A. Pemeriksaan Urobilin
Metode Schelesinger
Prinsip:
Urobilin dengan reagen schelesinger
membentuk suatu kompleks yang memberikan
fluoresensi hijau
Reagen:
◦ reagen Schelesinger:
10g Zn (CH 3 COOH ) 2 disuspensi dalam 100mL
alkohol 96%
◦ Larutan lugol:
0,5g I 2 dan 1g KI dilarutkan dalam air, setelah
larut sempurna tambahkan airSUDIYANTO
sampai
STIKES150 mL
PERINTIS 1
Pemeriksaan urobilin
lanjutan
Cara kerja:
5 mL urin + 2 tetes larutan lugol + 7,5 mL
reagen shelesinger, kocok sampai homogen
Saring sampai mendapatkan filtrat yang jernih.
filtrat diamati adanya fluoresensi hijau dengan
latar belakang hitam.
Hasil pembacaan:
Urobilin positif bila didapatkan fluoresensi hujau
pada filtrat
Normal:
Dalam keadaan normal selalu terdapat fluresensi
hijau yang ringan.
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 2
Pemeriksaan urobilin (lanjutan)
Catatan:
Positif palsu:
a. 5.6-dihidroxiindole pada melanuria
b. 5-hidroxiindole acetic acid pada sindoma
carcinoid
c. Indoxil skatoxil sulfat (indikan)
d. Porfobilinogen
2. Metode carik celup
Strip tes berisi reagen Ehrlich yang
memberikan warna merah anggur terhadap
urobilinogen
hasil pemeriksaan dibaca dalam waktu 60
detik
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 7
c. Pemeriksaan Bilirubin
urin
Metode:
1. Foam test
2. Harrison
3. Haukinson
4. Carik celup
1. Metode Foam Tes
Cara:
5-10 mL urin dalam tabung reaksi, dikocok.
Bila timbul busa berwarna kuning,
kemungkinan didalam urin tsb ada bilirubin,
maka harus dilanjutkan dengan metode
Harrison.
Cara kerja:
5 mL urin + 5 mL BaCl2 10% , campur homogenkan
Saring dengan kertas saring
Presipitat pada kertas saring dibiarkan mengering
Tambahkan 1-3 tetes reagen fouchet pada presipitat
Amati adanya perubahan warna hijau, biru
Pembacaan hasil:
Hasil pemeriksaan bilirubin urin positif bila
timbul warna hijau atau biru kehijauan
Sensitifitas:
0,05-0,1 mg/dL
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 10
3. Metode Hawkinson
• Cara ini menggunakan kertas saring yang
tebal (merek: Schelesinger atau schull no
470) yang direndam dengan BaCl2 jenuh,
kemudian kertas saring dikeringkan. Potong
kertas saring 4x0,5 inchi
Cara kerja:
Beberapa tetes urin diteteskan pada kertas
saring-BaCl2 yang telah dikeringkan.
Biarkan 30 detik sampai 2 menit
Teteskan 2-3 tetes reagen fouchet
Amati adanya warna biru hijau
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 11
Metode Hawkinson lanjutan
Pembacaan hasil:
Bilirubin urin positif bila terbentuk
warna hijau sampai biru
Catatan:
1. Metode hawkinson lebih cepat dan
sederhana bila dibanding Harrison
2. Pemeriksaan bilirubin urin harus
menggunakan urin segar (<4jam),
karena bilirubin teroksidasi sehingga
menghasilkan negatif palsu, terutama
bila urin terkena cahaya matahari.
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 12
4. Metode carik celup
Prinsip:
Hasil pemeriksaan:
Positif bila terjadi perubahan warna dari warna dasar
(krem kekuningan dalam waktu 20 detik)(produk
Ames)
Positif bila perubahan warna dari warna dasar
(merah muda sampai violet dalam waktu 30-60detik)
(produk BMC)
Sensitifitas:
0,8 mg/dL (ames)
0,5 mg/dl (BMC)
Catatan:
1. Metode Rothera
Prinsip
2. Metode Gerhard
Prinsip:
FeCl3 + asam aseto asetat merah anggur
Reagen:FeCl3 10%
Cara kerja
5 mL urin dalam tabung reaksi + FeCl310%
beberapa tetes, amati perubahan warna yang
terjadi
Pembacaan hasil
1. Bubuk Benzidin
2. Asam asetat glasial
3. H2O2 3%
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 21
Pemeriksaan darah samar
lanjutan
Cara kerja:
3-5 mL urin panaskan sampai mendidih, dinginkan lagi.
siapkan pada tabung lain seujung pucuk pisau bubuk
benzidin + 3 mL asam asetat glasial, kocok sampai
jenuh (ada kristal yang tak larut)
2 mL urin yang sudah didinginkan dimasukkan dalam
tabung reaksi yang berisi larutan benzidin dan asam
asetat.
Tambahkan 1 mL H2O2 3% , kocok.
Hasil dibaca dalam waktu 5 menit
Pembacaan hasil:
Benzidin tes positif bila timbul warna biru hijau
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 22
Pemeriksaan darah samar
lanjutan
CATATAN:
1. Pemeriksaan Esbach dilakukan bila proteinuri metode
Bang atau asam asetat +3 atau +4
2. Urin yang digunakan adalah urin tampung 24 jam
3. Volume urin dicatat untuk menentukan satuan
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 31
Pemeriksaan protein urin
kwantitatif lanjutan
2. Metode tsuchiya
Prinsip:
Protein dalam suasana asam
akan mengendap
Reagen:
Larutkan 1,5g kristal asam
fosfotungstat dalam 93,5 mL
alkohol 95% kemudian
tambahkan 5 mL HCl pekat
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 32
Pemeriksaan protein urin
kwantitatif lanjutan
Cara kerja:
Isi tabung Esbach (tabung albuminometer)
dengan serbuk batu apung setinggi ± 3mm
(cukup meliputi dasar tabung)
Isi tabung dengan urin asam yang jernih sampai tanda
“U”
Tambahkan reagen sampai tanda “R”
Tabung di tutup dan dibolak-balik 12 kali
Tabung diletakkan dalam posisi tegak dalam waktu 1
jam.
Baca tinggi endapan
Perhitungan hasil sama dengan metode Esbach
SUDIYANTO STIKES PERINTIS 33
Pemeriksaan Protein Bence Jones
Metode Osgood
Prinsip: