Anda di halaman 1dari 12

No. Dok : 02.12.

00/FRM-02/AKD-SPMI

MODUL 5
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA, KOLESTEROL,
DAN KREATININ

1. Tujuan
a. Kompetensi yang dicapai:
Mahasiswa mampu menjelaskan Pemeriksaan trigliserida, kolesterol dan
kreatinin, metode pengukuran trigliserida, kolesterol dan kreatinin,
parameter pemeriksaan, pengolahan data, serta penarikan kesimpulan.
b. Tujuan Praktikum
1. Analisis data hasil pemeriksaan trigliserida
2. Analisis data hasil pemeriksaan kolesterol total
2. Prinsip
 Prinsip pemeriksaan trigliserida :
Enzimatis kolorimetrik  Metode GPO-PAP (Glycerol Phosphate
Oxidase ± Para Aminophenazone)

 Prinsip pemeriksaan kolesterol :


kolesterol esterase
Ester kolesterol + H2O → kolesterol + asam-asam lemak
kolesterol oksidase
Kolesterol + O2 → kolesterol + H2O2
peroksidase
2 H2O2 + fenol + 4-aminoantipirin → quinoneimine + H2O
Absorbansi warna diukur pada 500 nm

3. Pendahuluan/ dasar teori


No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

Komponen lipid dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid.


Trigliserida merupakan komponen lipid utama dalam asupan makanan,
terdapat sekitar 98% dari total lipid dan 2% sisanya terdiri atas fosfolipid dan
kolesterol (bebas dan ester). Trigliserida merupakan lemak cadangan tubuh
yang tertimbun dalam jaringan adiposa pada daerah tertentu dalam tubuh.
Trigliserida memiliki sebuah rangka gliserol tempat 3 asam lemak diesterkan.
Trigliserida darah berasal dari proses esterifikasi usus sebagai sumber
eksogen, terutama sesudah makan yang disintesis oleh hepar sebagai sumber
endogen. Dalam darah, trigliserida terikat dalam lipoprotein disimpan dalam
jumlah berlimpah untuk memasok kebutuhan energi tubuh selama berbulan-
bulan (kasus obesitas). Disimpan dalam jaringan adiposa, otot rangka, hati,
paru- paru, dan usus untuk menyediakan energi bagi proses metabolisme.
Trigliserida berfungsi Sebagai sumber energi cadangan jika glukosa dan
glikogen sudah berkurang, seperti pada waktu puasa.
Kolesterol adalah lemak yang ditemukan di semua sel dalam tubuh.
Kolesterol dibuat di hati dan juga dapat berasal dari beberapa jenis makanan,
seperti daging dan produk susu. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk
bekerja dengan baik, tetapi jika memiliki terlalu banyak kolesterol dalam
darah, maka risiko untuk terkena penyakit arteri koroner akan semakin tinggi.
Fungsi dari kolesterol adalah membantu tubuh untuk memproduksi Vitamin
D, sejumlah hormon dan asam empedu untuk mengemulsikan lemak. Juga
dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru di dalam tubuh. Sekitar 70%
kolesterol merupakan ester kolesterol dan 30% merupakan kolesterol bebas.
Kadar kolesterol dapat diukur dengan menggunakan sampel darah. Kolesterol
total merupakan jumlah total kolesterol dalam darah. Pengukuran kadar
kolesterol total termasuk mengukur kadar kolesterol low-density lipoprotein
(LDL) dan kolesterol high-density lipoprotein (HDL). Kolesterol LDL (jahat)
- sumber utama penumpukan kolesterol dan penyumbatan di arteri. Kolesterol
HDL (baik) - HDL membantu menghilangkan kolesterol dari arteri. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi pemeriksaan kolestero diantaranya adalah
kehamilan, obat (steroid, vitamin D, obat KB, diuretic, alopurinol, dll),
alkohol.
4. Alat dan Bahan
Alat :
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

Spektrofotometer, kuvet, pipet piston, tabung reaksi dan raknya, spuit 3 ml,
sentrifuga
Bahan :
Praktikan, serum atau plasma heparin atau EDTA, reagent untuk mengukur
kadar kolesterol, alkohol 70%.
Reagensia untuk pemeriksaan kolesterol mengandung :
- Reagen :
4-aminoantipirin 0,30 mmol/l
Phenol 6 mmol/l
Peroksidase > 0,5 U/ml
Kolesterol esterase > 0,15 U/ml
Buffer pH 6,8
- Standard 200 mg/dl

5. Prosedur kerja
A. Pemeriksaan Kolesterol Total
Panjang gelombang : spektrofotometer 500 nm
Diameter kuvet : 1 cm
Suhu inkubasi : 20-25C, 37C
Pengukuran dilakukan terhadap blangko reagen (BR)
Untuk setiap seri pemeriksaan hanya dibutuhkan 1 BR
Cara Kerja :
Pipetkan ke dalam tabung reaksi/kuvet :
Blanko reagen (µl) Standard (µl) Sampel (µl)

Aquadest 10 - -

Standard - 10 -

Sampel - - 10

Reagen 1000 1000 1000

Campurkan dan inkubasikan selama 10 menit pada suhu 20-25C atau selama
5 menit pada suhu 37C.
Baca absorbansi sampel (Asampel) terhadap BR dalam waktu 1 jam.
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

Apabila hasil melebihi 1000 mg/dl encerkanlah 0,1 ml sampel dengan 0,2 ml
larutan NaCl 0,9% dan ulangi pengukuran. Hasil yang diperoleh dikalikan 3.
Perhitungan :
- Dengan menggunakan standard :
Konsentrasi kolesterol dalam sampel (mg/dl) = (Asampel)/(Astandard) x 200
- Dengan menggunakan faktor :
Panjang gelombang mg/dl

C = 840 x Asampel
546 nm

C = 553 x Asampel
500 nm

B. Penetapan Kadar Trigliserida


Trigliserida ditentukan kadarnya dalam serum dengan metode enzimatik,
yaitu glycerol-3-phosphate oxidase methode (GPO-PAP). Sebanyak 10
µL serum ditambahkan dengan 1000 µL reagen trigliserida, setelah itu
inkubasi pada suhu 37°C selama 10 menit. Setelah diinkubasi, diukur
dengan menggunakan microlab 300 pada λ=500 nm. Untuk kontrol
(Trulab-N) dan kalibrator (Trucal-U) digunakan 10 µL (Wulandari Ririn
L, dkk, 2015).
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

Bagan kerja
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

6. Hasil Praktikum
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

7. Diskusi dan Pembahasan


No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

8. Kesimpulan

9. Pustaka
1. McPherson RA, Pincus MR. Henry’s. Clinical Diagnosis and Management,
22nd Ed. Philadelphia : Elsevier Saunders ; 2011.
2. Brun DE. Tietz Textbook of Clinical Chemistry and Molecular
Diagnostics, 5th Ed. St. Louis : Elsevier Saunders ; 2012
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

Anda mungkin juga menyukai