BAB I
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi korosi pada besi
BAB II
DASAR TEORI
1. Pengertian korosi
Korosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat cukup kompleks yang
dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel elektrokimia. Korosi adalah perusakan
logam akibat reaksi logam tersebut dengan lingkungan. Karat pada besi, pudarnya warna
perak, dan warna hijau pada permukaan tembaga adalah beberapa contoh korosi dalam
kehidupan sehari-hari. Korosi terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan
melepas elektron ke oksigen di udara dan membentuk oksida logam. Beberapa logam seperti
emas dan platina tidak mudah terkorosi. Mudah tidaknya suatu logam ter korosi dapat
dipahami dari deret volta ataupun nilai potensial elektrode standarnya. Misalnya Fe (Eo =
-0,44 V) lebih mudah terkorosi dibandingkan Cu (Eo = +0,34 V).
Secara umum, korosi logam melibatkan reaksi oksidasi logam pada anode dan suatu reaksi
reduksi pada katode.
-
Seperti halnya reaksi redoks, ada dua kondisi yang mempengaruhi korosi besi, yakni kondisi
netral/basa dan kondisi asam.
a. Korosi besi pada kondisi netral atau basa
Pada kondisi netra atau basa, reaksi yang terjadi adalah oksidasi Fe menjadi ion Fe2+.
Bagian dimana reaksi oksidasi berlangsung bertindak sebagai anode.
Anode : Fe(s) Fe2+(aq) + 2eElektron yang dihasilkan kemudian mengalir seperti aliran elektron dalam kawat
menuhu ke bagian besi lainnya yang bertindak sebagai katode. Di simi, O2 dari udara
uang larut dalam air akan tereduksi menjadi OH-.
Katode :
1
2 O2 (aq) + H2O (l) + 2e 2OH (aq)
Sel
: Fe(s) +
+
1
2+
2 O2 (aq) + H2O (l) Fe (aq) + 2OH (aq)
Ion Fe2+ dan OH- selanjutnya membentuk endapan Fe(OH)2. Di udara, Fe(OH)2 tidak
stabil dan membentuk Fe2O3.xH2O. Inilah yang disebut karat atau dalam ilmu korosi
disebut oksida.
b. Korosi besi pada kondisi asam
Pada kondisi asam, reaksi yang terjadi pada anoda sama dengan pada kondisi
netral/basa, yakni reaksi poksidasi Fe menjadi ion Fe2+. Akan tetapi di katode, O2
tidak tereduksi menjadi ion OH- di katode melainkan menjadi H2O.
Anode
: Fe(s) Fe2+(aq) + 2eKatode
: O2(aq) + 4H+(aq) + 4e- 2H2O(l)
Lebih lanjut, karena terdapat banyak ion H+ maka ada reaksi reduksi lainnya yang
juga berlangsung, yaitu evolusi pembentukan hidrogen.
Katode
Adanya 2 reaksi pada katode menyebabkan lebih banyak logam besi yang teroksidasi.
Hal ini menjelaskan mengapa korosi paku besi pada kondisi asam lebih besar daripada
korosi dalam air.
BAB III
Ukuran
Jumlah
240 ml
-
4 buah
4 buah
1 buah
1 buah
200 ml
100 ml
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil gelas plastik ke 1, kemudian buat larutan NaCl sebanyak 100 ml dalam gelas
tersebut.
2. Ambil gelas ke 2 dan ke 3 dan masukan air masing-masing 100 ml
3. Masukan paku besi ke dalam gelas plastik ke 1, 2, 3, dan 4
4. Tutup gelas plastik ke 3 dengan penutup plastik dan karet gelang
5. Amatilah keempat paku tersebut
6. Catat perubahan yang terjadi pada paku tersebut
BAB V
HASIL PENGAMATAN
Paku 1
Paku 2
Paku 3
Paku 4
Kamis
-
Jumat
-
Sabtu
+
-
Keterangan :
Paku 1 : dalam gelas berisi air garam
Paku 2 : dalam gelas berisi air yang terbuka
Paku 3 : dalam gelas berisi air yang tertutup
Paku 4 : dalam gelas tanpa air
-
: sedikit karat
++
+++
: banyak karat
++++
BAB VI
PEMBAHASAN
Minggu
+
+
-
Senin
++
+
-
Selasa
++
++
-
Rabu
++
++
-
Dari percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa penyebab utama korosi terjadi yaitu
jika besi diletakan pada air garam dan di dalam air dengan keadaan terbuka. Pada kedua gelas
tersebut didapat paku mengalami korosi hanya dalam waktu beberapa hari, sedangkan pada
yang lain tidak secepat kedua gelas tersebut.
Hal tersebut tepat dengan teori bahwa beberapa faktor yang mempercepat laju korosi adalah
penambahan elektrolit (garam) dan keberadaan H2O serta O2.
Pada gelas yang berisikan elektrolit (air garam), paku mengalami reaksi reduksi tambahan
yang dilakukan oleh elektrolit yang dimasukan kedalam gelas tersebut, sehingga hal tersebut
menyebabkan laju korosi pada besi dapat meningkat. Hal itu juga terjadi pada gelas yang
berisi air dan oksigen, karena air dan oksigen juga salah satu faktor yang mempercepat korosi
dengan menambah reaksi reduksi yang akhirnya dapat mempercepat laju korosi besi.
BAB VII
KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi laju korosi
adalah penambahan elektrolit dan H2O serta O2
Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yaitu :
pH
Suhu
Keberadaan zat pengotor
Galvanic coupling
Metalurgi