Disusun Oleh :
KIMIA 3-A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Distilasi sederhana
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki
titik didih yang konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang
menyebabkan hasil distilasi menjadi tidak maksimal. Komposisi azeotrop
tetap konstan dalam penambahan tekanan. Ketika tekanan berubah, kedua
titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sehingga akibatnya,
azeotrop bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus selalu konstan
dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan
dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekul dalam larutan.
N
Bahan Sifat fisik
o
Cairan tak berwarna, titik didih 100ᵒC, titik lebur 0ᵒC, Mr
1 Air (H2O)
18 gram/mol, ρ 1 gram/cm3
Aseton Cairan tak berwarna, titik didih 56,53ᵒC, titik lebur -94,9
2
(CH3OCH3) ᵒC, Mr 58,08 gram/mol, ρ 0,79 gram/cm3
Metanol Cairan tak berwarna, titik didih 64,7ᵒC, titik lebur -97ᵒC,
3
(CH3OH) Mr 32,04 gram/mol, ρ 0,79 gram/cm3
Benzena Cairan tak berwarna, titik didih 80,1ᵒC, titik lebur 5,5ᵒC,
4
(C6H6) Mr 78,1 gram/mol, ρ 0,88 gram/cm3
N
Bahan
o Sifat kimia
1 Air (H2O) Pelarut universal, oksidator, reduktor
2 Aseton (CH3OCH3) Mudah terbakar, iritan
3 Metanol (CH3OH) Mudah terbakar, beracun
4 Benzena (C6H6) Mudah terbakar, beracun
N
Bahan
o Cara penanggulangan
1 Air (H2O) -
Aseton Jauhkan dari sumber api, lindungi tubuh dengan APD,
2
(CH3OCH3) buang di tempat khusus
Metanol Jauhkan dari sumber api, pakai masker, jangan dihirup
3
(CH3OH) secara langsung, buang di tempat khusus
Benzena Jauhkan dari sumber api, pakai masker, jangan dihirup
4
(C6H6) secara langsung, buang di tempat khusus
2. Bahan
No Bahan Jumlah
Aquade Secukupny
1 s a
Secukupny
2 Es batu a
3 Aseton 20 mL
4 Metanol 12,5 mL
Benzen
5 a 12,5 mL
D. CARA KERJA
1. Bagian I: Kalibrasi Termometer
Gelas kimia diisi dengan bongkahan es kecil hingga kedalaman 10
cm, kemudian ditambahkan sedikit air dingin sampai bongkahan es
mengambang. Setelah itu, termometer dicelupkan hingga kedalaman 7-8
cm. Air diaduk pelan-pelan dengan termometer dan suhu tersebut diamati
lewat termometer. Ketika suhu termometer stabil selama 10-15 detik, skala
termometer dicatat tanpa mengangkatnya dari permukaan air.
2. Bagian II: Distilasi Biasa
Pertama, peralatan distilasi dipasang, lalu camperan aseton-air (1:1)
sebanyak 40 mL dimasukkan ke dalam labu, berikut batu didih. Setelah itu,
dilakukan pemanasan dan pengadukan secara magnetik hingga mendidih.
Kemudian pemanasan diatur supaya distilat menetes secara teratur dengan
kecepatan satu tetes per detik. Suhu dimana tetesan pertama jatuh diamati
dan dicatat. Setelah itu penampung diganti dengan yang bersih, kering, dan
berlabel untuk menampung distilat murni, yaitu distilat yang suhunya sudah
mendekati suhu didih sebenarnya sampai suhunya konstan. Suhu dan
volume distilat dicatat secara teratur sampai sisa distilat tinggal sedikit.
3. Bagian III: Distilasi Bertingkat: Azeotrop Terner
Larutan campuran metanol-air sebanyak 25 mL (1:1) dimasukkan ke
dalam labu bundar 100 mL, kemudian benzena ditambahkan sebanyak 12,5
mL.peralatan distilasi bertingkat dipasang, kemudian dilakukan distilasi
secara teratur dengan mencatat suhu dan volume distilat. Penampung diganti
ketika mencapai titik didih zat murni dan distilasi dihentikan ketika sisa
campuran dalam labu tinggal sedikit. Jika terbentuk 2 fasa, maka fasa atas
dan fasa bawah dipisahkan dengan pipet dan volume masing-masing fasa
diukur.
E. HASIL PENGAMATAN kurva durung
1. Kalibrasi Termometer
Suhu Waktu
Keadaan
(ᵒC) (s)
Awal 20 0
Akhir 0 15
2. Distilasi Biasa
G. KESIMPULAN
1. Pada destilasi biasa, zat cair dapat dimurnikan dengan cara menguapkan
larutan campuran lalu mengembunkannya menjadi larutan dengan peralatan
destilasi biasa.
2. Pada destilasi bertingkat azeotrop terner, zat cair dapat dimurnikan dengan
cara menguapkan larutan campuran yang telah ditambahkan zat cair lain dan
mengembunkannya menjadi larutan.
H. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN