B. Prinsip Dasar
a) Ion Klorida
Ion klorida adalah salah satu anion anorganik utama yang
ditemukan di perairan alami dalam jumlah lebih banyak daripada anion
halogen lainnya. Klorida biasanya terdapat dalam bentuk senyawa
natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan kalsium klorida (CaCl2)
(Hefni, 2003). Klorida terdapat di alam dengan konsentrasi yang
beragam. Kadar klorida tinggi yang tinggi, yang diikuti oleh kadar
kalsium dan magnesium yang juga tinggi, dapat menyebabkan sifat
korosivitas air semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan terjadinya
perkaratan pada peralatan logam. Kadar klorida > 250 mg/L dapat
memberikan rasa asin pada air karena nilai tersebut merupakan batas
klorida untuk suplai air, yaitu sebesar 250 mg/L (Rump & Krist, 1992
dalam Effendi, 2003).
B. Cara Kerja
1. Percobaan Klorida (Cl-) dengan Metode Argentometri
a. Prinsip Pengujian
1. Larutan baku NaCl 0,0141 N dipipet sebanyak 25 mL dan
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL, kemudian
ditambahkan air bebas mineral sampai menjadi 100 mL.
2. Indikator K2CrO4 ditambahkan sebanyak 1 mL.
3. Larutan AgNO3 dititrasi sampai terbentuk warna kuning
kemerahan sebagai titik akhir. Kebutuhan AgNO3 dicatat
(misal A mL).
4. Langkah pada pengujian poin 1 sampai 3 dilakukan kembali
dengan menggunakan air bebas mineral sebagai larutan
blanko. Kebutuhan AgNO3 dicatat (misal B mL).
5. Normalitas larutan AgNO3 dihitung.
b. Pengujian
1. Sampel dipipet sebanyak 100 mL atau sejumlah volume
sampel yang telah diencerkan manjadi 100 mL, kemudian
sampel dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL.
2. Indikator K2CrO4 ditambahkan sebanyak 1 mL.
3. Sampel dititrasi dengan larutan AgNO3 sampai terbentuk
warna kuning kemerahan sebagai titik akhir. Kebutuhan
larutan AgNO3 dicatat (misal A mL).
4. Kemudian, langkah pengujian poin 1 sampai 3 dilakukan
kembali dengan menggunakan air bebas mineral sebagai
larutan blanko. Kebutuhan AgNO3 dicatat (misal B mL).
25 𝑚𝐿 𝑥 0,01409 𝑁
=
29,5 𝑚𝐿−24,8 𝑚𝐿
= 0,07501 N
(𝐴−𝐵)×𝑁×3
Kadar Klorida = 𝑣
𝑥𝑓
(29,5 𝑚𝐿−24,8 𝑚𝐿)×0,07501 𝑁×35450
= 𝑥1
50 𝑚𝐿
= 249, 956 mg Cl-/L
0,01 𝑀 𝑥 10 𝑚𝐿
= 10,825 𝑚𝐿
= 0,0092 M
1000
Kesadahan Total = 𝑉 𝑥 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑎) × 𝑀𝐸𝐷𝑇𝐴 × 100
𝐶.𝑈.
1000
= 25 𝑚𝐿 𝑥 13,2 𝑚𝐿 × 0,0092 𝑀 × 100
= 485,76 mg/L
1000
Kesadahan Parsial = 𝑥 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑏) × 𝑀𝐸𝐷𝑇𝐴 × 40
𝑉𝐶.𝑈.
1000
= 25 𝑚𝐿 𝑥 2,9 𝑚𝐿 × 0,0092 𝑀 × 40
= 42,688 mg Ca/L.
1000
Kadar Magnesium = 𝑉 𝑥 [VEDTA(K. Total) x MEDTA(K. Parsial)] x MEDTA x 24,3
𝐶.𝑈.
1000
= 25 𝑚𝐿 𝑥 [13,2 𝑚𝐿 − 2,9 𝑚𝐿] × 0,0092 × 24,3
= 92,10672 mg Mg/L
C. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengujian kualitas air dengan
sampel air kran. Sampel tersebut dianalisa dan diuji dengan menentukan
kadar klorida (Cl-) metode Argentometri. Kadar klorida yang terlalu tinggi
pada sampel air dapat menimbulkan rasa asin pada air tersebut. Semakin
banyak kadar klorida di dalam air dapat diartikan bahwa air tersebut tidak
sehat untuk dikonsumsi. Kadar maksimum unsur klorida yang
diperbolehkan pada air minum adalah 250 mg/L, sedangkan pada air
bersih adalah 600 mg/L. Jika tidak melebihi batas yang telah ditentukan,
air tersebut tidak berbahaya bagi makhluk hidup. Metode yang digunakan
adalah titrasi argentometri di mana titrasi ini digunakan untuk
menentukan kadar halide, klorida, bromide, iodida dengan AgNO3.
Indikator yang ditambahkan harus dengan konsentrasi tertentu. Indikator
K2CrO4 akan bereaksi dengan AgNO3 membentuk Ag2CrO4 yang berwarna
kuning kemerahan. Penetuan kadar klorida pada praktikum ini diperoleh
sebesar 249,956 mg Cl-/L. Kadar tersebut tentu saja melebihi baku mutu
untuk air minum, sehingga berdasarkan uji klorida dengan menggunakan
metode argentometri, sampel dapat dikatakan tidak layak sebagai air
minum.
B. Saran
Saran untuk percobaan ini adalah praktikan agar lebih berhati-hati
lagi dan memahami semua prosedur pengerjaan praktikum, cara
menggunakan alat percobaan, dan materi tentang percobaan. Karena
dengan itu, percobaan dapat memudahkan praktikan dalam menulis
laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. & A.L. Underwood. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Terjemahan
A.H.Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Penerbit: Kanisius. Yogyakarta.
Gabriel, J.F. 2001. Fisika Lingkungan: Jakarta: Hipokrates. Hal. 96-98.
Harjadi, W. 1985. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia. Hal 274-
276.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 Persyaratan
Kualitas Air Minum. 19 April 2010. Jakarta.
Sawyer, C. ., & McCarty, P.L. 1978. Chemistry for Environmental Engineers.
New York. Mc Graw-Hill Book Company.