Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

TOKSIKOLOGI
“ Analisa Sianida “

Oleh :

NAMA : HAFIFAH
NIM : AK1018016
KELOMPOK : 3 Shift 1
SEMESTER : IV

YAYASAN BORNEO LESTARI


AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
D-III TENAGA LABORATORIUM MEDIK
BANJARBARU
2020
Judul Praktikum : Analisa Sianida Uji Kertas Saring
Hari/Tanggal : Jumat, 28 Februari 2020
Tujuan :1.Untuk mengetahui kadar sianida pada darah dan air ludah
dengan menggunakan kertas saring
2. Untuk mengetahui kadar sianida dengan sampel cairan
lambung

Dasar Teori
Asam sianida adalah zat molecular yang kovalen, namun mampu terdisosiasi
dalam larutan udara, merupakan gas yang sangat beracun meskipun kurang
sebaliknya dari H2S, tidak berwarna dan terbentuk kapan sianida direaksikan dengan
sianida. Dalam larutan air HCN adalah asam yang sangat lemah dan larutan sianida
yang larut terhidrolisis tidak terbatas namun cairan murninya adalah asam yang kuat.
HCN adalah suatu racun kuat yang menyebabkan asfiksia. Asam ini akan berpindah
oksidasi ke jaringan dengan jalan mengikat di enzim sitokrom oksidasi oleh karena
keberadaan ikatan ini O2 akan sangat menderita, terutama jaringan otak.
Asam sianida cepat oleh alat pencernaan dan masuk ke aliran darah lalu
bergabung dengan hemoglobin di dalam sel darah merah. Keadaaan ini menyebabkan
oksigen tidak bisa diedarkan dalam system badan. Tetap bisa menyebakan sakit atau
kematian dengan dosis mematikan 0,5-3,5 mg HCN/ kg berat badan. Perbedaan yang
timbul mati rasa pada keseluruhan tubuh dan mendorong. Hal kejang-kejang dan
akhirnya koma. Dosis yang lebih rendah dapat dilanjutkan dengan sakit kepala,
sempit pada tenggorokan dan dada berdebar-debar dan kelemahan pada otot-otot.
Asam sianida bersifat cair, tidak berwarna dan larut dalam air. Di dalam air
asam siabida akan terurai menjadi ammonium formiat dan zat-zat amorf yang tak
larut dalam air.oleh karenanya salah satu cara untuk mengurangi kadar asam sianida
dalam bahan pangan perlu dilakukan perendaman atau pencucian. Kandungan asam
sianida dalam satu komoditi dapat berbeda satu sama lain. Kadar asam sianida
dipengaruhi oleh cara pemanenan serta waktu pemanenan. Sebagai contoh adalah
singkong. Pemanenan singkong dilakukan pada saat pagi hari bukan siang maupun
sore hari. Karena pada siang dan sore hari singkong sudah melangsungkan
fotosintesis sehingga singkong pun mengalami kenaikan kadar asam sianida.

Alat dan Bahan


Alat :
1. Beaker glass
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
Bahan :
1. Kertas saring
2. NaOh 50 %
3. Fecl3
4. HCl
5. KCl
6. HNO3
7. Indikator Kanji 1 %
8. Sampel darah
9. Sampel air ludah
10. Sampel cairan lambung

Cara kerja
1. Sampel air ludah
a. Siapkan kertas saring yang sudah dipotong kecil
b. Celupkan kertas saring ke larutan HNO3 1%
c. Lalu celupkan lagi ke indikator amilum1%
d. Keringkan kertas saring
e. Kemudian tempelkan kertas saring pada bawah lidah
f. Tunggu sampai kertas saring berubah menjadi biru jika hasilnya (+)
2. Sampel darah
a. Siapkan kertas saring yang sudah dipotong kecil
b. Celupkan kertas kertas saring ke larutan KCl setengah bagian dari kertas
saring
c. Keringkan kertas saring
d. Kemudian tambahkan darah pada bagian yang di celupkan ke Larutan
KCL dengan memenuhi bagian
e. Tambahkan darah sebanyak 1 tetes pada bagian yang tidak di celupkan ke
larutan KCL
f. Tunggu sampai ada perubahan, jika (+) maka bagian yang di celupkan ke
larutan KCL lebih terang
3. Sampel cairan lambung
a. Untuk sampel cairan lambung dilakukan simulasinya menggunakan
energen yang diencerkan dengan air panas
b. Ambil cairan lambung sebanyak 1 ruas jari
c. Tambahkan 1 ml NaOH 50 %
d. Tambahkan 3 tetes FeSo4 dan 3 tetes FeCl3 5%
e. Tambahkan HCl pekat sampai sampel berubah dengan adanya endapan
biru jika (+)
Tabel 1. Hasil uji sianida pada mahasiswa AAK MF
Sampel Hasil
Air liur (-)
Darah (-)
Cairan Lambung (-)

Table 2. Hasil kuisioner terhadap responden


Pertanyaan Jawaban
Apakah anda dalam 1 minggu ada mengkonsumsi umbi umbian atau Tidak
daun umbi umbian?
Apakah anda merasakan mual, muntah muntah, pusing, keringatan Tidak
berlebih dan jantung berdebar?
Apakah anda mempunyai riwayat penyakit anemia atau jantung? Tidak

Hasil yang didapatkan negative, hasil di perkuat dengan hasil kuisioner terhadap
responden
Pembahasan
Untuk praktikum uji sianida ini sampel yang digunakan ada 3, yaitu darah, air
ludah dan cairan lambung. Untuk sampel darah dan air ludah menggunakan kertas
saring sedangkan untuk yang cairan lambung menggunakan tabung reaksi. Hasil yang
di dapatkan negative karena dari hasil kuisioner responden tidak mengonsumsi
makanan umbi umbian selama 1 minggu terakhir, responden juga tidak merasakan
mual,muntah,pusing,keringat berlebih dan jantung berdebar, serta responden juga
tidak memiliki riwayat penyakit anemia maupun penyakit jantung. Nilai normal
sianida pada darah 0,5-1 mg/L ringan dan 1-2 mg/L sedang.
Cara kerja untuk setiap sampel berbeda-beda yaitu:
Sampel air ludah
Siapkan kertas saring yang sudah dipotong kecil
Celupkan kertas saring ke larutan HNO3 1%
Lalu celupkan lagi ke indikator amilum1%
Keringkan kertas saring
Kemudian tempelkan kertas saring pada bawah lidah
Tunggu sampai kertas saring berubah menjadi biru jika hasilnya (+)

Sampel darah
Siapkan kertas saring yang sudah dipotong kecil
Celupkan kertas kertas saring ke larutan KCl setengah bagian dari kertas
saring
Keringkan kertas saring
Kemudian tambahkan darah pada bagian yang di celupkan ke Larutan KCL
dengan memenuhi bagian
Tambahkan darah sebanyak 1 tetes pada bagian yang tidak di celupkan ke
larutan KCL
Tunggu sampai ada perubahan, jika (+) maka bagian yang di celupkan ke
larutan KCL lebih terang
Sampel cairan lambung
Untuk sampel cairan lambung dilakukan simulasinya menggunakan energen
yang diencerkan dengan air panas
Ambil cairan lambung sebanyak 1 ruas jari
Tambahkan 1 ml NaOH 50 %
Tambahkan 3 tetes FeSo4 dan 3 tetes FeCl3 5%
Tambahkan HCl pekat sampai sampel berubah dengan adanya endapan biru
jika (+)
Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan untuk analisa sianida uji kertas saring hasil
yang didaptkan negative, dengan sampel dari darah, air ludah dan juga cairan
lambung. Nilai normal kadar sianida dalam darah adalah 0,5-1 mg/L ringan, 1-2 mg/L
sedang
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Pangan.


Sudarmaji, Slamet, H.Bambang, Suhardi. 2003. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta .
Winarno, F.G.2008. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta:Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai