Anda di halaman 1dari 55

ANTIPROTOZOA

FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI II
Penting diperhatikan

 Stadium biologi
 Lokasi protozoa dalam tubuh

 Cara penularan
Antiprotozoa
Meliputi Obat-obat untuk :
 Amoebiasis
 Balantidiasis
 Trichomoniasis
 Giardiasis,
 Leishmaniasis
 Trypanosomiasis
 Toxoplasmosis
Bentuk-bentuk tropozit dan cyst protozoa
PENGOBATAN AMOEBIASIS
Amoebiasis
 Amoebiasis (= disentri amoeba) merup. infeksi
saluran pencernaan yang disebabkan Entamoeba
histolytica.

 E. histolytica : suatu mikroorganisme anaerob bersel


tunggal
 E. histolytica dpt menyebabkan infeksi usus asimtomatis,
kolitis ringan hingga sedang, infeksi usus berat (disentri),
ameboma, abses hati, dan infeksi ekstraintestinal lain.
Siklus Hidup E. histolytica
 E. histolytica mempunyai 2 bentuk : kista yg dapat hidup di
luar tubuh dan bentuk tropozoit yg labil, invasif, tidak
berada di luar tubuh.

 Amoeba: protozoa bersel satu yang dapat berubah bentuk


melalui pseudopodium sehingga dapat : bergerak dan
mengambil makanan
 Kista : amoeba inaktif yang diliputi membran pelindung
 Tropozoit : amoeba aktif, hidup dari bakteri-bakteri usus,
reproduksi dengan pembelahan, dapat merusak mukosa
usus (luka-luka kecil, diare).
Siklus Hidup E. histolytica
 Kista masuk melalui makanan yg
tercemar feses, masuk ke dalam usus
dan menjadi trofozoid.
 Trofozoid berkembang dan dapat
melukai dan menembus mukosa usus
besar atau hanya mengkonsumsi
bakteri intestinum.
 Sejumlah besar trofozoid dalam
dinding usus dapat menyebabkan
invasi sistemik.
 Trofozoid dalam usus dibawa
perlahan ke rektum, berubah
menjadi bentuk kista dan keluar
dalam feses.
AMOEBIASIS

 Amoebiasis intestinal (Bowel lumen amoebiasis)


 Amoebisis ekstraintestinal (Tissue-invading amoebiasis)

 Penyebab : Entamoeba histolytica


Amoebiasis intestinal
 = disentri amoeba
 penyakit infeksi usus :
 Dengan gejala : diare
(berlendir, berdarah),
kejang/nyeri perut,
tenesmus/ mulas.
 Tanpa gejala
Amoebiasis ekstra intestinal
 Amoebiasis intestinal yang tidak diobati/tidak tepat
pengobatan akan menjadi sistemik → menjalar ke
organ lain → terbanyak ke hati → amoebiasis hati →
Radang hati

 Terjadi peningkatan disentri, amoebiasis hepatik, dan


abses hati.
 Gejala : demam tinggi, mual/muntah, nyeri di daerah
hati yg memancar ke punggung dan bahu, juga
pembesaran hati .
Amebiasis ekstra intestinal
Penggolongan obat Amoebiasis
 Amoebisid kontak/luminal
(Luminal amoebicide)
 Amebisid jaringan (Tissue
amoebicide)
Amebisid kontak
 Membunuh ameba → kontak langsung dengan trofozoit
dan kista dalam rongga usus
contoh :
 senyawa-senyawa nitro-imidazol ; misal metronidazol

 senyawa-senyawa oksikinolin : misal kliokinol

 senyawa-senyawa asetamida dan kinon : misal


diloxanide furoate
 antibiotika tetrasiklin, eritromisin

antibiotika :
 mereduksi populasi bakteri intestinal yang diperlukan
untuk kehidupan parasit
 aktivitas amebisid : eritromisin
Amebisid Jaringan
 Efektif thd tropozoit di dinding usus dan jaringan lain
 contoh : senyawa-senyawa nitro-imidazol, emetin, kloroquin
 obat pilihan pertama : senyawa-senyawa nitroimidazol
(metronidazol, tinidazol)
 sediaan parenteral diberikan untuk pasien infeksi parah yang
tidak dapat menelan obat.
 Untuk disentri amoeba parah, selain diberikan amoebisid
sistemik, diberikan pula tambahan tetrasiklin untuk mengurangi
resiko infeksi opportunistik, perforasi dan peritonitis.
 Pengobatan dengan amoebisid jaringan harus selalu diikuti
dengan amoebisid luminal untuk mengeradikasi sumber infeksi.
Pengobatan Amebiasis
Situasi Obat Pilihan dan Dosis Dewasa Obat-obat Alternatif dan Dosis Dewasa
Klinis
Infeksi usus Agen luminal:
asimtomatis Diloxanide furoate, 500 mg 3x sehari 10 hari
Atau
Iodoquinol, 650 mg 3 x sehari selama 21 hari
Atau
Paramomycin, 10 mg/kg 3x sehari selama 7 hari
Infeksi usus Metronodazole, 750 mg 3 kali sehari (atau 500 mg Agen luminal
ringan hingga iv setiap 6 jam) selama 10 hari Plus salah satu
sedang Plus Tetracycline, 250 mg 3 x sehari selama 10 hari
Agen luminal Atau
Erythromycin, 500 mg 4x sehari selama 10 hari
Infeksi usus Metronidazole, 750 mg 3 x sehari (atau 500 mg iv Agen luminal
berat setiap 6 jam) selama 10 hari Plus salah satu
Plus Tetracycline, 250 mg 3 x sehari selama 10 hari
Agen luminal Atau
Dehydroemetine atau emetine, 1 mg/kg SK atau
IM selama 3-5 hari
Abses hati, Metronidazole, 750 mg 3 x sehari (atau 500 mg iv Dehydroemetine atau emetine, 1 mg/kg SK atau
ameboma, setiap 6 jam) selama 10 hari IM selama 8-10 hari, diikuti dengan (hanya untuk
dan penyakit Plus abses hati) chloroquine 500 mg 2 x sehari
ekstraintestin Agen luminal selama 2 hari, kmd 500 mg sehari selama 21 hari
al lain Plus
Agen luminal
 Metronidazol
 Merup. obat antiprotozoa nitroimidazole yg juga memp aktivitas
antibakteri kuat thd anaerob, termasuk spesies bakteroides dan
clostridium.
 Memiliki spektrum anti-protozoa dan antibakterial yg lebar.
 Berkhasiat kuat thd Entamoeba, jg thd protozoa patogen anaerob
lainnya, seperti Trichomonas dan Giardia.
 Diabsorpsi dgn baik setelah pemberian per oral, juga dapat diberikan
secara intravena.
 Diindikasikan untuk pengobatan infeksi intra-abdomen anaerob atau
campuran, vaginitis (trichomonas), enterokolitis dan abses otak.
 Mekanisme kerja: gugus nitro dari metronidazol secara kimiawi tereduksi
dalam bakteri anaerob dan protozoa yg sensitif shg tjd perintangan
sintesis asam nukleat.
 Metronidazol memiliki efek seperti disulfiram, shg mual dan muntah
dapat terjadi jika alkohol dikonsumsi selama terapi.
 Benznidazol
 Suatu
nitroimidazol yang kadang-kadang
menyebabkan neuritis perifer. Tetapi secara umum
dapat ditoleransi dengan baik, termasuk oleh bayi.
 Iodoquinol (diiodohydroxyquin)
 Merup. halogenated hydroxyquinolin
 Merup. amoebisid lumen usus yg efektif digunakan
bersama dgn metronidazol untuk mengobati infeksi-
infeksi amoeba.
 Efek samping: dapat menyebabkan kram perut, nausea
dan diare.
 Diloxanide furoate
 Merup. suatu amebisid lumen usus yg efektif tetapi
tidak aktif thd tropozoit jaringan.
 Dalam usus, diloxanide furoate dipecah mjd diloxanide
dan furoic acid; sekitar 90% diloxanide dengan cepat
diabsorpsi, kmd dikonjugasikan ke dalam bentuk
glucuronide, yg dikeluarkan melalui urin.
 Diloxanide yg tidak diabsorpsi merupakan substansi
antiamoeba yg aktif.
 Mekanisme kerjanya tidak diketahui.
 Efek samping dapat terjadi flatulens, pruritus, urticaria.
 Paromomycin sulfate
 Merup. antibiotik aminoglikosida yg tidak diabsorpsi
secara signifikan dari saluran cerna.
 Sama dengan neomisin.

 Obat ini hanya digunakan sbg amebisida lumen usus


dan obat ini tidak berefek thd infeksi-infeksi ameba
ekstraintestinal.
 Obat ini harus dihindari pada pasien dengan penyakit
ginjal dan digunakan secara hati-hati pada orang
dengan ulserasi gastrointestinal.
 Emetine dan Dehydroemetine
 Emetine: suatu alkaloida yg berasal dari ipecacuanha
 Dehydroemetine : suatu analog sintetis
 Mekanisme kerja: menghambat sintesis protein protozoa.
 Obat ini diberikan secara parenteral karena absorpsi preparat
oral tidak teratur.
 Toksisitas yg serius meliputi aritmia jantung, gagal jantung
kongestif dan hipotensi (cardiotoxic effect).
 Obat ini sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan
penyakit jantung atau ginjal, pada anak-anak, atau pada
kehamilan kecuali bebar-benar dibutuhkan.
 Efektif thd tropozoit jaringan dari E.histolytica, tetapi toksisitasnya
besar shg digantikan oleh metronidazol.
PENGOBATAN BALANTIDIASIS
BALANTIDIUM COLI
 Balantidium coli
 Ciliata → satu-satunya
yang patogen

Escherichia coli
Balantidiasis
 Disentri balantidium
 Penyebab : B. coli
 Disentri balantidium
menyebabkan ulser pada
mukosa dan sub mukosa
usus → nekrosis →
perforasi → kematian.
 Pengobatan : tetrasiklin
500 mg
 Obat alternatif:
metronidazol
PENGOBATAN TRICHOMONIASIS
Trichomonas vaginalis
 flagelata patogen
Trichomoniasis
 Penyakit genital
 Penyebab: Trichomonas vaginalis
 Adalah protozoön berekor yang bermukim di saluran
genital manusia yang terinfeksi.
 Infeksi terjadi akibat kontak seksual
 Pd perempuan menyebabkan: leukorhea (keputihan),
uretritis, vaginitis dan vulvitis
 Pd Laki-laki : tanpa gejala, prostatitis, uretritis
Pengobatan Trichomoniasis
 Prinsip : pasangan diobati juga (penularan melalui
hubungan seks.
 metronidazol : 2 g sekaligus; atau 250 mg (sehari
3 x 1 selama 5-7 hari), jika ovula (500 mg ;
sehari 1x1 selama 5-7 hari).
 Obat : metronidazol (pilihan pertama), nimorazol,
ornidazol, tinidazol.
PENGOBATAN GIARDIASIS
Giardia lamblia

 : Flagelata patogen
 : protozoön dengan benang cambuk
 Dapat menimbulkan infeksi via air atau makanan yg
mengandung kista.
 Dalam usus halus, kista segera memperbanyak diri dan hidup
di mukosa, hanya jarang menembusnya.
 Infeksi: tidak menimbulkan gejala, tetapi mual, diare, sakit
perut, kembung, banyak angin.
Giardiasis
 Giardiasis banyak
ditemukan di daerah
tropis dan pada wistawan.
 Travellers diarrhoe =
diare perjalanan
 Akibat : malnutrisi,
kerusakan usus,
achlorhydria
 Obat : metronidazol,
tinidazol, eritromisin
PENGOBATAN LEISHMANIASIS
Leishmania sp.
 flagelata, hidup dalam
darah, jaringan manusia
 L. tropica/L. mexicana
 L. brazilienziz
 L. donovani
Leishmaniasis
ada 3 tipe:
 L. kutan disebabkan oleh L. tropica/L. mexicana
(bengkak dan borok pada kulit)
 L. mukokutan disebabkan oleh L. brazilienziz
 L. visceral disebabkan oleh L. donovani ; = kala
azar : penyakit kronis (serangan demam tak teratur,
limpa dan hati bengkak.; infeksi sistemik)

 Leishmaniasis ditularkan dari binatang ke manusia


(dan antar manusia) melalui gigitan lalat yg
terinfeksi.
Leishmaniasis
Antileishmaniasis
Obat :
 preparat antimonium pentavalen (mis. Stibofen,

natrium stiboglukonat),
 Pentamidin (tidak berkhasiat untuk L. kutan),

 Amfoterisin B.
 Natrium stiboglukonat

 Tidak diabsorpsi per oral, jadi harus diberikan parenteral.


 Metabolisme minimal dan obat dikeluarkan dalam urin.
 Digunakan untuk leishmaniasis mukokutan, yg dapat memicu
inflamasi berat sekitar lesi pada faring atau trachea.
Sehingga dibutuhkan juga kortikosteroid untuk
mengontrolnya.
 Efek samping termasuk nyeri di tempat suntikan, gangguan
pencernaan, aritmia jantung.
 = meglumine antimonate
 Pentamidin isotionat

 Bekerja aktif melawan infeksi protozoa.


 Cara kerja: mengganggu sintesis DNA, RNA,
fosfolipid dan protein parasit.
 Pemberian: larutan segar diberikan intramuskular
atau sbg aerosol. (cat.: pemberian intravena
sebaiknya dihindarkan krn efek samping hebat
dapat terjadi seperti penurunan tekanan darah yg
hebat dan takikardia).
PENGOBATAN TRYPANOSOMIASIS
Trypanosoma sp.
 flagelata, hidup dalam
darah dan jaringan
manusia;
 bentuk : kumparan, sgt
kecil, pipih;
 bergerak aktif
 T. brucei gambiense
 T. brucei rhodesiense
 T. cruzi
Trypanosomiasis (1)
 Penyakit tidur
 Afrika
 Chagas (Amerika)

 vector : lalat tse tse


 Penyebab penularan
lain :
 transfusi,
 kecelakaan lab.
 congenital (bawaan)
African Trypanosomiais
Penyakit tidur afrika
disebabkan oleh :
 T. brucei gambiense dan

 T. brucei rhodesiense
American Trypanosomiasis
 Penyakit Chagas
disebabkan oleh T. cruzi
(Amerika Latin)
 akibat penyakit Chagas
: kardiomegali,
perubahan saluran
cerna → atoni lambung
dan usus
Trypanosomiasis

 Parasit bermula hidup dan berkembang dalam darah,


masuk SSP, menyebabkan inflamasi otak dan sumsum
tulang belakang dengan tanda-tanda letargi dan
akhirnya tidur berkepanjangan.

Pengobatan
 Prinsip : spesies penginfeksi , stadium biologik

 Stadium I : St. hemolimfatik (parasit belum masuk ke otak;


gejala : demam, nodus limfe bengkak, udem local.
 Stadium II : St. meningoensefalitik : parasit masuk ke otak;
gejala : gangguan saraf dan psikis (stadium tidur).
Anti Trypanosomiasis
Obat :
 Untuk St. hemolimfatik : suramin, pentamidin,

eflormithin (u/ T. gambiense)


 Untuk St. meningoensefalitik : arsenikal

(arsenoksida, trypasamida, melarsoprol);


benznidazol, nifurtimox
 Resistensi obat : penggunaan obat luas-lama,
mutasi parasit.
Suramin
 Digunakan terutama dalam pengobatan awal dan khusus dalam
profilaksis tripanosomiasis Afrika.
 Diberikan secara intravena

 Tidak melewati blood-brain barrier.

Melarsoprol
 Cara kerja: obat bereaksi dengan gugus sulfhidril dari berbagai
senyawa termasuk enzim organisme dan host.
 Diberikan secara intravena

 Host mudah mengoksidasi obat menjadi senyawa yg relatif tidak toksik.

Nifurtimox
 Suatu derivat nitrofuran.

 Untuk pengobatan infeksi T. cruzi akut


PENGOBATAN TOXOPLASMOSIS
Toxoplasma gondii
Bentuk :
 tropozoit

 kista
Toxoplasmosis
 Toxoplasmosis disebabkan oleh
Toxoplasma gondii (tropozoit, kista)
 Ditularkan ke manusia jika memakan
daging mentah yang terinfeksi atau tidak
dimasak sempurna.
 Wanita hamil yg terinfeksi dapat
menularkan organisme pada fetus, dapat
menyebabkan insidensi keguguran, cacat
kongenital, dan lahir mati
 Kucing adalah binatang yg mengeluarkan
ookista yg dapat menginfeksi binatang
lain, termasuk manusia.
Anti Toxoplasmosis
Obat :
 pirimetamin

 tetrasiklin

 spiramisin

 klindamisin

 atovaquon
 Pirimetamin + sulfadiazin untuk chorioretinitis dan
toxoplasmosis aktif pada pasien dgn sistem imun
renda.
 Asam folat digunakan untuk mengatasi anemia
megaloblastik.
 Alternatif: meliputi pirimetamin dengan klindamisin
atau klaritromisin atau azitromisin.
 Spiramisin untuk toksoplasmosis yg tjd pada wanita
hamil.
 Saran ahli sangat penting untuk pengobatan.
Pengobatan infeksi-infeksi protozoa
Organisme atau Situasi Obat-obat yang dipilih Obat-obat alternatif
klinis
Spesies-spesies Babesia Klindamisin plus Kuinin Atovaquone atau azitromisin
Balantidium coli Tetrasiklin Metronidazol
Spesies-spesies Paromomycin Azithromycin
Cytosporidium
Cyclospora cayetanensis Trimetoprim-sulfametoksazol
Dientamoeba fragilis Iodoquinol Tetrasiklin atau Paromomycin
Giardia lambia Metronidazol atau Tinidazol Furazolidone atau
Albendazol
Isospora belii Trimetoprim-Sulfametoksazol Pirimetamin plus Asam folinat
Leishmaniasis Visera atau Sodium stibogluconate Meglumine antimonate atau
mukosa Pentamidine atau Amfoterisin B
Leishmaniasis Kutan Sodium stiboglucoate Meglumine antimoate atau
Ketoconazole atau Pentamidine
Organisme atau Situasi Obat-obat yang dipilih Obat-obat alternatif
klinis
Pneumocystis carinii Trimetoprim-sulfametoksazol Pentamidine atau Ketokonazol
atau Klindamisin atau
Atovaquone
Toksoplasmosis gondii akut, Pirimetamin plus Klindamisin Pirimetamin plus Sulfadizine
kongenital, imunokompromi plus Folinic acid plus Folinic acid
Toksoplasmosis gondii pada Spiramisin
kehamilan
Trichomonas vaginalis Metronidazol
Trypanosoma brucei Suramisin Pentamidin atau Eflornithine
hemolimfatis
Trypanosoma brucei penyakit Melarsoprol Eflornithine
SSP lanjut
Trypanosoma cruzi Nifurtimox atau Benznidazol

Anda mungkin juga menyukai