Judul Percobaan : Pemeriksaan Kesadahan Total & Ca pada Sampel Air Keran
NIM : PO713203191007
2) Artati, S. Si., M. Si
A. Tujuan Praktikum
Untuk menentukan kesadahan total dan Ca (Kalsium) pada sampel air keran dengan
metode kompleksometri.
B. Landasan Teori
Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi kalau kesadahan
air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih yang terdapat dalam air yang disebabkan oleh
lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang banyak mengandung sadah adalah air
tanah khususnya air tanah dalam. Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium
dikenal sebagai “air sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci (Atastina, 2005).
Umumnya, kesadahan disebabkan oleh adanya logam- logam atau kation-kation yang
bervalensi dua seperti Fe, Sr, Mn, Ca dan Mg tetapi penyebab utama kesadahan adalah kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg) (Ruliasih, 2012).
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi dan lawannya
biasanya disebut air lunak atau air yang memiliki kadar mineral sangat rendah misalnya air hujan
(Kris, 2006).
C. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
D. Prosedur Kerja
Kesadahan Ca (Kalssium)
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diunakan
2) Mengisi buret dengan larutan EDTA 0,01 M sampai tanda 0
3) Mengisi labu erlenmeyer dengan sampel air sebnyak 100 ml
4) Menambahkan 1 ml NaOH 1N ke dalam labu Erlenmeyer yang telah berisi
sampel air
5) Menambahkan sedikit indicator mureksik menggunakan sendok tanduk hingga
terjadi perubahan warna merah muda
6) Menitrasi sampel air yang berada dalam labu Erlenmeyer dengan larutan EDTA
0,01 M hingga terjadi perubahan warna dari merah menjadi ungu.
7) Mencatat volume larutan yang digunakan menitrasi kemudian menghitung
kesadahan kalsium nya
8) Mendokumentasikan hasil percobaan
Kesadahan Total
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diunakan
2) Mengisi buret dengan larutan EDTA 0,01 M sampai tanda 0
3) Mengisi labu erlenmeyer dengan sampel air sebnyak 100 ml
4) Menambahkan 1 ml larutan dapar (Amonia pH 10,0) ke dalam labu Erlenmeyer
yang telah berisi sampel air
5) Menambahkan sedikit indicator EBT hingga berwarna merah muda
6) Menitrasi sampel air yang berada dalam labu Erlenmeyer dengan larutan EDTA
0,01 M hingga terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi biru.
7) Mencatat volume larutan yang digunakan menitrasi kemudian menghitung
kesadahan totalnya
8) Mendokumentasikan hasil percobaan
Kesadahan Magnesium
Kadar magnesium (Mg) ditentukan dengan cara mengurangi volume EDTA yang
digunakan pada saat kesadahan total dan kesadahan kalsium (Ca2+¿ ¿), sehingga diperoleh
kadar kesadahan magnesium ( Mg 2+¿¿ dari perhitungan.
- Hasil
Sebelum Sesudah
Kesadahan Kalsium (Ca)
Dik : Volume Titrasi : 11,5
M EDTA : 0,01 M
Ar Ca : 40
Penyelesaian :
1000
= × V. Titrasi × M. EDTA × Ar Ca
100
1000
= × 11,5 × 0,01 × 40
100
= 115 × 0,4
= 46 mg/L
Kesadahan Total
Dik : Volume Titrasi : 19,2
M EDTA : 0,01 M
Mr CaCO3 : 100
Dit : Kesadahan Total…..?
Penyelesaian :
1000
= × V. Titrasi × M. EDTA × Mr CaCO3
100
1000
= × 19,2 × 0,01 × 100
100
= 192 × 1
= 192 mg/L
Magnesium (Mg)
1000
= (vol. titrasi total – vol. titrasi Ca) × M. EDTA × Ar Mg
100
1000
= (19,2- 11,5) × 0,01 × 24
100
= 77 × 0,24
= 18,48 mg/L
- Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pemeriksaan kesadahan total dan kesadahan kalsium
(Ca), dimana praktikan menggunakan sampel air keran. Metode percobaan yang dilakukan yaitu
kompleksometri dengan larutan EDTA.
Dari hasil percobaan didapatkan nilai kesadahan total dari sampel air keran yang
digunakan adalah 192 mg/L. Sedangkan nilai kesadahan Ca +¿¿ nya adalah 46 mg/L. Dan
kesadahan magnesiumnya Mg +¿¿ nya adalah 18,48 mg/L. Berdasarkan tingkat kesadahan dalam
sampel yang digunakan termasuk dalam kategori lunak (soft) dimana tingkat kesadahan lunak
berkisar 0 – 75 mg/L. Serta layak konsumsi berdasarkan peraturan Kemenkes tahun 2010,
dimana kadar kesaadahan air maksimum yang layak dikonsumsi adalah 500 mg/ L.
F. Simpulan
Ghino. (2010, Maret 23). Penentuan Kadar Kesadahan Air dengan Metode Titrasi EDTA.
Surya University.Anonim. (2008). Water Hardness: EDTA Titrimetric Method. New York