ANALISIS FARMASI
ii
Modul Praktikum Analisis Farmasi
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
Modul Praktikum Analisis Farmasi
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................i
VISI MISI PROGRAM STUDI S1 FARMASI.....................ii
KATA PENGANTAR............................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM ............................................1
BAB I. Analisis Kadar Asam Sitrat ......................................7
BAB II. Analisis Kandungan Boraks.....................................10
BAB III. Analisis Turunan Antibiotik....................................14
BAB IV. Penentuan Parasetamol dengan Menggunakan
Spektrofotometer Uv-VIS......................................................16
BAB V. Analisis Kadar Alkohol dalam Minuman................19
iv
Modul Praktikum Analisis Farmasi
6
Modul Praktikum Analisis Farmasi
BAB I
ANALISIS KADAR ASAM SITRAT
I. Tujuan
Mahasiswa mampu menganalisis kandungan asam sitrat
pada minuman yang beredar di pasaran dengan menggunakan
metode titrasi.
II. Dasar Teori
Dalam bidang farmasi khususnya kimia atau analisis
farmasi sering dilakukan analisis sediaan farmasi, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif seperti
identifikasi organoleptik, sedangkan analisa kuantitatif
digunakan untuk menentukan kadar suatu senyawa.
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang
ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (Jeruk).
Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami,
selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan
dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal
sebagai senyawa dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam
mitokondria, yang terpenting dalam metabolisme makhluk
hidup. Zat ini juga dapat sebagai zat pembersih yang ramah
lingkungan dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan
sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi yang tinggi, yang
dapat mencapai 8% bobot kering , pada jeruk lemon dan jeruk
limau. Rumus kimia asam sitrat ( C6H8O7 ).
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat
pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman,
terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif
makanan (E number ) adalah E330. Garam sitrat dengan
berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan logam
tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen
makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan
sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah
7
Modul Praktikum Analisis Farmasi
V. Perhitungan :
a. Pembakuan larutan NaOH 0,1 N dengan larutan
H2C2O4.2H2O
V x titrat = V x titran
M1 x V1 = M2 x V2
b. Penentuan kadar asam sitrat dalam sampel minuman
9
Modul Praktikum Analisis Farmasi
BAB II
ANALISIS KANDUNGAN BORAKS
I. Tujuan
Mahasiswa mampu menganalisis kandungan boraks pada
bakso, mie, dan ikan asin dengan menggunakan metode titrasi.
II. Dasar Teori
Boraks merupakan garam natrium atau natrium tetraborat
yang banyak digunakan di berbagai industri non pangan,
khususnya industry kertas, gelas, pengawet kayu, dan kermik.
Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah
larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol.
Boraks digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu.
Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan
asam borat didalamnya. Asam borat sering digunakan dalam
dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat
dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal
sebagai boorwater.
Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot
hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh
diminum atau digunakan pada luka luar karena beracun ketika
terserap masuk dalam tubuh. Dalam pengidentifikasian boraks
pada makanan jika boraks direaksikan dengan kurkumin akan
menghasilkan senyawa berwarna merah yang disebut
rososiania. Boraks akan berguna dengan positif bila memang
digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi bahan itu tidak
boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan
tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas
pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun begitu, karena
ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Pada umunya
alasan para produsen menggunakan boraks sebagai bahan
pengawet makanan adalah karena bahan ini mudah digunakan
dan mudah didapat, karena harganya relative murah
disbanding bahan pengawet lainnya yang tidak berpengaruh
10
Modul Praktikum Analisis Farmasi
Aquadest
Bakso
Mie basah
Larutan baku HCL 0,1 N 500 mL
Indikator Metil merah 0,1%
Kertas timbang
Na2B4O7.10H2O
V. Perhitungan :
a. Pembakuan larutan HCl 0,1 N dengan larutan
Na2B4O7.10H2O
V x titrat = V x titran
M1 x V1 = M2 x V2
12
Modul Praktikum Analisis Farmasi
13
Modul Praktikum Analisis Farmasi
BAB III
ANALISIS TURUNAN ANTIBIOTIK
I. Tujuan
Mengetahui dan memahami cara analisis kuantitatif
senyawa amoxicillin dengan menggunakan metode
iodometri.
14
Modul Praktikum Analisis Farmasi
Bahan
Akuades, asam klorida 0,1 N, indikator kanji 1%, I 2 0,693
N, natrium hidroksida 0,1 N, Natrium tiosulfat 0,1 N dan
tablet amoxicillin.
15
Modul Praktikum Analisis Farmasi
BAB IV
PENENTUAN PARASETAMOL MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
I. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjalankan pengujian sampel
menggunakan spektrofotometer UV-Vis
2. Mahasiswa mampu menghitung kadar parasetamol
menggunakan spektrofotometer UV-Vis
16
Modul Praktikum Analisis Farmasi
17
Modul Praktikum Analisis Farmasi
V. Data Pengamatan
Penentuan kadar sampel dengan cara memasukkan nilai
absorpsi pada persamaan linier yang diperoleh dari kurva
kalibrasi.
No Absorbansi Larutan Absorbansi
Standar Larutan Sampel
18
Modul Praktikum Analisis Farmasi
BAB V
ANALISA KADAR ALKOHOL DALAM MINUMAN
I. Tujuan
1. Mengetahui prinsip-prinsip destilasi dan kegunaannya
2. Menentukan kadar etanol dalam minuman
19
Modul Praktikum Analisis Farmasi
20
Modul Praktikum Analisis Farmasi
Keterangan :
W0 = Piknometer kosong
W1 = Piknometer + akuades
W2 = Piknometer + etanol
21
Modul Praktikum Analisis Farmasi
DAFTAR PUSTAKA
22