ialah barium sulfat yang digunakan
sebagai obat untuk penderita gangguan pencernaan. Kemudian ada barium karbonat yang
digunakan dalam racun tikus. Barium memiliki warna keperakan dan sifatnya yang lunak

f. Radium

Radium memiliki warna hampir putih bersih. Tapi, jika sudah teroksidasi sama udara,
warnanya bakal berubah menjadi hitam. Radium ini memiliki tingkat radioaktif yang
tinggi lho Squad. Di bidang kesehatan, radium disuntikkan kepada penderita kanker
prostat yang sudah menyebar ke tulang. Radium memiliki tingkat radioaktif yang tinggi,
maka efek samping yang dialami oleh orang yang disuntikkan radium ini pun berbeda-
beda seperti demam, nyeri saat buang air kecil, hingga mengeluarkan tinja yang berwarna
hitam atau disertai darah
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke
dalam golongan II A yaitu: Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti
logam. Unsur alkali tanah memiliki reaktivitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam
bentuk monoatomik, unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang
ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen. Selain itu alkali tanah juga punya
manfaat bagi kehidupan manusia, baik dibidang industri, rumah tangga maupun dalam
bidang kesehatan.

3.2 Saran

Sebaiknya kita sebagai mahasiswa tidak hanya mempelajari golongan alkali tanah hanya
dibuku saja, akan lebih baik apabila kita juga bisa langsung belajar dari alam dan
mengaplikasikan serta mengaitkannya dengan ilmu yang ada. Sehingga kita dapat
memanfaatkan golongan alkali tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H. (2001). Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Intadmojo, M. (1987). Kimia Anorganik 1. Malang: FMIPA IKIP.

Keenan. (1984). Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga.

Soeharto. (2012). Pengantar Kimia Anorganik. Bandung: ITB.

Sugiyarto. (2003). Kimia Anorganik II (Pp. 103–107). Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai