Anda di halaman 1dari 31

 Sifat-sifat senyawa yg mjd dasar prosedur

pemisahan:
◦ Kelarutan
◦ Sifat asam-basa
◦ Muatan
◦ Stabilitas
◦ Ukuran molekul
◦ Sifat asam-basa ◦ Presipitasi
◦ Rekristalisasi
◦ Distilasi (minyak atsiri)
◦ Kromatografi
KK klasik
KLT preparatif
KKt preparatif
KCKT preparatif
◦ Melarutkan, terpisah mjd
komponen dan
pengotor

Metode Kimia Metode Fisika


 KLT
◦ KLT pengembangan
tunggal: dgn bbg mcm
pengembang
◦ KLT 2 dimensi (arah
pengembang tgk lurus)
◦ Co-kromatografi (dlm 1
ttk)
 Titik Leleh
◦ Rentang sempit
◦ Dibandingkan dgn
pembanding
 Kromatografi Gas
 KCKT
 Examination of physical properties
◦ Ttk leleh, ttk beku, ttk didih
◦ Refractive index
◦ Optical rotation
◦ Absorption spectra (UV, IR, NMR)
◦ Density
◦ Specific conductivity
◦ MS
 Empirical analysis (C,H,N, kadar abu, dsb)
 Chemical & physical test for particular types of impurities
 Electrochemical method
 Nuclear method
Steps in
establishing a
molecular structure

Kristalisasi

X-ray

SELESAI
Merupakan metode umum u/ pemurnian
 Senyawa yg blm murni dilarutkan dalam
pelarut yg cocok hingga sedikit lewat jenuh
 Panaskan, saring u/ menghilangkan
partikel
tidak larut (pengotor)
 Turunkan suhu perlahan-lahan shg solut
mengkristal
 Kristal dipisahkan dari larutan

 Kristal dibilas dgn sedikit pelarut (dingin),


keringkan
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/b
ookshelf/picrender
 X-ray crystallography adalah
metode u/mengetahui
pengaturan atom dalam bentuk
kristal, dimana berkas sinar X yg
mengenai kristal mengalami
difraksinasi pd bbg arah.
 Garam, mineral, logam,
semikonduktor, senyawa
anorganik, organik dan senyawa
biologi
 Merupakan metode yg banyak
digunakan u/menentukan
struktur senyawa murni scr
langsung
 Kendala:
◦ Perlu menumbuhkan kristal yg
baik u/mendapatkan pola http://www.dur.ac.uk/images/chemis
difraksi u/diamati
try/staff/kbd/image0010.jpg
◦ Tidak bisa u/cairan atau gas
 Pelarut u/ rekristalisasi hrs memiliki kriteria
sbb:
◦ Dapat lebih melarutkan pada suhu tinggi
◦ Dapat membentuk kristal tertentu
◦ Dapat memisahkan pengotor dgn senyawa yg
akan dimurnikan
◦ Tidak mengganggu reaksi
◦ Tidak mudah terbakar atau tidak mudah
menguap
 Kelarutan yg lebih baik biasanya diperoleh
dalam pelarut yg punya kemiripan sifat
fisika- kimia
◦ Senyawa hidroksil, larut baik dlm H2O,
metanol, etanol, asam asetat atau aseton.
Petroleum eter biasanya u/ senyawa tdk larut
air.
 Senyawa polar akan lebih larut dlm pelarut
polar drpd pelarut non polar.
 Pelarut dengan jumlah C >> makin non polar
 Jika suatu senyawa sangat mudah larut dlm suatu
pelarut dan sangat tidak mudah larut dlm pelarut
lain, bisa digunakan sbg pelarut campur
 Teknik:
◦ Senyawa dilarutkan dalam pelarut yg lebih bs
melarutkan, kmd pelarut lain ditambahkan ke
dlm larutan panas dgn hati2 hingga tbtk
kekeruhan dan mulai tjd kristalisasi
◦ Larutan jenuh tsb dijernihkan dgn penambahan
bbrp tts larutan pertama dan larutan dingin dgn
cara normal
 Beberapa senyawa mudah mengendap bbtk amorf:
◦ Penguapan pelarut
Larutkan sejumlah serbuk dlm pelarut ttt
Biarkan pelarut menguap dan tbtk endapan
amorf
◦ Pencucian
Tambahkan sejmlh serbuk dgn sdkt pelarut
ttt,
sehingga larut, pengotor tidak larut atau
Tambahkan sejmlh serbuk dgn sdkt pelarut ttt,
sehingga pengotor larut, sdgkn serbuk tidak larut.
◦ Pengendapan serbuk
Biarkan bbrp waktu atau disentrifugasi sampai
tbtk
 Kromatografi preparatif, digunakan u/pemisahan
sjmlh mg senyawa u/penggunaan lebih lanjut
 Menggunakan plat absorben tebal (1-3 mm) sbg
FD
 Selama elusi, bercak terperangkap di dlm
absorben
 Elusi KK dan KLT dilakukan dlm kondisi massa atau
volume yg berlebih u/mendapatkan perolehan yg
banyak
 Senyawa yg terpisah kmd diekstrak dari FD dgn
pelarut polar
 Siapkan bejana
 Lapisi bejana dgn kertas saring
 Siapkan eluen/FG (pelarut tunggal/campuran)
 Masukkan eluen ke dlm bejana dan tutup rapat, biarkan jenuh
dgn uap eluen
 Sjmlh fraksi/subfraksi kental dilarutkan dlm bbrp ml pelarut,
sampai diperoleh ekstrak tidak trll kental, tdk trll encer
 Totolkan fraksi scr tidak putus pd pelat KLT prep dgn pipa
kapiler, shg bbtk pita (tebal max 5mm)
 Biarkan totolan mengering (pelarut menguap)
 Masukkan pelat ke dlm bejana (ingat: eluen dlm bejana hrs
lebih rendah dr totolan bercak)
 Biarkan eluen naik s.d 2 cm sblm pinggir pelat.
 Angkat pelat, biarkan mengering
 Lihat warna pita secara visual atau di bwh UV
◦ Jika tdk berwarna/berfluoresensi di bwh UV,
semprot bag pinggir kiri dan kanan plat dgn
penampak bercak univ H2SO4 10% dlm metanol
(bag tengah ditutup)
 Kerok pita senyawa yg akan diisolasi, kumpulkan
 Masukkan pelarut ttt, aduk, shg senyawa larut,
silika gel tdk larut.
 Saring, shg sebagian besar silika gel tertahan
 Ulangi penyaringan, shg tdk tdpt lagi silika gel dlm
larutan.
 Siapkan bejana
 Lapisi bejana dgn kertas saring
 Siapkan eluen/FG (pelarut tunggal/campuran)
 Masukkan eluen ke dlm bejana dan tutup rapat, biarkan jenuh
dgn uap eluen ± 24 jam
 Sjmlh fraksi/subfraksi kental dilarutkan dlm bbrp ml pelarut,
sampai diperoleh ekstrak tidak trll kental, tdk trll encer
 Totolkan fraksi scr tidak putus pd Kertas Whatman n0. 3 dgn
pipa kapiler, shg bbtk pita (tebal max 5mm)
 Biarkan totolan mengering (pelarut menguap)
 Masukkan Kertas Whatman ke dlm bejana (ingat: eluen dlm
bejana hrs lebih rendah dr totolan bercak)
 Biarkan eluen naik s.d 2 cm sblm pinggir pelat.
 Angkat pelat, biarkan mengering
 Lihat warna pita secara visual atau di bwh UV
◦ Jika tdk berwarna/berfluoresensi di bwh UV,
semprot bag pinggir kiri dan kanan plat dgn
penampak bercak univ H2SO4 10% dlm metanol
(bag tengah ditutup)
 Gunting pita senyawa yg akan diisolasi mjd bag
kecil2, kumpulkan
 Masukkan pelarut ttt, aduk, shg senyawa larut,
kertas tdk larut.
 Saring, shg guntingan kertas tertahan
 Ulangi penyaringan, shg tdk tdpt lagi selulosa dlm
larutan.
 Kekurangan:
◦ Penyiapan kolom kromatografi memerlukan
keterampilan dan kecekatan, dan perlu waktu
agak lama
◦ Krom Kolom lebih sulit dibandingkan KKt dan
memerlukan perhatian yg konstan slm
pengamatan
 Penyiapan kolom:
◦ Cara basah
◦ Cara kering
Pengepakan Kolom
 Cara Basah:
 Adsorben dicampur dgn pelarut lalu dikemas ke dlm
kolom
 Cara kering:
◦ Kolom diisi dgn pelarut, masukkan adsorben,
biarkan mengendap, padatkan. Keluarkan kelebihan
pelarut
◦ Kekurangan: akan tdpt gelembung udara yg
terperangkap
 Pemasukan cuplikan
◦ Cuplikan disuspensikan dalam sesedikit mungkin
pelarut yg sama dgn FG yg dipakai, kmd dituangkan
perlahan2 di atas permukaan adsorben hingga merata
 Pengelusian (pembilas lepas)
◦ Penambahan/penetesan FG harus hati-hati jgn sampai
mengganggu permukaan adsorben
 Pengumpulan fraksi
◦ Pengumpulan fraksi dilakukan dgn manual/otomatis
◦ Volume tiap fraksi tgt banyaknya cuplikan dan jenis
senyawa yg dipisahkan
Pengujian fraksi
 Pengujian biasanya
menggunakan KLT
u/
◦ Mengidentifikasi
apakah fraksi tdd >>
1 komponen
◦ Mengidentifikasi
apakah fraksi dapat
digabungkan
tanpa
mempengaruhi
kemurnian
Metode Visualisasi
 Umumnya, bercak pada pelat KLT tdk berwarna
 Visualisasi: metode yg digunakan u/ mendapatkan
bercak yg dapat dilihat
 Macam2 metode:
◦ Sinar UV; 254 nm dan 366 nm
◦ Uap iodin
◦ Penampak bercak
◦ Penampak bercak yg spesifik
NO KELOMPOK TEKANAN

1 Kolom Terbuka Tanpa tekanan

2 Flash 0,75 – 2 bar

3 Lobar (LPLC) 15 – 80 psi


(<1 Mpa; < 6 bar)
4 Medium (MPLC) 200 – 500 psi
(1,4 – 3,4 Mpa; 12 – 40 bar)
5 HPLC 500 – 5000 psi
(3,4 – 34 Mpa; < 350 bar)
TLC HPLC
Tipe analisis Qualitatif Kualitatif & kuantitatif
FD Plat 2 dimensi Kolom 3 dimensi
Instrumen Sederhana Rumit, dgn bbg
parameter
Penempatan Berbentuk penotolan Injeksi
sampel
Pergerakan FG Mekanisme kapiler Dibantu tekanan tinggi
Hasil Bercak, Rf Puncak, Rt
Visualisasi hasil Sinar UV Detektor
Co/kromatogram HPLC)

http://www.aldbot.com/HPLC-Fiji.gif
 Sublimasi :
perubahan uap
berkondensasi
menjadi padatan
 Tekanan pada suatu
sistem yg dipanaskan
dikurangi dengan
pompa, uap
berkondensasi pada
permukaan yg
dingin.
http://www.practicalchemistry.org/experiments/the
- sublimation-of-air-
freshener,189,EX.html
 TL: suhu dimana tekanan uap antara padatan
dan cairan sama
 Metode:
◦ Masukkan isolat ke dlm pipa kapiler khusus
◦ Set angka pada alat Electrothermal 10oC di bwh TL
isolat
◦ Amati suhu pada saat isolet mulai melebur
(dicatat)
sampai isolat melebur semua (dicatat)
◦ Jika isolat langsung melebur pada suhu leburnya
atau jarak max 2oC, isolat dpt dinyatakan murni
http://img.diytrade.com/cdimg/726963/6113703/
0/1213315808/RD-1_melting_point_tester.jpg

http://hypertextbook.com/facts/2003/J

essicaCheung.jpg

Anda mungkin juga menyukai