Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Materi :
ASAM ASETAT
Oleh :
1. Eni Sumarsih
2. Finda Ariati Putri
3. Muh Lutfi Aziz
4. Eni Sumarsih

NIM :
NIM :
NIM :
NIM :

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Materi :
ASAM ASETAT
Oleh :
1. Eni Sumarsih
2. Finda Ariati Putri
3. Muh Lutfi Aziz
4. Eni Sumarsih

NIM :
NIM :
NIM :
NIM :

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

ASAM ASETAT
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan resmi berjudul ASAM ASETAT yang disusun oleh :


Kelompok

: 6 / Rabu Siang

Nama / NIM : Eni Sumarsih

210301141

Finda Ariati Putri

210301141

Muh Lutfi Aziz

210301141

Singgih Oktavian

210301141

Telah diterima dan disetujui pada :


Hari

Tanggal

Laporan disusun sebagai syarat untuk mengikuti responsi dan seminar Laboratorium
Mikrobiologi Industri.

Semarang,

Desember 2015

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

PLP

Asisten Pembimbing

Ir. Indro Sumantri, M.Eng.

Jufriyah, ST

Ghillang Prasetya

NIP 196110221988031002

NIP 197001091997032001

NIM 21030112130108

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT

RINGKASAN
Asam asetat termasuk dalam golongan carboxylic acid dengan gugus
fungsinya (RCOOH) dan rumus kimia (CH3COOH). Pada percobaan kali ini
bertujuan membuat asam asetat yang berasal dari tomat dengan cara fermentasi,
membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan pH dan starter.
Buah tomat memiliki kandungan yaitu likopen, jumlah substansial vitamin A
asam askorbat, dan potassium. Mayoritas varietas tomat bervariasi dalam zat larut
air dari 4,5-7% yang mayoritas merupakan fruktosa atau glukosa. Starter adalah
populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan
dengan biakan murni. Faktor yang mempengaruhi pembuatan asam asetat adalah
pemilihan mikroba asam asetat, kualitas bahan dasar, waktu fermentasi, keasaman,
suhu, dan penambahan alkohol.
Pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah air legen, tomat segar dan
tomat busuk, glukosa anhidris, alkohol, indikator PP, NaOH 0,05 N, Sukrosa dan,
ragi roti. Alat yang digunakan erlenmeyer, gelas ukur, beaker glass, buret, statif,
klem, aerator, pipet tetes, kompor listrik, autoclave, dan pengaduk. Langkah kerja
pertama adalah membuat starter kemudian fermentasi dengan mencampur sari buah
tomat dengan starter.
Hasil percobaan kami adalah pada variabel dengan tomat busuk diperoleh
kadar asam asetat paling tinggi dengan nilai 6,43% dengan penambahan starter 20%
sari buah. Kadar asam asetat pada tomat busuk lebih banyak daripada pada tomat
segar dikarenakan telah terjadi pembentukan akohol terlebih dahulu. Pada variabel
tomat busuk, kadar asam asetat paling banyak yang diperoleh ada pada penambahan
starter 20% sari buah yaitu sebesar 6,43%. Fungsi penambahan starter adalah untuk
menghambat mikroorganisme yang tidak diinginkan dan untuk menciptakan kondisi
yang sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Kesimpulan dari percobaan kami adalah kadar asam asetat paling besar
adalah 6,43% pada variabel 4 dengan sampel tomat busuk dan starter 20% sari buah
serta sebagian besar variabel mengalami penurunan densitas dikarenakan biomassa
yang dihasilkan berkurang seiring berjalannya waktu. Saran untuk percobaan ini
yaitu melakukan sterilisasi pada sari buah tomat dan alat-alatnya, melakukan
pengaturan pH secara tepat, memastikan proses aerasi berjalan dengan baik,
menghitung densitas, mengukur volume larutan dan titran secara tepat, dan
melakukan titrasi asam basa sampai berwarna merah muda hampir hilang.
Kata kunci : asam asetat, fermentasi, buah tomat

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ii

ASAM ASETAT
SUMMARY
Acetic acid is included in the carboxylic acid with the cluster functions (RCOOH)
and the chemical formula (CH3COOH). The purposes of this experiment are to make
acetic acid derived from tomato with fermentation, compare products formed with
acetic acid pH and starter.
Tomatoes have lycopene content, a substantial amount of ascorbic acid in vitamin A,
and potassium. The majority of tomato varieties in water-soluble substances are from
4.5 to 7%, which is the majority of fructose or glucose. Starter is the microbial
population in the physiological state of completion and inoculated with a pure
culture. The factors that affects the fermentation of acetic acid are acetic acid
microbial selection, material qualities, fermentation time, acidity, temperature, and
the addition of alcohol.
In this experiment, the materials used are legen water, fresh tomatoes and rotten
tomatoes, anhydrous glucose, alcohol, indicators PP, NaOH 0.05 N, sucrose, and
yeast. The tools used are Erlenmeyer flask, measuring glass, beaker glass, burette,
statif, clam, aerator, pipette, electric stove, autoclave, and stirrer. The first step is
making the starter then fermented by mixing tomato juice with a starter. The result of
our experiment is the variable with rotten tomatoes obtained the highest acetic acid
6.43% by the addition of a starter is 20% extract. Rotten tomatoes have more acetic
acid than fresh tomatoes because the alcohol fermentation occurs naturally in rotten
tomatoes. In the variable rotten tomatoes, most acetic acid obtained in the addition of
a starter is 20% extract that is 6.43 %. The purposes of starter addition are to inhibit
unwanted microorganisms and to create suitable condition for microbial growth.
The conclusions of our experiment are the biggest acetic acid is 6.43 % on variable 4
with samples and starter rotten tomato and 20 % extract most of the variables have
reduced density because biomass production decreases over time. Suggestions for
this experiment are tomato and it is instruments must be sterilized until reaching the
titration end point, arrange pH, make sure that the aeration processes worked well,
count density, measuring the volume and titrant appropriately, and doing acid-base
titration.
Keywords : acetic acid, fermentation, tomato fruit

Laboratorium Mikrobiologi Industri

iii

ASAM ASETAT
PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayah-Nya, Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri yang berjudul Asam
Asetat dapat diselesaikan dengan lancar.
Laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini terima kasih disampaikan
kepada :
1.

Bapak Ir. Indro Sumantri, M.Eng. selaku dosen pembimbing materi asam
asetat.

2.

Ibu Jufriyah, ST selaku PLP Mikrobiologi Industri.

3.

Pradiya selaku koordinator asisten Laboratorium Mikrobiologi Industri.

4.

Ghillang Prasetya selaku asisten pengampu materi asam asetat.

5.

Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual.

6.

Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.


Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi

pembaca. Laporan ini disadari masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari berbagai pihak diharapkan untuk menuju kesempurnaan laporan ini.

Semarang,

Desember 2015

Penyusun

Laboratorium Mikrobiologi Industri

iv

ASAM ASETAT
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. i


RINGKASAN ......................................................................................................... ii
SUMMARY ............................................................................................................ iii
PRAKATA .............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang ............................................................................................ 1
I.2Tujuan Percobaan ........................................................................................ 1
I.3Manfaat Percobaan ...................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi Asam Asetat .................................................................................. 2
II.2 Karakteristik Asam Asetat .......................................................................... 2
II.3 Kegunaan Asam Asetat .............................................................................. 3
II.4 Mekanisme Reaksi Pembentukan Asam Asetat........................................ . 3
II.5 Faktor-faktor yang Diperhatikan dalam Pembuatan Asam Asetat ............. 4
II.6 Starter Asam Asetat .................................................................................... 6
II.7 Tomat .......................................................................................................... 7
II.8 Fungsi Penambahan Alkohol ...................................................................... 7
II.9 Pembuatan Asam Asetat secara Sintesis dan Fermentasi ........................... 8
BAB III METODE PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan .......................................................................................... 11
III.2 Gambar Alat .............................................................................................. 11
III.3 Variabel Operasi........................................................................................ 12
III.4 Cara Kerja ................................................................................................. 12
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan ........................................................................................ 14
IV.2 Pembahasan............................................................................................... 15
IV.2.1 Perbandingan Kadar Asam Asetat dari Tomat Busuk dan

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT
Tomat Segar ................................................................................... 15
IV.2.2 Fenomena Perubahan Densitas terhadap Waktu Fermentasi
16
IV.2.3 Penambahan Starter Optimum untuk Asam Asetat ......................... 17
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan ................................................................................................ 18
V.2 Saran ........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19
LAMPIRAN
A. LEMBAR PERHITUNGAN ....................................................................... A-1
B. LAPORAN SEMENTARA ........................................................................ B-1
C. KUANTITAS REAGEN ............................................................................. C-1
D. REFERENSI
E. LEMBAR ASISTENSI

Laboratorium Mikrobiologi Industri

vi

ASAM ASETAT

DAFTAR TABEL

Tabel 2.6.1 Komposisi Air Legen ................................................................................. 5


Tabel 2.7.1 Kandungan Likopen dalam Tomat .......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3.1 Variabel Percobaan .................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1.1 Tabel Kadar Asam Asetat Pada PercobaanError! Bookmark not defined.

Laboratorium Mikrobiologi Industri

vii

ASAM ASETAT
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Gugus Fungsi Asam Karboksilat .................................................... 2


Gambar 2.1.2 Rumus Kimia Asam Asetat ............................................................. 2
Gambar 2.8.1 Pengaruh Konsentrasi Alkohol Awal terhadap Produksi Asam
Asetat ............................................................................................... 8
Gambar 3.2.1 Erlenmeyer ...................................................................................... 11
Gambar 3.2.2 Gelas Ukur ...................................................................................... 11
Gambar 3.2.3 Beaker Glass .................................................................................... 11
Gambar 3.2.4 Buret, Statif, Klem .......................................................................... 11
Gambar 3.2.5 Aerator ............................................................................................. 11
Gambar 3.2.6 Pipet Tetes ....................................................................................... 11
Gambar 3.2.7 Kompor Listrik ................................................................................ 12
Gambar 3.2.8 Autoclave ........................................................................................ 12
Gambar 3.2.9 Pengaduk ......................................................................................... 12
Gambar 4.2.1 Grafik Penentuan Kadar Asam Asetat berdasarkan Waktu
Fermentasi ...................................................................................... 15
Gambar 4.2.2 Grafik Penentuan Densitas berdasarkan Waktu Fermentasi ........... 16
Gambar 4.2.3 Grafik Penambahan Starter Asam Asetat ........................................ 17

Laboratorium Mikrobiologi Industri

viii

ASAM ASETAT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Asam asetat adalah senyawa organik yang termasuk dalam golongan
carboxylic acid dengan gugus fungsinya (RCOOH) dan rumus kimia (CH3COOH)
(Triharto, 2010). Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang mengandung
alkohol. Asam asetat merupakan sumber utama dalam pembuatan garam derivate,
dan ester asam asetat (Wirtanto, 2013).
Pada saat ini produksi asam asetat di Indonesia 36.000 ton/tahun. Dimana
jumlah impor asam asetat semakin tahun semakin meningkat dan pada tahun
2006 mencapai 100.348 ton/tahun. Padahal di Indonesia memiliki banyak sumber
daya yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan asam diantaranya adalah
buah-buahan yang mengandung glukosa. Pada proses pembuatannya dengan
fermentasi aerob hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan mikroba,
kualitas bahan dasar, fermentasi oleh yeast, keasaman, dan suhu (Waluyo,1984).
Starter yang dapat digunakan yaitu air legen yang memiliki kandungan gula
antara 10-15 % dan air kelapa (Rukmana,1998).
Proses pembuatan asam asetat yaitu dari senyawa C2H5OH (etanol) atau buah
buahan yang mengandung senyawa tersebut melalui proses oksidasi biologis
yang menggunakan mikroorganisme. Etanol dioksidasikan menjadi acetaldehid
dan air. Asetaldehid dihidrasi yang kemudian dioksidasi menjadi asam asetat dan
air (Arsyad, 2001).
I.2 Tujuan Percobaan
1. Membuat inokulum untuk bahan dasar pembuatan asam asetat.
2. Membiakan starter asam asetat dengan menggunakan mikroba
3. Membuat asam asetat dengan fermentasi aerob.
4. Membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan berbagai kondisi
operasi.
I.3 Manfaat Percobaan
1. Mahasiswa mampu membuat inokulum untuk bahan dasar pembuatan asam
asetat.
2. Mahasiswa mampu membiakan starter asam asetat dengan menggunakan
mikroba.
3. Mahasiswa mampu membuat asam asetat dengan fermentasi aerob.
4. Mahasiswa mampu membandingkan produk asam asetat yang terbentuk
dengan berbagai kondisi operasi.

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1Definisi Asam Asetat


Asam asetat merupakan salah satu produk industri yang banyak
dibutuhkan di Indonesia. Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang
mengandung alkohol, yang diperoleh dari berbagai macam bahan seperti
buahbuahan, kulit nanas, pulp kopi, dan air kelapa. Hasil dari fermentasi asam
asetat sering disebut sebagaivinegar yang berarti sour wine. Dalam keadaan
murni asam asetat bebas dari air (asam asetat glasial) merupakan cairan
berwarna bening yang menyerap air dari lingkungan (bersikap higroskopis) dan
membeku di bawah suhu 16,70C (620F) menjadi sebuah kristal padat tidak
berwarna (Eric, 2013). Asam asetat atau acetic acid atau ethanoic acid adalah
senyawa organik yang termasuk dalam golongan carboxylic acid dengan gugus
fungsinya adalah :

Gambar 2.1.1 Gugus Fungsi Asam Karboksilat

Sedangkan rumus kimia dari asam asetat sendiri (Dandi, 2010) adalah :

Gambar 2.1.2 Rumus Kimia Asam Asetat

II.2 Karakteristik Asam Asetat


- Sifat Fisika
Sifat fisika dari asam asetat adalah berbentuk cair jernih, tidak berwarna,
berbau menyengat, berasa asam, mempunyai titik beku 16.60C, titik didih

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT
118.10C, berat molekul 60.05, dan larut dalam alkohol, air dan ester. Asam asetat
tidak larut dalam karbon disulfide. Asam asetat dibuat dengan cara fermentasi
alkohol dengan bakteri acetobacter, pembuatan macam ini biasa digunakan
dalam pembuatan cuka pada makanan (Sarsojoni, 1996).
- Sifat Kimia
Asam asetat mudah menguap di udara, mudah terbakar, dan dapat
menyebabkan korosif pada logam. Asam asetat larut dalam air pada suhu 200C,
etanol, dan gliserol pekat. Asam asetat jika diencerkan tetap bereaksi asam.
Penetapan kadar asam asetat biasanya menggunakan basa natrium hidroksida,
dimana 1 ml natrium hidroksida 1 N setara dengan 60.05 mg CH3COOH
(DepKes RI, 1994).

II.3Kegunaan Asam Asetat


Asam asetat merupakan sumber utama dalam pembuatan garam,
derivate, dan ester asam asetat. Asam asetat dapat digunakan sebagai pelarut zat
organik yang baik dan untuk membuat selulosa asetat yang dibutuhkan untuk
pembuatan film, rayon, dan selofan. Asam asetat juga sebagai pengawet,
bumbubumbu masak, untuk membuat ester, zat warna dan propanon. Selain itu
asam asetat dapat digunakan sebagai antiseptik, mencegah timbuhnya jamur
pada roti, serta penambah rasa pada makanan dalam industri makanan seperti
memperbaiki flavor pada pembuatan mayonaise, dan memperbaiki flavor dan
pengawet pada pembuatan acar (Yuniar, 2009).

II.4 Faktor-faktor yang Diperhatikan dalam Pembuatan Asam Asetat


a. Pemilihan Mikroba Asam Asetat
Bakteri yang dapat memenuhi syarat yaitu yang produktivitasnya tinggi
dan mempunyai rasa enak. Sebagai contoh

bacterium schutzen bachil atau

bacterium cuvrum biasanya dipakai untuk memproduksi asam asetat biasanya


dipakai asam asetat dari etanol dengan quick vinegar process, sedangkan
bacteruim orleanense pada proses orleans (proses lambat) (Asworo, 2012).

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT
b. Waktu Fermentasi
Salah satu factor pengaruh fermentasi asam asetat yaitu waktu fermentasi.
Semakin lama waktu fermentasi, maka konsentrasi gula reduksi akan semakin
rendah, konsentrasi ethanol yang dihasilkan akan semakin besar, dan semakin
besar pula konsentrasi asam asetat yang dihasilkan (Hardoyo,2007).
Sebelum fermentasi asam cuka, gula yang berasal dari bahan dasar
difermentasikan menjadi alkohol, sehingga yeast yang dipakai harus diseleksi,
demikian juga faktor faktor yang mempengaruhi selama fermentasi menjadi
alkohol harus diperhatikan (Asworo, 2012).
c. Keasaman
Kadar alkohol terbaik dan dapat segera difermrntasikan 10-13%. Bila
kadar alkohol 14% atau lebih maka oksidasi alkohol menjadi asam cuka tidak
atau kurang sempurna sebab perkembangan bakteri asam cuka terhambat.
Sedang bila kadar alkohol rendah mungkin akan banyak vinegar yang hilang
bahkan pada konsentrasi alkohol 1-2% ester dan asam cuka akan dioksidasi yang
mengakibatkan hilangnya aroma dan flavor (aroma dan flavor menjadi jelek)
(Kusnadi, 2003).
d. Suhu
Suhu selama fermentasi mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri asam
asetat. Bila suhu :
12-150C : pertumbuhan bakteri lambat, sel selnya menjadi gemuk, pendek.
42-450C : sel bakteri akan memanjang membentuk semacam miselium yang
tidak bersekat.
15-340C : pertumbuhan sel normal dan cepat.
Untuk fermentasi asam asetat suhu yang paling

sesuai 26,7-29,40C,

sebab bila suhu rendah fermentasi akan berjalan lambat sedang bila suhu tinggi
akan banyak alkohol yang menguap bersama-sama dengan bahan-bahan volatile
yang membentuk flavor dan aroma dari asam asetat, sehingga asam asetat yang

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT
dihasilkan akan mempunyai flavor ataupun aroma yang kurang sedap atau enak
(Waluyo, 1986).
e. Penambahan Alhokol
Alkohol dalam konsentrasi tinggi akan memperlemah aktivitas, bahkan
bisa menjadi racun bagi bakteri acetobacter aceti pada proses fermentasi asam
asetat. Adapun konsentrasi alkohol yang digunakan adalah antara 6% sampai
12%. Pada proses pembuatan asam asetat terdapat dua tahap pembentukan yaitu
pembentukan etanol dan asam asetat. Alkohol sangat berperan aktif dalam
pembentukan etanol sehingga tahap pembentukan etanol dapat lebih cepat
terjadi. Hal ini menyebabkan asam asetat yang terbentuk juga semakin cepat
(Hardoyo, 2007).

II.5 Starter Asam Asetat


Starter adalah populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis
yang siap diinokulasikan dengan biakan murni. Pada pembuatan asam asetat
dipergunakan starter air legen. Legen adalah cairan yang disadap dari bunga
pohon siwalan, cairan ini mengandung gula antara 10-15%. Glukosa yang
terkandung dalam nira menunjang pertumbuhan aktif organisme-organisme
fermentative (Rukmana, 1998). Legen (nira siwalan) yang disimpan pada suhu
kamar akan mengalami proses fermentasi atau peragian gula karena adanya
proses enzimatis. Bahan baku energi yang paling banyak digunakan adalah
glukosa.

Metabolisme tipe anaerobik menghasilkan sejumlah kecil energi,

karbondioksida, air, dan produk akhir metabolik organik lain, seperti asam
laktat, asam asetat, dan etanol (Buckle et.al, 1985).

Tabel 2.6.1 Komposisi Air Legen


Komponen

Jumlah

Total gula (g/100 cc)


Gula reduksi (g/100 cc)
Protein (g/100 cc)
Nitrogen (g/100 cc)

Laboratorium Mikrobiologi Industri

10,93
0,96
0,35
0,056

ASAM ASETAT
pH (g/100 cc)
Mineral sebagai abu (g/100 cc)
Kalsium (g/100 cc)
Fosfor (g/100 cc)
Besi (g/100 cc)
Vitamin C (mg/100 cc)

6,7-6,9
0,54
sedikit
0,14
0,4
13,25

Sumber : Davis and Johnson, 1987


II. 6 Mekanisme Reaksi Asam Asetat
Asam asetat dapat dihasilkan dari senyawa C2H5OH (etanol) atau buah
buahan yang mengandung senyawa tersebut melalui proses oksidasi biologis
yang menggunakan mikroorganisme. Etanol dioksidasikan menjadi acetaldehid
dan air. Asetaldehid dihidrasi yang kemudian dioksidasi menjadi asam asetat
dan air.Mekanisme pembentukan asam asetat yaitu:Bakteri asam asetat dapat
menggunakan oksigen sebagai penerima elektron, urutan reaksi oksidasi
biologis mengikuti pemindahan hidrogen dari substrat etanol. Enzim etanol
dehidrogenase dapat melakukan reaksi ini karena mempunyai sistem sitokhrom
yang menjadi kofaktornya. Bakteri bakteri asam asetat, khususnya dari genus
Acetobacter adalah mikroorganisme aerobik yang mempunyai enzim
intraselular yang berhubungan dengan sistem bioksidasi mempergunakan
sitokhrom sebagai katalisatornya.
Reaksi (Arsyad,2001):
1

oksidasi

CH3CHO H2O CH3CH2OH O2

CH3CHO H2O hidrasi


CH3CH(OH) 2 1
oksidasi CH3COOH H2O CH3CH(OH)2
O2

II.7 Pembuatan Asam Asestat Secara Fermentasi

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT
Pembuatan asam asetat dapat dilakukan dengan dua cara, yaotu secara
sintetis/khemis dan secara mikrobiologis atau fermentasi, namun demikina cara
fermentasi lebih disukai karena lebih murah, lebih praktis daan resiko
kegagalan relative lebih kecil.
Pada fermentasi asam asetat dari substrat cair umumnya hanya
dilakukan dua tahap fermentasiyaotu fermentasi alkohol dan fermentasi asam
asetat. Fermentasi alkohol dilakukan jika bahan yang digunakan kaya akan gula
namun tidak mengandung alkohol. Pada bahan yang miskin gula maka
penambhana alcohol secara langsung dianggap lebih efektif daripada
menambhakan gula untuk diubah menjadi alcohol.
Penelitian ini juga mengkaji penggunaan teknik kolom bio-oksidasi dalam
upaya meningkatkan efisiensi produksi asam asetat dengan bahan baku air
kelapa, dan mengetahui pengaruh kecepatan aerasi dan tinggi partikel dalam
kolom berikut interaksinya terhadap pembentukan asam asetat.
Pada penelitian ini, kolom bio-oksidasi diisi dengan kerikil atau partikel
yang dapat menyangga kehidupan mikrobia. Udara masuk dari dasar fermentor
sehingga mikrobia dapat menggunakan secara effisien. Untuk mendapatkan hasil
(kadar asam asetat) yang kenaikannya relative konstan, maka pada penelitian ini
digunakan system kontinyu (kultur sinambung).
Penelitian yang dilakukan oleh Iia Nurika dan Nur Hidayat ini bertujuan
untuk mengetahui kondisi optimum produksi asam asetat dari air kelapa secara
fermentasi kontinyu dengan menggunakan kolom biooksidasi.

II.8 Pengaruh p H optimum terhadap fermentasi


Keasaman merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam proses
fermentasi asam asetat.p H perlu diatur agar pertumbuhan bakteri bakteri yang alin
dihambat serta dapat menstimulir pertumbuhan dari bakteri bakteri asam cuka.Selain
itu, medium fermentasi tiddak boleh diasamkan sebelum fermentasi selesai, sebab
karena masih adanya gula dalam medium yang tidak diubah menjadi alkohol.p H
optimum untuk menghasilkan kadar asam asetat tertinggi yaitu 4-5. Berdasarkan
penelitian dibawah ini, Penelitian pengaruh derajad keasaman ( pH ) awal medium

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT
dilakukan pada pH 3.5 ; 4.5 ; 5.5 ; dan 6.5. Produk asam asetat diukur pada hari ke10 fermentasi. Hasil penelitian pengaruh derajad keasaman awal (pH) medium
terhadap produksi asam asetat disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Pengaruh derajad keasaman awal ( pH awal ) media terhadap


produksi asam asetat Dari penelitian terlihat bahwa pH awal 5.5 daripada
mediumakan memberikan produk asamasetat paling baik. Kondisi tersebut adalah
kondisi paling baik bagi aktivitas Acetobacter aceti B166.

II.9 Kandungan Nutrisi pada Tomat


Satu buah tomat yang berukuran sedang hanya menyediakan 22 kalori , 0
gram lemak, dan 5 gram karbohidrat termasuk 1 gram serat, 3 gram gula, dan 1
gram protein. Tomat merupakan buah sayur yang kaya akan vitamin A dan C dan
asam folat 3 buah nutrisi yang paling dibutuhkan setiap hari terutama untuk
ketahanan tubuh. Tomat masih banyak menyediakan beragam nutrisi lainnya, yang
kesemuanya bermanfaat termasuk antioksidan asam alfa lipoic, likopen, kolin, asam
folat, beta-karoten dan lutein.

Tabel 2.2 Kandungan Gizi Tomat (per 100 g penyajian)


Gizi Dasar

Nilai Gizi

AKG

Air

93 g

2500 ml

Energi

23 kcal

2725 kcal

Protein

1,29 g

62 g

Karbohidrat

5,1 g

375 g

Serat

1,1 g

38 g

Gula

4g

36 g

Mineral

Nilai Gizi

AKG

Kalsium

13 m

1100 mg

Besi

0,51 mg

13 mg

Magnesium

10 mg

350 mg

Fosfor

28 mg

700 mg

Kalium

204 mg

4700 mg

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT
Sodium

13 mg

150(mg)

Seng

0,07 mg

13(mg)

Lemak

Nilai Gizi

AKG

Lemak

0,2 g

91 g

Asam lemak jenuh

0,028 g

Asam lemak tak jenuh


tunggal

0,03 g

Asam lemak tak jenuh ganda

0,081 g

Vitamin

Nilai Gizi

AKG

Vitamin C : asam askorbat


Thiamin(B1)

23.4 mg
0.060 mg

90(mg)
1.4(mg)

Riboflavin(B2)

0.040 mg

1.6(mg)

Niacin (B3)

0.500 mg

15(mg)

Vitamin B-6

0.081 mg

1.3(mg)

Folat : asam askorbat


Vitamin B-12

9 g
0.00 g

400(g)
2.4(g)

Vitamin A RAE

32 g

900(g)

Vitamin A IU

883 IU

Vitamin E (alfa-tokoferol)
Vitamin D (D2 + D3)

0.38 mg
0.0 g

15(mg)
15(g)

Vitamin D

0 IU

Vitamin K (phylloquinone)

10.1 g

65(g)

Laboratorium Mikrobiologi Industri

ASAM ASETAT

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan


III.1.1.Alat
a.

Erlenmeyer

f. Pipet tetes

b.

Gelas ukur

g. Kompor listrik

c.

Beaker glass

h. Autoclave

d.

Buret, statif, klem

i. Pengaduk

e.

Aerator

III.1.2.Bahan
a. Air legen 800 ml yang dibeli di
warung pinggiran Sigar Bencah
b. Tomat segar 450 ml yang dibeli di
Pasar Ungaran
c. Tomat busuk 450 ml yang dibeli di
Pasar Ungaran.
d. Indikator PP
e. NaOH 0,05 N
f. Sukrosa 25 gram
g. Ragi roti 0,5% W

Laboratorium Mikrobiologi Industri

10

ASAM ASETAT

III.2. Variabel

1.

Variabel Tetap : sari buah tomat


segar 450ml dan sari buah tomat
busuk 450ml

2.

Variabel Berubah : pH starter 2, 3, 4,


5. Jenis starter air legen

3.

Respon

yang

diamati

Volume

Larutan, Densitas Larutan, dan Kadar


Asam Asetat

III.3 Gambar Alat

Gambar 3.3.1

Gambar 3.3.2

Gambar 3.3.3

Erlenmeyer

Gelas Ukur

Beaker glass

Laboratorium Mikrobiologi Industri

11

ASAM ASETAT

Gambar 3.3.4

Gambar 3.3.5

Buret, statif, klem Aerator

Gambar 3.3.6
Pipet tetes

Gambar 3.3.7

Gambar 3.3.8

Gambar 3.3.9

Kompor listrik

Autoclave

Pengaduk

III.4 Cara Kerja


1. Pembuatan Starter
a. Sterilisasi alat dengan menggunakan autoclave.
b. Air legen dipanaskan dalam beaker glass pada suhu 60oC selama 30 menit.
c. Kemudian didinginkan hingga suhu 30oC.
d. Tambahkan glukosa anhidrit, dan alkohol ke dalamnya sesuai dengan
takaran, atur pH = 7 dengan menggunakan etanol dan NaOH.
e. Masukkan ke dalam erlenmeyer, tutup rapat menggunakan aluminium foil,
pasang selang aerator.
f. Lakukan aerasi selama 7 hari dan jaga aerasi berjalan lancar.

2. Mempersiapkan Bahan
a. Sari buah tomat dipanaskan pada suhu 60oC selama 30 menit.
b. Kemudian didinginkan hingga suhu 30oC.

Laboratorium Mikrobiologi Industri

12

ASAM ASETAT
c. Tambahkan sukrosa 25 gram, atur pH = 4 dengan menggunakan etanol
atau NaOH.
d. Tambahkan ragi roti 0,5%W.
e. Masukkan ke dalam botol aqua 1,5 liter tutup rapat.
f. Simpan selama 7 hari.

3. Pembuatan Asam Asetat


a. Mengukur volume sari buah, alkohol, dan starter sesuai dengan variabel.
b. Menambahkan alkohol ke dalam sari buah sebagai media fermentasi.
c. Mengatur pH fermentasi sesuai dengan variabel.
d. Mencampurkan starter ke dalam media sesuai dengan variabel.
e. Mengukur volume awal, densitas awal, serta kadar asam awal dengan
titrasi asam basa (catat volume titran).

Laboratorium Mikrobiologi Industri

13

ASAM ASETAT
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan


Tabel 4.1DensitasTomat Segar danTomatBusuk
Variabel

Densitas
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

1,02331

1,03930

1,0433

1,0433

Variabel II

1,023316

1,07128

1,0752

1,0712

Variabel III

1,0326

1,05129

1,0313

1,0552

Variabel IV

1,04330

1,04730

1,0552

1,0512

Variabel V

1,01931

1,05129

1,0473

1,0552

Variabel VI

1,031311

1,04330

1,0513

1,0473

Variabel VII

1,01132

1,05529

1,0353

1,0593

Variabel VIII

1,02331

1,03930

1,0473

1,0433

Variabel IX

1,00233

1,04730

1,0552

1,0113

Variabel X

1,01532

1,04730

1,0473

1,0113

Tabel 4.2 Volume larutanTomat Segar danTomatBusuk


Variabel

Volume Larutan
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

380

350

320

320

Variabel II

260

250

220

190

Variabel III

220

215

169

165

Variabel IV

189

185

179

125

Variabel V

270

255

265

280

Variabel VI

340

335

320

300

Variabel VII

250

225

240

200

Laboratorium Mikrobiologi Industri

14

ASAM ASETAT
Variabel VIII

186

185

200

190

Variabel IX

189

185

175

145

Variabel X

310

292

250

245

Tabel4.3 pHTomat Segar danTomatBusuk


Variabel

pH
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

Variabel II

Variabel III

Variabel IV

Variabel V

Variabel VI

Variabel VII

Variabel VIII

Variabel IX

Variabel X

Tabel4.4 VolumetitranTomat Segar danTomatBusuk


Variabel

Volume Titran
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

0,9

1,1

0,7

Variabel II

1,1

Variabel III

1,4

Variabel IV

1,2

1,3

1,3

Variabel V

1,1

1,1

0,8

Variabel VI

1,2

1,3

1,3

Variabel VII

1,4

1,3

1,5

1,3

Laboratorium Mikrobiologi Industri

15

ASAM ASETAT
Variabel VIII

1,6

1,7

1,7

1,6

Variabel IX

2,4

2,5

2,7

1,3

Variabel X

1,2

1,2

0,6

Tabel4.5 KadarAsamAsetatpadaTomatBusukdanTomat Segar


Variabel

Kadar Asam Asetat


Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

2,64

3,12

3,16

2,20

Variabel II

2,93

3,21

3,08

3,22

Variabel III

2,72

3,15

3,98

3,10

Variabel IV

3,45

3,14

3,71

4,11

Variabel V

2,94

2,8

3,13

3,45

Variabel VI

2,9

3,76

3,7

4,10

Variabel VII

4,15

4,7

4,25

4,03

Variabel VIII

4,69

5,3

4,89

5,03

Variabel IX

7,14

7,8

4,12

Variabel X

2,95

3,78

3,56

1,89

Keterangan :
Variabel I

= Tomat Segar pH 2

Variabel II

= Tomat Segar pH 3

Variabel III

= Tomat Segar pH 4

Variabel IV

= Tomat Segar pH 5

Variabel V

= Tomat Segar pH 6

Variabel VI

= Tomat Busuk pH 2

Variabel VII = Tomat Busuk pH 3


Variabel VIII = Tomat Busuk pH 4
Variabel IX

= Tomat Busuk pH 5

Variabel X

Tomat

Busuk

pH

Laboratorium Mikrobiologi Industri

16

ASAM ASETAT

IV.2 Pembahasan

IV.2.1 PengaruhdensitasterhadapkadarasamasetatpadaTomat Segar


4.5
4

Kadar

3.5
3

Variabel I

2.5

Variabel II

Variabel III
Variabel IV

1.5

Variabel V

1
0.5
0
1

1.02

1.04

1.06

1.08

1.1

1.12

Densitas
Gambar4.1 GrafikPengaruhdensitasterhadapkadarasamasetatpadaTomat Segar
9
8

7
6
Variabel VI

Kadar

Variabel VII

4
3

Variabel VII

Variabel IX

Variabel X

0
1

1.01

1.02

1.03

1.04

1.05

1.06

1.07

Densitas
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh densitas terhadap kadar asam asetat padaTomat Busuk
Gambar grafik di atas adalah grafik pengaruh densitas asam astetat terhadap
kadar asam asetat pada tomat busuk dan tomat segar. Dari grafik diatas secara umum
dapat disimpulkan, bahwa densitas mengalami peningkatan dari hari ke hari. Hal
Laboratorium Mikrobiologi Industri

17

ASAM ASETAT
disebabkan oleh densitas sampel yang berubah dari hari ke hari yang semakin
mendekati densitas dari asam astetat yang terbentuk selama proses fermentasi.
Selain itu, dari grafik dapat dilihat terjadi fenomena penurunan densitas. Hal
ini terjadi karena volume yang semakin berkurang sehingga biomassa yang
dihasilkan oleh bakteri Acetobacter juga semakin berkurang. Berkurangnya biomassa
yang dihasilkan dipengaruhi oleh pertumbuhan bakteri Acetobacter yang terhambat
karena berkurangnya nutrient-nutrient dalam larutan yang disebabkan ekspor pada
larutan. Densitas menurun juga dapat disebabkan oleh pengurangan volume dari hari
ke selama fermentasi.
= m/v
Keterangan : = densitas (gr/ml)
m = massa (gr)
v = volume (ml)
Dari persamaan di atas, jika volume semakin kecil dengan massa tetap, maka
densitas semakin besar. (Perrys Chemical Engineers Handbook).

IV.2.2 Pengaruh pH terhadapkadarasetat

Berikut adalah grafik hubungan waktu fermentasi terhadap perubahan pH pada setiap
variabel.

4.5
4

Kadar

3.5
3

Tomat segar pH 2

2.5

Tomat segar pH 3

Tomat segar pH 4

1.5

Tomat segar pH 5

Tomat segar pH 6

0.5
0
1

Hari
Gambar 4.3Grafikhubunganwaktuterhadapkadarasamasetatdenganvariasi pH

Laboratorium Mikrobiologi Industri

18

ASAM ASETAT
9
8
7
5

Tomat busuk
pH 2

Kada
r

Tomat busuk
pH 3

Tomat busuk
pH 4

4
3
1
0

Hari
Gambar4.4. Grafik hubungan waktu terhadap kadar asam asetat dengan variasi pH
Berdasarkan grafik dapat terlihat bahwa pengaturan pH yang berbeda dalam
variabel tomat segar dan tomat busuk mempengaruhi kadar asam asetat yang
dihasilkan. Pada pH 5 menghasilkan asam asetat paling tinggi dengan kadar akhir
4,11% (untuk variabel tomat segar) dan 8% (untuk variabel tomat busuk). Hal ini
sesuai dengan referensi yang menyebutkan bahwa pH optimum untuk kadar asam
asetat tertinggi yaitu sekitar 4-5. Sedangkan untuk pH didapatkan dari asam asetat
akhir yaitu Pada pH 3 (untuk variabel tomat segar) dan 6 (untuk variabel tomat
busuk) mengalami penurunan kadar sebesar 3,16% dan 3,56% . Hal ini di karenakan
pH yang terlalu asam. Kadar asam yang dihasilkan kurang optimal karena kondisi ini
mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas metabolisme sel-sel mikroorganisme
(Rizki, 2011).

Laboratorium Mikrobiologi Industri

19

ASAM ASETAT

BAB V
PENUTUP

V.1Kesimpulan
1. Densitasberbandinglurusdengankadarasamasetat
2. Padakondisiasam (ph 4-5), kadarasamasetat yang dihasilkansemakin optimal
3. Jenistomat yang baik untuk mengeatahui kadar asam asetat yang baik adalah
tomat busuk

V.2Saran
1. Melakukan sterilisasi pada sari buah tomat dan alat-alatnya.
2. Melakukan pengaturan pH secaratepat.
3. Memastikan proses aerasi berjalan dengan baik.
4. Menghitung densitas dan mengukur volume larutan dan titran secara tepat.
5. Melakukan titrasi asam basa sampai berwarna merah muda hampir hilang

Laboratorium Mikrobiologi Industri

20

ASAM ASETAT

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M. Natsir. 2001. Kamus Kimia : Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Asworo,

Endik.

2012.

Eco

Industrial

Park.

http://www.scribd.com/doc/99071338/eco-industrial-park. Diakses tanggal 6


November 2014.
Buckle, K. A, Edwards, R.A, Fleet, G.H. and Wooton, M. 1985. Ilmu Pangan.
UIPress. Jakarta.
Depkes RI. 1994. Bina Gizi Masyarakat. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Hardoyo, dkk. 2007. Kondisi Optimum Fermentasi Asam Asetat Menggunakan
Acetobacter Aceti B166. Balai Besar Teknologi Pati.
Rukmana. 1998. Ganyong Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius.
Sarsojoni. 1996. Kamus Kimia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Shi, J. and M. LeMaguer. 2000. Lycopene in Tomatoes : Chemical and Physical
Properties Affected by Food Processing. Critical Review of Food Scienceand
Nutrition. 40(1) : 1-42.
Triharto, Dandi Panggih Triharto. 2010. Studi Ketahanan Korosi SUS 316L, SUS
317L, SUS 329J dan Hastelloy C-276 dalam Asam Asetat yang Mengandung
Ion Bromida. Universitas Indonesia.
Waluyo, Sugeng. 1984. Beberapa Aspek Tentang Pengolahan Vinegar. Dewaruci
Press : Jakarta.
Winarno, F.G, S. Fardiaz, dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan.
Gramedia. Jakarta.
Wirtanto, Eric. 2013. Pembuatan N-Butyl Asetat dari Asam Asetat dan Butadiene
dengan

Kapasitas

5.000 Ton/Tahun.

Universitas

Sumatera

Utara.

Laboratorium Mikrobiologi Industri

21

LAMPIRAN A

LEMBAR PERHITUNGAN
1. Hari ke 1
1. Tomat Segar
Variabel
(pH 2)

1 Variabel 2

Variabel 3

Variabel 4

Variabel 5

(pH 3)

(pH 4)

(pH 5)

(pH 6)

Vol. Awal (ml)

380

260

220

189

270

Vol. Titran (ml)

0,9

1,0

1,0

1,2

1,0

Densitas (gr/ml)

1,02331

1,023316

1,10326

1,04330

1,01931

Normalitas NaOH = 0,05 N


Faktor pengenceran =1/10

Variabel 1

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM (CH3COOH).fp.

380

m(CH3COOH)=(0,9 ml . 0,05N).60.1/10. 10 = 10,26 gr


%Kadar=

x100%

(10,26 )/(1,02331 )

380

100% = 2,64 %

Variabel 2

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

260

m(CH3COOH)=(1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 7,8 gr


%Kadar=

x100%

(7,8 )/(1,0233168 )

260

100% = 2,93 %

Variabel 3

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

220

m(CH3COOH)=(1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 6,6 gr


%Kadar=

x100%

(6,6 )/(1,10326

220

100% = 2,72%

Variabel 4

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

189

m(CH3COOH)= (1,2 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 6,804 gr


%Kadar=

x100%
A-2

(6,804 )/(1,0433

189

100% = 3,45 %

Variabel 5

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

270

m(CH3COOH)= )=(1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 8,1gr


%Kadar=

(8,1 )/(1,01931 )

270

x100%
100%= 2.94%

2. Tomat Busuk
Variabel
(pH 2)

1 Variabel 2

Variabel 3

Variabel 4

Variabel 5

(pH 3)

(pH 4)

(pH 5)

(pH 6)

Vol. Awal (ml)

340

250

186

189

310

Vol. Titran (ml)

1,0

1,4

1,6

2,4

1,0

Densitas (gr/ml)

1,031311

1,01132

1,02331

1,00733

1,01532

Normalitas NaOH = 0,05 N


Faktor pengenceran =1/10

Variabel 1

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
m(CH3COOH)=(1 ml.0,05N).60

340

.1/10.

%Kadar=

(10,2)/(1,031311 )

340

= 10,2 gr

10
/

x100%

100%= 2,9 %

Variabel 2

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

250

m(CH3COOH)= (1,4 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 10,5 gr


%Kadar=

(10,5)/(1,01132 )

x100%

250

100%= 4,15%

Variabel 3

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

186

m(CH3COOH)= (1,6 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 8,928 gr


%Kadar=

x100%

(8.928)/(1,02331

186

100%= 4,69 %

Variabel 4
A-3

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

189

m(CH3COOH)= (2,4 ml.0,05N).60.1/10. 10 =13,608 gr

%Kadar=

x100%

(13,608)/(1,00733 )

189

100%= 7,14 %

Variabel 5

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

310

m(CH3COOH)= (1 ml.0,05N).60.1/10. 10 =9,3 gr


%Kadar=

(9,3)/(1,01532 )

310

x100%
100%= 2,955 %

2. Hari ke 2
1. Tomat Segar
Variabel
(pH 2)

1 Variabel 2

Variabel 3

Variabel 4

Variabel 5

(pH 3)

(pH 4)

(pH 5)

(pH 6)

Vol. Awal (ml)

350

250

215

185

255

Vol. Titran (ml)

1,0

1,0

1,0

1,0

1,1

Densitas (gr/ml)

1,03930

1,07128

1,05129

1,04730

1,05129

Normalitas NaOH = 0,05 N


Faktor pengenceran =1/10

Variabel 1

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM (CH3COOH).fp.

350

m(CH3COOH)=(1 ml . 0,05N).60.1/10. 10 = 10,5 gr


%Kadar=

(10,5 )/(1,0393 )

350

x100%

100% = 3,12 %

Variabel 2

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

250

m(CH3COOH)=(1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 7,5 gr


%Kadar=

(7,5 )/(1,07128 )

250

x100%
100% = 3,21 %

Variabel 3

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
A-4

215

m(CH3COOH)=(1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 6,45 gr


%Kadar=

x100%

(6,45 )/(1,05129

215

100% = 3,15%

Variabel 4

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

185

m(CH3COOH)= (1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 5,55 gr


%Kadar=

x100%

(5,55 )/(1,04730

185

100% = 3,14 %

Variabel 5

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

225

m(CH3COOH)= )=(1,1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 6,75gr


%Kadar=

x100%

(6,75 )/(1,05129 )

255

100%= 2.8%

2. Tomat Busuk
Variabel
(pH 2)

1 Variabel 2

Variabel 3

Variabel 4

Variabel 5

(pH 3)

(pH 4)

(pH 5)

(pH 6)

Vol. Awal (ml)

335

225

185

185

292

Vol. Titran (ml)

1,2

1,5

1,7

2,5

1,2

Densitas (gr/ml)

1,04330

1,05529

1,03930

1,04530

1,04730

Normalitas NaOH = 0,05 N


Faktor pengenceran =1/10

Variabel 1

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
m(CH3COOH)=(1,2 ml.0,05N).60

%Kadar=

(12,06)/(1,04330 )

335

335

.1/10.

= 12,06gr

10
/

x100%

100%= 3,76%

Variabel 2

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

225

m(CH3COOH)= (1,5 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 10,13 gr


%Kadar=

x100%
A-5

(10,13)/(1,05529

225

100%= 4,7%

Variabel 3

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

185

m(CH3COOH)= (1,7 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 9,4 gr


%Kadar=

x100%

(9,4)/(1,03930

185

100%= 5,3 %

Variabel 4

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

185

m(CH3COOH)= (2,5 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 13,87gr

%Kadar=

(13,8)/(1,04530 )

x100%
100%= 7,8 %

185

Variabel 5

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

292

m(CH3COOH)= (1,2 ml.0,05N).60.1/10. 10 =10,512 gr


%Kadar=

x100%

(10,512)/(1,04730 )

292

100%=3,78 %

3. Hari ke 3
1. Tomat Segar
Variabel
(pH 2)

1 Variabel 2

Variabel 3

Variabel 4

Variabel 5

(pH 3)

(pH 4)

(pH 5)

(pH 6)

Vol. Awal (ml)

320

220

169

179

265

Vol. Titran (ml)

1,1

1,1

1,4

1,3

1,1

Densitas (gr/ml)

1,0433

1,0712

1,0552

1,0512

1,0552

Normalitas NaOH = 0,05 N


Faktor pengenceran =1/10

Variabel 1

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

320

m(CH3COOH)=(1,1 ml . 0,05N).60.1/10. 10 = 10,56 gr


A-6

%Kadar=

x100%

(10,56 )/(1,0433 )

320

100% =3,16 %

Variabel 2

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

220

m(CH3COOH)=(1,1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 7,26 gr


%Kadar=

(7,26 )/(1,0712 )

220

x100%
100% = 3,08 %

Variabel 3

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

169

m(CH3COOH)=(1,4 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 7,098 gr


%Kadar=

x100%

(7,098 )/(1,0552

169

100% = 3,98 %

Variabel 4

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

179

m(CH3COOH)=(1,3 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 6,98 gr


%Kadar=

x100%

(6,98 )/(1,0512

179

100% = 3,71 %

Variabel 5

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

265

m(CH3COOH)=)=(1,1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 8,745gr


%Kadar=

x100%

(8,745 )/(1,0552 )

265

100%= 3,13%

2. Tomat Busuk
Variabel
(pH 2)

1 Variabel 2

Variabel 3

Variabel 4

Variabel 5

(pH 3)

(pH 4)

(pH 5)

(pH 6)

Vol. Awal (ml)

320

240

200

175

250

Vol. Titran (ml)

1,3

1,5

1,7

2,7

1,2

Densitas (gr/ml)

1,0473

1,0593

1,0433

1,0113

1,0113

Normalitas NaOH = 0,05 N


Faktor pengenceran =1/10
A-7

Variabel 1

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

320

m(CH3COOH)=(1,3 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 12,48 gr


/

%Kadar=

(12,48 )/(1,0473 )

320

x100%

100%= 3,7 %

Variabel 2

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

240

m(CH3COOH)=(1,5 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 10,8 gr


%Kadar=

(10,8)/(1,0593 )

240

x100%

100%= 4,25%

Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

200

m(CH3COOH)=(1,7 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 10,2 gr


%Kadar=

x100%

(10,2)/(1,0433

200

100%= 4,89 %

Variabel 4

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

175

m(CH3COOH)=(2,7 ml.0,05N).60.1/10. 10 =14,175 gr

%Kadar=

x100%

(14,175)/(1,0113 )

175

100%= 8 %

Variabel 5

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

250

m(CH3COOH)=(1,2ml.0,05N).60.1/10. 10 = 9 gr
%Kadar=

(9 )/(1,0113 )

250

x100%

100%= 3,56 %

4. Hari ke 4
1. Tomat Segar
Variabel
(pH 2)

1 Variabel 2
(pH 3)

Variabel 3

Variabel 4

Variabel 5

(pH 4)

(pH 5)

(pH 6)

A-8

Vol. Awal (ml)

320

190

165

125

280

Vol. Titran (ml)

0,7

1,0

1,0

1,3

1,1

Densitas (gr/ml)

1,0433

1,0752

1,0313

1,0552

1,0473

Normalitas NaOH = 0,05 N


Faktor pengenceran =1/10

Variabel 1

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM (CH3COOH).fp.

320

m(CH3COOH)=(0,7 ml . 0,05N).60.1/10. 10 = 6,72 gr


%Kadar=

(6,72 )/(1,0433 )

320

x100%

100% = 2,20 %

Variabel 2

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

190

m(CH3COOH)=(1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 5,7 gr


%Kadar=

(5,7 )/(1,0752 )

190

x100%

100% = 3,22 %

Variabel 3

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

165

m(CH3COOH)= (1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 4,95 gr


%Kadar=

x100%

(4,95 )/(1,0313

165

100% = 3,10 %

Variabel 4

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

125

m(CH3COOH)=(1,3 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 4,875 gr


%Kadar=

x100%

(4,875 )/(1,0552

125

100% = 4,11%

Variabel 5

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

280

m(CH3COOH)= )=(1,1 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 9,24gr


%Kadar=

x100%
A-9

(9,24 )/(1,0473

100%= 3,45%

280

2. Tomat Busuk
Variabel
(pH 2)

1 Variabel 2

Variabel 3

Variabel 4

Variabel 5

(pH 3)

(pH 4)

(pH 5)

(pH 6)

Vol. Awal (ml)

300

200

190

145

245

Vol. Titran (ml)

1,3

1,3

1,6

1,3

0,6

Densitas (gr/ml)

1,0513

1,0353

1,0473

1,0552

1,0473

Normalitas NaOH = 0,05 N


Faktor pengenceran =1/10

Variabel 1

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

300

m(CH3COOH)=(1,3 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 11,7 gr


/

%Kadar=

(11,7)/(1,0513 )

300

x100%

100%= =4,10 %

Variabel 2

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

200

m(CH3COOH)= (1,3 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 7,8 gr


%Kadar=

(7,8)/(1,0353 )

200

x100%

100%= 4,03%

Variabel 3

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

190

m(CH3COOH)= (1,6 ml.0,05N).60.1/10. 10 = 9,12 gr


%Kadar=

x100%

(9,12)/(1,0473

190

100%= 5,03 %

Variabel 4

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

145

m(CH3COOH)= (1,3 ml.0,05N).60.1/10. 10 =5,66 gr

%Kadar=

(5,66)/(1,0552 )

145

x100%

100%= 4,12 %
A-10

Variabel 5

m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.

245

m(CH3COOH)= (0,6 ml.0,05N).60.1/10. 10 =4,41 gr


%Kadar=

(4,41)/(1,0473 )

245

x100%

100%= 1,89 %

A-11

LAMPIRAN B

A-12

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Materi :
Asam Asetat

Group

: 6/ Rabu Siang

Rekan Kerja : Bagas Prasetya Kurniawan 21030113120027


Deta Annisa Lisnandar 21030113130165
Rizki Primawati 21030113120069

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI


TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

A-13

I.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuat asam asetat dengan fermentasi aerob dari sari buah tomat segar dan tomat
busuk.
2. Membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan variabel sari buah tomat,
pH, starter, dan waktu fermentasi.
3. Membiakan starter asam asetat dengan menggunakan mikroba. 4.Membuat inokulum
untuk bahan dasar pembuatan asam asetat.

II. PERCOBAAN
2.1Bahan yang Digunakan
1. Air legen

800 ml

2. Tomat Segar

800 ml

3. Tomat Busuk

700 ml

4. Glukosa anhidris

10 gram

5. Alkohol (etanol)

10 ml

6. Indikator PP
7. NaOH

0,05 N

8. Sukrosa

25 gram

9. Ragi roti

0,5%W

2.2Alat yang Dipakai


1. Erlenmeyer
2. Gelas ukur
3. Beaker glass
4. Buret, statif, klem
5. Aerator
6. Pipet tetes
7. Kompor listrik
8. Autoclave
9. Pengaduk

2.3Cara Kerja
1.Pembuatan Starter
a. Sterilisasi alat dengan menggunakan autoclave.
A-14

b. Air legen dipanaskan dalam beaker glass pada suhu 60oC selama 30 menit.
c. Kemudian didinginkan hingga suhu 30oC.
d. Tambahkan glukosa anhidrit, dan alkohol ke dalamnya sesuai dengan takaran, atur
pH = 7 dengan menggunakan etanol dan NaOH.
e. Masukkan ke dalam erlenmeyer, tutup rapat menggunakan aluminium foil, pasang
selang aerator.
f. Lakukan aerasi selama 7 hari dan jaga aerasi berjalan lancar.

2.Mempersiapkan Bahan
a. Sari buah tomat dipanaskan pada suhu 60oC selama 30 menit.
b. Kemudian didinginkan hingga suhu 30oC.
c. Tambahkan sukrosa 25 gram, atur pH = 4 dengan menggunakan etanol atau NaOH.
d. Tambahkan ragi roti 0,5%W.
e. Masukkan ke dalam botol aqua 1,5 liter tutup rapat.
f. Simpan selama 7 hari.

3.Pembuatan Asam Asetat


a. Mengukur volume sari buah, alkohol, dan starter sesuai dengan variabel.
b. Menambahkan alkohol ke dalam sari buah sebagai media fermentasi.
c. Mengatur pH fermentasi sesuai dengan variabel.
d. Mencampurkan starter ke dalam media sesuai dengan variabel.
e. Mengukur volume awal, densitas awal, serta kadar asam awal dengan titrasi asam
basa (catat volume titran).

2.4Hasil Percobaan
Tabel 4.1DensitasTomat Segar danTomatBusuk
Variabel

Densitas
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

1,02331

1,03930

1,0433

1,0433

Variabel II

1,023316

1,07128

1,0752

1,0712

Variabel III

1,0326

1,05129

1,0313

1,0552
A-15

Variabel IV

1,04330

1,04730

1,0552

1,0512

Variabel V

1,01931

1,05129

1,0473

1,0552

Variabel VI

1,031311

1,04330

1,0513

1,0473

Variabel VII

1,01132

1,05529

1,0353

1,0593

Variabel VIII

1,02331

1,03930

1,0473

1,0433

Variabel IX

1,00233

1,04730

1,0552

1,0113

Variabel X

1,01532

1,04730

1,0473

1,0113

Tabel 4.2 Volume larutanTomat Segar danTomatBusuk


Variabel

Volume Larutan
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

380

350

320

320

Variabel II

260

250

220

190

Variabel III

220

215

169

165

Variabel IV

189

185

179

125

Variabel V

270

255

265

280

Variabel VI

340

335

320

300

Variabel VII

250

225

240

200

Variabel VIII

186

185

200

190

Variabel IX

189

185

175

145

Variabel X

310

292

250

245

Tabel4.3 pHTomat Segar danTomatBusuk


Variabel

pH
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

Variabel II

Variabel III

Variabel IV

Variabel V

Variabel VI

Variabel VII

Variabel VIII

4
A-16

Variabel IX

Variabel X

Tabel4.4 VolumetitranTomat Segar danTomatBusuk


Variabel

Volume Titran
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

0,9

1,1

0,7

Variabel II

1,1

Variabel III

1,4

Variabel IV

1,2

1,3

1,3

Variabel V

1,1

1,1

0,8

Variabel VI

1,2

1,3

1,3

Variabel VII

1,4

1,3

1,5

1,3

Variabel VIII

1,6

1,7

1,7

1,6

Variabel IX

2,4

2,5

2,7

1,3

Variabel X

1,2

1,2

0,6

Tabel4.5 KadarAsamAsetatpadaTomatBusukdanTomat Segar


Variabel

Kadar Asam Asetat


Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Variabel I

2,64

3,12

3,16

2,20

Variabel II

2,93

3,21

3,08

3,22

Variabel III

2,72

3,15

3,98

3,10

Variabel IV

3,45

3,14

3,71

4,11

Variabel V

2,94

2,8

3,13

3,45

Variabel VI

2,9

3,76

3,7

4,10

Variabel VII

4,15

4,7

4,25

4,03

Variabel VIII

4,69

5,3

4,89

5,03

Variabel IX

7,14

7,8

4,12

Variabel X

2,95

3,78

3,56

1,89

A-17

Semarang, Desember 2015


MENGETAHUI

PRAKTIKAN

Bagas P K, Deta A L, Rizki P

ASISTEN

Ghillang Prasetya

A-18

LAMPIRAN C

A-19

LEMBAR KUANTITAS REAGEN


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO

PRAKTIKUM KE
MATERI
HARI
TANGGAL
KELOMPOK
NAMA

: Asam asetat
: Rabu siang
:
:6
:

ASISTEN

: Ghillang Prasetya

I.

Pembuatan Starter
Air legen 800 ml
@ glukosa anhidris 10
gr
etanol 10 ml
aerasi 7
hari, pH 7
II. Persiapan Bahan

Sari buah tomat segar 800 ml

Sari buah tomat busuk 800 ml

@sampel : sukrosa 25 gr, ragi roti 0,5%W


Anaerob 7 hari, pH 4
III. Pembuatan Asam Asetat
Sari tomat busuk @150 ml, @etanol 10%SB, starter 5%,10%,15%,20%SB

Sari tomat segar @150 ml, @etanol 10%SB, starter 5%,10%,15%,20%SB


TUGAS TAMBAHANAerasi 5 hari
pH 4, fp 1:10, PP 3 tetes.

NaOH 0,05 N
Cek : pH, densitas, volume awal, volume titran.

TUGAS TAMBAHAN
Kadar gula atau glukosa pada tomat busuk dan segar atau komposisi atau kandungan bahan
(tomat busuk dan segar) dibawa saat ACC data.

Semarang,
ASISTEN

Ghillang Prasetya

A-20

DIPERIKSA
KETERANGAN
NO

TANDA TANGAN

TANGGAL

A-21

A-22

Anda mungkin juga menyukai