Anda di halaman 1dari 16

Penanganan Spesimen

Cairan Sendi
Kelompok Cairan Sendi

■ Andi Ersya Aulia ■ MUHAMMAD RAIHAND


(PO713203191006) (PO713203191019)
■ Andi Fhatima Khairunnisa ■ NURUL ZAHWAH
(PO713203191007) (PO713203191034)
■ Delianti (PO713203191012) ■ ULFIYAH ANUGRAH
■ IVANKA NUR WIDYA S (PO713203191046)
(PO713203191018)
Definisi
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu
penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan
sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya. Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Beberapa
komponen penunjang sendi antara lain : kapsula sendi, ligamen (ligamentum), tulang rawan hialin (kartilago hialin),
ca.iran sinovial atau cairan sendi
Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

Sendi Fibrosa Sendi Kartilaginosa Sendi Sinovial


dimana tidak terdapat lapisan sendi yang dapat mengalami
dimana ujungnya dibungkus
kartilago, antara tulang pergerakkan, memiliki
oleh kartilago hialin, rongga sendi dan
dihubungkan dengan disokong oleh ligament,
jaringan ikat fibrosa, dan permukaan sendinya
sedikit pergerakan, dan dilapisi oleh kartilago
dibagi menjadi dua dibagi menjadi subtipe hialin. Kapsul sendi
subtipe yaitu sutura dan yaitu sinkondrosis dan membungkus tendon-
sindemosis; simpisis; tendon yang melintasi
sendi, tidak meluas tetapi
terlipat sehingga dapat
bergerak penuh.
Definisi Cairan Sendi~
Cairan sendi adalah cairan pelumas yang terdapat pada sendi yang dihasilkan dari ultrafiltrasi plasma dan mengandung
asam hialuronat. Asam hialuronat menyebabkan cairan sendi bersifat kental, sehingga cairan sendi dapat berfungsi
sebagai pelumas. Cairan synovial akan memberikan nutrisi bagi tulang rawan sehingga tidak terjadi gesekan dalam
pergerakan sendi. Analisis cairan sendi dilakukan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan di daerah persendian,
berupa:

1. Nyeri di daerah persendian


2. Eritema meliputi daerah persendian dan sekitarnya
3. Inflamasi di daerah persendian
4. Akumulasi cairan sinovial.
Patofisiologi Cairan Sendi
Inflamasi mula-mula mengenai sendi sinovial seperti edema, kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi seluler.
Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi articular kartilago dari sendi. Pada
persendian ini granulas membentuk panus, atau penutup yang menutupi kartilago. Panus masuk ketulang sub chondria.
Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi artilago artikuler. Kartilago menjadi
nekrosis. Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan sublukasi
atau dislokasi dari persendian.
Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi
edema, proliferasi membran sinovial, dan akhirnya membentuk panus. Panus akan menghancurkan tulang rawan dan
menimbulkan erosi tulang, akibatnya menghilangkan permukaan sendi yang akan mengalami perubahan generative dengan
menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengambilan Sampel Cairan Sendi

1. Mengetahui apakah pasien mempunyai


gangguan hemostasis.

2. Melakukan dengan tehnik yang benar


dan berusaha untuk selalu steril.

3. Sampel yang didapatkan sesegera


mungkin untuk dibawa kelaboratoium.

4. Jika akan dikerjakan pemeriksaan


glukosa cairan sendi maka pasien
dipuasakan 6-8 jam terebih dahulu.

5. Bila dikehendaki antikoagulan digunakan


heparin.

6. Bila akan dilakukan pemeriksaan


mikrobiologi wadah untuk menampung
cairan sendi harus steril
Proses Pengambilan Cairan Sendi
PRA 1. Spuit yang digunakan
ANALITI (19/21 untuk sendi besar,
K 23/25 untuk sendi kecil).

2. Menggunakan sarung
tangan steril.
3. Melakukan anastesi lokal
(lidokain atau etiklorida
spray).

4. Kapas alkohol dan


betadine.

5. Empat tabung
penampungan tanpa
antikoagulan.
Proses Pengambilan Cairan Sendi
ANALITI 1. Mententukan lokasi ANALITI 5. Melakukan aspirasi
K penusukan, daerah K perlahan-lahan (untuk
ektensor lebih aman meminimalisasi nyeri).
(bebas saraf) dan beri
tanda. 6. Spesimen ditampung (sesuai
urutan tabung pertama kali
2. Melakukan tindakan diisi).
a. Tabung I  (tabung heparin )
aseptik pada lokasi. steril untuk pemeriksaan
mikrobiologis (gram dan
3. Melakukan anastesi lokal biakan).
(inflamasi lidokain/prokain b. Tabung II (tabung EDTA)
dengan jarum halus atau untuk pemeriksaan mikroskopis,
etiklorida spray). memeriksa kristal, dan hitung
jenis sel.
4. Menusuk daerah yang sudah c. Tabung III (tanpa EDTA)
ditandai dengan spuit yang berisi untuk pemeriksaan kimia atau
25 µ sodium heparin (dibilas) dan imunologi dan untuk
gunakan jarum yang sesuai hingga pemeriksaan makroskopis.
terasa jarum menembus membran
sinovia (seperti menusuk kertas).
Cara Penyimpanan, Pengolahan, Dan Pengiriman Sampel
1. Sampel yang tidak diperiksa sesegera
mungkin disimpan dalam suhu kulkas 2-8°C

2. Pada saat pengiriman botol/tempat


spesimen dipastikan sudah diberi label berisi
nama pasien beserta tanggal pengambilan
spesimen.

3. Wadah yang sudah disegel ditaruh dalam


suatu tabung aluminum dengan tutup berulir.
4. Botol spesimen dimasukkan ke dalam
tabung dengan dilapisi kapas yang dapat
menyerap cairan.

5. Pada beberapa pemeriksaan seperti


pemeriksaan kimia sampel tidak hemolisis,
dan cairan sendi disentrifus terlebih dahulu.
Macam-Macam Pemeriksaan
1. Tes Makroskopik:

a. Volume

b. Warna dan kejernihan

c. Bekuan

d. Viskositas
Macam-Macam Pemeriksaan
2. Mikroskopis

a. Menghitung jumlah sel

b. Jumlah lekosit

c. Menghitung jenis sel

d. Hitung Jenis

e. Kristal-kristal
Macam-Macam Pemeriksaan
3. Kimia

a. Test Bekuan Mucin

b. Test Glukosa

c. Test Laktat dehidrogenase (LDH)


Abnormalitas / Gangguan Sendi
Persendian dapat mengalami beberapa kelainan atau
gangguan, diantaranya sebagai berikut :
■ d. Artritis yaitu peradangan pada
■ a. Ankiliosis yaitu satu atau beberapa sendi dan
persendian yang tidak dapat kadang-kadang posisi tulang
digerakkan karena seolah- mengalami perubahan. Artritis
olah kedua tulang menyatu. dibedakan menjadi
■ e. Gout artritis yaitu gangguan
■ b. Dislokasi yaitu sendi persendian akibat kegagalan
bergeser dari kedudukan metabolisme asam urat. Asam urat
semula. yang tinggi dalam darah diangkut
dan ditimbun dalam sendi yang
■ c. Terkilir atau keseleo yaitu kecil, biasanya pada jari-jari tangan.
tertariknya ligamen akibat Akibatnya ujung-ujung ruas jari
tangan membesar.
gerak yang mendadak.
Abnormalitas / Gangguan Sendi
Persendian dapat mengalami beberapa kelainan atau
gangguan, diantaranya sebagai berikut :
■ Kelainan sendi akibat infeksi antara
■ f. Osteoartriris yaitu suatu lain :
penyakit kemunduran, sendi
tulang rawan menipis dan ■ a) Artritis eksudatif yaitu
peradangan pada sendi dan terisi
mengalami degenarisi. Biasa
cairan nanah.
terjadi karena usia tua.
■ b) Artritis sika yaitu peradangan
■ g. Reumathoid yaitu suatu sendi sehingga rongga sendi
penyakit kronis yang terjadi pada menjadi menjadi kering
jaringan penghubung sendi. (kekurangan minyak sinoval).
Sendi membengkak dan terjadi
kekejangan pada otot ■ c) Layuh sendi atau layuh semu
penggeraknya. yaitu suatu keadaan tidak bertenaga
pada persendian akibat rusaknya
cakraepifisis tulang hingga
sebagian  tulang mati dan
mengering.
~Terima Kasih~
`Cairan Sendi`

Anda mungkin juga menyukai