Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM BIOKIMIA

"Kadar Creatinin Darah"

Disusun Oleh :

Risa Nadria (NIM.192210676)

Dosen Pembimbing :
1. Dr.Eva Yunintha,SST,M.Biomed
2. Wiwi Sartika,DCN,M.Biomed
3. Siti Sarah Yusdi,M.Si
4. Renita Afriza,SKM.M.Kes

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 2A

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020/2021
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Judul Praktikum : Kadar Creatinin Darah

Hari/Tanggal : Selasa / 20 Oktober 2020

Praktikum ke : 8 (Delapan)

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mengukur kadar kreatinin dalam plasma.


2. Mahasiswa dapat membandingkan kadar kreatinin plasma dengan nilai standar.
3. Mahasiswa mampu menginterprestasikan hasil ukur dalam konteks status gizi.

Prinsip : Kreatinin akan bereaksi dengan asam pikrat dalam suasana basa. Reaksi ini
membentuk kreatinin pikrat yang berwarna jingga. Intensitas warna yang
terbentuk diukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 492 nm (490-
510).

Reaksi : Creatinin + Asam Pikrat Creatinin Pikrat Kompleks

Tinjauan Pustaka :

Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin yang dilepaskan dari otot dengan
kecepatan hampir konstan dan diekskresi oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi
sedangkan kreatin adalah zat yang menghasilkan kreatinin. Kreatinin merupakan zat toksik
hasil metabolisme protein yang harus dikeluarkan oleh ginjal, bila terjadi kerusakan atau
gangguan fungsi ginjal maka kadarnya dalam darah meningkat dan akan meracuni tubuh.
Kadar kreatinin dalam tubuh diatas normal hal yang bisa dilakukan adalah melakukan
pemeriksaan atau cuci darah untuk membuang protein berlebih dalam tubuh karena kreatinin
menjadi indikator untuk menilai fungsi ginjal (Siamak, 2009).
Kreatinin merupakan hasil akhir metabolisme otot serta dikeluarkan melalui
kombinasi dari filtrasi dan sekresi oleh ginjal. Apabila terjadi peningkatan kadar kreatinin
maka hal ini menunjukkan adanya disfungsi ginjal sebagai komplikasi mikrovaskuler dari
diabetes melitus (Corwin, 2001).
Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter yang
digunakan untuk menilai fungsi ginjal, karena konsentrasi dalam plasma dan ekskresinya di
urin dalam 24 jam relatif konstan. Kadar kreatinin darah yang lebih besar dari normal
mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. Nilai kreatinin normal pada metode jaffe
reaction adalah laki-laki 0,8-1,2 mg/dl, sedangkan wanita 0,6-1,1 mg/dl (Sodeman, 1995).

Kadar kreatinin setiap orang berbeda pada umumnya orang yang berotot kekar
memiliki kadar kreatinin yang lebih tinggi daripada yang tidak memiliki otot kekar. Nilai
normal kreatinin pada wanita adalah 0,6 – 1,1 mg/dl, sedangkan laki – laki adalah 0,9 – 1,3
mg/dl. Nilai batasan kadar kreatinin menunjukkan semakin berkurangnya fungsi ginjal secara
pasti. (Yuliyani, 2017).

Pembahasan :

1. Pengertian Kreatinin
Kreatinin merupakan sampah yang harus disingkirkan atau dikeluarkan dari dalam
tubuh. Kreatinin merupakan limbah yang berasal dari proses kerja atau metabolisme otot
tubuh.

2. Proses Terbentuknya Kreatinin


Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme kreatin. Kreatinin merupakan asam
amino yang diproduksi oleh hati, pankreas dan ginjal. Kreatinin juga bisa diperoleh dari
luar tubuh yaitu dari sumber makanan seperti daging.
Kreatin terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dalam bentuk
simpanan energi kreatin fosfat (creatin phosphate, CP). Kreatin fosfat diubah menjadi
kreatinin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (CK) dalam sintesis Adenosin
Triphospat (ATP) dari Adenosin Diphosphat (ADP). Seiring dengan pemakaian energi,
sejumlah kecil kreatin diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya
difiltrasi oleh glomerulus pada ginjal dan diekskresikan dalam urin (Prayuda, 2016).
Menurut Banerjee A (2005), kreatinin merupakan hasil metabolisme dari kreatin dan
fosfokreatin. Kreatinin memiliki berat molekul 113-Da (Dalton). Kreatinin difiltrasi di
glomerulus dan direabsorpsi di tubular. Kreatinin plasma disintesis di otot skelet
sehingga kadarnya bergantung pada massa otot dan berat badan.

3. Kadar Kreatinin Darah


Kadar kreatinin normal yaitu :
1. Laki-laki : 0,6- 1,2 mg/dL
2. Perempuan : 0,5-1,1 mg/dL
3. Neonatal : 0,5-1,2 mg/dL
4. Balita : 0,4- 0,7 mg/dL
5. Anak-anak : 0,5-1,2 mg/dL

Nilai normal kadar kreatinin serum pada pria adalah 0,7-1,3 mg/dL sedangkan pada
wanita 0,6-1,1 mg/dL (David C dan Dugdale, 2013). Sedangkan menurut (Sodeman,
1995) nilai kreatinin normal pada metode jaffe reaction adalah laki-laki 0,8-1,2 mg/dl,
sedangkan wanita 0,6-1,1 mg/dl.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Kreatinin Darah.


Faktor yang dapat mempengaruhi kadar kreatinin dalam darah antara lain : Perubahan
masa otot, diet kaya daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam setelah
makan, aktifitas fisik yang berlebihan dapat meningkatkankan kadar kreatinin darah, obat
– obatan seperti sefalosporin, aldacton, aspirin dan co-trimexazole dapat mengganggu
sekresi kreatinin sehingga meningkatkan kadar kreatinin dalam darah, kenaikan sekresi
tubulus dan destruksi kreatinin internal, serta usia dan jenis kelamin pada orang tua
kreatinin lebih tinggi daripada orang muda, serta pada laki – laki kadar kreatinin lebih
tinggi daripada wanita (Sukandar, 2006).

5. Kreatinin Darah Diatas Normal.


Ada beberapa penyebab peningkatan kadar kreatinin dalam darah, yaitu dehidrasi,
kelelahan yang berlebihan, penggunaan obat yang bersifat toksik pada ginjal, disfungsi
ginjal disertai infeksi, hipertensi yang tidak terkontrol, dan penyakit ginjal (Kidney
Failure, 2013). Penyakit ginjal dapat menyebabkan kadar kreatinin meningkat karena jika
ginjal rusak maka ginjal tidak akan dapat membuang kratinin dari dalam tubuh sehingga
kadar kreatinin didalam tubuh makin meningkat.
Menurut KemenKes RI, 2011 ada beberapa hal yang dapat meningkatkan kadar
kreatinin, yaitu :
1. Olaraga berat, angkat beban dan prosedur operasi yang merusak otot rangka dapat
meningkatkan kadar kreatinin
2. Akohol dan penyalahgunaan obat meningkatkan kadar kreatinin.
3. Atlet memiliki kreatinin yang lebih tinggi karena masa otot lebih besar.
4. Injeksi IM berulang dapat meningkatkan atau menurunkan kadar kreatinin.
5. Melahirkan dapat meningkatkan kadar kreatinin.
6. Hemolisis sampel darah dapat meningkatkan kadar kreatinin.
Kelebihan kreatinin akan menyebabkan tubuh mengalami gejala :
1. Sering cepat lelah
2. Tubuh terasa lemas
3. Pembengkakan dibagian tubuh tertentu seperti kaki, lengan, wajah perut, dan mata.
4. Urine gelap menyerupai teh bahkan kencing darah
5. Jarang berkemih
6. Nyeri punggung atsu pinggang, dll.

Intepretasi

Kadar kreatinin darah dikatakan tinggi apabila melampaui kadar normal. Tingginya
kadar kreatinin darah dapat diturunkan dengan cara :
1. Mengurangi olahraga berat.
2. Banyak minum air putih agar tubuh tidak dehidrasi.
3. Batasi konsumsi protein nabati, terutama protein nabati seperti kacang-
kacangan dan olahan pangan nabati seperti tempe, dll.
4. Mengkonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayuran.
5. Jangan mengkonsumsi suplemen kreatinin dan kurangi mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung natrium tinggi.
6. Meminum minuman teh herbal, mengonsumsi tanaman

6. Kreatinin Darah Dibawah Normal.

Kadar kreatinin rendah dikatakan apabila kadar kreatinin berada dibawah kadar
normal. Kadar kreatinin rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti :
1. Seorang vegetarian atau yang tidak banyak makan protein atau daging.
2. Penyakit hati.
3. Umur. Sebab seiring bertambahnya usia maka massa otot juga berkurang sehingga
menghasilkan konsentrasi kreatinin yang rendah.
4. Penyusutan massa otot (Distrofi Otot).
5. Hamil.
6. Sedang menjalani Diet.
Penurunan kadar kreatinin terjadi pada keadaan glomerulo nefritis, nekrosis
tubuler akut, polycystic kidney disease akibat gangguan fungsi sekresi kreatinin.
Penurunan kadar Kreatinin juga dapat terjadi pada gagal jantung kongestif, syok, dan
dehidrasi, pada keadaan tersebut terjadipenurunan perfusi darah ke ginjal sehingga
makin sedikit pula kadar kreatinin yang dapat difiltrasi ginjal (Yulianti, 2018).
Seseorang yang mengalami kreatinin rendah akan mengalami gejala :
1. Kelemahan otot
2. Nyeri dan kelelahan
3. Kekakuan pada otot sehingga sulit bergerak bebas dan terdapat rasa sakit.
4. Penyakit kuning, kotoran pucat.

Intepretasi

Kadar kreatinin darah dikatakan rendah apabila dibawah kadar normal. Rendahnya
kadar kreatinin darah dapat diturunkan dengan cara :
1. Olahraga teratur 3-4 kali seminggu.
2. Konsumsi makanan bergizi seimbang terutama protein yang mudah diolah
tubuh seperti yang terdapat didalam daging, ikan, dll.
3. Hindari diet ekstrim.
4. Banyak mengkonsumsi air putih.

Kesimpulan :

Kreatinin merupakan sampah yang harus disingkirkan atau dikeluarkan dari dalam
tubuh. Kreatinin merupakan limbah yang berasal dari proses kerja atau metabolisme otot
tubuh. Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme kreatin. Kreatinin bisa diperoleh dari
luar tubuh yaitu dari sumber makanan seperti daging. Kadar kreatinin didalam tubuh haruslah
dalam batas normal, karena apabila diatas atau dibawah batas normal hal ini dapat berdampak
buruk pada tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Praktikum Biokimia Gizi, Poltekkes Kemenkes Padang.

Vidio Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=szpm9ZheNjk

Hubungan Tekanan Darah Terhadap Kadar Serum Kreatinin, Dina Sofa, Geby Silvana,
Almira T. Gita, Clara Gracia, Huriyatus Tsaniyah, Vani Rahmasari, Joshua, Asri P. Maidi,
Marini Utami, Alyanada Nurafifah, Dika Pramita Destiani, Rano K. Sinuraya, Imam A.
Wicaksonom, Farmaka Volume 17 Nomor 1.

Yulianti, AT. Kreatinin darah, Repository unimus, 2018.

Media Medika Muda, Volume 3 Nomor 2, Hubungan kadar kreatinin dengan formula Huge
(Hematocrit, Urea, Gender) Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik.Mei-Agustus, 2018.

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016, Gambaran kadar


kreatinin serum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis.

Anda mungkin juga menyukai