• Kromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan crude extract menjadi fraksi- fraksinya yang lebih sederhana. • Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa vakum. • Fasa diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau alumunium oksida • Kromatografi cair vakum dilakukan untuk memisahkan golongan senyawa metabolit sekunder secara kasar dengan menggunakan silika gel sebagai absorben dan berbagai perbandingan pelarut n-heksana : etil asetat : metanol (elusi gradien) dan menggunakan pompa vakum untuk memudahkan penarikan eluen • Proses penyiapan fasa diam dalam kolom terbagi menjadi dua macam, yaitu (Sarker et al., 2006): a. Cara Basah • Preparasi fasa diam dengan cara basah dilakukan dengan melarutkan fasa diam dalam fase gerak yang akan digunakan. • Campuran kemudian dimasukkan ke dalam kolom dan dibuat merata. • Fase gerak dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam yang tetap dan rata, kemudian aliran dihentikan. b. Cara kering • Preparasi fasa diam dengan cara kering dilakukan dengan cara memasukkan fase diam yang digunakan ke dalam kolom kromatografi. • Fase diam tersebut selanjutnya dibasahi dengan pelarut yang akan digunakan. • Preparasi sampel saat akan dielusi dengan KCV juga memiliki berbagai metode seperti preparasi fasa diam. • Metode tersebut yaitu cara basah dan cara kering • Preparasi sampel cara basah dilakukan dengan melarutkan sampel dalam pelarut yang akan digunakan sebagai fasa gerak dalam KCV. • Larutan dimasukkan dalam kolom kromatografi yang telah terisi fasa diam. • Bagian atas dari sampel ditutupi kembali dengan fasa diam yang sama. • Sedangkan cara kering dilakukan dengan mencampurkan sampel dengan sebagian kecil fase diam yang akan digunakan hingga terbentuk serbuk. • Campuran tersebut diletakkan dalam kolom yang telah terisi dengan fasa diam dan ditutup kembali dengan fase diam yang sama (Sarker et al., 2006). • Kolom dapat berupa kolom dengan adsorben grade-KLT normal atau fase terhisap dengan adanya penurunan tekanan pada ruang labu penampung. • Fraksi dikoleksi dan ditampung sebagai alikuot eluen dengan satu sifat tingkat kepolaran. • Alikuot eluen selanjutnya dapat dirancang untuk menghasilkan elusi gradien bertahap. • Keuntungan KCV : 1. Cepat 2. Murah 3. Pengerjaan sederhana 4. Cuplikan yang dipisah dapat lebih banyak.
Pd umumnya digunakan untuk pemisahan pendahuluan.
Diperoleh fraksi – fraksi yang masih mengandung beberapa komponen, tapi sebagian pengotor telah dihilangkan. • Adsorben : silika gel 60 H untuk KLT ( partikel lebih < dari kromatografi biasa). • Tinggi adsorben 2,5 – 5 cm • Eluen : dari nonpolar ke polar (gradien)- landai • Misal : Emb – Eter – MeOH Emb – CHCl3 – Etilasetat Emb – CH2Cl3 – Etilasetat Heksana – Etilasetat - MeOH Cuplikan dicampur dengan adsorben jumlah sama dgn pelarut sesuai. • Volume eluen untuk setiap fraksi : – Untuk cuplikan / ekstrak sampai 5 g : 25 mL 10 – 30 g : 50 mL Misal fraksi Emb 100 % di KLT fraksi yang sm dikumpulkan. Fraksi-fraksi dpt di KCV lagi.