Disusun oleh :
Disusun oleh :
Acep Ridayul Muslim 31117052
Gina Najmah Yuhana 31117067
Tia Puspariani 31117095
Tri Nurjanah 31117096
Widdy Erlinasari 31117098
3B FARMASI
PROFIL LIPID
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan kadar trigliserida dalam darah dan menginterpretasikan
hasil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.
B. LANDASAN TEORI
Trigliserida merupakan jenis lemak (lipid) darah yang ikut menyusun
molekul lipoprotein dan berfungsi sebagai sarana transportasi energi dan
menyimpan energi. Asam lemak dari trigliserida dimanfaatkan sebagai
sumber energi yang diperlukan oleh otot-otot tubuh untuk bekerja atau
disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak atau jaringan adiposa
(Summit, 2012).
Trigliserid disintesis dari gliserol-3-fosfat dan asil-KoA, pada jaringan
adiposa, enzim gliserol kinase tidak dapat digunakan, sehingga gliserol tidak
dapat menghasilkan gliserol 3-fosfat, sehingga harus dipasok oleh glukosa
melalui proses glikolisis. Trigliserid akan terhidrolisis menjadi asam lemak
bebas dan gliserol oleh lipase peka hormon. Gliserol yang dihasilkan tidak
dapat digunakan, sehingga masuk ke dalam darah dan diserap serta
digunakan di dalam jaringan. Asam lemak bebas yang terbentuk dapat
diubah lagi menjadi asil-KoA dengan bantuan asil-KoA sintetase di jaringan
adiposa. Asil-KoA nantinya dapat di re-esterifikasi lagi dengan gliserol 3-
fosfat sehingga menghasilkan trigliserid (Murray, 2009).
C. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip Percobaan
Alat Bahan
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Perhitungan:
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Trigliserida = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
0,083
= 0,299 𝑥 200 mg/dL
= 55,51 mg /dL
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu tentang profil lipid pemeriksaan
trigliserida. Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menentukan kadar
trigliserida dalam daran dan menginterpretasikan hasil serta
menghubungkannya dengan keadaan patologi klinik. Komponen dari lipid
terdiri dari kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida. Trigliserid memiliki
sebuah rangka gliserol tempat 3 asam lemak diesterkan. Trigliserida adalah
bentuk lemak yang paling efisien untuk menyimpan kalor yang penting
untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam tubuh ( Dewi,2004 ).
Metode pemeriksaan trigliserida banyak digunakan di laboratorium
pada saat ini yaitu metode Enzimatis kolorimetri (GPO-PAP). Dengan
metode ini trigliserida akan dihidrolisa dengan enzimatis menjadi gliserol
dan asam bebas dengan lipase khusus akan membentuk kompleks warna
yang dapat diukur kadarnya mengunakan spektrofotometer (reagen human
No.10163). Metode pemeriksaan trigliserida yang dijadikan sebagai standar
pemeriksaan di laboratorium klinik yaitu metode spektrofotometri. Hal ini
disebabkan karena pemeriksaan trigliserida metode spektrofotometri
mempunyai tingkat kesalahan yang lebih kecil. Pemeriksaan trigliserida
metode spektrofotometri dapat dikontrol, digunakan menggunakan serum
kontrol ( Baron,1995 ).
Bahan pemeriksaan untuk menentukan kadar trigliserid adalah
serum atau plasma. Serum lebih sering digunakan sebagai bahan untuk
pemeriksaan kadar trigliserida dari pada plasma karena dalam plasma
terdapat antikoagulan yang dapat mencemari spesimen sehingga dapat
menimbulkan perbedaan dengan kadar trigliserid serum. Kadar trigliserid
serum lebih tinggi 1,03 kali dari pada plasma. Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah spektrofotometer, micro pipet, rak tabung reaksi, cup,
tip kuning dan biru, sentrifugator, kapas alkohol, spuit (3 ml), kuvet, tabung
evedrof. Bahan penelitian yang digunakan adalah sampel serum , reagen
CHOD-PAP, aquadest
Disiapkan larutan blanko yang terdiri dari reagen saja sebnayak
1000 µL, larutan standar yang terdiri dari standar 100 µL dan reagen 1000
µL dan larutan sampel yang terdiri serum 100 µL dan reagen 1000 µL.
Kemudian diinkubasi pada suhu 37 selama 10 menit, membaca pada
spektrofotometer terhadap blanko reagen pada panjang gelombang 546 nm.
Selanjutnya, dilakukan perhitungan menggunakan rumus perhitungan
Absorbansi sampel : Absorbansi standart x N standar.
Prinsipnya adalah pengukuran Trigliserida setelah pemecahan
enzimatik dengan lipoprotein lipase. Indikatornya adalah quinoneimine yang
dihasilkan dari 4 – aminoantipyrine dan 4 – klorofenol oleh hidrogen
peroxsidase di bawah aksi katalitik dari peroxsidase. Kadar normal
trigliserida adalah< 150 mg/dL. Pada praktikum kali ini hasil absorbansi
yang diperoleh adalah 0,299 dengan konsetrasi 200 mg/dL untuk larutan
standar dan absorbansi pada larutan sampel adalah 0,083 dengan konsetrasi
55,51 mg/dL. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa sampel serum memiliki
kadar yang normal karena dibawah nilai 150 mg/dL.
H. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa hasil dari
pemeriksaan kadar triglisrida pada sampel tersebut berada pada konsentrasi
55,51 mg/dL yang menunjukan bahwasanya sampel tersebut memiliki
kadar trigliserida yang normal karena kurang 150 mg/dL.
I. DAFTAR PUSTAKA
Ganong. 2008. Review of Medical Physiology. Jakarta: EGC.
Guyton AC, Hall JE. 2007. Metabolisme Lipid. In: Guyton AC, Hall
JE, editors. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11). Jakarta: EGC.
p.882-94.
Murray, R. K., Granner, D. K., et al. 2009. Biokimia Harper (27
ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Summit. 2012. Jurnal Pemeriksaan Trigliserida Tanpa Puasa.
Volume 7/QI/2012.
J. EVALUASI
1. Fungsi trigliserida dalam tubuh?
2. Jenis trigliserida?
1. Lemak Jenuh
Lemak Jenuh dikenal juga sebagai lemak jahat yang diproses melalui
hasil uraian produk hewani, keju berlemak, hati ayam, dan cokelat.
Lemak jenuh sebenarnya perlu kita hindari karena akan menyebabkan
Trigliserida yang tinggi bahkan kolesterol tinggi dalam darah manusia.
Lemak tidak jenuh dikenal sebagai lemak baik karena merupakan salah
satu lemak yang berbentuk cairan dan dan sangat lunak untuk dapat
dicerna. Lemak ini dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
3. Lemak Trans