KIMIA MEDISINAL
“STRUCTURE BASED DRUG DESIGN
(SBDD)”
DISUSUN OLEH :
A. LATAR BELAKANG
Kimia medisinal sudah dipraktekkan sejak beribu tahun yang lalu. Manusia selalu
berusaha mencari pengobatan saat sakit dengan memanfaatkan berbagai tanaman
meliputi herba, buah, akar, kulit. Berbagai catatan menunjukkan efek terapi berbagai
tanaman ditemukan di Cina, India, Amerika Selatan, dan sekitar Lautan Tengah
(Mediterania). Pada periode pra-saintifik, digunakan produk alam dalam pengobatan
tradisional. Hingga saat ini ada beberapa obat alam yang masih digunakan, baik murni
maupun turunannya, seperti opium, belladonna, kulit kina, ergot, kurare, dan lain-lain.
Rancangan obat ada yang secara tradisional dan modern. Penemuan obat secara
tradisional dengan cara ketidaksengajaan, skrining acak, ekstraksi senyawa aktif,
modifikasi senyawa aktif. Namun metode ini kurang menguntungkan. Sehingga
ditemukan cara rancangan obat secara rasional.
Impian ahli kimia medisinal dan farmakologi adalah dapat membuat obat yang
aktif secara farmakologi dan bekerja sangat selektif melalui rancangan rasional yang
benar. Sampai sekarang penemuan obat baru melalui rancangan secara rasional relatif
masih sedikit tetapi prospek pengembangannya cukup besar.
Rancangan obat adalah suatu seri program yang dilakukan dengan maksud untuk
menemukan senyawa kimia baru yang berguna untuk kesehatan, yaitu mengobati dan
mencegah penyakit tertentu atau untuk memperoleh kembali kesehatan mental dan fisik.
Proses penemuan dan mendesain obat baru merupakan proses panjang dan
kompleks yang dapat memakan waktu bertahun-tahun, secara rata-rata 10-15 tahun dan
biaya yang tinggi sebelum mencapai ke konsumen. Hal ini menjadi tantangan bagi
peneliti dalam strategi dan upaya efektif dan ekonomis dalam penemuan obat. Akhir-
akhir ini penemuan dan pengembangan obat menggunakan teknik komputasi telah
meningkat kegunaanya untuk meningkatkan efisiensi obat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Structure Base Drug Design (SBDD) ?
2. Apa saja situs identifikasi yang dilakukan?
3. Apa saja lanskap dari penemuan obat modern?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari Structure Base Drug Design (SBDD).
2. Untuk mengetahui situs identifikasi yang dilakukan
3. Untuk mengetahui lanskap dari penemuan obat modern.
BAB II
PEMBAHASAN
Metode in vitro dan in vivo lazin digunakan dalam proses penemuan obat. Metode
terbantukan computer (Computer-Assisted Drug Design, CADD) atau desain molekuler
terbantukan (Computer –Assisted Molecular Design, CAMD) sudah tidak langka lagi
bagi para peneliti dalam riset industry farmasi. Computer menawarkan metode in silico
suatu metode yang menggunakan kemampuan computer dalam perancangan obat sebagai
komplemen dari in vitro dan in vivo. Kemampuan komputasi yang meningkat secara
eksponensial merupakan peluang mengembangkan simulasi dan kalkulasi dalam
merancang obat baru. IUPAC memberikan pengertian kimia komputasi sebagai disiplin
ilmu yang menggunakan metode matematika untuk menghitung sifat molekuler atau
untuk menstimulasi kelakuan system molekuler. Perancangan CAMD atau CADD atau in
silico digunakan untuk mempercepat dan mempermudah identifikasi.
Tujuan utama CADD adalah :
1. Seleksi senyawa dari database yang diprediksi aktif yang dapat diuji secara
eksperimental.
2. Optimasi senyawa lead ( meningkatkan aktifitas, menurunkan toksisitas, optimasi
ADME ).
3. Desain senyawa baru.
Penggolongan CADD :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Desain obat atau biasa disebut rancangan obat rasional atau hanya desain Rasional,
adalah proses inventif menemukan obat baru yang didasarkan pada pengetahuan tentang
sasaran biologis. Obat ini paling sering merupakan organic molekul kecil yang
mengaktifkan atau menghambat fungsi dari biomolekul seperti protein, yang pada
gilirannya hasil dalam terapi bermanfaat bagi pasien.
SBDD dapat mengungkapkan informasi penting tentang hubungan aktivitas
struktur dari serangkaian kimia, terutama pada fase optimasi memimpin, ketika modifikasi
yang sangat akurat yang diperlukan untuk menyesuaikan profil ADME / tox tetap menjaga
afinitas mengikat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Valère Lounnas , Tina Ritschel, Jan Kelder, Ross McGuire, Robert P. Bywater, Nicolas
Foloppe. 2013. Computational And Structural Biotechnology Journal. Current Progress
In Structure-Based Rational Drug Design Marks A New Mindset In Drug Discovery.
2. Hert, J., Willett, P., Wilton, D.J., 2006. New Methods for Ligand-Based Virtual
Screening: Use of Data Fusion and Machine Learning to Enhance the Effectiveness of
Similarity Searching. J. Chem. Inf. Model. 46, 462-470.
3. Ghosh, A.K., dan Gemma, S., 2014. Structure-Based Design of Drugs and Other
Bioactive Molecules. Wiley-VCH, Verlag GmbH & Co. KGaA., Boschstr. 12, 69469,
Weinheim, Germany.
4. Joseph-McCarthy, D., Campbell, A.J., Kern, G., Moustakas, D., 2014, Fragment-Based
Lead Discovery and Design. Journal of Chemical Information and Modeling. Vol. 54.
Hal. 693-704.
5. Lee, C-H., Huang, H-C., Juan, H-F., 2011. Reviewing ligand-Based Rational Drug
Design: The Search for an ATP Synthase Inhibitor. Internatinal Journal Molecular
Sciences. 12, 5304-5328