Materi :
ASAM ASETAT
Oleh :
1. Eni Sumarsih
2. Finda Ariati Putri
3. Muh Lutfi Aziz
4. Eni Sumarsih
NIM :
NIM :
NIM :
NIM :
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Materi :
ASAM ASETAT
Oleh :
1. Eni Sumarsih
2. Finda Ariati Putri
3. Muh Lutfi Aziz
4. Eni Sumarsih
NIM :
NIM :
NIM :
NIM :
ASAM ASETAT
HALAMAN PENGESAHAN
: 6 / Rabu Siang
210301141
210301141
210301141
Singgih Oktavian
210301141
Tanggal
Laporan disusun sebagai syarat untuk mengikuti responsi dan seminar Laboratorium
Mikrobiologi Industri.
Semarang,
Desember 2015
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
PLP
Asisten Pembimbing
Jufriyah, ST
Ghillang Prasetya
NIP 196110221988031002
NIP 197001091997032001
NIM 21030112130108
ASAM ASETAT
RINGKASAN
Asam asetat termasuk dalam golongan carboxylic acid dengan gugus
fungsinya (RCOOH) dan rumus kimia (CH3COOH). Pada percobaan kali ini
bertujuan membuat asam asetat yang berasal dari tomat dengan cara fermentasi,
membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan pH dan starter.
Buah tomat memiliki kandungan yaitu likopen, jumlah substansial vitamin A
asam askorbat, dan potassium. Mayoritas varietas tomat bervariasi dalam zat larut
air dari 4,5-7% yang mayoritas merupakan fruktosa atau glukosa. Starter adalah
populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan
dengan biakan murni. Faktor yang mempengaruhi pembuatan asam asetat adalah
pemilihan mikroba asam asetat, kualitas bahan dasar, waktu fermentasi, keasaman,
suhu, dan penambahan alkohol.
Pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah air legen, tomat segar dan
tomat busuk, glukosa anhidris, alkohol, indikator PP, NaOH 0,05 N, Sukrosa dan,
ragi roti. Alat yang digunakan erlenmeyer, gelas ukur, beaker glass, buret, statif,
klem, aerator, pipet tetes, kompor listrik, autoclave, dan pengaduk. Langkah kerja
pertama adalah membuat starter kemudian fermentasi dengan mencampur sari buah
tomat dengan starter.
Hasil percobaan kami adalah pada variabel dengan tomat busuk diperoleh
kadar asam asetat paling tinggi dengan nilai 6,43% dengan penambahan starter 20%
sari buah. Kadar asam asetat pada tomat busuk lebih banyak daripada pada tomat
segar dikarenakan telah terjadi pembentukan akohol terlebih dahulu. Pada variabel
tomat busuk, kadar asam asetat paling banyak yang diperoleh ada pada penambahan
starter 20% sari buah yaitu sebesar 6,43%. Fungsi penambahan starter adalah untuk
menghambat mikroorganisme yang tidak diinginkan dan untuk menciptakan kondisi
yang sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Kesimpulan dari percobaan kami adalah kadar asam asetat paling besar
adalah 6,43% pada variabel 4 dengan sampel tomat busuk dan starter 20% sari buah
serta sebagian besar variabel mengalami penurunan densitas dikarenakan biomassa
yang dihasilkan berkurang seiring berjalannya waktu. Saran untuk percobaan ini
yaitu melakukan sterilisasi pada sari buah tomat dan alat-alatnya, melakukan
pengaturan pH secara tepat, memastikan proses aerasi berjalan dengan baik,
menghitung densitas, mengukur volume larutan dan titran secara tepat, dan
melakukan titrasi asam basa sampai berwarna merah muda hampir hilang.
Kata kunci : asam asetat, fermentasi, buah tomat
ii
ASAM ASETAT
SUMMARY
Acetic acid is included in the carboxylic acid with the cluster functions (RCOOH)
and the chemical formula (CH3COOH). The purposes of this experiment are to make
acetic acid derived from tomato with fermentation, compare products formed with
acetic acid pH and starter.
Tomatoes have lycopene content, a substantial amount of ascorbic acid in vitamin A,
and potassium. The majority of tomato varieties in water-soluble substances are from
4.5 to 7%, which is the majority of fructose or glucose. Starter is the microbial
population in the physiological state of completion and inoculated with a pure
culture. The factors that affects the fermentation of acetic acid are acetic acid
microbial selection, material qualities, fermentation time, acidity, temperature, and
the addition of alcohol.
In this experiment, the materials used are legen water, fresh tomatoes and rotten
tomatoes, anhydrous glucose, alcohol, indicators PP, NaOH 0.05 N, sucrose, and
yeast. The tools used are Erlenmeyer flask, measuring glass, beaker glass, burette,
statif, clam, aerator, pipette, electric stove, autoclave, and stirrer. The first step is
making the starter then fermented by mixing tomato juice with a starter. The result of
our experiment is the variable with rotten tomatoes obtained the highest acetic acid
6.43% by the addition of a starter is 20% extract. Rotten tomatoes have more acetic
acid than fresh tomatoes because the alcohol fermentation occurs naturally in rotten
tomatoes. In the variable rotten tomatoes, most acetic acid obtained in the addition of
a starter is 20% extract that is 6.43 %. The purposes of starter addition are to inhibit
unwanted microorganisms and to create suitable condition for microbial growth.
The conclusions of our experiment are the biggest acetic acid is 6.43 % on variable 4
with samples and starter rotten tomato and 20 % extract most of the variables have
reduced density because biomass production decreases over time. Suggestions for
this experiment are tomato and it is instruments must be sterilized until reaching the
titration end point, arrange pH, make sure that the aeration processes worked well,
count density, measuring the volume and titrant appropriately, and doing acid-base
titration.
Keywords : acetic acid, fermentation, tomato fruit
iii
ASAM ASETAT
PRAKATA
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayah-Nya, Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Industri yang berjudul Asam
Asetat dapat diselesaikan dengan lancar.
Laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini terima kasih disampaikan
kepada :
1.
Bapak Ir. Indro Sumantri, M.Eng. selaku dosen pembimbing materi asam
asetat.
2.
3.
4.
5.
Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual.
6.
pembaca. Laporan ini disadari masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari berbagai pihak diharapkan untuk menuju kesempurnaan laporan ini.
Semarang,
Desember 2015
Penyusun
iv
ASAM ASETAT
DAFTAR ISI
ASAM ASETAT
Tomat Segar ................................................................................... 15
IV.2.2 Fenomena Perubahan Densitas terhadap Waktu Fermentasi
16
IV.2.3 Penambahan Starter Optimum untuk Asam Asetat ......................... 17
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan ................................................................................................ 18
V.2 Saran ........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19
LAMPIRAN
A. LEMBAR PERHITUNGAN ....................................................................... A-1
B. LAPORAN SEMENTARA ........................................................................ B-1
C. KUANTITAS REAGEN ............................................................................. C-1
D. REFERENSI
E. LEMBAR ASISTENSI
vi
ASAM ASETAT
DAFTAR TABEL
vii
ASAM ASETAT
DAFTAR GAMBAR
viii
ASAM ASETAT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Asam asetat adalah senyawa organik yang termasuk dalam golongan
carboxylic acid dengan gugus fungsinya (RCOOH) dan rumus kimia (CH3COOH)
(Triharto, 2010). Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang mengandung
alkohol. Asam asetat merupakan sumber utama dalam pembuatan garam derivate,
dan ester asam asetat (Wirtanto, 2013).
Pada saat ini produksi asam asetat di Indonesia 36.000 ton/tahun. Dimana
jumlah impor asam asetat semakin tahun semakin meningkat dan pada tahun
2006 mencapai 100.348 ton/tahun. Padahal di Indonesia memiliki banyak sumber
daya yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan asam diantaranya adalah
buah-buahan yang mengandung glukosa. Pada proses pembuatannya dengan
fermentasi aerob hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan mikroba,
kualitas bahan dasar, fermentasi oleh yeast, keasaman, dan suhu (Waluyo,1984).
Starter yang dapat digunakan yaitu air legen yang memiliki kandungan gula
antara 10-15 % dan air kelapa (Rukmana,1998).
Proses pembuatan asam asetat yaitu dari senyawa C2H5OH (etanol) atau buah
buahan yang mengandung senyawa tersebut melalui proses oksidasi biologis
yang menggunakan mikroorganisme. Etanol dioksidasikan menjadi acetaldehid
dan air. Asetaldehid dihidrasi yang kemudian dioksidasi menjadi asam asetat dan
air (Arsyad, 2001).
I.2 Tujuan Percobaan
1. Membuat inokulum untuk bahan dasar pembuatan asam asetat.
2. Membiakan starter asam asetat dengan menggunakan mikroba
3. Membuat asam asetat dengan fermentasi aerob.
4. Membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan berbagai kondisi
operasi.
I.3 Manfaat Percobaan
1. Mahasiswa mampu membuat inokulum untuk bahan dasar pembuatan asam
asetat.
2. Mahasiswa mampu membiakan starter asam asetat dengan menggunakan
mikroba.
3. Mahasiswa mampu membuat asam asetat dengan fermentasi aerob.
4. Mahasiswa mampu membandingkan produk asam asetat yang terbentuk
dengan berbagai kondisi operasi.
ASAM ASETAT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sedangkan rumus kimia dari asam asetat sendiri (Dandi, 2010) adalah :
ASAM ASETAT
118.10C, berat molekul 60.05, dan larut dalam alkohol, air dan ester. Asam asetat
tidak larut dalam karbon disulfide. Asam asetat dibuat dengan cara fermentasi
alkohol dengan bakteri acetobacter, pembuatan macam ini biasa digunakan
dalam pembuatan cuka pada makanan (Sarsojoni, 1996).
- Sifat Kimia
Asam asetat mudah menguap di udara, mudah terbakar, dan dapat
menyebabkan korosif pada logam. Asam asetat larut dalam air pada suhu 200C,
etanol, dan gliserol pekat. Asam asetat jika diencerkan tetap bereaksi asam.
Penetapan kadar asam asetat biasanya menggunakan basa natrium hidroksida,
dimana 1 ml natrium hidroksida 1 N setara dengan 60.05 mg CH3COOH
(DepKes RI, 1994).
ASAM ASETAT
b. Waktu Fermentasi
Salah satu factor pengaruh fermentasi asam asetat yaitu waktu fermentasi.
Semakin lama waktu fermentasi, maka konsentrasi gula reduksi akan semakin
rendah, konsentrasi ethanol yang dihasilkan akan semakin besar, dan semakin
besar pula konsentrasi asam asetat yang dihasilkan (Hardoyo,2007).
Sebelum fermentasi asam cuka, gula yang berasal dari bahan dasar
difermentasikan menjadi alkohol, sehingga yeast yang dipakai harus diseleksi,
demikian juga faktor faktor yang mempengaruhi selama fermentasi menjadi
alkohol harus diperhatikan (Asworo, 2012).
c. Keasaman
Kadar alkohol terbaik dan dapat segera difermrntasikan 10-13%. Bila
kadar alkohol 14% atau lebih maka oksidasi alkohol menjadi asam cuka tidak
atau kurang sempurna sebab perkembangan bakteri asam cuka terhambat.
Sedang bila kadar alkohol rendah mungkin akan banyak vinegar yang hilang
bahkan pada konsentrasi alkohol 1-2% ester dan asam cuka akan dioksidasi yang
mengakibatkan hilangnya aroma dan flavor (aroma dan flavor menjadi jelek)
(Kusnadi, 2003).
d. Suhu
Suhu selama fermentasi mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri asam
asetat. Bila suhu :
12-150C : pertumbuhan bakteri lambat, sel selnya menjadi gemuk, pendek.
42-450C : sel bakteri akan memanjang membentuk semacam miselium yang
tidak bersekat.
15-340C : pertumbuhan sel normal dan cepat.
Untuk fermentasi asam asetat suhu yang paling
sesuai 26,7-29,40C,
sebab bila suhu rendah fermentasi akan berjalan lambat sedang bila suhu tinggi
akan banyak alkohol yang menguap bersama-sama dengan bahan-bahan volatile
yang membentuk flavor dan aroma dari asam asetat, sehingga asam asetat yang
ASAM ASETAT
dihasilkan akan mempunyai flavor ataupun aroma yang kurang sedap atau enak
(Waluyo, 1986).
e. Penambahan Alhokol
Alkohol dalam konsentrasi tinggi akan memperlemah aktivitas, bahkan
bisa menjadi racun bagi bakteri acetobacter aceti pada proses fermentasi asam
asetat. Adapun konsentrasi alkohol yang digunakan adalah antara 6% sampai
12%. Pada proses pembuatan asam asetat terdapat dua tahap pembentukan yaitu
pembentukan etanol dan asam asetat. Alkohol sangat berperan aktif dalam
pembentukan etanol sehingga tahap pembentukan etanol dapat lebih cepat
terjadi. Hal ini menyebabkan asam asetat yang terbentuk juga semakin cepat
(Hardoyo, 2007).
karbondioksida, air, dan produk akhir metabolik organik lain, seperti asam
laktat, asam asetat, dan etanol (Buckle et.al, 1985).
Jumlah
10,93
0,96
0,35
0,056
ASAM ASETAT
pH (g/100 cc)
Mineral sebagai abu (g/100 cc)
Kalsium (g/100 cc)
Fosfor (g/100 cc)
Besi (g/100 cc)
Vitamin C (mg/100 cc)
6,7-6,9
0,54
sedikit
0,14
0,4
13,25
oksidasi
ASAM ASETAT
Pembuatan asam asetat dapat dilakukan dengan dua cara, yaotu secara
sintetis/khemis dan secara mikrobiologis atau fermentasi, namun demikina cara
fermentasi lebih disukai karena lebih murah, lebih praktis daan resiko
kegagalan relative lebih kecil.
Pada fermentasi asam asetat dari substrat cair umumnya hanya
dilakukan dua tahap fermentasiyaotu fermentasi alkohol dan fermentasi asam
asetat. Fermentasi alkohol dilakukan jika bahan yang digunakan kaya akan gula
namun tidak mengandung alkohol. Pada bahan yang miskin gula maka
penambhana alcohol secara langsung dianggap lebih efektif daripada
menambhakan gula untuk diubah menjadi alcohol.
Penelitian ini juga mengkaji penggunaan teknik kolom bio-oksidasi dalam
upaya meningkatkan efisiensi produksi asam asetat dengan bahan baku air
kelapa, dan mengetahui pengaruh kecepatan aerasi dan tinggi partikel dalam
kolom berikut interaksinya terhadap pembentukan asam asetat.
Pada penelitian ini, kolom bio-oksidasi diisi dengan kerikil atau partikel
yang dapat menyangga kehidupan mikrobia. Udara masuk dari dasar fermentor
sehingga mikrobia dapat menggunakan secara effisien. Untuk mendapatkan hasil
(kadar asam asetat) yang kenaikannya relative konstan, maka pada penelitian ini
digunakan system kontinyu (kultur sinambung).
Penelitian yang dilakukan oleh Iia Nurika dan Nur Hidayat ini bertujuan
untuk mengetahui kondisi optimum produksi asam asetat dari air kelapa secara
fermentasi kontinyu dengan menggunakan kolom biooksidasi.
ASAM ASETAT
dilakukan pada pH 3.5 ; 4.5 ; 5.5 ; dan 6.5. Produk asam asetat diukur pada hari ke10 fermentasi. Hasil penelitian pengaruh derajad keasaman awal (pH) medium
terhadap produksi asam asetat disajikan pada Gambar 2.
Nilai Gizi
AKG
Air
93 g
2500 ml
Energi
23 kcal
2725 kcal
Protein
1,29 g
62 g
Karbohidrat
5,1 g
375 g
Serat
1,1 g
38 g
Gula
4g
36 g
Mineral
Nilai Gizi
AKG
Kalsium
13 m
1100 mg
Besi
0,51 mg
13 mg
Magnesium
10 mg
350 mg
Fosfor
28 mg
700 mg
Kalium
204 mg
4700 mg
ASAM ASETAT
Sodium
13 mg
150(mg)
Seng
0,07 mg
13(mg)
Lemak
Nilai Gizi
AKG
Lemak
0,2 g
91 g
0,028 g
0,03 g
0,081 g
Vitamin
Nilai Gizi
AKG
23.4 mg
0.060 mg
90(mg)
1.4(mg)
Riboflavin(B2)
0.040 mg
1.6(mg)
Niacin (B3)
0.500 mg
15(mg)
Vitamin B-6
0.081 mg
1.3(mg)
9 g
0.00 g
400(g)
2.4(g)
Vitamin A RAE
32 g
900(g)
Vitamin A IU
883 IU
Vitamin E (alfa-tokoferol)
Vitamin D (D2 + D3)
0.38 mg
0.0 g
15(mg)
15(g)
Vitamin D
0 IU
Vitamin K (phylloquinone)
10.1 g
65(g)
ASAM ASETAT
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Erlenmeyer
f. Pipet tetes
b.
Gelas ukur
g. Kompor listrik
c.
Beaker glass
h. Autoclave
d.
i. Pengaduk
e.
Aerator
III.1.2.Bahan
a. Air legen 800 ml yang dibeli di
warung pinggiran Sigar Bencah
b. Tomat segar 450 ml yang dibeli di
Pasar Ungaran
c. Tomat busuk 450 ml yang dibeli di
Pasar Ungaran.
d. Indikator PP
e. NaOH 0,05 N
f. Sukrosa 25 gram
g. Ragi roti 0,5% W
10
ASAM ASETAT
III.2. Variabel
1.
2.
3.
Respon
yang
diamati
Volume
Gambar 3.3.1
Gambar 3.3.2
Gambar 3.3.3
Erlenmeyer
Gelas Ukur
Beaker glass
11
ASAM ASETAT
Gambar 3.3.4
Gambar 3.3.5
Gambar 3.3.6
Pipet tetes
Gambar 3.3.7
Gambar 3.3.8
Gambar 3.3.9
Kompor listrik
Autoclave
Pengaduk
2. Mempersiapkan Bahan
a. Sari buah tomat dipanaskan pada suhu 60oC selama 30 menit.
b. Kemudian didinginkan hingga suhu 30oC.
12
ASAM ASETAT
c. Tambahkan sukrosa 25 gram, atur pH = 4 dengan menggunakan etanol
atau NaOH.
d. Tambahkan ragi roti 0,5%W.
e. Masukkan ke dalam botol aqua 1,5 liter tutup rapat.
f. Simpan selama 7 hari.
13
ASAM ASETAT
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Densitas
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
1,02331
1,03930
1,0433
1,0433
Variabel II
1,023316
1,07128
1,0752
1,0712
Variabel III
1,0326
1,05129
1,0313
1,0552
Variabel IV
1,04330
1,04730
1,0552
1,0512
Variabel V
1,01931
1,05129
1,0473
1,0552
Variabel VI
1,031311
1,04330
1,0513
1,0473
Variabel VII
1,01132
1,05529
1,0353
1,0593
Variabel VIII
1,02331
1,03930
1,0473
1,0433
Variabel IX
1,00233
1,04730
1,0552
1,0113
Variabel X
1,01532
1,04730
1,0473
1,0113
Volume Larutan
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
380
350
320
320
Variabel II
260
250
220
190
Variabel III
220
215
169
165
Variabel IV
189
185
179
125
Variabel V
270
255
265
280
Variabel VI
340
335
320
300
Variabel VII
250
225
240
200
14
ASAM ASETAT
Variabel VIII
186
185
200
190
Variabel IX
189
185
175
145
Variabel X
310
292
250
245
pH
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
Variabel II
Variabel III
Variabel IV
Variabel V
Variabel VI
Variabel VII
Variabel VIII
Variabel IX
Variabel X
Volume Titran
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
0,9
1,1
0,7
Variabel II
1,1
Variabel III
1,4
Variabel IV
1,2
1,3
1,3
Variabel V
1,1
1,1
0,8
Variabel VI
1,2
1,3
1,3
Variabel VII
1,4
1,3
1,5
1,3
15
ASAM ASETAT
Variabel VIII
1,6
1,7
1,7
1,6
Variabel IX
2,4
2,5
2,7
1,3
Variabel X
1,2
1,2
0,6
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
2,64
3,12
3,16
2,20
Variabel II
2,93
3,21
3,08
3,22
Variabel III
2,72
3,15
3,98
3,10
Variabel IV
3,45
3,14
3,71
4,11
Variabel V
2,94
2,8
3,13
3,45
Variabel VI
2,9
3,76
3,7
4,10
Variabel VII
4,15
4,7
4,25
4,03
Variabel VIII
4,69
5,3
4,89
5,03
Variabel IX
7,14
7,8
4,12
Variabel X
2,95
3,78
3,56
1,89
Keterangan :
Variabel I
= Tomat Segar pH 2
Variabel II
= Tomat Segar pH 3
Variabel III
= Tomat Segar pH 4
Variabel IV
= Tomat Segar pH 5
Variabel V
= Tomat Segar pH 6
Variabel VI
= Tomat Busuk pH 2
= Tomat Busuk pH 5
Variabel X
Tomat
Busuk
pH
16
ASAM ASETAT
IV.2 Pembahasan
Kadar
3.5
3
Variabel I
2.5
Variabel II
Variabel III
Variabel IV
1.5
Variabel V
1
0.5
0
1
1.02
1.04
1.06
1.08
1.1
1.12
Densitas
Gambar4.1 GrafikPengaruhdensitasterhadapkadarasamasetatpadaTomat Segar
9
8
7
6
Variabel VI
Kadar
Variabel VII
4
3
Variabel VII
Variabel IX
Variabel X
0
1
1.01
1.02
1.03
1.04
1.05
1.06
1.07
Densitas
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh densitas terhadap kadar asam asetat padaTomat Busuk
Gambar grafik di atas adalah grafik pengaruh densitas asam astetat terhadap
kadar asam asetat pada tomat busuk dan tomat segar. Dari grafik diatas secara umum
dapat disimpulkan, bahwa densitas mengalami peningkatan dari hari ke hari. Hal
Laboratorium Mikrobiologi Industri
17
ASAM ASETAT
disebabkan oleh densitas sampel yang berubah dari hari ke hari yang semakin
mendekati densitas dari asam astetat yang terbentuk selama proses fermentasi.
Selain itu, dari grafik dapat dilihat terjadi fenomena penurunan densitas. Hal
ini terjadi karena volume yang semakin berkurang sehingga biomassa yang
dihasilkan oleh bakteri Acetobacter juga semakin berkurang. Berkurangnya biomassa
yang dihasilkan dipengaruhi oleh pertumbuhan bakteri Acetobacter yang terhambat
karena berkurangnya nutrient-nutrient dalam larutan yang disebabkan ekspor pada
larutan. Densitas menurun juga dapat disebabkan oleh pengurangan volume dari hari
ke selama fermentasi.
= m/v
Keterangan : = densitas (gr/ml)
m = massa (gr)
v = volume (ml)
Dari persamaan di atas, jika volume semakin kecil dengan massa tetap, maka
densitas semakin besar. (Perrys Chemical Engineers Handbook).
Berikut adalah grafik hubungan waktu fermentasi terhadap perubahan pH pada setiap
variabel.
4.5
4
Kadar
3.5
3
Tomat segar pH 2
2.5
Tomat segar pH 3
Tomat segar pH 4
1.5
Tomat segar pH 5
Tomat segar pH 6
0.5
0
1
Hari
Gambar 4.3Grafikhubunganwaktuterhadapkadarasamasetatdenganvariasi pH
18
ASAM ASETAT
9
8
7
5
Tomat busuk
pH 2
Kada
r
Tomat busuk
pH 3
Tomat busuk
pH 4
4
3
1
0
Hari
Gambar4.4. Grafik hubungan waktu terhadap kadar asam asetat dengan variasi pH
Berdasarkan grafik dapat terlihat bahwa pengaturan pH yang berbeda dalam
variabel tomat segar dan tomat busuk mempengaruhi kadar asam asetat yang
dihasilkan. Pada pH 5 menghasilkan asam asetat paling tinggi dengan kadar akhir
4,11% (untuk variabel tomat segar) dan 8% (untuk variabel tomat busuk). Hal ini
sesuai dengan referensi yang menyebutkan bahwa pH optimum untuk kadar asam
asetat tertinggi yaitu sekitar 4-5. Sedangkan untuk pH didapatkan dari asam asetat
akhir yaitu Pada pH 3 (untuk variabel tomat segar) dan 6 (untuk variabel tomat
busuk) mengalami penurunan kadar sebesar 3,16% dan 3,56% . Hal ini di karenakan
pH yang terlalu asam. Kadar asam yang dihasilkan kurang optimal karena kondisi ini
mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas metabolisme sel-sel mikroorganisme
(Rizki, 2011).
19
ASAM ASETAT
BAB V
PENUTUP
V.1Kesimpulan
1. Densitasberbandinglurusdengankadarasamasetat
2. Padakondisiasam (ph 4-5), kadarasamasetat yang dihasilkansemakin optimal
3. Jenistomat yang baik untuk mengeatahui kadar asam asetat yang baik adalah
tomat busuk
V.2Saran
1. Melakukan sterilisasi pada sari buah tomat dan alat-alatnya.
2. Melakukan pengaturan pH secaratepat.
3. Memastikan proses aerasi berjalan dengan baik.
4. Menghitung densitas dan mengukur volume larutan dan titran secara tepat.
5. Melakukan titrasi asam basa sampai berwarna merah muda hampir hilang
20
ASAM ASETAT
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M. Natsir. 2001. Kamus Kimia : Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Asworo,
Endik.
2012.
Eco
Industrial
Park.
Kapasitas
5.000 Ton/Tahun.
Universitas
Sumatera
Utara.
21
LAMPIRAN A
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Hari ke 1
1. Tomat Segar
Variabel
(pH 2)
1 Variabel 2
Variabel 3
Variabel 4
Variabel 5
(pH 3)
(pH 4)
(pH 5)
(pH 6)
380
260
220
189
270
0,9
1,0
1,0
1,2
1,0
Densitas (gr/ml)
1,02331
1,023316
1,10326
1,04330
1,01931
Variabel 1
380
x100%
(10,26 )/(1,02331 )
380
100% = 2,64 %
Variabel 2
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
260
x100%
(7,8 )/(1,0233168 )
260
100% = 2,93 %
Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
220
x100%
(6,6 )/(1,10326
220
100% = 2,72%
Variabel 4
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
189
x100%
A-2
(6,804 )/(1,0433
189
100% = 3,45 %
Variabel 5
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
270
(8,1 )/(1,01931 )
270
x100%
100%= 2.94%
2. Tomat Busuk
Variabel
(pH 2)
1 Variabel 2
Variabel 3
Variabel 4
Variabel 5
(pH 3)
(pH 4)
(pH 5)
(pH 6)
340
250
186
189
310
1,0
1,4
1,6
2,4
1,0
Densitas (gr/ml)
1,031311
1,01132
1,02331
1,00733
1,01532
Variabel 1
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
m(CH3COOH)=(1 ml.0,05N).60
340
.1/10.
%Kadar=
(10,2)/(1,031311 )
340
= 10,2 gr
10
/
x100%
100%= 2,9 %
Variabel 2
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
250
(10,5)/(1,01132 )
x100%
250
100%= 4,15%
Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
186
x100%
(8.928)/(1,02331
186
100%= 4,69 %
Variabel 4
A-3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
189
%Kadar=
x100%
(13,608)/(1,00733 )
189
100%= 7,14 %
Variabel 5
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
310
(9,3)/(1,01532 )
310
x100%
100%= 2,955 %
2. Hari ke 2
1. Tomat Segar
Variabel
(pH 2)
1 Variabel 2
Variabel 3
Variabel 4
Variabel 5
(pH 3)
(pH 4)
(pH 5)
(pH 6)
350
250
215
185
255
1,0
1,0
1,0
1,0
1,1
Densitas (gr/ml)
1,03930
1,07128
1,05129
1,04730
1,05129
Variabel 1
350
(10,5 )/(1,0393 )
350
x100%
100% = 3,12 %
Variabel 2
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
250
(7,5 )/(1,07128 )
250
x100%
100% = 3,21 %
Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
A-4
215
x100%
(6,45 )/(1,05129
215
100% = 3,15%
Variabel 4
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
185
x100%
(5,55 )/(1,04730
185
100% = 3,14 %
Variabel 5
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
225
x100%
(6,75 )/(1,05129 )
255
100%= 2.8%
2. Tomat Busuk
Variabel
(pH 2)
1 Variabel 2
Variabel 3
Variabel 4
Variabel 5
(pH 3)
(pH 4)
(pH 5)
(pH 6)
335
225
185
185
292
1,2
1,5
1,7
2,5
1,2
Densitas (gr/ml)
1,04330
1,05529
1,03930
1,04530
1,04730
Variabel 1
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
m(CH3COOH)=(1,2 ml.0,05N).60
%Kadar=
(12,06)/(1,04330 )
335
335
.1/10.
= 12,06gr
10
/
x100%
100%= 3,76%
Variabel 2
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
225
x100%
A-5
(10,13)/(1,05529
225
100%= 4,7%
Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
185
x100%
(9,4)/(1,03930
185
100%= 5,3 %
Variabel 4
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
185
%Kadar=
(13,8)/(1,04530 )
x100%
100%= 7,8 %
185
Variabel 5
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
292
x100%
(10,512)/(1,04730 )
292
100%=3,78 %
3. Hari ke 3
1. Tomat Segar
Variabel
(pH 2)
1 Variabel 2
Variabel 3
Variabel 4
Variabel 5
(pH 3)
(pH 4)
(pH 5)
(pH 6)
320
220
169
179
265
1,1
1,1
1,4
1,3
1,1
Densitas (gr/ml)
1,0433
1,0712
1,0552
1,0512
1,0552
Variabel 1
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
320
%Kadar=
x100%
(10,56 )/(1,0433 )
320
100% =3,16 %
Variabel 2
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
220
(7,26 )/(1,0712 )
220
x100%
100% = 3,08 %
Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
169
x100%
(7,098 )/(1,0552
169
100% = 3,98 %
Variabel 4
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
179
x100%
(6,98 )/(1,0512
179
100% = 3,71 %
Variabel 5
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
265
x100%
(8,745 )/(1,0552 )
265
100%= 3,13%
2. Tomat Busuk
Variabel
(pH 2)
1 Variabel 2
Variabel 3
Variabel 4
Variabel 5
(pH 3)
(pH 4)
(pH 5)
(pH 6)
320
240
200
175
250
1,3
1,5
1,7
2,7
1,2
Densitas (gr/ml)
1,0473
1,0593
1,0433
1,0113
1,0113
Variabel 1
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
320
%Kadar=
(12,48 )/(1,0473 )
320
x100%
100%= 3,7 %
Variabel 2
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
240
(10,8)/(1,0593 )
240
x100%
100%= 4,25%
Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
200
x100%
(10,2)/(1,0433
200
100%= 4,89 %
Variabel 4
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
175
%Kadar=
x100%
(14,175)/(1,0113 )
175
100%= 8 %
Variabel 5
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
250
m(CH3COOH)=(1,2ml.0,05N).60.1/10. 10 = 9 gr
%Kadar=
(9 )/(1,0113 )
250
x100%
100%= 3,56 %
4. Hari ke 4
1. Tomat Segar
Variabel
(pH 2)
1 Variabel 2
(pH 3)
Variabel 3
Variabel 4
Variabel 5
(pH 4)
(pH 5)
(pH 6)
A-8
320
190
165
125
280
0,7
1,0
1,0
1,3
1,1
Densitas (gr/ml)
1,0433
1,0752
1,0313
1,0552
1,0473
Variabel 1
320
(6,72 )/(1,0433 )
320
x100%
100% = 2,20 %
Variabel 2
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
190
(5,7 )/(1,0752 )
190
x100%
100% = 3,22 %
Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
165
x100%
(4,95 )/(1,0313
165
100% = 3,10 %
Variabel 4
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
125
x100%
(4,875 )/(1,0552
125
100% = 4,11%
Variabel 5
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
280
x100%
A-9
(9,24 )/(1,0473
100%= 3,45%
280
2. Tomat Busuk
Variabel
(pH 2)
1 Variabel 2
Variabel 3
Variabel 4
Variabel 5
(pH 3)
(pH 4)
(pH 5)
(pH 6)
300
200
190
145
245
1,3
1,3
1,6
1,3
0,6
Densitas (gr/ml)
1,0513
1,0353
1,0473
1,0552
1,0473
Variabel 1
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
300
%Kadar=
(11,7)/(1,0513 )
300
x100%
100%= =4,10 %
Variabel 2
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
200
(7,8)/(1,0353 )
200
x100%
100%= 4,03%
Variabel 3
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
190
x100%
(9,12)/(1,0473
190
100%= 5,03 %
Variabel 4
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
145
%Kadar=
(5,66)/(1,0552 )
145
x100%
100%= 4,12 %
A-10
Variabel 5
m(CH3COOH)=(V.N) NaOH.BM(CH3COOH).fp.
245
(4,41)/(1,0473 )
245
x100%
100%= 1,89 %
A-11
LAMPIRAN B
A-12
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Materi :
Asam Asetat
Group
: 6/ Rabu Siang
A-13
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuat asam asetat dengan fermentasi aerob dari sari buah tomat segar dan tomat
busuk.
2. Membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan variabel sari buah tomat,
pH, starter, dan waktu fermentasi.
3. Membiakan starter asam asetat dengan menggunakan mikroba. 4.Membuat inokulum
untuk bahan dasar pembuatan asam asetat.
II. PERCOBAAN
2.1Bahan yang Digunakan
1. Air legen
800 ml
2. Tomat Segar
800 ml
3. Tomat Busuk
700 ml
4. Glukosa anhidris
10 gram
5. Alkohol (etanol)
10 ml
6. Indikator PP
7. NaOH
0,05 N
8. Sukrosa
25 gram
9. Ragi roti
0,5%W
2.3Cara Kerja
1.Pembuatan Starter
a. Sterilisasi alat dengan menggunakan autoclave.
A-14
b. Air legen dipanaskan dalam beaker glass pada suhu 60oC selama 30 menit.
c. Kemudian didinginkan hingga suhu 30oC.
d. Tambahkan glukosa anhidrit, dan alkohol ke dalamnya sesuai dengan takaran, atur
pH = 7 dengan menggunakan etanol dan NaOH.
e. Masukkan ke dalam erlenmeyer, tutup rapat menggunakan aluminium foil, pasang
selang aerator.
f. Lakukan aerasi selama 7 hari dan jaga aerasi berjalan lancar.
2.Mempersiapkan Bahan
a. Sari buah tomat dipanaskan pada suhu 60oC selama 30 menit.
b. Kemudian didinginkan hingga suhu 30oC.
c. Tambahkan sukrosa 25 gram, atur pH = 4 dengan menggunakan etanol atau NaOH.
d. Tambahkan ragi roti 0,5%W.
e. Masukkan ke dalam botol aqua 1,5 liter tutup rapat.
f. Simpan selama 7 hari.
2.4Hasil Percobaan
Tabel 4.1DensitasTomat Segar danTomatBusuk
Variabel
Densitas
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
1,02331
1,03930
1,0433
1,0433
Variabel II
1,023316
1,07128
1,0752
1,0712
Variabel III
1,0326
1,05129
1,0313
1,0552
A-15
Variabel IV
1,04330
1,04730
1,0552
1,0512
Variabel V
1,01931
1,05129
1,0473
1,0552
Variabel VI
1,031311
1,04330
1,0513
1,0473
Variabel VII
1,01132
1,05529
1,0353
1,0593
Variabel VIII
1,02331
1,03930
1,0473
1,0433
Variabel IX
1,00233
1,04730
1,0552
1,0113
Variabel X
1,01532
1,04730
1,0473
1,0113
Volume Larutan
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
380
350
320
320
Variabel II
260
250
220
190
Variabel III
220
215
169
165
Variabel IV
189
185
179
125
Variabel V
270
255
265
280
Variabel VI
340
335
320
300
Variabel VII
250
225
240
200
Variabel VIII
186
185
200
190
Variabel IX
189
185
175
145
Variabel X
310
292
250
245
pH
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
Variabel II
Variabel III
Variabel IV
Variabel V
Variabel VI
Variabel VII
Variabel VIII
4
A-16
Variabel IX
Variabel X
Volume Titran
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
0,9
1,1
0,7
Variabel II
1,1
Variabel III
1,4
Variabel IV
1,2
1,3
1,3
Variabel V
1,1
1,1
0,8
Variabel VI
1,2
1,3
1,3
Variabel VII
1,4
1,3
1,5
1,3
Variabel VIII
1,6
1,7
1,7
1,6
Variabel IX
2,4
2,5
2,7
1,3
Variabel X
1,2
1,2
0,6
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Variabel I
2,64
3,12
3,16
2,20
Variabel II
2,93
3,21
3,08
3,22
Variabel III
2,72
3,15
3,98
3,10
Variabel IV
3,45
3,14
3,71
4,11
Variabel V
2,94
2,8
3,13
3,45
Variabel VI
2,9
3,76
3,7
4,10
Variabel VII
4,15
4,7
4,25
4,03
Variabel VIII
4,69
5,3
4,89
5,03
Variabel IX
7,14
7,8
4,12
Variabel X
2,95
3,78
3,56
1,89
A-17
PRAKTIKAN
ASISTEN
Ghillang Prasetya
A-18
LAMPIRAN C
A-19
PRAKTIKUM KE
MATERI
HARI
TANGGAL
KELOMPOK
NAMA
: Asam asetat
: Rabu siang
:
:6
:
ASISTEN
: Ghillang Prasetya
I.
Pembuatan Starter
Air legen 800 ml
@ glukosa anhidris 10
gr
etanol 10 ml
aerasi 7
hari, pH 7
II. Persiapan Bahan
NaOH 0,05 N
Cek : pH, densitas, volume awal, volume titran.
TUGAS TAMBAHAN
Kadar gula atau glukosa pada tomat busuk dan segar atau komposisi atau kandungan bahan
(tomat busuk dan segar) dibawa saat ACC data.
Semarang,
ASISTEN
Ghillang Prasetya
A-20
DIPERIKSA
KETERANGAN
NO
TANDA TANGAN
TANGGAL
A-21
A-22