Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA AIR
“UJI ANALISA KLORIDA PADA SAMPEL AIR”

OLEH :

NAMA : Olvia Muzairina


NIM : AK1018042
KELAS/SEMESTER : 3B / 3
SHIFT/KELOMPOK : 2/ 2

YAYASAN BORNEO LESTARI


AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
BANJARBARU
2019
Judul praktikum : Analisa Klorida pada sampel air Tambak

Hari/tanggal : Rabu/20 November 2019

Tujuan : untuk dapat mengetahui kadar klorida dalam sampel air tambak

Dasar Teori :

Klorida adalah ion dari atom unsur klorin. Klorin sendiri adalah atom dengan muatan ion

negatif yang mudah berikatan dengan unsur lain dengan pelepasan ion klorida membentuk

berbagai ikatan senyawa seperti potasium klorida atau sodium klorida (garam).

Klorin secara alami berbentuk gas yang beracun yang larut oleh air, baik dalam alam maupun

tubuh manusia, umumnya dalam wujud klorida. Kadar klorida dalam tubuh sekitar 0,15% dari

berat total tubuh dan utamanya ditemukan dengan sodium. Kurang dari 15% dari total klorida

dalam tubuh berada di dalam sel dengan konsentrasi terbesar terdapat pada sel darah merah.

Sebagai salah satu elektrolit penting, klorida bekerja sama erat dengan sodium dan

hidrogen (dalam bentuk hidroklorida) menghantarkan cairan tubuh. Dengan demikian klorida

berfungsi sebagai distribusi cairan tubuh serta menjaga keseimbangan kation (ion positif) dan

anion (ion negatif) dalam jaringan tubuh. Klorida mudah diserap di usus kecil dan disingkirkan

juga dengan mudah oleh organ ginjal. Apabila kondisi memerlukan klorida, ginjal dapat

menyimpannya guna menjaga keseimbangan dan regulasi kadar keasaman tubuh. Klorida

bersama potasium juga ditemukan dalam sistem pernafasan manusia. Berkeringat berlebihan
yang bisa membuang potasium tubuh juga ternyata mengurangi kadar klorida secara signifikan.

Hal ini bisa menyebabkan terjadinya defisiensi potasium dan klorida secara bersamaan.
Alat dan bahan :

A. Alat

1. Beaker 250 ml

2. Buret

3. Pipet volume 10 ml

4. Pipet 2 ml

5. Erlenmeyer 250 ml

6. Ball pipet/pump pipet

B. Bahan :

1. Agno3 5 gr

2. Kcro4 5 gr

3. Nacl 5 gr
CARA KERJA :

1. Standarisasi larutan AgNO3 dengan larutan standar NaCl

a. Siapkan larutan standar NaCl sebanyak 0,01 N dalam 100 ml (BE=BM). NaCl yang

digunakan harus dikeringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 1100C.

b. Siapkan larutan AgNO3 0,01 N dengan menimbang ± 0,17 gram ke dalam labu ukur 100 ml

(BE=BM).

c. Pipet 10 ml larutan NaCl kedalam erlenmeyer 250 ml

d. Tambahkan indikator kromat 1 mL.

e. Titrasi dengan larutan AgNO3 0,01 N sampai pertama kali terbentuk warna coklat

kemerahan muncul tidak hilang.

f. Lakukan titrasi duplo.

g. Hitung normalitas AgNO3.

2. Penetapan kadar sampel

a. Masukkan 50 mL sampel ke dalam erlenmeyer 250 mL.

b. Tambahkan indikator kromat 5% sebanyak 5 tetes.

c. Titrasi dengan AgNO3 0,01 N dari warna kuning sampai berubah atau terbentuk warna

merah bata.

d. Catat volume titrasi.


e. Hitung kadar Cl- melalui perhitungan.
HASIL

(Sebelum Titrasi) (Sesudah Titrasi)

Normalitas Agno3 Blanko = V1 – V0


(V AgNO3) = V1 + V2 = 0,5 – 0
2 = 0,5 ml
= 0,7 + 0,9
2
= 0,8 ml.
Normalitas NaCl:
N.V NaCl = N.V AgNO3 fk = 50/10
N.AgNO3 = N.V Nacl =5
V.AgNO3
N.AgNO3 = 0,1N. 5 ml
0,8 ml
= 0,625 N
a) kadar Cl (mg/L)

mg/L Cl = (V.titrasi sampel – Vtitrasi blanko) x N.AgNO3 x 35,45 x 1000 x fk

ml sampel

mg/l Cl = (0,5 – 0,3) x 0,625 x 35,45 x 1000 x 5

50

Mg/L CI = 5,6 x 0,625 x 35,45 x 1000 x 5

50

Mg/L CI = 443, 125 mg/L.


PEMBAHASAN :

Apabila dalam air minum terdapat natrium dan konsentrasi khlorida sebesar 200 mg/L, maka

akan menyebabkan rasa air menjadi pahit. Khlorida sangat bermanfaat bagi tubuh. Khlorida

masuk melalui sistem pencernaan tanpa mengalami perubahan. Klorida juga menjadi bagian

penting dalam asam lambung yang berupa asam klorida (HCl), dimana asam lambung ini

merupakan salah satu bagian utama dalam sistem pencernaan manusia.

Tingkat keasaman tubuh juga selalu dijaga dengan baik oleh kadar klorida. Ginjal akan

menentukan apakah perlu membuang klorida, yang berupa sodium klorida yang masuk melalui

sistem pencernaan, atau menyimpannya demi menyeimbangkan keasaman tubuh. Diduga klorida

juga membantu hati memproses pembuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Selain itu, klorida juga membantu tubuh dalam membuang zat karbondioksida yang bersifat

merusak kesehatan. Proses ini sendiri sangatlah kompleks dimana klorida mengubah

karbondioksida menjadi substansi bernama karbonat yang lebih mudah luruh ke dalam darah.

Oksigen dan karbondioksida adalah contoh bentuk unsur atau senyawa yang tidak mudah

diluruhkan ke dalam cairan darah manusia.

Untuk menghitung kadar khlorida dalam sampel air kolam ikan digunakan metode Mohr

dengan titrasi argentometri. Hal ini didasarkan pada peralatan dan reagen kimia yang digunakan

untuk analisa memadai. Selain itu metode ini dipilih karena biaya dan pengalaman analisa yang

mampu memperkecil %eror analisa. Dalam titrasi argentometri digunakan larutan natrium

klorida (NaCl) sebagai larutan baku primer dan larutan AgNO3 sebagai larutan baku

sekundernya. Titrasi ini didasarkan pada pengendapan yang terbentuk antara ion Cl- dengan Ag+,

sehingga menghasilkan perubahan warna dari warna kuning menjadi merah bata.
KESIMPULAN :

Dapat disimpulkan pada praktikum uji klorida pada air tambak didapatkan hasil 443, 125 mg/L.
Pada saat titrasi air tambak berubah jadi warna merah bata itu menandakan bahwa kadar klorin
dalam air tambak kurang dari konsentrasi air tambak.
DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadji, A. 2007. Dasar-dasar kimia.Jakarta : Universitas Indonesia Press

Respati. 2003. Pengantar kimia organic jilid 2.Jakarta: Aksara Baru

Anda mungkin juga menyukai