RAFI
Literatur
Shriner, et.al, 2004, The Systematic
Identification of Organic Compounds, edisi
8th,John Willeys & sons, Singapore
Sarker, S.D., et.al., 2006, Natural
Product
Isolation, Humana Press, New Jersey
Gritter, R.J, et.al, 1991, Pengantar
Kromatografi, Penerbit ITB,
Bandung
Applied Thin-Layer
Pengertian …
Stahl :
Kromatografi adalah metode fisiko-kimia
untuk memisahkan komponen
berdasarkan waktu tambat setiap
komponen diantara fase diam (FD) dan
fase gerak (FG)
Martin :
Kromatografi adalah metode fisikokimia
untuk memisahkan komponen
berdasarkan perbedaan pergerakan setiap
komponen di
antara fase diam dan fase gerak
Tujuan Kualitatif
◦ Mendeteksi keberadaan senyawa dlm sampel
◦ Menggambarkan kerumitan suatu campuran
◦ Dapat digunakan u/menetapakn pola sidik jari
suatu campuran
◦ Co/ KKt, KLT, KG, KCKT
Tujuan
Kuantitatif
◦ Menunjukkan banyaknya masing2
komponen
◦ Digunakan u/menetapkan kadar cuplikan
◦ Co/ KG dan KCKT
Tujuan Preparatif
◦ Digunakan untuk memperoleh komponen
dalam jumlah memadai (mg – g) dalam
keadaan murni
Pengelompokkan
A. Berdasarkan FG B. Berdasarkan FD
2.Kromatografi kertas
1. Kromatografi lapis
tipis
Mekanisme
◦ Terjadi adsorpsi solut pada
adsorben/FD
Terjadi kompetisi antara FG dan solut
untuk teradsorpsi pada adsorben/FD
Plat Adsorben
penyangga ◦ Silika gel
◦ Kaca ◦ Alumina
◦ Alumunium ◦ Kiselguhr
◦ Plastik ◦ Selulosa
Silika GEL (Si OH)
◦ Mengandung indikator
fluoresensi
Alumina
Bersifat kurang polar dibandingkan silika
gel
Bisa bersifat basa, netral dan asam
Jenis: alumina G, F, H
Kiselguhr Selulosa
Mgd SIO2 > Mekanisme = KKt
89%,
Al2CO3, Fe2O3,TiO2, Serat < KKt
CaO, MgO, Na2O, Bercak < KKt
dll Waktu elusi
Adsorben lain < selulosa<
KKt
Memiliki aktivitas
Tidak dapat
yang rendah
menggunakan
penampak bercak
H2 SO 4
Jenis adsorben / FD
Plat pra-lapis (Merck)
Serbuk silika gel
◦ Plat dibuat dgn alat Stahl-Desaga
◦ Dilakukan pada suhu kamar
◦ Plat diaktifkan pada suhu 110oC,
selama 1 jam
Sistem Elusi / FG
Pelarut tunggal
Campuran
pelarut
Tgt kepolaran
senyawa
Hanya digunakan
untuk 1x
pengembangan /
elusi
Tjd perubahan
komposisi
Penampak Bercak
A. Pereaksi Semprot
Universal :
H 2 SO 4 dgn konsentrasi 5-10% dalam
metanol
Uap I2
Ce2 SO4
Spesifik
Dragendorff : u/alkaloid
AlCl3 : u/flavonoid
FeCl3 : u/ fenol
Penampak bercak …
Menaik
Radial /
Sirkular
Jenis Pengembangan/Elusi
Pengembangan Pengembangan
Tunggal Berganda
◦ Sistem pengembang: ◦ U/memperbai
sama ataupun ki pemisahan
berbeda ◦ Nilai Rf terlalu
rendah
◦ Setelah plat dielusi 1x,
dikeluarkan dari
bejana, keringkan,
elusi u/ke 2x
◦ Sistem pengembang :
sama
Kepolaran pengembang
meningkat
Jenis Pengembangan/Elusi…
2
W A R N I N G !!
Kelembaban chamber
Pengukuran bercak
Plat berupa pra-lapis
atau tidak Sistem pengembang
Di bagian
pinggir Didapatka
plat n
isolat
2. Kromatografi
Kertas
Mekanisme:
Partisi solut di antara FD dan FG
Fase Diam:
Berupa lapisan cairan tipis pada
penyangga
Penyangga:
selulosa (kertas whatman)
Fase gerak
B A W (4 : 1 : 5)
Air
Forestal
(HCl : asam asetat : air =
3:10:30)
Arah Pengembangan
Pengembangan menaik (ascending
devlpm)
Pengembangan menurun (descending
KKt KKt Preparatif
Kualitatif
Menggunakan kertas Menggunakan kertas
Whatman no. 1 Whatman no. 3
Ketebalan kertas: 0, Ketebalan kertas
16 0,31
mm mm
U/pemisahan senyawa Sampel ditotolkan
polar dalam bentuk pita
(flavonoid, karbohidrat, Hasil pemisahan:
bbtk
asam amino) pita
Penjenuhan chamber: Pita yg mgd senyawa
24 jam digunting
Waktu pengembangan : Diekstraksi dengan
30’ – 12 jam pelarut
KLT vs KKt
Pemisahan pada KLT KLT : bisa
lebih baik dari KKt menggunakan
Waktu elusi KLT < penyemprot bercak
KKt yg sifatnya korosif
Difusi pd KLT < KLT dapat
KKt digunakan sbg
KLT : sistem orientasi sistem
pengembang lebih pengembang pada
variatif Krom Kolom
Kapasitas KLT >
KKt
1.Kromatografi kolom klasik
2.Kromatografi cair vakum
3.Kromatografi cair tekanan
menengah
4.Kromatografi cair tekanan tinggi
Contoh Kromatogram HPLC
1. Kromatografi Kolom Klasik
Proses/mekanisme:
Adsorpsi, desorpsi, elusi (=
KLT), dan gravitasi
Pemilihan eluen :
Adsorbent
◦ Silika gel ◦ Berdasarkan
◦ Alumina literatur
◦ Selulosa ◦ Data hsl
◦ Poliamida pemantauan KLT
Ukuran partikel
◦ KK : 63 – 250
μm
◦ KLT : < 63 μm
Menggunakan data pemantauan
KLT
Pilih eluen untuk KLT (2
sistem pengembang:
lebih polar & kurang
polar)
Pilih eluen yg
menghasilkan
Rf 0,2 – 0,3 pada KLT
Pilih eluen yg bersifat
kurang polar untuk
digunakan dalam KK
Metode Penyiapan Krom Kolom
Metode kering Metode basah
◦ Adsorbent Masukkan sebagian
dimasukkan ke dalam eluen ke dalam
kolom
kolom
◦ Baru kmdn eluen
Tambahkan lumpuran
dimasukkan ke dalam
kolom adsorben ke dalam
kolom
Penyiapan Kolom
Ketinggian
Kolom
Pemisahan Normal:
10 – 100 x Ø dlm kolom
Pemisahan Sulit :
> 100 x Ø dlm kolom
Penyiapan Sampel
Sampel dilarutkan dalam eluen
Pemisahan Normal
sampel : adsorben = 1: 30
Pemisahan Sulit
sampel : adsorben = 1: 100 - 300
Metode Elusi
Elusi isokratik Pengumpulan fraksi
◦ Menggunakan 1 ◦ Warna
pelarut ◦ Volume
Elusi ◦ Waktu
gradien Pemantauan
◦ Menggunakan Komponen
bermacam eluen dgn ◦ KLT/KKt
kepolaran
meningkat fraksi yg mgd senyawa
yg sama digabungkan
2. Kromatografi Cair Vakum
Proses/mekanisme:
Adsorpsi, desorpsi,
elusi dan
perbedaan ?
tekanan
Contoh komposisi
Adsorbent
KK : 63 – 250 μm eluen:
N-hex – EtOac – MeOH
KCV :40 – 63 μm 9 : 1 25 mL
8 : 2 25 mL
Dst
Eluen 1 : 9 25 mL
menggunakan
eluen dgn 10 : 25 mL
kepolaran yang 0
meningkat 9 : 25 mL
1
dst
0 : 25 mL
Penyiapan Adsorben + Sampel
Masukkan adsorben Pengumpulan fraksi
ke dalam kolom ◦ Setiap fraksi
Ketinggian adsorben dikumpulkan
± 5-6 cm (setelah
divakum) Pemantauan :
Sampel dibuat serbuk ◦ KLT/KKt
bersama dgn fraksi yg mgd
adsorben senyawa yg sama
digabungkan
Alhamdulilla
h