Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIK

“PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum
biokimia klinik

Apt. Keni Idacahyani, M.Farm


Apt Yedy P Sukmawan, M.Si

Disusun oleh :

Disusun oleh :
Acep Ridayul Muslim 31117052
Gina Najmah Yuhana 31117067
Tia Puspariani 31117095
Tri Nurjanah 31117096
Widdy Erlinasari 31117098

3B FARMASI

STIKES BAKTI TUNAS HUSADA


TASIKMALAYA
Jln. Cilolohan No 36 Kota. Tasikmalaya
2019-2020
PRAKTIKUM IV

PROFIL LIPID

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

Hari/Tanggal : Kamis, 03 Oktober 2019

A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan kadar trigliserida dalam darah dan menginterpretasikan
hasil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.

B. LANDASAN TEORI
Trigliserida merupakan jenis lemak (lipid) darah yang ikut menyusun
molekul lipoprotein dan berfungsi sebagai sarana transportasi energi dan
menyimpan energi. Asam lemak dari trigliserida dimanfaatkan sebagai
sumber energi yang diperlukan oleh otot-otot tubuh untuk bekerja atau
disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak atau jaringan adiposa
(Summit, 2012).
Trigliserid disintesis dari gliserol-3-fosfat dan asil-KoA, pada jaringan
adiposa, enzim gliserol kinase tidak dapat digunakan, sehingga gliserol tidak
dapat menghasilkan gliserol 3-fosfat, sehingga harus dipasok oleh glukosa
melalui proses glikolisis. Trigliserid akan terhidrolisis menjadi asam lemak
bebas dan gliserol oleh lipase peka hormon. Gliserol yang dihasilkan tidak
dapat digunakan, sehingga masuk ke dalam darah dan diserap serta
digunakan di dalam jaringan. Asam lemak bebas yang terbentuk dapat
diubah lagi menjadi asil-KoA dengan bantuan asil-KoA sintetase di jaringan
adiposa. Asil-KoA nantinya dapat di re-esterifikasi lagi dengan gliserol 3-
fosfat sehingga menghasilkan trigliserid (Murray, 2009).

Kadar trigliserida dalam darah dipengaruhi berbagai sebab, diantaranya:


1. Usia
Semakin tua seseorang maka terjadi penurunan berbagai fungsi organ
tubuh sehingga keseimbangan kadar trigliserida darah sulit tercapai
akibatnya kadar trigliserida cenderung lebih mudah meningkat (Guyton,
2007).
2. Penyakit Hati
Hati merupakan tempat sintesis trigliserida sehingga penyakit hati dapat
menurunkan kadar trigliserida (Ganong, 2008).
3. Gaya Hidup
Aktifitas olahraga yang kurang, kurang minum air yang mengandung
mineral, nikotin asap rokok, alkohol serta makan yang kurang teratur
mengakibatkan meningkatnya kadar asam lemak bebas menjadi lebih tinggi
(Murray, 2009).
4. Kadar Hormon Dalam Darah
Hormon tiroid menginduksi peningkatan asam lemak bebas
dalamdarah, namun menurunkan kadar trigliserid darah (Guyton, 2007).
5. Diet Tinggi Lemak
Lemak yang diserap makanan akan di sintesis oleh hati dan jaringan
adiposa yang nantinya harus diangkut ke berbagai jaringan dan organuntuk
digunakan dan disimpan. Lemak merupakan komponen dalam lipid terutama
dalam bentuk triasilgliserol. Lipid memiliki sifat umum yang tidak larut
dalam air, sehingga pengangkutan lipid dalam darah melalui lipoprotein
yang merupakan kombinasi antara lipid dan protein. Lipoprotein memerantai
siklus ini dengan mengangkut lipid dari usus sebagai kilomikron yang
berasal dari penyerapan triasilgliserol dan dari hati sebagai VLDL (Very
Low Density Lipoproteins) (Murray, 2009).
6. Diet Tinggi Protein
Banyak dari asam amino yang akan diubah menjadi Asetil Ko-A
kemudian menjadi asil Ko-A. Asil Ko-A akan berikatan dengan gliserol 3-
fosfat akan membentuk fosfatidat. Fosfatidat dibantu fosfatidat-fosfo-
hidrolase menjadi 1,2-diasilgliserol. 1,2-diasilgliserol dibantu Diasil
Gliserol Asil Transferase (DGAT) akan diubah menjadi trigliserid. Asetil
Ko-A yang terbentuk juga berpengaruh terhadap sintesis kolesterol yang
akan menghasilkan kolesterol pada proses terakhirnya (Murray, 2009).

7. Diet Tinggi Karbohidrat


Glukosa dengan bantuan insulin akan memasuki sel adiposa dan sel
hepar. Kekurangan glukosa dalam sel adiposa sangat mengurangi
ketersediaan α-gliserofosfat. Apabila jumlah karbohirat yang dikonsumsi
berlebihan maka α-gliserofosfat akan berikatan dengan FFA (Free Fatty
Acid) dan menghasilkan trigliserida (Guyton, 2007).

Kadar kolesterol total menurut AHA (American Heart Association).


Trigliserida
<150 mg/dL Normal
150-199 mg/dL Garis batas tinggi
200-499 mg/dL Tinggi
>500 mg/dL Sangat tinggi

C. PRINSIP PERCOBAAN

Prinsip Percobaan

Prinsipnya adalah pengukuran Trigliserida setelah pemecahan enzimatik


dengan lipoprotein lipase. Indikatornya adalah quinoneimine yang
dihasilkan dari 4-aminoantypirine dan 4-klorofenol oleh hidrogen
peroxsidase di bawah aksi katalitik dari peroxsidase.
D. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

1. Spektrofotometer 1. Sampel Serum/Plasma


2. Micro Pipet 2. Reagen CHOD-PAP
3. Tabung Reaksi 3. Aquades
4. Kuvet/ Ependorf
5. Sentrifugator
6. Timer
7. Alkohol
8. Tissue

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Ependorf/Kuvet Blanko Standar Sampel


Serum - - 50µL
Standar - 50µL -
Reagen 500µL 500µL 500µL

Siapkan larutan Blanko, Standar Campurkan dan inkubasi selama


dan Sampel seperti pada tabel di 10 menit pada suhu 25 /̊ 37 ̊
atas.

Ukur Absorbansi sampel dan


standar. Baca terhadap reagen
Hitung konsentrasi/kadar blanko pada waktu kurang dari
trigliserida dalam sampel. 60 menit pada panjang
F. Hasil Pengamatan : gelombang 546 nm.
1. Identifikasi pasien
Nama : Nn. WD
Umur : 20 tahun

Absorbansi Konsentrasi (mg/dL)

Standar 0,299 200 mg/dL


Sampel 0,083 55,51 mg/dL

Perhitungan:

𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Trigliserida = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

0,083
= 0,299 𝑥 200 mg/dL

= 55,51 mg /dL

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu tentang profil lipid pemeriksaan
trigliserida. Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menentukan kadar
trigliserida dalam daran dan menginterpretasikan hasil serta
menghubungkannya dengan keadaan patologi klinik. Komponen dari lipid
terdiri dari kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida. Trigliserid memiliki
sebuah rangka gliserol tempat 3 asam lemak diesterkan. Trigliserida adalah
bentuk lemak yang paling efisien untuk menyimpan kalor yang penting
untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam tubuh ( Dewi,2004 ).
Metode pemeriksaan trigliserida banyak digunakan di laboratorium
pada saat ini yaitu metode Enzimatis kolorimetri (GPO-PAP). Dengan
metode ini trigliserida akan dihidrolisa dengan enzimatis menjadi gliserol
dan asam bebas dengan lipase khusus akan membentuk kompleks warna
yang dapat diukur kadarnya mengunakan spektrofotometer (reagen human
No.10163). Metode pemeriksaan trigliserida yang dijadikan sebagai standar
pemeriksaan di laboratorium klinik yaitu metode spektrofotometri. Hal ini
disebabkan karena pemeriksaan trigliserida metode spektrofotometri
mempunyai tingkat kesalahan yang lebih kecil. Pemeriksaan trigliserida
metode spektrofotometri dapat dikontrol, digunakan menggunakan serum
kontrol ( Baron,1995 ).
Bahan pemeriksaan untuk menentukan kadar trigliserid adalah
serum atau plasma. Serum lebih sering digunakan sebagai bahan untuk
pemeriksaan kadar trigliserida dari pada plasma karena dalam plasma
terdapat antikoagulan yang dapat mencemari spesimen sehingga dapat
menimbulkan perbedaan dengan kadar trigliserid serum. Kadar trigliserid
serum lebih tinggi 1,03 kali dari pada plasma. Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah spektrofotometer, micro pipet, rak tabung reaksi, cup,
tip kuning dan biru, sentrifugator, kapas alkohol, spuit (3 ml), kuvet, tabung
evedrof. Bahan penelitian yang digunakan adalah sampel serum , reagen
CHOD-PAP, aquadest
Disiapkan larutan blanko yang terdiri dari reagen saja sebnayak
1000 µL, larutan standar yang terdiri dari standar 100 µL dan reagen 1000
µL dan larutan sampel yang terdiri serum 100 µL dan reagen 1000 µL.
Kemudian diinkubasi pada suhu 37 selama 10 menit, membaca pada
spektrofotometer terhadap blanko reagen pada panjang gelombang 546 nm.
Selanjutnya, dilakukan perhitungan menggunakan rumus perhitungan
Absorbansi sampel : Absorbansi standart x N standar.
Prinsipnya adalah pengukuran Trigliserida setelah pemecahan
enzimatik dengan lipoprotein lipase. Indikatornya adalah quinoneimine yang
dihasilkan dari 4 – aminoantipyrine dan 4 – klorofenol oleh hidrogen
peroxsidase di bawah aksi katalitik dari peroxsidase. Kadar normal
trigliserida adalah< 150 mg/dL. Pada praktikum kali ini hasil absorbansi
yang diperoleh adalah 0,299 dengan konsetrasi 200 mg/dL untuk larutan
standar dan absorbansi pada larutan sampel adalah 0,083 dengan konsetrasi
55,51 mg/dL. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa sampel serum memiliki
kadar yang normal karena dibawah nilai 150 mg/dL.

H. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa hasil dari
pemeriksaan kadar triglisrida pada sampel tersebut berada pada konsentrasi
55,51 mg/dL yang menunjukan bahwasanya sampel tersebut memiliki
kadar trigliserida yang normal karena kurang 150 mg/dL.

I. DAFTAR PUSTAKA
Ganong. 2008. Review of Medical Physiology. Jakarta: EGC.
Guyton AC, Hall JE. 2007. Metabolisme Lipid. In: Guyton AC, Hall
JE, editors. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11). Jakarta: EGC.
p.882-94.
Murray, R. K., Granner, D. K., et al. 2009. Biokimia Harper (27
ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Summit. 2012. Jurnal Pemeriksaan Trigliserida Tanpa Puasa.
Volume 7/QI/2012.

J. EVALUASI
1. Fungsi trigliserida dalam tubuh?

Trigliserida adalah lemak yang nantinya berguna sebagai energi


cadangan yang akan dipakai tubuh jika sumber utama energi, glukosa, di
dalam tubuh sudah habis. Oleh karena itu, trigliserida atau triasilgliserol di
simpan dalam sel-sel lemak yang disebut dengan sel adipose.

2. Jenis trigliserida?
1. Lemak Jenuh

Lemak Jenuh dikenal juga sebagai lemak jahat yang diproses melalui
hasil uraian produk hewani, keju berlemak, hati ayam, dan cokelat.
Lemak jenuh sebenarnya perlu kita hindari karena akan menyebabkan
Trigliserida yang tinggi bahkan kolesterol tinggi dalam darah manusia.

2. Lemak Tidak Jenuh

Lemak tidak jenuh dikenal sebagai lemak baik karena merupakan salah
satu lemak yang berbentuk cairan dan dan sangat lunak untuk dapat
dicerna. Lemak ini dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

3. Lemak Trans

Lemak Trans merupakan salah satu lemak yang dapat meningkatkan


kolesterol dan trigliserida karena lemak ini dibentuk dalam proses
kimiawi dan adanya hidrogenasi. Lemak trans merupakan lemak cair
yang dapat dirubah menjadi lemak padat.

3. Prinsip pengujian kadar trigliserida

Prinsipnya adalah pengukuran Trigliserida setelah pemecahan


enzimatik dengan lipoprotein lipase. Indikatornya adalah
quinoneimine yang dihasilkan dari 4-aminoantypirine dan 4-
klorofenol oleh hidrogen peroxsidase di bawah aksi katalitik dari
peroxsidase.

Anda mungkin juga menyukai