Kelompok 1
Wahyudin 11181050
Wil hel minah 11181051
Adel Weis Ayu Ningtyas 11181054
Faizal hilfiana wahid 11181068
Hasan almuiz 11181072
Intan novita 11181074
Mulkan noor 11181083
Putri rabbiya chairrunisya 11181093
1. Tujuan
Untuk mengetahui kualitas air dengan menentukan kadar Klorida
pada kandungan air, dan
Untuk menentukan kadar kesadahan total ( ion magnesium (mg)
dan calcium (ca) ) pada air.
2. Prinsip
Prinsip argentometri, reaksi antara ion halida (Cl-, Br-, I-) atau
anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak
nitrat (AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX).
Prinsip kompleksometri, Pembentukan senyawa kompleks antara
ion logam dengan pengompleks. meliputi garam etilen diamin tetra
asetat (EDTA) bereaksi dengan ion Ca(II) dan Mg(II) dan
membentuk senyawa kompleks kelat yang larut.
B. Bahan
1. Na2EDTA 0,01 M
2. 25 mL sampel uji (air uji)
3. air suling sampai volume 50 mL
4. buffer pH 10+0,1
5. indicator EBT
6. AgNO3
7. indikator K2CrO4
4. Prosedur
KESADAHAN TOTAL
Na2EDTA 0,
01 M
Penetapan Kadar Klorida (Cl)
AgNO3 0,01N
Titrasi blanko
AgNO3 0,01 N
5. Hasil Pengamatan
Perhitungan :
Sampel A = Kesadahan Total = 1000 / Vsampel x VEDTA x M
EDTA x BM CaCO3 = 1000 / 25 x 8 ml x 0,01 x 100 = 320
mg/L
Sampel B = Kesedahan total = 1000 /Vsampel x V EDTA X M
EDTA X VM CaCO3 = 1000/ 25 X 21,9 mL x 0,01 N x 100 =
876 mg/L
2. Penetapan Kadar Klorida
Kode Volume Volume Kadar
Sampel Titran Titran Klorida
(mL) Rata- mg/L
Rata
(mL)
I II
A 20 18 19 123,7
B 77 77,4 77,2 519,3
Perhitungan :
SAMPEL A
Mg = (19 mL - 5 mL ) x 0,01 N x 35,45 x 1000 / 100 = 123,2mg/L
Sampel B
Mg = (77,2 mL - 5 mL ) x 0,01 N x 35,45 x 1000 / 100 = 519,3 mg/L
6. PEMBAHASAN
Kesadahan Total
Pada praktikum Telah dilakukan penelitian analisis kesadahan total
(CaCO3). Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan secara duplo (dua
kali). Penetapan kesadahan total ini menggunakan metode
kompleksometri, yaitu pembentukan kompleks berwarna oleh logam.
Dengan menggunakan larutan standar Na2EDTA dan indikator EBT. Bila
penambahan indikator EBT pada larutan yang mengandung ion Ca dan
Mg pada pH 10 ± 0,1 larutan akan menjadi merah anggur. Bila kemudian
dititrasi dengan Na2EDTA, ion Ca dan Mg sudah terikat, larutan yang
berwarna merah anggur berubah menjadi biru sebagai titik akhir titrasi.
Hasil titrasi Na2EDTA pada pemeriksaan kesadahan total (CaCO3) yaitu
Sampel A didapatkan volume titran rata-rata sebesar 8 mL dengan nilai
kadar kesadahan total sebesar 320 mg/L , dan Sampel B didapatkan
volume titran rata-rata sebesar 21,9 mL, denga nilai kadar kesadahan total
sebesar 876 mg/L.
Reaksi yang terjadi saat titrasi adalah sebagai berikut :
Kadar Klorida
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan menggunakan metode
titrasi argentometri berdasarkan SNI 01-3554-2006 diperoleh hasil
sebagai berikut:
yaitu Sampel A didapatkan volume titran rata-rata sebesar 19 mL
dengan nilai kadar klorida sebesar 123,2 mg/L , dan Sampel B didapatkan
volume titran rata-rata sebesar 77,2 mL, dengan nilai kadar klorida
sebesar 519,3 mg/L.
Analisa kadar klorida air dilakukan menggunakan titrasi
argentometri metode Mohr. Metode Mohr dapat digunakan untuk
menetapkan kadar klorida dalam suasana netral dengan larutan standar
AgNO3 dan penambahan K2CrO4 sebagai indikator. Titrasi ini dilakukan
dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, denga pH 6,5 –9,0.
Apabila ion klorida telah habis diendapkan oleh ion perak, maka ion
kromat akan bereaksi membentuk endapan perak kromat yang berwarna
coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi. Reaksi yang terjadi saat titrasi
adalah sebagai berikut:
Persyaratan kategori air bersih semakin ketat saat air digunakan untuk konsumsi
manusia, diatur dalam undang-undang yaitu Kementerian Kesehatan No. 907
Tahun 2002 tentang standart kualitas air bersih dan air minum. Menurut Yuli
Priyana (2008) Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium
dikenal dengan “air sadah”, atau yang jika air direbus akan meninggalkan
endapan atau karat pada peralatan logam atau air yang sukar untuk dipakai
mencuci.
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
Ivo Risti Handayani , Nurlina, Titin Anita Zaharah. 2018.
PENURUNAN ION Ca(II) DAN Mg(II) PENYEBAB
KESADAHAN OLEH KOMPOSIT KITOSAN-ZEOLIT PELET
DAN BEADS. Universitas Tanjungpura. Pontianak, Indonesia
Dian Wuri Astuti, Siti Fatimah, Sawlenitami Anie. 2016 .
ANALISIS KADAR KESADAHAN TOTAL PADA AIR
SUMUR DI PADUKUHAN BANDUNG PLAYEN GUNUNG
KIDUL YOGYAKARTA. STIKes Guna Bangsa Yogyakarta .
Yogyakarta, Indonesia
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat Dan
Pengawasan Kualitas Air Minum.
Depkes RI. 2010. Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010.
Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. Depkes RI, Jakarta.
Devyana Dyah Wulandari. 2017. ANALISA KESADAHAN TOTAL
DAN KADAR
KLORIDA AIR DI KECAMATAN TANGGULANGIN
SIDOARJO.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Surabaya, Indonesia.
LAMPIRAN