PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
OLEH :
(191FF03090)
FAKULTAS FARMASI
BANDUNG
2019 / 2020
ISOLASI PATI
I. TUJUAN
a. Mengenali dan memahami karbohidrat
b. Memahami isolasi pati dan analisanya
II. TEORI
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa yang mengandung atom karbon,
hidrogen, oksigen dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Didalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian dari gliserol lemak, akan tetapi sebagian besar diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi sehari-hari terutama sumber makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
(Hutagalung, 2004)
Menurut Greenwood dan Munro (1979) sekitar 80 % kebutuhan energi manusia di
dunia dipenuhi oleh karbohidrat. Karbohidrat ini diperoleh dari sumber biji-bijian (jagung,
padi, gandum), umbi-umbian (ubi kayu, kentang, ubi jalar) dan batang (sagu) sebagai
tempat penyimpanan pati yang merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan.
Penggolongan karbohidrat berdasarkan jumlah molekulnya, yaitu :
1. Monosakarida :
a. Heksosa (mengandung 6 buah karbon) : glukosa, fructosa dan galaktosa.
b. Pentosa (mengandung 5 buah karbon) : riboa, arabinosa, dan xylosa.
2. Disakarida : meliputi sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Polisakarida : meliputi amilum, dekstrin dan glikogen.
Polisakarida merupakan polimer yag sederhana karena strukturnya hanya mengandung
beberapa gula sederhana. Polisakarida yang paling dikenal adalah selulosa dan pati yang
merupakan polimer dari gula tunggal yaitu glukosa.
Kemurnian struktur polisakarida disebabkan satuan gula dapat terikat bersama melalui
ikatan eter dengan berbagai cara yang berbeda. Ujung mereduksi gula yang (C 1) dapat
terkondensasi dengan suatu guugs hidroksil gula kedua (padaC 2, C3,C4, dan C6) sehingga
pada saat polimerasi beberapa gula dapat tersubstitusi pada dua posisi menghasilkan
struktur rantai cabang. Ikatan eter dapat memiliki konfigurasi α dan β yang disebabkan
oleh stereokimia gula sederhana, dan kedua jenis ikatan berada dalam molekul yang sama.
Pati terdiri atas amilosa dan amilopektin yang dapat dipisahkan. Amilosa (sekitar 20%
dari jumlah pati) mengandung sekitar 300 satuan glukosa terikat α 1- >4 pada rantai
sederhana yang secara invitro berbentuk α heliks. Amilopektin (sekitar 80% dari jumlah
pati) memiliki rantai α 1- >4 dengan percabangan teratur pada rantai pertama pada ikatan
sekunder α 1->6, jadi strukturnya adalah jenis bercabang banyak secara acak. Amilosa dan
amilopektin dibedakan berdasarkan hasil reaksi dengan iodium, amilosa, memberikan
warna biru sedangkan amilopektin memberikan warna ungu kemerahan. Pati merupakan
bentuk energi simpanan esensial dalam tumbuhan, butir pati umumnya disimpan dalam
kloroplast dekat dengan fotosintesa.
BeratPati Kering(gr )
% Pati = ×100 %
Berat Awal B a h an(gr )
39,4544
¿ × 100 %
335,5
= 11,75 %
Mikroskopik Pati:
Butir pati, tunggal, banyak, yang majemuk sedikit, seperti potongan-potongan batu,
hilus berupa titik atau garis bercabang
Makroskopik Pati:
Bentuk:Serbuk halus
Warna :Putih
Dalam praktikum kali ini objek pengamatan yang diamati adalah pati pada Ubi
Kayu. Pati pada Ubi Kayu ini akan diisolasi untuk mengetahui berat pati
sesungguhnya dan berapa % pati yang dihasilkan.
Tekanan osmotik yang diakibatkan oleh cairan di dalam sel setara dengan
larutan 0,9 % natrium klorida. Dengan demikian jika sel-sel dimasukan dalam larutan
natrium klorida 0,9 % tidak ada perpindahan molekul air dan sel tetap stabil. Larutan
yang demikian disebut larutan Isotonik Jika konsentrasi larutan garam lebih tinggi
dari 0,9 %, air mengalir keluar dari sel dan sel mengerut. Larutan dinamakan
Hipertonik Jika konsentrasi garam kurang dari 0,9 % air mengalir masuk ke dalam sel
dan larutan dinamakan Hipotonik. Oleh karena itu, pada percobaan ini digunakan
larutan NaCl 1% agar konsentrasi luar sel lebih besar dari dalam sel sehingga air
dapat berosmosis dan akan terjadi pemisahan antara air dan filtrat (amilum).
Setelah filtrat didiamkan seharian dan terjadi pemisahan antara air dan filtrat
(amilum). Maka selanjutnya airnya dibuang dan filtratnya diambil lalu masuk ke
tahap pengeringan dengan suhu 50°C (sudah cukup kering). Pengeringan dilakukan
untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan, dengan cara
menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya dengan menggunakan energi
panas.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan isolasi pati dari Ubi Kayu dapat ditarik suatu simpulan
sebagai berikut :
1. Pati dari Ubi Kayu (Singkong) dapat diisolasi dengan cara menambahkan larutan
NaCl 1%, Fungsi dari NaCl 1% yaitu untuk mengikat air sehingga pati Ubi Kayu
dapat mengendap.
2. Persentase berat pati yang diperoleh dari praktikum isolasi pati dari Ubi Kayu
(Singkong) yaitu 11,75 %.
3. Bentuk mikroskopik pati Ubi Kayu (Singkong) yaitu Butir pati, tunggal, banyak,
yang majemuk sedikit, seperti potongan-potongan batu, hilus berupa titik atau
garis bercabang.
4. Bentuk makroskopik pati Ubi Kayu (Singkong) yaitu serbuk halus, putih, tidak
berbau dan tidak berasa.
VIII SARAN
Sebaiknya dilakukan isolasi pati untuk jenis tumbuhan yang lain seperti
jagung dan kentang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fessenden, J.R. dan Fessenden S.J., 1999, Kimia Organik Edisi Ketiga.
Erlangga. Jakarta.
2. Hutagalung, H., 2004, Karbohidrat, Jurnal Ilmu Gizi.
3. Poedjadi,A., dan Supriyanti, T., 2009, Dasar-Dasar Biokimia, UI Press, Jakarta
LAMPIRAN
Singkong (Ubi Singkong sudah dicuci dan dipotong-potong kecil
Kayu)
Penggilingan Hasil
DIsaring
dengan NaCl Penggilingan
1%